Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS


DI AMIN JAYA FARM METROKIBANG

Disusun Oleh :

1. NIA AGUSTINA SARI (11914)


2. RIMA OCTAVIA ZAHRA (11969)

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 METRO
2022

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


DI AMIN JAYA FARM
Waktu Pelaksanaan
17 Januari 2022 s/d 23 April 2022

Disahkan Oleh :

Guru Pembimbing Pimpinan IDUKA

Veny Indriati S.Pt.,MP Ponimin


NIP 19740518200902 2 002

WaKa Humas Ketua Prog. Keahlian ATU.

Theresia Normawanti, S.Pt. Veny Indriati S.Pt.,MP


NIP 19830927 200902 2 004 NIP 19740518200902 1 002

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 2 Metro

Dr. Armina, M.Pd


NIP 197502272005012005

ii
IDENTITAS IDUKA

Nama IDUKA : AMIN JAYA FARM


Alamat : Dusun 10 Desa Kibang, Kecamatan Metrokibang,
Kabupaten Lampung Timur
Pimpinan : Ponimin (Koh Amin)
No Hp/Tlp : 085840860163 (Koh Amin)
Bidang Usaha : Peternakan Ayam Petelur

iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan Rahmat,
Nikmat dan Karunia-Nya penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini
dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Penyusunan Laporan PKL ini dilakukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
ketuntasan pelaksanaan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan bagi peserta didik Tahun
Ajaran 2022-2023
Selama proses Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan dalam waktu kurang
lebih tiga bulan di AMIN JAYA FARM serta proses penyusunan laporan ini tentu
tidak lepas dari bantuan, arahan, masukan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Armina, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Metro,
2. Theresia Normawati, S.Pt. selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas,
3. Veny Indriati S.Pt.,MP selaku Ketua Program Keahlian Agribisnis Ternak
Unggas dan Guru Pembimbing Praktik Kerja Lapangan,
4. Ponimin (Koh Amin) selaku Pemilik AMIN JAYA FARM,
5. Teguh Panji Arifin selaku Kepala Kandang dan Instruktur IDUKA,
6. Semua pihak yang telah membantu selama pelaksanaan PKL dan
pembuatan Laporan PKL.
Selaku penulis kami menyadari masih banyak kekurangan dalam Penyusunan
Laporan PKL ini. Oleh karena itu kami menerima saran dan kritik yang membangun
agar laporan ini dapat lebih sempurna dan dapat menjadi refrerensi yang baik serta
bermanfaat bagi pembacanya.

Metro, April 2022

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii


IDENTITAS IDUKA .......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Landasan Peogram ....................................................................... 2
1.3 Tujuan .......................................................................................... 2
1.4 Tempat dan Waktu ....................................................................... 3

BAB II. PROFIL IDUKA .................................................................................. 5


2.1 Gambaran Umum IDUKA ............................................................ 5
2.2 Struktur Organisasi IDUKA .......................................................... 6

BAB III. KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ............................... 7


3.1 Program Sanitasi dan Biosecurity ................................................... 7
3.2 Program Pemberian Pakan dan Minum ......................................... 8
3.3 Pindah Kandang ............................................................................. 12
3.4 Program Vaksinasi ......................................................................... 14
3.5 Hasil Produksi ................................................................................ 15
3.6 Penanganan Limbah ....................................................................... 17
3.7 Bedah Bangkai ............................................................................... 18
3.8 Pengambilan Sampel Darah ........................................................... 19

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 21


4.1 Kesimpulan..................................................................................... 21
4.2 Saran ............................................................................................... 21

v
LAMPIRAN .........................................................................................................

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan usaha peternakan ayam petelur di Indonesia sudah sejak
lama dikembangkan dan hasil produksinya yaitu telur menjadi salah satu
penyumbang protein hewani. Populasi ayam petelur dan produksi telur dari
tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan. Peningkatan tersebut
disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk dan kesadaran masyarakat
akan pentingnya gizi seimbang. Usaha peternakan ayam petelur merupakan
usaha yang dapat menghasilkan perputaran modal yang cepat dengan harga
telurnya yang relatif terjangkau sehingga mudah diperoleh olah semua lapisan
masyarakat.
Ayam ras petelur adalah ayam betina dewasa yang dibudidayakan
khusus untuk diambil telurnya. Ayam ras petelur merupakan tipe ayam yang
menghasilkan telur dengan produktivitas telur yang melebihi ayam lainya.
Keberhasilan pengelolaan usaha peternakan ayam sangat ditentukan oleh bibit,
pakan, dan manajemen pemeliharaan. Terdapat 3 fase pemeliharaan ayam
petelur yaitu; 1.Fase Starter/DOC (Day Old Chick) umur sehari hingga 6
minggu, 2.Fase Grower/Pullet umur 7 hingga 16 minggu 3.Fase Developer –
Layer/Produksi umur 17 hingga Afkir.
Praktik Kerja Lapangan(PKL) merupakan salah satu mata pelajaran
yang mengajarkan siswa untuk terjun langsung ke lapangan. SMK Negeri 2
Metro sebagai salah satu sekolah Revitalisasi, juga telah berbenah diri dalam
upaya meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia(SDM) dengan berbagai
program keahlian yang sesuai dengan Kurikulum DUDI. Agribisnis Ternak
(ATU) merupakan salah satu program keahlian di SMK Negeri 2 Metro. untuk
jurusan Agribisnis Ternak Unggas(ATU), Praktik Kerja Lapangan(PKL) yang
dilakukan salah satunya ialah di Pemeliharaan Ayam Petelur yang sesuai
dengan kebutuhan lapangan pekerjaan.

