Anda di halaman 1dari 26

PEDOMAN OSCE

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

MEKNISME

1. Setiap mahasiwa menempuh ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE) yang
berfokus pada tindakan keperawatan pada pasien dewasa dengan gangguan seluruh sistem.
2. Mahasiswa akan mendapatkan kasus saat ujian dengan cara diundi.
Setelah mahasiswa mendapatkan kasus, mahasiswa membaca dan memahami kasus kemudian
dilanjutkan dengan melakukan pengkajian fokus dan analisa data, kemudian menentukkan
diagnosa keperawatan, menetapkan rencana keperawatan pasien dan implementasi tindakan
keperawatan. Untuk implementasi keperawatan mahasiswa akan mendemonstrasikan tindakan
kepada pasien (pantom). Kemudian mahasiswa melanjutkan dengan membuat evaluasi
keperawatan dalam bentuk SOAP (Format terlampir). Setiap mahasiswa akan mendapatkan waktu
ujian masing-masing 30 menit.
3. Ujian akan dilaksanakan secara Luring (Laboratorium STIKES Mataram).
4. Waktu Ujian :
Rabu, 25 Mei 2022
Ujian di mulai pukul 09.00 – 13.00 WITA
5. Tahap Pelaksanaan :
a. Mahasiswa akan melaksanakan ujian sesuai jadwal yang terlampir di Laboratorium STIKES
Mataram
b. Mahasiswa akan mendapatkan kasus dengan cara diundi, setelah mendapatkan kasus
mahasiswa akan membuat pengkajian data fokus dan analisa data, kemudian menentukkan
diagnosa keperawatan (maksimal 10 menit).
c. Mahasiswa membuat fokus intervensi keperawatan pada pasien (maksimal 5 menit)
d. Mahasiswa mendemonstrasikan tindakan keperawatan sesuai dengan kasus (maksimal 10
menit)
e. Mahasiswa membuat evaluasi keperawatan sesuai dengan tindakan yang telah dikerjakan
f. Semua dokumen ujian diserahkan langsung ke Dosen Penguji.
g. Evaluasi dari Dosen Penguji.
6. Dosen Fasilitator
a. Ns. Nia Firdianty .D., M.Kep
b. Ns. Agus Putradana, M.Kep
c. Ns. Dina Fithriana, M.Si.,Med
d. Ns. Eva Marvia, M.M Ns.
e. Ns. Antoni Eka F.M.,M.Kep
f. I Made Eka Santosa, S.Kp., M.Kes
7. Topik ujian
a. Sistem Respirasi
b. Sistem Pencernaan
c. Sistem Integumen
d. Sistem Imun dan Hematologi
e. Sistem Muskuloskeletal
f. Sistem Persarafan
g. Sistem Perkemihan
h. Sistem Endokrin
8. Daftar nama mahasiswa dan fasilitator
MAHASISWA BIMA
NO NAMA MAHASISWA PRECEPTOR JADWAL
1 ENI KURNIATI Ns. AGUS PUTRADANA, M.Kep RABU, 25 MEI 2022
2 NAJAUDIN
3 HERMANSYAH
4 SULASTRI
5 ARIFIN
6 RADIANS ESTIANDA
7 AMINAH Ns. NIA FIRDIYANTI DA, RABU, 25 MEI 2022
M.Kep
8 NURJANAH
9 SANUSI
10 ULFATUN
11 NURDIANA
12 HERI JULIANTO
13 AYUB Ns. EVA MARVIA, M.M RABU, 25 MEI 2022
14 ZUHRIATI ANGGRIANI
15 MUTMAINNAH
16 HENI SUSWANTI
17 SUHERMAN
18 YULIANA Ns. DINA FITHRIANA, RABU, 25 MEI 2022
M.Si.Med
19 WAHYU NINGSIH
20 RIZAL PERDANA PUTRA
21 WINDA EKA MULYANI
22 ARYANTO Ns. ANTONI EKA FM, M.Kep RABU, 25 MEI 2022
23 DIAN FADILAH
24 EKA VERAWATI I MADE EKA SANTOSA, S.Kp., RABU, 25 MEI 2022
M.Kes
25 ABDUL SALAM

