Anda di halaman 1dari 14

SOP LUKA SAYAT/ROBEK DAN KERACUNAN MAKANAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja

oleh:
Kelompok 2

KEMENTERIAN RISET,TEKNOLOGI,DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan No. 37 Telp/Fax (0331) 323450 Jember

SOP LUKA SAYAT/ROBEK DAN KERACUNAN MAKANAN

oleh:
Mahbub Rahmadhani
Rica Novi Pamungkas
Raras Rahmatichasari
Ananta Erfrandau
Dina Amalia
Rini Novitasari
Ananti Destiari Prasinta
Wahyu Dini Candra Susila
Firtamaafiyah D. R.
Afiq Zulfikar Zulmi
Sandi Budi Darmawan
Armita Iriyana Hasanah
Aprilita Restuningtyas
Myta Kirana Dewi
Kezia Sinta Pratiwi
Sandhi Indrayana
Robby Prihadi Aulia Erlando
Mega Puspita Warni

122310101003
122310101008
122310101011
122310101015
122310101037
122310101040
122310101041
122310101043
122310101046
122310101049
122310101050
122310101051
122310101053
122310101056
122310101057
122310101060
122310101066
122310101069

KEMENTERIAN RISET,TEKNOLOGI,DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan No. 37 Telp/Fax (0331) 323450 Jember

UNIVERSITAS JEMBER
P R O G R A M S T U D I I L M U K E P E R A WATA N
Alamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp./Fax (0331)323450 Jember

Standart Operasional Prosedur (SOP)


PSIK
Universitas
Jember
Prosedur Tetap
1 Pengertian
2

PERAWATAN LUKA
PENJELASAN
Melakukan tindakan perawatan terhadap luka sayat/robek
yang mampu menyatu dengan sendirinya.

Tujuan

1. Mencegah infeksi pada luka


2. Mempercepat penyembuhan pada luka

Indikasi

Klien dengan luka sayat/robek mampu menyatu dengan


sendirinya

Kontra
indikasi
Persiapan
Pasien

Alat

a. Pastikan identitas klien


b. Kaji kondisi anak (adanya hambatan, riwayat
perdarahan, fraktur)
c. Jaga privacy pasien
d. Jelaskan maksud dan tujuan pada anak/keluarga
e. Libatkan orang tua/pengasuh (terutama pasien
anak).
a. Bak instrument yang berisi:
b. Pinset anatomis
c. Pinset chirurgis
d. Kassa steril
e. Kom: 3 buah
f. Peralatan lain terdiri dari:
g. Spuit 5 cc atau 10 cc
h. Sarung tangan
i. Gunting plester
j. Plester atau perekat
k. Desinfektant
l. NaCl 0,9%
m. Bengkok 2 buah, 1 buah berisi larutan
desinfektant

Standart Operasional Prosedur (SOP)


PSIK
Universitas
Jember
Prosedur Tetap

PERAWATAN LUKA
PENJELASAN
n. Verband
o. Obat luka sesuai kebutuhan

Persiapan
Perawat

Cara Kerja

a. Lakukan pengkajian : umur, baca catatan


keperawatan dan medis
b. Rumuskan diagnosa terkait
c. Buat perencanaan tindakan (intervensi)
d. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain
membantu jika perlu
e. Cuci tangan dan siapkan alat
Tahap orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
Tahap kerja
1.
Menjaga privacy
2. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat
terlihat jelas
3. Membuka peralatan
4. Memakai sarung tangan
5. Membuka balutan dengan hati-hati, bila sulit
basahi dengan NaCl 0,9%
6. Membersihkan luka dengan menggunakan NaCl
0,9%
7. Mengeringkan luka dengan mengguanakan kassa
steril
8. Memberikan obat topical sesuai order pada luka
9. Menutup luka dengan kassa steril, kemudian
dipasang verband dan diplester
10. Memasang verband dan plester
11. Merapikan pasien

Standart Operasional Prosedur (SOP)

PERAWATAN LUKA

PSIK
Universitas
Jember
Prosedur Tetap

PENJELASAN
Tahap terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat
semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan

Evaluasi

1
0

Dokumentasi

1.
2.
3.
4.

Evaluasi respon klien


Berikan reinforcemen positif
Lakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
1. `evaluasi tindakan : SOAP

Jika pada luka luka sayat atau robek terdapat luka terbuka pada kulit yang
mengganggu
integeritas jaringan atau terjadi perdarahan, sehingga luka akan sembuh dengan
baik memerlukan penyatuan jaringan, maka diperlukan tindakan hecting.

