Anda di halaman 1dari 243

ID Soal 1

Kasus (vignete):
Bayi perempuan usia 9 hari dirawat di perinatologi dengan post operatif pemasangan
kolostomi hari ke-3. Hasil pengkajian: stoma merah muda, kantung stoma paten,
feses lunak, skala nyeri ringan, perut tidak distensi. Ibu belum dapat mengganti
kantung stoma anaknya. Perawat telah melakukan perawatan pada stoma.

Pertanyaan soal
Apakah data utama yang perlu dievaluasi pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Skala nyeri
B. Lingkar perut
C. Karakteristik feses
D. Kondisi kulit sekitar stoma
E. Kemampuan ibu perawatan stoma

ID Soal 2
Kasus (vignete):
Anak perempuan usia 8 tahun dibawa ibunya ke puskesmas karena panas selama 3 hari.
Hasil pengkajian: mengeluh sakit kepala, suhu 38,8oC. Perawat akan melakukan uji
torniquet. Perawat menjelaskan prosedur dan meminta persetujuan kepada ibunya,
mencuci tangan, memasang manset di atas fossa cubiti, mengukur tekanan darah
dan diperoleh hasil 110/70 mmHg.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Melepas manset secara perlahan
B. Menahan tekanan manset selama 10 menit
C. Mencatat jumlah petekhie pada area yang ditandai
D. Menentukan tekanan tengah sistolik dan diastolic
E. Memompa manset sampai tekanan yang telah ditentukan

ID Soal 3
Kasus (vignete):
Anak perempuan usia 7 tahun dirawat di ruang anak dengan keluhan nyeri saat buang
air kecil. Hasil pengkajian: suhu 37,8oC, warna kemerahan di labia minor dan
mayor. Perawat telah menyiapkan peralatan, mencuci tangan, menarik tirai, dan
menggunakan sarung tangan.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Memposisikan pasien dalam posisi dorsal recumben
B. Memposisikan pasien dalam posisi trendelenberg
C. Memposisikan pasien dalam posisi genu pectoral
D. Memposisikan pasien dalam litotomi
E. Memposisikan pasien dalam sim

ID Soal 4
Kasus (vignete):
Anak laki-laki usia 4 tahun dibawa ibunya ke poli anak dengan keluhan matanya gatal
dan merah. Hasil pengkajian: conjunctiva merah dan bernanah. Perawat akan
melakukan Pendidikan cara memberikan salep mata. Perawat mencuci tangan,
memegang tube salep.

Pertanyaan soal
Apakah langkah selanjutnya pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Menarik kelopak mata bawah menggunakan jari telunjuk
B. Menarik kelopak mata bawah menggunakan ibu jari
C. Mengoleskan salep ke dalam kantong mata
D. Membersihkan mata
E. Kedipkan mata
ID Soal 5
Kasus (vignete):
Anak perempuan dibawa ibunya ke poliklinik tumbuh kembang untuk pemeriksaan.
Hasil pengkajian: tanggal lahir 24 November 2015, BB 10 kg, TB 80 cm. Tanggal
pemeriksaan 4 Oktober 2017. Perawat akan melakukan skrining perkembangan.

Pertanyaan soal
Berapakah usia anak pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. 1 tahun 9 bulan 9 hari
B. 2 tahun 1 bulan 20 hari
C. 1 tahun 9 bulan 10 hari
D. 2 tahun 9 bulan 10 hari
E. 1 tahun 10 bulan 10 hari
ID soal 1 6
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 38 tahun dirawat di unit luka bakar. Hasil pengkajian: luka bakar derajat II
dengan luas luka bakar 30 %, BB 55 kg, TB 165 cm, TD 110/60 mmHg, frekuensi nadi 60 x/menit, dan
frekuensi napas 22 x/menit.

Pertanyaan soal
Berapakah cairan yang harus diberikan 16 jam berikutnya menurut formula Baxter?

Pilihan jawaban
A. 6600 ml
B. 1650 ml
C. 3300 ml
D. 1600 ml
E. 1500 ml
ID soal 2 7
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 75 tahun dirawat di ruang neurologi dengan diagnose medis stroke
haemoragie. Hasil pengkajian stupor dengan GCS 8, kesan hemiparese dextra. TD 200/100 mmHg,
frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi 26 x/menit dan suhu 37 oC, CT Scan menunjukkan adanya
gambaran hiperden pada daerah frontotemporal kanan

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
a. Perfusi jaringan serebral efektif
b. Hambatan mobilitas fisik
c. Pola napas tidak efektif
d. Resiko cedera
e. hipertermi

ID soal 3 8
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di ruang neurologi dengan keluhan penurunan
kesadaran. Hasil pengkajian saat diberi rangsang nyeri tampak ekstensi abnormal, pasien
membuka mata berespon terhadap nyeri dan suara menggumam, pupil anisokor kanan, reflex
cahaya lambat, TD 160/90 mmHg, frekuensi nadi 92x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu
36,6oC.

Pertanyaan soal
Berapakah nilai GCS pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
ID soal 4 9
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 40 tahun dirawat di ruang rawat inap dengan keluhan patah tulang
tidak sembuh-sembuh. Hasil pengkajian pasien mengalami pada patah tulang tertutup pada
daerah lengan kiri sejak 4 bulan yang lalu dan berobat ke dukun patah tetapi tidak kunjung
sembuh dan lama kelamaan ototnya mengalami pengecilan, saat dikaji kekuatan otot pasien :
pergerakan dapat menahan tahanan tetapi kurang dari normal.

Pertanyaan soal
Berapakah nilai kekuatan otot pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban
A. 15
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
ID soal 5 10
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 55 tahun diantar keluarganya memeriksakan diri ke poliklinik
penyakit dalam. Hasil pengkajian GDS: 55 mg/dl, pasien lemas, tampak berkeringat dingin,
pucat, dan gelisah. Riwayat DM tipe 2 sejak 7 tahun dan keluarga mengatakan pasien tidak
mau makan

Pertanyaan soal
Apakah intervensi yang dapat dilakukan pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban
A. Memberikan dextrose 40%
B. Memantau tanda hipoglikemi
C. Memberikan minuman manis
D. Menganjurkan segera makan nasi
E. Menganjurkan untuk menhentikan obat gula
ID SOAL 11

KASUS (vignete):
Seorang laki-laki umur 63 tahun mengeluhbatuk dan sesak nafas. Hasil pengkajian pasien
tampak sesak dan terdengar suara ronkhi pada lapang paru kanan dan kiri segmen apikal. TD
130/90 mmHg, frekuensi nadi 98x/menit, frekuensi napas 26x/menit, suhu 36oC.

Pertanyaan soal:
Bagaimana posisi postural drainage yang tepat untukmengeluarkan secret adalah?

Pilihan jawaban:
A. Duduk dengan Posisi fowler tinggi
B. Supine dengan posisi Trendelenburg
C. Supine dengan kepala tempat tidurdinaikkan 15 derajat
D. Berbaring miring dengan sisi kiri dadadinaikkan dengan bantal
E. Berbaring miring dengan sisi kanan dadadinaikkan dengan bantal

ID SOAL 12

KASUS (vignete):
Seorang laki-laki umur47 tahun dirawat di ruang interna dengan keluhan utama batuk
berdahak. Pasien juga mengeluh dahaknya sulit dikeluarkan. Hasil pemeriksaan fisik yang
dilakukan perawat saat auskultasi paru adalah ditemukan bunyi napas ronchi pada daerah apeks
paru kanan. TD : 120/80 mmHg, frekuensi napas 22x/ menit, frekuensi nadi 80x/ menit, dan
suhu 36,8oC

Pertanyaan soal:
Apakah tindakan keperawatan mandiri yang tepat ?

Pilihan jawaban:
A. Melakukan fisioterapi dada
B. Mengatur posisi semi fowler
C. Mengajarkan pasien teknik napas dalam
D. Mengajarkan pasien teknik batuk efektif
E. Menganjurkan pasien meminum air hangat
ID SOAL 13

KASUS (vignete):
Seorang laki-laki umur 61 tahun dirawat dengan diagnose medis Stroke infark. Saat dilakukan
pengkajian didapatkan data bahwa saat banguntidur pasien tiba-tiba tidak dapat menggerakan
kakidan tangan kiri serta tidak bisa berbicara. Tekanandarah 160/100 mmHg, frekuensi napas
20x/ menit, frekuensi nadi 100x/ menit, dan suhu 36,8oC, kesadaran komposmentis.

Pertanyaan soal:
Apakahprioritas diagnosa keperawatan pada pasien tersebut ?

Pilihan jawaban:
A. Intoleransi aktivitas
B. Defisit perawatan diri
C. Kerusakan mobilitas fisik
D. Gangguan perfusi cerebral
E. Gangguan komunikasi verbal
ID SOAL 14

KASUS (vignete):
Seorang perempuan umur43 tahun dirawat di bangsal Medik dengan diagnosa
medisRheumatoid Artritis. Saat dilakukan pengkajian, pasien mengungkapkan nyeri pada
persendian. TD : 120/80 mmHg, frekuensi napas 18x/ menit, frekuensi nadi 80x/ menit, dan
suhu 36,8oC.

Pertanyaan soal:
Apakah data pengkajian berikutnya yang dibutuhkan perawat untuk menegakkan diagnosa
keperawatan nyeri pada pasien tersebut ?

Pilihan jawaban:
A. Pasien mengungkapkan nyeri yang dialami terjadi pada persendian di kedua kaki
B. Pasien mengungkapkan nyeri yang dialami terjadi pada persendian kaki kanan
C. Pasien mengungkapkan nyeri pada sendi lebih sering dialami pada siang hari
D. Pasien mengungkapkan nyeri pada sendi lebih sering dialami pada sore hari
E. Pasien mengungkapkan nyeri yang dialamimenetap
ID SOAL 15

KASUS (vignete):
Seorang laki-laki umur 36 tahun dirawat dengan luka bakar derajat III dan harus mendapat
cairan infus RL 12.000 mldalam 24 jam. TD : 90/70 mmHg, frekuensi napas 22x/ menit,
frekuensi nadi 80x/ menit, dan suhu 36,8oC. Saat ini perawat telah selesai memberikan cairan
pada 8 jam pertama.

Pertanyaan soal:
Berapa tetes per menitkah sisa cairan yang akan diberikan kepada pasien tersebut ?

Pilihan jawaban:
A. 120 tetes per menit
B. 125 tetes per menit
C. 130 tetes per menit
D. 135 tetes per menit
E. 140 tetes per menit
ID Soal : 16
KASUS Seorang laki-laki didiagnosis menderita hernia nukleus pulposus. Saat ini
(vignete) pasien sedang dirawat dan direncanakan untuk operasi. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, RR 20 x/mnt, Suhu 36 C, HR 80
x/mnt. Dokter yang akan merawat meminta dilakukan pemeriksaan penunjang
untuk memastikan lokasi yang akan dioperasi.
Pertanyaan Apakah pemeriksaan penunjang yang sesuai untuk kasus ini?
soal
Pilihan A EEG
Jawaban
B EKG
C EMG
D MRI
E USG

ID Soal : 17
KASUS Seorang perempuan dirawat karena mengeluh kesemutan dan lemah pada kaki
(vignete) kanan. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, RR
20 x/mnt, Suhu 36 C, HR 80 x/mnt. Pasien mengatakan bekerja di bank
sebagai customer service dan setiap hari sering duduk selama bekerja.
Pertanyaan Apakah masalah utama pasien tersebut?
soal
Pilihan A Ansietas
Jawaban
B Nyeri akut
C Intoleransi aktivitas
D Gangguan citra tubuh
E Gangguan perfusi jaringan
ID Soal : 18
KASUS Seorang perempuan usia 50 tahun dirawat karena mengeluh lemah di kaki dan
(vignete) sering kesemutan. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/80
mmHg, RR 18 x/mnt, Suhu 37 C, HR 70 x/mnt. Pasien mengatakan sudah
sebulan mengalami masalah ini.
Pertanyaan Apakah tindakan utama yang sesuai untuk pasien diatas?
soal
Pilihan A Anjurkan bedrest
Jawaban
B Berikan posisi prone
C Anjurkan minum air hangat
D Berikan oksigen nasal kanul
E Ajarkan latihan batuk efektif

ID Soal : 19
KASUS Seorang perempuan usia 29 tahun dibawa ke RS karena ada benjolan di kepala
(vignete) bagian belakang. Hasil pemeriksaan pasien tersebut didapatkan TD 120/80
mmHg, Nadi 77 x/mnt, suhu 37 C, RR 20 x/mnt.
Pertanyaan Apakah pemeriksaan penunjang yang sesuai untuk pasien tersebut?
soal
Pilihan A EKG
Jawaban
B USG
C EMG
D Rontgen
E CT-SCAN
ID Soal : 20
KASUS Seorang pasien perempuan usia 46 tahun dirawat karena mengalami Kanker
(vignete) otak. Pasien saat ini sedang menjalani kemoterapi ke 5. Hasil pemeriksaan lab
menunjukkan Hb 13 mg/dl. Dari pemeriksaan fisik diketahui TD 110/70
mmHg, RR 20 x/mnt, Suhu 37 C, nadi 90 x/mnt, berat badan 40 kg tinggi
badan 165 cm.
Pertanyaan Apakah masalah utama pasien diatas?
soal
Pilihan A Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
Jawaban
B Gangguan pertukaran gas
C Gangguan pola nafas
D Ansietas
E Nyeri

ID soal 1 21
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki usia 42 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan Gagal Ginjal. Hasil
pemerikasaan tekanan darah 110/60 mmHg, frekuensi napas 28x/menit, frekuensi nadi
100x/menit. Hasil pemeriksaan analisa gas darah didapatkan interpretasi Asidosis metabolik
terkompensasi penuh dan saturasi oksigen 98%.

Pertanyaan soal
Manakah nilai analisa gas darah yang menunjukkan interpretasi pada kasus diatas?

Pilihan jawaban
A. pH 7.36, PaCO2 32 mmHg, HCO3 20 mEq/dL.
B. pH 7.46, PaCO2 32 mmHg, HCO3 20 mEq/dL.
C. pH 7.34, PaCO2 35 mmHg, HCO3 20 mEq/dL.
D. pH 7.46, PaCO2 32 mmHg, HCO3 22 mEq/dL.
E. pH 7.36, PaCO2 32 mmHg, HCO3 20 mEq/dL.

ID soal 2 22
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 32 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan DHF grade 3. Hasil
pengkajian pasien mengeluh lemah, terdapat petekie pada kedua ekstremitas atas, kulit teraba
dingin, suhu tubuh pasien 36oC. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb 17 g/dl, Hematokrit 60%
dan trombosit 45.000/mm3.

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?

Pilihan jawaban
A. Risiko syok
B. Hipertermia
C. Risiko perdarahan
D. Intoleransi aktivitas
E. Gangguan integritas kulit
ID soal 3 23
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki usia 48 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis medis AMI.
Saat pengkajian didapatkan pasien nyeri dada sebelah kiri seperti tertusuk-tusuk dan tembus ke
punggung. Sesuai dengan kolaborasi pasien dilakukan tindakan pemeriksaan EKG. Perawat
sudah memasang sampai dengan sandapan V2.

Pertanyaan soal
Dimanakah lokasi pemasangan elektrode berikutnya?

Pilihan jawaban
A. ICS ke 4 garis sternal kanan
B. ICS ke 4 garis sternal kiri
C. ICS ke 5 garis sternal kiri midklafikula
D. ICS ke 5 garis sternal kiri anterior axila
E. ICS ke 5 garis sternal kiri mid axila

ID soal 4 24
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 66 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan Gagal Jantung
grade IV. Saat pasien masuk RS keluarga sudah meminta kepada perawat untuk tidak
dilakukan resusitasi. Saat ini pasien mengalami penurunan kesadaran dan henti jantung, dan
perawat tetap melakukan tindakan RJP.

Pertanyaan soal
Manakah prinsip etik yang dilanggar oleh perawat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Justice
B. Fidelity
C. Otonomi
D. Beneficience
E. Non Maleficience
ID soal 5 25
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 28 tahun dirawat di ruang luka bakar. Hasil pengkajian luka bakar
grade II dengan luas 45%, BB 50 kg, TB 156 cm, TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 60x/menit,
frekuensi nafas 20x/menit. Pasien telah diberikan terapi cairan RL dan NaCl 0.9% selang
seling sebanyak 2000 cc.
Pertanyaan soal
Apakah yang menjadi kriteria keberhasilan terapi cairan pada pasien tersebut?

Pilihan jawaban
A. Urine output 100 – 125 ml/jam
B. Urine output 75 – 100 ml/jam
C. Urine output 50 – 75 ml/jam
D. Urine output 25 – 50 ml/jam
E. Urine output 12,5 – 25 ml/jam
ID soal 1 26
Kasus (vignete)
Seorang anak usia 5 tahun di rawat disalah satu Rumah Sakit dengan keluhan Diare, keluar
feses sehari 8x/menit konsistensi cair disertai lendir. Hasill pemeriksaan anak didapatkan data
anak tampak rewel, anak tampak haus minum lahap, mata cekung.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. rujuk segera ke Rumah Sakit
B. beri cairan dan tablet zink
C. beri antibiotik
D. beri vitamin
E. beri oralit
ID soal 2 27
Kasus (vignete)
Seorang anak usia 2 tahun di rawat disalah satu Rumah Sakit sejak 4 hari yang lalu. ibu
mengatakan anak tanpak lemes dan tidak mau minum. hasil pemeriksaan ditemukan data Suhu
38°C, Respirasi 35x/menit. Kesadaran anak letargi, mata cekung, Cubitan kulit perut Kembali
lambat

Pertanyaan soal
Apakah klasifikasi masalah yang terjadi pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. diare
B. diare persisten berat
C. diare tanpa dehidrasi
D. diare dengan dehidrasi ringan
E. diare dengan dehidrasi berat

ID soal 3 28
Kasus (vignete)
Seorang bayi usia 4 hari lahir normal BBL 2600 gram. Bayi dilakukan rawat inap di ruang
perinatologi salah satu Rumah Sakit dengan keluhan bayi tampak kuning, reflek hisap lemah,
kulit kering. saat ini bayi diberikan tindakan fototerapy. hasil pemeriksaan BB bayi mengalami
penurunan BB 2 ons selama di rawat. Suhu 37°C, R 55x/menit, Nadi 102 x/menit.

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama yang muncul pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. defisit Nutrisi
B. diskontuinitas pemberian ASI
C. gangguan termoregulasi
D. gangguang integritas kulit
E. gangguan neurologia
ID soal 4 29
Kasus (vignete)
ASeorang pasien perempuan berusia 40 th, didiagnosis Sepsis e.c Meningitis. Saat ini mengalami
koma, pupil: midriasis, reflek batuk ( - ), dan tidak ada usaha bernapas spontan dan saat ini terpasang
ventilator. Tim medis menyatakan pasien mengalami mati batang otak. Perawat menjelaskan tentang
tindakan yang sebaiknya dilakukan pada kondisi yang akan dialami pasien.
Apakah prinsip etik yang harus diterapkan Perawat untuk menjelaskan kondisi yang dialami
oleh pasien tersebut?
a. Justice
b. Veracity
c. Beneficence
d. Malefecence
e. Non-maleficence
ID soal 5 30
Kasus (vignete)
Seorang anak usia 6 tahun dirawat sejak 2 hari yang lalu dengan keluhan batuk, sesek nafas.
Hasil pemeriksaan didapatkan pernapasan 60x/menit, Suhu 38,5°C, Nadi 99x/menit. Suara
Napas ditemukan wheezing, anak tampak gelisah. Perawat akan melakukan tindakan
pemenuhan kebutuhan oksigen.

Pertanyaan soal
Apakah persiapan awal yang harus dilakukan perawat terhadap kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. melakukan inform concent
B. memberikan posisisi yang nyaman
C. memberikan O2 sesuai kebutuhan
D. kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat bronkodilator
E. memberikan posisi semi fowler untuk melegakan pernapasan anak

Seorang pasien perempuan berusia 40 th, didiagnosis Sepsis e.c Meningitis.


ID soal 1 31
Saat ini mengalami koma, pupil: midriasis, reflek batuk ( - ), dan tidak ada
usaha bernapas spontan dan saat ini terpasang ventilator. Tim medis menyatakan pasien
mengalami mati batang otak. Perawat menjelaskan tentang tindakan yang sebaiknya dilakukan
pada kondisi yang akan dialami pasien.
Apakah prinsip etik yang harus diterapkan Perawat untuk menjelaskan kondisi yang dialami
oleh pasien tersebut?
a. Justice
b. Veracity
c. Beneficence
d. Malefecence
ID soal 2 32
Kasus (vignete)
Anak laki-laki usia 4 tahun di rawat di ruang anak dengan keluhan penurunan berat badan
secara tiba-tiba 6 bulan terakhir. Anak tampak kurus, lemas dan hanya terbaring. Ibu
mengatakan anak sulit makan dan jarang komunikasi, ibu tampak cemas. Hasil pengkajian
berat badan anak 8Kg, Suhu 36,5˚C, frekuensi napas 30x/menit.

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Cemas
B. Kelemahan
C. Gangguan mobilitas fisik
D. Ketidakseimbangan nutrisi
E. Gangguan komunikasi verbal

e. Non-maleficence

ID soal 3 33
Kasus (vignete)
Seoarng anak perempuan usia 5 tahun di rawat di ruang anak untuk mendapatkan protokol
pemberian kemoterapi. Perawat akan melakukan pemasangan infus terlebih dahulu dengan
melibatkan orang dan mengajak anak untuk bercerita untuk menglaihkan rasa sakit anak saat
pemasangan infus.

Pertanyaan soal
Prinsip etik apakah yang diterapkan perawat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Justice
B. Fidelity
C. Otonom
D. Confidentiality
E. Nonmaleficience

ID soal 4 34
Kasus (vignete)
Anak laki-laki dibawa ibunya ke Poli tumbuh kembang anak pada tanggal 19 Februari 2021
untuk melakukan tes perkembangan anak. Sebelum melakukan tes perkembangan perawat akan
menghitung usia anak untuk menentukan garis umum. Diketuhui anak lahir pada tanggal 29
Mei 2017.
Pertanyaan soal
Berapakah usia anak pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. 4 tahun 4 bulan
B. 4 tahun 3 bulan
C. 3 tahun 8 bulan
D. 3 tahun 9 bulan
E. 2 tahun 7 bulan
ID soal 5 35
Kasus (vignete)
Anak laki-laki usia 6 tahun dirawat di ruang anak dengan keluhan demam sejak 3 hari yang
lalu. Anak tampak lemas dan kadang merasakan sakit di daerah abdomen.ibu mengatakan anak
sulit makan dan rewel. Hasil pengkajian didapatkan suhu 40˚C, frekuensi napas 30x/menit,
frekuensi nadi 100x/menit.

Pertanyaan soal
Apakah implementasi yang harus dilakukan perawat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Kompres air hangat
B. Observasi intake dan output
C. Anjurkan makan sedikit tapi sering
D. Ajarkan keluarga manjemen nyeri non farmal
E. Bantu anak untuk melakukan aktifitas bertahap
ID Soal 36

Kasus (vignete)
Seorang laki-laki usia 9 tahun di rawat di ruang perawatan anak hari ke tiga karena fraktur
radialis sinistra. Lengan bawah sinistra pasien di pasang gips lengan pendek. Perawat
memposisikan lengan sinistra pasien seinggi jantung, mengkaji sistem pengisian kapiler
(capiler refeel).

