Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

PRAKTIK KERJA USAHA

PEMELIHARAAN AYAM PETELUR

OLEH:
NURIL HARDIANTO
1327/448.108

SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN WIYATA BAKTI


PROGRAM STUDI PETERNAKAN
SENGKALING-MALANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

(PRAKERIN)

Disetujui oleh,

Pembimbing, Penguji

( ) ( )

Tanggal: Tanggal:

Dau, 04 Januari 2021

Kepala Sekolah

SMK PP “Wiyata Bakti” Ketua Pelaksana

Ir. Suci Rahayu Adi Cahyono, S.Pt

KATA PENGANTAR

2
Sasaran tamatan dari SMK adalah untuk meraih daya saing dalam kinerja
dunia usha dalam industri, tentunya lulusan yang berkompeten akan langsung
disaring oleh perusahaan, adapula kelenihan dari lulusan SMK bagi mereka bisa
langsung terjun dalam duania usaha atau melanjutkan ke studi yang lebih tinggi
(universitas).

Dalam rangka untuk mendekatkan kesesuaian antara mutu dan tamatan


pendidikan Sekolah Menenga Kejuruan (SMK) perlu adanya dukungan dari berbagai
pihak yang terkait dengan bidang keahlian yang dibutuhkan oleh lapangan kerja.
Salah satu pihak yang ikut serta dalam menghasilkan tamatan dan mutu pendidikan
yang berkualitas dan berdedikasi tinggi serta berdisiplin ilmu adalah pihak DU/DI
(dunia usaha/dunia industri)

Oleh karena itu SMK Pertanian Pembangunan “Wiyata Bakti” Sengkaling


menjalankan program praktek kerja industri (PRAKERIN) yang diharapkan dapat
meningkatkan mutu pendidikan dan menjadi pembelajaran untuk siswa dalam kurun
waktu tertentu dalam situasi nyata di dunia usaha.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada guru pembimbing kami yang
telah memberikan bimbingannya kepada kami. Dan juga kami ucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang selalu mendukung kinerja kami, sehingga kami lebih
percaya diri dalam menyelesaikan laporan ini.
Apabila dalam proposal ini terjadi kekurangan tau kekeliruan, maka akan
diperbaiki sesuai ketentuan yang berlaku.

Penulis

3
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan..................................................................................................................2

Kata Pengantar.........................................................................................................................3

Daftar Isi....................................................................................................................................4

Daftar Tabel...............................................................................................................................5

Daftar Lampiran.......................................................................................................................6

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................7


1.2 Maksud dan Tujuan......................................................................................................7
1.3 Manfaat........................................................................................................................8

BAB II PERSIAPAN

2.1 Rencana Kegiatan.........................................................................................................9

2.2 Jadwal Kegiatan...........................................................................................................9

2.3 Potensi Wilayah...........................................................................................................9

BAB III PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Lokasi......................................................................................................10

3.2 Kegiatan Budidaya.....................................................................................................10

1. Teknik Budidaya.....................................................................................................10
2. Pengolahan Hasil.....................................................................................................22
3. Pemasaran Hasil......................................................................................................22
3.3 Analisa Usaha Tani dan Tata Niaga...........................................................................22

BAB IV MASALAH DAN PEMECAHANNYA..................................................................28

4
BAB V PROSPEK PENGEMBANGAN...............................................................................29

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan................................................................................................................30

6.2 Saran...........................................................................................................................30

5
DAFTAR TABEL

Halaman

Jadwal Pengurangan Lama Pencahayaan..................................................................................17

Vaksinasi Phase Layer................................................................................................23

Sarana/Peralatan Tahan Lama.....................................................................................25

Peralatan Kecil Habis Pakai........................................................................................25

6
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Sejarah Singkat ASIAN Farm Dampit


Lampiran 2: Surat Tugas

7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


SMK pertanian pembangunan wiyata bakti sengkaling merupakan salah satu
smk yang menerapkan sistem pendidikan formal dimana kurikulumnya 30%
bersifat teori dan 70%bersifat praktek untuk memenuhi persyaratan tersebut
maka siswa harus melakukan praktek kerja industri (prakerin) agar siswa
mendapat pengalaman kerja yang banyak dilapangan khususnya pada peternakan
yang berkaitan dengan manajemen kesehatan ayam petelur, sapi perah, dan
kambing. Manajemen ini sangant mempengaruhi kulitas dan kuantitas pada
ternak terutama manajemen pada pemeliharaan ayam petelur.