1
1.2 Landasan Program
1. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.39 tahun 2008
(Lampiran Bab IV Pasal 5 ayat 1) tanggal 23 Juli 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan
3. Permendikbud No.61 tahun 2004 Lampiran III C.7 tentang tuntutan dunia
kerja
4. Peraturan Presiden RI No.87 tahun 2017 tentang penguatan Pendidikan
Karakter
5. Peraturan Menteri Pendidikan No:03/M-IND/PER/2017 tentang
pendoman pembinaan dan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan
berbasis kompetensi yang Link and Match dengan industri
6. Permendikbud No.50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan.

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Menerapkan ilmu yang selama ini didapat dari sekolah
b. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar sesuai
dengan bidang Program Keahlian
c. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki agar dapat dikembangkan
dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan
d. Melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara
profesional di dunia kerja yang sebenarnya.

2. Tujuan Khusus Siswa


a. Memberikan pengalaman kerja nyata sesuai dengan Program Keahlian
Agribisnis Ternak Unggas
b. Menyiapkan kemandirian untuk bekerja / berwirausaha di bidang
peternakan
c. Menambah wawasan, ilmu pengetahuan, kemampuan dan
keterampilan di bidang peternakan

2
d. Untuk mengetahui teknik pemeliharaan unggas petelur
e. Mengevaluasi hasil belajar yang sudah diberikan di sekolah.

3. Tujuan Khusus Sekolah


a. Meningkatkan mutu lulusan yang memiliki keahlian, keterampilan dan
etos kerja yang sesui agar mampu bersaing dalam dunia kerja
b. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri
maupun dunia usaha
c. Melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara
profesional di dunia kerja yang sebenarnya.

4. Tujuan Khusus Dunia Industri


a. Sebagai jembatan siswa antara ilmu teori yang didapat di sekolah
dengan penerapan langsung di dunia kerja
b. Berperan serta dalam upaya menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM)
unggul dibangku sekolah
c. Turut berpartisipasi dalam memajukan pendidikan dengan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan ilmu yang di
peroleh dengan kerja nyata di DUDI

1.4 Tempat dan Waktu


Kegiatan PKL dilakukan di AMIN JAYA FARM yang berlokasi di
Desa Kibang, Kecamatan Metrokibang Lampung Timur. Praktik Kerja
Lapangan ini dilaksanakan kurang lebih 3 bulan yang dimulai dari tanggal 17
Januari 2022 s/d 23 April 2022. Jarak antara SMK Negeri 2 Metro ke
perusahaan AMIN JAYA FARM kurang lebih 5,8 Km. Berikut adalah gambar
peta lokasi dan Standard Operating Procedure (SOP) AMIN JAYA FARM.

3
Gambar 1. peta lokasi farm

Tabel 1. Standard Operating Procedure Farm


Standard Operating Procedure(SOP) AMIN JAYA FARM
JAM KEGIATAN
07.00 Mulai beraktifitas di kandang
07.15 – 08.30 Memberi pakan ayam
08.45 – 10.30 Mengambil hasil produksi pagi
10.30 – 11.15 Bersih – bersih flushing, pipa air, meratakan pakan
11.30 – 13.00 Istirahat, sholat, makan
13.15 – 14.15 Meratakan pakan
14.30 – 15.00 Memberikan pakan sore
15.00 – 16.00 Mengambil hasil produksi telur sore
16.00 – 16.30 Mengisi tong pakan, meratakan pakan
16.30 Pulang
Keterangan: Setiap pekerja yang melanggar Standard Operating
Procedure(SOP) akan dikenakan sanksi sesuai peraturan AMIN JAYA FARM.

4
BAB II
PROFIL IDUKA

2.1 Gambaran Umum IDUKA


Perusahaan AMIN JAYA FARM didirikan sejak Juli tahun 2002
dengan luas lahan awal sekitar 2 hektar dan jumlah awal ayam yang dipelihara
5.000 ekor, disetiap periode Perusahaan AMIN JAYA FARM melakukan
Chick In sebanyak 5.000 ekor, strain yang digunakan adalah ISA BROWN,
strain ini biasanya didatangkan dari Tanggerang dan Ginsting.
Dengan bertambahnya populasi ayam maka lahan pemeliharaan di
tambah 3 hektar, sekarang populasi ayam yang dipelihara di Perusahaan AMIN
JAYA FARM sudah mencapai kurang lebih 120.000 ekor ayam.
Dari 120.000 ekor ayam terdiri dari 2 lahan, lahan di sebelah utara diisi
dengan 4 Kandang Baterai Produksi/Layer dan 1 Kandang Postal/DOC
sedangkan lahan disebelah selatan diisi dengan 14 Kandang Baterai
Produksi/Layer, 3 Kandang Postal/DOC dan 2 Kandang Baterai Grower.
Disetiap kandang Postal/DOC biasanya diisi dengan kurang lebih 5.000 – 6000
ekor ayam dan untuk kandang Grower/Layer biasanya diisi dengan kurang
lebih 5.000 – 7.000 ekor ayam. produksinya yaitu telur biasanya dikirim ke
beberapa wilayah Lampung dan pengiriman paling jauh biasanya ke wilayah
Jakarta.

