Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN GERONTIK

TENTANG GOUT ATRITIS DAN ASUHAN KEPERAWATAN


PADA NY.H DENGAN DIAGNOSA MEDIS GOUT ATRITIS

Oleh :

S U H E R M A N
NPM:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM
2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN INI TELAH DISETUJUI PADA

HARI :

TANGGA :

Mahasiswa Program Pembelajaran Tahap Profesi

Keperawatan Gerontik

MAHASISWA

(Azun Istiqamah)
NPM. 020021140

MENGESAHKAN

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING LAHAN

(Ns. Rahmani Ramli, M.Ph) (Ns. Sucy Kurniaty, S.Kep)


Nip. 1981071320110120
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-nya kepada kita semua, sehingga pada waktu yang ditentukan dapat diselesaikan

penulisan Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Gerontik yang berjudul ”

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. M DENGAN DIAGNOSA MEDIS

GOUT ATRITIS (ASAM URAT) DI KELURAHAN NTOBO”

Penulisan Asuhan keperawatan ini merupakan tugas individu profesi ners yang harus

diselesaikan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mataram.

Dengan penuh kerendahan hati tidak lupa penulis menghaturkan terima kasih kepada:

1. Ibu Ns. Ni Made Sumartyawati, M.Kep, selaku Penanggung jawab Mata Kuliah Gerontik

2. Bapak Ns. Sukardin,MNS. selaku Dosen Pembimbing akademik yang telah banyak

membimbing dan mengarahkan penulis selama menyusun Laporan dan Askep.

Pada kesempatan ini penulis mengharapakan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan Askep ini dan semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bima, November 2021

Penyusun
KONSEP DASAR GOUT ATRITIS

A. MASALAH KEPERAWATAN UTAMA KLIEN

Diagnose Medis : Gout Atritis (Asam Urat)

Masalah keperawatan :

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian

3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit

B. PROSES TERJADINYA MASALAH

1. Pengertian Gout Arthritis

Gout Arthritis merupakan salah satu penyakit inflamasi sendi yang paling

sering ditemukan yang ditandai dengan penumpukan Kristal Monosodium Urat di

dalam ataupun di sekitar persendian. Monosodium Urat ini berasal dari

metabolisme Purin. Hal penting yang mempengaruhi penumpukan Kristal Urat

adalah Hiperurisemia dan supersaturasi jaringan tubuh terhadap Asam Urat.

Apabila kadar Asam Urat di dalam darah terus meningkat dan melebihi batas

ambang saturasi jaringan tubuh, penyakit Gout Arthritis ini akan memiliki

manifestasi berupa penumpukan Kristal Monosodium Urat secara Mikroskopis

maupun Makroskopis berupa Tofi (Zahara, 2016)

Gout Arthritis adalah penyakit sendi yang diakibatkan oleh tingginya kadar

Asam Urat dalam darah. Kadar Asam Urat yang tinggi dalam darah melebihi batas

normal yang menyebabkan penumpukan Asam Urat di dalam persendian dan organ

lainnya (Susanto, 2016). Jadi, dari definisi di atas maka Gout Arthritis merupakan

penyakit inflamasi sendi yang diakibatkan oleh tingginya kadar Asam Urat dalam

darah, yang ditandai dengan penumpukan Kristal Monosodium Urat di dalam

ataupun di sekitar persendian berupa Tofi


2. Etiologi

Secara garis besar penyebab terjadinya Gout Arthritis disebabkan oleh faktor

primer dan faktor sekunder, faktor primer 99% nya belum diketahui (Idiopatik).

Namun, diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal

yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan peningkatan

produksi Asam Urat atau bisa juga disebabkan oleh kurangnya pengeluaran Asam

Urat dari tubuh. Faktor sekunder, meliputi peningkatan produksi Asam Urat,

terganggunya proses pembuangan Asam Urat dan kombinasi kedua penyebab

tersebut. Umumnya yang terserang Gout Artritis adalah pria, sedangkan perempuan

persentasenya kecil dan baru muncul setelah Menopause. Gout Artritis lebih umum

terjadi pada laki-laki, terutama yang berusia 40-50 tahun (Susanto, 2013).

Menurut Fitiana (2015) terdapat faktor resiko yang mempengaruhi Gout

Arthritis adalah :

1) Usia

Pada umumnya serangan Gout Arthritis yang terjadi pada laki-laki

mulai dari usia pubertas hingga usia 40-69 tahun, sedangkan pada wanita

serangan Gout Arthritis terjadi pada usia lebih tua dari pada laki-laki,

biasanya terjadi pada saat Menopause. Karena wanita memiliki hormon

estrogen, hormon inilah yang dapat membantu proses pengeluaran Asam

Urat melalui urin sehingga Asam Urat didalam darah dapat terkontrol.

2) Jenis kelamin

Laki-laki memiliki kadar Asam Urat yang lebih tinggi dari pada wanita,

sebab wanita memiliki hormon ektrogen.