Pertanyaan soal
Apakah tujuan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Mencegah tejadinya sindrom kompartemen
B. Mencegah terjadinya tromboemboli
C. Mencegah terjadinya delayed union
D. Mencegah terjadinya non union
E. Mencegah terjadinya malunion

ID Soal 37

Kasus (vignete)
Laki-laki usia 6 tahun dirawat di ruang perawatan anak dengan keluhan wajah moon face,
skrotum tampak membesar mengkilat, terdapat pitting edema pada ekstremitas bawah. TD=
115/60 mmHg, frekuensi nadi= 85 x/menit, Frekuensi nafas= 22 x/menit Hasil pemeriksaan
laboratorium ditemukan Hb= 11,8, Albumin= 2,8 gr/dL, kolesterol= 450 gr/dL, protein urin=
2+.

Pertanyaan soal
Apakah implementasi keperawatan prioritas terkait edema pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Diet cukup kalori
B. Rubah posisi pasien tiap 3 jam
C. Berikan posisi setengah duduk pada pasien
D. Berikan alas bantal pada kedua kaki pasien
E. Berikan ganjalan pada bagian bawah skrotum pasien
ID Soal 38

Kasus (vignete)
Perempuan usia 6 tahun masuk dirawat di ruang perawatan anak hari ke 5 dengan kasus diare.
Menurut ibunya, pasien sudah tidak mencret lagi. Namun ibu pasien mengatakan dalam
sehari ini pasien tampak cemberut, malas berbicara dengan ibu dan saudaranya yang lain.
Perawat melihat tampak pasien hanya duduk sibuk dengan mainannya sendiri.kemudian
perawat meminta pasien menyebutkan lima hal yang baik dan lima hal yang buruk yang
dirasakan pasien hari ini.

Pertanyaan soal
Manakah prinsip tehnik komunikasi yang dilaksanakan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Tehnik permainan asosiasi kata
B. Tehnik respon fasilitatif
C. Tehnik saling bercerita
D. Tehnik pro dan kontra
E. Tehnik orang ketiga

ID Soal 39

Kasus (vignete)
Perempuan usia 12 tahun dibawa ke poli THT oleh ibunya dengan keluhan telinga sebelah
kiri kurang jelas mendengar. Menurut ibunya,pasien sudah satu minggu mengalami kondisi
tersebut. Menurut dokter spesialis THT anak tersebut menderita tuli konduktif. Kemudian
perawat melakukan pengkajian ketajaman pendengaran dengan menggunakan uji weber.

Pertanyaan soal
Apakah respon pasien yang dinilai pada uji weber tersebut?

Pilihan jawaban
A. Pasien mengalami lateralisasi kiri
B. Pasien mengalami lateralisasi kanan
C. Pasien tidak mengalami lateralisasi
D. Pasien mendengar air conduction dua kali lebih lama dari bone conduction
E. Pasien mendengar suara air conduction lebih lama dari bone conduction

ID Soal 40
Tinjauan Jabaran

Kasus (vignete)
Laki-laki usia 10 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan rasa nyeri terasa di semua bagian
kepala, muntah tiba-tiba. Anak tidak mau minum. GCS= 12, TIK= 21 mmHg. Hasil
pemeriksaan CT-Scan tampak Ventrikel lateral III dan IV melebar, kesan: hidrosefalus
komunikan dengan edema veriventrikel terutama kiri.

Pertanyaan soal
Apa masalah utama pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Nyeri
B. Gangguan mobilitas fisik
C. Gangguan integritas kulit
D. Kurangnya volume cairan
E. Perubahan perfusi jaringan serebral
ID Soal 01 41
Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete):
Batita usia 2 tahun datang ke Puskesmas bersama orangtua dengan keluhan sukar bernapas.
Hasil pengkajian: frekuensi napas 30 x/menit, suhu 36,50 C, tidak ada tarikan dinding dada
dan tidak ada suara napas tambahan.

Pertanyaan soal:
Apakahdata yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut berdasarkan MTBS?

Pilihan jawaban:
A. Rasio inspirasi dan ekspirasi
B. Penggunaan otot napas
C. Saturasi oksigen
D. Perfusi jaringan
E. Tekanan darah

ID Soal 02 42
Kasus (vignete):
Seorang anak laki-laki usia 11 tahundirawat di ruang anak. Hasil pengkajian didapatkan akral
teraba hangat, suhu 36,7°C, frekuensi napas 20 x/menit dangkal, terdengar murmur mid-
diastolik, TD 100/60 mmHg. Ibu mengatakan bahwa anak cepat lelah setelah beraktivitas.

Pertanyaan soal:
Apakahdata yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban:
A. Saturasi oksigen
B. Kefektifan perfusi perifer
C. TTV saat perubahan posisi
D. TTV sebelum dan sesudah aktivitas
E. Aktivitas yang dilakukan selama di rumah sakit

ID Soal 03 43
Kasus (vignete):
Seorang balita perempuandibawa ibunya ke Poli Tumbuh kembang. Ibu mengatakan bahwa
anak mempunyai riwayat PDA. Perawat akan mengkaji tumbuh kembang anak. Perawat
menjelaskan prosedur kepada ibu, menyiapkan alat yang digunakan, dan menanyakan
tanggal lahir anak.

Pertanyaan soal:
Apakahtindakan selanjutnya pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban:
A. Meminta anak melompat
B. Menghitung usia kronologis
C. Mengatur posisi yang nyaman
D. Menanyakan perkembangan anak
E. Membuat garis lurus pada usia kronologis

ID Soal 04 44
Kasus (vignete):
Seorang anak laki-laki usia 14 tahun, dirawat di ruang anak dengan diagnosa VSD. Hasil
pengkajian: pasien merasa sesak nafas,frekuensi napas 28x/menit. Perawat melakukan
tindakan kolaboratif pemberian oksigen. Perawat mencuci tangan, menyiapkan alat,
menyambungkan selang oksigen dengan tabung oksigen.

Pertanyaan soal:
Apakahtindakan selanjutnya pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban:
A. Memeriksa kadar saturasi oksigen
B. Menghitung kebutuhan oksigen
C. Menyesuaikan dosis oksigen
D. Memasang masker ke klien
E. Memfiksasi masker

ID Soal 05 45
Kasus (vignete):
Seorang anak laki-laki usia 6 tahun menunjukkan gejala gangguan pernafasan. Hasil
pengkajian didapatkan suara napas rhonki pada lobus kanan, pasien terlihat susah bernapas,
dan terdapat sekret pada hidung. Berdasarkan advis dokter direncanakan pemberian
nebulisasi. Perawat yang bertugas mempersiapkan alat dan mengatur posisi pasien.

Pertanyaan soal:
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus diatas?

Pilihan jawaban:
A. Memasukkan obat kedalam tabung
B. Menghidupkan mesin inhalasi
C. Menempatkan sungkup oksigen pada mulut dan hidung pasien
D. Mengobservasi uap inhalasi
E. Mengatur waktu pemberian

ID soal1 46
Kasus (vignete)
Klien dirawat di bangsal penyakit dalam dengan diagnosa medis sindrom Guillain-Barre
mengalami paralisis pada tubuh bagian atas, sudah dilakukan intubasi dan diberikan ventilasi
mekanik.

Pertanyaan soal
Apakah yang harus dimasukkan perawat pada perencanaan keperawatan untuk menbantu
klien menghadapi penyakitnya ?

Pilihan jawaban
A. Memberikan klien kontrol penuh atas keputusan perawatan danmembatasi
pengunjung
B. Memberikan umpan balik positif dan mendorong ROMaktif
C. Memberikan informasi, memberikan umpan balik yang positif, danmendorong
relaksasi
D. Memberikan obat penenang melaluiintravena
E. Mengurangi distraksi dan membatasipengunjung
ID soal2 47

Kasus (vignete)
Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas 5 hari yang lalu, kemudian dilakukan operasi
kraniotomi 3 hari yang lalu. Ners A mendapat tugas untuk melakukan tindakan evaluasi
kondisi klien pasca kraniotomi.

Pertanyaan soal
Hasil pengkajian apa yang menunjukkan bahwa klien mengalami meningitis sebagai
komplikasi dari pembedahan?

Pilihan jawaban
A. Kerning signnegatif
B. Tanda Brudzinski positif
C. Tidak ada kakukuduk
D. Skor GCS15
E. Refleks Babinskinegatif

ID soal3 48

Kasus (vignete)
Seorang perawat sedang memberikan penjelasan kepada klien untuk persiapan pulang
pada klien dengan kanker prostat setelah tindakan prostatectomy. Penjelasan yang
diberikan agar klien tidak mengangkat barang dengan bobot lebih dari 10 kg selama
minimal 6minggu.

Pertanyaan soal
Apakah diagnosa keperawatan yang relevan dengan rencana tersebut?

Pilihan jawaban
A. Risiko gangguancairan
B. Risiko IntoleransiAktivitas
C. Hambatan EliminasiUrin
D. Risikopendarahan
E. Hambatan mobilitasfisik

ID soal4 49

Tinjauan Jabaran

Tinjauan Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
2 Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
3 Manajemen
Tinjauan Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
4 / Evaluasi
Tinjauan Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
5
Tinjauan Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
6 istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
7 kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
: dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang perawat sedang memberikan obat antihipertensi untuk pasien dengan hipertensi.
Klien memberitahu perawat bahwa mereka ingin mengonsumsi herbal untuk membantu
menurunkan tekanan darahnya.

Pertanyaan soal
Tindakan apa yang harus dilakukan perawat tersebut?

Pilihan jawaban
A. Beritahu klien bahwa herbal tidak aman dan seharusnya tidak digunakansama
sekali
B. Ajarkan klien bagaimana cara mengukur tekanan darah sehingga bisamemonitor
tekanan darahnyamandiri.
C. Beritahu klien jika mereka mengonsumsi herbal maka mereka harussering
mengukur tekanandarahnya
D. Izinkan klien menggunakan herbal apapun sesuaikeyakinannya
E. Dorong klien untuk mendiskusikan penggunaan herbal dengadokter
Kunci Jawaban: E
Referensi: Lewis et al (2011).
Nama pembuat: Habid Al Hasbi,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Institusi/bagian: STIKES Estu Utomo

Pembahasan: Meskipun beberapa herbal memiliki manfaaf, tapi tidak semua herbal aman
digunakan. Klien yang sudah mendapatkan terapi konvensional harus
dimotivasi untuk menghindari herbal dengan efek farmakologis yang sama
karena kombinasi (dosis, komposisi) kedua hal tersebut dapat memicu
reaksi yang berlebihan atau efek interaksi yang belum diketahui. Perawat
harus menyarankan klien untuk mendiskusikan penggunaan herbal dengan
dokter terkait komposisi obat, komplikasi, dan izin edar obat herbal.
ID soal5 50

Tinjauan Jabaran

Tinjauan Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
2 Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
3 Manajemen
Tinjauan Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
4 / Evaluasi
Tinjauan Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
5
Tinjauan Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
6 istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
7 kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / SistemPencernaan
: dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Kasus (vignete)
Klien dengan kolostomi baru yang dibuat dua hari yang lalu. Perawat A. melakukan
tindakanevaluasiterkaitkondisiklien,didapatkanhasilareastomamulaiflatusdanberbau busuk.

Pertanyaan soal
Apa interpretasi perawat yang benar?

Pilihan jawaban
A. Klien mengalami gajala awal iskemiausus
B. NGT klien seharusnya tidak bolehdicabut
C. Hal ini menunjukkan persiapan preoperasi usus yang tidakadekuat
D. Hal ini menunjukkan hiperperistaltik pada salurancerna
E. Hal ini normal, kejadian yangdiharapkan

Kunci E
Jawaban:
Referensi: Lewis et al (2011).
Nama Habid Al Hasbi,S.Kep.,Ns.,M.Kep
pembuat:
Institusi/bagian: STIKES Estu Utomo

Pembahasan: Kembalinya gerakan peristaltik setelah pembuatan kolostomi, klien mulai


mengeluarkan flatus berbau busuk dari stoma. Hal ini menunjukkan bahwa
fungsi usus kembali normal dan sesuai kondisi yang diharapkan. Dalam 72
jam pasca pembedahan, klien harus mulai BAB dari kolostomi.
ID soal 51
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/Belajar
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki ,usia 60 tahun, sedang di rawat di ruang penyakit dalam. Saat ini pasien
mengeluh batuk namun sekret sulit dikeluarkan dan kadang sesak napas terutama saat
berbaring. Data hasil pengkajian menunjukkan TD 139/72 mmHg, RR 20x/menit, nadi
80x/menit, suhu 36,80 C, SPO2 98 % tanpa O2 tambahan, terdengar ronkhi.

Pertanyaan soal
Apa masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?

Pilihan jawaban
A. Gangguan pertukaran gas
B. Pola napas tidak efektif
C. Bersihan jalan napas tidak efektif
D. Gangguan pertukaran gas
E. Gangguan ventilasi spontan
Kunci B. Bersihan jalan napas tidak efektif
Jawaban
Pembahasan Keluhan utama pasien adalah batuk namun sekret sulit dikeluarkan. Data hasil
pengkajian menunjukkan TD 139/72 mmHg, RR 20x/menit, suhu 36,80 C,
SPO2 98 % tanpa O2 tambahan, terdengar ronkhi.
Dilihat dari data diatas maka masalah keperawatan utama pada pasien adalah
bersihan jalan napas tidak efektif. Data hasil pengkajian yaitu batuk namun
sekret sulit dikeluarkan, terdengar ronkhi merupakan tanda mayor dari MK.
Bersihan jalan napas tidak efektif.
Referensi: Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
Nama Theodehild M. Theresia Dee, S.Kep.,Ns., M.Kep
pembuat
Institusi STIKES Maranatha Kupang

ID soal 52
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/Belajar
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, usia 20 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam akibat kecelakaan lalu
lintas. Perawat melakukan penilaian tingkat kesadaran. Hasil penilaian tingkat kesadaran
menunjukkan pasien terlihat tidur namun membuka mata saat dipanggil nama, mengeluarkan
kata yang sulit dipahami dan melakukan gerakan menarik dari sumber nyeri.

Pertanyaan soal
Berapa nilai tingkat keasadaran dari pasien tersebut?

Pilihan jawaban
A. E2V2M3
B. E3V3M3
C. E3V3M4
D. E3V2M2
E. E3V3M2
Kunci C. E3V3M4
Jawaban
Pembahasan Penilaian tingkat kesadaran meliputi respon membuka mata (Eye), kualitas
pembicaraan (Verbal) dan kemampuan menggerakkan sisi kiri dan kanan
(Motorik)

Respon membuka mata (E): spontan (4), respon terhadap suara (3),
rangsangan terhadap tekanan (2), tidak ada respon (1)
Respon verbal (V): orientasi baik (5), bingung (4), kalimat yang sulit
dipahami (3), suara (2), tidak ada respon (1)
Respon motorik (M): menuruti perintah (6), melokalisir nyeri (5),
menghindari sumber nyeri (4), fleksi abnormal (3), ekstensi (2), tidak ada
respon (1)
Referensi: Potter & Perry. (2013). Fundamental of Nursing Eighth Edition. St.Louis:
Elsevier
Nama Theodehild M. Theresia Dee, S.Kep.,Ns., M.Kep
pembuat
Institusi STIKES Maranatha Kupang

ID soal 53
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman/ aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/Belajar
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, usia 35 tahun, sudah 5 hari dirawat di ruang penyakit dalam. Pasien
mengeluh nyeri seperti tertusuk-tusuk pada perut dan kadang mengalami mual muntah. Hasil
pengkajian fisik menunjukkan pasien tampak meringis kesakitan, TD 120/90 mmHg, nadi
108x/menit, RR 20x/menit, suhu 37,6 0C, skala nyeri 5.

Pertanyaan soal
Apa masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?

Pilihan jawaban
A. Hipertermi
B. Gangguan rasa nyaman
C. Nyeri akut
D. Nausea
E. Risiko defisit nutrisi
Kunci C. Nyeri akut
Jawaban
Pembahasan Tanda dan gejala mayor untuk menegakkan MK. nyeri akut adalah data
subyektif berupa keluhan nyeri akut dan data obyektif seperti pasien tampak
meringis, posisi menghindari nyeri, gelisah, frekuensi nadi meningkat.
Maka, MK. nyeri akut diangkat sebagai masalah keperawatan utama dimana
keluhan utama pasien adalah nyeri seperti tertusuk-tusuk pada perut, didukung
dengan data hasil pengkajian fisik seperti pasien tampak meringis kesakitan
dan skala nyeri 5.
Referensi: Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
Nama Theodehild M. Theresia Dee, S.Kep.,Ns., M.Kep
pembuat
Institusi STIKES Maranatha Kupang
ID soal 54
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman/ aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/Belajar
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki, usia 50 tahun, sedang dirawat di ruang penyakit dalam. Pada saat dikaji
pasien mengeluh badan terasa panas dan lemas, TD 130/70 mmHg, RR 25x/menit, nadi
110x/menit, suhu 380C, perabaan akral hangat.

Pertanyaan soal
Apa masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?

Pilihan jawaban
A. Intoleransi aktivitas
B. Hipertemia
C. Termoregulasi tidak efektif
D. Pola napas tidak efektif
E. Hipotermia

Kunci B. Hipertermia
Jawaban
Pembahasan Dilihat dari data diatas maka masalah keperawatan utama pada pasien adalah
hipertermia. MK. hipertermia diangkat sebagai MK. utama karena didukung
dengan adanya data mayor berupa suhu lebih dari normal: 380C dan data
minor berupa perabaan akral hangat, takikardi: nadi 110x/menit, takipnea: RR
25x/menit.
Referensi: Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
Nama Theodehild M. Theresia Dee, S.Kep.,Ns., M.Kep
pembuat
Institusi STIKES Maranatha Kupang
ID soal 55
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman/ aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/Belajar
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, usia 25 tahun, sedang dirawat di ruang penyakit dalam. Pada saat
pengkajian pasien mengeluh nyeri pada bagian perut. Pasien juga mengatakan sudah 6 kali
BAB dan fesesnya cair. Hasil pengkajian fisik didapatkan TD 100/90 mmHg, nadi 80x/menit,
RR 22x/menit, mukosa bibir kering, turgor kulit menurun.
Pertanyaan soal
Apa masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?

Pilihan jawaban
A. Hipervolemia
B. Nyeri akut
C. Hipovolemia
D. Diare
E. Disfungsi motilitas gastrointestinal
Kunci C. Hipovolemia
Jawaban
Pembahasan Tanda dan gejala mayor untuk menegakkan MK. hipovolemia adalah adanya
tanda dan gejala mayor pada pasien berupa frekuensi nadi meningkat, nadi
teraba lemah, tekanan darah menurun, turgor kulit menurun, membran mukosa
kering, volume urin menurun.
Pada kasus diatas MK.hipovolemia diangkat sebagai MK. utama didukung
dengan data hasil pengkajian seperti TD 100/90 mmHg, mukosa bibir kering,
turgor kulit menurun.
Referensi: Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
Nama Theodehild M. Theresia Dee, S.Kep.,Ns., M.Kep
pembuat
Institusi STIKES Maranatha Kupang

56. Seorang perempuan berusia 38 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena PPO K.
Hasil pengkajian pasien tampak sesak, TD 110/70 mmHg, frekuensi napas 28x/ menit,
frekuensi nadi 100x/menit, tampak refraksi dada, dan tampak penggunaan otot-otot
pemapasan. Hasil pemeriksaan AGD didapatkan nilai pH 7,30, PaCO2 49 mmHg, PaO2 85
mmHg, HcO3 22 mEq/L, saturasi oksigen 97%. Apakah interpretasi hasil AGD pada pasien?
A. Asidosis Metabolik terkompensasi
B. Alkalosis Respiratorik
C. Asidosis Respiratorik
D. Alkalosis Metabolik
E. Asidosis Metabolik

Pembahasan:
Pada kasus di atas untuk melakukan interpretasi nilai AGD, langkah yang harus diingat yaitu:
Langkah 1 Klasifikasi pH, nilai normal pH: 7,35-7,45, dalam soal Nilai pH 7,30 (menurun)
menandakan Asidemia. Langkah 2 Nilai PaCO2 dengan nilai nonnal: 35-45 mmHg, dalam soal
nilai PaC02 49 mmHg (meningkat) menandakan adanya asidosis respiratorik. Langkah 3 Nilai
HCO3 dengan nilai normal: 22-26 mEg/dL, dalam soal di atas nilai-nya normal, apabila
menurun menandakan adanya asidosis metabolik, dan apabila meningkat menandakan
adanya alkalosis metabolik. Langkah 4 Tentukan adanya kompensasi dengan melihat dua
komponen yaitu PaCOz dan HCO2, apabila keduanya abnormal (atau hampir abnormal)
Dada arah yang berlawanan maka terdapat kompensasi. Apabila nilai salah satu Komponen
abnormal, dan komponen lainnya normal maka tidak terdapat kompensasi.
Jawaban : C

57. Seorang laki-laki berusia 40 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sesak napas. Hasil pengkajian : TD 130/80mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas
24x/menit, x-ray toraks menunjukan adanya pleuritis dextra. Saat ini perawat sedang
melakukan pemeriksaan flsik paru pada. tahapan, auskultasi
Apakah hasil pemeriksaan pada kasus tersebut?
A. ronchi
B. vesikuler
C. wheezing
D. bronchial
E. Friction rub

Pembahasan:
Pleuritis adalah peradangan pada area pleura. Friction rub terjadi karena adanya gesekan
antar lapisan pluera bagian dalam dan luar yang meradang. Friction Rub akan terdengar saat
proses respirasi dan tidak terdengar saat tidak ada respirasi
Jawaban : E

58. Seorang laki-laki berusia 64 tahun di rawat di ruang penyakit dalam keluhan nyeri dada
sejak 2 jam sebelum MRS. Hasil pengkajian pasien mengatakan dadanya terasa panas, skala
nyeri 7, akral dingin, lemah, dan cemas. TD 140/80 mmHg, frekuensi nadi 72x/menit, dan
frekuensi napas 20 x/menit. Hasil EKG menunjukan ST elevasi pada lead V3 dan V4.
Di manakah lokasi infark yang dialami pasien tersebut?
A. posterior jantung
B. inferior jantung
C. anterior jantung
D. lateral jantung
E. septal jantung

Pembahasan:
Sandapan menunjukan arah vektor dari gelombang yang muncul, Lead V3 dan V4
menunjukan adanya gelombang terlambat dan putus pada daerah anterior jantung, Lead V1
dan
V2 pada area septum, Lead I, aVL, V5 dan v6 pafla area lateral, Lead II, III, dan aVF area
interior dan Lead Resiprokal, VI-V3 area posterior.
Jawaban : C

59. Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis
peritonitis dan mengeluh nyeri perut. Hasil pengkajian skala nyeri 6, tampak wajah
menyeringai, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit,
suhu 38°C.
Apakah pengkajian lanjutan pada kasus tersebut?
A. mual
B. muntah
C. bising usus
D. distensi perut
E. intake dan output cairan