5
2.2 Struktur Organisasi IDUKA

AMIN JAYA FARM

PONIMIN (Koh Amin)


Pemilik Amin Farm

TEGUH PANJI ARIFIN (Mas Panji)


Mandor / Kepala Semua Kandang

ERNIWATI (Mbak Erni) SUWARTI HARTINI (Bu Wati)


Bendahara Administrasi

LASNO (Om
FITRI (Mbak ANTON (Mas
Lasno)
Fitri) Anton)
DOC (Day Old
Gudang Telur Gudang Pakan
Chick)

6
BAB III
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

3.1 Program Sanitasi dan Biosecurity


1.1 Dasar teori
➢ Sanitasi adalah Kegiatan yang dilakukan di dalam kandang untuk
mencegah perpindahan, penyebaran, dan pertumbuhan bibit penyakit
berbahaya bagi ternak, dengan menjaga kebersihan kandang, peralatan
dan lingkungan sekitar. Sanitasi biasanya dilakukan sebelum ternak
masuk kandang.
➢ Biosecurity adalah pengamanan/perlindungan terhadap mahluk hidup
dari gangguan/serangan penyakit, manusia dan lingkungan hidup.
Berikut adalah fasilitas penunjang biosecurity di AMIN FARM;
a) Pemagaran kawasan farm untuk meminimalkan orang
asing/hewan liar masuk ke area farm
b) Pintu masuk (buka, tutup) untuk meminalisir hewan liar masuk
c) Ketersediaan air bersih dan Listrik yang cukup
d) Fasilitas penunjang di dalam farm; (Kantor, Kandang DOC,
Kandang Grower, Kandang Layer, Gudang Pakan, Gudang
Telur, Gudang Karung, dan Mess)
e) Tempat pemusnahan bangkai, limbah cangkang telur, dan
limbah vaksin.

1.2 Alat dan Bahan


➢ Penggaruk kotoran/litter
➢ Karung
➢ Air
➢ Drum
➢ Steam
➢ Deterjen
➢ Pertalite
➢ Desinfektan (yodim)

7
➢ Sapu dan kapur
1.3 Langkah Kerja
1. Membersihkan kotoran/litter dengan cara di garuk dan dimasukkan ke
karung
2. Menyapu kandang
3. Menyemprot kandang dengan desinfektan dengan dosis 1ml/liter
4. Mencuci kandang dengan air deterjen melalui steam
5. Mencuci perlatan dengan deterjen
6. Pengapuran kandang, 1 kandang biasanya menggunakan 10Kg kapur.

1.4 Hasil Dan Estimasi Biaya


Hasil : Setelah melakukan pencucian kandang dan peralatan maka kandang
akan dikeringkan / masa istirahat kandang ini dilakukan untuk memutus
siklus hidup bibit penyakit.
Estimasi :
Pertalite 5 liter : Rp. 45.000
Deterjen 2 bungkus : Rp. 10.000
Kapur 10 kg : Rp. 40.000
—————————————– +
Total : Rp. 95.000

3.2 Program Pemberian Pakan dan Minum


2.1 Dasar Teori
➢ Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada ternak. Pakan ini
biasanya berasal dari tanaman dan hewan yang terdiri dari mineral serta bahan
kering.
Jenis pakan Umur/Fase Komposisi
ayam/Pemberian pakan
gr/e/hr

8
Par DOC Fine Sehari – 4 Minggu/Fase PK 20%
Crumble DOC/Fase Starter. Jagung, Gandum,
Rata-rata pemberian pakan Bekatul, Tepung
selama 1 Minggu : produk unggas(PBPM),
•1 minggu: 9,94 gr/e/hr Bungkil kedelai (SBM),
•2 minggu: 11,37 gr/e/hr Tepung daging dan
•3 minggu: 18,49 gr/e/hr tulang (MBM), Dedak
•4 minggu: 19,93 gr/e/hr gandum(Wheat brean),
Minyak sawit(Palm
Olein), DDGS)
Par Grower 6 – 17 Minggu/Fase PK 16%
Grower/Pullet. Jagung, Bekatul,
Rata-rata pemberian pakan Bungkil kedelai (SBM),
selama 1 minggu: Tepung daging dan
•6 Minggu: 39,91 gr/e/hr tulang (MBM), Garam,
•10 Minggu: 49,93 gr/e/hr Tepung batu
•14 Minggu: 60,07 gr/e/hr
•17 Minggu: 77,27 gr/e/hr
Par L1 Tepung 19 – 50 Minggu, Fase PK 18%
Layer/Produksi Jagung, Bungkil
Rata-rata pemberian pakan kedelai(SBM), Bekatul,
selama 1 minggu : Tepung batu, Tepung
•19 Minggu: 55,38 gr/e/hr daging dan tulang
•26 Minggu: 88,36 gr/e/ht (MBM), Garam,
•30 Minggu: 103,50 gr/e/hr Minyak, DCP
(Dikalsium fosfat)

➢ Minum, air minum pada ayam harus diberikan secara Ad-Libitum(tidak


terbatas/terus menerus) baik pada ayam fase starter, grower, dan layer. Air
minum sangat berperan penting bagi ayam yaitu; 1.Sebagai pengatur suhu tubuh,
2.Mempermudah proses pencernaan dan penyerapan ransum, 3. Mengangkut

9
nutrisi maupun sisa-sisa metabolisme yang bersifat racun bagi tubuh. Apabila
ayam kehilangan 20% cairan tubuh maka akan berdampak kematian.

