Anda di halaman 1dari 8

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)


LABORATORIUM KEPERAWATAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL: PEMASANGAN RESTRAIN


NAMA : PUTU GEDE SURYA SWARNATA
NIM : P07120217002
HASIL
LANGKAH KEGIATAN Kompeten Tidak
kompeten
PERSIAPAN 1. Restrain yang cocok sesuai kebutuhan
2. Bantalan pelindung kulit/tulang
PROSEDUR 3. Sarung tangan
A. PRA INTERAKSI
1. Mempelajari rekam medis pasien sebagai data
awal
2. Menyiapkan lingkungan yang tenang, nyaman,
dan aman
3. Menyiapkan alat
B. INTERAKSI
1. ORIENTASI
a. Menjelaskan maksud dan tujuan restrain
2. KERJA
a. Perawat mencuci tangan
b. Gunakan sarung tangan
c. Gunakan bantalan pada ekstremitas pasien
sebelum dipasang restrain
d. Ikatkan restrain pada ekstemitas yang
dimaksud
e. Longgarkan restrain setiap 4 jam selama 30
menit
f. Kaji kemungkinan adanya luka setiap 4 jam
(observasi warna kulit dan denyut nadi pada
ekstremitas)
3. TERMINASI
a. Mengexplorasi perasaan klien
b. Mendiskusikan umpan balik bersama klien
c. Melakukan kontrak : topik, waktu dan
tempat untuk kegiatan
selanjutnya/Terminasi jangka panjang
C. POST INTERAKSI
1. Mendokumentasikan tindakan secara tepat pada
lembar catatan keperawatan pasien
RESTRAIN

RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi


SEMEN GRESIK
0

A. PENGERTIAN

Suatu metode atau cara pembatasan atau restriksi yang disengaja terhadap gerakan atau
perilaku seseorang. Dalam hal ini, ‘perilaku’ yang dimaksudkan adalah tindakan yang
direncanakan, bukan suatu tindakan yang tidak disadari atau tidak disengaja atau sebagai
suatu reflek.

B. TUJUAN

1. Membatasi aktifitas fisik.


2. Mengamankan tindakan khusus.
3. Mencegah bahaya pada pasien dan orang lain.
4. Mencegah kerusakan lingkungan fisik
5. Membantu mengatasi perilaku agitasi yang tidak dapat dikendalikan dengan
pengobatan.
6. Mempertahankan terapi sebagai terapi perilaku yang berkelanjutan.
7. Mengurangi jumlah stimulasi yang diterima pasien.
8. Memenuhi permintaan pasien atau keluarga untuk pengendalian perilaku eksternal
(pastikan bahwa tindakan ini telah dikaji dan berindikasi terapeutik).
9. Ancaman terhadap integritas fisik berhubungan dengan penolakan pasien untuk
beristirahat, makan dan minum.
C. KEBIJAKAN

1. Pelaksanaan restrain diberikan oleh tenaga yang kompeten (dokter, perawat, bidan dan
fisioterapis ).

2. Pelaksanaan restrain diberikan pada pasien untuk membatasi pasien dari kebebasan
bergerak, aktifitas fisik atau akses normal pada badannya sendiri, maka perlu adanya metode
tindakan sebagai pelindung

D. PROSEDUR

1. Persiapan alat :

1. Format Persetujuan Restrain

2. Lembar Informasi tentang rentrain

3. Alat Restrain Sesuai jenisnya :

a. Restrain Mumi atau Bedong

b. Restrain Jaket

c. Restrain Elbow

d. Restrain Extremitas

2. Persiapan pasien / keluarga :

Pasien dan keluarga diberitahu tentang maksud dan tujuan serta prosedur tindakan yang akan
dilakukan.

3. Pelaksanaan :

1. Ucapkan salam

2. Lakukan cucitangan

3. Pastikan identitas pasien.

4. Ciptakan suasana yang nyaman dan dan aman


5. Perkenalkan diri dan jelaskan tugas dan peran anda

6. Lakukan asesmen tentang Restrain

7. Jelaskan tentang Restrain yang akan dilakukan ( Alasan dipasang Restrain, berapa lama
dan akan berakhir,antisipasi ketidaknyamanan.

8. Jelaskan tentang

a. Restrain Mumi atau Bedong :

Teknik ini dilakukan untuk bayi agar tidak bergerak dan jatuh atau untuk mengontrol
pergerakan selama pemeriksaan

Tatalaksana

1) Selimut atau kain dibentangkan diatas tempat tidur dengan salah satu ujungnya
dilipat ketengah.
2) Bayi diletakkan di atas selimut tersebut dengan bahu berada dilipatkan dan kaki ke
arah sudut yang berlawanan.
3) Lengan kanan bayi kearah bawah rapat dengan tubuh, sisi kanan selimut ditarik ke
tengah melintasi bahu kanan anak dan dada diselipkan dibawah sisi tubuh bagian
kiri.
4) Lengan kiri anak diletakkan lurus rapat dengan tubuh anak, dan sisi kiri selimut
dikencangkan melintang bahu dan dikunci di bawah tubuh anak bagian kanan. Sudut
bagian bawah dilipat dan ditarik ke arah tubuh dan diselipkan atau dikencangkan
dengan pin pengaman, mummy untuk mencegah gerakan bayi atau anak saat
dilakukan tindakan tertentu.

b. Restrain Jaket

 Bentuk restrain yang diaplikasikan pada badan pasien, diletakkan diluar pakaian
atau piyama pasien

 Tatalaksana

1) Petugas mengekspresikan perasaan, kecemasan dan ketakutan pasien terlebih


dahulu.

