Anda di halaman 1dari 25

NILAI GIZI ALPUKAT

SETIAP 100 g DAGING BUAH MENGANDUNG :

Kalori sekitar 136-150 Abu 0,46-1,68 g


Protein 0,9 g Vitamin C 13 mg
Lemak 6,2 g Vitamin B1 0,05 mg
Karbohidrat 10,5 g Vitamin B2 0,06 mg
Kalsium 3,6-20,4 mg Scorbic acid 4,5-21,3 mg
Fosfor 0,7-64,1 mg Nitrogen 0,130-0,382 g
Serat 1,0-2,1 g Kadar air 65,7-87,7 g
Besi 0,38-1,28 mg Vitamin A 70 RE.
VARIETAS ALPUKAT YANG TELAH
DILEPAS OLEH MENTERI PERTANIAN

 IJO BUNDAR
 IJO PANJANG
 MERAH BUNDAR
 MERAH PANJANG
 MEGA GAGAUAN
 MEGA MURAPI
 MEGA PANINGGAHAN
 FUERTINDO
VARIETAS UNGGUL YANG ADA DI KEBUN BALITBU TROPIKA

Alpukat • Berbuah terus menerus, berat buah 400-600


g/buah, warna daging buah kuning mentega
• Bentuk buah agak bulat (pangkal dan ujung
Mega Murapi agak membulat),
• Panjang buah 13-17 cm, diameter 10-14 cm,
tebal kulit buah 1mm, tebal daging 1,9-2,1 cm,
• Rasa daging manis pulen, kadar protein 1,37
%, kadar lemak 7,58%,
• Produksi buah per pohon 350-450 buah (180-
225 kg) per tahun

• Berbuah terus menerus, berat buah 250-400


g/buah, warna daging buah kuning mentega
• Bentuk buah lonjong,
• Panjang 13,5-18 cm, diameter 7,5-9,5 cm,
Mega Paninggahan tebal kulit buah 1 mm, tebal daging 1,8-2,1
cm,
• Warna daging buah kuning mentega,
• Rasa daging manis pulen, kadar protein 1,16
%, kadar lemak 7,95 %,
• Produksi buah per pohon 880-1.000 buah
(300-350 kg) per tahun
VARIETAS UNGGUL YANG ADA DI KEBUN BALITBU TROPIKA

• Berbuah terus menerus, berat buah 600-800


Alpukat g/buah, warna daging buah kuning
• Panjang buah 12,5-17,5 cm, diameter 11,5-
Mega Gagauan 15,5 cm, tebal kulit buah 1 mm, tebal daging
1,92,1 cm,
• Warna daging kuning, rasa daging buah manis
agak pulen, kadar protein 1,49%, kadar lemak
6,41%,
• Produksi buah per pohon 220-230 buah (140-
175 kg) per tahun.

• Rasa gurih, berat buah 0,25 kg,


Fuertindo
• Panjang buah 11 cm dan diameter buah 7,5 cm
• Bentuk buah bulat panjang, walaupun sudah tua
sulit jatuh dari pohon
SYARAT TUMBUH
 Tinggi tempat : 200- 1000 m dpl
 Curah hujan : 750 – 1000 mm/tahun
 Suhu optimal : 12,8 – 28,3 °C
 Kebutuhan cahaya matahari : 40 – 80%
 Jenis tanah : lempung berpasir (sandy loam),
lempung liat (clay loam), dan lempung endapan
(aluvial loam)
 Keasaman tanah (pH) : 5,6-6,4.
PERSIAPAN BIBIT
PEMILIHAN POHON INDUK

Kriteria batang bawah


- Kompatibel dengan batang atas
- Tahan terhadap serangan hama dan penyakit
- Tahan terhadap faktor lingkungan (kekeringan atau
genangan)
- Memiliki sistem perakaran yang kuat

Kriteria batang atas


- Produktivitas dan kualitas buah tinggi
- Pertumbuhan normal sehat dan tidak terserang hama dan
penyakit
- Sudah dilepas sebagai varietas unggul oleh Menteri
Pertanian
Pohon induk batang bawah dan batang atas

Batang bawah var Duke Pohon induk fuertindo Pohon induk mega murapi
PENYEMAIAN BIJI
TEKNIK PERBANYAKAN

B C
A
Entris disayat pada Penyisipan entris pada
Batang bawah dipotong
pangkalnya + 1,5 cm batang bawah dan
(+ 15 cm) dan dibelah
pengikatan dengan tali

Bibit hasil
sambung pucuk Penyungkupan
dengan kantong
plastik putih
PEMELIHARAAN BIBIT
Penyiraman

 Gunakan air bersih yang tidak tercemar


 Lakukan penyiraman secukupnya (2 kali sehari tergantung
kelembaban tanah)

Pemupukan

 Pupuk NPK atau pupuk daun.


 Pupuk NPK cara butiran diberikan dengan dosis 3 g / tanaman
dengan interval 2 bulan sekali, sedangkan pupuk cair 15 g / 10 l
air diberikan dengan interval waktu 1 bulan sekali.
 Untuk pupuk daun takaran yang digunakan adalah 2 g/liter air
dengan interval 2 minggu sekali.
Pengendalian hama/penyakit
• Lakukan pengamatan secara rutin

• Apabila ditemukan gejala serangan OPT tentukan jenis


OPT nya lakukan pengendalian dengan pestisida dengan
jenis dan dosis yang sesuai

• Lakukan pengendalian pada pagi atau sore hari sesuai


dengan masa aktif OPT
PENANAMAN
Pembuatan lubang tanam

12 m

9m
PENANAMAN
Pola tanam

 Monokultur

 Tumpang sari:
• Meningkatkan daya guna lahan di antara tanaman alpukat
• Menghambat pertumbuhan gulma
• Meningkatkan pendapatan petani

 Tanaman yang dapat ditumpangsarikan


• Mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga memberi nilai tambah
petani
• Tidak menjadi pesaing dalam hal penyerapan unsur hara dan
sumber hama dan penyakit tanaman alpukat
PEMELIHARAAN TANAMAN

PEMUPUKAN
Teknik pemberian pupuk pada tanaman alpukat

Membentuk huruf L di bawah tajuk Melingkar di bawah tajuk


Rekomendasi umum pemupukan tanaman alpukat
Umur Pupuk Urea SP-36 KCL/ZK
Tanaman Organik (kg/phn) (kg/phn) (kg/phn)
(Tahun) (kg/phn)

1 10 0,30-1,1 0,50-1,10 0,20-0,80


2 10 0,30-1,1 0,50-1,10 0,20-0,80
3 20 0,56-2,80 0,60-2,60 0,22-1,12
4 20 0,56-2,80 0,60-2,60 0,22-1,12
5 30 2,50-3,50 3,50-4,00 2,25-3,35
6 30 2,50-3,50 3,50-4,00 2,25-3,35
7 30 2,50-3,50 3,50-4,00 2,25-3,35

Sumber: Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Solok, Tahun 2000


KETERANGAN PEMUPUKAN

• Pemupukan diberikan 2 kali dalam satu tahun

• Pemberian pupuk pada tanaman muda diberikan pada awal


musim hujan dan awal musim kemarau

• Pemberian pupuk pada tanaman berproduksi diberikan pada


tanaman menjelang berbunga dan setelah panen
PENGAIRAN

Tujuan:
Menyediakan air untuk penyerapan hara, pertumbuhan tanaman, dan
untuk perkembangan buah.
Meningkatkan mutu buah, khususnya dalam hal keseragaman buah.

Pelaksanaan

Lakukan penyiraman sedikitnya 3 kali seminggu sesuai dengan


keadaan air tanah
PEMANGKASAN

Tujuan :
Menghilangkan cabang-cabang yang tidak produktif sehingga
produktivitas tanaman dan mutu buah yang dihasilkan maksimal

Pelaksanaan
• Pemangkasan pada tunas air,
• Tunas yang mengarah ke bagian dalam dan
• Tunas yang tumbuh pada bagian batang bawah
• Ranting yang terserang hama penyakit
SANITASI KEBUN DAN PEMBUBUNAN

Tujuan :
Menjaga kebersihan daerah tumbuh tanaman dan menghindari persaingan
perolehan hara dan sinar matahari, menekan perkembangan OPT serta
memberi ruang tumbuh sistem perakaran yang lebih baik, dan memperkuat
tanaman agar tidak mudah roboh.

Pelaksanaan

• Membersihkan gulma disekitar perakaran tanaman


• Membumbun tanah di pangkal batang
PENGENDALIAN OPT
Tujuan :
Menghindari kerugian karena kerusakan tanaman atau buah yang diakibatkan oleh
serangan OPT, menjaga mutu buah agar tetap baik.

Hama/Penyakit utama pada tanaman alpukat

Ulat penggerek batang Lalat buah Bercak daun


Ulat penggulung daun

Penyakit Antraknose pada buah


PANEN DAN PASCA PANEN
Panen
 Umur panen 6-7 bulan dari saat bunga mekar
 Tingkat ketuaan 80 – 85%

PASCA PANEN
 Pencucian
 Perendaman dg air untuk hilangkan kotoran dan hama yang nempel pada
buah
 Sortasi dan grading
 3 macam ukuran untuk standar mutu (Besar 451-550 g/buah, sedang 351-
450 g/buah, dan kecil 250-350 g/buah)
 Pemeraman dan penyimpanan
 Untuk memperpanjang umur simpan suhu sekitar 5 ºC. Buah bisa tahan
sampai 30 – 45 hari dan dg pelapisan lilin 4 % daya simpan bisa mencapai
7 hari
 Pengemasan
 Untuk ekspor menggunakan karton dg kapasitas 5 kg buah dan dibungkus
dg kertas tisu dan disusun rapi
PEMANFAATAN BUAH ALPUKAT
• Konsumsi buah segar
• Produk olahan
• Bahan baku kosmetik
• Sebagai bahan obat (kulit
mengeras, rheumatik,
luka bernanah, sakit gigi
dan
• kencing batu)
Jl. Raya Solok – Aripan Km 8, PO BOX 5 Solok, Sumatera Barat (27301)
Telp. (0755) 20137, Faks. (0755) 20592
Site: www.balitbu.litbang.deptan.go.id email: balitbu@litbang.deptan.go.id

Anda mungkin juga menyukai