9. Kasus ujian
a. Kasus Respirasi
Seorang perempuan berusia 18 tahun dibawa ibunya ke klinik karena mengalami sesak nafas.
Setelah dilakukan pengkajian didapatkan hasil pengkajian TD : 110/80 mmHg, RR : 32x/
menit, N : 80x/menit, suhu : 37,7°C, terdapat suara wheezing dan gurgling. pasien didiagnosa
mengalami ISPA dan ayahnya memiliki riwayat penyakit Asma.

b. Kasus Pencernaan
Seorang laki-laki berusia 47 tahun dirawat di ruang penyakit dalam setelah mengalami mual
muntah selama 3 hari krn gastritis kronik. Keadaan umum tampak lemah, Pasien mengeluh
belum bisa menelan makanan krn tenggorokannya masih terasa kaku. TD 100/70 mmHg, N :
68x/menit, RR : 24x/menit, suhu : 36,8 °c. CRT detik, konjungtiva anemis, sklera tidak
ikterik. Oleh dokter, pasien disarankan utk diberikan makanan cair secara parenteral.

c. Kasus Integumen
Seorang laki-laki berusia 50 tahun dengan riwayat DM Tipe II mengalami pembusukan luka
didaerah jari telapak kaki kanannya. Oleh dokter, diminta dilakukan perawatan luka dan
dijadwalkan operasi amputasi jari setelah Gula Darah dalam batas normal.

d. Kasus Muskuloskeletal dan Persarafan


Seorang perempuan 56 tahun dirawat di RS hari ketiga karena tiba- tiba mengalami kelemahan
otot saat bangun tidur. Ekstrimitas kiri atas dan bawah tdk bisa digerakkan dan bicaranya pelo
dgn wajah sebelah kanan terlihat tdk simetris. TD : 180/100 mmHg, N : 82x/menit, RR :
28x/menit, suhu : 36,8°C.

e. Kasus Perkemihan
Seorang perempuan berusia 43 tahun datang ke rumah sakit karena mengeluh nyeri setelah
hematuria dan tampak butiran batu halus dalam urinnya. Hasil pemeriksaan fisik tampak
inspeksi kandung kemih penuh, teraba nyeri tekan kandung kemih, warna urine kemerahan,
jumlah urine output ±400 cc/24jam serta pasien terlihat gelisah dan keringat dingin.

f. Kasus Endokrin
Seorang perempuan berusia 55 tahun, dirawat di ruang penyait dalam dengan keluhan sering
lapar, sering buang air kecil, haus, pandangan kabur dan kebas. Pasien tampak lemas, kulit
tampak kering, badan tampak kurus. Hasil pemeriksaan BB turun dari 55 kg menjadi 47 kg,
kadar gula darah sewaktu 310 mg/dl.

g. Kasus Imun dan Hematologi


Seorang laki-laki 28 tahun dinyatakan positif Covid-19 dan mengalami gejala penurunan
pernafasan dan anosmia. TD : 130/80 mmHg, N : 98x/menit, RR 40x/menit, suhu : 39,8°C.
Pasien mempunyai riwayat alergi obat. Oleh dokter, keluarga pasien disarankan utk segera
mencari pendonor konvalesen utk pasien.