2.2 Alat dan Bahan


➢ Tempat pakan DOC (Baby Chick Feeder, Feeder Chick Try, dan
Hanging Feeder)
➢ Tempat minum
➢ Ember pakan
➢ Sorong pakan untuk ayam fase grower dan layer
➢ Par DOC Fine Crumble
➢ Par Grower
➢ Par L1 Tepung

2.3 Langkah Kerja


1. Pemberian Pakan dan Minum Fase DOC / Starter.
Pada awal pemeliharaan DOC, berikan pakan Par DOC Fine Crumble
sedikit demi sedikit.
2. Ambil pakan dari karung masukkan ke dalam ember pakan kemudian
ditaruh ke tempat pakan DOC.
3. Gula dilarutkan ke dalam galon air, Gula dan air yang digunakan
disesuaikan dengan kebutuhan DOC.
4. Pemberian Pakan dan Minum Fase Grower.
Pakan untuk ayam fase grower ialah pakan Par Grower.
5. Ambil pakan dari karung masukkan ke dalam ember pakan dan
pindahkan pakan ke tempat sorongan pakan, kemudian dorong sorong
pakan ke tempat pakan, supaya ayam makan. Ini juga dilakukan untuk
fase layer hanya saja jenis pakan yang digunakan ialah Par L1 Tepung.
6. Air minum harus diberikan secara Ad-Libitum, Air minum pada ayam
akan diberikan vitamin/antibiotik, vitamin/antibiotik tersebut
diberikan sesuai dengan cuaca atau kesehatan ayam.

10
2.4 Hasil Dan Estimasi Biaya
Hasil : Pemberian pakan sangat penting karena sebagai sumber energi
untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Estimasi :
Kandang DOC 1 Strain : ISA BROWN
Umur Populasi Pakan
hari Jmlh Mortalitas Jmlh Terima Pakai Sisa
awal akhir Sak Kg Sak Kg Sak Kg
1 5.027 10 500 ½ 25 9½ 475
2 5.027 ½ 25 9 450
3 5.027 2 5.025 1 50 8 400
4 5.025 1 50 7 350
5 5.025 1 50 6 300
6 5.025 1 50 5 250
7 5.025 1 50 4 200
Total pakan yang digunakan selama 1 minggu = 6 sak atau 300 Kg
Angka Mortalitas: 0,039%
Harga 1 Kg pakan : Rp. 7.500

Pakan yang digunakan : 300 Kg x Rp. 7.500


——————————————–———––—––– +
Total : Rp. 2.250.000

11
3.3 Pindah Kandang
3.1 Dasar Teori
➢ Pindah Kandang adalah kegiatan pemindahan ayam petelur dari fase
Starter, Grower, dan Layer. Pindah kandang dilakukan pada pagi, sore
atau malam hari untuk meminalisir ternak stres.
Fase ayam Umur dipindahkan Jenis kandang
DOC/Starter Sehari/Chick in Postal
Grower/Pullet 6 minggu, sudah bisa Baterai grower, 1
dipindahkan baterai diisi 2-3 ekor
ayam
Layer/Produksi 17 minggu, sudah bisa Baterai layer, 1
dipindahkan baterai diisi 1 ekor
ayam

3.2 Alat dan Bahan


➢ Koran sebagai litter
➢ Seng (Chick guard) sebagai pembatas
➢ Gasolec sebagai pemanas
➢ Korek api
➢ Gas elpiji
➢ Lampu
➢ Tirai
➢ Ledok dan keranjang ayam

3.3 Langkah Kerja


1. Penerimaan DOC – Kandang Postal
Pasang seng, luas seng yang dibutuhkan diukur dengan gasolec. 1
Gasolec untuk 800-1000 DOC. Setelah selesai memasang seng

12
kemudian pasang litter/alas, Litter/alas berfungsi sebagai
1.Membatasi kontak langsung antara kaki ayam dengan lantai,
2.Membantu menyerap air/fases, 3.Menyerap panas brooding
sehingga membantu menghangatkan anak ayam.
2. Gasolec harus sudah dihidupkan sebelum DOC datang agar saat DOC
datang dan dimasukkan ke kandang tidak kedinginan.
3. Tempat pakan diisi dengan pakan Par DOC Fine Crumble dan untuk
air minum berikan campuran air gula merah ke galon air minum, ini
berfungsi sebagai pengganti/penambah energi.
4. DOC yang sudah datang langsung dimasukkan ke dalam Brooding
yang sudah disediakan dikandang postal.
5. DOC ke Grower – Kandang baterai grower
Jika ayam sudah berumur 6 minggu maka ayam sudah bisa
dipindahkan ke kandang baterai grower
6. Ambil ayam dan masukkan ke keranjang ayam kemudian angkut
menggunakan ledok dan pindahkan ke kandang baterai grower yang
sudah disediakan.
7. Grower ke Layer – Kandang baterai layer
Apabila ayam sudah berumur 17 minggu maka ayam sudah harus
dipindahkan ke kandang baterai layer supaya mempermudah
pengambilan hasil produksi.
8. Ambil ayam dan masukkan ke keranjang ayam kemudian angkut
menggunakan ledok dan pindahkan ke kandang baterai layer yang
sudah disediakan.

