MEKNISME
1. Setiap mahasiwa menempuh ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE) yang
berfokus pada tindakan keperawatan pada pasien dewasa dengan gangguan seluruh sistem.
2. Mahasiswa akan mendapatkan kasus saat ujian dengan cara diundi.
Setelah mahasiswa mendapatkan kasus, mahasiswa membaca dan memahami kasus kemudian
dilanjutkan dengan melakukan pengkajian fokus dan analisa data, kemudian menentukkan
diagnosa keperawatan, menetapkan rencana keperawatan pasien dan implementasi tindakan
keperawatan. Untuk implementasi keperawatan mahasiswa akan mendemonstrasikan tindakan
kepada pasien (pantom). Kemudian mahasiswa melanjutkan dengan membuat evaluasi
keperawatan dalam bentuk SOAP (Format terlampir). Setiap mahasiswa akan mendapatkan waktu
ujian masing-masing 30 menit.
3. Ujian akan dilaksanakan secara Luring (Laboratorium STIKES Mataram).
4. Waktu Ujian :
Rabu, 25 Mei 2022
Ujian di mulai pukul 09.00 – 13.00 WITA
5. Tahap Pelaksanaan :
a. Mahasiswa akan melaksanakan ujian sesuai jadwal yang terlampir di Laboratorium STIKES
Mataram
b. Mahasiswa akan mendapatkan kasus dengan cara diundi, setelah mendapatkan kasus
mahasiswa akan membuat pengkajian data fokus dan analisa data, kemudian menentukkan
diagnosa keperawatan (maksimal 10 menit).
c. Mahasiswa membuat fokus intervensi keperawatan pada pasien (maksimal 5 menit)
d. Mahasiswa mendemonstrasikan tindakan keperawatan sesuai dengan kasus (maksimal 10
menit)
e. Mahasiswa membuat evaluasi keperawatan sesuai dengan tindakan yang telah dikerjakan
f. Semua dokumen ujian diserahkan langsung ke Dosen Penguji.
g. Evaluasi dari Dosen Penguji.
6. Dosen Fasilitator
a. Ns. Nia Firdianty .D., M.Kep
b. Ns. Agus Putradana, M.Kep
c. Ns. Dina Fithriana, M.Si.,Med
d. Ns. Eva Marvia, M.M Ns.
e. Ns. Antoni Eka F.M.,M.Kep
f. I Made Eka Santosa, S.Kp., M.Kes
7. Topik ujian
a. Sistem Respirasi
b. Sistem Pencernaan
c. Sistem Integumen
d. Sistem Imun dan Hematologi
e. Sistem Muskuloskeletal
f. Sistem Persarafan
g. Sistem Perkemihan
h. Sistem Endokrin
8. Daftar nama mahasiswa dan fasilitator
MAHASISWA BIMA
NO NAMA MAHASISWA PRECEPTOR JADWAL
1 ENI KURNIATI Ns. AGUS PUTRADANA, M.Kep RABU, 25 MEI 2022
2 NAJAUDIN
3 HERMANSYAH
4 SULASTRI
5 ARIFIN
6 RADIANS ESTIANDA
7 AMINAH Ns. NIA FIRDIYANTI DA, RABU, 25 MEI 2022
M.Kep
8 NURJANAH
9 SANUSI
10 ULFATUN
11 NURDIANA
12 HERI JULIANTO
13 AYUB Ns. EVA MARVIA, M.M RABU, 25 MEI 2022
14 ZUHRIATI ANGGRIANI
15 MUTMAINNAH
16 HENI SUSWANTI
17 SUHERMAN
18 YULIANA Ns. DINA FITHRIANA, RABU, 25 MEI 2022
M.Si.Med
19 WAHYU NINGSIH
20 RIZAL PERDANA PUTRA
21 WINDA EKA MULYANI
22 ARYANTO Ns. ANTONI EKA FM, M.Kep RABU, 25 MEI 2022
23 DIAN FADILAH
24 EKA VERAWATI I MADE EKA SANTOSA, S.Kp., RABU, 25 MEI 2022
M.Kes
25 ABDUL SALAM
9. Kasus ujian
a. Kasus Respirasi
Seorang perempuan berusia 18 tahun dibawa ibunya ke klinik karena mengalami sesak nafas.