3) Konsumsi Purin yang berlebih

Konsumsi Purin yang berlebih dapat meningkatkan kadar Asam Urat di

dalam darah, serta mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi

Purin.

4) Konsumsi alcohol

5) Obat-obatan
Serum Asam Urat dapat meningkat pula akibat Salisitas dosis rendah

(kurang dari 2-3 g/hari) dan sejumlah obat Diuretik, serta Antihipertensi.

3. Manifestasi Klinis

Terdapat empat stadium perjalanan klinis Gout Arthritis yang tidak diobati

(Nurarif, 2015) diantaranya:

1) Stadium pertama adalah Hiperurisemia Asimtomatik. Pada stadium ini Asam

Urat serum meningkat dan tanpa gejala selain dari peningkatan Asam Urat

serum

2) Stadium kedua Gout Arthritis Akut terjadi awitan mendadak pembengkakan

dan nyeri yang luar biasa, biasanya pada sendi ibu jari kaki dan sendi

Metatarsofalangeal.

3) Stadium ketiga setelah serangan Gout Arthritis Akut adalah tahap Interkritikal.

Tidak terdapat gejala-gejala pada tahap ini, yang dapat berlangsung dari

beberapa bulan sampai tahun. Kebanyakan orang mengalami serangan Gout

Arthritis berulang dalam waktu kurang dari 1 tahun jika tidak diobati.

4) Stadium keempat adalah tahap Gout Arthritis Kronis, dengan timbunan Asam

Urat yang terus meluas selama beberapa tahun jika pengobatan tidak dimulai.

Peradangan Kronis akibat Kristal-kristal Asam Urat mengakibatkan nyeri, sakit,

dan kaku juga pembesaran dan penonjolan sendi.

4. Patofisiologi

Adanya gangguan metabolisme Purin dalam tubuh, intake bahan yang

mengandung Asam Urat tinggi dan sistem ekskresi Asam Urat yang tidak adekuat

akan mengasilkan akumulasi Asam Urat yang berlebihan di dalam plasma darah

(Hiperurisemia), sehingga mengakibatkan Kristal Asam Urat menumpuk dalam

tubuh. Penimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan menimbulkan respon

Inflamasi (Sudoyo, dkk, 2009).

Banyak faktor yang berperan dalam mekanisme serangan Gout Arthritis.

Salah satunya yang telah diketahui peranannya adalah kosentrasi Asam Urat

dalam darah. Mekanisme serangan Gout Arthritis Akut berlangsung melalui

beberapa fase secara berurutan yaitu, terjadinya Presipitasi Kristal Monosodium


Urat dapat terjadi di jaringan bila kosentrasi dalam plasma lebih dari 9 mg/dl.

Presipitasi ini terjadi di rawan, sonovium, jaringan para-artikuler misalnya

bursa, tendon, dan selaputnya. Kristal Urat yang bermuatan negatif akan

dibungkus oleh berbagai macam protein. Pembungkusan dengan IgG akan

merangsang netrofil untuk berespon terhadap pembentukan kristal. Pembentukan

kristal menghasilkan faktor kemotaksis yang menimbulkan respon leukosit PMN

dan selanjutnya akan terjadi Fagositosis Kristal oleh leukosit (Nurarif, 2015).

Kristal difagositosis olah leukosit membentuk Fagolisosom dan akhirnya

membran vakuala disekeliling oleh kristal dan membram leukositik lisosom yang

dapat menyebabkan kerusakan lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi

ikatan hidrogen antara permukaan Kristal membram lisosom. Peristiwa ini

menyebabkan robekan membran dan pelepasan enzim-enzim dan oksidase radikal

kedalam sitoplasma yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Setelah terjadi

kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan kedalam cairan sinovial, yang

menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan kerusakan jaringan (Nurarif,

2015).

Saat Asam Urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain,

maka Asam Urat tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam-garam

urat yang akan berakumulasi atau menumpuk di jaringan konektif di seluruh

tubuh, penumpukan ini disebut Tofi. Adanya Kristal akan memicu respon

inflamasi akut dan netrofil melepaskan lisosomnya. Lisosom ini tidak hanya

merusak jaringan tetapi juga menyebabkan inflamasi. Serangan Gout Arthritis

Akut awalnya biasanya sangat sakit dan cepat memuncak. Serangan ini meliputi

hanya satu tulang sendi. Serangan pertama ini timbul rasa nyeri berat yang

menyebabkan tulang sendi terasa panas dan merah. Tulang sendi

Metatarsophalangeal biasanya yang paling pertama terinflamasi, kemudian mata

kaki, tumit, lutut dan tulang sendi pinggang. Kadang-kadang gejala yang

dirasakan disertai dengan demam ringan. Biasanya berlangsung cepat tetapi

cenderung berulang (Sudoyo, dkk, 2009).


