Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN PENDENGARAN

DENGAN GARPUTALA ( WIBER )


No.Dokumen : .............................................

No. Revisi : ....


SOP Tanggal Terbit : 1 Maret 2017

Halaman : ..............................

Puskesmas dr. Indah Yuli Hartatik


Kotakulon Bondowoso NIP. 19780708 200604 2 020

1. Pengertian Pemeriksaan pendengaran dengan garputala adalah


Pemeriksaan pendengaran//pemeriksaan telinga dasar
yang dilakukan untuk mengoreksi kelainan pendengaran
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah
pemeriksaan visus mata di Puskesmas Kotakulon
Bondowoso
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kotakulon nomor:
...................................................................................
tentang .................................... Puskesmas Kotakulon
Bondowoso
4. Referensi a PMK no 5 tahun 2014 Panduan praktik klinis bagi dokter
di Fasilitas Pelayanan
b Standart Puskesmas Propinsi Jawa Timur Tahun 2013
5. Alat dan Alat: senter, penggaris, snellen chart, trial lens, buku
Bahan
register
6. Prosedur a. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
b. Menjelaskan maksud dan tujuan
c. Mempersiapkan ruangan yang tenang
d. Garputala 512 dibunyikan kemudian tangkainya
dipancangkan tegak lurus di aria median dengan kedua
kaki pada garis horizontal, penempatan pada ubun atau
dahi
e. Penderita diminta untuk menunjukkan telinga mana
yang mendengar lebih keras, bila bunyi hanya di
dengar pada satu telinga disebut laterisasi kesisi telinga
tsb.
f. Apabila kedua telinga penderita tidak mendengar atau
mendengar semuanya disebut tidak ada laterisasi
g. Interpretasi : apabila tidak ada laterisasi berarti telinga
normal.
h. Bila terdapat laterisasi ke telinga yang sakit berarti tuli
konduksi
i. Bila terdapat laterisasi ke telinga yang sehat berarti tuli
persepsi
j. Pencatatan hasil dan laporkan
7. Diagram Alir
(Langkah-langkah)
Mulai

Mengucapkan salam
dan memperkenalkan
diri
Menjelaskan maksud
dan tujuan
Garputala 512 dibunyikan

Penderita diminta untuk menunjukkan


telinga mana yang mendengar lebih keras

Apabila kedua telinga penderita tidak mendengar


atau mendengar semuanya disebut tidak ada
laterisasi
Interpretasi : apabila tidak ada
laterisasi berarti telinga normal.

Bila terdapat laterisasi ke telinga yang sakit berarti tuli


konduksi
Bila terdapat laterisasi ke telinga yang sehat berarti tuli
persepsi
Pencatatan hasil dan
laporkan
Seles
ai
8. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait a. Poli Umum
b. UGD
c. Rawat Inap
d. Pustu
e. Ponkeskel
10. Dokumen
Terkait

11. Rekaman Historis Perubahan


No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diberlakukan
DAFTAR TILIK

PEMERIKSAAN VISUS MATA

NO. PROSEDUR YA TIDAK TIDAK


BENAR

1 Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri


2 Menjelaskan maksud dan tujuan
3 Mempersiapkan ruangan yang tenang
4 Garputala 512 dibunyikan kemudian tangkainya
dipancangkan tegak lurus di aria median dengan
kedua kaki pada garis horizontal, penempatan
pada ubun atau dahi
5 Penderita diminta untuk menunjukkan telinga
mana yang mendengar lebih keras, bila bunyi
hanya di dengar pada satu telinga disebut
laterisasi kesisi telinga tsb.
6 Apabila kedua telinga penderita tidak mendengar
atau mendengar semuanya disebut tidak ada
laterisasi
7 Interpretasi : apabila tidak ada laterisasi berarti
telinga normal.
8 Bila terdapat laterisasi ke telinga yang sakit berarti
tuli konduksi
9 Bila terdapat laterisasi ke telinga yang sehat
berarti tuli persepsi
10 Pencatatan hasil dan laporkan

Anda mungkin juga menyukai