10. Cheklist
CHEKLSIT SUCTION
NAMA MAHASISWA :
NPM :

NO TAHAPAN
A TAHAP PRAINTERAKSI
1 Mengecek catatan medis pasien
2 Mencuci tangan dengan air mengalir
3 Persiapan alat
1) Mesin pengisap portabel
2) Selang pengisap sesuai ukuran
3) Sarung tangan steril
4) Sarung tangan bersih
5) Kom berisi cairan desinfektan
6) Kom berisi cairan normalsalin steril/NaCl 0,9% atau air matang
7) Bak instrumen steril untuk pengisap trakea atau trakeostomi
8) Pelumas/jelly
9) Bengkok
10) Tongspatel
11) Handuk
12) Tisu
13) Set oksigen
B TAHAP ORIENTASI
4 Memberikan salam pada pasien
5 Menjelakan tujuan prosedur tindakan yanag akan dilakukan
6 Jelaskan kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
7 Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
C TAHAP KERJA
8 Cuci tangan
9 Mengukur tanda-tanda vital
10 Memeriksa fungsi mesin penghisap/suction
11 Memberikan oksigen sebelum melakukan penghisapan
12 Memakai sarung tangan bersih dan memberi pelumas/jelly
13 Mengatur posisi pasien yang benar :
 Klien sadar untuk penghisapan oral pada posisi semi fowler dengan
menoleh ke satu sisi
 Klien sadar untuk penghisapan nasal pada posisi semi fowler dengan leher
hiperekstensi
 Klien tidak sadar pada posisi berbaring miring menghadap perawat
14 Menempatkan handuk dibawah dagu pasien
15 Menghubungkan satu ujung selang penghubung dengan mesin penghisap,
ujung lain dengan kateter suction. Isi kom dengan air matang/normal salin
16 Menghidupkan mesin. Menguji mesin penghisap dengan mencoba menghisap
air kom
17 Buka mulut dengan tong spatel, lalu masukkan kateter penghisap dengan
tangan dominan kedalam mulut sepanjang garis gusi ke faring tanpa menutup
tubing
18 Lakukan penghisapan/suction dengan menutup tubing dan keluarkan dengan
berputar (jangan melakukan penghisapan lendir lebih dari 10-15 detik)
19 Memberikan oksigen setelah melakukan penghisapan
20 Membilas suction kateter dengan penghisap air di dalam kom sampai selang
penghubung bersih dari sekresi/lendir. Bila kateter masih diperlukan,
merendamnya dalam cairan desinfektan
21 Mematikan mesin penghisap
22 Melepaskan sarung tangan lalu buang ke bengkok
23 Bereskan alat dan rapihkan pasien
24 Cuci tangan
D TAHAP TERMINASI
25 Evaluasi hasil yang dicapai dan respon pasien
Beri reinforcement positif
Merencanakan tindak lanjut
Melakukan kontrak yang akan datang (waktu, tempat, topik)
E TAHAP DOKUMENTASI
34 Dokumentasi
Tindakan dan respon pasien
CHECKLIST PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE

NAMA MAHASISWA :
NPM :

N ASPEK YANG DINILAI NILAI KET.


O
0 1 2
A. Tahap Pra Intraksi
1 Mengecek catatan medic pasien
2 cuci tangan
3 Persiapan Alat dan Bahan :
 NGT dengan ukuran yang sesuai kebutuhan
 Pelumas larut dalam air
 Spuit 50 ml
 Stetoskop
 Plester
 Gunting plester
 Segelas air dan sedotan/Strip indikator pH
 Nierbekken / bengkok
 Spatel lidah
 Handuk / alas dada
 Sarung tangan bersih
 Tissu wajah / kassa bersih
 Penlight
 Makanan cair yang akan diberikan