Periode Interkritikal adalah periode dimana tidak ada gejala selama

serangan Gout Arthritis. Kebanyakan penderita mengalami serangan kedua pada

bulan ke-6 sampai 2 tahun setelah serangan pertama. Serangan berikutnya disebut

dengan Poliartikular yang tanpa kecuali menyerang tulang sendi kaki maupun

lengan yang biasanya disertai dengan demam. Tahap akhir serangan Gout

Arthritis Akut atau Gout Arthritis Kronik ditandai dengan Polyarthritis yang

berlangsung sakit dengan Tofi yang besar pada kartigo, membrane sinovial,

tendon dan jaringan halus.Tofi terbentuk di jari tangan, kaki, lutut, ulna, helices

pada telinga, tendon achiles dan organ internal seperti ginjal (Sudoyo, dkk, 2009)
5. Pathway
C. KONSEP DASAR KEPERAWATAN

1. Pengkajian

Pengkajian adalah langkah awal dari proses keperawatan, kemudian

dalam mengkaji harus memperhatikan data dasar dari klien, untuk informasi

yang diharapakan dari klien (Iqbal dkk, 2011).

Fokus pengkajian pada Lansia dengan Gout Arthritis:

1) Identitas

Meliputi nama, usia, jenis kelamin, alamat, pendidikan dan pekerjaa

2) Keluhan Utama

Keluhan utama yang menonjol pada klien Gout Arthritis adalah nyeri dan terjadi

peradangan sehingga dapat menggangu aktivitas klien.

3) Riwayat Penyakit Sekarang

Didapatkan adanya keluhan nyeri yang terjadi di otot sendi. Sifat dari nyerinya

umumnya seperti pegal/di tusuk-tusuk/panas/di tarik-tarik dan nyeri yang

dirasakan terus menerus atau pada saat bergerak, terdapat kekakuan sendi,

keluhan biasanya dirasakan sejak lama dan sampai menggangu pergerakan dan

pada Gout Arthritis Kronis didapakan benjolan atan Tofi pada sendi atau

jaringan sekitar.

4) Riwayat Penyakit Dahulu

Penyakit apa saja yang pernah diderita oleh klien, apakah keluhan penyakit

Gout Arthritis sudah diderita sejak lama dan apakah mendapat pertolongan

sebelumnya dan umumnya klien Gout Arthritis disertai dengan Hipertensi.

5) Riwayat Penyakit Keluarga

Kaji adakah riwayat Gout Arthritis dalam keluarga.

6) Riwayat Psikososial

Kaji respon emosi klien terhadap penyakit yang diderita dan penyakit klien
dalam lingkungannya. Respon yang didapat meliputi adanya kecemasan

individu dengan rentan variasi tingkat kecemasan yang berbeda dan

berhubungan erat dengan adanya sensasi nyeri, hambatan mobilitas fisik akibat

respon nyeri dan kurang pengetahuan akan program pengobatan dan perjalanan

penyakit. Adanya perubahan aktivitas fisik akibat adanya nyeri dan hambatan

mobilitas fisik memberikan respon terhadap konsep diri yang maladaptif.

7) Riwayat Nutrisi

Kaji riwayat nutisi klien apakah klien sering menkonsumsi makanan yang

mengandung tinggi Purin.

8) Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi dari ujung

rambut hingga ujung kaki (head to toe). Pemeriksaan fisik pada daerah sendi

dilakukan dengan inspeksi dan palpasi. Inspeksi yaitu melihat dan mengamati

daerah keluhan klien seperti kulit, daerah sendi, bentuknya dan posisi saat

bergerak dan saat diam. Palpasi yaitu meraba daerah nyeri pada kulit apakah

terdapat kelainan seperti benjolan dan merasakan suhu di daerah sendi dan

anjurkan klien melakukan pergerakan yaitu klien melakukan beberapa gerakan

bandingkan antara kiri dan kanan serta lihat apakah gerakan tersebut aktif, pasif

atau abnormal.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis

2) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian

3) Defisit pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit


3. RENCANA KEPERAWATAN

N Diagnosa Tujuan dan kriteria Intevensi

O keperawatan hasil

1. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian

berhubungan asuhan nyeri secara

dengan agen keperawatan komprehensif

cedera biologis diharapkan nyeri termasuk lokasi,

hilang atau karakteristik, durasi,

terkontrol dengan frekuensi dan

kriteria hasil : kualitas nyeri.

1. Melaporkan 2. Pantau kadar asam

Bahwa Nyeri urat.

Berkurang 3. Observasi reaksi

Dengan nonverbal dari

Mengguna ketidaknyamanan.

Kan 4. Ajarkan teknik non

Manajemen farmakologi rileksasi

Nyeri. napas dalam.

2. Mampu 5. Posisikan klien

Mengenali agar merasa

Nyeri (Skala, nyaman, misalnya

Intensitas, sendi yang nyeri

Frekuensi Dan diistarahatkan dan

Tanda Nyeri). diberikan bantalan.

3. Menyatakan 6. Kaloborasi dengan

Rasa Nyaman dokter jika ada

Setelah Nyeri keluhan dan

Berkurang tindakan nyeri yang


tidak berhasil.