1.2 Maksud dan Tujuan


1. Maksud PKU
Praktek Kerja Usaha (PKU) adalah kegiatan pembelajaran bagi siswa Sekolah
Pertanian Pembangunan (SPP) yang diselenggarakan di semester V dalam
kurun waktu tertentu dalam situasi nyata di dunia usaha ataupun lembaga
ekonomi masyarakat dan instansi pemerintah.
2. Tujuan PKU
a. Tujuan Umum
PKU bertujuan agar siswa memiliki jiwa semangat wirausaha dan mampu
mengelola suatu usaha dibidang pertanian secara profesional dengan
tujuan memperhatikan situasi dan kondisi, potensi wilayah, dan peluang
yang ada.
b. Tujuan Khusus
1. Memantapkan dan mengembangkan pngalaman belajar siswa diunit
usaha yang bergerak dalam bidang agrobisnis, argoindustri dan
agrowisata
2. Melatih siswa meghayati kehidupan masyarakat khususnya yang
bergerak di bidang agrobisnis, agroindustri, dan agrowisata guna
menanamkan jiwa wiraswasta.

8
3. Melatih siwa menyesuaikan diri dan komunikasi dengan masyarakat,
khususnya petani peternak agar dapat menjadi mitra usaha petani yang
mampu menyebarkan teknologi pertanian.
4. Membina kerjasama SPP dan lembaga pemerintah/ swasta terutama
pengusaha tani ternak untuk mewujudkan SPP sebagai sentral
pembangunan bagi masyarakat lingkungan.

1.3 Manfaat PKU


a. Melaih dan mengembangkan siswa sebagai sumber daya manusia yang
terampil dalam bidang peternakan.
b. Melatih siswa dalam mengembangkan kwalitas dan kemampuan yang telah
diperoleh di sekolah.
c. Melatih siswa dalam mengelola usaha tani dengan menerapkan teori-teori
yang diperoleh di sekolah.

9
BAB II
PERSIAPAN

2.1 Rencana Kegiatan


Praktek Kerja Usaha dilakukan di instansi yang telah ditunjuk dan telah
bekerjasama dengan pihak SPP SNAKMA Sengkaling. PT Asia Farm
Dampit merupakan perusahaan yang telah ditetapkan sebagai tempat PKU
pemeliharaan ayam petelur.

2.2 Jadwal Kegiatan


Penempatan lokasi Praktek Kerja Usaha di unit usaha/ instansi, sebagai
berikut:
1. 26 Januari s/d 20 Februari 2021 - PT Asia Farm Dampit
2. 21 Februari s/d 13 Maret 2021 – Fapet UB
3. 13 Maret s/d 27 Maret – Jabung

2.3 Potensi Wilayah

Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi


persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 c, kelembaban berkisar
antara 60-70%, di Dampit sangat cocok dalam pemeliharaan ayam
petelur.

Wilayah Dampit majang tengah berbatasan dengan:

 Sebelah utara: berbatasan dengan Wajak


 Sebelah selatan: berbatasan dengan Sumbersuko
 Sebelah barat: berbatasan dengan Kedok Etan
 Sebelah timur: berbatasan dengan Gunung Sriti

Wilayah Dampit sebagian besar adalah lahan perkebunan dan tidak


terlalu padat pemukiman serta kondisi sosisal di daerah majang tengah
dangat kental dengan peternakan ayam petelur.

10
Lokasi ini juga tidak sulit dengan sumber air sehingga kebutuhan air
bbersih untuk pemeliharaan ayam sangat terpenuhi. Jalan dipedesaan ini
pun cuckup lebar dan mudah untuk dilalui sehingga untuk kelancaran
transportasi pun terjamin.

11
BAB III

PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan lokasi


Kegiatan Praktek Kerja Usaha (PKU) tanggal 26 Januari-20 Februari 2021 di
Dampit majang tengah tentang pemeliharaan ayam petelur phase, stater, grower,
dan layer.

3.2 Kegiatan Budidaya


1. Teknik budidaya
1.1 Pemeliharaan ayam petelur phase stater
Phase stater adalah ayam petelur yang berumur 0 hari sampai 8 minggu
a. Perkandangan
1) Kandang
Kandang yang digunakan pada phase stater adalah kandang type
close house menggunakan lantai liter, atap menggunakan model
gabel.
a) Menyiapkan box indukan
b) Sanitasi dengan penyemprotan bagian dinding kandang dan
lantai menggunakan bahan insektisida yng berguna
membunuh bakteri dan serangga
c) Liter disemprot menggunakan formalin dan dikeringkan serta
di tebarkan dengan ketebalan kira-kira 8-10 cm.
d) Pencucian peralatan kandang
 Menyiapkan alat yang akan dibersihkan
 Pemperotan tempat pakan dan minum yang akan
digunakan
 Dicuci dengan detergen lalu dibilas hingga
bersih
 Dilakukan perendaman dengan BKC 50% 2
cc/1 liter air, selama 15 menit lalu dikeringkan