Pembahasan:
Peritonitis menghasilkan efek sistemik yang berat, perubahan sirkulasi, perpindahan cairan
dan masalah pernapasan serta ketidak seimbangan cairan dan elektrolit. Respon inflamasi
mengalihkan aliran darah ekstra ke bagian usus yang mengalami inflamasi untuk melawan
infeksi. cairan dan udara. udara tertahan dalam lumen, tekanan dan sekresi cairan dalam
usus meningkat. Sehingga aktifltasusus mengalami penurunan dan cenderung berhenti.
Proses inflamasi sendiri meningkatkan kebutuhan terhadap oksigen sehingga paru berespon
dengan meningkatkan pemanasan.
Jawaban : C
60. Balita laki-laki usia 2 tahun dibawa ibu ke Puskesmas dengan keluhan mencret 5x sehari
dan anak tampak lemas, Hasil pengkajian: rewel, mata cekung dan mukosa bibir kering.
perawat akan menentukan derajat dehidrasi dengan pendekatan MTBS. Apakah data yang
perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut?
A. Capillary Refill Time
B. Cubitan kulit perut
C. Konsistensi feses
D. Berat badan
E. Suhu

Pembahasan:
Berdasarkan pendekatan MTBS, data penting yang perlu dikaji untuk menentukan deraj at
dehidrasi adalah cubitan kulit pemt kembali lambat atau sangat lambat, malas minum atau
minum dengan lahap, mata cekung, dan gelisah atau rewel.
Jawaban : B

61. Anak perempuan dibawa ibunya ke poliklinik tumbuh kembang untuk pemeriksaan. Hasil
pengkajian: tanggal lahir 24 November 2015, BB 10 kg, TB 80 cm. Perawat akan melakukan
skrining perkembangan pada hari ini tanggal 04 Oktober 2017.  Berapakah usia anak pada
kasus tersebut?
A. 1 tahun 9 bulan 9 hari
B. 2 tahun 1 bulan 20 hari
C. 1 tahun 9 bulan 10 hari
D. 2 tahun 9 bulan 10 hari
E. 1 tahun 10 bulan 10 hari

Pembahasan:
Cara penghitungan usia anak adalah dengan mengurangi tanggal pemeriksaan dengan
tanggal lahir anak. Urutan cara mengurangi dimulai dari hari (tanggal), bulan, tahun. Prinsip
penghitungan apabila hari (tanggal) tidak bisa dikurangi karena lebih kecil maka meminjam
pada bulan (dengan menambah 30), apabila bulan tidak bisa dikurangi karena lebih kecil
maka mengambil di tahun (menambah 12). Pada kasus diatas cara penghitungannya adalah
Tanggal pemeriksaan 04 Oktober 2017 dikurangi tanggal lahir 25 November 2015 maka, usia
anak.
Jawaban : E

62. Anak laki-laki usia 7 tahun sudah 3 hari dirawat di ruang perawatan anak. Hasil
pengkajian: anak tampak murung, tidak mau makan, menolak berbicara dan menolak ketika
akan dilakukan tindakan oleh perawat. Ibu mengatakan anak ingin segera sembuh dan
kembali ke sekolah.
Apakah penyebab utama respon anak pada kasus tersebut?
A. Perpisahan dengan teman sebaya
B. Adanya lingkungan yang asing
C. Cemas terhadap orang asing
D. Takut akan cedera tubuh
E. Hilang kontrol

Pembahasan:
Sumber stressor akibat hospitalisasi pada anak usia sekolah adalah Berpisah dengan
kelompok sosialnya (teman sebaya), karena dia biasa melakukan kegiatan bermain atau
pergaulan sosial (peer group).
Jawaban : A

63. Anak laki-laki usia 5 tahun dirawat di ruang anak dengan keluhan batuk disertai demam.
Hasil pengkajian: tidak nafsu makan, rewel, sulit tidur pada malam hari, Sputum kental,
terdengar ronchi di kedua lapang paru, frekuensi napas 30x/menit, frekuensi nadi
90x/menit, suhu 37,9°C.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
A. Bersihan jalan napas tidak efektif
B. Gangguan pertukaran gas
C. Risiko defisit nutrisi
D. Gangguan pola tidur
E. Hipertermia

Pembahasan:
Bersihan jalan nafas tidak efektif merupakan kondisi jalan nafas yang tidak normal akibat
adanya penumpukan sputum yang kental atau berlebihan yang sulit untuk dikeluarkan.
Bersihan jalan nafas efektif ditandai dengan tidak ada batuk, tidak ada sputum dan bunvi
nafas vesikuler.
Jawaban : A

64. Seorang perempuan berusia 28 tahun hamil 20 minggu datang ke poliklinik KIA untuk
memeriksakan kehamilan. Hasil pengkajian: riwayat persalinan tahun 2000 melahirkan bayi
laki-laki usia kehamilan 38 minggu. Pada tahun 2005 melahirkan bayi perempuan usia
kehamilan 37 minggu dan pada tahun 2010 mengalami keguguran saat usia kehamilan 12
minggu.
Bagaimanakah penulisan status obstetrik pada kasus tersebut?
A. G3P1A2
B. G3P2Al
C. G4P2Al
D. G4P3A0
E. G4P1A2

Pembahasan:
Status obstetrik meliputi:
' Gravida (G): adalah jumlah kehamilan, tanpa melihat lamanya termasuk kehamilan saat ini.
' Para/Persalinan/Partus (P): adalah kelahiran setelah gestasi 20 mg, tanpa melihat kondisi
bayi hidup / mati
' Abortus (A): adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan
dengan batasan gestasi kurang dari 20 minggu.
Contoh pencatatan kehamilan: GI PO AO : Gravida 1, para 0, abortus 0 yang artinya pasien
hamil anak pertama belum pernah melahirkan ataupun abortus.
Jadi pada kasus diatas menunj ukkan kasus obstetri Gravida 4 (saat ini hamil 20 minggu,
persalinan tahun 2000 dan 2005, riwayat Keguguran tahun 2010)
Partus 2 (persalinan tahun 2000 dan 2005)
Abortus l (keguguran tahun 2010)
Jawaban : C
65. Seorang perempuan berusia 23 tahun G1 P0 A0 datang ke poliklinik KIA untuk
memeriksakan kehamilannya. Hasil pengkajian HPHT 20 April 2018, siklus 28 hari, TD 120/70
mmHg, dan frekuensi nadi 80x/menit.
Kapan taksiran persalinan pada pasien tersebut?
A. 20 Januari 2019
B. 27 Januari 2019
C. 30 Januari 2019
D. 20 Februari 2019
E. 27 Februari 2019

Pembahasan:
Menentukan taksiran persalinan berdasarkan rumus Neagle :
Patokan: HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) Rumus (+7-3 +1) untuk HPHT bulan April
Desember (hari ditambah 7, bulan dikurangi 3, tahun ditambah 1) (+7 +9 +0) untuk HPHT
bulan J anuari Maret (hari ditambah 7, bulan ditambah 9, tahun ditambah 0) Berdasarkan
kasus di atas taksiran persalinan pasien adalah:
SNeagle:
HPHT :20 4 2018
+7 -3 +1 Taksiran Partus: 27 l 2019 Strategi:
fokus dalam menghitung taksiran
Dari kasus yang menj adi i tambah 9!
partus adalah bulan saat HPHT apakah bulan d bulan dikurangi 3 dan tahun ditambah 1
Jawaban : B

66. Seorang perempuan berusia 25 tahun G1 P0 A0 hamil 39 minggu dirawat di ruang


bersalin pada pukul 16.00 WIB dengan inpartu. Hasil pengkajian pukul 17.00 WIB pasien
tampak gelisah, kontraksi uterus 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 40 detik, DJJ
150x/menit, pembukaan serviks 5 cm dan ketuban utuh.
Kapankah perawat dapat melakukan pemeriksaan dalam selanjutnya?
A. 18.00 WIB
B. 19.00WIB
C. 20.00 WIB
D. 21.00 WIB
E. 22.00 WIB

Pembahasan:
Metode pemantauan persalinan setelah memasuki kaki fase aktif (dimulai dari pembukaan 4
cm) adalah dengan menggunakan partograf. Hal yang dipantau dalam partograf setiap 30
menit sekali adalah denyut jantung janin, kontraksi uterus dan frekuensi nadi. Pemeriksaan
dalam idealnya dilakukan 4 jam sekati untuk mengetahui pembukaan serviks, penurunan
kepala, ketuban dan penyusupan/molase kepala Disamping itu, pemeriksaan dalam yang
tidak terlalu sering bermanfaat untuk mencegah terjadinya infeksi pada ibu dan Jamn.
Jawaban : D

67. Seorang perempuan berusia 20 tahun P1 A0 postpartum hari ke7 datang ke poliklinik KIA
untuk kontrol paska persalinan. Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri dan keluar cairan
kuning dari daerah jahitan episiotomi. Observasi tanda-tanda mmHg vital: TD mmHg,
frekuensi nadi 92x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 38.5C serta nyeri daerah
perineum skala 5.
Apakah pengkajian selanjutnya yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A Pemeriksaan lochea
B. Pemeriksaan involusi uteri
C. Pemeriksaan tanda Homan
D. Pemeriksaan tanda REEDA
E. Pemeriksaan diastasis rektus abdominis

Pembahasan:
Sebaiknya dalam melakukan pengkajian pada pasien postpartum kita melakukan
pemeriksaan head to toe, sehingga perawat  dapat mengetahui perubahan normal atau
mengidentifikasi perubahan tidak normal yang teljadi pada masa postpartum. Khusus pada
pasien ini mengalami keluhan nyeri pada daerah perineum (yang terdapat jahitan paska
persalinan). Karena rasa nyeri erat kaitannya dengan masalah infeksi maka pengkajian
selanjutnya yang perlu kita lakukan untuk menemukan masalahnya adalah dengan
mengobservasi daerah perineum dengan indikator REEDA. REEDA merupakan indikator yang
menunjukan adanya infeksi pada area perineum yang terdapat jahitannya. Jabatan dari
REEDA adalah R=Redness (kemerahan), E=Edema(bengkak), E=Echimosis(bercak2
merah/purpura), D=Discharge (cairan yang keluar dari luka), A=Approximate (penutupan
kembali jaringan luka). REEDA sebaiknya selalu diidentifikasi pada pasien postpartum
dengan luka jahitan perineum.
Jawaban : D

68. Seorang perempuan usia 20 tahun, datang ke poli kulit, post luka bakar. Ketika perawat
akan melakukan pengukuran TD, pasien menolak dan menutupi tangannya dengan jaket
Hasil pengkajian: tangan sebelah kanan berwarna putih bekas luka bakar, pasien banyak
menunduk, dan mengatakan tangannya tidak sepati orang lain.
Apakah komponen konsep diri yang terganggu pada kasus tersebut?
A. penampilan peran
B. citra tubuh
C. harga diri
D. ideal diri
E. identitas

Pembahasan:
Konsep diri terdiri dari 5 komponen yaitu citra,tubuh,ideal diri, harga diri, penampilan
peran, dan identitas diri. Citra tubuh merupakan sikap sadar dan bawah sadar terhadap
tubuh sendiri. Perasaan tidak puas seseorang terhadap tubuhnya yang
diakibatkan oleh pembahan struktur, bentuk dan fungsi tubuh karena tidak sesuai dengan
yang diinginkan.
Jawaban : B

69. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di RSU karena mengalami patah kaki akibat
kecelakaan motor sehingga harus diamputasi. Hasil pengkajian: pasien terlihat banyak diam,
menolak dikunjungi, dan mengatakan "andai saja dirinya lebih hati-hati, tentu saat ini ia
niasih bisa bekerja seperti biasa". Apakah tahap berduka yang dialami pada kasus tersebut?
A. denial
B. anger
C. depresi
D. bargaining
E. acceptance
Pembahasan:
Proses berduka menurut 'Tahapan Kubler Ross" meliputi: denial (menolak, mengingkari
peristiwa yang terjadi, tidak percaya itu terjadi, letih, lesu, mual gelisah, tidak tabu apa yang
akan dilakukan), anger (melampiaskan kekesalan, nada suara tinggi, berteriak, bicara kasar,
menyalahkan orang lain, menolak pengobatan, agresif, nadi cepat, gelisah, tangan
mengepal, susah tidur), bargaining (berusaha kembali ke masa lalu, sering mengatakan
"andai saja), depresi (menolak makan bicara, menyatakan putus asa dan tidak berharga,
susah tidur, letih) dan Acceptance (menerima kenyataan kehilangan)
Jawaban : D

70. Perawat Puskesmas melakukan kunjungan rumah kepada seorang perempuan berusia
16 tahun. Keluarga mengatakan klien tidak mau melakukan kegiatan apapun. Hasil
pengkajian: klien mengatakan malu dengan bekas luka bakar pada wajah, tampak sering
menutupi wajah, tampak murung, dan banyak menunduk. Apakah kriteria evaluasi pada
kasus tersebut?
A. Pasien menerima realita
B. Pasien menemukan makna hidup
C. Pasien mampu mengontrol keadaan
D. Pasien mengenal aspek positif yang dimiliki
E. Pasien mampu memulai interaksi dengan oranglain

Pembahasan:
Pembahan pada citra tubuh dapat menyebabkan terjadinya harga diri rendah situasional
ditandai dengan data subjektif: menilai diri negatif, merasa malu atau bersalah, melebih
lebihkan penilaian negatif tentang diri sendiri, menolak penilaian positif terhadap diri, dan
sulit" konsentrasi. Data objektif: bicara pelan dan lirih, menolak interaksi dengan orang lain,
jalan dengan menunduk, postur tubuh menunduk, kontak mata kurang, lesu, pasif, dan tidak
mampu membuat keputusan. »
Jawaban : D

71. Saat kunjungan rumah ditemui anak berusia 1 tahun. Ibunya mengatakan anaknya sering
batuk semenjak pindah ke rumah baru beberapa bulan yang lalu. Ibu klien mengatakan
anaknya sudah dibawa ke puskesmas dan mendapat obat namun batuknya berulang
kembali setelah obat habis.
Apakah Komponen pengkajian yang perlu dilakukan pada kasus tersebut?
A. fungsi keluarga
B. sistem respirasi anak
C. pola komunikasi keluarga
D. karakteristik tetangga
E. lingkungan rumah

Pembahasan:
Batuk merupakan respon alami tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari sistem
pernafasan. Pada kasus, frekuensi batuk meningkat setelah pindah ke lingkungan yang baru.
Hal ini merupakan petunjuk untuk melakukan pengkajian lebih mendalam pada lingkungan
sekitar anak (rumah baru) yang dapat memicu terj adinya batuk, sehingga jawaban yang
paling tepat adalah E. J awaban yang lain tidak tepat.
Jawaban : E

72. Saat kunjungan rumah didapatkan seorang perempuan berusia  39 tahun mengeluh
akhir-akhir ini merasa makin lemah, kadang sulit tidur, berat badan turun, dan demam
Suami klien meninggal 3 bulan yang lalu karena batuk yang lama dan sulit disembuhkan.
Hasil observasi didapatkan : rumah terasa lembab, pencahayaan redup, jendela hanya ada di
ruang tamu, TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 60x/mnt, frekuensi napas 30x/mnt.
Apakah pengkajian yang tepat dilakukan selanjutnya pada kasus tersebut?
A. pengkajian pola nutrisi klien
B. pengkajian pola tidur klien
C. pemeriksaan sputum
D. pengkajian lingkungan rumah
E. pemeriksaan laboratorium dasar

Pembahasan:
Data pada kasus yang perlu diperhatikan adalah suami klien ,yang meninggal 3 bulan yang
lalu karena batuk yang lama dan sulit disembuhkan. Perawat perlu mencurigai terjadinya
tuberculosis (TBC) pada suami klien. Lingkungan rumah juga mendukung terjadinya penyakit
TBC . Oleh karena itu perawat perlu melakukan pemeriksaan sputum karena klien
memmjukkan gejala terjadinya TBC. Jawaban yang paling tepat adalah C.
Jawaban : C
73. Seorang perawat melakukan kunjungan pertama pada sebuah keluarga dengan suami
yang sedang menjalani rawat jalan setelah terkena serangan stroke 2 bulan yang lalu, Ibu
mengatakan, "Saya mulai khawatir memikirkan masa depan keluarga sebab kalau kondisi
suami saya seperti ini terus pasti akan diberhentikan dari pekerjaannya. Hasil pemeriksaan
fisik klien: hemiplegia ekstremitas kanan, afasia, TD 140/90 mmHg.
Apakah pengkajian lanjutan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Struktur peran keluarga
B. Fungsi perawatan kesehatan keluarga
C. stress-adapatasi dan koping keluarga
D. ketersediaan terapi altemative dan komplementer
E. hubungan dan interaksi keluarga dengan komunitas

Pembahasan:
Pada kasus, data yang paling menonjol adalah kekhawatiran
istri klien terhadap kehidupan keluarga akibat penurunan kondisi kesehatan klien. Tekanan
darah klien termasuk stabil. Klien merupakan tulang punggung keluarga. Pengkajian yang
mendalam untuk menggali tingkat stress serta kemampuan keluarga beradaptasi dan
menerapkan koping perlu dilakukan. Oleh karena itu jawaban yang paling tepat adalah  C.
Jawaban : C

74. Seorang laki-laki berusia 62 tahun tinggal bersama keluarga dirumahnya, mengeluh
pusing, telinga berdengung, penglihatan kabur dan rasa berat di tengkuk pada perawat yang
berkunjung Hasil pengkajian genogram, didapatkan data orang tua klien meninggal karena
serangan stroke.
Apakah pemeriksaan fisik yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Mengukur JVP
B. Menginspeksi area dada
C. Mengukurtekanan darah
D. Menghitung frekuensi napas
E. Melakukan tes rinne dan swabach

Pembahasan:
Data berupa keluhan pusing, telinga berdengung, penglihatan kabur, rasa berat di tengkuk,
dan riwayat penyakit keluarga mengindikasikan adanya gangguan sistem kardiovaskular
khususnya hipertensi. Pemeriksaan flsik yang tepat dilakukan oleh perawat kepada
klienadalah mengukur tekanan darah.
Jawaban : C

75. Seorang laki-laki berusia 75 tahun tinggal di Panti Wreda. Sejak 4 hari yang lalu
mengeluh mual dan muntah, porsi makan hanya dihabiskan 1/4 porsi saja. Klien terbaring
lemah di tempat tidur. Aktivitas dan nrtinitas lainnya tidak bisa dilakukan oleh klien.
Apakah data yang harus dikaji lebih lanjut pada kasus?
A. Kopling Individu
B. Kemampuan mobilisasi
C. Aktivitas kegiatan sehari-hari
D. Jenis dan pola makan
E. Pola istirahat

Pembahasan:
Masalah yang nampak dominan pada kasus di atas adalah terkait pencernaan dan
pemenuhan nutrisi. Hal ini nampak dari data: mual-muntah, porsi makan yang dihabiskan V*
porsi saja. Untuk bisa menentukan masalah keperawatan yang tepat pada lansia tersebut
dibutuhkan pengkajian  lebih lanjut tentang hal-hal yang terkait pemenuhan nutrisi, sepertl
apa Jems makanan yang dikonsumsi oleh lansia, apakah ada kesulitan mengunyah atau
menelan.
Jawaban : D

76. Saat kunjungan rumah perawat menjumpai perempuan berusia 75 tahun tinggal
bersama keluarga. Keluarga mengatakan klien lebih banyak memilih diam di kamar,
cenderung marah dan tidak ingin keluar kamar semenjak suaminya meninggal dunia.
Keluarga sudah membantu membersihkan kamar dan tempat tidur klien agar tidak berbau.
Apakah pengkajian yang tepat pada kasus di atas?
A. Tanda-tanda vital
B. Skala aktivitas sehari hari
C. Kolaborasi untuk pemeriksaan urin
D. Tingkat depresi dengan Geriatric Depression Scale
E. Status kognitifdengan Mini Mental State Examination

Pembahasan:
Kehilangan pasangan adalah salah satu tugas perkembangan bagi lansia yang perlu
disiapkan, karena kondisi ini dapat menjadi pemicu teijadinya depresi pada lansia. Tanda
yang dapat ditemui, pada lansia dengan depresi adalah menarik diri dari ltagkungan, emosi
yang tidak stabil dan tidak tertarik melakukah aktivitas. Adanya tanda gejala tersebut perlu
di tindaklanjuti dengan melakukan pengkajian depresi. Geriatric Depression Scale (GDS)
adalah instrumen pengkajian yang sudah sangat lazim digunakan di berbagai setting baik di
rumah, rumah sakit maupun panti untuk mendeteksi masalah depresi. Instrumen ini terdiri
dari 30 pernyataan (long form) dan 15 (short form) pernyataan lansia mengenai kondisinya
belakangan ini. Jawaban lansia akari di jumlahkan dan di tentukan tingkat depresi yang
dialami dengan kategori skor lebih dari 5 dinyatakan sebagai depresi.
Jawaban : D

77. Saat evaluasi program DOTS didapatkan data: cakupan pengobatan klien (100%),
kegagalan pengobatan (30%). Saat wawancara sebagian besar keluarga berkata,"kami sudah
tidak batuk lagi sehingga obat tidak kami minum."
Apakah data yang harus dikaji lebih detail pada kasus?
A. lama minum obat
B. cakupan pengobatan
C. penyebab kegagalan pengobatan
D. keyakinan klien terhadap pengobatan
E. penyebab tidak melanj utkan pengobatan

Pembahasan:
Pernyataaan klien pada kasus,"kami sudah tidak batuk lagi sehingga obat tidak kami minum.
" mencerminkan keyakinan terhadap penyakit dan prosedur pengobatan yang tidak sesuai
dengan prosedur pengobatan anti TB. Pengobatan Anti TB harus dilakukan hingga tuntas 6-9
bulan.
Jawaban : D

78. Perawat melakukan pengkajian di suatu RW dengan membuat peta lingkungan dan
menggambarkan lokasi tempat berkumpulnya warga, fasilitas ibadah, tempat bennain anak,
sekolah serta lingkungan yang beresiko menimbulkan masalah kesehatan di masyarakat.
Apakah metode pengkajian dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?
A. kuesioner
B. wawancara
C. studi literatur
D. wienshieldsurvey
E. focus group discussion

Pembahasan:
Data tentang kondisi peta lingkungan dan menggambarkan lokasi tempat berkumpulnya
warga, fasilitas ibadah, tempat bermain anak, sekolah serta lingkungan yang beresiko
menimbulkan masalah kesehatan di masyarakat, dapat dikaji melalui metode winshield
survey. Metode ini dilakukan untuk mengkaji kondisi lingkungan flsik komunitas melalui
observasi. Hasil winshield survey adalah peta topografi suatu wilayah populasi.
Jawaban : D

79. Hasil pengkajian di suatu posyandu lansia didapatkan keluhan terbanyak nyeri perut kiri
atas. Kader mengatakan, "lansia menganggap hal tersebut adalah biasa dan memiliki
kebiasaan makan tidak teratur."
Apakah pengkajian lanjutan pada kasus tersebut?
A. wawancara kader tentang kesehatan lansia
B. data kunjungan lansia ke puskesmas
C. windshield survey lingkungan desa
D. kuesioner perilaku kesehatan lansia
E. pengkajian fisik pada lansia