B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyebut nama pasien
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan
3 Memberikan kesempatan kepada pasien untuk
bertanya
4 Jaga privasi pasien (tutup ruangan atau tirai
ruangan)
C Tahap Kerja
1. Letakkan semua peralatan di samping tempat
tidur klien.
2. Bantu klien untuk posisi duduk yang nyaman
(semi fowler / fowler tinggi bila klien sadar)
atau posisi supine dengan kepala fleksi (bila
klien tidak sadar).
3. Letakkan handuk / alas dada klien. Taruh tissu
wajah/ kassa bersih dalam jangkauan.
4. Berdiri di sebelah kanan tempat tidur klien
bila perawat pengguna tangan kanan atau
sebelah kiri jika perawat kidal.
5. Cek kepatenan lubang hidung. Minta klien
untuk rileks dan bernapas secara normal saat
menutup satu lubang hidung.
6. Pakai sarung tangan bersih
7. Tentukan panjang selang yang akan
dimasukkan dan tandai dengan plester.
a Metode tradisional : ukur jarak dari ujung
hidung sampai daun telinga hingga
prosesus xipoideus.
b Metode Hanson : pertama tandai 50 cm
pada selang kemudian lakukan metode
tradisional. Selang dimasukkan sampai
titik tengah antara 50 cm dan tanda
tradisional.
8. Beri pelumas pada selang nasogastrik 10-20
cm.
9. Ingatkan klien bahwa insersi dimulai.
Masukkan selang dengan perlahan melalui
lubang hidung sampai nasofaring posterior,
mengarah ke belakang dan ke arah bawah
telinga sambil menganjurkan klien menelan.
10. Fleksikan kepala klien setelah selang melewati
nasofaring. Biarkan klien rileks sesaat.
11. Masukkan selang tiap klien menelan sampai
panjang yang ditandai terlewati.

12. Jangan dorong paksa selang. Perhatikan


respon klien, bila tahanan terjadi atau klien
batuk, sianosis, tersedak atau ingin muntah
hentikan memasukkan selang dan tarik
kembali. Periksa posisi selang di belakang
tenggorok dengan spatel lidah.
13. Jika sudah masuk, periksa posisi selang. Cek
dengan aspirasi isi gastrik dan ukur pH. Bila
selang tidak di dalam gaster masukkan lagi
2,5-5 cm dan periksa kembali posisinya. Atau
dengan memasukkan 10-20 ml udara dan
dengarkan dengan stetoskop di kuadran kiri
atas abdomen.
14. Fiksasi selang dengan plester dan hindari
tekanan pada lubang hidung. Fiksasi ujung
selang yang telah tertutup di pakaian klien.
Tutup ujung selang dengan kassa atau karet
(atau biarkan terbuka bila ujung NGT untuk
dekompresi lambung. Jika pesanan formula
makanan sudah ada, langsung lakukan
Prosedur Pemberian Makan.
15. Tetap tinggal dan bicara dengan klien.
16. Lepaskan sarung tangan, bereskan peralatan
dan cuci tangan.

D Tahap Terminasi
Dokumentasikan waktu pemasangan, jenis dan
ukuran selang, respon klien saat dipasang,
cairan yang keluar dari lambung (warna dan
jumlah) serta nama perawat yang memasang.
TOTAL NILAI

KETERANGAN
Nilai = Jumlah nilai yang didapat
0 : Tidak di lakukan sama sekali
X 100 %
1 : Dilakukan tetapi tidak sempurna
Jumlah aspek yang dinilai
2 : Dilakukan dengan sempurna
CHEKLIST PERAWATAN LUKA

NAMA
MAHASISWA

NO ASPEK YANG DINILAI NILAI KET.