12
dengan cara digantung pada tempa yang
disediakan
 Tempat penyimpanan (gudang) difumigasikan
1 bulan sekali
2) Liter
Persiapan liter:
a) Bahan liter atau sekam dapat disimpan ditempat khusus
b) Sebelum diturunkan dari transportasi dilakukan penyemprotan
dengan desinfektan
c) Sanitasi bahan liter dengan menyuntikkan larutan formalin
35-37% (pada bagian tengah karung 5-10cc/ karung)
3) Perlengkapan
a) Penyebaran sekam dan memasang peralatan yang dibutuhkan
b) Pemprotan kandang dengan desinfektan spektrum luas
c) Pemasangan brooder dibuat dengan bentuk panjang sisi 3,3
meter untuk populasi 800 ekor
d) Pemasangan gasoleg dengan tinggi 100-125 cm dari
permukaan liter
e) Pemasangan lampu jenis PCCE (sinar) kuning dengan ukuran
18 watt beserta kap didalam brooder dengan ukuran julah 2
buah atau 2 set perbrooder dari ketinggian 100-125 dari
permukaan liter
f) Penyebaran sekam dengan ketebalan 8-10 cm pada area
brooder dan kemudian dilapisi koran
g) Pemasangan tirai di pasang memanjang sejajar dengan
panjang kandang setinggi 2/3 tinggi kandang
h) Menyiapkan tempat pakan dan minum untuk 3 hari pertama
dengan ketentuan:
 Untuk setiap brooder memerlukan 24 buah nampan
pakan dengan diameter 40 cm dengan rincian 8 buah
ditaruh dalam ruang brooder dan 8 buah untuk
pengganti dan 8 buah untuk alas tempat minum

13
 Untuk setiap brooder memerlukan 16 buah tempat
minum dengan ukuran 3 liter degan rincian 8 buah
ditaruh dalam ruang brooder dan 8 buah disediakan
untuk pengganti
4) Melakukan fumigasi kandang
a) Kandang dikondisikan tertutup rapat
b) Lalu digunakan 2 gram PK ditambah 4 ml formalin untuk
setiap meter kubik voulume dara yang masuk
c) Kandang dikondisikan tertutup rapat selama 24 jam
d) Pemasangan gasoleg
e) Gasoleg diusahakan bersih dan steril
f) Gasoleg ahrus dilengkapi dengan safety device agar bekerja
dengan normal
g) Maximum 2 buah gas oleg dipasang paralel pada setiap
tabung lpg 50 kg yang dipasang regulator
h) Ketinggian gasoleg 100-125 cm dari permukaan
i) Setelah semua terpasang gasoleg dinyalakan dan diperiksa
apakah sudah optimal, pemeriksaan selama 15 menit.
b. Identifikasi
1) Type : strain loghman platinum
2) Ciri-ciri :
a) Warna coklat kemerahan
b) Postur tubuh tinggi
c) Tingkat produksi lambat
d) Sehat tidak cacat, berasal dari induk yang sehat
3) Nama/ alamat perusahaan: wonokoyo group
4) Rata-rata berat badan awal yaitu 38 gram, penimbangan pada 10-
25 ekor DOC per box yang berasal dari 10% dari total DOC yang
datang
c. Seleksi
bagian-bagian yang diamati yaitu kondisi fisik atau badan, berat
badan, cacat, kesehatan, tidak memenuhi target, jika tidak memenuhi
standart di temptkan pada tempat khusus atau disendirikan. Kegiatan

14
yang dilakukan setelah DOC ditebar pada hari berikutnya melakukan
seleksi diantranya:
1) Afkir dan seleksi
a) Ayam yang lumpuh
b) Ayam yang dehidrasi tinggi
c) Ayam yang tidak baik atau tidak sehat
2) Seleksi dan perawatan secara terpisah atau disendirikan
ditempat khusus, ayam yang mengalami kelemahan umum
dehidrasi ringan dan nafsu makan yang tidak baik.
d. Rekording
Recording adalah pencatatan secara lengkap yang dilakukan oleh
perusahaan peternakan. Pencatatan tersebut biasanya menyangkut
kegiatan yang berhubungan dengan usaha dalam periode awal hingga
akhir. Dalam recording yang dicantumkan yaitu no flok, jumlah
ayam, kematian, jenis pakan, jumlah pkan, pengobatan, pemanas,
keterangan. Adapun recording harian berguna untuk melihat ayam
yang baik atau tidak.
e. Pemberian pakan
1) Jenis pakan
a) Umur 0-3 hari menggunkan pakan stater 1-2 mm
b) Crimble digunakan pada umur 4 hari diameter 2-3 mm
c) Jika berat badan minggu pertama sudah mencapai 78 gr maka
pakan maksimum diberikan pada umur 7 hari
d) Dan jika bobot badan tersebut dalam perminggu tidak tercapai
akan diberikan pakan tersebut sampi 10 hari
e) Dalam kegiatan berikutnya pakan diberikan sampai 10 hari
2) Pemberian pakan
a) Pemberian pakan diberikan secara adlibitum (tidak terbatas)
pada minggu ke 1
b) Pada minggu kedua dan seterusnya pakan diatur sesuai feeding
program (kebutuhan pokok hidup)
c) Pada umur 0-3 hari 50 % pemberian pakan ditebarkan pad
koran dan 50% ditaruh ditempt pakan

