Anda di halaman 1dari 16

Bedah soal

Keperawatan Bedikal Bedah

Oleh
Harmilah
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Sabtu, 4 Februari 2023
Soal 1
Seorang laki-laki, 45 tahun dirawat dengan diagnose post colostomy hari ke-3. Pasien
mengeluh tidak nyaman di area stoma. Hasil pemeriksaan: kantong stoma penuh feses,
tidak ada kemerahan di sekitar area. Pasien meminta perawat mengganti kantong
stoma dengan segera, jadi pasien minta diprioritaskan dari pada pasien yang lainnya
karena pasien dirawat di ruang VIP,
Pertanyaan
Apakah prinsip etik yang diterapkan sesuai kasus tersebut?

Pilihan
A. Justice
B. Veracity
C. Autonomy
D. Confidentiality
E. Non maleficience
Kunci Jawaban
A. Justice
Kata Kunci
Tidak membeda-medakan dalam pelayanan
Pembahasan
Pada kasus tersebut perawat tetap agar memberikan pelayanan kepada pasien tanpa
terpengaruh pada klas ruang perawatan . Perawat dalam memberikan perawatan kepada
setiap pasien agar adil tanpa terpengaruh klas, pangkat, jabatan, suku, agama.

Referensi :
Nursalam. 2014. Manajemen keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional,
Edisi 4, Jakarta, Salemba medika
Soal 2
Seorang laki-laki, 45 tahun dirawat dengan diagnose post colostomy hari ke-3. Pasien
mengeluh tidak nyaman di area stoma. Hasil pemeriksaan: kantung stoma penuh feses,
tidak ada kemerahan di sekitar area . Perawat akan melakukan perawatan stoma. Alat-
alat sudah disiapkan, kantong stoma sudah dibuka, base plate telah diangkat,
membersihkan stoma dan kulit sekitar area stoma

Pertanyaan

Apakah tindakan selanjutnya seuai pada kasus tersebut ?

Pilihan
A. Menggunting base plate
B. Membersihkan jahitan sekeliling stoma
C. Menutup lubang stoma menggunakan kasa lembab
D. Membereskan alat-alat yang telah selesai digunakan
E. Mengeringkan kulit sekitar stoma dengan menggunakan kasa kering
Kunci Jawaban : B. Membersihkan jahitan sekeliling stoma

Kata Kunci
Saat perawat akan melalukan perawatan stoma, alat-alat sudah disiapkan, kantong stoma
sudah dibuka, base plate telah diangkat, stoma dan kulit sekitar area stoma sudah
dibersihkan.

Pembahasan
Langkah-Langkah dalam perawatan luka stoma ketika luka stoma dan kulit sekitar stoma
sudah dibersihkan dengan menggunakan kassa dan larutan fisiologis, dilanjutkan
membersihkan jahitan sekitar stoma, menutup lubang stoma menggunakan kassa lembab
dan mengunting base plate sesuai pola .

Referensi: Tim Pokja PPNI. 2021. Pedoman Prosedur Operasional Keperawatan, Edisi 1 : DPP
Jakarta.
Soal 3
Seorang perempuan, 46 tahun dirawat dengan diagnose medis Appendisitis, dengan keluhan nyeri pada
perut bagian kanan bawah, muntah, dan demam, nyeri dirasakan terus menerus dengan skala nyeri 9, tidak
nafsu makan. Hasil pengkajian : nyeri tekan pada titik Mc. Burney, dan tanda Rovsing (+) . Dokter akan
segera melakukan pembedahan .
Pertanyaan

Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban

A. Nyeri akut
B. Hipertermia
C. Resiko hypovolemia
D. Resiko ketidakeseimbangan cairan
E. Resiko ketidakseimbangan elektrolit
Kunci Jawaban
A. Nyeri akut
Kata Kunci
Keluhan nyeri pada perut, nyeri dirasakan terus menerus dengan skala 9, nyeri tekan pada
titik Mc. Burney, dan tanda Rovzing (+).
Pembahasan
Nyeri akut pada perut bagian kanan bawah pada kasus terrsebut disebabkan karena
adanya peradangan pada mukosa apendiks (apendisitis) yang meluas keseluruh
mukosa apendiks, sehingga selain nyeri juga terjadi demam, mual, muntah. Nyeri
menjadi prioritas masalah keperawatan karena timbul secara terus menerus dan harus
segera dilakukan pembedahan untuk mengatasi nyeri akut tersebut (untuk
menghilangkan penyebab nyerinya)

Referensi : Smelzter, SC dan B.G Bare 2018. Buku Ajar Keperawatan medical Bedah Brunner
and Suddarth. Jakarta, EGC.,
Soal 4
Seorang perempuan, 40 tahun di ruang rawat inap penyakit dalam, dengan keluhan buang air besar
sebanyak 7 kali dan muntah-muntah sebanyak 2 kali. Sejak 7 jam yang lalu.. Hasil pengkajian : kesadaran
somnolen, TD 85/65 mmHg, frekuensi nadi 108 x/menit, frekuensi nafas 24 x/menit, suhu 37.9 oC, akral
dingin, capillary refilling > 3 detik, turgor kulit jelek, lemas,
Pertanyaan
Apakah masalah keperawatan utama yang sesuai pada pasien tersebut?