0 1 2
A. Tahap Pra Intraksi
1 Mengecek catatan medic pasien
2 cuci tangan
3 Persiapan Alat dan Bahan :
1. Set steril yang terdiri atas :
a. Pembungkus
b. Kapas atau kasa untuk membersihkan luka
c. Tempat untuk larutan
d. Larutan anti septic
e. 2 pasang pinset
f. Kassa untuk menutup luka.
g. Gunting sterile
2. Alat-alat yang diperlukan lainnya seperti :
extra balutan dan zalf
3. Gunting
4. Kantong tahan air untuk tempat balutan lama
5. Plester atau alat pengaman balutan
6. Selimut mandi jika perlu, untuk menutup pasien
7. Alkohol untuk mengeluarkan bekas plester
8. Bengkok
9. Pengalas
B Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan memperkenalkan diri
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan
3 Memberikan kesempatan kepada pasien untuk
Bertanya
4 Jaga privaci pasien ( tutup ruangan atau tirai ruangan
)
C Tahap Kerja
1. Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang
menyenangkan. Bukan hanya pada daerah
luka, gunakan selimut mandi untuk menutup
pasien jika perlu.
2. Tempatkan tempat sampah pada tempat yang
dapat dijangkau. Bisa dipasang pada sisi
tempat tidur.
3. Angkat plester atau pembalut.
4. Jika menggunakan plester angkat dengan cara
menarik dari kulit dengan hati-hati kearah luka.
Gunakan alkohol untuk melepas jika perlu.
5. Keluarkan balutan atau surgipad dengan tangan
jika balutan kering atau menggunakan sarung
tangan jika balutan lembab. Angkat balutan
menjauhi pasien.
6. Tempatkan balutan yang kotor dalam kantong
plastik.
7. Buka set steril
8. Tempatkan pembungkus steril di samping luka
9. Angkat balutan paling dalam dengan pinset dan
perhatikan jangan sampai mengeluarkan drain
atau mengenai luka insisi. Jika kassa dililitkan
pada drain gunakan 2 pasang pinset, satu untuk
mengangkat kassa dan satu untuk memegang
drain.
10. Catat jenis drainnya bila ada, banyaknya
jahitan dan keadaan luka.
11. Buang kantong plastik. Untuk menghindari
dari kontaminasi ujung pinset dimasukkan
dalam kantong kertas, sesudah memasang
balutan pinset dijauhkan dari daerah steril.
12. Membersihkan luka menggunakan pinset
jaringan atau arteri dan kapas dilembabkan
dengan anti septik atau NaCl, lalu letakkan
pinset ujungnya labih rendah daripada
pegangannya. Gunakan satu kapas satu kali
mengoles, bersihkan dari insisi kearah drain :
a. Bersihkan dari atas ke bawah dari insisi
dan dari tengah keluar
b. Jika ada drain bersihkan sesudah insisi
c. Untuk luka yang tidak teratur seperti
dekubitus ulcer, bersihkan dari tengah
luka kearah luar, gunakan pergerakan
melingkar.
13. Ulangi pembersihan sampai semua drainage
terangkat.
14. Olesi zalf atau powder atau berikan tulle grass
untuk luka yang baru. Ratakan powder diatas
luka dan gunakan alat steril.
15. Gunakan satu balutan dengan plester atau
pembalut
16. Amankan balutan dengan plester atau pembalut
17. Bantu pasien dalam pemberian posisi yang
menyenangkan.
18. Angkat peralatan dan kantong plastik yang
berisi balutan kotor. Bersihkan alat dan buang
sampah dengan baik.
19. Laporkan adanya perubahan pada luka atau
drainage kepada perawat yang bertanggung
jawab. Catat penggantian balutan, kaji keadaan
luka dan respon pasien.
20. rapikan pakaian dan selimut pasien. Posisikan
pasien senyaman mungkin.
21. bereskan alat
22. cuci tangan
D Tahap Terminasi
1. evaluasi kondisi pasien
2. dokumentasi
TOTAL NILAI

KETERANGAN
Nilai = Jumlah nilai yang didapat
0 : Tidak di lakukan sama sekali X 100 %
1 : Dilakukan tetapi tidak Jumlah aspek yang dinilai

sempurna 2 : Dilakukan
dengan sempurna
ROM PASIF

NAMA MAHASISWA :
NPM :

NO ASPEK YANG DI NILAI

A. TAHAP PRA INTERAKSI


1 Mengecek catatan medic pasien
2 Mencuci tangan
B. TAHAP INTERAKSI

1 Menjelaskan tujuan prosedur tindakan yang akan di lakukan


2 Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
3 Jaga privasi pasien (tutup ruangan atau tirai ruangan)
C. TAHAP KERJA