Setelah dilakukan pengkajian didapatkan hasil pengkajian TD : 110/80 mmHg, RR : 32x/
menit, N : 80x/menit, suhu : 37,7°C, terdapat suara wheezing dan gurgling. pasien didiagnosa
mengalami ISPA dan ayahnya memiliki riwayat penyakit Asma.
b. Kasus Pencernaan
Seorang laki-laki berusia 47 tahun dirawat di ruang penyakit dalam setelah mengalami mual
muntah selama 3 hari krn gastritis kronik. Keadaan umum tampak lemah, Pasien mengeluh
belum bisa menelan makanan krn tenggorokannya masih terasa kaku. TD 100/70 mmHg, N :
68x/menit, RR : 24x/menit, suhu : 36,8 °c. CRT detik, konjungtiva anemis, sklera tidak
ikterik. Oleh dokter, pasien disarankan utk diberikan makanan cair secara parenteral.
c. Kasus Integumen
Seorang laki-laki berusia 50 tahun dengan riwayat DM Tipe II mengalami pembusukan luka
didaerah jari telapak kaki kanannya. Oleh dokter, diminta dilakukan perawatan luka dan
dijadwalkan operasi amputasi jari setelah Gula Darah dalam batas normal.
e. Kasus Perkemihan
Seorang perempuan berusia 43 tahun datang ke rumah sakit karena mengeluh nyeri setelah
hematuria dan tampak butiran batu halus dalam urinnya. Hasil pemeriksaan fisik tampak
inspeksi kandung kemih penuh, teraba nyeri tekan kandung kemih, warna urine kemerahan,
jumlah urine output ±400 cc/24jam serta pasien terlihat gelisah dan keringat dingin.
f. Kasus Endokrin
Seorang perempuan berusia 55 tahun, dirawat di ruang penyait dalam dengan keluhan sering
lapar, sering buang air kecil, haus, pandangan kabur dan kebas. Pasien tampak lemas, kulit
tampak kering, badan tampak kurus. Hasil pemeriksaan BB turun dari 55 kg menjadi 47 kg,
kadar gula darah sewaktu 310 mg/dl.
10. Cheklist
CHEKLSIT SUCTION
NAMA MAHASISWA :
NPM :
NO TAHAPAN
A TAHAP PRAINTERAKSI
1 Mengecek catatan medis pasien
2 Mencuci tangan dengan air mengalir
3 Persiapan alat
1) Mesin pengisap portabel
2) Selang pengisap sesuai ukuran
3) Sarung tangan steril
4) Sarung tangan bersih
5) Kom berisi cairan desinfektan
6) Kom berisi cairan normalsalin steril/NaCl 0,9% atau air matang
7) Bak instrumen steril untuk pengisap trakea atau trakeostomi
8) Pelumas/jelly
9) Bengkok
10) Tongspatel
11) Handuk
12) Tisu
13) Set oksigen
B TAHAP ORIENTASI
4 Memberikan salam pada pasien
5 Menjelakan tujuan prosedur tindakan yanag akan dilakukan
6 Jelaskan kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
7 Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
C TAHAP KERJA
8 Cuci tangan
9 Mengukur tanda-tanda vital
10 Memeriksa fungsi mesin penghisap/suction
11 Memberikan oksigen sebelum melakukan penghisapan
12 Memakai sarung tangan bersih dan memberi pelumas/jelly
13 Mengatur posisi pasien yang benar :
Klien sadar untuk penghisapan oral pada posisi semi fowler dengan
menoleh ke satu sisi
Klien sadar untuk penghisapan nasal pada posisi semi fowler dengan leher
hiperekstensi
Klien tidak sadar pada posisi berbaring miring menghadap perawat
14 Menempatkan handuk dibawah dagu pasien
15 Menghubungkan satu ujung selang penghubung dengan mesin penghisap,
ujung lain dengan kateter suction. Isi kom dengan air matang/normal salin
16 Menghidupkan mesin. Menguji mesin penghisap dengan mencoba menghisap
air kom
17 Buka mulut dengan tong spatel, lalu masukkan kateter penghisap dengan
tangan dominan kedalam mulut sepanjang garis gusi ke faring tanpa menutup
tubing
18 Lakukan penghisapan/suction dengan menutup tubing dan keluarkan dengan
berputar (jangan melakukan penghisapan lendir lebih dari 10-15 detik)
19 Memberikan oksigen setelah melakukan penghisapan
20 Membilas suction kateter dengan penghisap air di dalam kom sampai selang
penghubung bersih dari sekresi/lendir. Bila kateter masih diperlukan,
merendamnya dalam cairan desinfektan
21 Mematikan mesin penghisap
22 Melepaskan sarung tangan lalu buang ke bengkok
23 Bereskan alat dan rapihkan pasien
24 Cuci tangan
D TAHAP TERMINASI
25 Evaluasi hasil yang dicapai dan respon pasien
Beri reinforcement positif
Merencanakan tindak lanjut
Melakukan kontrak yang akan datang (waktu, tempat, topik)
E TAHAP DOKUMENTASI
34 Dokumentasi
Tindakan dan respon pasien
CHECKLIST PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE
NAMA MAHASISWA :
NPM :
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyebut nama pasien
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan
3 Memberikan kesempatan kepada pasien untuk
bertanya
4 Jaga privasi pasien (tutup ruangan atau tirai
ruangan)
C Tahap Kerja
1. Letakkan semua peralatan di samping tempat
tidur klien.