15
d) Pada umur 4-7 hari pakan diberikan pada nampan dan diganti
setiap hari
e) Pada umur 14 hari ayam mulai di kenalkan dengan makanan
yang berbentuk crumble.
3) Waktu habis pakan
a) Pakan diberikan pada jam 06.00 pagi untuk umur 8 hari dan
seterusnya.
f. Pemberian minum
1) Suhu air minum yang diberian harus berada dikisaran 19-24 c
2) Pemberian air minum diberikan secara adlibitum dengan
frekuensi minimal 2 kali dalam sehari
3) Tempat minum yang digunakan:
a) Berbentuk galon digunakan sampai dengan umur 4 minggu
b) Pada umur 8 hari mulai diperkenalkan nipple secara berthap
c) Vitamin nyang diberikan vitamino, vigozine, chikofeed dan
biogreen pemberian dicampur pada air minum
d) Air minum yang diberikan sudah mengalami proses sterilisasi
atau klorinasi dengan residu klorin maksimal 2 ppm.
g. Culling
Culiing adalah memilih dan mengeluarkan ayam yang tidak
memenuhi standar dari kelompoknya. Culling pada fase stater
dillakukan 1 minggu sekali.
1) Manfaat dan keuntungan culling sebagai berikut:
a) Dapat memelihara ayam secara maksimal dan optimal dalam
mencapai target keberhasilan pemeliharaan
b) Efisiensi pakan, obat-obatan, waktu, tenaga dan tempat
2) Saat melakukan culling
a) Pada vaksin ke 2
b) 1 minggu sekali bersamaan dengan penimbanagan bobot
badan
3) Ciri-ciri ternak yang diculling
a) Ayam yang sakit
b) Pertumbuhan yang tidak normal

16
c) Bobot badan yang kurang dari standar umur 1 minggu
minimal 75 gram
h. Pemberian penerangan
1) Penerangan menggunakan cahaya biru dan ungu untuk
mengurangi efek stress dan memperbaiki efek imunitas
2) Jadwal pengurangan lama pencahayaan
Tabel 3.1 jadwal pengurangan lama pencahayaan

Umur Durasi Pemadaman


0-3 hari 24 jam -
4-7 hari 23 jam 24.00 - 01.00
8-14 hari 21 jam 24.00 – 03.00
14 hari 12 jam 18.00 – 06.00

3) Jika pda umur 14 hari bobot badan ayam belum masu standar,
maka dilakukan program gelap selama 3 jam dilanjtkan
maksimum sampai tiga minggu
4) Pada minggu ke 4 total gelap harus sudah 12 jam walaupun
bobot badam belum tercapai
i. Pencegahan dan pengobatan penyakit
1) Sanitasi
a) Pembalikan sekam dengan tujuan mengurangi amoniak
b) Dilakukan penyemprotan kandang desinfektan yaitu:
 Dalam kondisi normal 2 kali sehari pukul 06.30 pagi
dan 15.00 sore
 Dalam kondisi tidakk normal dilakuan 3 kali sehari
pukul 06.30 pagi, 11.00 siang, dan pukul 15.30 sore
c) Penyemprotan lingkungan sekitar kandang dan luar
kandang menggunakan lysol dengan dosis 1 liter lysol dan
air 150 liter
2) Vaksinasi
Vaksinasi memasukkan bibit penyakit yang telah dimatikan atau
dilemahkan kedalam tubuh ayam dengan tujuan membentuk
kekebalan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Syarat-
syarat vaksinasi:

17
a) Vaksin masih berlaku
b) Peralatan steril
c) Dosis tepat
d) Vaksinasi paling baik pada saat cuaca dingin
e) Tidak bersamaan dengan management lain

Untuk lebih jelasnya program vaksinasi dapat dilihat di


lampiran 4

3) Isolasi
Isolasi adalah kegiatan memisahkan ternak yang sakit dari sutu
kelompoknya, dan dipindahkan lalu diberikan traitmen atau
pengobatan. Isolasi dilakukan pada saat bersamaan dengan
penimbangan bobot badan dan di culling setiap hari bila
diketahui ternak dalam keadaan sakit.
1.2 Pemeliharaan Ayam Phase Grower
Phase grower adalah ayam petelur yang abru berusia 8-13 minggu, pada
phase ini ayam belum berproduksi dan masih dalam masa pertumbuhan
menuju layer.
a. Perkandangan
Type kandang yang digunakan adalah type panggung lantai renggang
dengan tipe atap monitor, tipe ini digunakan karena sangat membantu
dan dapat mempermudah dalam pemeliharaan dan pencegahan
penyakit.
1) Fungsi lantai panggung renggang
a) Kotoran bisa langsung jatuh kebawah
b) Amoniak dapat terkendali
c) Lantai tidak lembab dan basah
2) Fungsi atap monitor
a) Sirkulasi udara lancar karena amoniak dari bawah menuju
keatas langsung tersapu oleh angin pada renggangan monitor
diatas
b) Agar udara dalam kandang tidak lembab dan panas
c) Udara dalam kandang dapat terpenuhi

18
b. Rekording
Yang tercantum dalam rekording harian yaitu: nomer kandang,
jumlah kematian, afkir, jumlah pakan tiap hari, berat badan per
minggu, umur ayam, mortilitas, jadwal pemberian vitamin
c. Pemberian pakan
1) Pakan yang diberikan adalah bentuk almash
2) Kualitas pakan meliputi protein, phospor, mineral, dan kalsium,
jumlah pemberian mulai umur 8 minggu diberikan sebanyak 51
gram/ekor. Selanjytnya ditambah berdasarkan umur dan nafsu
makan ayam, cara penyajian di tuangkan ke dalam pipa paralon
yang dibelah menjadi 2 bagian
3) Makan tamabahan atau feed suplemen yaitu berupa greed dan
vitamin
a) Greed diberikan 1 minggu 2 kali dengan ketentuan mur
kurang dari 12 minggu dan diberikan sebanyak 0,5 gr/ekor.
Sedangkan umur diatas 13 minggu diberikan sebanyaak 1
gr/ekor
b) Vitamin diberikan sesuai dengan keadaan dilapangan
contoh vitamin yang diberikan vitamino, vitain c,
calghopos, dan vigozie untuk lebih jelas dapa dilihat
dilampiran 4
c) Bentuk tempat pakan terbuat dari pipa paralon besar ukuran
5 dim yang dibelah menjadi 2 bagian dan ditempatkan pada
bagian depan batrei
d. Pemberian minum
Pemberian minum diberikan secara adlibitum atau terus
menerus, feed suplemen seperti vogozine, biogreen, vitamino,
dan calghopus diberikan lewat air minum dengan cara
dituangkan kedalam tandon air minum dengan dosis yang
ditentukan. 6 jam setelah proses pemberian, tandon dikuras
dan dibersihkan dengan tujuan vitamin yang tidak habis
dalam tandon tidak basi dan kadaluarsa.
e. Penerangan

19
Pemberian penerangan pada pagi hari pada jam 04.00-06.00
sore hari jam 17.00-20.00
1) Pemberian penerangan dilakukan jika bobot badan
mencapai 1375 gram selama 3 jam, mulai dari dari jam
17.00-20.00, jika bobot badan mencapai 1470 gr
penerangan dilakukan pagi jam 04.00-06.00 dan dilakukan
penerangan ekstra 1 jam pada setiap jam pemberian makan
2) Jika bobot badan belum mencapai standar maka
penerangan dimundurkan
f. Pencegahan dan pengobatan penyakit
1) Sanitasi
Sanitasi dilakukan dengan melakukan penyemprotan
desinfektan spektrum luas, penyemprotan dilakukan 2 kali
bila kondisi normal. Jika dalam kondisi kasus,
penyemprotan dilakukan 3 kali dalam sehari, obat yang
diberikan untuk sanitasi lingkungan menggunakan lysol
utnuk membunuh serangga dan lalat menggunakan mefisto
dan untuk membunuh franky menggunakan solfac untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5. Sebelum
masuk kandang melakukan pencelupan tangan dan kaki
kedalam bak sanitasi dan sprayer badan yang sudah
disediakan.
2) Vaksinasi
Vaksinasi adalah usah membentuk kekebalan tubuh ayam
untuk menghindari serangan penyakit utnuk program
vaksinasi dapat dilihat pada lampiran 4
3) Pengobatan
Pengobatan dilakukan setelah pendeteksian penyakit
melalui kontrol malam yang dilakukan pada saat ayam
terlelap tidur sekitar 30 menit setelah pemadaman lampu,
kmmudian dilakukan pengamatan atau mendengarkan
gangguan pernafasan, jika diketahui maka diberi tanda
kemudin pada pagi hari dilakukan kontrol pagi melalui

20
respon ayam saat diberi pakan, kondisi faeces, utnuk
meyakinkan hasil dari control malam, jika kasus lebih dari
30% akan dilakukan pengobatan total dan vaksinasi.
1.3 Pemeliharaan Ayam Phase Layer
Layer adalah ayam petelur usia 13 minggu sampai menjelang afkir, pada
phase layer ayam sudah berproduksi telur, pada phase ini harus dilakukan
perlakuan semaksimal mungkin karena disamping untuk menjaga
kesehatan ayam juga utnuk mendapatkan produksi yang stabil dan baik.
a. Perkandangan
Type kandang yang digunakan adalah type panggung lantai renggang
dengan tipe atap monitor, tipe ini digunakan karena sangat membantu
dan dapat mempermudah dalam pemeliharaan dan pencegahan
penyakit.
1) Fungsi lantai panggung renggang
a) Kotoran bisa langsung jatuh kebawah
b) Amoniak dapat terkendali
c) Lantai tidak lembab dan basah
2) Fungsi atap monitor
a) Sirkulasi udara lancar karena amoniak dari bawah menuju
keatas langsung tersapu oleh angin pada renggangan monitor
diatas
b) Agar udara dalam kandang tidak lembab dan panas
c) Udara dalam kandang dapat terpenuhi
g. Rekording
Yang tercantum dalam rekording harian yaitu:
1) nomer kandang,
2) jumlah kematian,
3) jumlah pakan tiap hari,
4) berat badan per minggu,
5) umur ayam,
6) mortilitas

