Oleh
Nama : Maharani Puspita
NIM : P17212215022
Mengetahui,
Pembimbing Lahan
Pembimbing Institusi
( )
( )
Kepala Puskesmas
1. Pengertian
Penyakit ini paling sering menyerang pria usia pertengahan sampai usia
lanjut dan wanita pasca menopuse. (Nurarif dan kusuma, 2016). Arthritis
pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi
kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. Gout terjadi akibat dari
disebabkan karena penumpukan purin dan eksresi asam urat kurang dari
2. Etiologi
kalsium pirofosfat dihidrat (CCPD), dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi
degenarasi tulang rawan sendi (Nurarif dan Kusuma, 2016). Gejala arthritis
a. Gout primer renal terjadi karena ekseresi asam urat ditubuli distal
3. Manifestasi Klinis
Menurut Price & Wilson tahun 2006, dalam Nurarif dan Kusuma (2016)
asam urat serum laki-laki meningkat dan tanpa gejala selain dari
nyeri yang luar biasa, biasanya pada sendi ibu jari kaki dan sendi
metatarsofalengeal.
3. Stadium ketiga setelah serangan gout akut adalah tahap interkritis. Tidak
gout berulang dalam waktu kurang dari 1 tahun jika tidak di diobati
4. Stadium keempat adalah tahap gout kronik dengan timbunan asam urat
yang terus meluas selama beberapa tahun jika pengobatan tidak dimulai
sakit dan kaku juga pembesaran dan pembesaran dan penonjolan sendi
yang bengkak.
4. Patofisiologi
adalah konsentrasi asam urat didalam darah. Mekanisme serangan gout akut
Kristal urat yang bermuatan negatif akan dibungkus (coat) oleh berbagai
respon leukosit PMN dan selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal oleh
leukosit
2. Fagositosis
lisosom.
3. Kerusakan lisosom
kerusakan jaringan.
5. Penatalaksanaan
Gout
tofi di dalam sendi yang merusak tulang rawan dan tulang sendi itu
1. Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dari proses keperawatan, kemudian dalam mengkaji
informasi yang diharapakan dari klien (Iqbal dkk, 2011). Fokus pengkajian pada
a) Identitas
b) Keluhan Utama
Keluhan utama yang menonjol pada klien Gout Arthritis adalah nyeri dan terjadi
Didapatkan adanya keluhan nyeri yang terjadi di otot sendi. Sifat dari nyerinya
umumnya seperti pegal/di tusuk-tusuk/panas/di tarik- tarik dan nyeri yang dirasakan
terus menerus atau pada saat bergerak, terdapat kekakuan sendi, keluhan biasanya
dirasakan sejak lama dan sampai menggangu pergerakan dan pada Gout Arthritis
Kronis didapakan benjolan atan Tofi pada sendi atau jaringan sekitar.
Penyakit apa saja yang pernah diderita oleh klien, apakah keluhan penyakit Gout
Arthritis sudah diderita sejak lama dan apakah mendapat pertolongan sebelumnya
rentan variasi tingkat kecemasan yang berbeda dan berhubungan erat dengan adanya
sensasi nyeri, hambatan mobilitas fisik akibat respon nyeri dan kurang pengetahuan
fisik akibat adanya nyeri dan hambatan mobilitas fisik memberikan respon terhadap
g) Riwayat Nutrisi
h) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi dari ujung
rambut hingga ujung kaki (head to toe). Pemeriksaan fisik pada daerah sendi
dilakukan dengan inspeksi dan palpasi. Inspeksi yaitu melihat dan mengamatidaerah
keluhan klien seperti kulit, daerah sendi, bentuknya dan posisi saat bergerak dan
saat diam. Palpasi yaitu meraba daerah nyeri pada kulit apakah terdapat kelainan
seperti benjolan dan merasakan suhu di daerah sendi dan anjurkan klien melakukan
pergerakan yaitu klien melakukan beberapa gerakan bandingkan antara kiri dan
i) Pemeriksaan Diagnosis
- Asam Urat meningkat dalam darah dan urin.
- Sel darah putih dan laju endap darah meningkat (selama fase akut).
- Pemeriksaan Radiologi
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang status
dan masalah kesehatan klien yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan. Dengan
kesehatan, baik yang nyata (aktual) maupun yang mungkin terjadi (potensial) (Iqbal dkk,
2011). Menurut NANDA (2015) diagnosa yang dapat muncul pada klien Gout Arthritis
yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Salemba Medika.
Nurarif, Amin Huda, Hardhi Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA Nic-Noc. Jilid 2. Yogyakarta:
Mediaction.
Sudoyo, Samudra A.W, dkk. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke 5.
Jakarta: Interna Publishing.
Susanto, Teguh. (2013). Asam Urat Deteksi, Pencegahan, Pengobatan.
Yogyakarta: Buku Pintar.
Zahara, R. (2013). Artritis Gout Metakarpal dengan Perilaku Makan Tinggi
Purin Diperberat oleh Aktifitas Mekanik Pada Kepala Keluarga dengan
Posisi Menggenggam Statis. Volume 1 nomor 3.
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/viewFile/115/11