Standart Operasional Prosedur (SOP)


PSIK
Universitas
Jember
Prosedur Tetap
1 Pengertian

Tujuan

HECTING
PENJELASAN
Hecting atau menjahit adalah teknik yang digunakan dalam
menutup luka, yang dimaksudkan untuk mempertemukan dan
mempertahankan posisi kedua permukaan luka tanpa
mengganggu peredaran darah setempat supaya luka dapat
sembuh per primam intentioneum (sembuh primer).
1. Menutup luka

2.

Menpertemukan tepi-tepi luka agar dapat menyatu

3.

Mencegah terjadinya infeksi pada luka yang terbuka

4.

Mempercepat penyembuhan luka (luka sembuh


primer)

5.

Indikasi

Kontra
indikasi
Persiapan
Pasien

Mencegah kontaminasi kuman sekunder (port de


entry)
Klien dengan luka sayat/robek luka terbuka pada kulit yang
mengganggu
integeritas jaringan. Hecting juga dilakukan untuk
menghentikan perdarahan pada luka yang terbuka.

a. Pastikan identitas klien


b. Kaji kondisi anak (adanya hambatan, riwayat
perdarahan, fraktur)
c. Jaga privacy pasien
d. Jelaskan maksud dan tujuan pada anak/keluarga
e. Libatkan orang tua/pengasuh (terutama pasien
anak).

Standart Operasional Prosedur (SOP)


PSIK
Universitas
Jember
Prosedur Tetap
6 Alat

Persiapan
Perawat

Cara Kerja

HECTING
PENJELASAN
a. Baki beralas dan bertutup, berisi:
b. Peralatan hecting (hecting kit) steril, terdiri dari:
Nail foder : 1 buah
Jarum dan benang hecting : silk/ethilon no. 3/0 : 1set
Pinset sirurgis: 1 buah
Hak kulit
Klem hemostatik : 2 buah
Korentang/tang desinfeksi: 2 buah
Kom kecil: 3 buah
Duk klem :2 buah
Gunting benang steril
Cairan desinfektan: betadin 10% dan atau alkohol 70%.
Cairan toileting luka :NaCl dan perhidrol 3%
Kassa steril : 12 buah
Sofratule: 1 buah
Sarung tangan steril 1 buah
c. Set anastesi :spuit 5cc dan lidokain 2 %
d. Perlak dan pengalas
e. Duk lubang
f. Bengkok dan tempat sampah
a. Lakukan pengkajian: baca catatan keperawatan dan
medis
b. Rumuskan diagnosa terkait
c. Buat perencanaan tindakan (intervensi)
d. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain
membantu jika perlu
e. Cuci tangan dan siapkan alat
1. Berikan salam, perkenalkan/sebutkan nama dan
tanggung jawab perawat
2. Panggil klien dengan nama kesukaannya
3. Jelaskan prosedur, tujuan, dan lamanya tindakan pada
klien
4. Berikan kesempatan klien bertanya.
5. Jaga privasi klien
6. Siapkan alat-alat bedah dan duk lubang
7. Atur posisi klien di meja operasi dan letakkan perlak
dan pengalas di bawah tempat yang akan dilakukan
tindakan penjahitan.
8. Cuci tangan steril

Standart Operasional Prosedur (SOP)


PSIK
Universitas
Jember
Prosedur Tetap

HECTING
PENJELASAN
9. Pakai sarung tangan steril
10. Dekatkan peralatan ke meja operasi klien
11. Toileting daerah sekitar medan operasi menggunakan
larutan betadine dengan gerakan dari dalam keluar
12. Tutup dengan duk lubang dan pasang duk klem sesuai
medan operasi.
13. Lakukan anastesi lokal intradermal.
14. Lakukan toileting luka dengan NaCl-perhidrolNaCl.
15. Gunakan pinset berberigi halus untuk sedikit
mengangkat tepi luka.
16. Pasang jarum lengkung no.3/0 pada klem, pemegang
jarum diantara 2/3 depan dan 1/3 belakang dan kunci
klem.
17. Tusukkan jarum pada kulit dengan posisi tegak lurus
dengan posisi tangan pronasi penuh, dengan siku
membentuk sudut 90o dan bahu
adduksi.
18. Penusukan dilakukan 1 cm dari tepi luka didekat
tempat yang dijepit pinset dengan mengangkat kulit
dan kulit ditegangkan.
19. Dorong jarum maju dengan gerakkan supinasi
pergelangan tangan dan adduksi bahu serentak, dalam
arah melengkung sesuai dengan lengkungan jarum.
20. Setelah jarum muncul dari balik kulit, ujung jarum
ditarik dengan klem pemegang jarum dengan menarik
benang sampai ujungnya tersisa 3-4 cm dari kulit.
21. Tusukkan jarum ke tepi luka yang lain dari dalam
dengan kedalaman yang sama (1cm) dan cara yang
sama.
22. Tangan kiri memegang benang yang lebih panjang dan
tangan kanan memegang klem pemegang jarum.
23. Buat lilitan benang panjang dengan klem pemegang
jarum.
24. Jepit dan tarik benang pendek dengan klem pemegang
jarum
25. Ulangi gerakan no.23-26 dua kali.
26. Potong bagian benang dengan menyatukan ujung
gunting yang terbuka pada benang digeser sampai
simpul diputar miring 45o dan
dikatubkan.
27. Hasil jahitan tidak terlalu ketat dan tepi luka saling