1 Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan


a. Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk
dengan lengan
b. Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain
memegang pergelangan tangan pasien
c. Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin
2 Fleksi dan Ekstensi Siku
a. Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak
mengarah ke tubuhnya
b. Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangannya dengan tangan
lainnya
c. Tekuk siku pasien sehingga tangannya mendekat bahu
d. Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya
3 Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah
a. Atur posisi lengah bawah menjauhi tubuh pasien dengan siku menekuk
b. Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan pegang
tangan pasien dengan tangan lainnya
c. Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjauhinya
d. Kembalikan ke posisi semula
e. Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya menghadap ke
arahnya
f. Kembalikan ke posisi semula
4 Pronasi Fleksi Bahu
a. Atur posisi tangan pasien di sisi tubuhnya
b. Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan
pasien dengan tangan lainnya
c. Angkat lengan pasien pada sisi semula
5 Abduksi dan Adduksi
a. Atur posisi lengan pasien di samping badannya
b. Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan
pasien dengan tangan lainnya
c. Gerakan lengan pasien menjauh dari tubuhnya ke arah perawat
d. Kembalikan ke posisi semula
6 Rotasi Bahu
a. Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh dengan siku menekuk
b. Letakkan satu tangan perawat di atas pasien dekat siku dan pegang
tangan pasien dengan tangan yang lain
c. Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat
tidur,telapak tangan menghadap ke bawah
d. Kembalikan lengan ke posisi semula
e. Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur,
telapak tangan menghadap ke atas
f. Kembalikan lengan ke posisi semula
7 Fleksi dan Ekstensi Jari – Jari kaki
a. Pegang jari – jari kaki pasien dengan satu tangan sementara tangan lain
memegang kaki
b. Bengkokkan ( tekuk ) jari – jar
8 Inversi dan Eversi Kaki
a. Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan pegang
pergelangan kaki dengan tangan satunya
b. Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya
c. Kembalikan ke posisi semula
d. Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain
e. Kembalikan ke posisi semula
9 Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Kaki
a. Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu tangan
yang lain di atas pergelangan kaki.Jaga kiki lurus dan rileks
b. Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari – jari kaki ke arah dada pasien
c. Kembalikan ke posisi semula
d. Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien
10 Fleksi dan Ekstensi Lutut
a. Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien
dengan tangan yang lain
b. Angkat kaki,tekuk pada lutut dan pangkal paha
c. Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin
d. Ke bawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke atas
e. Kembalikan ke posisi semula
11 Rotasi Pangkal Paha
a. Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan
yang lain di atas lutut
b. Putar kaki menjauhi perawat
c. Putar kaki ke arah perawat
d. Kembalian ke posisi semula
12 Abduksi dan Adduksi Pangkal Paha
a. Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan pada
tumit
b. Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8cm dari tempat
tidur, gerakkan kaki menjauhi badan pasien
c. Gerakkan kaki mendekati badan pasien
d. Kembalikan ke posisi semula
D TAHAP TERMINASI
1. Berikan reinforsement positif
2. Dokumentasi
CHEKLIST PEMASANGAN KATETER WANITA

NAMA MAHASISWA :
NPM :

No
. URAIAN
A. Persiapan Alat
1. Sarung tangan steril
2. Kateter steril sesuai ukuran/kebutuhan
3. Urine bag/ kantung penampung urin
4. Duk steril berlubang pada tempatnya
5. Minyak pelumas/ jelly
6. Kapas steril pada tempatnya
7. Bengkok penampung urin
8. Bengkok untuk sampah
9. Disposibble spuit 10 cc
10. Antiseptip (savlon)
11. Aquadest
12. Perlak
13. Pinset anatomis

B. Persiapan Pasien
1. Lakukan tindakan dengan 5S/ senyum salam, sapa, sopan santun
2. Lakukan perkenalan diri dan identifikasi pasien
(Selamat pagi bu, Saya Husnul khatimah mahasiswi STIKES Mataram
yang bertugas pada pagi ini, permisi bu boleh saya lihat gelang ibu?
Benar nama ibu......dengan tanggal lahir.......
3. Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
4. Jelaskan prosedur pelaksanaan
5. Minta persetujuan
Mohon kerjasama Ibu, Apakah ibu bersedia....??
(sambil memberikan notebook untuk ttd persetujuan)

C. Persiapan Lingkungan
1. Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel/sampiran
2. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman

D. Pelaksanaan
1. Alat-alat dekatkan ke pasien
2. Lakukan cuci tangan
3. Pasang perlak dan pengalas
4. Atur posisi pasien dorsal recumbent
5. Lepaskan pakaian bawah
6. Pakai sarung tangan bersih
Lakukan desinfeksi pada Labia Mayora kanan dan kiri, kemudian labia
7. minora kanan
dan kiri dengan kapas savlon
8. Pakai sarung tangan steril
9. Tutup sekitar genetalia dengan duk steril
10. Olesi kateter dengan jelly yang sudah disediakan
Tangan kiri membuka labia mayora dan labia minora sampai terlihat orifisium
11. uretra
dan tangan kanan memasukkan kateter ke dalam orifisium uretra pelan-pelan
sampai percabangan kateter dan anjurkan pasien nafas panjang
12. Tampung urin dalam bengkok
13. Kunci kateter dengan aquadest sesuai ukuran kateter
14. Tarik kateter sampai ada tahanan
15. Lepas duk
16. Hubungkan kateter dengan urine bag
17. Lakukan fiksasi ke arah paha bagian proksimal atau di daerah inguinal dengan
plester
18. Pastikan kunci tertutup dan atur letak urine bag lebih rendah dari uretra
19. Sampaikan bahwa tindakan telah selesai dan rapikan pasien
20. Bereskan lat-alat
21. Lepas sarung tangan
22. Cantumkan tanggal pemasangan pada daerah fiksasi
23. Cuci tangan

E. Evaluasi
1. Dokumentasi tindakan
Nama pasien, tanggal jam tindakan, dikerjakan pemasangan kateter wanita
Nama dan tanda tangan perawat yang melaksanakan
2. Evaluasi hasil tindakan dan respon pasien
Respon pasien (bagaimana apakah sudah nyaman, ada yang merasa
sakit?)
Saya dinas sampai siang kalau ada keluhan bisa hubungi saya

CHEKLIST INSULIN
NAMA MAHASISWA :
NPM :

No Aspek Penilaian Nilai Keterangan


1 2 3 4
1 Tahap Pra intraksi
a. Cek dokumentasi klien
b. Persiapkan alat dan bahan
c. Cuci tangan
2 Tahap orientasi
a. Berikan salam,panggil klien dengan namanya
b. Jelaskan tujuan,prosedur dan lama tindakan yang
akan dilakukan
3 Tahap kerja
a. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
b. Tanyakan keluhan utama klien dan tanyakan
apakah klien sudah makan sesuai dengan jenis
insulin yang akan diberikan
c. Jaga privasi klien
d. Atur posisi klien senyaman mungkin dan
tanyakan pada klien apakah dia sudah terbiasa
mendapatkan injeksi insulin sehingga didapatkan
posisi yang tepat
e. Lakukan tindakan dengan cara yang baik dan
benar
- Pakai sarung tangan bersih
- Dekatkan bengkok
- Pilih area penusukan dengan benar
- Bersihkan area penusukan dengan menggunakan
kapasalkohol dengan gerakan sirkuler dari arah
dalam keluar dan tunggu sampai kering
- Lakukan penusukan dengan sudut yang benar
sesuai dengan ukuran jarum yang digunakan 45
derajat/ 90 derajat
- Saat penusukan angkat kulit pasien 2- 3 cm (bila
menggunakan spuit manual dapat dilakukan
aspirasi)
- Apabila menggunakan spuit yang husus untuk
insulin putar kekanan sesuai dengan kebutuhan
- Cabut jarum dengan sudut yang sama seperti
saat penusukan
- Tekan area penusukan dengan kapas alcohol
kering
- Kembalikan posisi klien
f. Bereskan peralatan.
4 Tahap terminasi
a. Evaluasi hasil yang dicapai
b. Berikan reincforcment positf pada klien
c. Kontrak untuk pertemuan selanjutnya
d. Mengakhiri pertemuan dengan baik
e. Cuci tangan
f. Pendokumentasian
CHEKLIST TRANFUSI DARAH

NAMA MAHASISWA :
NPM :

Penilaian keterangan
No Aspek penilaian
0 1 2
1 Tahap Pra Interaksi
1. Cek dokumentasi klien
2. Persiapkan alat dan bahan
- Standar infuse
- Set transfuse
- NACL 0,9%
- Produk darah yang benar sesuai program
medis
- Pengalas
- Torniket
- Kapas alcohol
- Plester
- Gunting
- Kasa steril
- Betadin ( bila diperlukan )
- Sarungtangan
- Piala ginjal
3. Cuci Tangan
Tahap
Orientasi
2 4. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan
yang akan dilakukan
6. Berikan kesempatan klien untuk bertanya

3 Tahap Kerja
7. Jaga privasi klien
8. Atur posisi klien senyaman mungkin
9. Gantungkan NACL 0,9 %
10. Gunakan slang infuse yang mempunyai
filtrasi / transfuse set ( slang Y atau tunggal
)
11. Lakukan pemberian infuse ( lihat
prosedur pemberian pemberian
infuse)terlebih dahulu sebelum
pemberian transfuse darah
12. Lakukan terlebih dahulu identifikasi kebenaran
produk darah : priksa kompatibilitas dalam
kantong darah, periksa kesesuaian dengan
identitas pasien,periksa kadaluarsa dan priksa
adanya bekuan
13. Buka set pemberian darah
 Untu slang Y, atur ke tiga klem
 Untuk slang tunggal klem pengatur pada
posisi
off
14. Cara transfuse darah dengan slang Y:
 Tusuk kantung NaCl 0,9%
 Isi slang dengan NaCl 0,9%
 Buka klem pengatur pada slang Y
dan hubungkan ke kantong NaCl
0,9%
 Tutup/klem pada slang yang
tidak digunakan
 Tekan sisi bilik dengan ibu jari dan
jari telunjuk (biarkan ruang filter
terisi sebagian)
 Buka klem pengatur bagian bawah
dan biarkan slang terisi NaCl 0,9%
 Kantong darah perlahan dibalik-balik
1-2
kali agar sel-selnya tercampur.
Kemudian
tusuk kantong darah dan buka klem
pada slang dan filter terisi darah
15. Cara transfusi darah dengan slang tunggal:
 Tusuk kantong darah
 Tekan sisi bilik dengan ibu jari dan
jari telunjuk sehingga filter terisi
sebagian
 Buka klem pengatur biarkan slang
infuse terisi darah
16. Hubungkan slang transfuse darah ke
kateter IV dengan membuka klem
pengatur bawah
17. Setelah darah masuk, pantau tanda vital tiap
5 menit selama 15 menit pertama, dan tiap 15
menit selama 1 jam berikutnya.
18. Setelah darah diinfuskan, bersihkan slang
dengan NaCl 0,9%
19. Catat tipe, jumlah, komponen dan darah
yang diberikan
20. Bereskan peralatan
21. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
22. Lakukan tindakan dengan cara yang baik dan
benar (sesuai prosedur di atas)
4 Tahap Terminasi
23. Evaluasi hasil yang di capai (subyektif-obyektif)
24. Beri reinforcement positif pada klien
25. Dokumentasi
Total

FORMAT ASKEP KMB

Nama Mahasiswa :
NPM :
Data Pasien
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :

Analisa data fokus


No Symptomp Etiologi Problem
(Masalah Keperawatan)

Diagnosa keperawatan utama :

Rencana tindakan keperawatan

No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
Implementasi dan Evaluasi

No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD / Nama


Keperawatan Keperawatan Perawat

Anda mungkin juga menyukai