3.4 Hasil Dan Estimasi


Hasil : Setelah ayam dipindahkan akan mempermudah pengontrolan
kondisi ayam, mempermudah pelaksanaan vaksinasi, dan mempermudah
pengambilan hasil produksi.
Estimasi :
Harga 1 kg gula merah : Rp. 15.000

13
Harga 1 tabung gas elpiji 12 Kg : Rp. 160.000

Gula merah : 2,5 kg x Rp. 15.000


Gas elpiji selama 1 hari : 5 x Rp. 160.000
—————————————–———––————–––– +
Total : Rp. 837.500

3.4 Program Vaksinasi


4.1 Dasar Teori
➢ Vaksinasi merupakan upaya memasukkan bibit penyakit yang telah
dilemahkan atau telah mati ke dalam tubuh unggas yang sehat untuk
memperoleh kekebalan penyakit tertentu.

4.2 Alat dan Bahan


➢ Alat suntik (socorex)
➢ Tang
➢ Selang penyambung botol vaksin dan alat suntik
➢ Kotak vaksin
➢ Vaksin yang akan digunakan
➢ Botol vaksin untuk vaksin tetes
➢ Tali rapiah

4.3 Langkah Kerja


1. Sebelum alat suntik digunakan terlebih dahulu dibersihkan dengan air hangat,
kemudian alat suntik dirakit menggunakan tang, untuk botol vaksin tetes
cukup dibersihkan dengan air bersih
2. Menyeting alat suntik untuk berapa dosis vaksin yang akan
disuntikkan pada ayam
3. Sambungkan vaksin dengan selang penyambung alat suntik dan beri tali
rapiah pada botol vaksin lalu ikatkan ketubuh
4. Untuk vaksin tetes, vaksin terlebih dahulu dicampur kemudian
dimasukkan ke dalam botol vaksin tetes

14
5. Vaksin sudah siap digunakan dan diaplikasikan pada ayam
6. Setelah selesai melakukan vaksinasi, alat suntik dibersihkan dan
untuk botol vaksin dikumpulkan dan dimusnahkan

Umur Umur Nama Vaksin Aplikasi Dosis


Hari Minggu
12 ND IB Live, Kill Suntik leher, Tetes 0,35
mata 1/e
15 Gumboro A Tetes mulut 1/e
19 AI/Flu Burung Suntik leher 0,35
42 6 Coryza/snot Suntik dada kiri 0,5

4.4 Hasil dan Estimasi Biaya


Hasil : Program Vaksinasi harus dilakukan secara tepat karena ini akan
menjadi faktor yang berperan penting dalam keberhasilan menjaga
performa ayam petelur.
Estimasi :
Vaksin AI/Flu Burung 500ml untuk 1.000 ekor Dosis 0,5/e
Vaksin Coryza/Snot 500ml untuk 1.000 ekor Dosis 0,5/e
———————————————–———––————––––——– +
Vaksin AI/Flu burung 500ml 5 botol x 1.000 ekor
Vaksin Coryza/Snot 500ml 5 botol x 1.000 ekor

3.5 Hasil Produksi


5.1 Dasar Teori

15
➢ Telur ialah hasil produksi utama di AMIN JAYA FARM, Telur
merupakan salah satu bahan makanan sumber protein hewani yang
dikonsumsi selain daging, ikan dan susu.

5.2 Alat dan Bahan


➢ Karpet telur
➢ Catatan harian produksi telur
➢ Ledok

5.3 Langkah Kerja


1. Ambil telur dari keranjang baterai layer masukkan ke karpet telur
2. Beri catatan hasil produksi harian telur selipkan ke karpet telur
3. Angkut hasil produksi telur menggunakan ledok ke gudang telur
4. Catat hasil harian produksi telur lalu serahkan ke kantor
5. Telur disortir sesuai dengan permintaan konsumen
6. Telur yang sudah selesai disortir siap diantarkan ke tempat konsumen.

5.4 Hasil dan Estimasi Biaya


Hasil : Telur siap didistribusikan ke konsumen dengan jumlah telur yang
sudah disepakati. Untuk pendistribusian telur, telur didistribusikan ke
wilayah Lampung dan Paling jauh di Jakarta.
Estimasi :
Kandang L
Umur Umur Populasi Produksi HD FCR
hari minggu %
Jmlh Mortali- Jmlh Pagi + Total Kg. 36 4,58
awal tas akhir sore (butir) Prod
(butir)
204 30 6763 1 6762 4200+ 5550 324,8 82, 2,155
1350 06
205 6762 1 6761 4200+ 5520 323,1 81, 2,166
1320 63

16
206 6761 4200+ 5670 332,1 83, 2,107
1470 86
207 6761 1 6760 4200+ 5570 326,1 82, 2,116
1370 38
208 6760 2 6758 4200+ 5700 332 84, 2,108
1500 31
209 6758 3 6755 4200+ 5700 332,8 84, 2,103
1500 34
210 6755 4200+ 5700 332,2 84, 2,107
1500 38
Angka Mortalitas : 0,11% Total Kg. Prod : 2.303,1 Kg

Harga 1 Kg telur : Rp. 23.000


: 2.303,1Kg x Rp. 23.000
———————————————–————–– +
Total : Rp. 52.971.300

3.6 Penanganan Limbah


6.1 Dasar Teori
➢ Limbah adalah bahan sisa atau buangan yang dihasilkan dari suatu kegiatan
dan proses produksi. Apabila limbah tidak dikelola dengan baik akan
berdampak negatif bagi lingkungan.

6.2 Alat dan Bahan


➢ Botol bekas vaksin
➢ Tempat pemusnahan limbah vaksin
➢ Cangkang telur
➢ Tempat pemusnahan limbah cangkang
➢ Bangkai ayam
➢ Kotoran ayam

17
6.3 Langkah Kerja
1. Kumpulkan botol bekas vaksin dan timbun botol tersebut ke dalam
tanah
2. Kumpulkan cangkang telur dan kemudian dimusnahkan dengan cara
dibakar
3. Kumpulkan bangkai ayam dan taruh ditempat penimbunan bangkai
4. Kotoran ayam dijual belikan kepada para petani yang membutuhkan
pupuk organik untuk tanamannya.

6.4 Hasil Dan Estimasi Biaya


Hasil : Dengan menimbun, dan membakar limbah dapat memutus bibit
penyakit. Untuk limbah kotoran ayan dijual ke para petani.
Estimasi :
1 Karung kotoran DOC dengan berat 50Kg : Rp. 23.000
1 Kandang DOC didapatkan : 25 Karung kotoran
: 25 karung x Rp. 23.000
————————————————————————————— +
Total : Rp. 575.000

3.7 Bedah Bangkai


7.1 Dasar Teori
➢ Bedah Bangkai (Nekropsi) merupakan salah satu tindakan yang mirip
dengan autopsi pada manusia. Nekropsi bertujuan untuk mengetahui
proses terjadinya penyakit infeksi / keracunan, yang menyebabkan
kematian pada hewan.

7.2 Alat dan Bahan


➢ Bangkai
➢ Gunting
➢ Alas untuk bangkai

18
➢ Air bersih

7.3 Langkah Kerja


1. Ambil bangkai ayam dan siapkan gunting berikan sedikit air ke bagian
leher dan dada supaya bulu ayam tidak menggangu proses pembedahan.
2. Mulai bedah ayam dari bagian leher
3. Untuk bedah bangkai pernapasan dimulai dari hidung, laring, trakea,
bronkus – bronkiolus dan paru-paru.
4. Untuk bedah bangkai pencernaan dimulai dari paruh, tenggorokan,
proventikulus, ampela, usus halus, usus buntu, usus besar dan kloaka
5. Penyakit pernapasan biasanya ditemukan di trakea, dan paru – paru
sedangkan penyakit pencernaan biasanya ditemui pada proventikulus,
ampela, dan usus.
6. Setelah selesai melakukan bedah bangkai, bersihkan alat yang
digunakan supaya tidak ada bibit penyakit yang tertempel.

7.4 Hasil dan Estimasi Biaya


Hasil : Setelah dilakukan bedah bangkai kami tidak menemukan tanda-tanda
bahwa ayam terkena penyakit, maka dapat disimpulkan kematian ayam
tersebut karena stres.

3.8 Pengambilan Sampel Darah


8.1 Dasar Teori
➢ Pengambilan darah (venesectio) merupakan salah satu hal yang
terpenting dari kegiatan peternakan. Tujuan pengambilan darah ternak
yaitu untuk mengetahui titer antibodi ayam, identifikasi penyakit pada
lingkungan farm, dan identifikasi penyakit pada ayam. Vena Pectoralis
merupakan salah satu pengambilan sampel darah pada ayam yang di
lakukan pada vena pectoralis. Pembuluh darah ini terletak pada bagian
bawah sayap ayam.

8.2 Alat dan Bahan

19
➢ Alat suntik (spuit)
➢ Desinfektan
➢ Ayam

8.3 Langkah Kerja


1. Siapkan ayam, pegang ayam dalam posisi berbaring
2. Tahan kepala dan kaki ayam ke satu sisi, lalu rentangkan sayap ayam
3. Bersihkan bagian yang akan ditusuk dengan kapas, kemudian berikan
alkohol atau desinfektan, ini dilakukan supaya Vena Branchialis terlihat
jelas
4. Tusukkan alat suntik (spuit) ke bawah Tendon pronator muskulus,
kemudian arahkan jarum ke Vena Branchialis
5. Tarik piston secara perlahan sehingga darah masuk ke alat suntik (spuit),
jika volume darah sudah cukup, cabut alat suntik (spuit) secara perlahan
sambil ibu jari menekan Vena Branchialis dan tutup jarumnya.

8.4 Hasil dan Estimasi


Hasil : Serum darah bisa diidentifikasi di laboratorium dan kita dapat
mengetahui apakah pada ternak terdapat bibit penyakit atau tidak.
Estimasi :
Alat suntik (spuit)
Desinfektan

20
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang sudah kami lakukan di
Perusahaan ayam petelur AMIN JAYA FARM, penerapan aspek teknis di
AMIN JAYA FARM sudah dilakukan dengan cukup baik seperti;
pemeliharaan DOC, pemberian pakan, pemeliharaan kandang, pencegahan
bibit penyakit serta pngafkiran ayam biasanya dilakukan saat ayam sudah
berumur 90 Minggu.

B. Saran
Berdasarkan hasil saat melakukan kegiatan PKL, saya sedikit
memberikan saran agar pelaksanaan PKL ini dapat dilaksanakan dengan lancar
dan baik kedepannya;
1. Untuk Sekolah
• Sebaiknya baik para siswa/i yang akan diterjunkan ke sebuah
perusahaan dengan keperluan PKL diberikan pengenalan terlebih

21
dahulu tentang pekerjaan yang akan dilakukan. Dengan begitu, mereka
akan lebih siap secara fisik dan juga mental.