Standart Operasional Prosedur (SOP)

HECTING

PSIK
Universitas
Jember
Prosedur Tetap

PENJELASAN
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.

Evaluasi

1
0

Dokumentasi

6.
7.
8.
9.
10.
1.
2.
3.

bertemu.
Letakkan simpul jahitan di tepi luka.
Jahit kulit sampai seluruh luka tertutup.
Evaluasi hasil jahitan.
Tutup luka dengan sofratul dan kassa lalu plester.
Buka duk lubang taruh di tempat sampah
Lepaskan sarung tangan dan buang
Rapikan peralatan kembali
Posisikan klien pada posisi yang nyaman dan kaji
status perdarahan.
Cuci tangan

Evaluasi respon klien


Kaji TTV: RR, Nadi, status hemodinamika
Berikan reinforcement positif
Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
Mengakhiri kegiatan dengan cara yang baik
Catat kegiatan yang telah dilakukan dalam catatan
perawatan
Dokumentasikan evaluasi tindakan: SOAP
Catat pengkajian status hemodinamuka dan keadaan
luka klien

Penanganan Keracunan
Dilakukan sesegera mungkin apapun penyebab keracunan dengan
beberapa tindakan. Menurut Staf pengajar FK USRI (2008), tindakan yang dapat
dilakukan diantaranya:
A. Decontamination (pembersihan)
Mengurangi absobsi bahan racun dilakukan pembersihan bahan racun. Bila
lewat kulit lepaskan seluruh pakaian yang terkena. Jika melalui pengosongan
saluran cerna.
1) Emesis
Merangsang reflek muntah, dengan rangsangan pada daerah belakang
orofaring. Dapat juga diberikan larutan ipekak 10-20cc dalam 1 gelas air hangat,
dapat diulang setelah 30 menit, atau dapat diberikan Apomorfin 0,6 mg/KgBB
i.m. atau 0,01 mg/KgBB/iv. Tindakan ini dilakukan pada keracunan bahan korosif,
misalnya air aku, penderita kesadaran menurun, kejang dan keracunan minyak
tanah.
2) Kumbah lambung
3) Katarsis
B. Eliminasi
Pembersihan racun jika telah beredar dalam darah.
1) Diuresis paksa
2) Dialysis
3) Hemoperfusi
Namun tindakan yang sering dilakukan yaitu kumbah lambung (gastric lavase).
Berikut SOP tindakan kumbah lambung.

JUDUL SOP: LAVASE GASTRIK (BILAS


LAMBUNG)
PSIK
UNIVERSITAS
JEMBER
NO DOKUMEN
PROSEDUR TETAP

NO REVISI

TANGGAL

HALAMAN

DITETAPKAN OLEH

TERBIT
1 PENGERTIAN

Lavase lambung adalah aspirasi isi lambung dan pencucian


lambung dengan menggunakan selang lambung.

2 TUJUAN

1. Untuk pembuangan urgen substansi dalam upaya menurunkan


absorpsi sistemik.
2. Untuk mengosongkan lambung sebelum prosedur endoskopik.
3. Untuk mendiagnosis hemoragi lambung dan menghentikan

3 INDIKASI

hemoragi.
1. Pasien keracunan makanan atau obat.
2. Persiapan tindakan pemeriksaan lambung.
3. Persiapan operasi lambung.
4. Pasien dalam keadaan sadar.
5. Keracunan bukan bahan korosif dan kurang dari enam puluh
menit.
6. Gagal dengan terapi emesis.
7. Overdosis obat/narkotik.
8. Terjadi perdarahan lama (hematemesis Melena) pada saluran
pencernaan atas.
9. Mengambil contoh asam lambung untuk dianalisis lebih
lanjut.
10. Dekompresi lambung.
11. Sebelum operasi perut atau biasanya sebelum dilakukan

endoskopi.
4 KONTRAINDIK
ASI

1. Keracunan oral lebih dari 1 jam.


2. Pasien keracunan bahan toksik yang tajam dan terasa
membakar (resiko perforasi esophageal) serta keracunan
bahan korosif (misalnya: hidrokarbon, pestisida, hidrokarbon
aromatic, halogen).
3. Pasien yang menelan benda asing yang tajam.
4. Pasien tanpa gangguan reflex atau pasien dengan pingsan
(tidak sadar) membutuhkan intubasi sebelum bilas lambung
untuk mencegah inspirasi.