Pembahasan:
Data tentang keluhan nyeri perut, lansia menganggap sebagai Penyakit biasa dan kebiasaan
makan lansia bersifat subjektif. Data subjektif perlu didukung dengan data objektif berupa
hasil Pengkajian fisik pada kelompok lansia.
Jawaban : E
80. Perawat mendapatkan gambaran kondisi pasien yang menjadi kelolaannya dari ketua
tim saat pre konferensi. Salah satu pasien dalam kondisi kebersihan diri dibantu, makan dan
minum dibantu, ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali, pemasukan dan
pengeluaran intake output cairan diminta untuk dicatat. Perawat diminta untuk segera
memberikan asuhan perawatan pada pasien setelah konferensi selesai.
Apakah tindakan keperawatan selanjurnya pada masalah tersebut?
A. Melanjutkan pengkajian pada pasien
B. Membaca prosedur perawatan pasien
C. Menentukan tingkat ketergantungan pasien
D. Membuat rencana asuhan keperawatan pasien
E. Mendiskusikan kondisi pasien bersama dokter

Pembahasan:
Pada kasus diatas, setelah mendapatkan gambaran tentang kondisi pasien, maka perawat
professional perlu melanj utkan pengkaj ian pada pasien dan melaksanakan asuhan
keperawatan berdasarkan rencana keperawatan yang telah disusun oleh ketua tim.
Jawaban : A

81. Perawat baru yang ditempatkan di ruang rawat inap penyakit bedah ditegur oleh ketua
tim karena dianggap terlalu lama dalam menyiapkan peralatan tindakan untuk tindakan
perawatan luka. Perawat tersebut menjelaskan bahwa ada peralatan yang perlu diperiksa
ketersediaannya terlebih dahulu.
Apakah tindakan selanj utnya dari ketua tim?
A. Melakukan pendampingan
B. Mengevaluasi kemampuan perawat baru
C. Memberikan orientasi ulang persiapan tindakan
D. Menunjuk perawat senior memberikan bimbingan
E. Menyusun pregram mentoring untuk perawat baru

Pembahasan:
Saat rekrutmen, perawat telah melewati berbagai tahapan seleksi termasuk kemampuan
melakukan tindakan keperawatan. Di sisi lain set alat-alat untuk tindakan secara prosedural
sudah siap untuk di gunakan sehingga apabila ada perawat baru yang lama dalam
menyiapkan peralatan maka perlu dikaji ulang kemampuan perawat tersebut.
Jawaban : B

82.Hasil survei tentang lama rawat pasien di ruang penyakit dalam didapatkan data 3 pasien
dirawat selama 4 hari; 5 pasien dirawat selama 7 hari; 7 pasien dirawat selama 4 hari; 5
pasien dirawat selama 5 hari.
Berapakah nilai ALOS pada hasil survei?
A. 4
B. 5
C. 6
D. 7
E. 8

Pembahasan:
Rata-rata lama rawat inap adalah (3x4) + (5x7) + (7x4) + (5x5) = 100
(3+5+7+5) = 20
Jawaban : B

83. Seorang laki-laki berusia 34 tahun di antar ke UGD karena kecelakaan. Hasil pengkajian:
didapatkan jejas di antara dada dan abdomen di ICS 4-5, pasien meringis kesakitan, defans
muskular (+), CRT 4 detik, pucat, akral dingin, TD 80/60 mmHg, frekuensi nadi 125 x/menit,
frekuensi napas 24 x/menit dansuhu 37°C.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Nyeri akut
B. Resiko infeksi
C. Gangguan perfusi
D. Defisit volume cairan
E. Perubahan pola napas

Pembahasan:
Trauma abdomen dapat menyebabkan pecahnya (ruptura) organ dalam seperti hati dan
lymph dan menimbulkan perdarahan yang ditandai gejala klinis berupa: tampak pucat, akral
dingin, frekuensi nadi > 120 x/menit, tekanan darah sistolik < 90 mmHg, dan ditemukan CRT
> 2 detik, kondisi ini sudah berada pada fase shock hipovolemik derajat 2-3 yang
mengindikasikan adanya masalah kekurangan volume cairan.
Jawaban : D

84. Lima orang pasien secara bersamaan diantar ke UGD dengan kondisi:
Pasien A : seorang laki-laki berusia 45 tahun, riwayat penyakit jantung dan saat ini mengeluh
nyeri dada,
Pasien B : seorang perempuan berusia 27 tahun mengalami serangan asma,
Pasien C : laki-laki berusia 38 tahun tidak sadarkan diri, dan tidak berespon terhadap nyeri,
Pasien D : seorang laki-laki berusia 32 tahun mengalami fraktur tertutup di daerah tibia
fibula
Pasien E : seorang perempuan berusia 54 tahun terdapat luka di bagian dahinya.
Manakah pasien yang harus mendapatkan prioritas Penanganan segera?
A. Pasien A
B. Pasien B
C. Pasien C
D. Pasien D
E. Pasien E

Pembahasan :
Pada pasien dengan kondisi tidak sadarkan diri, berpotensi menimbulkan
obstruksi/sumbatan jalan napas akibat lidah j atuh ke belakang dan bila penanganannya
terlambat dapat menyebabkan kematian.
Jawaban : C

85. Seorang laki-laki Berusia 38 tahun diantar ke UGD karena kecelakaan. Hasil pengkajian
tampak jejas pada area dada, bunyi jantung menjauh dan JVP meningkat. TD 85/50 mmHg,
frekuensi nadi 116 x/menit, dan frekuensi napas 28x/menit Apakah label wama triage pada
kasus tersebut?
A. Merah
B. Kuning
C. Hijau
D. Biru
E. Hitam

Pembahasan:
Trauma yang mengenai dada regio sebelah kiri bawah bisa menyebabkan injury di bagian
epikardium sehingga terjadi perdarahan yang menumpuk di area pericardium, hal ini akan
menyebabkan berkurangnya relaksasi ventrikel sehingga ventrikel fILling tidak optimal. J ika
volume terus bertambah, pada fase akut akan terjadi kompensasi berupa peningkatan heart
rate dan selanjurnya akan mengalami bradikardi hingga terjadinya henti jantung.
Jawaban : A

86. Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis
suspect apendisitis. Hasil pengkajian, pasien mengeluh nyeri perut kanan bawah, nyeri skala
7, mual, muntah, serta tidak nafsu makan, TD 130/80 mmHg, frekuensi napas 26x/menit,
dan frekuensi nadi 8x/menit.
Apakah pengkajian lanjut pada kasus tersebut?
A. auskultasi bising usus
B. observasi status nutrisi
C. pemeriksaan laboratorium
D. observasi tanda-tanda dehidrasi
E. palpasi, pada titik mc. burney

Pembahasan:
Nyeri dan sakit perut pada apendistis terjadi karena hiperperistaltik untuk mengatasi
obstruksi pada apendik. Nyeri viseral. akan mengaktifasi nervus vagus sehingga
mengakibatkan muntah. Pada palpasi didapatkan titik nyeri tekan kuadaran kanan bawah
atau titik Mc. Burney dan ini merupakan tanda kunci diagnosis
Jawaban : E

87. Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di ruang neurologi dengan keluhan
penurunan kesadaran. Hasil pengkajian saat diberi rangsang nyeri kedua lengan tampak
fleksi abnormal, membuka mata dan suara mengerang, pupil anisokor kanan, refleks cahaya
lambat, TD 160/90mmHg, frekuensi nadi 92x/menit, frekuensi napas 20x/menit, dan suhu
36,8°C. Berapakah nilai GCS pada kasus tersebut?
A. 5
B. 6
C. 7
D. 8
E. 9

Pembahasan:
Gangguan neurologi pada kasus stroke, cedera kepala dan meningitis terjadi karena adanya
kerusakan jaringan otak, kerusakan jaringan otak atau edema jaringan otak atau munculnya
tekanan infra kranial. Salah satu tanda yang paling mudah dilihat pada mekanisme ini adalah
penurunan kesadaran. Semakin rendah nilai GCS menunjukan semakin berat kerusakan atau
edema atau tekanan infra kranial.
Jawaban : C

88. seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di ruang bedah saraf dengan pasca
craniotomi. Hasil pengkajian, pasien tampak hemiparese kanan, lemah dan tidak mampu
menggerakan tubuhnya, reflex fisiologi melambat. Saat dilakukan  pemeriksaan otot
esktremitas kanan didapat hasil sebagai berikiut tidak mampu mengangkat lengan dan kaki
namun masih bisa menggerakannya.
Berapakah nilai kekuatan otot pada pasien tersebut?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

Pembahasan:
Penurunan kekuatan otot merupakan gejala neurologis yang umum tetj adi pada kasus
neurologi seperti stroke, meningitis dan cedera kepala. Ada mekanisme gangguan sentral
pada pusat motorik otak sehingga kurang'mampu mengkordinasikan gerakan ekstremitas.
Kelemahan otot ditentukan dengan skala kekuatan otot yakni; 0: tidak ada tonus, 1;
terdapat tonus tapi tidak ada gerakan, 2: terdapat pergerakan sendi tetapi tidak bisa
melawan gravitasi, 3: dapat melawan gravitasi tetapi tidak dapat menahan tahanan, 4:
pergerakan dapat menahan tahanan ringan sedan g , 5: kekuatan otot normal.
Jawaban : B

89. Seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat di mang neurologi dengan keluhan sakit
kepala. Hasil pengkajian didapat penglihatan kabur, kélemahan kaki, dan tangan pada sisi
kanan serta bicara tidak jelas, Untuk memastikan perawat akan melakukan pengkaj ian pada
nervus kranial XII .
Apakah yang harus dipermtahkan dalam pengkajian tersebut?
A. Minta pasien mengucapkan suara "A"
B. Meletakkan garam pada lidah bagian depan
C. Meletakkan gula pada lidah bagian belakang
D. Minta pasien untuk memocongkan mulutnya
E. Minta pasien menggerakkan lidah kesatu sisidan kesisi lainnya '

Pembahasan:
Defisit neurologi terjadi sebagai akibat dari kerusakan jaringan otak ada tertekannya
jaringan otak. Tanda dan gejala yang muncul sangat dipengaruhi juga oleh berat ringannya
kerusakan jaringan otak. Kerusakan jaringan ortak pada bagian mid brain dan batang otak
atau danya peningkatan tekanan intracranial berdampak terhadap fungsi. XII saraf kranial.
Tanda yang muncul memberikan bukti adanya kerusakan saraf bersangkutan seperti
munculnya gangguan saraf kranial XII dibuktikan dengan bilangnya fungsi menggerakan
lidah, saraf vagus hilangnya fungsi menelan dan sebagainya.
Jawaban : E

90. Seorang laki-laki berusia 18 tahun, dirawat di ruang bedah dengan fraktur tibia 1/3
proksimal tertutup 12 jam yang lalu. Perawat melakukan pengkajian neuro vaskular Untuk
mengidentifikasi adanya sindrom kompartemen.
Apakah data fokus pada kasus tersebut?
A. eritema pada area fraktur
B. edema pada sekitar area fraktur
C. pembahan warna kulit dari pucat ke sianosis
D. nyeri progresif tidak hilang dengan analgetik
E. daerah disekitar lokasi fraktur terasa lebih hangat

Pembahasan:
Compartemen Syndrome adalah suatu kondisi peningkatan tekanan intracompartmental.
peningkatan tekanan pada compartemen dapat menhambat aliran darah dan sarap dan
aliran perfusi darah ke bagian distal terhambat bila dibiarkan akan terjadi proses iskemi dan
nekrosis hal tersebut dapat menimbulkan nyari yang hebat dan cepat
Jawaban : D
ID soal 1 91
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument
/ Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak, laki-laki, usia 18 bulan dirawat di rumah sakit dengan diagnosa medis
Hidrochepalus. Hasil pemeriksaan fisik : rambut bersih, kepala membesar, sutura melebar,
anak sudah bisa bersuara/bicara tetapi tidak jelas. Operasi akan dilakukan besok siang,
keluarga sudah setuju, surat persetujuan operasi sudah ditandatangani.

Pertanyaan soal
Untuk mendukung persiapan operasi, data apakah yang perlu dikaji lebih lanjut pada kepala
pasien tersebut?

Pilihan jawaban
A. kulit kepala
B. bentuk mata
C. bentuk wajah
D. sutura kepala
E. lingkar kepala

Kunci Jawaban: E
Referensi: Ngastiyah. (2012) “Perawatan Anak Sakit, edisi 2,” Jakarta: EGC
Nama pembuat: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
Institusi/bagian: STIKES Estu Utomo
Pembahasan: Kulit kepala sudah ada data rambut bersih.
Bentuk mata merupakan data pengkajian di bagian kepala, tetapi kurang
mendukung data operasi yang akan dilakukan
Bentuk wajah merupakan data yang diperoleh dari pemeriksaan fisik
kepala, wajah khususnya, tetapi kurang mendukung data operasi yang
akan dilakukan
Sutura sudah ada data dalam vignette
Lingkar Kepala menunjukan pembesaran kepala berapa persen. Anak
dengan Hidrocephalus ini terjadi karena peningkatan cairan cerebrospinal
di otak. Dengan diketahuinya lingkar kepala, bisa diperkirakan cairan yang
terkumpul.
ID soal 1 92
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah/ Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak, laki-laki, usia 18 bulan, sudah dilakukan operasi pemasangan shunting
dengan indikasi Hidrochepalus. Hari ini sudah diijinkan pulang

Pertanyaan soal
Manakah yg bukan merupakan rencanan pemulangan untuk anak tersebut?

Pilihan jawaban
A. Jelaskan tanda infeksi
B. Jelaskan kontrol ulang
C. Ajarkan perawatan balutan
D. Jelaskan obat yang diberikan dan efek samping
E. Anjurkan orang tua untuk membatasi aktivitas anak.

Kunci E
Jawaban:
Referensi: Ngastiyah. (2012) “Perawatan Anak Sakit, edisi 2,” Jakarta: EGC
Nama pembuat Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
Institusi/bagian STIKES Estu Utomo
Pembahasan Karena ada luka operasi, tanda infeksi perlu dijelaskan pada orang tua agar
orang tua memahami sehingga orang tua segera ke fasilitas kesehatan
terdekat jika tanda muncul.
Waktu kontrol ulang perlu dijelaskan, sebagai wujud dari program
pengobatan dan keperawatan paripurna.
Orang tua wajib tahu tentang obat yang dikonsumsi di rumah, dengan
prinsip 5 benar agar orang tua tidak salah dalam memberikan obat. Jika
terjadi kesalahan, akan menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan.
Aktivitas anak usia 18 tahun, paska operasi memang perlu dilakukan
pembatasan dengan manajemen yang baik, sehingga anak bisa berinteraksi
dengan yang lain, bisa pengembangan kemampuan motorik dan
psikomotor. Kata yang sesuai adalah: ajarkan (dan atau anjurkan) orang tua
untuk melakukan manajemen aktivitas bagi anak.
ID soal 1 93
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian /Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak, perempuan, usia 7 tahun dirawat dengan keluhan badan lemas. Diagnosa
medis: anemia. Dari pengkajian yang dilakukan diperoleh data : Berat badan: 18 kg. anak
tampak pucat, Ibu mengatakan anak sulit makan, apalagi kalau pakai sayur hijau, makan
dengan tempe, tahu dan kuah sayur, anak juga tidak berminat dengan daging. anak
mengatakan, jika makan cepat merasa kenyang.

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada anak tersebut?

Pilihan jawaban
A. Obesitas
B. hipovelumia
C. Defisit nutrisi
D. Intoleransi aktivitas
E. Perfusi jaringan tidak efektif

Kunci Jawaban: C
Referensi: Ngastiyah. (2012) “Perawatan Anak Sakit, edisi 2,” Jakarta: EGC
Nama pembuat: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
Institusi/bagian: STIKES Estu Utomo
Pembahasan:
ID soal 1 94
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian /Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak, jenis kelamin laki-laki, berumur 2 bulan, dirawat dengan diagnosa medis
tetralogi fallot. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan data : anak tampak pucat sampai kebiruan
di wajahnya. Saai ini anak menangis, gelisah, badan tampak lemah, kurus, kadang gelisah.
capilerry refill time lebih dari 3 detik.keluarga mengatakan sejak lahir An. D sering pucat
kalau minum ASI, setelah itu badan lemes. Respirasi 35 x/menit, ada retraksi suprasternal,
Nadi 160 x/menit.

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada anak tersebut?

Pilihan jawaban
A. Defisit nutrisi
B. Intoleransi aktifitas
C. Perfusi perifer tidak efektif
D. Gangguan pertukaran gas
E. Gangguan sirkulasi spontan

Kunci Jawaban: E
Referensi: Ngastiyah. (2012) “Perawatan Anak Sakit, edisi 2,” Jakarta: EGC
Nama pembuat: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
Institusi/bagian: STIKES Estu Utomo
Pembahasan: Data menunjukan anak kurus, tetapi tidak ada data berat badan dan tinggi
badan yang mendukung masalah defisit nutrisi. Dalam vignette juga tidak
ada data input dan output nutrisi
Data di vignette: badan tampak lemah. Data ini mendukung masalah
Intoleransi aktifitas. masalah intoleransi aktivitas tidak menjadi masalah
utama karena ada masalah oksigenasi.
Perfusi perifer tidak efektif adalah penurunan sirkulasi darah pada level
kapiler, yang dapat menganggu metabolisme tubuh. Dalam vignette soal
menunjukan tanda mayor untuk masalah perfusi perifer yaitu CRT lebih
dari 3 detik, pucat. Masalah ini tidak menjadi masalah utama karena ada
yang lebih utama, yaitu masalah sirkulasi spontan karena masalah perfusi
perifer ini bisa terjadi karena adanya gangguan sirkulasi spontan.
ID soal 1 95
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak, jenis kelamin laki-laki, berumur 2 bulan, dirawat dengan diagnosa medis
tetralogi fallot. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan data : anak tampak pucat sampai kebiruan
di wajahnya. Saai ini anak menangis, gelisah, badan tampak lemah, kurus, kadang gelisah.
capilerry refill time lebih dari 3 detik.keluarga mengatakan sejak lahir An. D sering pucat
kalau minum ASI, setelah itu badan lemes. Respirasi 35 x/menit, ada retraksi suprasternal,
Nadi 160 x/menit.

Pertanyaan soal
Posisi tidur yang harus segera kita atur untuk mengatasi masalah utama pada anak
tersebut?

Pilihan jawaban
A. sim
B. fowler
C. Semifowler
D. Knew chest
E. Tendelberg

Kunci Jawaban: D
Referensi: Ngastiyah. (2012) “Perawatan Anak Sakit, edisi 2,” Jakarta: EGC
Nama pembuat: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
Institusi/bagian: STIKES Estu Utomo
Pembahasan: Masalah utama dalam vignette tersebut diatas adalah gangguan sirkulasi
spontan. Tujuan utama mengatur posisi tidur pada anak tersebut adalah
untuk mengurangi rute sirkulasi pada anak sebelum kolaburasi dengan tim
medis. Posisi yang sesuai adalah knew chest. Dengan posisi tersebut, rute
sirkulasi akan berkurang sehingga sirkulasi spontan bisa tercapai sebelum
tindakan kolaburasi dilakukan.
ID Soal1 96

Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/


Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen /Cairan dan elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardio vaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki umur 7 tahun dirawat dirumah sakit. Keluhan utama sesak nafas. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan suara nafas wheezing, dan didiagnosa menderita asma
brochiale. Beberapa tindakan keperawatan dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan
pada anak, antara lain dengan mengajarkan keluarga dan anak cara menghindari faktor
pencetus periode asma pada anak.

Pertanyaan soal
Apakah kriteria hasil yang ditetapkan pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban
A. Anak dapat melakukan batuk efektif
B. Anak dan orang tua dapat mengimplemetasikan tindakan dengan tepat
C. Anak mampu bernafas dengan mudah
D. Anak dan orang tua mampu mengetahui dan mendeteksi tanda episode pencetus
asma
E. Orang tua dan anak dapat melakukan praktek kesehatan dengan baik

Kunci Jawaban: D
Referensi: Wong,DonnaL,MarilynHockenberry-
Eaton,DavidWilson,MarilynL.Winkelstein,PatriciaSchwartz..
2009.BukuAjarKeperawatanPediatik. Vol.1dan 2. Jakarta: EGC
Nama pembuat: Ns. Deni Metri, S.Kep., M.Kes.,
Institusi/bagian: Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
Pembahasan: Anak umur 7 tahun dengan diagnosa medis Asma Bronchiale.
Banyak intevensi yang dapat dilakukan baik observasi, terapetik dan
edukasi ( observasi tanda-tanda vital, ajarkan nafas dalam, berikan air
minum hangat, beri oksigen sesuai indikasi, jelaskan penyebab
kekambuhan asma)
Fokuslah kepada tindakan edukasi memberikan pendidikan kesehatan
mengenai penyebab kekambuhan asma, seperti bulu binatang, cuaca yang
dingin, debu, aktifitas fisik yang berlebihan dll ) dengan melihat demikian
diharapkan orang tua mampu mengatahui dan mendeteksi penyebab
episode asma (kekambuhan ) yang merupakan indikator keberhasilan
penyuluhan /pendidikan kesehatan yang kita berikan . melihat option
jawaban diatas maka jawaban D adalah pilihan yang tepat
ID soal 2 97
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah/ Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan&.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sitem integumen/
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki umur 5 tahun dibawa oleh orang tuanya kepoli anak. Orang tua
menceritakan akan kekhawatirannnya dengan perilaku anaknya yang sering memainkan alat
kelaminnya. Perawat yang bertugas saat itu, diharapkan orang tua dapat memberikan
informasi untuk mengatasi masalahnya

Pertanyaan soal
Apakah respon yang tepat, yang diberikan perawat kepada orang tua mengatasi masalah anak
tersebut ?