2. Gangguan Setelah dilakukan 1. Memonitor vital sign

mobilitas fisik asuhan keperawatan sebelum dan sesudah

berhubungan diharapkan klien latihan

dengan nyeri mampu melakukan 2. Kaji tingkat mobilisasi

persendian rentn gerak aktivitas klien

dan ambulasi secara 3. Bantu klien untuk

perlahan dengan melakukaan rentang

kriteria hasil : gerak aktif maupun

rentang gerak pasif pada


1. Klien meningkat
sendi
dalam aktivitas
4. Lakukn ambulasi dengan
fisik
alat bantu
2. Mengerti tujuan
5. Latihan klien dalam
dari peningkatan
pemenuhhan kebutuhan
mobilisasi
ADLS secara mandiri
3. Memperagaan
sesuai kemampuan
penggunaan alat

bantu

3. Defisiensi Setelah dilakukan 1. Berikan penilaian tentang

pengetahuan asuhan keperawatan tingkat pengetahuan

berhubungan Nursing Outcome pasien tentang proses

dengan Classification (NOC) penyakit yang spesifik

ketidakmampuan diharapkan klien 2. Gambarkan tanda dan

mengenal penyakit mampu : gejala yang biasa pada

1. Pasien mampu penyakit dengan tanda

menjelaskan yang tepat

pengertian dan 3. Identifikasi kemungkinan

proses penyebab dengan cara

penyakitnya. yang tepat

2. Pasien mampu 4. Diskusikan perubahan


menjelaskan gaya hidup yang mungkin

penyebab diperlukan untuk

penyakitnya. mencegah komplikasi

3. Pasien mampu yang akan datang dan

menjelaskan atau proses pengontrolan

tanda dan gejala penyakit.

penyakitnya. 5. Diskusikan pilihan terapi

4. Pasien mampu atau penanganan.

menjelaskan

tindakan atau

penanganan untuk

meminimalkan

keluhan dari

penyakitnya.

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Muhammad. (2015). The Association Between Intake of Energy,

Proteinandphysical Activitywith Nutritional Status of Elderly People.

http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/526/5
27. Diunduh pada tanggal 18 Juni 2021.

Alert, Villarroel, R. M, Formiga, F, Casas, N , Farre, C. V. (2012). Assesing Risk

Screening Methods of Malnutrition in Geriatric Patients: Mini Nutritional

Assesment (MNA) Versus Geriatric Nutritional Risk Index (GNRI). Nutr Hosp.

27(2):590-598.

http://www.mna-elderly.com/forms/mini/mna_mini_indonesia.pdf. Diunduh pada

tanggal 18 Juni 2021.

Andormoyo, Sulistyo. (2013). Konsep & Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media.

Asikin M, dkk. (2016). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Muskuloskeletal.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: ECG.

As’adi, Muhammad. (2010). Waspadai Asam Urat. Yogyakarta: Diva Press.

Badan Pusat Statistik. (2015). Statistik Penduduk Lanjut Usia. Jakarta: Badan

Pusat Statistik.

Ernawati, dkk. (2017). Gambaran Kualitas Tidur dan Gangguan Tidur pada Lansia di

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. http://repository.unja.ac.id/2381.

Diakses pada tanggal 21 Juni 2021.

Fitriana, Rahmatul. (2015). Cara Cepat Usir Asam Urat. Yogyakarta: Medika.

Iqbal, dkk. (2011). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta:

Salemba Medika.

Kementerian Kesehatan RI. (2013). Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia.

Jakarta: Buletin Jendela.


Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Resehatan Dasar (Riskesdas)

2013.http://www.depkes.go.id/download/general/Hasil%20Riskesdas%2020

13.pdf. Diunduh pada tanggal 18 Juni 2021.

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. H

DENGAN DIAGNOSA MEDIS GOUT ATRITIS (ASAM URAT)

DI KELURAHAN NTOBO WILAYAH KERJA

PUSKESMAS PENANA’E KOTA BIMA

Tanggal Pengkajian : 29 November 2021

Nama Pengkaji : Suherman

I. PENGKAJIAN

A. Data biografi

Nama : Ny. H

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat & Tanggal lahir : Ntobo, 31 Desember 1955

Gol. Darah :B

Pendidikan terakhir : SD

Agama : Islam

Status Perkawinan : Kawin

TB/BB : 152 Cm/ 45 Kg

Penampilan : Rapi, Ciri-ciri tubuh : ideal, tidak terlihat kurus


Alamat : Rt 05 Rw 03 Desa Bontokape kecamatan Bolo –

Bima -NTB

Orang yang dekat dihubungi : Tn. S

Hubungan dengan usila : Anak

Alamat : Desa Bontokape

B. Riwayat keluarga

 Genogram :

 Keterangan :

Ny. M tinggal bersama anak laki-lakinya

C. Riwayat Pekerjaan :

Pekerjaan saat ini : URT

Alamat pekerjan : -

Berapa jarak dari rumah : -

Alat transportasi : -

Pekerjaan sebelumnya : -

Berapa jarak dari rumah : -

Alat Transportasi : -

Sumber –sumber pendapatan & kecukupan terhadap kebutuhan :


Sumber pendapatan berasal dari hasil jualan ramuan/jamu khas tempatan yang cukup

untuk memenuhi kehidupan keluarga sehari-hari.