5 PERSIAPAN
PASIEN

6 PERSIAPAN
ALAT

1. Pastikan indentitas klien sesuai


2. Kaji kondisi awal pasien sebelum dilakukan tindakan
3. Jelaskan prosedur, tujuan tindakan, dan lamanya kegiatan
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

7 CARA
BEKERJA

8.
1.
2.
3.

yang akan dilakukan pada klien.


Jaga privacy klien selama tindakan
Selang nasogastrik/ diameter besar atau selang Ewald
diameter besar.
Spuit pengirigasi besar dengan adapter.
Saluran plastic besar dengan adapter.
Pelumas larut air.
Air biasa atau antidote yang tepat (susu, larutan salin, larutan
bikarbonat natrium, jus jeruk, karbon teraktivasi).
Wadah untuk aspirat.
Gag mulut, selang nasotrakea atau endotrakea dengan cuv
yang dapat dikembungkan.
Wadah untuk spesimen.
Ucapkan salam dan panggil klien dengan nama kesukaannya.
Tanyakan keluhan klien.
Jelaskan prosedur, tujuan tindakan, dan lamanya kegiatan

yang akan dilakukan pada klien.


4. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya sebelum kegiatan
5.
6.
7.
8.

dimulai.
Pertahankan privasi klien selama tindakan dilakukan.
Bawa peralatan ke dekat pasien
Cuci tangan
Lepaskan gigi palsu dan inspeksi rongga mulut untuk adanya

gigi yang lepas.


9. Ukur jarak antara batang hidung dan prosesus xifoideus.

Tandai selang dengan plester atau spidol.


10. Lumasi selang dengan pelumas larut air.
11. Pada koma, pasien diintubasi dengan selang nasotrakea atau
endotrakea dengan cut.
12. Tempatkan pasien pada posisi lateral kiri dengan kepala
diturunkan kira-kira 15 derajat kebawah.
13. Masukkan selang dengan rute oral sambil mempertahankan
kepala pada posisi netral. Masukkan selang sampai tanda
plester atau kira-kira 50 cm. Setelah selang lavase
dimasukkan, kepala meja diturunkan. Sediakan penghisap
yang siap pakai.
14. Aspirasi isi lambung dengan spuit yang disambungkan ke
selang sebelum mengisi air atau antidote. Simpan specimen
untuk analisis.
15. Lepaskan spuit. Sambungkan saluran ke ujung selang atau
gunakan spuit 50ml untuk menginjeksikan larutan lavase
dalam selang lambung. Volume cairan yang dimasukkan
lambung harus sedikit.
16. Tinggikan saluran diatas kepala pasien dan tuang kira-kira
150-200 ml larutan ke dalam saluran.
17. Turunkan saluran dan sedot isi lambung ke dalam wadah.
18. Simpan sampel dari dua pencucian pertama.
19. Ulangi prosedur lavase sampai aliran balik relative bersih
dan tidak ada bahan partikel yang terlihat.
20. Pada penyelesaian lavase :
a. Lambung mungkin masih kosong
b. Suatu adsorben (bentuk bubuk dari karbon teraktivasi
dicampur

dengan

air

untuk

membentuk

larutan,

konsistensi submental) dapat diisikan dalam selang dan


dibiarkan tetap dalam lambung
c. Katartik salin dapat dimasukkan ke dalam selang.
21. Pijit selang selama pengangkatan atau pertahankan
penghisapan sambil selang ditarik.
22. Ingatkan pasien bahwa fesesnya akan berwarna hitam karena
karbon.
23. Kembalikan klien ke posisi yang nyaman.
24. Rapikan peralatan.

8 HASIL

9 DOKUMENTASI

25. Cuci tangan.


1. Evaluasi respon klien
2. Simpulkan hasil kegiatan
3. Berikan reinforcement positif
4. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
5. Mengakhiri kegiatan dengan cara yang baik
1. Catat kegiatan yang telah dilakukan dalam catatan
2.
3.
4.
5.
6.

pelaksanaan
Catat respon klien terhadap tindakan
Catat tanda vital, dan toleransi klien terhadap tindakan
Catat hasil pengkajian
Dokumentasikan evaluasi tindakan: SOAP
Nama dan paraf perawat.

Anda mungkin juga menyukai