2. Bantu klien untuk posisi duduk yang nyaman
(semi fowler / fowler tinggi bila klien sadar)
atau posisi supine dengan kepala fleksi (bila
klien tidak sadar).
3. Letakkan handuk / alas dada klien. Taruh tissu
wajah/ kassa bersih dalam jangkauan.
4. Berdiri di sebelah kanan tempat tidur klien
bila perawat pengguna tangan kanan atau
sebelah kiri jika perawat kidal.
5. Cek kepatenan lubang hidung. Minta klien
untuk rileks dan bernapas secara normal saat
menutup satu lubang hidung.
6. Pakai sarung tangan bersih
7. Tentukan panjang selang yang akan
dimasukkan dan tandai dengan plester.
a Metode tradisional : ukur jarak dari ujung
hidung sampai daun telinga hingga
prosesus xipoideus.
b Metode Hanson : pertama tandai 50 cm
pada selang kemudian lakukan metode
tradisional. Selang dimasukkan sampai
titik tengah antara 50 cm dan tanda
tradisional.
8. Beri pelumas pada selang nasogastrik 10-20
cm.
9. Ingatkan klien bahwa insersi dimulai.
Masukkan selang dengan perlahan melalui
lubang hidung sampai nasofaring posterior,
mengarah ke belakang dan ke arah bawah
telinga sambil menganjurkan klien menelan.
10. Fleksikan kepala klien setelah selang melewati
nasofaring. Biarkan klien rileks sesaat.
11. Masukkan selang tiap klien menelan sampai
panjang yang ditandai terlewati.
D Tahap Terminasi
Dokumentasikan waktu pemasangan, jenis dan
ukuran selang, respon klien saat dipasang,
cairan yang keluar dari lambung (warna dan
jumlah) serta nama perawat yang memasang.
TOTAL NILAI
KETERANGAN
Nilai = Jumlah nilai yang didapat
0 : Tidak di lakukan sama sekali
X 100 %
1 : Dilakukan tetapi tidak sempurna
Jumlah aspek yang dinilai
2 : Dilakukan dengan sempurna
CHEKLIST PERAWATAN LUKA
NAMA
MAHASISWA
KETERANGAN
Nilai = Jumlah nilai yang didapat
0 : Tidak di lakukan sama sekali X 100 %
1 : Dilakukan tetapi tidak Jumlah aspek yang dinilai
sempurna 2 : Dilakukan
dengan sempurna
ROM PASIF
NAMA MAHASISWA :
NPM :
NAMA MAHASISWA :
NPM :
No
. URAIAN
A. Persiapan Alat
1. Sarung tangan steril
2. Kateter steril sesuai ukuran/kebutuhan
3. Urine bag/ kantung penampung urin
4. Duk steril berlubang pada tempatnya
5. Minyak pelumas/ jelly
6. Kapas steril pada tempatnya
7. Bengkok penampung urin
8. Bengkok untuk sampah
9. Disposibble spuit 10 cc
10. Antiseptip (savlon)
11. Aquadest
12. Perlak
13. Pinset anatomis
B. Persiapan Pasien
1. Lakukan tindakan dengan 5S/ senyum salam, sapa, sopan santun
2. Lakukan perkenalan diri dan identifikasi pasien
(Selamat pagi bu, Saya Husnul khatimah mahasiswi STIKES Mataram
yang bertugas pada pagi ini, permisi bu boleh saya lihat gelang ibu?
Benar nama ibu......dengan tanggal lahir.......
3. Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
4. Jelaskan prosedur pelaksanaan
5. Minta persetujuan
Mohon kerjasama Ibu, Apakah ibu bersedia....??