Pilihan
A. Hipertemia
B. Hipovolemia
C. Resiko hipovolemia
D. Resiko ketidakeseimbangan cairan
E. Resiko ketidakseimbangan elektrolit
Kunci Jawaban
B. Hipovolemia
Kata Kunci
Diare
Pembahasan
Pada kasus mengalami penurunan volume cairan intravaskuler, interstitial, karena kehilangan
cairan karena diare dan muntah (bab 7 kali dan muntah 2 kali) , adanya tanda kesadaran
somnolen, TD 85/65 mmHg, frekuensi nadi 108 x/menit, lemah, frekuensi nafas 24 x/menit,
suhu 38 oC, akral dingin capillary refilling > 3 detik, turgor kulit jelek.

Referensi :
Tim Pokja PPNI. 2018. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, Definisi dan Indikator
Diagnostik , Edisi 1 : DPP Jakarta.
Soal 5
Seorang perempuan, 50 tahun dirawat di ruang rawat inap penyakit bedah, dengan diagnose post
apendiktomy 8 jam yang lalu, dengan keluhan terasa haus dan minta minum. Hasil pengkajian : TD 110/70
mmHg, frekuensi nafas : 18 x / menit, frekuensi nadi 96 x/menit, terdapat balutan luka pada perut bagian
bawah kanan. Sebelum perawat memberikan minum sesuai permintaan pasien.
Pertanyaan

Apakah yang harus dikaji lebih lanjut sesuai pada kasus tersebut ?

Pilihan
A. Kondisi luka operasi
B. Frekuensi nafas
C. Frekuensi nadi
D. Bising usus
E. Nyeri
Kunci Jawaban
D. Bising usus
Kata Kunci
Tanda yang menunjukkan berfungsinya Kembali fungsi sistem pencernaan setelah post
operasi yaitu adanya peristaltic / bising usus.
Pembahasan
Tanda berfungsinya Kembali sistem pencernaan yaitu adanya Bising usus / peristaltik atau
flatus . Maka sebelum pasien diberikan minum perawat harus memastikan bahwa fungsi
sistem pencernaan sudah Kembali normal atau belum dengan melakukan auskultasi untuk
mengidentifikasi bunyi bising usus/ peristaltic usus.

Referensi : Smelzter, SC dan B.G Bare 2018. Buku Ajar Keperawatan medical Bedah Brunner
and Suddarth. Jakarta, EGC.,
Soal 6
Seorang perempuan, 50 tahun dirawat di ruang rawat inap penyakit dalam, dengan diagnose sirosis hepatis,
dengan keluhan buang air besar berwarna merah hitam. Hasil pengkajian didapatkan muntah darah
berwarna hitam, frekuensi nadi 98 x/menit,frekuensi nafas 24 x/menit, lemah. Rencana akan dipasang
NGT. Pasien dan keluarga menolak dipasang NGT.
Pertanyaan

Apakah prinsip etik yang diterapkan sesuai kasus tersebut ?

Pilihan

A. Justice
B. Veracity
C. Autonomy
D. Confidentiality
E. Non maleficience
Kunci Jawaban
C. Autonomy
Kata Kunci
Perawat menghargai hak pasien untuk menentukan yang terbaik untuk dirinya sendiri
Pembahasan
Azas autonomy (menghormati autonomi). Perawat hendaknya menghormati akan hak
pasien dan keluarga. Perawat hendaknya melaksanakan dan menghormati keputusan yang
diambil oleh pasien.

Referensi :
Nursalam. 2014. Manajemen keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional,
Edisi 4, Jakarta, Salemba medika
Soal 7
Seorang perempuan, 50 tahun dirawat di ruang rawat inap penyakit dalam, dengan diagnose sirosis hepatis,
dengan keluhan buang air besar berwarna merah hitam. Hasil pengkajian didapatkan muntah darah
berwarna hitam, frekuensi nadi 98 x/menit, Rencana akan dipasang NGT. Perawat sudah mengukur Panjang
NGT yang akan dimasukkan melalui hidung. Apakah Langkah berikutnya
Pertanyaan

Apakah langkah berikutnya sesuai pada pasien tersebut?

Pilihan
A. Mengenakan sarung tangan
B. Membuka bungkus selang NGT
C. Menekuk/menandai ujung selang
D. Menempatkan klien pada posisi fowler atau semi fowler
E. Memberikan jeli 10-20 cm dari ujung selang seperti itu
Kunci Jawaban
C. Melipat / menandai ujung selang NGT
Kata Kunci : Pemasangan NGT
Pembahasan
1. Menyiapkan alat di samping tempat tidur
2. Menempatkan klien pada posisi fowler atau semi fowler
3. Memasang handuk kecil di dada klien
4. Mengenakan sarung tangan
5. Membuka bungkus selang NGT
6. Ukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan menempatkan ujung selang dari hidung klien
ke ujung telinga atas, kemudian lanjutkan sampai processus xiphoideus atau dari frontal ke
processus xiphoideus
7. Menekuk/menandai ujung selang
8. Memberikan jeli 10-20 cm dari ujung selang seperti itu
9. Meminta klien untuk rileks dan bernapas dengan normal, memasukkan selang perlahan tapi kuat
sepanjang 5-10 cm.
10. Minta klien untuk menundukkan kepalanya (fleksi) sambil menelan.

Referensi: Tim Pokja PPNI. 2021. Pedoman Prosedur Operasional Keperawatan, Edisi 1 : DPP
Jakarta.
Wassalamu alaikum warohmatullohi
wabarokatuh

Anda mungkin juga menyukai