Dosen Pembimbing
Ahmad Guntur., S.Kep.,Ners.,M.Kep
Disusun Oleh
2. Faktor resiko
Menurut Fitriana (2015) terdapat faktor resiko yang mempengaruhi
Gout Arthritis adalah :
a) Usia
Pada umumnya serangan Gout Arthritis yang terjadi pada laki-laki
mulai dari usia pubertas hingga usia 40-69 tahun, sedangkan
pada wanita serangan Gout Arthritis terjadi pada usia lebih tua
dari pada laki-laki, biasanya terjadi pada saat Menopause. Karena
wanita memiliki hormon estrogen, hormon inilah yang dapat
membantu proses pengeluaran Asam Urat melalui urin sehingga
Asam Urat didalam darah dapat terkontrol.
b) Jenis kelamin
Laki-laki memiliki kadar Asam Urat yang lebih tinggi dari pada
wanita, sebab wanita memiliki hormon ektrogen.
c) Konsumsi Purin yang berlebih
Konsumsi Purin yang berlebih dapat meningkatkan kadar Asam
Urat di dalam darah, serta mengkonsumsi makanan yang
mengandung tinggi Purin.
d) Konsumsi alkohol
e) Obat-obatan
Serum Asam Urat dapat meningkat pula akibat Salisitas dosis
rendah (kurang dari 2-3 g/hari) dan sejumlah obat Diuretik, serta
Antihipertensi.
3. Etiologi
Secara garis besar penyebab terjadinya Gout Arthritis disebabkan
oleh faktor primer dan faktor sekunder, faktor primer 99% nya belum
diketahui (Idiopatik). Namun, diduga berkaitan dengan kombinasi
faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan
metabolisme yang dapat mengakibatkan peningkatan produksi Asam
Urat atau bisa juga disebabkan oleh kurangnya pengeluaran Asam
Urat dari tubuh. Faktor sekunder, meliputi peningkatan produksi Asam
Urat, terganggunya proses pembuangan Asam Urat dan kombinasi
kedua penyebab tersebut. Umumnya yang terserang Gout Artritis
adalah pria, sedangkan perempuan persentasenya kecil dan baru
muncul setelah Menopause. Gout Artritis lebih umum terjadi pada laki-
laki, terutama yang berusia 40-50 tahun (Susanto, 2013).
Diet tinggi purin Peningkatan pemecahan sel Asam urat dalam serum
Katabolisme purin Asam urat dalam sel keluar Tidak diekresi melalui
urin
Terbentuk fagolisosom
Penumpukan dan
pengedapan MSU
Merusak selaput protein
kristal
Pembentukan tophus Respon inflamasi
meningkat
Terjadi ikatan hydrogen
antara permukaan
Kristal dengan membran
Hipertermia Pembesaran dan lisosom
penonjolan sendi
Membran lisosom robek
terjadi pelepasan enzim
Nyeri Akut Deformitas sendi dan oksida radikal
kesitoplasma
Deepublish
Fitriana, Rahmatul. 2015. Cara Cepat Usir Asam Urat. Yogyakarta : Medika.
Zahara, R. 2013. Artritis Gout Metakarpal dengan Perilaku Makan Tinggi Purin
Diperbuat oleh Aktivitas Mekanik Pada Kepala Keluarga dengan Posisi
Menggenggam Statis. Volume 1 Nomor 3.
ASUHAN KEPERAWATAN GOUT ARTHRITIS PADA LANSIA
Dosen Pembimbing
Ahmad Guntur., S.Kep.,Ners.,M.Kep
Disusun Oleh
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat
dan pasti tentang status dan masalah kesehatan klien yang dapat
diatasi dengan tindakan keperawatan. Dengan demikian, diagnosis
keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan.
Diagnosis keperawatan akan memberikan gambaran tentang masalah
dan status kesehatan, baik yang nyata (aktual) maupun yang mungkin
terjadi (potensial) (Iqbal dkk, 2011).
Menurut NANDA (2015) diagnosa yang dapat muncul pada klien
Gout Arthritis yang telah disesuaikan dengan SDKI (2017) adalah :
a) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (D.0077).
b) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian
(D.0054).
c) Hipertemia berhubungan dengan proses penyakit (D.0130).
d) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait
penyakit (D.0074).
e) Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan kelebihan
cairan (peradangan kronik akibat adanya kristal urat) (D.0129).
f) Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri pada persendian
(D. 0055).
3. Intervensi
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah
sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan
tujuan terpenuhinya kebutuhan klien. (Iqbal dkk, 2011).
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Intervensi
Kriteria Hasil
1 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan a. Lakukan pengkajian nyeri
dengan agen cedera asuhan secara komprehensif
biologis keperawatan termasuk lokasi,
diharapkan nyeri karakteristik, durasi,
hilang atau frekuensi dan kualitas nyeri
terkontrol dengan b. Pantau kadar asam urat
kriteria hasil : c. Observasi reaksi nonverbal
a. Melaporkan dari ketidaknyamanan
bahwa nyeri d. Ajarkan teknik non
berkurang farmakologi relaksasi napas
dengan dalam
menggunakan e. Posisikan klien agar merasa
manajemen nyaman, misalnya sendi
nyeri yang nyeri diistirahatkan dan
b. Mampu diberikan bantalan
mengenali f. Kolaborasi dengan dokter
nyeri (Skala, jika ada keluahan dan
Intensitas, tindakan nyeri yang tidak
Frekuensi dan berhasil
Tanda nyeri)
c. Menyatakan
rasa nyaman
setelah nyeri
berkurang
2 Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan a. Monitor vital sign sebelum
berhubungan dengan asuhan dan sesudah latihan.
nyeri persendian keperawatan b. Kaji tingkat mobilisasi klien.
diharapkan klien c. Bantu klien untuk melakukan
mampu, rentan gerak aktif maupun
melakukan entan rentan pasif pada sendi.
gerak aktif dan d. Lakukan ambulasi dengan
ambulasi secara alat bantu (misalnya tongkat,
perlahan dengan kursi roda, walker, kruk).
kriteria hasil : e. Latih klien dalam
a. Klien pemenuhan kebutuhan ADL
meningkat secara mandiri sesuai
dalam aktifitas kemampuan.
fisik f. Motivasi klien untuk
b. Mengerti meningkatkan kembali
tujuan dari aktifitas yang normal, jika
peningkatan bengkak dan nyeri telah
mobilisasi berkurang.
c. Memperagaan
penggunaan
alat bantu
3 Hipertermia Setelah dilakukan a. Monitor suhu sesering
berhubungan dengan asuhan mungkin
proses penyakit keperawatan b. Monitor warna dan suhu kulit
diharapkan suhu c. Monitor tekanan darah, nadi
tubuh klien dalam dan pernapasan
batas normal d. Monitor intake dan output
dengan kriteria e. Tingkatkan intake cairan dan
hasil : nutrisi
a. Suhu tubuh f. Selimuti klien
dalam rentan g. Tingkatkan sirkulasi darah
normal h. Kompres klien pada lipatan
b. Nadi dan paha dan aksila
pernapasan i. Berikan antipiretik
dalam rentan j. Kolaborasi pemberian cairan
normal intravena
c. Tidak ada
perubahan
warna kulit
dan tidak ada
pusing.
4 Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan e. Identifikasi tingkat
berhubungan dengan asuhan kecemasan
gejala terkait penyakit keperawatan f. Gunakan pendekatan yang
diharapkan status menenangkan
kenyamanan g. Temani klien untuk
meningkat memberikan keamanan dan
dengan kriteria mengurangi takut
hasil : h. Dengarkan dengan penuh
a. Mampu perhatian
mengontrol i. Dorong klien untuk
kecemasan mengungkapkan perasaan,
b. Status ketakutan, persepsi
lingkungan j. Intruksikan klien
yang nyaman menggunakan teknik
c. Dapat relaksasi
mengontrol k. Kolaborasi pemberian obat
nyeri untuk mengurangi
d. Kualitas tidur kecemasan
dan istirahat
adekuat
5 Gangguan integritas Setelah dilakukan a. Anjurkan klien untuk
jaringan berhubungan asuhan menggunakan alas kaki yang
dengan kelebihan cairan keperawatan longgar
(peradangan kronik diharapkan b. Jaga kebersihan kulit agar
akibat adanya Kristal ketebalan dan tetap bersih dan kering
urat) tekstur jaringan c. Monitor aktivitas dan
normal dengan mobilisasi klien
kriteria hasil : d. Monitor kulit akan adanya
a. Tidak ada kemerahan
tanda – tanda e. Monitor status nutrisi klien
infeksi f. Berikan posisi yang
b. Menunjukan mengurangi tekanan pada
pemahaman luka
dalam proses g. Ajarkan klien tentang luka
perbaikan kulit dan perawatan luka
dan
mencegah
terjadinya
cedera
berulang
6 Gangguan pola tidur Setelah dilakukan a. Monitor dan catat kebutuhan
berhubungan dengan asuhan tidur klien setiap hari dan jam
nyeri pada persendian keperawatan b. Determinasi efek – efek
diharapkan medikasi terhadap pola tidur
jumlah jam tidur c. Jelaskan pentingnya tidur
klien dalam batas yang adekuat
normal dengan d. Fasilitasi untuk
kriteria hasil : mempertahankan aktifitas
a. Jumlah jam sebelum tidur
tidur dalam e. Ciptakan lingkungan yang
batas normal nyaman
6 – 8 jam/hari f. Diskusikan dengan klien
b. Pola tidur dan tentang tidur klien
kualitas tidur
dalam batas
normal
c. Perasaan
segar setelah
tidur dan
istirahat
d. Mampu
mengidentifika
si hal – hal
yang
meningkatkan
tidur
4. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam
Potter & Perry, 2011).
5. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang
merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil
akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada
tahap perencanaan.
DAFTAR PUSTAKA
Iqbal, dkk. (2011). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika.
Dosen Pembimbing
Ahmad Guntur., S.Kep.,Ners.,M.Kep
Disusun Oleh
1. IDENTITAS :
KLIEN
Nama : Tn. A
Umur : 60 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Alamat asal : Malang
Tanggal datang : 3 September 2019 Lama Tinggal di Panti : 1
Tahun
2. DATA :
KELUARGA
Nama : Ny. R
Hubungan : Istri
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jalan Cendrawasih No 13 Telp : 08xxxxxxxxxxx
3. STATUS KESEHATAN SEKARANG :
Keluhan utama: klien mengatakan kaki sakit dan terasa nyeri pada lutut, dan tidak
bisa melakukan aktivitas
Obat-obatan : Meloxicam
FUNGSI FISIOLOGIS
1. Kondisi Umum
Ya Tidak
Kelelahan : Ya
Perubahan BB : Tidak
Perubahan nafsu makan : Tidak
Masalah tidur : Ya
Kemampuan ADL : Ya
KETERANGAN : Tidak bisa berjalan normal
2. Integumen
Ya Tidak
Lesi / luka : Tidak
Pruritus : Tidak
Perubahan pigmen : Tidak
Memar : Tidak
Pola penyembuhan lesi : Tidak
KETERANGAN : Tidak ada masalah pada integument
3. Hematopoetic
Ya Tidak
Perdarahan abnormal : Tidak
Pembengkakan kel. Limfe : Tidak
Anemia : Tidak
KETERANGAN : Tidak ada masalah pada hematopoetik
4. Kepala
Ya Tidak
Sakit kepala : Tidak
Pusing : Tidak
Gatal pada kulit kepala : Tidak
KETERANGAN : Tidak ada masalah pada kepala
5. Mata
Ya Tidak
Perubahan penglihatan : Tidak
Pakai kacamata : Tidak
Kekeringan mata : Tidak
Nyeri : Tidak
Gatal : Tidak
Photobobia : Tidak
Diplopia : Tidak
Riwayat infeksi : Tidak
KETERANGAN : Tidak ada masalah pada mata
6. Telinga
Ya Tidak
Penurunan pendengaran : Tidak
Discharge : Tidak
Tinitus : Tidak
Vertigo : Tidak
Alat bantu dengar : Tidak
Riwayat infeksi : Tidak
Kebiasaan : Tidak
membersihkan telinga
Dampak pada ADL :
KETERANGAN : Tidak ada masalah pada telingah
7. Hidung sinus
Ya Tidak
Rhinorrhea : Tidak
Discharge : Tidak
Epistaksis : Tidak
Obstruksi : Tidak
Snoring : Tidak
Alergi : Tidak
Riwayat infeksi : Tidak
KETERANGAN : Tidak ada masalah pada hidung
8. Mulut, tenggorokan
Ya Tidak
Nyeri telan : Tidak
Kesulitan menelan : Tidak
Lesi : Tidak
Perdarahan gusi : Tidak
Caries : Ya
Perubahan rasa : Ya
Gigi palsu : Tidak
Riwayat Infeksi : Tidak
Pola sikat gigi : 3x sehari
KETERANGAN :
9. Leher
Ya Tidak
Kekakuan : Tidak
Nyeri tekan : Tidak
Massa : Tidak
KETERANGAN : Tidak ada masalah pada leher
10. Pernafasan
Ya Tidak
Batuk : Ya
Nafas pendek : Tidak
Hemoptisis : Tidak
Wheezing : Tidak
Asma : Tidak
KETERANGAN :
11. Kardiovaskuler
Ya Tidak
Chest pain : Tidak
Palpitasi : Tidak
Dipsnoe : Tidak
Paroximal nocturnal : Tidak
Orthopnea : Tidak
Murmur : Tidak
Edema : Tidak
KETERANGAN : .........................................................................................
......................
.........................................................................................
......................
12. Gastrointestinal
Ya Tidak
Disphagia : Tidak
Nausea / vomiting : Tidak
Hemateemesis : Tidak
Perubahan nafsu : Tidak
makan
Massa : Tidak
Jaundice : Tidak
Perubahan pola BAB : Tidak terkaji
Melena : Tidak
Hemorrhoid : Tidak
Pola BAB : .........................................................................................
..................
KETERANGAN : .........................................................................................
..................
.........................................................................................
..................
13. Perkemihan
Ya Tidak
Dysuria : Tidak
Frekuensi : Tidak terkaji
Hesitancy : Tidak terkaji
Urgency : Tidak terkaji
Hematuria : Tidak terkaji
Poliuria : Tidak terkaji
Oliguria : Tidak terkaji
Nocturia : Tidak terkaji
Inkontinensia : Tidak terkaji
Nyeri berkemih : Tidak
Pola BAK : .........................................................................................
..................
KETERANGAN : .........................................................................................
..................
.........................................................................................
..................
Reproduksi
(perempuan)
Lesi :
Discharge :
Postcoital bleeding :
Nyeri pelvis :
Prolap :
Riwayat menstruasi : .........................................................................................
.....
Aktifitas seksual :
Pap smear :
KETERANGAN : .........................................................................................
..................
.........................................................................................
..................
15. Muskuloskeletal
Ya Tidak
Nyeri Sendi : Ya
Bengkak : Ya
Kaku sendi : Ya
Deformitas : Ya
Spasme : Ya
Kram : Ya
Kelemahan otot : Ya
Masalah gaya berjalan : Ya
Nyeri punggung : Tidak
Pola latihan : Berjalan dengan alat bantu
Dampak ADL : Tidak bisa melakukan aktivitas
KETERANGAN : Terdapat masalah pada musculoskeletal
16. Persyarafan
Ya Tidak
Headache : Tidak
Seizures : Tidak
Syncope : Tidak
Tic/tremor : Tidak
Paralysis : Tidak
Paresis : Tidak
Masalah memori : Ya
KETERANGAN : .........................................................................................
..................
.......................................................................................
5. POTENSI PERTUMBUHAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL :
Psikososial YA Tidak
Cemas : Tidak
Depresi : Ya
Ketakutan : Tidak
Insomnia : Ya
Kesulitan dalam mengambil : Ya
keputusan
Kesulitan konsentrasi : Ya
Mekanisme koping : Tidak bisa mengambil keputusan
dalam keluarga
Persepsi tentang kematian : klien pernah berkata tentang kematiannya
Dampak pada ADL : tidak bisa melakukan aktifitasnya
Spiritual
• Aktivitas ibadah : 1 minggu sekali
• Hambatan : tidak bisa berjalan jauh karena kaki terasa
sakit
KETERANGAN :
6. LINGKUNGAN :
1. Kemampuan ADL
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
TOTAL SKOR 16
Keterangan 20 : Mandiri
12-19: Ketergantungan
ringan
9-11: Ketergantungan
sedang
5-8 : Ketergantungan
berat
0-4 : Ketergantungan
total
2. Aspek Kognitif
Total nilai 30 21
Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan
:…………………………………………………………………………………..
3. Tes Keseimbangan
Time Up Go Test
No Tanggal Pemeriksaan Hasil TUG (detik)
1
Interpretasi hasil
Interpretasi hasil:
Apabila hasil pemeriksaan TUG menunjukan hasil berikut:
>13,5 detik Resiko tinggi jatuh
>24 detik Diperkirakan jatuh dalam kurun
waktu 6 bulan
>30 detik Diperkirakan membutuhkan
bantuan dalam mobilisasi dan
melakukan ADL
(Bohannon: 2006; Shumway-Cook,Brauer & Woolacott: 2000; Kristensen,
Foss & Kehlet: 2007: Podsiadlo & Richardson:1991)
4. Kecemasan, GDS
Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 1
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0 1
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 1
4. Anda sering merasa bosan 1 0 1
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 1
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 0
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 1
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 0
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0 1
sesuatu hal
10 Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0 1
.
11 Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 0
.
12 Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0
.
13 Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 0
.
14 Anda merasa tidak punya harapan 1 0 1
.
15 Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 1
.
Jumlah 10
(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam
Gerontological Nursing, 2006)
Interpretasi :
Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi
5. Status Nutrisi
Interpretasi:
0 – 2 : Good
Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia
Penumpukan dan
pengedapan
MSU
Respon inflamasi
meningkat
Deformitas sendi
Nyeri akut
Diagnosa : Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera biologis ditandai
dengan deformitas sendi (SDKI,D 0077)
Intervensi :
STRECHING
STIKES
WIDYAGAMA
HUSADA MALANG
PROSEDURE
TETAP