(sambil memberikan notebook untuk ttd persetujuan)
C. Persiapan Lingkungan
1. Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel/sampiran
2. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman
D. Pelaksanaan
1. Alat-alat dekatkan ke pasien
2. Lakukan cuci tangan
3. Pasang perlak dan pengalas
4. Atur posisi pasien dorsal recumbent
5. Lepaskan pakaian bawah
6. Pakai sarung tangan bersih
Lakukan desinfeksi pada Labia Mayora kanan dan kiri, kemudian labia
7. minora kanan
dan kiri dengan kapas savlon
8. Pakai sarung tangan steril
9. Tutup sekitar genetalia dengan duk steril
10. Olesi kateter dengan jelly yang sudah disediakan
Tangan kiri membuka labia mayora dan labia minora sampai terlihat orifisium
11. uretra
dan tangan kanan memasukkan kateter ke dalam orifisium uretra pelan-pelan
sampai percabangan kateter dan anjurkan pasien nafas panjang
12. Tampung urin dalam bengkok
13. Kunci kateter dengan aquadest sesuai ukuran kateter
14. Tarik kateter sampai ada tahanan
15. Lepas duk
16. Hubungkan kateter dengan urine bag
17. Lakukan fiksasi ke arah paha bagian proksimal atau di daerah inguinal dengan
plester
18. Pastikan kunci tertutup dan atur letak urine bag lebih rendah dari uretra
19. Sampaikan bahwa tindakan telah selesai dan rapikan pasien
20. Bereskan lat-alat
21. Lepas sarung tangan
22. Cantumkan tanggal pemasangan pada daerah fiksasi
23. Cuci tangan
E. Evaluasi
1. Dokumentasi tindakan
Nama pasien, tanggal jam tindakan, dikerjakan pemasangan kateter wanita
Nama dan tanda tangan perawat yang melaksanakan
2. Evaluasi hasil tindakan dan respon pasien
Respon pasien (bagaimana apakah sudah nyaman, ada yang merasa
sakit?)
Saya dinas sampai siang kalau ada keluhan bisa hubungi saya
CHEKLIST INSULIN
NAMA MAHASISWA :
NPM :
NAMA MAHASISWA :
NPM :
Penilaian keterangan
No Aspek penilaian
0 1 2
1 Tahap Pra Interaksi
1. Cek dokumentasi klien
2. Persiapkan alat dan bahan
- Standar infuse
- Set transfuse
- NACL 0,9%
- Produk darah yang benar sesuai program
medis
- Pengalas
- Torniket
- Kapas alcohol
- Plester
- Gunting
- Kasa steril
- Betadin ( bila diperlukan )
- Sarungtangan
- Piala ginjal
3. Cuci Tangan
Tahap
Orientasi
2 4. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan
yang akan dilakukan
6. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
3 Tahap Kerja
7. Jaga privasi klien
8. Atur posisi klien senyaman mungkin
9. Gantungkan NACL 0,9 %
10. Gunakan slang infuse yang mempunyai
filtrasi / transfuse set ( slang Y atau tunggal
)
11. Lakukan pemberian infuse ( lihat
prosedur pemberian pemberian
infuse)terlebih dahulu sebelum
pemberian transfuse darah
12. Lakukan terlebih dahulu identifikasi kebenaran
produk darah : priksa kompatibilitas dalam
kantong darah, periksa kesesuaian dengan
identitas pasien,periksa kadaluarsa dan priksa
adanya bekuan
13. Buka set pemberian darah
Untu slang Y, atur ke tiga klem
Untuk slang tunggal klem pengatur pada
posisi
off
14. Cara transfuse darah dengan slang Y:
Tusuk kantung NaCl 0,9%
Isi slang dengan NaCl 0,9%
Buka klem pengatur pada slang Y
dan hubungkan ke kantong NaCl
0,9%
Tutup/klem pada slang yang
tidak digunakan
Tekan sisi bilik dengan ibu jari dan
jari telunjuk (biarkan ruang filter
terisi sebagian)
Buka klem pengatur bagian bawah
dan biarkan slang terisi NaCl 0,9%
Kantong darah perlahan dibalik-balik
1-2
kali agar sel-selnya tercampur.
Kemudian
tusuk kantong darah dan buka klem
pada slang dan filter terisi darah
15. Cara transfusi darah dengan slang tunggal:
Tusuk kantong darah
Tekan sisi bilik dengan ibu jari dan
jari telunjuk sehingga filter terisi
sebagian
Buka klem pengatur biarkan slang
infuse terisi darah
16. Hubungkan slang transfuse darah ke
kateter IV dengan membuka klem
pengatur bawah
17. Setelah darah masuk, pantau tanda vital tiap
5 menit selama 15 menit pertama, dan tiap 15
menit selama 1 jam berikutnya.
18. Setelah darah diinfuskan, bersihkan slang
dengan NaCl 0,9%
19. Catat tipe, jumlah, komponen dan darah
yang diberikan
20. Bereskan peralatan
21. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
22. Lakukan tindakan dengan cara yang baik dan
benar (sesuai prosedur di atas)
4 Tahap Terminasi
23. Evaluasi hasil yang di capai (subyektif-obyektif)
24. Beri reinforcement positif pada klien
25. Dokumentasi
Total
Nama Mahasiswa :
NPM :
Data Pasien
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :