agricultural
insurance
solution 1
GAP sebagai Mitigasi Risiko Budidaya
3
Persiapan Pengolahan Lahan
Bahan organik (kompos jerami, hijauan, & pupuk kandang)
• Bahan organik disebar di atas hamparan sawah
selama 2 minggu sebelum pengolahan tanah agar
terjadi pelapukan dan mudah dibenamkan
• Jerami dilapukkan di pinggiran sawah selama satu
musim sebelum digunakan sebagai bahan organik.
• Penambahan mikrobia seperti Stardex/Starbio/EM4
dapat mempercepat dekomposisi jerami.
4
Pengolahan Tanah Sempurna
• Pemberian bahan organik &
atau kapur pertanian
• Penggenangan lahan 7 hari agar
tanah melunak
• Pengolahan tanah I :
pembalikan tanah dengan bajak
singkal (15-20 cm)
• Inkubasi/penggenangan
kembali selama 7 hari
• Pengolahan tanah II : bajak
rotari untuk melembutkan &
melumpurkan tanah
5
Kelas Benih dalam Sistem Sertifikasi di Indonesia
Karakteristik benih berkualitas:
• Murni – hanya satu varietas, bukan campuran.
• Bersih – tidak mengandung benih gulma, batu, sampah,
gabah tidak berubah warna karena penyakit.
• Memiliki daya berkecambah yang tinggi.
7
Pemilihan/Seleksi Benih Padi
Ambil telurnya, lalu
masukkan gabah yang
akan diseleksi ke dalam
3 larutan garam tersebut
Gabah mengapung
disaring & dibuang,
Masukkan air ke wadah sedangkan gabah
plastik transparan kira-kira 4 tenggelam sesegera
2 kali volume benih, lalu mungkin dibilas air
1 bersih. Gabah tenggelam
masukkan telur ayam
adalah bernas dan bagus
Tambahkan garam
5 6
dapur sedikit demi
sedikit, aduk perlahan,
2 sampai ujung telur
terangkat 45O dari dasar
wadah
Peram benih 24 jam Benih siap semai
8
TANAM
1. Persemaian
2. Manajemen Transplantasi
3. Sistem Penanaman Tegel
4. Sistem Penanaman Jajar Legowo
agriculture
insurance
solution
9
Pemilihan Lokasi Lahan Persemaian
11
Manajemen Transplanting (Pindah Tanam)
• Tanam bibit muda dengan umur 15-
25 hari setelah sebar (HSS)
• Persemaian digenangi 2 hari
sebelum dicabut, sehingga saat
mencabut bibit satu persatu dengan
cara miring/diagonal dari bedengan,
akar terbawa semua (tidak rusak)
dan batang tidak patah
• Bibit yang sudah dicabut harus
segera ditanam, jangan sampai
bermalam
• Saat menanam bibit padi jangan
terlalu dalam, cukup dengan
kedalaman 1-2 cm, agar jumlah
anakan produktif tanaman padi
meningkat saat fase vegetatif
12
Sistem Tanam Tegel
Jarak Tanam
20 cm x 20 cm 25 cm x 25 cm
13
Sistem Jajar Legowo
Jenis Jajar Legowo
4 : 1 (Tipe 1) 2:1
14
VEGETATIF-GENERATIF-RIPENING
1. Pemupukan Berimbang
2. Manajemen Air & Gulma
3. Pengendalian Hama-Penyakit
4. Penggunaan Pestisida Secara Bijak
agriculture
insurance
solution
15
Pemupukan : Rekomendasi* Pemerintah Setempat
Rekomendasi
Campuran Pupuk
Kimia Tunggal +
Majemuk
Rekomendasi
7-10 HST**
Penggunaan
Pupuk Kimia
Tunggal
Urea 75 SP36 100 KCL 50
kg/ha kg/ha kg/ha
* Rekomendasi dapat berbeda pada masing-masing daerah, ** HST : hari setelah tanam 16
Pemupukan N : Bagan Warna Daun (BWD)
17
Jadwal Pemupukan N Ke-2 & Ke-3 : Stadia Pertumbuhan
1 2
Respon pupuk N
Sangat
Rendah Sedang Tinggi
tinggi
Rekomendasi Pembacaan
Tingkat hasil (GKG)
BWD sesaat
Pemupukan 5 ton/ha 6 ton/ha 7 ton/ha 8 ton/ha
sebelum
Urea dari pemupukan
Pembacaan Takaran urea (kg/ha)
BWD
BWD < 3,5 75 100 125 150
BWD = 3,5 50 75 100 125
BWD > 4 0 0 – 50 50 50 18
Jadwal Kelola Air Intermitten & Penyiangan Gulma
Umur Tanaman
Pengelolaan Air
(HST)
1 - 10 Macak-macak
11 - 20 3 - 5 cm (penyiangan I)
21 - 27 Macak-macak
28 - 35 3 - 5 cm
36 - 38 Macak-macak
39 - 46 5 - 7 cm
47 - 49 Macak-macak (penyiangan II)
50 - 80 5 - 7 cm
> 80 5 - 7 cm sampai 10 hari sebelum panen
19
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Padi
Hewan
Kepik
Hama Putih
Wereng Palsu
Penggerek
21
Musuh Alami (Predator & Parasitoid) di Sawah
Kepik Air
Jika populasi musuh alami tinggi,
Hama
Wereng maka serangan OPT dapat ditekan.
Penggerek
Pengamatan OPT & musuh alami
Putih Palsu
dilakukan intensif, agar pengendalian
dengan pestisida lebih bijak
22
Pengendalian Hama Utama Tanaman Padi
23
Pengendalian Hama Tikus Tanaman Padi
Serangan : memotong dan memakan bagian
tanaman padi (Persemaian, Vegetatif, Generatif)
Pengendalian
Sebelum tanam
• Lakukan geropyokan
• Pengumpanan beracun
• Pembersihan/sanitasi lingkungan tempat
persembunyian tikus, buat pematang yang
kecil (30 cm) agar tikus tidak membuat lubang
Persemaian
• Tanam serempak pada luasan 300 Ha
• Pemagaran plastik tinggi 50 cm dengan
kombinasi bubu 2 - 4 bubu
Vegetatif - Generatif
• Pemagaran plastik pada daerah masuknya
tikus yang dikombinasikan pemasangan bubu
dengan jarak 10 s/d 20 m
• Pemasangan rumah musuh alami (burung
hantu)
• Fumigasi atau pengemposan dengan asap
beracun
24
Pengendalian Penyakit Utama Tanaman Padi
Penyakit Blast (belah ketupat (veg), membusuk, patah) Penyakit Jamur Oncom
1. Kriteria Panen
2. Cara Pemanenan
3. Pengelolaan Pascapanen
agriculture
insurance
solution
27
Kriteria Panen
10 hari 7hari 7hari 7hari
Fase
berbunga
penuh
28
Panen padi
Serangkaian kegiatan yang meliputi pemungutan
(pemanenan) malai, perontokan gabah, penampian,
pengeringan, pengemasan, penyimpanan, dan
pengolahan sampai siap dipasarkan atau dikonsumsi.
Proses pascapanen memiliki tujuan untuk mengurangi
kehilangan hasil, menekan tingkat kerusakan.
(Bahan Belum Lengkap)
29
Tiga cara panen berdasarkan
jenis & cara perontokan yang
digunakan, antara lain :
1. potong bawah (gebot)
2. potong tengah (thresher)
3. potong atas (combine)
(Bahan Belum Lengkap)
30
GAP sebagai Mitigasi Risiko Budidaya
agriculture
insurance
solution 32