D. Riwayat Lingkungan Hidup

Tipe tempat tinggal : Rumah Permanen

Jumlah kamar : Jumlah kamar 5, 2 Kamar tidur, 1 ruang tamu, 1

WC dan 1 dapur

Jumlah tongkat : Tidak ada

Kondisi tempat tinggal : Pencahayaan cukup terang, ventilasi baik tidak

lembab, bersih tidak pengap

Jumlah orang yang tinggal dirumah : Laki-laki = 1 orang / Perempuan = 1 orang

Derajat privasi :-

Tetangga terdekat : Di samping rumahnya adalah rumah anak

Alamat / telpon : Desa Bontokape

E. Riwayat rekreasi

Hobby/minat : Berkebun

Keanggotaan organisasi : Tidak ada

Liburan perjalanan : Tidak Pernah

F. Sistem pendukung

Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterapi : Perawat

Jarak dari rumah : 100 Meter

Rumah Sakit : Jaraknya 4 Km

Klinik : Jaraknya .- Km

Pelayanan Kesehatan di rumah : Tidak ada

Makanan yang dihantarkan : Tidak ada

Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga : Klien mengolesi obat tradisional

dan tidak ada minum obat

Lain-lain : Tidak ada


G. Diskripsi Kekhususan

Kebiasaan ritual : Tidak ada

Yang lainnya : Tidak ada

H. Status Kesehatan

Status kesehatan untuk selama setahun yang lalu : Klien sering merasakan nyeri kaki,

dan kesemutan

Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu : Tidak ada

I. KELUHAN UTAMA : Nyeri Lutut sebelah kiri

 Provokative / Paliative : Klien mengatakan saat nyeri timbul biasanya klien

mengolesi dengan obat tradisional

 Quality / Quantity : Klien mengatakan saat nyeri timbul rasanya seperti

ditusuk-tusuk

 Region : Klien mengatakan nyeri di lutut dan kadang-kadang

menjalar ke pinggang

 Severity Scale : Klien mengatakan nyeri sedang berkisar (5 dari 10)

 Timming : Klien mengatakan nyeri tiba-tiba secara terus menerus

dan pernah merasakan nyeri seperti ini sebelumnya

Pemahaman & Penatalaksanaan Masalah Kesehatan : klien mengatakan

apabila mengalami sakit klien langsung mengatakan pada anggota keluarga lain

untuk menghubungi perawat terdekat dan meminum obat

Obat-Obatan :

No Nama Obat Dosis Keterangan

1. Paracetamol 3 x 500mg
Status Imunisasi : (Catat tanggal terbaru)

Tetanus, Difteri : Tidak ada, Influenza Tidak ada

Pneomovaks : Tidak ada

Alergi : (Catatan agen dan reaksi spesifik)

Obat-obatan : Tidak ada

Makanan : Tidak ada

Faktor Lingkungan : Tidak ada

Penyakit yang diderita :

Hipertensi ... Rhematoid ...Asthma ... Dimensia ...

Lain-lain sebutkan : Tidak ada

J. AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI

Indeks Katz : A / B / C / D / E / F / G

Oksigenasi : Tidak ada

Cairan & Elektrolit : Tidak ada

Nutrisi : Klien mengatakan makan 3 kali sehari, nafsu makan baik, jenis

makanan nasi, lauk, pauk

Eliminasi : BAK : Kebiasaan BAK Pada Malam Hari : 1-2x sehari

setengah 1dan jam 4 pagi. Keluhan yang Berhubungan dengan

BAK : Tidak ada

BAB : 1x sehari Konsistensi : padat. Keluhan yang

Berhubungan dengan BAB : Kadang-kadang sembelit

Aktivitas : Aktifitas Sehari-hari : Bersih-bersih, bantu-bantu di dapur

Apakah Ada Masalah dengan Aktifitas : Tidak ada

Kemampuan Kemandirian : Mandiri

Istirahat & Tidur : Lama Tidur Malam : 7-8 jam. Tidur Siang : Kadang tidur

kadang tidak. Keluhan yang Berhubungan dengan Tidur : Klien

terbangun saat pengen BAK

Personal Hygiene : Klien Mandi 2x sehari. Kebersihan Sehari-hari : Cukup bersih


Seksua : Suami Ny. M sudah meninggal dunia dan tidak ada keinginan

untuk menikah lagi.

Rekreas : Tidak Pernah

Psikologis :

 Persepsi Klien : Klien mengatakan ikhlas menjalani hidup ini dan bersyukur

karena diberikan kesehatan dan tetangga yang baik.