21
h. Pemberian pakan
1) Pakan yang diberikan adalah bentuk almash butiran agak halus,
kualitas yang terkandung dalam ransom tersenbut banyak
terkandung protein, phospor, mineral, kalsium.
2) Cara penyajian diberikan dengan cara dituangkan ke paralon
pakan yang berada dikandang batrey yang disediakan untuk
tempat pakan, pemberian diberikan 2 kali sehari pada jam 6 pagi
dan jam 2 sore.
3) Pemberian makanan tambahan atau feed suplement:
a) Greed diberikan 1 minggu 2 kali dengan jumlah 1,25 gr
sebelum produksi 5%
b) Utnuk vitamin yang diberikan vitamino, vitamin c, glosfos,
vigozine, pemberian vitamin dicampur lewat air minum.
4) Bentuk tempat pakan terbuat dari pipa paralon besar ukuran 5
dim yang dibelah menjadi 2 bagian.
d. Pemberian minum
Pemberian minum diberikan secara adlibitum atau terus menerus, feed
suplemen seperti biogreen, biovos, vitamino. diberikan lewat air minum
dengan cara dituangkan kedalam tandon air minum dengan dosis yang
ditentukan.
e. Culling
Mengeluarkan ayam yang tidak produksi dalam suatu kelompok
1) Manfaat culling
a) Meningkatkan prosentase produksi dalam suatu pemeliharaan
b) Mengifisensi pemberian pakan dan tenaga
c) Dapat memelihara ayam secara maksimal dan optimal dalam
mencapai target keuntungan
2) Waktu melakukan culling dilakukan pada usia ayam mencapai usia 14
minggu dan pada saat puncak produksi
3) Ciri-ciri ternak yang diculling adalah ayam yang tidak memenuhi target:
a) Jengger puret dan wajah, kaki berwarna kuning
b) Ayam yang sakit
c) Ayam yang mengalami cacat fisik

22
d) Ayam yang tidak produksi
f. Peneranagan pemebrian penerangan diberikan pada jam 04.00-06.00 pagi,
jam 05.00-08.00 sore dan jam 12.00-01.00 malam, bila cuaca tidak
mendukung maka diberikan penerangan ekstra sekita 1-2 jam
g. Pencegahan dan pengobatan penyakit
1) Sanitasi
Sanitasi dilakukan rutin 1 hari dilakukan 3 kali dengan tujuan mencegah
berkembangnya bakteri, virus, dan jamur. Jadwal dan ukuran pemakaian
dapat dilihat dilampiran 5.
2) Vaksinasi
Pada phase layer vaksinasi hanya dilakukan 2 kali:
Tabel 3.2 vaksinasi phase layer

No Umur Jenis vaksin


1 154 hari Vaksin avipro ND-IB Killed
2 156 hari Lasota masblen

Kegiatan vaksinasi bertujuan membentuk kekebalan tubuh agar tidak


mudah tersarang penyakit.
3) Pengobatan penyakit
Pengobatan cacing dilakukan setiap 5 bulan sekali:
a) Menggunakan peparezine berdasarkan pokok hidup (maintenen)
dengan dosis 1 kg/6 ton BB, cara pembberian lewat air minum untuk
pengobatan cacing gelang
b) Menggunakan miclosamit dosis 20-30 ml/6kg BB untuk pengobatan
cacing pita
c) Menggunakan oci bendasol dengan dosis 300 gr/ 8 ton pakan
Pengobatan CRD menggunakan LA-Medoxi yang mengandung
oxitetracyclin dengan dosis 0,5 ml/ekor, cara pembverian dengan IM
(intramuscular)
4) Isolasi
Isolasi adalah kegiatan memisahkan ternak yang sakit dari suatu
kelompok, isolasi dilakukan setiap hari bila diketahui ternak sakit dengan
ciri-ciri: muka lesu, pucat, nafsu makan turun, akan diisolasi lalu diberi
perlakuan treatmen.