2. Untuk Perusahaan
• Strain ayam ras yang digunakan oleh peternakan AMIN JAYA FARM
adalah ISA Brown. Menurut kami strain ISA memiliki produksi yang
cukup bagus serta cepat mencapai puncak namun mudah terkena
penyakit.
• Program Sanitasi di peternakan AMIN JAYA FARM sudah cukup baik
tetapi harus lebih ditingkatkan dan diperhatikan, terutama bagi yang
memegang pemeliharaan DOC karena kebersihan kandang dan
lingkungan sangat berpengaruh. Apabila kebersihan kandang dan
lingkungan sekitar diabaikan akan memunculkan bibit penyakit yang
dapat mengakibatkan kematian pada ayam, menimbulkan/menyebarkan
bibit penyakit yang akan dapat berdampak kerugian bagi perusahaan.

LAMPIRAN

1. Dokumentasi Foto

22
2. Jurnal Harian

Hari / Tanggal Kegiatan Paraf


Instruktur
Senin, 17 Januari ▪ Masa pengenalan lingkungan kadang
2022 ▪ Melihat kandang DOC, Grower, dan
Layer
▪ Melihat dan ikut mensortir hasil
produksi telur sore
Selasa, 18 ▪ Vaksin Coryza/Snot; Grower 6
Januari 2022 minggu
▪ Pindah kandang; Starter ke Grower
(Kandang DOC 1 ke Kandang Grower
2)
▪ Mensortir hasil produksi sore
Rabu, 19 Januari ▪ Pindah kandang; Starter ke Grower
2022 (Kandang DOC 3 ke Kandang Grower
2)
Kamis, 20 ▪ Mengambil hasil produksi telur pagi
Januari 2022

23
Jum'at, 21 ▪ Pindah kandang; Starter ke Grower
Januari 2022 (Kandang DOC 3 ke Kandang Grower
2)
Sabtu, 22 Januari ▪ Memasang brooding dan litter di
2022 kandang DOC 4
Senin, 24 Januari ▪ Meratakan ayam DOC 3 di kandang
2022 grower 2
Selasa, 25 Jauari ▪ Membersihkan kandang DOC 1
2022
Rabu, 26 Januari ▪ Vakskn ND – IB Live, ND – IB Kill
2022 (Layer 22 Minggu)
▪ Mensortir hasil produksi telur sore
Kamis, 27 ▪ Mensortir hasil produksi telur pagi
Januari 2022 ▪ Vaksin ND – IB Live, ND – IB Kill
Jum'at, 28 ▪ Vaksin ND – Gumboro Kill, ND – IB
Januari 2022 Live (DOC 4 hari)
▪ Vaksin ILT (Grower 8 Minggu)
Sabtu, 29 Januari ▪ Mengapur kandang DOC 1
2022 ▪ Bedah Bangkai
Senin, 31 Januari ▪ Vaksin Gumboro A (DOC 7 Hari)
2022 ▪ Vaksin ND – IB Live, ND – IB Kill
(Grower 12 Minggu)
Selasa, 01 ▪ Vakskn ILT (Grower 8 Minggu)
Febuari 2022
Rabu, 02 Febuari ▪ Membersihkan kandang DOC 3
2022
Kamis, 03 ▪ Mengapur kandang
Febuari 2022 ▪ Memasang brooding dan litter
Jum’at, 04 ▪ Pindah kandang; Grower ke Layer
Febuari 2022 (Kandang grower 2 ke kandang layer
A3)
Sabtu, 05 Febuari ▪ Vaksin ND – IB Live, ND – IB Kill
2022 (DOC 12 hari)
Senin, 07 Febuari ▪ Vaksin ND – Gumboro Kill, ND – IB
2022 Live (DOC 4 hari)
Selasa, 08 ▪ Vaksin ND – Gumboro Kill, ND – IB
Febuari 2022 Live (DOC 4 hari)
▪ Vaksin Gumboro A (DOC 7 hari)
Rabu, 09 Febuari ▪ Vaksin ND – IB Live, ND – IB Kill
2022 (Layer 22 Minggu)
Kamis, 10 ▪ Vaksin Gumboro A (DOC 7 hari)
Febuari 2022
Jum’at, 11 ▪ Pindah kandang; Grower ke Layer
Febuari 2022 (Kandang grower 2 ke Kandang layer
A3)

24
Sabtu, 12 Febuari ▪ Vaksin AI / Flu Burung (DOC 19 hari)
2022 ▪ Pindah kandang; Grower ke Layer
(Kandang grower 2 ke kandang layer
A3)
Senin, 14 Febuari ▪ Vaksin ND – IB Live, ND – IB Kill
2022 (DOC 12 hari)
Selasa, 15 ▪ Vaksin Cacar (DOC 22 hari)
Februari 2022
Rabu, 16 Febuari ▪ Pindah kandang; Grower ke Layer
2022 (Kandang grower 2 ke kandang layer
A3)
Kamis, 17 ▪ Vaksin Gumboro A (DOC 15 hari)
Febuari 2022
Jum’at, 18 ▪ Vaksin ND - IB Live, ND – IB Kill
Febuari 2022 (Grower 11 Minggu)
Sabtu, 19 Febuari ▪ Pindah kandang; Grower ke Layer
2022 (Kandang grower 2 ke kandang layer
A3)
Senin, 21 Febuari ▪ Pindah kandang; Grower ke Layer
2022 (Kandang grower 2 ke kandang layer
A3)
Selasa, 22 ▪ Vaksin AI/Flu Burung (DOC 19 hari)
Febuari 2022
Rabu, 23 Febuari ▪ Vaksin Cacar (DOC 22 hari)
2022
Kamis, 24 ▪ Vaksin ND – IB Live, ND – IB Kill
Febuari (DOC 30 hari)
▪ Vaksin Cacar (DOC 22 Minggu)
▪ Vaksin ND – IB Live, ND – IB Kill
(Grower 8 Minggu)
Jum’at, 25 ▪ Vaksin ND – IB Live, ND - IB Kill
Febuari 2022 (Grower 8 Minggu)
Sabtu, 26 Febuari ▪ Vaksin Cacar (DOC 22 hari)
2022
Senin, 28 Febuari ▪ Vaksin Coryza/Snot (Grower 15
2022 Minggu)
Selasa, 01 Maret ▪ Membersihkan kandang Grower 2
2022
Rabu, 02 Maret ▪ Membersihkan kandang Grower 2
2022
Kamis, 03 Maret ▪ Mengafkir ayam
2022
Jum’at, 04 Maret ▪ Vaksin ND – IB Live, ND – IB Kill
2022 (DOC umur 30 hari)