 Konsep diri : Klien mengatakan untuk tetap selalu bersyukur dan sabar

dalam hidup ini

 Emosi : Klien mengatakan berusaha tetap tenang dalam keadaan

apapun

 Adaptasi : Klien mengatakan tetap berbaur dengan tetangganya

 Mekanisme Pertahanan Diri : Klien mengalami stres saat mengingat anak-

anaknya di rantauan, dan mengyibukan diri

sehingga klien bisa melupakan masalah yang

pernah di alami.

K. TINJAUAN SISTEM

Keadaan umum : Baik

Tingkat kesadaran : Composmetis

GCS : membuka mata = 4 , verbal = 5, psikomotor = 6

Tanda vital : nadi = 80 X/menit, RR = 20 X/mnt,

tensi = 120/70 mmHg

1. Kepala : Rambut klien beruban, pendek tidak gatal dan tidak ada

pembengkakan

2. Mata, telinga, hidung : klien pandangan kabur, tidak ada pembengkakan

disekitar mata, tidak mengalami gangguan

pendengaran, hidung simetris

3. Leher : Tidak ditemukan pembesaran dan pembengkakan di

leher

4. Dada dan Punggung : Tidak ada tarikan dinding dada ke dalam, tidak sesak,

kadang klien merasakan nyeri di punggung


5. Abdomen & Pinggang : Tidak ada pembengkakan abdomen, bentuk simetris,

tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri pinggang

6. Ekstremitas atas & bawah : tidak ada kelainan di ekstermitas atas tidak ada nyeri

dan bisa digerakkan, sedangkan ekstermitas bawah lutut

sebelah kiri nyeri dan sedikit bengkak,

7. Sistem Imune : Klien mengatakan mudah terserang pilek ketika

berinteraksi dengan orang yang sedang pilek

8. Genetalia : Tidak ada luka dan bersih

9. Sistem Reproduksi : Klien mengatakan melahirkan anak terakhir ketika

berumur 44 Tahun

10. Sistem Persyarafan : Tidak ada kelainan hanya saja klien mengeluhkan nyeri

lutut

11. Sistem Pengecapan : Tidak ada kelainan pengecapan

12. Sistem Penciuman : Tidak ada kelainan penciuman

13. Tactil Respon : Klien mampu untuk merasakan posisi dan gerakkan

tubuh

L. SCREENING MASALAH KESEHATAN LANJUT USIA

1) Short Portable Mental Status Questionner (SPSMQ) :

NO ITEM PERTANYAAN BENAR SALAH


1 Jam berapa sekarang ? √
Jawab : 11.00
2 Tahun berapa sekarang ? √
Jawab : 2021
3 Kapan Bapak/Ibu lahir? √
Jawab : 31 Desember 1955
4 Berapa umur Bapak/Ibu sekarang ? √
Jawab : 58 tahun
5 Dimana alamat Bapak/Ibu sekarang ? √
Jawab : Ntobo
6 Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama √
Bapak/Ibu ?
Jawab : 2
7 Siapa nama anggota keluarga yang tinggal bersama √
Bapak/Ibu ?
Jawab: Bahrain
8 Tahun berapa Hari Kemerdekaan Indonesia ? √
Jawab : 17 Agustus 1945
9 Siapa nama Presiden Republik Indonesia sekarang ? √
Jawab
: Ir. Jokowi
10 Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1 ? √
Jawab :20,19,18,17 dst
JUMLAH
AnalisisHasil :

Skore Salah : 0 – 2 = Fungsi Intelektual Utuh

Skore Salah : 3 – 4 = Kerusakan Intelektual Ringan

Skore Salah : 5 – 7 = kerusakan Intelektual Sedang

Skore Salah : 8 – 10 = Kerusakan Intelektual Berat

2) Mini-Mental State Examination (MMSE) :

N BENAR SALAH
ITEM PENILAIAN
O (1) (0)
1 ORIENTASI √
1. Tahun berapa sekarang ? √
2. Musim apa sekarang ? √
3. Tanggal berapa sekarang ? √
4. Hari apa sekarang ? √
5. Bulan apa sekarang ? √
6. Dinegara mana anda tinggal ? √
7. Di Provinsi mana anda tinggal ? √
8. Di kabupaten mana anda tinggal ? √
9. Di kecamatan mana anda tinggal ? √
10. Di desa mana anda tinggal ?
2 REGISTRASI
Minta Klien Menyebutkan Tiga Obyek
11. Kertas √
12. Pulpen √
13. Baju √
3 PERHATIAN DAN KALKULASI
Minta klien mengeja 5 kata dari belakang, misal “BAPAK”
14. K √
15. A √
16. P √
17. A √
18. B √
4 MENGINGAT
Minta Klien Untuk Mengulang 3 Obyek diatas
19. Kertas √
20. Pulpen √
21. Baju √
5 BAHASA
Penamaan (Tunjukkan 2 Benda, Minta klien menyebutkan)
22. Jam Dinding √
23. Kipas angina √
Pengulangan (Minta Klien Mengulangi tiga Kalimat berikut) √
24. “Tak ada Jika, dan, atau tetapi” √
Perintah Tiga Langkah √
25. Ambil kertas ! √
26. Lipat Dua ! √
27. Taruh Dilantai!
Turuti Hal Berikut √
28. Tutup mata √
29. Tulis satu kalimat √
30. Salin Gambar √
JUMLAH 27 0
Analisis hasil:

Nilai maksimal : 30 Nilai < 21: Kerusakan kognitif

3) Geriatric Depression Scale :

NO PERTANYAAN Tidak Ya
1 Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda? √
2 Apakah anda telah meninggalkan banyakkegiatan dan √
minat/kesenangan anda
3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? √
4 Apakah anda sering merasa bosan? √
5 Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap √
saat?
6 Apakah anda merasa takut sesuatu yang burukakan √
terjadi pada anda?
7 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar √
hidup anda?
8 Apakah anda merasa sering tidak berdaya? √
9 Apakah anda lebih sering dirumah dari pada pergi √
keluar dan mengerjakan sesuatu hal yang baru?
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah √
dengan daya ingat anda dibandingkan kebanyakan orang
?
11 Apakah anda pikir bahwa kehidupan anda sekarang √
menyenangkan?
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan √
anda saat ini?
13 Apakah anda merasa penuh semangat? √
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada √
harapan?
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain, lebih baik √
keadaannya daripada anda?
Analisis Hasil :

Setiap Jawaban Yang SESUAI mempunyai skor “1” (Satu)

SKOR 0 : Tidak depresi

SKOR 1-4 : Depresi ringan


SKOR 5 - 9 : Depresi sedang

SKOR 10 - 15 : Depresi berat

4) APGAR keluarga :

Kadang- Tidak
N Selalu
ITEMS PENILAIAN Kadang Pernah
O (2)
(1) (0)
1 A : Adaptasi √
Saya puas bahwa saya dapat kembali
pada keluarga (teman-teman) saya
untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2 P : Partnership √
Saya puas dengan cara keluarga (teman-
teman) saya membicarakan sesuatu
dengan saya dan mengungkapkan
masalahsaya
3 G : Growth √
Saya puas bahwa keluarga (teman-
teman)
saya menerima & mendukung
keinginan saya untuk melakukan
aktifitas atau arahbaru
4 A : Afek √
Saya puas dengan cara keluarga (teman-
teman) saya mengekspresikan afek
danberespon terhadap emosi-emosi
saya,seperti marah, sedih atau
mencintai.
5 R : Resolve √
Saya puas dengan cara teman-teman
saya dan saya menyediakan waktu
bersama- sama mengekspresikan afek
dan berespon
JUMLAH
Penilaian :
Nilai : 0 – 3 = Disfungsi Keluarga Sangat Tinggi
Nilai : 4 – 6 = Disfungsi Keluarga Sedang
Nilai : 7 – 10 = Dukungan keluarga baik

5) Morse Fall scale :

No Pengkajian Skala Nilai Ket.


1 Riwayat jatuh: apakah lansia pernah Tidak 0 0
jatuh dalam 3 bulan terakhir pernah
Pernah 25
2 Diagnosa sekunder: apakah lansia Tidak 0 0
memiliki lebih dari satu penyakit? Ya 15
3 Alat bantu jalan: 0 30
- Bed rest/dibantu perawat
- Kruk/tongkat/walker 15
- Berpegangan pada benda-benda 30
di sekitar (kursi, lemari, meja)
4 Terapi intravena: apakah saat ini Tidak 0 0
lansia terpasang infus? Ya 20
5 Gaya berjalan/cara berpindah: 0 0
- Normal /bed rest/immobile
(tidak dapat bergerak sendiri)
- Lemah (tidak bertenaga) 10
- Gangguan/tidak 20
normal(pincang/diseret)
6 Status mental 0 0
- Lansia menyadari kondisi
dirinya
- Lansia mengalami keterbatasan 15
daya ingat
Total Nilai 30

Keterangan:
Tingkatan Resiko Nilai MFS Tindakan
Tidak beresiko 0 – 24 Perawatan dasar
Resiko rendah 25 – 50 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh standar
Resiko tinggi ≥ 51 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh resiko tinggi

6) Berg Balance Scale (BBS) :


ITEM DESKRIPSI SKOR (0-4)
1. Duduk keberdiri 3_____
2. Berdiri tak tersangga 3_____
3. Duduk taktersangga 3_____
4. Berdiri ke duduk 3____
5. Transfers/Berpindah 2_____
6. Berdiri dengan mata tertutup 2_____
7. Berdiri dengan kedua kaki rapat 3_____
8. Meraih ke depan dengan lengan terulur maksimal 3___
9. Mengambil obyek dari lantai 3_____
10. Berbalik untuk melihat ke belakang 3 _____
11. Berbalik 360 derajat _____3

12. Menempatkan kaki bergantian kebalok (step stool) __2__

13. Berdiri dengan satu kaki didepan kaki yang lain 2

14. Berdiri satu kaki 2

TOTAL 36

Interpretasi:

0-20 : harus memakai kursi roda

21-40 : berjalan dengan bantuan

41-56 : mandiri/independen

7) Mini Nutrition Assesment :

N SKRINING SKALA NILAI KET

O .