23
2. Pengolahan hasil
a. Frekuensi pengambilan telur dilakukan 3 kali:
1) Pagi hari jam 10.30
2) Siang hari jam 14.30
3) Sore hari jam 15.45
b. Cara penyimpanan elur
Telur dikandang di ambil dengan menggunakan eggtray plastic,
kemudian dilakukan penimbangan kemudian dipindahkan ke egggtray
karton. Setelah itu dilakukan grading (pemelihan telur) meliputi:
1) Telur besar
2) Telur standart
3) Telur retak
4) Telur warna putih
Setelah proses grading selesai telur kemudian disimpan dan pada
esok hari dikirim ke gudang telur dikantor pusat.
3. Pemasaran hasil
Proses pemasaran hasil dimulai dari pengambilan telur dari kandang menuju
gudang telur dikandang. Dari tiap-tiap kandang sebelum proses
pendistribusian telur menuju gudang telur di pusat perusahaan. Telur
ditimbang karena telur dijual dalam satu kilogram. Kemudian telur di
distribusikan ke gudang telur pusat dan siap di distribusikan ke pengepul
atau agen telur di daerah perkotaan (Malang, Surabaya, Jakarta).

3.3 Analisa Usaha Tani dan Tata Niaga


1. Deksripsi usaha tani
 Nama peternak : Sugiarti
 Alamat : Majang tengah
 Volume pemilikan ternak: 57.000 ekor
2. Prasarana/ saran yang digunakan:
a. Tanah tempat usaha
 Luas : 2,4 Ha
 Tarif pajak : Rp. 370.000,00/ tahun
 Tarif IMB : Rp. 2.000.000/ tahun

24
b. Sarana/ peralatan tahan lama
Tabel 3.3 sarana/peralatan tahan lama

No Jenis/ macam Ukuran/ Nilai baru Usia Nilai


Alat/ peralatan jumlah persatuan (Rp) ekonomis Sisa (Rp)
1. Kandang 26 25.000.000 20 tahun 14.000.000
2. Timbangan 3 13.000.000 15 tahun 7.000.000
3. Kereta telur 3 1.500.000 15 tahun 500.000
4. Sanchin+ motor 4 12.000.000 20 tahun 8.000.000
dinamo
5. Pompa air kecil 6 550.000 20 tahun 250.000
6. Pompa air besar 4 2.500.000 20 tahun 600.000
7. Tempat pakan+nipple 26 15.000.000 15 tahun 6.000.000
8. Tandon 26 650.000 15 tahun 250.000
9. Garpu faeces 26 30.000 15 tahun 10.000

c. Peralatan kecil habis pakai:


Tabel 3.4 peralatan kecil habis pakai

No Jenis/ nama alat Jumlah Harga satuan Masa/ daya


(Rp) pakai
1. Sandal 40 pasang 8.000 1 bulan
2. Egg tray 2500 4.000 2 tahun
3. Egg tray karton 1050 250 1 hari
4. Sapu 26 2.000 1 bulan
5. Kaleng 26 6.000 1 tahun
6. Timba pakan 34 8.000 2 tahun
7. Alat meratakan 34 3.000 2 tahun
pakan

d. Pakan yang digunakan


1. Jenis pakan
Konsentrat grower, harga per kg Rp 2.700,00
2. Penggunaan pakan
 Jumlah ayam yang dipelihara dalam 1 unit kandang = 2190
ekor
 Jumlah pakan yang diberikan / dihabiskan dalam 1 hari = 0,11
kg/ekor
e. Penggunaan tenaga kerja
1. 1 tksp menagani 1 ½ unit kandang = 3.285 ekor

25
2. Gaji/ upah kerja:
 Anak kandang per tksp Rp 540.000,00/ bulan atau Rp
18.500,00/hari
 Anak gudang per tksp Rp 600.000,00/ bulan atau Rp 20.000/
hari
 1 mandor menangani 5-6 unit kandang = Rp 900.000,00/ bulan
f. Obat-obatan
1. Desinfektan = Rp 20.000.000,00/ bulan
2. Obat+vitamin = Rp 14.000.000,00/ bulan
3. Vaksin = Rp 8.000.000,00/ bulan
g. Lain-lain
Listrik menghabiskan Rp8.000.000,00/ bulan

Analisa input-output
a. Input tetap
1. Kandang
25.000.000−14.000 .000 1
x =Rp 45.800,00
20 12
2. Timbangan
39.000.000−21.000 .000 1 2190
x x =Rp 3.950,00
15 12 57.000
3. Kereta telur
4.500 .000−1.500 .000 1 2190
x x =Rp 650,00
15 12 57.000
4. Sanchin+motor
48.000 .000−32.000 .000 1 2190
x x =Rp 2.600,00
20 12 57.000
5. Pompa air kecil
3.300.000−1.500 .000 1 2190
x x =Rp 300,00
20 12 57.000

6. Pompa air besar


10.000.000−2.400 .000 1 2190
x x =Rp 31.600,00
20 12 57.000
7. Tempat pakan+ nipple

