Anda di halaman 1dari 6

SOAL UKOM TRYOUT

ID soal (1)
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis/ Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & nyaman/ aktifitas & istirahat /
Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan & hepatobilier /
7 : Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran
kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem
Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

Kasus (vignete)
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada. Pasien mempunyai riwayat mengalami jatuh dari
ketinggian dan langsung dibawa ke rumah sakit. Terdapat jejas pada bagian leher pasien, luka abrasi
pada dada kiri, fraktur tertutup pada kaki kanan. Suara nafas terdengar snoring. Pasien mengalami
penurunan kesadaran dengan mata terbuka dengan rangsang nyeri, ekstermitas tidak dapat mengikuti
perintah, dan pasien hanya bisa mengerang. Pasein sudah terpasang collar neck

Pertanyaan soal
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan dengan kondisi pasien pada kasus diatas adalah?

Pilihan jawaban
a. Pembalutan penghentian perdarahan
b. Fiksasi area fraktur
c. Pemasangan OPA
d. Pemeriksaan GCS
e. Pemasangan WSD

Kunci Jawaban: C
Referensi: Marx, J. A., Hockberger, R. S., & Walls, R. M. (2009). Rosen’s Emergency Medicine:
Concepts and Clinical Practice. 7th Edition. Mosby Elsevier. Philadelphia.
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C.M. (2013). Nursing
Intervention Classification (NIC), Sixth Edition. Philadelphia: Mosby
1. Seorang perempuan berusia 37 tahun dibawa ke UGD RS tempat anda bekerja dengan
keluhan penurunan kesadaran setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Trauma maksila, ada
luka laserasi pada mulut, suara nafas snoring, frekuensi nadi 130 x/menit, frekuensi nafas 28
x/menit, saturasi oksigen 94% dan refleks muntah (+).
Apa tindakan yang tepat anda lakukan saat ini?
A. Manajemen jalan nafas dengan Tindakan jaw thrust
B. Berikan oksigen dengan masker rebreathing 10 lpm
C. Lakukan pemasangan Nasopharingeal Airway
D. Lakukan perubahan posisi head up 30o
E. Lakukan pemasangan OPA

2. Seorang laki-laki berusia 32 tahun dibawa ke UGD dengan penurunan kesadaran setelah
tertabrak bus. Hasil pengkajian didapatkan data: suara nafas gurgling, ada jejas pada leher,
laserasi dan perdarahan minor pada mulut, tangan dan paha, frekuensi nafas 26 x/menit,
frekuensi nadi 120 x/menit, tekanan darah 110/60 mmHg.
Apa masalah keperawatan utama pada kasus diatas?
A. Risiko gangguan perfusi jaringan serebral
B. Bersihan jalan nafas tidak efektif
C. Kerusakan integritas kulit
D. Pola nafas tidak efektif
E. Kurang volume cairan

3. Seorang perempuan 48 tahun di rawat di RS dengan diagnosa Hematemesis Melena. Pasien


mengeluh muntah darah sejak 1 minggu. Hasil pengkajian didapatkan pasien tampak lemah
dan pucat, BAB berwarna hitam, mukosa bibir kering, TD 100/90 mmHg, frekuensi nadi
100x/menit, frekuensi napas 24x/menit, Suhu 37,60C. Pemeriksaan kadar Hb 10 g/dl.
Apakah prioritas masalah keperawatan pada kasus tersebut?
MAP = (1S +2D)/3 = 100 +180=280/3 =90

A Fatigue
B Ketidakefektifan pola napas
C Ketidakefektifan perfusi jaringan
D Risiko ketidakseimbangan Nutrisi
E Risiko Kekurangan volume cairan

4. Seorang perempuan 48 tahun di rawat di RS dengan diagnosa Hematemesis Melena. Pasien


dilakukan observasi dan pemasangan gastrik lavage. Perawat telah memastikan posisi selang
berada pada lambung pasien dan telah memasang corong/syringe 50 ml pada selang.
Apakah tindakan perawat selanjutnya sesuai dengan ilustrasi diatas?
A Klem selang, lakukan aspirasi cairan
B Tinggikan syringe 30 cm dari atas kepala pasien
C Masukan cairan ke dalam syiringe sebanyak 150-300 ml
D Catat input dan output cairan selama pelaksanaan prosedur
E Buka klem dan biarkan cairan masuk ke lambung secara perlahan

5. Seorang perempuan usia 45 tahun dirawat dengan diagnosis Acute Kidney Injury. Hasil
pemeriksaan terdapat oliguria, anuria sesaat setelah operasi, urine output < 0,5 ml/kg/jam,
hasil AGD asidosis metabolik, saturasi O2 89%, edema kedua ekstremitas bawah. TD
150/100 mmHg, frekuensi napas 26x/menit, frekuensi nadi 90xmenit, suhu 38oC.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
A. Intoleransi aktivitas
B. Penuruan curah jantung
C. Kelebihan volume cairan
D. Kerusakan pertukaran gas
E. Ketidakefektifan pola napas