2) Petugas mengedukasi pasien yang keluarga

3) Pilihlah alat pengikat yang tepat

4) Posisikan pasien dalam kondisi duduk jika tidak ada kontra indikasi.

5) Pasangkan jaket restrain ke tubuh pasien. Jaket ini seperti baju tak berlengan
dengan dua buah tempat tali di samping kanan dan kirinya untuk dilewati tali
pengikat tersebut.

6) Pasangkan restrain pada pasien dengan cepat dan tepat.

7) Setelah restrain terpasang, masukkan tali pengikatnya kelubang di samping


kanan dan kiri.

8) Kedua tali tersebut diatas lalu dililitkan atau mengelilingi kasur bawah

9) Petugas harus memastikan tidak ada bagian jaket yang berkerut di punggung
pasien.

10) Pastiakan antara restrain dan pasien masih terdapat ruang (segenggaman tangan)
agar pernafasan pasien tidak terbatasi.

11) Hindari mengikat restrain pada side rail tanpa tidur.

12) Amankan restrain dari jangkauan pasien.

13) Petugas harus melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pasien.

14) Selalu lakukan monitoring pada tubuh yang diikat

15) Berikan obat anti cemas bila perlu.

16) Petugas selalu perhatikan respon tindakan pengikatan tersebut pada pasien.

17) Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

c. Restrain Elbow
 Restrain ini digunakan pada umumnya untuk anak-anak atau bayi guna mencegah
anak menekuk tangan dan mencapai insisi atau alat terapeutik lain yang menempel
pada anak.

 Tatalaksana

1) Petugas mengeksplorasi perasaan, kecemasan dan ketakutan pasien terlebih


dahulu.

2) Petugas mengedukasi pasien dan keluarga.

3) Pilihlah alat pengikat yang tepat.

4) Pegang lengan klien.

5) Pasangkan ikatan ke klien.

6) Masukkan satu jari sebelum diikat agar tidak terlalu kencang.

7) Hindari mengikat restrain pada side rail tempat tidur.

8) Amankan restrain dari jangkauan pasien.

9) Melakukan pemeriksaan tanda vital (khususnya pada capillari refill dan


pulsasi proximal di lengan untuk mengetahui sirkulasi pasien)

10) Selalu lakukan monitoring pada tubuh yang diikat

11) Berikan obat anti cemas jika perlu.

12) Petugas selalu perhatikan respon tindakan pengikatan tersebut pada pasien.

13) Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan. (tindakan pengikatan dengan


teknik Elbow Restraint terlampir)

d. Restrain Extremitas

 Restrain yang digunakan untuk membatasi gerak ekstremitas. Teknik restrain


ekstremitas akan menghentikan gerak keempat ekstremitas sehingga tidak dapat
melukai orang lain atau dirinya sendiri.

 Tatalaksana

1) Petugas mengeksplorasi perasaan, kecemasan dan ketakutan pasien terlebih


dahulu.

2) Petugas mengedukasi pasien dan keluarga.

3) Pilihlah alat pengikat yang tepat.

4) Amankan pasien dan posisikan pasien ke kasur dalam keadaan tengkurap


dengan satu tangan dibelakang sedangkan perawat lainnya memegangi
kakinya.

5) Ikat atau berikan restrain dari tangan yang dominan (paling kuat), tangan
berikutnya, kaki dominan, kemudian kaki berikutnya.

6) Ikat dengan cara membuat simpul clove restrain kemudian ikatkan pada lubang
dibawah tempat tidur.

7) Pada saat mengikat gunakan satu jari untuk menahan agar ikatan tidak terlalu
kuat.

8) Posisi pengikatan adalah satu tangan berada diatas dan satu tangan disamping.

9) Hindari mengikat restrain pada side rail tempat tidur

10) Amankan restrain dari jangkauan pasien.

11) Sediakan keamanan dan kenyamanan sesuai kebutuhan.

12) Melakukan pemeriksaan tanda vital (khususnya pada capillari refill dan
pulsasi proximal di lengan untuk mengetahui sirkulasi pasien).

13) Selalu lakukan monitoring pada tubuh yang diikat

14) Berikan obat anti cemas jika perlu.

15) Petugas selalu perhatikan respon tindakan pengikatan tersebut pada pasien.
16) Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

9. Observasi respon pasien dan keluarga selama pembelajaran diberikan

10. Dorong pasien dan keluarga untuk aktif dalam proses diskusi

11. Catat pada format yang sudah baku

12. Simpan dalam dokumen rekam medik pasien

E. UNIT TERKAIT

1. IRJ

2. IRNA

3. IGD

4. ICU

5. Kamar Operasi

6. Instalasi Penunjang Medik

7. Instalasi Rehabilitasi Medik

Anda mungkin juga menyukai