26
15.000.000−6.000 .000 1
x =Rp50.000,00
15 12
8. Tandon
650.000−250.000 1
x x=Rp2.200,00
15 12
9. Garpu faeces
30.000−10.000 1
x =Rp 100,00
15 12
10. Pajak tanah
370.000 x 2,4 1
x =Rp 2.800,00
26 12
11. Tarif IMB
2.000.000 x 2,4 1
x =Rp 15.300,00
26 12
12. Tenaga kerja
 Anak kandang
Rp 18.500 x 30 = Rp 540.000,00
 Anak gudang
Rp 20.000 x 30 = Rp 600.000
 Mandor kandang
Rp 30.000x 30 x 1/5 = Rp 180.000,00
Total input tetap = 1.444.900,00
b. Input variabel
1. Sandal
8.000 x 40
=Rp 12.300,00
26
2. Egg tray plastik
4.000 x 2.500 1
x =Rp 16.000,00
26 24
3. Egg tray karton
200 x 1050 x 30
=Rp 302.800,00
26
4. Sapu
2000x 1 = Rp 2.000,00
5. Kaleng

27
6.000
=Rp500,00
12
6. Timba pakan
8.000 x 34 1
x =Rp 400,00
26 24
7. Alat meratakan pakan
3.000 x 34 1
x =Rp 200,00
26 24
8. Pakan
2.190 x 0,11 x 30 x 2.700 = Rp 19.512.000,00
9. Desinfektan
20.000.000
=Rp 769.200,00
26
10. Obat+vitamin
14.000.000
=Rp 538.400,00
26
11. Vaksin
8.000.000
=Rp 307.700,00
26
12. Listrik
8.000.000
=Rp 307.700,00
26

Total input variabel = Rp 21.770.100,00

Total input = input tetap + input variabel

= Rp 1.444.900,00 + Rp 770.100,00

= Rp 23.215.000,00

c. Output
1. Output utama (telur) = 30x 96 kgx Rp 12.000
= Rp 34.560.000,00
2. Kompos = Rp 57.400,00

Total output = Rp 34.560.000,00 + Rp 57.400,00

= Rp 34.617.000,00

28
Analisa pendapatan

a. Selisih bruto = total output- input variabel


= Rp 34.617.400,00 – Rp 21.770.100,00
= Rp 12.847.300,00
b. Pendapatan pengelola = total output- total input
= Rp 34.617.400,00 – Rp 23.215.000,00
= Rp 11.402.400,00

29
BAB IV
MASALAH DAN PEMECAHAN

4.1 Masalah
Masalah yang sering saya jumpai
1. Pada siang hari ayam megap-megap karena panasnya udara dalam kandang
2. Nafsu makan ayam yang kurang baik
3. Kesehatan ayam terganggu karena dekat dengan farm tetangga
4. Tenaga kerja yang kurang profesional
5. Air minum yang tidak habis dalam jangka waktu tertentu
6. Kerusakan kandang batrai

4.2 Pemecahan
1. Dilakukan penyemprotan air pada udara dan atap kandang
2. Dilakukan pengocoran pada pakan dengan air dan vitamin
3. Meningkatkan Biosecurity dengan cara penyemprotan desinfektan pada
tembok pembatas farm
4. Tenaga kerja diberi pengarahan
5. Pembuangan air minum pada nipple agar berganti dengan air yang segar
6. Dilakukan servis kandang batrai pada setiap kandang yang rusak

30
BAB V
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA

Dalam era globalisasi ini perkembangan dan kemajuan IPTEK dibidang


peternakan semakin pesat. Pasti akan ada suatu terobosan-terobosan baru dalam
pengembangan IPTEK dibidang peternakan contohnya pada saat ini yang marak
dibicarakan adalah peternakan sistem kandang “close house” dimana semua teknik
pemeliharaan dijalankan oleh tenaga mesin, mulai dari pemberian pakan, pemberian
minum, pengambilan telur, dan sampai pengolahan kotoran sudah memakai tenaga
mesin. Untuk kedepannya pasti akan lebih banyaklagi terobosan-terobosan IPTEK di
bidang lainnya khususnya dibidang peternakan yang bertujuan untuk meningkatkan
mutu serta SDM yang berkualitas.

31
BAB VI

PENUTUP

4.3 Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan praktek kerja usaha di Dampit majang
tengah saya dapat menyimpulkan bahwa pemeliharaan petelur sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor dibawah ini
1. Breeding, feeding, dan manajemen sangat berpengaruh terhadap
kesehatan, prduktifitas, dan keberhasilan dalam usaha
pemeliharaan ayam petelur
2. Untuk mencegah penyakit sangat perlu dilakukan vaksinasi dan
sanitasi kandang dan peralatan secara rutin
3. Amoniak dapat mempengaruhi kesahatan dn nafsu makan ayam
4.4 Saran
Untuk menunjang produksi telur yang maksimal diperluan hal-hal
sebagai berikut, utnuk memperbaiki kualitas dan kuantitas telur
1. Memperbaiki breeding, feeding, dan manajemen
2. Melakukan vaksinasi dan sanitasi secara teratur
3. Diupayakan sering dilakukan pengapuran kotoran

32

Anda mungkin juga menyukai