1 Apakah asupan makanan Asupan makanan sangat berkurang 0 2

berkurangselama 3 bulan terakhir Asupan makanan agak berkurang 1

karena kehilangan nafsu makan, Asupan makanan tidak berkurang 2

gangguan pencernaan, kesulitan

mengunyah atau menelan?

2 Penurunan berat badan selama 3 Penurunan berat badan lebih dari 3 0 1

bulan terakhir Kg

Tidak tahu 1

Penurunan berat badan antara 1 2

hingga 3 Kg

Tidak ada penurunan berat badan 3

3 Mobilitas terbatas di tempat tidur atau kursi 0 2

Mampu bangun dari tempat 1

tidur/kursi tetapi tidak bepergian

keluar rumah

Dapat bepergian keluar rumah 2


4 Menderita tekanan psikologis Ya 0 2

atau penyakit yang beratdalam 3 Tidak 2

bulan terakhir

5 Gangguan neuro psikologis Depresi berat atau kepikunan berat 0 2

Kepikunan ringan 1

Tidak ada gangguan psikologis 2

6a Indeks Massa Tubuh (IMT) IMT kurang dari 19 (IMT < 19) 0 1

(beratdalam kg)/(tinggidalam m)2 IMT 19 hingga kurang dari 1

21(IMT : 19 hingga<21)

IMT 21 hinggakurangdari 23 2

(IMT : 21 hingga<23)

IMT 23 ataulebih (IMT ≥ 23) 3

TOTAL SCORE 10

KETERANGAN:

Skor skrining (skor maksimal 14)

skor 12-14 : Status gizi normal

skor 8-11 : Berisiko malnutrisi

skor 0-7 : Malnutrisi

8) The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) :

1. Jam berapa biasanya anda mulai tidur malam?

2. Berapa lama anda biasanya baru bisa tertidur tiap malam?

3. Jam berapa anda biasanya bangun pagi?

4. Berapa lama anda tidur dimalam hari?

5. Selama satu bulan terakhir, Tidak pernah 1x 2x ≥3x

seberapa sering masalah- dalam sebulan seminggu seminggu seminggu

masalah dibawah ini terakhir (1) (2) (3)

mengganggu tidur anda? (0)

a. Tidak mampu tertidur selama 30 √

menit sejak berbaring

b. Terbangun ditengah malam atau √


terlalu dini

c. Terbangun untuk ke kamar mandi √

d. Tidak mampu bernafas dengan √

baik

e. Batuk atau mengorok √

f. Kedinginan dimalam hari √

g. Kepanasan dimalam hari √

h. Mimpi buruk √

i. Terasa nyeri √

j. Alasan lain √

6. Selama satu bulan terakhir, √

seberapa sering anda

menggunakan obat tidur?

7. Selama satu bulan terakhir, √

seberapa sering anda mengantuk

ketika melakukan aktivitas di

siang hari?

8. Selama satu bulan terakhir, √

berapa banyak masalah yang

anda dapatkan dan anda selesai

kan permasalahan tersebut?

Sangat Baik (0) Cukup Cukup Sangat

Baik buruk (2) Buruk (3)

(1)

9. Selama satu bulan terakhir, √

bagaimana anda menilai

kepuasan tidur anda?

SKORING

Komponen Keterangan Skor

Latensi tidur Skor pertanyaan #9 1


Durasi tidur Skor pertanyaan #2 (<15 menit=0; 16-30 menit=1; 31-60 menit=2; 0

>60 menit=3) + skor pertanyaan #5a (jika jumlah skor dari kedua 0

pertanyaan tersebut jumlahnya 0=0; 1-2=1; 3-4=2; 5-6=3)

Kualitas tidur Skor pertanyaan #4 (>7=0; 6-7=1; 5-6=2 ;<5=3) 0

Efisiensi Jumlah jam tidur (#4) / Jumlah jam ditempat tidur (kalkulasi #1 & 1

kebiasaan #3) x 100% (>85%=0; 75-84%=1; 65-74%=2; <65%=3)

tidur

Gangguan Jumlah skor #5b hingga #5j (0=0; 1-9=1; 10-18=2; 19-27=3 ) 0

tidur

TOTAL (≤5 = kualitas tidur baik, >5-21=kualitas tidur buruk) 2

M. DATA PENUNJANG

1) Laboratorium : UA = 7 mg/dl

2) Radiologi : Tidak dilakukan pemeriksaan

3) EKG : Tidak dilakukan pemeriksaan

4) USG : Tidak dilakukan pemeriksaan

5) CT_scan : Tidak dilakukan pemeriksaan

6) Obat-obatan : Paracetamol 3x500 mg, Alopurinol 2x1, Dexamethasone 3x 0,5 mg

Anda mungkin juga menyukai