Pilihan jawaban
A. Anak ini terlalu dini melakukan perilaku seperti yang ibu sebutkan, sebaiknya
dikonsultasikan ke bagian kesehatan mental
B. Rupanya anak ibu mengalami masalah psikososial
C. Ibu tidak usah khawatir, ini merupakan perilaku yang normal pada usai itu
D. Ini merupakan perilaku tidak normal yang harus segera kita atasi bersama
E. Anak biasanya melakukan perilaku ini diusia diatas 7 tahun

Kunci C
Jawaban:
Referensi: Wong,DonnaL,MarilynHockenberry-
Eaton,DavidWilson,MarilynL.Winkelstein,PatriciaSchwartz..
2009.BukuAjarKeperawatanPediatik. Vol.1dan 2. Jakarta: EGC
Nama pembuat Ns. Deni Metri, S.Kep., M.Kes.
Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Tanjung karang
Pembahasan Berdasarkan teori perkembangan psikososial Sigmund Freud, yang
membagi perkembangan kepribadian menjadi tiga tahapan, yakni tahap
infantil (0-5 tahun), tahap laten (5-12 tahun), dan tahap genital (>12 tahun).
Tahap infantil yang paling menentukan dalam membentuk kepribadian,
terbagi menjadi tiga fase, yakni fase oral, fase anal, dan fase falis (phallic).
ini berlangsung pada tahun keempat atau kelima atau usia prasekolah (3-6
tahun ) yakni suatu fase ketika energi libido sasarannya dialihkan dari
daerah dubur ke daerah alat kelamin. Pada fase ini anak mulai tertarik
kepada alat kelaminnya sendiri, & mempermainkannya dengan maksud
memperoleh kepuasan. Pada fase ini masturbasi menimbulkan kenikmatan
yang besar. Pada saat yang sama terjadi peningkatan gairah seksual anak
kepada orang tuanya yang mengawali berbagai pergantian kateksis obyek
yang penting. Perkembangan terpenting pada masa ini adalah timbulnya
Oedipus complex, yang diikuti fenomena castration anxiety (pada laki-laki)
dan penis envy (pada perempuan). Oedipus complex adalah kateksis obyek
seksual kepada orang tua yang berlawanan jenis serta permusuhan terhadap
orang tua sejenis. Anak laki-laki ingin memiliki ibunya (ingin memiliki
perhatian lebih dari ibunya) dan menyingkirkan ayahnya, sebaliknya anak
perempuan ingin memiliki ayahnya dan menyingkirkan ibunya.
Melihat option diatas maka Jawaban C merupakan pilihan tepat
ID soal 3 98
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen /Cairan dan elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardio vaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Anakperempuan usia 12 tahun, dirawat di RS. Handayani. Perawat melakukan pengkajian
serta pemeriksaan fisik. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tanda burdzinski positif.
Diagnosa medis menyatakan bahwa anak menderita meningitis (peradangan pada selaput
otak).

Pertanyaan soal
Bagaimana Pemeriksaan burdzinski positif yang ditemukan pada anak tersebut

Pilihan jawaban

A. Pasien secara pasif menekuk pinggul dan lutut sebagai respon terhadap fleksi
leher dan melaporkan adanya nyeri pada tulang belakang
B. Pasien akan mengalami kejang-kejang dan penurunan kesadaran
C. Pasien meluruskan lengannya secara kaku saat supinasi maupun pronasi
D. Pasien menekuk kakinya pada pinggul dan lutut, serta mengeluh nyeri pada
tulang belakang ketika kakinya diluruskan
E. Lengan atas pasien ditekuk dan kaki diluruskan

Kunci Jawaban: A
Referensi: Wong,DonnaL,MarilynHockenberry-
Eaton,DavidWilson,MarilynL.Winkelstein,PatriciaSchwartz..
2009.BukuAjarKeperawatanPediatik. Vol.1dan 2. Jakarta: EGC

Nama pembuat: Ns. Deni Metri, S.Kep., M.Kes.,


Institusi/bagian: Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
Pembahasan: Pasien berbaring telentang tanpa bantal kepala.Pemeriksa berada di sebelah
kanan pasien.Letakkan tangan kiri di bawah kepala, tangan kanan di atas
dada kemudian lakukan fleksi kepala dengan cepat
kearah dada pasien sejauh mungkin.Lakukan Interpretasi :
Brudzinski I negatif (Normal) bila pada saat fleksi kepala, tidak terjadi
fleksi involunter kedua tungkai pada sendi lutut
Brudzinski I positif (abnormal) bila terjadi fleksi
involunter kedua tungkai pada sendi lutut
keperawatan dari data yang ada, melihat option jawaban diatas maka
jawaban A adalah pilihan yang tepat
ID soal 4 99
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif:pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah/ Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan&.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sitem integumen/
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki umur 9 tahun diantar orang tuanya ke ruang gawat garurat. Orang tua
mengatakan anaknya terkena jilatan api pada bagian wajah dan leher. Anak menangis dengan
mengeluhkan nyeri. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik oleh perawat didapatkan luka bakar
derajat 1 dengan luas 26 %, kulit kemerahan dan tidak terdapat bulae.

Pertanyaan soal
Apakah intervensi utama yang dilakukan pada anak laki-laki tersebut?

Pilihan jawaban
A. Kaji adanya kesulitan menelan
B. Kaji adanya edema saluran pernapasan
C. Penilaian kedalaman luka
D. Pasang Infus
E. Kaji adanya fraktur atau faktor lain yang memperberat luka bakar

Kunci B
Jawaban:
Referensi: Wong,DonnaL,MarilynHockenberry-
Eaton,DavidWilson,MarilynL.Winkelstein,PatriciaSchwartz..
2009.BukuAjarKeperawatanPediatik. Vol.1dan 2. Jakarta: EGC

Nama pembuat Ns. Deni Metri, S.Kep., M.Kes.


Institusi/bagian Poltekkes Kemenkes Tanjung karang
Pembahasan Ada beberapa derajat luka bakar, pada Luka bakar derajat 1:
Tingkat luka bakar yang hanya memengaruhi epidermis atau lapisan kulit
luar saja. Secara klinis, tandanya berupa kulit yang tampak merah, kering,
dan terasa sakit
Penyebab : jilatan api, sinar ultraviolet
Kedalaman : ketebalan superfisialis
Penampilan : kering, tidak ada gelembung (bulae) oedem minimal
Warna merah , terasa sakit
Intervensi yang dilakukan adalah
1. Penilaian keadaan umum pasien pertahatikan A : airway (jalan napas),
B ;breathing (pernapasan), C ; circulation (sirkulasi)
2. Kaji adanya kesulitan menelan atau bicara kemungkinan klien
mengalami trauma inhalasi
3. Penilaian luas dan kedalaman luka bakar
4. Kaji adanya edema saluran pernapasan 9mungkin klien perlu dilakukan
intubasi atau trakheostomi
5. Kaji adanya faktor-faktor lain yang memperberat luka bakar seperti
adanya fraktur, riwayat penyait sebelumnya seperti diabetes, hipertensi,
gagal ginjal
6. Pasang infus (IV line) jika luka bakar > 20 % derajat II /III biasanya
dipasang CVP (Central Venous pressure /tekanan vena sental
(kolaborasi dengan dokter )

Maka option jawaban fokus pada intervensi utama, lihat data yang muncul
pada soal. Klien mengalami luka bakar pada bagian wajah, kemungkinan
besar klien juga mengalami luka bakar pada bagian saluran pernapasan,
perawat sebaiknya mengkaji apakah pada saluran pernapasan terkena luka
bakar. Maka jawaban pada option B adalah yang paling tepat.
ID soal 5 100
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen /Cairan dan elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardio vaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perawat yang sedang merawat pasien anak dengan diagnose Talasemia. Perawat
memberikan informasi ini kepada orang tua anak dengan jujur dan jelas dengan penuh
perhatian menjelaskan mengenai penyakit yang dialami anaknya

Pertanyaan soal
Apakah prinsip etis yang dilakukan perawat tersebut?

Pilihan jawaban
A. Justice
B. Beneficiency
C. Confidentiality
D. Nonmaleficience
E. Veracity

Kunci Jawaban: E
Referensi: Wong,DonnaL,MarilynHockenberry-
Eaton,DavidWilson,MarilynL.Winkelstein,PatriciaSchwartz..
2009.BukuAjarKeperawatanPediatik. Vol.1dan 2. Jakarta: EGC

Nama pembuat: Ns. Deni Metri, S.Kep., M.Kes.,


Institusi/bagian: Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
Pembahasan: Ada 8 prinsip etis
Autonomi/otonomi
Prinsip ini didasarkan pada keyakinan bahwa individu isa berfikir logis dan
mampu membuat keputusan sendiri contoh yang tidakmemperhatikan
otonomi adalah memberitahukan klien bahwa keadaannya baik padahal
terdapat gangguan

Beneficience (berbuat baik)


Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik dengan
begitu dapat mencegah kesalahan
Misalnya perawat menasehati tentang program latihan untuk memperbaiki
ID soal 1 101
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif /Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat komunitas melakukan kunjungan pada posyandu lansia di Desa Mawar. Hasil
pemeriksaan fisik pada saat itu menunjukkan 65% lansia menderita hipertensi. Sebagian
besar lansia tidak memperhatikan dietnya. Pelayanan posyandu 5 meja tidak dijalankan
semua. Kader tidak melakukan penyuluhan diet hipertensi untuk lansia.

Pertanyaan soal
Apakah subsistem komunitas yang dikaji perawat?
Pilihan jawaban
A. Pendidikan
B. Pekerjaan
C. Ekonomi
D. Jumlah penduduk
E. Pelayanan kesehatan

Kunci Jawaban: E
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed.
Marikina City: Argonauta Corporation.
Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health nursing.
St Louis The Mosby Year Book.
Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Institusi/bagian: STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan
Pembahasan: Data fokus dalam pengkajian di atas adalah sebagian besar lansia
menderita hipertensi dan tidak memperhatikan dietnya. Pelayanan
posyandu 5 meja tidak dijalankan semua dan tidak ada penyuluhan terkait
diet hipertensi untuk lansia. Berdasarkan data tersebut, susistem komunitas
yang dikaji perawat adalah susistem pelayanan kesehatan. Subsistem
pelayanan kesehatan mengkaji bagaimana karakteristik pelayanan
kesehatan di komunitas.
ID soal 1 102
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat puskesmas melakukan kunjungan pada keluarga. Hasil pengkajian didapatkan salah
satu anggota keluarga mengalami diabetes mellitus terkontrol. Perawat mengajarkan senam
kaki diabetik untuk mencegah komplikasi ulkus diabetikum.

Pertanyaan soal
Apakah upaya kesehatan yang dilakukan oleh perawat?
Pilihan jawaban
A. Promotif
B. Pencegahan primer
C. Pencegahan sekunder
D. Pencegahan tertier
E. Kuratif

Kunci Jawaban: D
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.

Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed.


Marikina City: Argonauta Corporation.
Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health nursing.
St Louis The Mosby Year Book.
Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Institusi/bagian: STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan
Pembahasan: Tindakan yang dilakukan perawat yaitu mengajarkan senam kaki diabetik
untuk mencegah ulkus pada penderita diabetik. Berdasarkan kasus tersebut,
tindakan yang dilakukan perawat termasuk dalam pencegahan tertier.
Pencegahan tertier bertujuan untuk mencegah kerusakan lebbih lanjut
akibat suatu penyakit.
ID soal 1 103
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat puskesmas melakukan kunjungan pada keluarga binaan. Saat pengkajian perawat
menemukan ada satu anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Perawat merujuk
anggota keluarga tersebut ke RSJ terdekat.

Pertanyaan soal
Apakah peran yang dijalankan oleh perawat tersebut?
Pilihan jawaban
A. Care giver
B. Educator
C. Consellor
D. Case finder
E. Advocator

Kunci Jawaban: D
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed.
Marikina City: Argonauta Corporation.
Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health nursing.
St Louis The Mosby Year Book.
Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Institusi/bagian: STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan
Pembahasan: Pada saat kunjungan keluarga perawat menemukan masalah kesehatan
yang dialamai salah satu anggota keluarga sehingga perawat melakukan
perannya sebagai case finder. Case finder adalah melakukan pengkajian
melalui wawancara dan pemeriksaan fisik, anamnesa untuk menemukan
kasus dan riwayat kesehatan keluarga.
ID soal 1 104
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Hasil pengkajian perawat pada sebuah desa didapatkan 61% remaja laki-laki merokok.
Remaja yang merokok sebanyak 79% memiliki teman sebaya yang juga merokok. Intensitas
merokok pada remaja tersebut 17% tinggi, 45% sedang dan 38% rendah. Para remaja terlihat
sering berkumpul di lapangan desa sambil merokok

Pertanyaan soal
Apakah diagnosa keperawatan komunitas yang tepat pada masalah tersebut?
Pilihan jawaban
A. Defisiensi kesehatan komunitas
B. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
C. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
D. Defisiensi pengetahuan
E. Ketidakefektifan manajemen kesehatan

Kunci Jawaban: C
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing Diagnoses:
Definitions and Classifications 2018-2020. Jakarta: EGC.
Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed.
Marikina City: Argonauta Corporation.
Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health nursing.
St Louis The Mosby Year Book.
Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Institusi/bagian: STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan
Pembahasan: Data fokus pada kasus tersebut adalah sebagian besar remaja merokok
dengan intensitas tinggi, sedang dan rendah. Perilaku meroko didefinisikan
sebagai aktivitas subjek yang berhubungandengan perilaku merokoknya,
yang diukur melalui intensitas merokok, waktu merokok, dan fungsi
merokok dalam kehidupan sehari-hari.Perilaku merokok merupakan salah
satu faktor risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan. Dengan demikian
diagnose keperawatan yang sesuai adalah perilaku kesehatan cenderung
berisiko, yaitu hambatan kemampuan dalam mengubah gaya hidup/ perilaku
untuk memperbaiki status kesehatan.
ID soal 1 105
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat komunitas mnegunjungi sebuah desa endemik demam berdarah dengue (DBD).
Hasil kunjungna pada satu bulan terakhir terjadi 9 kasus DBD. Hasil pengamatan terdapat
genangan air pada selokan dan pot-pot bunga di rumah warga.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Melakukan PSN
B. Melakukan fogging pada lingkungan tersebut
C. Mengajak warga kerja bakti membersihkan lingkungan
D. Membagikan lotion anti nyamuk kepada warga
E. Melaporkan kasus tersebut pada dinas kesehatan

Kunci Jawaban: C
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.

Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing Diagnoses:


Definitions and Classifications 2018-2020. Jakarta: EGC.
Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Institusi/bagian: STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan
Pembahasan: Data fokus menyebutkan bahwa DBD masih terjadi di desa endemik
tersebut. Pencegahan yang tepat untuk jangka panjang adalah melakukan
pemberantasan vector penyebab DBD dengan PSN.
ID soal 1 106
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki umur 20 tahun dirawat di RS Jiwa sedang berkomunikasi dengan perawat. Setelah
berbicara beberapa hal, perawat selanjutnya bertanya: ”Coba sebutkan kembali apa saja cara yang
dapat digunakan untuk mengatasi munculnya suara-suara yang tidak nyata yang biasa bapak dengar!”.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat pada kasus diatas?

Pilihan jawaban
A. Evaluasi subyektif
B. Evaluasi obyektif
C. Rencana tindak lanjut
D. Kontrak yang akan datang
E. Validasi

Kunci Jawaban: A
Referensi: Stuart, G. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing . St.Louis:
Elsevier.
Nama pembuat: Mad Zaini, M.Kep.,Sp.Kep.J
Institusi/bagian: Universitas Muhammadiyah Jember

Pembahasan: Evaluasi terdiri dari 2 jenis yaitu subjektif dan objektif. Evaluasi subjektif
lebih kepada hal-hal yang secara langsung disampaikan oleh klien,
sedangkan evaluasi objektif lebih kepada hasil dari pengamatan yang
dilakukan oleh perawat.
Contoh dari evaluasi subjektif diantaranya menanyakan perasaan klien,
klien diminta untuk menyebutkan kembali informasi atau ketrampilan yang
telah diajarkan oleh perawat. Sedangkan evaluasi objektif diantaranya
sikap kooperatif, nada bicara dan motorik klien.
ID soal 1 107
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 25 tahun dirawat di RS Jiwa, sudah 3 hari mendapat terapi
Haloperidol. Saat dilakukan evaluasi pasien tampak kekakuan otot, tremor, dan wajah
seperti topeng. Selain itu pasien mengalami hipokinesia dan hipoaktivitas.

Pertanyaan soal
Apakah gejala efek samping obat yang sedang dialami pasien?

Pilihan jawaban
A. Ekstrapiramidal sindrom
B. Ortostatik hipotensi
C. Efek antikolinergik
D. Efek antihistamin
E. Sedasi

Kunci Jawaban: A
Referensi: Stuart, G. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St.Louis:
Elsevier.
Nama pembuat: Mad Zaini, M.Kep.,Sp.Kep.J
Institusi/bagian: Universitas Muhammadiyah Jember
Pembahasan: Haloperidol merupakan suatu antipsikotik tipikal. Cara kerja dari
antipsikotik ini adalah memblokir reseptor dopamin postsinap. antipsikotik
haloperidol terdapat dalam sediaan oral, injeksi intravena, dan
intramuskular.Efek samping utama antipsikotik haloperidol adalah
terjadinya gejala ekstrapiramidal atau ekstrapiramidal sindrom.
Ekstrapiramidal adalah jaringan saraf di dalam otak yang bertugas dalam
pengaturan kontrol motorik dan koordinasi. Di dalam ekstrapiramidal,
terdapat satuan struktur yang disebut basal ganglia. Basal ganglia
membutuhkan dopamin untuk menjalankan fungsi fungsi motorik tubuh.
Antipsikotik haloperidol bekerja dengan cara menghambat dopamine,
sehingga dopamine dalam basal ganglia berkurang. Sebagai hasilnya, klien
akan mengalami gejala yang disebut gejala ekstrapiramidal. Gejala
ekstrapiramidal sering disebut juga dengan gangguan pergerakan akibat
obat seperti pergerakan yang tidak terkontrol, tremor dan kontraksi atau
kekakuan otot.
ID soal 1 108
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 25 tahun, sudah dirawat di RS Jiwa sejak 3 hari yang lalu. pada saat dikaji
klien tampak diam di pojok ruangan, tidak mau bicara, tidak mau beraktifitas dan tidak mau makan.
Dokter memutuskan untuk dilakukan ECT. Keluarga diberikan informasi singkat tentang ECT oleh
Dokter. Setelah itu perawat memberikan selembar pernyataan kepada keluarga untuk tanda tangan.

Pertanyaan soal
Prinsip etik apa yang dilanggar oleh perawat pada kasus diatas?

Pilihan jawaban
A. Justice
B. Veracity
C. Beneficience
D. Autonomy
E. Akuntabilitas

Kunci Jawaban: D
Referensi: Stuart, G. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing . St.Louis:
Elsevier.
Nama pembuat: Mad Zaini, M.Kep.,Sp.Kep.J
Institusi/bagian: Universitas Muhammadiyah Jember

Pembahasan: Prinsip-prinsip etik terdiri dari otonomi (autonomy), berbuat baik


(beneficience), keadilan (justice), tidak merugikan (nonmaleficience),
kejujuran (veracity), menepati janji (fidelity), kerahasian (confidentiality)
dan akuntabilitas (accountability).
Prinsip otonomi (autonomy) didasarkan pada keyakinan bahwa individu
mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Prinsip
beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Prinsip Justice
berarti bersikap adil terhadap sesama klien. Prinsip Nonmalefecience
berarti tindakan yang dilakukan perawat tidak menimbulkan bahaya atau
cedera. Prinsip Veracity berarti penuh dengan kebenaran. Prinsip
Akuntabilitas berarti tindakan yang dilakukan perawat dapat
dipertanggungjawabkan.
Pada kasus diatas, perawat tidak menggunakan kewenangannya secara
mandiri dalam memutuskan sesuatu hal, namun perawat melakukan
kewenangannya hanya berdasarkan informasi dari tenaga kesehatan yang
lain, sehingga perawat dalam hal ini melanggar prinsip etik otonomi
(autonomy).
ID soal 1 109
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 19 tahun dirawat di bangsal psikiatri karena dirumah tidak mau bicara.
Hasil pengkajian oleh perawat, keluarga mengatakan bahwa perilaku klien berubah sejak putus
dengan pacaranya 3 bulan yang lalu. Pada saat ditanya perawat, klien mengatakan saat ini baik-baik
saja.

Pertanyaan soal
Apakah tahapan kehilangan pada kasus diatas?

Pilihan jawaban
A. Bergaining
B. Depresi
C. Denial
D. Anger
E. Acceptance

Kunci Jawaban: C
Referensi: Stuart, G. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing . St.Louis:
Elsevier.
Nama pembuat: Mad Zaini, M.Kep.,Sp.Kep.J
Institusi/bagian: Universitas Muhammadiyah Jember

Pembahasan: Tahapan kehilangan menurut Kubler Ross ada 5 tahap atau biasa dikenal
dengan istilah DABDA (denial, anger, bargaining, depression,
acceptance).
Denial atau menyangkal, merupakan pertahanan sementara untuk diri
sendiri. Bentuk dari penyangkalan seperti perkataan “Saya merasa baik-
baik saja."; "Hal ini tidak mungkin terjadi”, “tidak pada saya” dan lain
sebagainya."
Anger atau marah, pada tahap ini individu akan menyadari bahwa ia tidak
dapat senantiasa menyangkal. Bentuk dari tahap anger seperti perkataan
"Kenapa saya? Ini tidak adil!"; "Bagaimana mungkin hal ini dapat terjadi
pada saya?"; "Siapa yang harus dipersalahkan?" dan lain sebagainya.
Bargaining atau tawar menawar, pada tahap ini individu berupaya
melibatkan harapan supaya dapat sedemikian rupa menghambat atau
menunda kehilangan. Ungkapan dari tahap bargaining seperti "Biarkan
saya hidup untuk melihat anak saya diwisuda."; "Saya akan melakukan
apapun untuk beberapa tahun."; "Saya akan memberikan simpanan saya
jika...", dan lain sebagainya.
Depression atau depresi , pada tahap ini individu seringkali menolak untuk
berinteraksi dan menghabiskan banyak waktu untuk menangis dan
menyendiri. 
Acceptance atau Penerimaan, pada tahap ini individu sudah dapat
menerima keadaan yang sesungguhnya terjadi. ungkapan yang sering
disampaikan pada taha penerimaan adalah "Semuanya akan baik-baik
saja."; dan lain sebagainya.
ID soal 1 110
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 45 tahun dirawat di RSJ sejak 2 hari yang lalu. Pada Saat perawat
melakukan pengkajian, klien mengatakan bahwa akan diracuni oleh suaminya. Kemudian perawat
berkata kepada klien tersebut “saya mengerti bahwa ibu merasa akan diracuni suami, tapi sulit bagi
saya untuk mempercayainya.

Pertanyaan soal
Apakah tujuan dari pernyataan perawat pada kasus diatas?

Pilihan jawaban
A. Berbicara dalam konteks realita
B. Membina hubungan saling percaya
C. Tidak mendukung atau membantah keyakinan klien
D. Meyakinkan klien bahwa ia dalam keadaan aman
E. Memberi pujian pada kemampuan klien

Kunci Jawaban: C
Referensi: Stuart, G. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing . St.Louis:
Elsevier.
Nama pembuat: Mad Zaini, M.Kep.,Sp.Kep.J
Institusi/bagian: Universitas Muhammadiyah Jember

Pembahasan: Pada kasus diatas, masalah keperawatannya adalah gangguan proses pikir
atau waham. Waham adalah gangguan isi pikir berupa keyakinan yang
salah, tidak realistis. Keyakinan yang salah pada pasien waham sangat
kuat.
Prinsip perawatan pada pasien waham adalah tidak mendukung atau
menentang isi dari waham. Karena ketika perawat mendukung keyaninan
pasien maka isi waham akan semakin kuat. Sebaliknya apabila menentang
keyakinan pasien yang salah maka pasien akan cenderung tidak kooperatif
bahkan sampai agresif.
ID soal 1 111
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar /
Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /


Evaluasi /

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas


& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi

Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler&limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan&


hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem
Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-
hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Seorang laki-laki, 75 tahun, dirawat di RS akibat mengalami sesak nafas. Hasil pemeriksaan TTV
didapatkan hasil: TD: 160/ 120 mmHg, Nadi: 88x/ menit, respirasi: 100x/ menit, suhu: 38 oC. Saat
dilakukan pengkajian fisik didapatkan ada penumpukan sekret dan klien sulit melakukan batuk efektif
sehingga akan dilakukan tindakan suction.

Pertanyaan soal:
Tindakan apa yang penting untuk dilakukan perawat agar memastikan efektifitas tindakan suction?

Pilihan jawaban:
A. Posisikan pasien dengan posisi fowler
B. Melakukan inform consent sebelum tindakan
C. Evaluasi suara nafas klien setelah tindakan
D. Berikan terlebih dahulu klien oksigen
E. Memastikan mesin suction berfungsi

Kunci
C
Jawaban

Referensi Perry dan Potter. 2005. Buku Ajar: Fundamental Keperawatatan. Edisi 4, Jakarta. EGC
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS


Pembuat

Institusi/ STIKes Immanuel Bandung


Bagian
ID soal 2 112
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar /
Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /


Evaluasi /

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas


& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi

Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler&limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan&


hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem
Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-
hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Perempuan, 65 tahun, dirawat dengan riwayat penyakit Congestive Heart Failure dankeluhan nyeri
dada. Saat dilakukan pemeriksaan TTV pada posisi duduk, klien mengeluh sesak nafas. Hasil
pemeriksaan TTV, TD: 200/ 140mmHg, respirasi 88x/ menit, nadi: 94x/ menit, suhu 38,5 oC, saturasi
oksigen 88%, pernafasan cuping hidung (+).
Pertanyaan soal:
Apa yang harus perawat lakukan pertama kali ?

Pilihan jawaban:
A. Memposisikan klien posisi semi fowler
B. Menghubungi dokter penanggung jawab klien
C. Melakukan pemasangan terapi oksigen
D. Mengajarkan teknik relaksasi kepada klien
E. Melakukan pemeriksaan sistem respirasi

Kunci
A
Jawaban

Referensi Perry dan Potter. 2005. Buku Ajar: Fundamental Keperawatatan. Edisi 4, Jakarta.
EGC
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS


Pembuat
Institusi/ STIKes Immanuel Bandung
Bagian

Pembahasan Pasien dengan riwayat penyakit Congestive Heart Failure akan mengalami masalah
utama gangguan transportasi oksigen ke seluruh bagian tubuh yang disebabkan oleh
terjadinya penurunan curah jantung sebagai akibat dari lemahnya otot jantung untuk
memompa darah dengan optimal ke seluruh tubuh. Keluhan utama yang akan sering
muncul adalah nyeri dada, sebagai indikator kerusakan jaringan otot jantung, dan
sesak nafas, sebagai indikator peningkatan upaya ventilasi pernafasan akibat
penurunan curah jantung yang berakibat terhadap rendahnya jumlah oksigen dalam
darah. Tindakan yang pertama kali dapat dilakukan oleh perawat adalah membantu
pasien untuk berbaring posisi Semi Fowler yang dapat menurunkan beban kerja sistem
pernafasan pasien.
ID soal 3 113
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar /
Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /


Evaluasi /

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas


& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi

Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler&limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan&


hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem
Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-
hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Perawat merencanakan untuk melakukan edukasi kesehatan kepada pasien laki-laki, 65 tahun, dengan
keluhan sesak nafas dan nyeri dada sebelah kiri yang intensitasnya akan berkurang saat beristirahat.
Klien memiliki riwayat penyakit keluarga, kakek klien meninggal akibat henti jantung. Hasil
pemeriksaan TTV: TD: 180/ 150mmHg, respirasi 80x/ menit, Nadi: 80x/ menit, Suhu: 37,5 oC.

Pertanyaan soal:
Apa fokus pengkajian perawat sebagai data penunjang edukasi kesehatan?

Pilihan jawaban:
A. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung
B. Riwayat penyakit masa lalu
C. Hasil pengkajian fisik klien
D. Pola hidup pasien yang beresiko
E. Riwayat pekerjaan klien

Kunci
D
Jawaban

Referensi Perry dan Potter. 2005. Buku Ajar: Fundamental Keperawatatan. Edisi 4, Jakarta.
EGC
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS


Pembuat
Institusi/ STIKes Immanuel Bandung
Bagian

Pembahasan Pasien dengan keluhan sesak nafas dan nyeri dada sebelah kiri yang intensitasnya akan
berkurang saat beristirahat merupakan salah satu indikator terjadinya gangguan pada
jantung pasien, dimana ketika pasien beraktivitas, jantung gagal dalam
mengkompensasi secara optimal kebutuhan peningkatan curah jantung, sehingga akan
muncul sesak nafas dan nyeri dada. Keluhan ini akan berkurang dan/ atau hilang
ketika istirahat karena kebutuhan peningkatan curah jantung (peningkatan aliran
darah) minimal. Salah satu informasi yang dibutuhkan saat akan memberikan tindakan
edukasi kesehatan adalah riwayat pola hidup pasien yang beresiko seperti: merokok
aktif, pola konsumsi makanan yang tidah sehat, dan jarang berolahraga. Pola hidup
seperti ini yang memicu terjadinya gangguan aliran darah ke otot jantung
(penyempitan pembuluh darah jantung), sehingga otot jantung tidak dapat bekerja
secara optimal ketika ada kebutuhan dalam peningkatan curah jantung.
ID soal 4 114
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar /
Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /


Evaluasi /

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas


& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi

Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler&limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan&


hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem
Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-
hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Laki, laki , 50 tahun, dirawat dengan keluhan tidak dapat menggerakkanlengan& tungkai kiri disertai
bicara pelo. Hasil pemeriksaan GCS= Compos mentis, Pasien sadar, tidak ada muntah, tidak ada
kejang, pasien sulit menelan. Hasil pemeriksaan TTV: TD: 180/ 130mmHg, nadi: 88x/ menit,
respirasi: 24x/ menit, suhu: 38oC.

Pertanyaan soal:
Apa masalah keperawatan utama pada kasus diatas?

Pilihan jawaban:
A. Gangguan Mobilitas Fisik
B. Gangguan Nutrisi : Kurang dari kebutuhan
C. Gangguan Komunikasi Verbal
D. Gangguan perfusi jaringan cerebral
E. Resiko Aspirasi makanan

Kunci
B
Jawaban

Referensi Perry dan Potter. (2005) .Buku Ajar: Fundamental Keperawatatan. Edisi 4,
Jakarta: EGC
PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS


Pembuat

Institusi/ STIKes Immanuel Bandung


Bagian

Pembahasan Pasien dengan tanda bicara pelo mengindikasikan terjadinya gangguan pada proses
penghantaran perintah dari otak (umum terjadi akibat Stroke) ke sistem pembentuk
komunikasi verbal manusia. Kondisi ini dapat memberikan gambaran bahwa otak
gagal berfungsi secara optimal akibat terjadinya gangguan seperti penyakit Stroke.
Dalam kasus, pasien juga mengeluhkan sulit menelan, ini juga terjadi akibat sistem
pembentukan komunikasi verbal juga berpengaruh dalam proses mastikasi
(mengunyah) makanan. Dari pilihan jawaban, masalah keperawatan utama adalah
gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan, melihat dari data-data penunjang seperti:
bicara pelo, kesulitan menelan, serta pasien tidak dapat menggerakkan lengan dan
tungkai kiri.
ID soal 5 115
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar /
Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /


Evaluasi /

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas


& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi

Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler&limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan&


hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem
Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-
hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Perempuan, 18 tahun, dirawat dengan Post Appendiktomi. Klien mengeluh daerah bekas operasi terasa
nyeri dengan skala 5, nyeri seperti disayat-sayat dan timbul saat digerakkan, nyeri menyebar hingga
suprapubik. Hasil pengkajian tanda-tanda vital: TD=120/70mmHg, respirasi=26/menit, Suhu: 38oC,
Nadi:80x/ menit.Hasil pemeriksaan laboratorium :Hb=12,3 gr/dl, leukosit=11.000 gr/dl

Pertanyaan soal:
Tindakan keperawatan mandiri apa yang dapat dilakukan perawat untuk membantu klien?

Pilihan jawaban:
A. Mengajarkan teknik relaksasi & distraksi
B. Melakukan tindakan perawatan luka
C. Melakukan pemberian terapi analgesik
D. Kolaborasi pemberian diet persorde
E. Kolaborasi pemeriksaan USG abdomen

Kunci
A
Jawaban

Referensi Perry dan Potter. 2005. Buku Ajar: Fundamental Keperawatatan. Edisi 4, Jakarta.
EGC
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS


Pembuat

Institusi/ STIKes Immanuel Bandung


Bagian
Pembahasan Pada pasien yang menerima tindakan Post Appendiktomi keluhan yang muncul
adalah nyeri pada area tindakan laserasi pembedahan sebagai respon proses
peradangan. Tindakan keperawatan mandiri yang dapat dilakukan adalah dengan
mengajarkan teknik relaksasi & distraksi, dimana teknik relaksasi akan membantu
menurunkan ketegangan pasien sehingga persepsi terhadap nyeri bisa dikurang,
sedangkan ditraksi dilakukan untuk mengalihkan persepsi pasien terhadap nyeri
dengan cara memfokuskan pikiran kepada focus point lain.
ID soal 116
01

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik Profesional,etik, legal dan peka budaya


Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative

Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas


& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi

Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan& hepatobilier


: / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan
saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi /
Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

Kasus (vignete)
Di satu desa teijadi wabah diare. Hasil pengkajian didapatkan: 38% keluarga tidak memiliki jamban,
20% buang sampah di sungai, 65% BAB di sungai, dan 45% mandi di sungai. Masyarakat
menganggap kebiasan tersebut adalah hal biasa dan sudah berlangsung turun temurun. Perawat
melakukan pendidikan kesehatan tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat.

Apakah indikator evaluasi formatif keberhasilan tindakan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. angka kejadian diare menurun
B. masyarakat bisa hidup lebih sehat
C. adanya WC umum tiap RT minimal 1
D. masyarakat memahami tentang pentingnya BAB di jamban
E. kepala desa berkomitmen untuk memperbaiki kesehatan lingkungan
Kunci D
Jawaban:
Referensi: Achjar, Komang. 2009. Teori dan Praktik Asuhan Keperawatan Komunitas. Jakarta :
EGC
Rasional Evaluasi formatif adalah penilaian hasil yang diukur dari intervensi dilakukan dapat
berupa respon kognitif, afektif dan psikomotor dari klien. Perawat telah melakukan
pendidikan kesehatan yang tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan atau
pemahaman masyarakat tentang perilaku hidup dan sehat. Sehingga evaluasi
keberhasilan yang dapat segera diukur setelah melakukan tindakan adalah pemahaman
masyarakat tentang pentingnya BAB di jamban.

ID soal 117
02
Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik Profesional,etik, legal dan peka budaya


Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas


& istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi

Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan& hepatobilier


: / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan
saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi /
Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

Kasus (vignete)
Di satu desa terdapat 21 penderita TB Paru yang tersebar di semua RW. Perawat melakukan
penyuluhan tentang pentingnya penggunaan masker dan tempat membuang dahak untuk mencegah
penularan. Perawat mengundang seluruh pasien TB Paru dan keluarganya.
Apakah indikator evaluasi sumatif keberhasilan tindakan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban

A. klien dan keluarga memahami tentang penularan TB Paru


B. keluarga mengantar klien untuk periksa sesuai jadwal
C. keluarga menyediakan tempat membuang dahak
D. klien menggunakan masker setiap hari
E. angka kesembuhan TB meningkat
Kunci E
Jawaban:
Referensi: Achjar, Komang. 2009. Teori dan Praktik Asuhan Keperawatan Komunitas. Jakarta :
EGC
Rasional Evaluasi sumatif adalah merupakan evaluasi yang dilaksanakan pada saat pelaksanaan
program sudah selesai. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program
dan capaian dari pelaksanaan program. Asuhan keperawatan pada kasus difokuskan
untuk mencegah terjadinya penyebaran tuberculosis pada populasi masayarakat RW.
Sehingga indikator akhir keberhasilan tindakan adalah angka kejadian TB tidak
bertambah.
ID soal 118
03
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional,etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&
: hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument /
Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan
Kasus (vignete)

Perawat Puskesmas mengunjungi salah satu keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan
ODHA.Hasil pengkajian klien mengatakan jarang keluar rumah karena warga masyarakat
disekitar tidak mau bergaul dengan klien.

Apakah upaya yang tepat dilakukan oleh perawat?

Pilihan jawaban
A. Upaya Promotif
B. Upaya Preventif
C. Upaya Kuratif
D. Upaya Rehabilitatif
E. Upaya Resosialitatif

Kunci e
Jawaban:
Referensi: Achjar, Komang. 2009. Teori dan Praktik Asuhan Keperawatan Komunitas.
Jakarta : EGC
Rasional Data fokus masalah klien dengan ODHA, klien jarang keluar rumah karena
warga masyarakat disekitar tidak mau bergaul dengan klien. Upaya yang tepat
dilakukan oleh perawat adalah dengan melakukanResosialitatif kepada
masyarakat/ warga . hal ini dilakukan untuk mengembalikan klien kedalam
lingkungan masyarakat agar diterima sebagai warga dan klien bisa melakukan
perannya dalam masyarakat.
Upaya Resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus kedalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah
kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu
penyakit dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya.
ID soal 119
04
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional,etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&
: hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument /
Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan
Kasus (vignete)

Perawat komunitas mengunjungi sebuah pesantren dari hasil kunjungan didapatkan kasus
DBD pada 10 % santri , 7 bulan lalu terdapat kejadian yang sama pada 12 % santri. Hasil
pengamatan terdapat genangan air disekitar pesantren dan selokan yang tidak tertutup.

Apakah tindakan prioritas yang dilakukan perawat?

Pilihan jawaban
A. Melakukan P3M
B. Melindungi warga pesantren dari gigitan nyamuk dengan menggunakan lotion anti
nyamuk
C. Bersama warga pesantren membersihkan lingkungan
D. Melakukan foging dilingkungan pesantren
E. Memberikan kelambu pada warga pesantren
Kunci a
Jawaban:
Referensi: Achjar, Komang. 2009. Teori dan Praktik Asuhan Keperawatan Komunitas.
Jakarta : EGC
Rasional Data fokus masalah menunjukkan adanya penanganan penyebab penyakit yang
tidak tuntas, yaitu pemberantasan vektor penyebab DBD. Tindakan yang tepat
dilakukan adalah dengan melakukan pencegahan jangka panjang yaitu
pemberantasan vektor dengan melakukan P3M
ID soal 120
05
Tinjauan Jabaran
Tinjauan PraktikProfesional, etik, legal dan peka budaya
1 Asuhankeperawatandanmanajemenasuhankeperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif: pengetahuancomprehensive / berpikirkritis
2 Pengetahuanaplikasiprosedural (procedural knowlwgde)
Pengetahuanafektif (konatif)
Tinjauan KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/ Gadar/
3 Manajemen
Tinjauan Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
4
Tinjauan Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif
5
Tinjauan Oksigenasi / Cairan&.elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/ Aman &.nyaman /
6 aktifitas&istirahat/ Seksual/ nilaidankeyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi
Tinjauan Sistempernafasan / SistemKardiovaskuler&limfatik/
7 : SistemPencernaan&hepatobilier / Sistemsarafdanperilaku / SistemEndokrin /
Muskuloskeletal / SistemGinjaldansalurankemih / SistemReproduksi/ Sistem
Integument / SistemImuno-hematologi / SistemPenginderaan/ kesehatan
mental/ pelayanankesehatan
KASUS (vignete):

Perawat komunitas melakukan kunjungan pada suatu keluarga. Hasil pengkajian terdapat
seorang anggota keluarga mengalami gangguan pola tidur.Perawat kemudian memberikan
latihan autogenik untuk mengatasi masalah klien tersebut.

Apakah peran yang dilakukan perawat dalam kegiatan tersebut?

Pilihan jawaban:
A. Care Giver
B. Penemu Kasus
C. Advokat
D. Manager Kasus
E. Konselor

Kunci
A
Jawaban
Referensi Mubarok, I.W (2005).Pengantar Keperawatan Komunitas, Sagung Seto, Jakarta
Rasional Berdasarkan kasus tersebut perawat sedang melakukan perannya sebagai
pemberi asuhan keperawatan, perawat dapat memberikan pelayanan keperawatan
secara langsung dan tidak langsung kepada klien, menggunakan pendekatan
proses keperawatan yang meliputi, melakukan pengkahian dalam upaya
mengumpulkan data dan inormasi yang benar, menegakkan diagnosa
keperawatan berdasarkan hasil analiss data, merencanakan intervensi
keperawatan sebagai upaya mengatasi masalah yang muncul dan membuat
langkah/ cara pemecahan masalah, melaksanakn tindakan keperawatn sesuai
dengan rencana yang ada dan melauukan evaluasi berdasarkan respon klien
terhadap tindakan keperawatan yang dilakukan.
ID soal 1 121
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen /Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan umur 32 tahun, G2P1A0, hasil pemeriksaan tinggi fundus uterus (TFU) 36
cm, dan kepala berada tepat di atas Hodge III
Pertanyaan soal
Berapa taksiran berat janin pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. 3465 gram
B. 3565 gram
C. 3720 gram
D. 3820 gram
E. 3900 gram

Kunci Jawaban: C
Referensi: Modul Keperawatan Maternitas, PPSDM (2018), Kemenkes Jakarta
Nama pembuat: Mariah Ulfah
Institusi/bagian: Universitas Harapan Bangsa
Pembahasan: Perkiraan berat janin berdasarkan rumus Jhonson yaitu :
(tinggi fundus uterus/ TFU – N) x155 gram
N adalah 12 jika vertex berada tepat atau di atas spina ischiadika (sejajar
Hodge III)
N adalah 11 jika vertex di bawah spina ischiadika.
Jadi 36-12x155 : 3720 gram
ID soal 2 122
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang ibu datang ke Puskesmas dengan keluhan sudah 2 bulan tidak haid. Ibu mengeluh
mual muntah dan pusing. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir (HPHT) adalah tanggal
2 Oktober 2020. Ibu menanyakan kapan ibu melahirkan?
Pertanyaan soal
kapan taksiran persalinan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. 1 juli 2021
B. 9 Juli 2021
C. 11 Juli 2021
D. 1 Nopember 2021
E. 9 Nopember 2021
Kunci Jawaban: B
Referensi: Modul Keperawatan Maternitas, PPSDM (2018), Kemenkes Jakarta
Nama pembuat: Mariah Ulfah
Institusi/bagian: Universitas Harapan Bangsa
Pembahasan: Rumus Naegle merupakan rumus standar yang digunakan untuk
mengetahui taksiran persalinan (TP). Caranya adalah :
(HPHT + 7 hari) (bulan – 3 bulan) (tahun + 1 tahun)
atau
(HPHT + 7 hari) (bulan + 9).

ID soal 3 123
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen /Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang ibu berusia 29 tahun, G1P0A0, hamil 42 minggu, datang ke Puskesmas jam 03.00
wib. Saat dilakukan TFU 34 cm, sudah merasakan mulas–mulas teratur sejak 12 jam
yang lalu dan sekarang ingin mengedan. Klien mengatakan mulas terasa 5 x setiap 10
menit selama 50 detik. Saat dilakukan periksa dalam oleh perawat, klien sudah mengalami
pembukaan 8 cm, serviks tipis dan mendatar.
Pertanyaan soal
Berdasarkan informasi tersebut, kondisi pasien tersebut berada pada ….

Pilihan jawaban
A. Kala I Fase laten
B. Kala I Fase aktif
C. Kala II
D. Kala III
E. Kala IV
Kunci Jawaban: B
Referensi: Modul Keperawatan Maternitas, PPSDM (2018), Kemenkes Jakarta
Nama pembuat: Mariah Ulfah
Institusi/bagian: Universitas Harapan Bangsa
Pembahasan:  Fase–fase kala I
Tahap ini dibagi menjadi: fase laten dan fase aktif.
 Fase laten: Dimulai sejak awal berkontraksi sampai penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap serta berlangsung hingga
serviks membuka < 4 cm.

 Fase aktif: Dari pembukaan 4–10 cm terjadi kecepatan rata–rata 1


cm/ jam
 Persalinan kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap
(10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi.
 Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir
dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban.
 Persalinan kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2
jam setelahnya.
ID soal 4 124
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang bayi perempuan lahir pada tanggal 21 Pebruari 2021 pukul 17.35 WIB. Bayi
langsung menangis kuat, APGAR score 8/9. Setelah dilakukan IMD, bayi dilakukan
pengukuran antropometri. Bayi tersebut menangis karena popoknya basah dan tidak segera
diganti karena perawat sedang sibuk melakukan pengukuran.
Pertanyaan soal
Bayi tersebut dapat mengalami kehilangan panas karena ….

Pilihan jawaban
A. radiasi
B. konduksi
C. konveksi
D. evaporasi
E. elaborasi

Kunci Jawaban: D
Referensi: Modul Keperawatan Maternitas, PPSDM (2017), Kemenkes Jakarta
Nama pembuat: Mariah Ulfah
Institusi/bagian: Universitas Harapan Bangsa
Pembahasan: Proses kehilangan panas terjadi dari 4 faktor:
 Penguapan/evaporasi: terjadi ketika permukaan yang basah terkena
udara (selama mandi, Insensible Water Loose (IWL) artinya
kehilangan panas tanpa disadari, linen atau pakaian basah).
 Konduksi: terjadi ketika bayi bersentuhan langsung dengan benda–
benda padat yang lebih dingin dari kulit mereka (timbangan berat
badan, tangan dingin, stetoskop).
 Konveksi: terjadi ketika panas dipindahkan ke udara sekitar bayi
(pintu/ jendela terbuka, AC)
 Radiasi: transfer panas ke benda dingin yang tidak bersentuhan
langsung dengan bayi (bayi
ID soal 5 125
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen /Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
seorang ibu setalah menghitung 6 siklus menstruasi, terlihat bahwa siklus terpanjang 36 hari,
terpendek 28 hari. Ibu menginginkan menggunakan KB kalender agar tidak hamil. Hari ini
tanggal 1 Maret adalah hari pertama haid pertama ibu.
Pertanyaan soal
Apakah anjuranyang dapat dilakukan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. suami isteri tidak bersenggama mulai tanggal 2 maret -10 Maret 2021
B. suami isteri tidak bersenggama Mulai tanggal 4 maret -13 Maret 2021
C. suami isteri tidak bersenggama Mulai tanggal 4 maret -13 Maret 2021
D. suami isteri tidak bersenggama Mulai tanggal 8 maret -21 Maret 2021
E. suami isteri tidak bersenggama Mulai tanggal 10 maret -25 Maret 2021
Kunci Jawaban: E
Referensi: Modul Keperawatan Maternitas, PPSDM (2017), Kemenkes Jakarta
Modul Keluarga Berencana, PPSDM (2017) Kemenkes Jakarta
Nama pembuat: Mariah Ulfah
Institusi/bagian: Universitas Harapan Bangsa
Pembahasan: Pemantauan jumlah hari pada setiap siklus menstruasi dilakukan minimal
enam kali siklus berturut-turut. Kemudian hitung periode masa subur
dengan melihat data yang telah dicatat.
1. Bila haid teratur (28 hari)
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1 dan masa subur
adalah hari
ke-12 hingga hari ke-16 dalam siklus haid.
2. Bila haid tidak teratur
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini
menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6
siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa
subur.
Rumus:
Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18.
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11.
ID SOAL 126
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Seorang perempuan hamil berusia 27 tahun G2P1A0 hamil 37 minggu, datang untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan. Dari hasil pengkajian Leopold diperoleh pada daerah
fundus teraba bokong janin, pada sisi kanan perut ibu teraba punggung janin dan presentasi
kepala belum masuk PAP.

Pertanyaan soal:
Apakah Tindakan selanjutnya pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban:
A. Melakukan pemeriksaan DJJ
B. Mencari daerah punctum maksimum
C. Pastikan kembali posisi janin
D. Klarifikasi letak kepala janin
E. Menilai kontraksi rahim

KunciJawaban A
Referensi Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, K. Alih Bahasa : Felicia & Anesia
(2013) Keperawatan Maternitas Buku I. Ed 8. Jakarta : Salemba Medika.
Nama Prasanti Adriani
Pembuat
Institusi/ Universitas Harapan Bangsa
Bagian

PEMBAHASAN :
 Melakukan pemeriksaan DJJ : Pemeriksaan DJJ dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan
Leopold I-IV
 Mencari daerah punctum maksimum : Pemeriksaan Puctum Maksimum adalah daerah
yang harus dicari untuk mendengarkan DJJ yang jelas
 Pastikan kembali posisi janin : Memastikan posisi janin dilakukan untuk menilai
pemeriksaan puctum maksimum, posisi punggung janin yang menentukan daerah
puctum maksimum
 Klarifikasi letak kepala janin : Klarifikasi letak kepala janin untuk menentukan posisi
janin normal, sungsang, lintang atau obligh
 Menilai kontraksi Rahim : Penilaian kontraksi Rahim dilakukan setelah penilaian DJJ
selesai
ID SOAL 127
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/
Sistem Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih/ Sistem
Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem
Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Seorang perempuan usia 35 tahun, hamil 34 minggu datang ke poli KIA untuk konsultasi
kehamilan. Dari hasil pengkajian didapatkan data pasien memiliki anak hidup empat dan
riwayat keguguran pada anak pertama.

Pertanyaan soal:
Apakah status obstetric pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban:
A. G6P4A1
B. G5P5A1
C. G6P5A0
D. G4P4A1
E. G6P5A1

KunciJawaban A
Referensi Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, K. Alih Bahasa : Felicia & Anesia
(2013) Keperawatan Maternitas Buku I. Ed 8. Jakarta : Salemba Medika.
Nama Prasanti Adriani
Pembuat
Institusi/ Universitas Harapan Bangsa
Bagian

PEMBAHASAN :
 Anak hidup empat (P4), Abortus 1x (A1), Kehamilan ke-6 (G6) : G6P4A1
ID SOAL 128
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Seorang perempuan usia 30 tahun P3A0 post partum spontan hari pertama di ruang nifas
mengalami keluhan rasa nyeri pada daerah kemaluan. Hasil pengkajian didapatkan data
terdapat luka episiotomy, kemerahan, edema. TD 110/70 mmHg, RR 20x/mnt.

Pertanyaan soal:
Apakah Tindakan utama pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban:
A. Vulva hygiene
B. Edukasi cara perawatan luka
C. Rawat luka episiotomy
D. Mobilisasi dini
E. Berikan nutrisi adekuat

KunciJawaban C
Referensi Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, K. Alih Bahasa : Felicia & Anesia
(2013) Keperawatan Maternitas Buku I. Ed 8. Jakarta : Salemba Medika.
Nama Prasanti Adriani
Pembuat
Institusi/ Universitas Harapan Bangsa
Bagian

PEMBAHASAN :
 Vulva hygiene : bertujuan untuk menjaga kebersihan pada daerah vulva
 Edukasi cara perawatan luka : pendidikan kesehatan diberikan supaya pasien
mengetahui cara perawatan luka
 Rawat luka episiotomy : perawatan luka episiotomy dilakukan agar penilaian REE-DA
tidak menunjukan infeksi, dan luka episiotomy dapat segera sembuh
 Mobilisasi dini : mobilisasi dini bertujuan agar sirkulasi darah daerah perinium lancar
 Berikan nutrisi adekuat : nutrisi dianjurkan tinggi kalori dan protein untuk mempercepat
pertumbuhan luka
ID SOAL 129
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Seorang perempuan usia 25 tahun dirawat di ruang nifas mengeluh demam setelah
melahirkan anak pertamanya. Hasil pengkajian menunjukan lochea rubra, sudah memakai
dua pembalut penuh dan konsistensi cair. Hasil observasi TD 110/70 mmHg, suhu 39 derajat
celcius, RR 22x/mnt, Nadi 90x/mnt.

Pertanyaan soal:
Apakah masalah utama pada kasus diatas?

Pilihan jawaban:
A. Hipertermia
B. Kekurangan volume cairan
C. Risiko infeksi
D. Risiko cidera
E. Ketidakefektifan termoregulasi

KunciJawaban A
Referensi Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, K. Alih Bahasa : Felicia & Anesia
(2013) Keperawatan Maternitas Buku I. Ed 8. Jakarta : Salemba Medika.
Nama Prasanti Adriani
Pembuat
Institusi/ Universitas Harapan Bangsa
Bagian
PEMBAHASAN :
 Hipertermia : hipertermi terjadi sebagai akibat respon tubuh terjadinya infeksi
 Kekurangan volume cairan : kekurangan volume cairan terjadi sebagai akibat kenaikan
suhu tubuh
 Risiko infeksi : risiko infeksi kondisi yang terjadi sebagai akibat adanya peradangan pada
tubuh
 Risiko cidera : risiko cidera sebagai akibat dari interaksi kondisi lingkungan dengan
respon adaptif pertahanan
 Ketidakefektifan termoregulasi : ketidakefektifan termoregulasi terjadi karena pusat
pengatur panas di hypothalamus terespon akibat peradangan
ID SOAL 130
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial/belajar/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke poli KIA mengeluh perdarahan setelah
beberapa kali melakukan hubungan seksual dengan suami. Dari hasil pengkajian didapatkan
data pasien sering mengalami keputihan, berbau, berwarna hijau kental dan gata. Apakah
pemeriksaan penunjang pada kasus diatas?

Pertanyaan soal:
Apakah pemeriksaan penunjang pada kasus diatas?

Pilihan jawaban:
A. Usapan vagina
B. USG abdomen
C. USG transvaginal
D. Biopsi
E. Pap Smear

KunciJawaban E
Referensi Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, K. Alih Bahasa : Felicia & Anesia
(2013) Keperawatan Maternitas Buku I. Ed 8. Jakarta : Salemba Medika.
Nama Prasanti Adriani
Pembuat
Institusi/ Universitas Harapan Bangsa
Bagian
PEMBAHASAN :
 Usapan vagina : usapan vagina dilakukan pada area organ reproduksi untuk mengetahui
penyebab terjadinya infeksi
 USG abdomen : merupakan prosedur pemeriksaan menggunakan teknologi gelombang
suara frekuensi tinggi untuk memeriksa organ-organ dalam perut
 USG transvaginal : USG transvaginal dilakukan
 untuk mengetahui kondisi abnormal internal organ reproduksi wanita
 Biopsi : pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan di laboratorium
 Pap Smear : pemeriksaan untuk mengetahui adanya sel abnormal pada serviks
ID soal 1 131
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Laki-laki usia 58 tahun, dirawat di ruang penyakit jantung. Pasien mengeluhdada berdebar
debar, tubuh terasa lemah dan kepala pening setelah kembali dari kamar mandi. Hasil
pemeriksaan didapatkan pasien tampak pucat, Tekanan nadi 120/70mmHg, frekuensi.nadi
110x/menit dan teraba lemah, Frekuensi pernafasan 24 X permenit.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan utama pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban
A. Menganjurkan pasien untuk banyak minum
B. Menganjurkan pasien untuk nafas dalam
C. Menganjurkan pasien untuk istiraht tirah baring
D. Melakukan perekaman ECG
E. Meningkatkan asupan nutrisi

Kunci Jawaban: C
Referensi: LeMone, P, Burke K, ( 2008 ), Medical Surgical Nursing, Critical
Thingking and Client Care, Fourth Edition, Pearsion Education.
Nama pembuat: Mukhamad Rajin, S.Kep. Ns, M.Kes.
Institusi/bagian: UNIPDU Jombang
Pembahasan: Adanya keluhan setelah atau pada saat aktivitas adalah merupakan tanda
dan gejala adanya ketidakseimbangan kebutuhan dan suplai darah atau
sirkulasi. Pada saat aktivtas tubuh lenih banyak membtuhkan sirkulasi
darah sementara pada pasien dengan gagal jantung, jantung tidak mampu
untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Gejala dan tanda yang muncul
seperti pada kasus tersebut yaitu: jantung berdebar-debar, tubuh terasa
lemah, kepala pening dan terjadi peningkatan frekwensi nadi. Gejala lain
yang dapat muncul apabila keteidakseimbanyakan lebih berat adalah nyeri
dada dan sesak nafas.
Maka tindakan yang paling utama yang harus diberikan adalah
menganjurkan pasien untuk istirahat bedrest dengan tujuan utama untuk
mengurangi kebutuhan sirkulasi.
ID soal 2 132
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Perempuan usia 58 tahun, dirawat di ruang penyakit jantung. Pasien mengeluhdada berdebar
debar dan tubuh terasa lemah setelah kembali dari kamar mandi. Hasil pemeriksaan
didapatkan pasien tampak pucat, Tekanan nadi 120/70mmHg, frekuensi.nadi 110x/menit dan
teraba lemah, Frekuensi pernafasan 20 X permenit.

Pertanyaan soal
Apakah masalah utama pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Gangguan pemenuhan nutrisi
B. Perubahan pola nafas
C. Gangguan aktivitas
D. Intoleransi aktivitas
E. Gangguan rasa nyaman

Kunci Jawaban: D
Referensi: LeMone, P, Burke K, ( 2008 ), Medical Surgical Nursing, Critical
Thingking and Client Care, Fourth Edition, Pearsion Education.
Nama pembuat: Mukhamad Rajin, S.Kep. Ns, M.Kes.
Institusi/bagian: UNIPDU Jombang
Pembahasan: Sesuai tanda dan gejala pada kasus tersebut terdapat tanda mayor adanya
ketidakseimbang kebutuhan dan suplai yaitu terdapatnya gejala dan tanda
jantung berdebar debar, tubuh lemah, kepala pusing dan peningkatan
frekwensi nadi. Maka masalah keperawatan utama yang dapat ditegakkan
adalah intoleransi aktivitas.
ID soal 3 133
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Laki-laki uisa 56 tahun di rawat di ruang ICCU dengan keluhan nyeri dada berat disertai
dengan mual dan muntah. Nyeri menjalar ke bahu dan lengan kiri. Hasil pemeriksaan
didapatkan skala nyeri 10, pasien nampak pucat dan lemah, Tekanan nadi 120/70 mmHg,
frekwensi nadi 110X/mnt, Frekwensi perbapasan 24X/mnt. Perawat segera melakukan
perekaman ECG 12 lead dengan lead 2 panjang.

Pertanyaan soal
Apakah kelaiinan gambaran ECG utama yang haris diidentifikasi pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. T inversi
B. Q patologis
C. ST elevasi
D. ST depresi
E. QRSR”

Kunci Jawaban: C
Referensi: LeMone, P, Burke K, ( 2008 ), Medical Surgical Nursing, Critical
Thingking and Client Care, Fourth Edition, Pearsion Education.
Nama pembuat: Mukhamad Rajin, S.Kep. Ns, M.Kes.
Institusi/bagian: UNIPDU Jombang
Pembahasan: Nyeri berat dengan sifat khas nyeri menjalar ke bahu dan lengan kiri
adalah salah satu tanda bahwa otot jantung mengalami kekurangan oksigen
yang berat akibat gangguan sirkulai pada arteri koronaria. Adanya
kekurangan oksigen pada otot jantung yang berat (infark miokard) dapat
diidentifikasi dengan adanya gelombang ST elevasi. Tingginya ST elevasi
menunjukkan semakin beratnya dan dalam nya infrak pada otot jantung.
ID soal 4 134
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Laki-laki uisa 55 tahun periksa ke poli penyakit jantung. Tiba-tuba pasien mengeluh nyeri
dada. Nyeri dada menjelar ke bahu dan lengan kiri. Pasien mempunyai riwayat penyakit
angina pektrois. Hasil pemeriksaan diperoleh: skala nyeri 5, wajah nampak tegang. Tekanan
nadi 120/70 mmHg, frekwensi nadi 80X/mnt, Frekwensi pernapasan 18X/mnt.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan utama pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Menenangkan pasien dan memberikan obat analgetik
B. Menenangkan pasien dan menganjurkan untuk nafas dalam
C. Menenangkan pasien dan memberikan obat ISDN sub lingual
D. Menenangkan pasien dan memberikan oksigen dosis tinggi
E. Menenangkan pasien dan menganjurkan untuk bedrest

Kunci Jawaban: C
Referensi: LeMone, P, Burke K, ( 2008 ), Medical Surgical Nursing, Critical
Thingking and Client Care, Fourth Edition, Pearsion Education.
Nama pembuat: Mukhamad Rajin, S.Kep. Ns, M.Kes.
Institusi/bagian: UNIPDU Jombang
Pembahasan: Nyeri dada khas yang menjalar ke bahu dan lengan disebabkan karena
penurunan sirkulasi coroner dan menyebabkan iskemia myokard. Pada
serangan angina terjadi sikemia ringan. Tindakan utama yang harus
dilakukan kepada pasien adalah dengan menenagkan pasien dan
memberikan obat ISDN sublingual. Menenangkan pasien dengan tujuan
untuk menurunkan kebutuhan siskulasi/oksigen dan pemberian ISDN
dengan tujuan meningkatkan sirkulasi koroner.
ID soal 5 135
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Laki-laki uisa 56 tahun di rawat di ruang ICCU dengan keluhan nyeri dada berat disertai
dengan mual dan muntah. Nyeri menjalar ke bahu dan lengan kiri. Hasil pemeriksaan
didapatkan skala nyeri 10, pasien nampak pucat dan lemah, Tekanan nadi 120/70 mmHg,
frekwensi nadi 110X/mnt, Frekwensi perbapasan 24X/mnt.

Pertanyaan soal
Apakah pemeriksaan penunjang utama yang harus segera dilakukan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Pemeriksaan saturasi okisgen
B. Pemeriksaan analisa gas darah
C. Pemeriksaan darah lengkap
D. Pemeriksaan foto thoraks
E. Perekaman ECG

Kunci Jawaban: E
Referensi: LeMone, P, Burke K, ( 2008 ), Medical Surgical Nursing, Critical
Thingking and Client Care, Fourth Edition, Pearsion Education.
Nama pembuat: Mukhamad Rajin, S.Kep. Ns, M.Kes.
Institusi/bagian: UNIPDU Jombang
Pembahasan: Nyeri berat dengan sifat khas nyeri menjalar ke bahu dan lengan kiri
adalah salah satu tanda bahwa otot jantung mengalami kekurangan oksigen
yang bearat akibat gangguan sirkulai pada arteri koronaria. Oleh karena
gangguan tersebut harus segera ditegakkan diagnosisnya dengan
pemeriksaan penunjang. Adanya kekurangan oksigen pada otot jantung
secara cepat dapat ditegakkan dengan pemeriksaan ECG.
ID soal 1 136
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 32 tahun hamil 35 minggu datang ke puskesmas untuk
memeriksakan kehamilan. Riwayat persalinan yang lalu 2 kali Caesar, bayi hidup, dan pernah
1 kali keguguran. Tekanan darah 120/70 mmHg, suhu 36’5 0C, nadi 70x/mnt, frekuensi nafas
20x/mnt.

Pertanyaan soal
Apakah status obstetric dari kasus diatas?

Pilihan jawaban
F. G3P2A1
G. G3P1A1
H. G4P2A1
I. G4P1A1
J. G4P2A0

Kunci Jawaban: C
Referensi: Bobak, Lowdermilk, Jense. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
Jakarta: EGC
Nama pembuat: Ns. Filia Veronica Tiwatu., M.Kep., Sp. Kep. Mat
Institusi/bagian: Unika De La Salle Manado
Pembahasan: Status Obstetri adalah riwayat kehamilan dan persalinan.
G adalah singkatan dari Gravida (jumlah kehamilan)
P adalah singkatan dari Partus (Jumlah persalinan yang mencapai variabel)
A adalah singkatan dari Abortus (Jumlah Aborsi)
Pada kondisi diatas ibu sudah pernah melahirkan 2 kali/Caesar (P=2) dan
keguguran 1x (A=1), jadi kehamilan yang sekarang adalah kehamilan yang
ke 4 (G=4).
Status obstetri pada klien tersebut adalah G4P2A1.
ID soal 2 137
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, 25 tahun, G1 P0 A0 datang ke rumah sakit bersalin dengan keluhan ada
pengeluaran lendir dan darah. Setelah dilakukan pemeriksaan TD=100/70, N= 82x/menit, P=
20x/menit, S= 36,60 C. Palpasi: bokong pada bagian fundus, puki, kepala, divergent 2/5, DJJ
146 kali/menit, his 3 x 10 menit dengan durasi 30 detik pembukaan 2 cm.

Pertanyaan soal
Berapa seringkah dilakukan observasi DJJ pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Terus menerus
B. Setiap dua jam
C. Setiap jam
D. Setiap 30 menit
E. Setiap 15 – 30 menit

Kunci C
Jawaban:
Referensi: - Bobak, Lowdermilk, Jense. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
Jakarta: EGC
- Kementrian kesehatan RI. 2012. Petunjuk kerja pelayanan antenatal
terpadu, persalinan dan paksa persalinan terpadu. Jakarta: Kementarian
KesehatanRI
Nama pembuat Ns. Filia Veronica Tiwatu., M.Kep., Sp. Kep. Mat
Institusi/bagian Unika De La Salle Manado
Pembahasan Kala I Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan
pembukaan serviks, hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm)
(Saifuddin, 2010). Posisi miring ke kiri dalam kala I dapat mempermudah
oksigenasi janin, sirkulasi darah ibu lancar, dan dapat mengurangi laserasi
perineum (JPNK-KR, 2008).
Persalinan kala I dibagi menjadi dua fase, yaitu:
a) Fase laten, dimana pembukaan serviks berlangsung lambat dimulai
sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan
secara bertahap sampai pembukaan 3 cm, berlangsung selama 7-8
jam (Sofian, 2012).
Yang perlu dicatat di lembar observasi pada kala I fase laten, yaitu:
1) DJJ diperiksa setiap 1 jam.
2) Frekuensi dan lamanya kontraksi diperiksa setiap 1 jam.
3) Nadi diperiksa setiap 30-60 menit.
4) Suhu tubuh, tekanan darah diperiksa setiap 4 jam.
5) Pembukaan serviks dan penurunan kepala diperiksa setiap 4 jam
sekali
b) Fase aktif (pembukaan serviks 4-10 cm), berlangsung selama 6 jam
dan dibagi dalam 3 subfase yaitu:
1) Periode akselerasi: berlangsung selama 2 jam, pembukaan
menjadi 4 cm.
2) Periode dilatasi maksimal: berlangsung selama 2 jam,
pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.
3) Periode deselerasi: berlangsung lambat, dalam 2 jam pembukaan
menjadi 10 cm atau lengkap (Sofian, 2012).
ID soal 3 138
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, 28 tahun P2A0 dirawat diruang nifas, 4 jam yang lalu melahirkan
bayinya. Hasil pengkajian pasien. tampak pucat dan kontraksi uterus lemah, setiap jam 2x
mengganti pembalutnya dan belum menyusui, TFU 1 jari dibawah pusat, TD 90/70, frekuensi
nadi82x/menit, frekuensi napas 20x/menit, dan suhu 36,60 C

Pertanyaan soal
Apakah Intervensi yang tepat pada kasus di atas?

Pilihan jawaban
A. Berikan drip oksitosin
B. Kolaborasi pemberian cairan infus
C. Monitor pendarahan
D. Lakukan masase uterus
E. Anjurkan pasien menyusui bayinya
Kunci D
Jawaban:
Referensi: - PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Definisi dan Indikator Diagnostik ((cetakan III) 1 ed.). Jakarta: DPP
PPNI.
- PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Definisi dan Tindakan Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP
PPNI.
- PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Definisi dan Kreteria Hasil Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta:
DPP PPNI.
Nama pembuat Ns. Filia Veronica Tiwatu., M.Kep., Sp. Kep. Mat
Institusi/bagian Unika De La Salle Manado
Pembahasan Intervensi keperawatan untuk menangani masalah risiko perdarahan
mengacu pada SIKI menurut PPNI (2018). Intervensi yang
direkomendasikan yaitu manajemen perdarahan pervaginam pasca
persalinan adalah sebagai berikut:
1) Periksa uterus (mis. TFU sesuai hari melahirkan, membulat dan
keras/lembek).
2) Identifikasi penyebab kehilangan darah (misal. Atonia uteri atau
robekan jalan lahir).
3) Monitor tanda-tanda vital.
4) Lakukan pijat uterus untuk merangsang kontraksi uterus.
5) Kolaborasi pemeberian oterotonika, antikoagulan jika perlu.

Implementasi keperawatan Prosedur masase fundus uteri:


1. Letakan tangan pada fundus uteri.
2. Jelaskan tindakan kepada ibu, katakan bahwa ibu mungkin merasa
tidak nyaman karena tindakan yang diberikan. Anjurkan ibu untuk
menarik napas dalam dan perlahan serta rileks.
3. Dengan lembut tapi mantap gerakan tangan dengan arah memutar pada
fundus uteri supaya uterus berkontraksi. Jika uterus tidak berkontraksi
dalam waktu 15 detik, lakukan penatalaksanaan atonia uteri.
4. Periksa plasenta dan selaputnya untuk memastikan keduanya lengkap
dan utuh:
a. Periksa plasenta sisi maternal (yang melekat pada dinding uterus)
untuk memastikan bahwa semuanya lengkap dan utuh (tidak ada
bagian yang hilang).
b. Pasangkan bagian-bagian plasenta yang robek atau terpisah untuk
memastikan tidak ada bagian yang terpisah atau hilang.
c. Periksa plasenta sisi foetal (yang mengadap ke bayi) untuk
memastikan tidak adanya kemungkinan lobus tambahan
(suksenturiata).
d. Evaluasi selaput untuk memastikan kelengkapannya.
e. Periksa kembali uterus setelah satu hingga dua menit untuk
memastikan uterus berkontraksi. Jika uterus masih belum
berkontraksi dengan baik, ulangi masase fundus uteri. Ajarkan ibu
dan keluarganya cara melaakukan masase uterus sehingga mampu
untuk segera mengetahui jika uterus tidak berkontraksi baik.
f. Periksa kontraksi uterus setiap 15 menit selama satu jam pertama
pascapersalinan dan 30 menit selama satu jam kedua
pascapersalinan
ID soal 4 139
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 22 tahun, G1P0A0 usia kehamilan 4 minggu datang ke RS
dengan keluhan mual dan muntah setiap kali makan atau minum yang disertai nyeri ulu hati
sejak awal kehamilan sampai sekarang sehingga tidak bisa beraktifitas seperti biasanya. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD: 90/70 mmHg, frekuensi nadi: 90x/menit, frekuensi napas:
24x/menit, suhu: 37,8°C, tampak sangat lemah, turgor kulit jelek, dan bibir tampak pecah-
pecah, BB sekarang 47 Kg (BB sebelumnya 49 Kg).