6. Seorang laki-laki usia 35 tahun dirawat dengan diagnosis AIDS stadium III. Hasi pengkajian
didapatkan BB turun 10 kg dalam rentang waktu 1 minggu yaitu BB 45 kg saat ini, TB 170
cm, suhu 38oC, TD 110/70 mm/Hg, frekuensi napas 24 x/menit, dan frekuensi nadi 110
x/menit, serta terdapat bercak berwarna putih pada lidah pasien dan terdapat lesi pada bibir.
Pasien tampak cemas dan khawatir dengan kondisi dirinya dan tidak ada keluarga yang
menjenguknya.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
A. Kecemasan x
B. Hipertermia x
C. Risiko infeksi x
D. Ketidakefektifan pola napas x
E. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 55kg  45 kg

7. Seorang laki-laki usia 45 tahun dirawat dengan diagnosis AIDS stadium IV dan suspek TB.
Pasien tampak kurus dengan BB 45 kg dari 58 kg dalam rentang waktu 1 minggu, TB
172 cm, suhu 38oC, TD 120/70 mm/Hg, frekuensi napas 26 x/menit, frekuensi nadi 95
x/menit, dan BAB cair sejak 1 minggu yang lalu. Lidah dan sekitar mulut tampak lesi dan
terdapat bercak putih sehingga tidak nafsu makan, kesulitan saat makan, dan terasa nyeri
skala 5.
Apakah intervensi asuhan keperawatan utama pada kondisi pasien saat itu?
A. Ajarkan teknik relaksasi nyeri
B. Rencanakan pemasangan NGT kurang nutrisi
C. Lakukan perawatan luka pada lesi di sekitar mulut kerusakan integritas jaringan
D. Kolaborasi pemberian obat diare sesuai kebutuhan pasien diare
E. Berikan edukasi, informasi, dan konseling tentang HIV/AIDS kurang pengetahuan

8. Seorang wanita berusia 50 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan lemas,
diare sejak 5 hari yang lalu, konsistensi cair dengan frekunsi BAB 6-8x/hari dan tidak ada
nafsu makan. Hasil pemeriksaan fisik TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 110 x/mnt, suhu
37,8°C , RR 22x/menit, IMT 17 kg/m2, pasien tampak letih, mukosa mulut tampak
candidiasis , turgor kulit menurun. Pasien terdiagnosis HIV AIDS sejak 3 tahun yang lalu.
Apakah intervensi keperawatan utama pada pasien tersebut?
A. Beri makanan lunak
B. Makan sedikit tapi sering
C. Kurangi makanan berlemak
D. Kolaborasi pemasangan NGT
E. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
9. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan batuk
berdahak sejak 2 minggu yang sulit dikeluarkan. Batuk tidak berkurang dengan
perubahan posisi dan makin memberat saat malam hari. Keringat malam (+) Pasien juga
mengatakan badan terasa letih dan pasien merasa cemas dengan sakitnya. Hasil pemeriksaan
fisik TD 120/70 mmHg, frekuensi nadi 90 x/mnt, suhu 378°C, RR 24x/menit, ronkhi (+)
bilateral, IMT 16 kg/m2. Pasien terdiagnosis TB Paru BTA (+).
Apakah intervensi keperawatan utama pada pasien tersebut?
A. Anjurkan minum air hangat
B. Kolaborasi pemberian antipiretik
C. Berikan pasien manajemen relaksasi
D. Beri makan tinggi kalori tinggi protein
E. Ajarkan pasien manajemen batuk efektif

10. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan batuk
berdahak sejak 2 minggu yang sulit dikeluarkan. Batuk tidak berkurang dengan perubahan
posisi dan makin memberat saat malam hari. Keringat malam (+) Pasien juga mengatakan
badan terasa letih dan pasien merasa cemas dengan sakitnya. Hasil pemeriksaan fisik TD
120/70 mmHg, frekuensi nadi 90 x/mnt, suhu 37,8°C, RR 24x/menit,ronkhi (+) bilateral,
IMT 16 kg/m2. Pasien terdiagnosis TB Paru BTA (+).
Apakah outcome keperawatan utama pada pasien tersebut?
A. Sesak (-)
B. Kualitas tidur baik
C. RR dalam batas normal
D. Kualitas hidup meningkat
E. Batuk berkurang, secret (-)
Kunci Jawaban
1. C
2. B
3. E
4. C
5. D
6. E
7. B
8. E
9. E
10. E

Anda mungkin juga menyukai