25
▪ Vaksin AI/Flu Burung (Grower 13
Minggu)
Sabtu, 05 Maret ▪ Mengambil hasil produksi pagi dan
2022 sore
Senin, 07 Maret ▪ Mengambil hasil produksi telur pagi
2022 dan sore
Selasa, 08 Maret ▪ Mengambil hasil produksi telur pagi
2022 dan sore
Rabu, 09 Maret ▪ Tidak berangkat dikarenakan ada
2022 kepentingan keluarga (Izin)
Kamis, 10 Maret ▪ Vaksin ND – IB Live, ND – IB Kill
2022 (DOC 30 hari)
▪ Vaksin AI/Flu Burung (Grower 13
Minggu)
Jum’at, 11 Maret ▪ Mensortir hasil produksi telur pagi dan
2022 sore
Sabtu, 12 Maret ▪ Vaksin Coryza/Snot, Grower 6 minggu
2022
Senin, 14 Maret ▪ Pindah kandang; DOC ke Grower
2022 (Kandang DOC 3 ke Kandang Grower
2)
Selasa, 15 Maret ▪ Pindah kandang; DOC ke Grower
2022 (Kandang DOC 4 ke Kandang Grower
2)
Rabu, 16 Maret ▪ Vaksin Coryza/Snot, Grower 6 minggu
2022
Kamis, 17 Maret ▪ Membersihkan, dan memberi pakan
2022 DOC
▪ Mengambil hasil produksi pagi dan
sore
Jum’at, 18 Maret ▪ Pindah kandang; Grower ke Layer
2022
Sabtu, 19 Maret ▪ Pindah kandang; Grower ke Layer
2022 ▪ Mencuci kandang Layer
Senin, 21 Maret ▪ Pindah kandang; Grower ke Layer
2022 ▪ Mengambil hasil produksi sore
Selasa, 22 Maret ▪ Vaksin Coryza/Snot; Grower 15
2022 minggu
Rabu, 23 Maret ▪ Memberi pakan dan minum DOC
2022 ▪ Mencuci kandang Layer
Kamis, 24 Maret ▪ Pindah kandang ; Grower ke Layer
2022 ▪ Memberikan pakan dan minum DOC
Jum’at, 25 Maret ▪ Memberikan pakan dan minum DOC
2022 ▪ Pindah kandang ; Grower ke Layer

26
Sabtu, 26 Maret ▪ Memberikan pakan dan minum DOC
2022 ▪ Pindah kandang ; Grower ke Layer
Senin, 28 Maret ▪ Pindah kandang; Grower ke Layer
2022 ▪ Mencuci kandang grower 2
Selasa, 29 Maret ▪ Vaksin Coryza/Snot; Grower 15
2022 minggu
Rabu, 30 Maret ▪ Pindah kandang; DOC ke Grower
2022
Kamis, 31 Maret ▪ Pindah kandang; DOC ke Grower
2022
Jum’at, 01 April ▪ Mengambil hasil produksi telur pagi
2022 dan sore
Sabtu, 02 April ▪ Vaksin AI/Flu Burung; Layer 19
2022 minggu
Senin, 03 April ▪ Vaksin ND IB Live, ND IB Kill; Layer
2022 22 minggu
Selasa, 04 April ▪ Vaksin ND IB Live, ND IB Kill;
2022 Grower 16 minggu
Rabu, 05 April ▪ Vaksin ILT; grower 8 minggu
2022
Kamis, 06 April ▪ Vaksin ILT; grower 8 minggu
2022
Jum’at, 07 April ▪ Meratakan ayam; Grower
2022
Sabtu, 08 April ▪ Pengambilan sampel darah
2022
Senin, 10 April ▪ Pengambilan sampe darah
2022
Selasa, 11 April ▪ Vaksin ND IB Live, ND IB Kill;
2022 Grower 11 minggu
Rabu, 12 April ▪ Mempacking hasil produksi telur sore
2022
Kamis, 13 April ▪
2022
Jum’at, 14 April ▪
2022
Sabtu, 15 April ▪
2022
Senin, 17 April ▪
2022
Selasa, 18 April ▪
2022
Rabu, 19 April ▪
2022

27
Kamis, 20 April ▪
2022
Jum’at, 21 April ▪
2022
Sabtu, 22 April ▪
2022

28

Anda mungkin juga menyukai