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Hipertermi
B. Hipovolemia
C. Nyeri
D. Intoleransi aktivitas
E. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Kunci B
Jawaban:
Referensi: - PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Definisi dan Indikator Diagnostik ((cetakan III) 1 ed.). Jakarta: DPP
PPNI.
- PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Definisi dan Tindakan Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP
PPNI.
- PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Definisi dan Kreteria Hasil Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta:
DPP PPNI.
Nama pembuat Ns. Filia Veronica Tiwatu., M.Kep., Sp. Kep. Mat
Institusi/bagian Unika De La Salle Manado
Pembahasan Hipovolemia (D.0023)
1) Definisi Penurunan volume cairan intravaskuler, interstisiel, dan/atau
intraseluler.
2) Penyebab:
a). Kehilangan cairan aktif
b) Kekurangan intake cairan
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor: frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan
darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun,
membran mukosa kering, volume urin menurun, hematokrit
meningkat
b) Data Minor: merasa lemah, mengeluh haus, suhu tubuh meningkat,
konsentrasi urin meningkat, berat badan turun tiba-tiba
c) Kondisi Klinis Terkait: muntah

ID soal 5 140
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, 23 tahun, datang ke puskemas dengan keluhan tidak haid. Setelah
dilakukan pemeriksaan urin, pasien dinyatakan positif hamil dengan usia kehamilan 6
minggu. HPHT: 10 Agustus 2020. Hasil pengkajian TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi :
80x/menit, frekuensi napas: 20/menit, suhu : 36,2 0C. Pasien bertanya tentang kapan tanggal
persalinannya

Pertanyaan soal
Apakah informasi yang seharusnya diberikan oleh perawat berdasarkan situasi tersebut?

Pilihan jawaban
A. 16-04-2021
B. 16-05-2021
C. 17-04-2021
D. 17-05-2021
E. 17-06-2021

Kunci D
Jawaban:
Referensi: - Bobak, Lowdermilk, Jense. 2012. Buku Ajar KeperawatanMaternitas.
Jakarta: EGC
- Kementrian kesehatan RI. 2012. Petunjuk kerja pelayanan antenatal
terpadu, persalinan dan paksa persalinan terpadu. Jakarta: Kementarian
KesehatanRI
Nama pembuat Ns. Filia Veronica Tiwatu., M.Kep., Sp. Kep. Mat
Institusi/bagian Unika De La Salle Manado
Pembahasan Taksiran persalinan dapat ditentukan dengan menggunakan hukum
Naegele. Berdasarkan hukum tersebut, taksiran dapat dilakukan dengan
menentukan hari pertama haid terakhir. Angka ini dihitung dari hari
pertama menstruasi terakhir, Periode rumus Hukum Negele adalah untuk
HPHT bulan 1-3 Rumusnya: Tanggal +7 Bulan +9 Tahun +0 dan untuk
HPHT bulan 4-12 Rumusnya: Tanggal +7 Bulan -3 Tahun +1.
Berdasarkan kasus diatas HPHT 10-08-2019, menggunakan rumus HPHT
bulan ke 4-12
Tanggal 10 + 7 = 17
Bulan 08 – 3 = 05
Tahun 2020 + 1 = 2021
Tafsiran Partus: 17-05-2021
ID soal 141
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan /Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan&elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler&limfatik/ Sistem Pencernaan&
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete) :
Seorang pasien laki – laki berusia45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan
diagnosis Chusing Syndrome. Hasil pengkajian didapatkan TD 130/80 mmHg, frekuensi
nadi 90 x/menit, frekuensi napas 22 x/menit, susah BAK.
Pertanyaan soal
Apakah kriteria hasil evaluasi utama bagi pasien tersebut?
Pilihan ganda
A. Haluaran urine 1500 cc/hari
B. BB meningkat
C. Skala nyeri 1 – 2
D. Sesak napas
E. Suhu 36 0C
Jawaban A
Referensi: Black & Hawk (2014). Keperawatan Medikal Bedah
Smeltzer, Suzanne C. (2017). Keperawatan medikal bedah brunner &
suddart
Nama pembuat Rudi Hariyono M.Kep
Institusi/ STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto
bagian
Pembahasan Pasien diatas mengalami chusing syndrome yang akan menyebabkan
penurunan haluaran urine dikarenankan kondisi patologinya,salah satu
gejalanya adalah susah BAK, maka yang perlu kita pantau adalah haluaran
urine yang terukur sejumlah 1500 cc/hari sebagai kriteria hasil evaluasi
yang akan kita tetapkan.

Untuk BB meningkat mungkin bisa dijadikan sebagai kriteria hasil,tetapi


kita perlu memperhatikan gejala yang sedang dirasakan oleh pasien

Untu Skala nyeri,sesak napas, suhu tidak dapat dijadikan sebagai kriteria
hasil evaluasi karena pasien tidak mengalami gejala nyeri,gejala sesak
napas dan gangguan termoregulasi akibat adanya infeksi atau inflamasi
ID soal 142
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan /Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi /Cairan dan elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan /
Psikososial/belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler&limfatik/ Sistem Pencernaan&
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi/ Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete) :
Seorang laki – laki berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa
medis Diabetes Melitus. Hasil pengkajian didapatkan pasien memilikki luka pada kaki
kanan, tekanan darah 150/95 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 18x/menit,
GDA 450 mg/dl.
Pertanyaan soal
Apakah intervensi keperawatanyang tepat bagi pasien tersebut?
Pilihan ganda
A. Pantau pola nafas
B. Lakukan perawatan luka
C. Pantau intake dan output nutrisi
D. Timbang BB setiap hari
E. Auskultasi bising usus
Jawaban B
Referensi: Black & Hawk (2014). Keperawatan Medikal Bedah
Smeltzer, Suzanne C. (2017). Keperawatan medikal bedah brunner &
suddart
Nama pembuat Rudi Hariyono M.Kep
Institusi/ STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto
bagian
Pembahasan Pasien ini menderita diabetes melitus yang mempunyai hasil GDA 450
mg/dl. Dari hasil pengkajian didapatkan adanya luka pada kaki sebelah
kanan maka pilihan yang tepat adalah perawatan luka. Karena sudah jelas
data menunjukkan adanya luka sehingga perawatan luka ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya infeksi yang ditakutkan akan memberikan dampak
yang lebih luas seperti munculnya gangren.

Untuk intervensi pantau pola nafas memang kurang tepat karena frekuensi
napas pasien 18x/menit

Untuk intervensi pantau intake dan output nutrisi masih kurang tepat karena
memang tidak ada gejala mual muntah yang dirasakan oleh pasien

Untuk intervensi timbang BB setiap hari dan auskultasi bising usus masih
kurang tepat untuk dijadikan sebagai intervensi utama karena pasien tidak
mengalami diare ataupun ada penurunan BB yang drastis

ID soal 143
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan /Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi /Cairan dan elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan /
Psikososial/belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler&limfatik/ Sistem Pencernaan&
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi/ Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete) :
Seorang perempuan berusia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa
medis Diabetes Melitus. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh sering kencing
terutama pada malam hari,haus dan mudah lapar, tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi
nadi 80x/menit, frekuensi napas 18x/menit.
Pertanyaan soal
Apakah intervensi keperawatan yang tepat bagi pasien tersebut?
Pilihan ganda
A. Auskultasi bising usus
B. Kaji skala nyeri
C. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
D. Pantau intake dan output cairan
E. Perawatan luka
Jawaban D
Referensi: Black & Hawk (2014). Keperawatan Medikal Bedah
Smeltzer, Suzanne C. (2017). Keperawatan medikal bedah brunner &
suddart
Nama pembuat Rudi Hariyono M.Kep
Institusi/ STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto
bagian
Pembahasan Pasien ini mengalami kelainan Diabetes melitus, gejala yang dialami oleh
pasien ialah sering kencing,mudah lapar dan haus, ini merupakan trias
klasik gejala diabetes melitus yang merupakan sebuah siklus
berkesinambungan, maka untuk intervensi yang tepat bagi pasien diatas
ialah memantau intake dan output cairan. Hal ini bisa menilai seberapa
banyak yang diminum dan seberapa banyak yang dikeluarkan, mengingat
bahwa pasien memilikki gejala sering kencing dan haus.Jika tidak
dilakukan pemantauan ditakutkan akan terjadi dehidrasi, karena frekuensi
berkemih pada pasien DM cukup sering
ID soal 144
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan /Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi /Cairan dan elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan /
Psikososial/belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler&limfatik/ Sistem Pencernaan&
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi/ Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete) :
Seorang laki – laki berusia 45 tahun post op hernia inguinalis di ruang bedah, pasien
mengeluh nyeri karena ada bekas luka operasi. Pada saat pengkajian fisik tekanan darah
150/80 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas 22x/menit, skala nyeri 5
Pertanyaan soal
Apakah kriteria hasil evaluasi yang tepat bagi keadaan pasien tersebut?
Pilihan ganda
A. Berat badan turun 1 Kg
B. Haluaran urine 1500 cc/hari
C. Pemenuhan kebutuhan ADL dengan bantuan minimal
D. Suhu 36 C
E. Skala nyeri 1 – 2
Jawaban E
Referensi: Black & Hawk (2014). Keperawatan Medikal Bedah
Smeltzer, Suzanne C. (2017). Keperawatan medikal bedah brunner &
suddart
Nama pembuat Rudi Hariyono M.Kep
Institusi/ STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto
bagian
Pembahasan Pasien post op hernia inguinalis memilikki luka yang mungkin akan
meningkatkan spasme otot abdomen karena bius yang mulai menurun.
Untuk menentukan kriteria hasil maka diperlukan analisa terhadap data
yang ada pada keluhan utama yang sedang dirasakan oleh pasien. Keluhan
tersebut merupakan data untuk menegakkan diagnosa keperawatan yang
akan dilanjutkan dengan intervensi keperawatan. Dalam memberikan
intervensi tentunya ada kriteria standar evaluasi yang kita gunakan untuk
standar tercapainya suatu intervensi. Karenapada kasus diatas, pasien
mengeluh nyeri, maka jawaban yang tepat adalah skala nyeri 1 – 2.
ID soal 145
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan /Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi /Cairan dan elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan /
Psikososial/belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler&limfatik/ Sistem Pencernaan&
hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi/ Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete) :
Seorang laki – laki berusia 65 tahun,mempunyai riwayat merokok, dirawat di ruang jantung
dengan keluhan sesak napas ketika beraktifitas. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 140/70 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, suhu 37,8 0C,
kaki bengkak. Hasil foto rontgen menunjukkan adanya pembesaran pada jantung sebelah kiri
Pertanyaan soal
Apakah tindakan utama mandiri perawat pada pasien tersebut?
Pilihan ganda
A. Posisi supinasi
B. Pemberian tablet tambah darah
C. Pemberian cairan infus 21 tts/menit
D. Nebul setiap 2 jam
E. Pembatasan asupan cairan
Jawaban E
Referensi: Black & Hawk (2014). Keperawatan Medikal Bedah
Smeltzer, Suzanne C. (2017). Keperawatan medikal bedah brunner &
suddart
Nama pembuat Rudi Hariyono M.Kep
Institusi/ STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto
bagian
Pembahasan Pasien diatas berdasarkan hasil pengkajian menunjukkan adanya
pembengkakan pada kaki. Jika melihat dari hasil foto rontgennya
menunjukkan bahwa jantungnya sudah menngalami hiperthropy pada
jantung sebelah kiri. Untuk intervensi dengan memberikan posisi
supinasi/terelntang,ini merupakan posisi yang tidak dianjurkan bagi pasien
yang mengalami gangguan di jantung, posisi yang tepat ialah dengan
memberikan posisi semifowler/fowler,supaya aliran darah balik jantung
tidak terlalu cepat, yang mengakibatkan peningkatan volume dalam jantung,
Jawaban yang tepat untuk soal diatas ialah pembatasan asupan cairan,
artinya untuk minum/intake cairan dari luar tubuh pasien harus dibatasi,
dimana hal ini berguna untuk menurunkan tekanan hidrostatik pada jantung
yang menyebabkan oedem di seluruh tubuh,dengan pencegahan oedem
diharapkan akan memberikan dampak yang baik terhadap kondisi dan
keadaan pasien
ID soal 1 146
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang laki-laki usia 55 tahundibawa ke UGD dengan kondisi luka bakar dalam (parsial)
yang mengenai bagian wajah, leher, tangan dan dada setelah mencoba memadamkan
kebakaran.

Pertanyaan soal
Manakah tindakan keperawatan prioritas yang harus dilakukan perawat?

Pilihan jawaban
a. Membatasi cairan
b. Meninggikan kepala
c. Memasang selimut dingin
d. Memberikan analgetik per oral
e. Mengkaji kepatenan jalan nafas

Kunci Jawaban: E
Referensi: Lewis, Sharon L et al. (2011). Medical Surgical Nursing Volume 1. United
States America : Elsevier Mosby.
Nama pembuat: Vina Asna Afifah, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/bagian: Departemen keperawatan medikal bedah STIKes Estu Utomo
Pembahasan Tujuan utama perawatan luka bakar adalah untuk mempertahankan patensi
jalan napas, memberikan cairan per Intravena untuk mencegah syok
hipovolemik dan menjaga fungsi organ vital.
Untuk itu tindakan prioritas yang harus dilakukan perawat adalah
mengkaji kepatenanjalan napas dan mempertahankan jalan napas agar
tetap paten. Perawat perlu melakukan kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian oksigen. Oksigen diperlukan untuk perfusi jaringan dan
organ vital. Selanjutnya pemasangan infus dan melakukan resusitasi
cairan. Selanjutnya perlu meninggikan/menaikkan ekstremitas untuk
mencegah terjadinya syok. Klien dijaga tetap hangat dan diberi status
NPO (puasa) karena fungsi gastrointestinal yang menurun akibat luka
bakar.
ID soal 1 147
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin/ Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan berusia 47 tahun dirawat dibangsal penyakit dalam dengan diagnosa
medis Diabetes Mellitus tipe 2. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan ulkus diabetikum pada
kaki kanan pasien. Hasil pemeriksaan laboratorium glukosa darah sewaktu 125 mg/dL,
suhu tubuh 39 oC, frekuensi nadi 98x/menit, frekuensi napas 20x/menit, dan tekanan
darah 120/80 mmHg.

Pertanyaan soal
Manakah hasil pemeriksaan yang harus paling perawat perhatikan?

Pilihan jawaban
A. Suhu tubuh
B. Tekanan darah
C. Frekuensi nadi
D. Frekuensi napas
E. Gula darah puasa

Kunci Jawaban: A
Referensi: Ignatavicius, D. D., Workman, M.L., & Winkelman, C. (2016). Medical
Surgical Nursing: Patient Centered Collaborative Care (8th ed.). Missouri:
Elsevier.
Nama pembuat: Vina Asna Afifah, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/bagian: Departemen Keperawatan Medikal Bedah STIKES Estu Utomo
Pembahasan Untuk kasus ini fokus pada temuan normal dan tidaknya hasil pemeriksaan
klien dengan kasus DM tipe 2. Dari beberapa data hasil pemeriksaan hanya
suhu tubuh yang menunjukkan data tidak normal dimana data lain(tekanan
darah, ferekuensi nadi dan napas, gula darah sewaktu) dalam batas normal.
Data tidak normal inilah yang menjadi perhatian khusus perawat.
Peningkatan suhu tubuh dapat mengindikasikan adanya proses
infeksi yang bisa memicu munculnya komplikasi pada pasien dengan DM.
Hal ini bisa dilihat bahwa pada kasus, pasien mengalami gangrene di kaki
kanan. Proses infeksi bisa disebabkan oleh perawatan luka gangrene yang
kurang tepat atau tidak sterilnya alat saat melakukan perawatan luka.
Infeksi pada DM tipe 2 dapat menimbulkan sindrom nonketotik,
hiperosmolar, hiperglikemik, atau ketoasidosis diabetik.
ID soal 1 148
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)

Seseorang perempuan berusia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
tidak bisa BAK spontan 8 jam lalu. Pasien telah terpasang kateter dan sudah
dilakukanbladder trainingdan rencana selang kateter akan dilepas. Perawat sudah
mempersiapkan alat - alat, memakai sarung tangan dan mengatur posisi tidur pasien.

Pertanyaan soal
Apakah langkah prosedur selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban
A. Menyuruh tarik nafas
B. Mengeluarkan isi balon
C. Mencabut selang perlahan
D. Membersihkan area perineal
E. Melepas selang dari kantong urin

Kunci Jawaban: B
Referensi: - Mubarak, W I., Chayatin, N., & Susanto, J. (2015). Standar Asuhan
Keperawatan&Prosedur Tetap Dalam Praktik Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.
- Riyadi, S. (2011). Standard Operating Procedure Dalam Praktik Klinik
Keperawatan Dasar. Yogyakarta: Samodra Ilmu Press
Nama pembuat: Vina Asna Afifah, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/bagian: Departemen Keperawatan Medikal Bedah STIKes Estu Utomo
Pembahasan Kasus diatas merupakan bentuk pengetahuan prosedural terkait standar
operasional prosedur cara melepas selang kateter. Langkah pertama dalam
melakukan tindakan melepas kateter yaitu melakukan
aspirasi/mengeluarkanisi (cairan)yang ada di dalam balon sebagai pengunci
kateter menggunakan spuit, karena jika cairan balon tidak diaspirasi
terlebih dahulu, maka pasien bisamengalami cedera. Langkah selanjutnya
menarik kateter dan menganjurkan pasien menarik nafas panjang serta
membuang kateter dan selang pada bengkok. Selanjutnya membersihkan
area perineal agar terhindar dari infeksi yang disebabkan oleh pemasangan
kateter dan merapikan pasien dengan mengenakan pakaian bawah pasien.
ID soal 1 149
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah /Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang laki-laki usia 61 tahun dirawat di bangsal penyakit dalam dengan diagnosa medis
gagal jantung kongestif. Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan perawat adalah tungkai
bawah pasien mengalami oedem. Ketika perawat menekan daerah oedem terlihat cekungan
sedalam 4 mm dengan waktu kembali 10 detik.

Pertanyaan soal
Bagaimana perawat menuliskan hasil pemeriksaan fisik tersebut ?

Pilihan jawaban
A. No pitting oedema
B. Piting oedema 1 +
C. Piting oedema 2 +
D. Piting oedema 3+
E. Piting oedema 4 +

Kunci Jawaban: C
Referensi: - GPHN. (2012). Assasment Chart for Pitting Edema adapted from the
Guelph General Hospital Congestive Heart Failure Pathway, 8.
- Jackson, M & Jacson L (2011). Seri Panduan Praktis Keperawatan
Klinis.
Nama pembuat: Vina Asna Afifah, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/bagian: Departemen Keperawatan Medikal Bedah STIKes Estu Utomo
Pembahasan Oedema adalah penumpukan cairan yang berlebihan dalam jaringan.
Penyebab Oedem adalah peningkatan perneabilitas kapiler, berkurangnya
protein plasma, peningkatan tekanan hidrostatik, obstruksi limpa sekunder,
peningkatan tekanan koloid osmotic dalam jaringan, retensi natrium dan
air. Lokasi pemeriksaaan / daerah terjadinya oedema yaitu di daerah
sakrum, di atas tibia, & pergelangan kaki.
Pitting Oedema adalah edema yang akan tetap cekung bahkan setelah
penekanan ringan dengan ujung jari, baru jelas terlihat setelah terjadi
retensi cairan paling tidak sebanyak 4.5 kg.
Skala penilaian pitting edema :
a. No pitting Oedema  tidak ada Pitting (0 mm).
b. Derajat I atau Pitting Oedema 1+  ≤ 2 mm, cekungan sedikit, tidak
ada distorsi (perubahan) yang terlihat, hilang dengan cepat
c. Derajat II atau Pitting Oedema 2+ Lebih dalam dari Pitting oedema
1+ (2-4 mm), tidak ada distorsi (perubahan) yang langsung terdeteksi,
menghilang dalam 10-15 detik
d. Derajat III atau Pitting Oedema 3+ Cukup dalam (4-6 mm), dapat
berlangsung lebih dari 1 menit, ekstremitas yang terkena tampak lebih
lebar dan membengkak
e. Derajat IV atau Pitting Oedema 4+ Sangat dalam (6-8 mm),
berlangsung 2-5 menit, ektremitas yang terkena telihat sangat
mengalami perubahan
ID soal 1 150
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan /Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/
lain-lain
Kasus (vignete)

Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis kolik
renal. Pasien mengeluh nyeri di area pinggang terutama ketika akan BAK dengan urin yang
keluar sedikit-sedikit tapi jumlahnya normal, nyeri seperti terbakardan menyebar ke bagian
atas simpisis pubis dengan skala 8 dan kadang tampak kemerahan dalam urin. Hasil
pemeriksaan tekanan darah 120/80 mmHg, suhu tubuh 37.7 oC, frekuensi nadi 76 x/menit,
frekuensi napas 22 x/menit. Hasil USG didapatkan uretrolithiasis.

Pertanyaan soal
Apa masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Nyeri akut
B. Hipertermi
C. Retensi urin
D. Defisit volume cairan
E. Gangguan eliminasi urin

Kunci Jawaban: B
Referensi: - Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus
PPNI
- Muttaqin, A & Sari, K. (2011). Asuhan Keperawatan Dengan
Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta : Salemba medika
- Nursalam & Fransisca (2006). Asuhan Keperawatan Pasien Dengan
Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika
Nama pembuat: Vina Asna Afifah, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi/bagian: Departemen Keperawatan Medikal Bedah STIKes Estu Utomo
Pembahasan Rasional A : Pada kasus ini banyak menyebutkan data yang mendukung
pada masalah nyeri akut yaitu keluhan pasien, kualitas, lokasi, dan skala
nyeri. Nyeri akut terjadi karena adanya batu pada area ureter. Adanya batu
pada saluran kemih (ureter) dapat menyebabkan gesekan dengan pemukaan
ureter sehingga dapat mengakibatkan tergoresnya ureter sehingga
menimbulkan perlukaan dan perdarahan.

Rasional B : Pada kasus ini terdapat peningkatan suhu namun belum


signifikan. Data yang disebutkan dalam kasus masih sedikit untuk
mengangkat diagnosa hipertemi.

Rasional C: Retensi Urin adalah tertahannya urin di dalam kandung kemih,


dapat terjadi secara akut maupun kronis. Pada kasus ini, pasien masih bisa
mengeluarkan urin dalam jumlah yang normal, walaupun keluarnya
sedikit-sedikit.

Rasional D : Jumlah urin tidak menunjukan perubahan volume cairan yang


ada di dalam tubuh.

Rasional E : Pasien memang mengalami gangguan eliminasi urin yaitu


pola BAK keluar sedikit-sedikit, namun fokus pertanyaan soal terkait
masalah keperawatan utama, data pendukung masalah nyeri akut lebih
banyak dibandingkan dengan data pendukung untuk mengangkat diagnosa
gangguan eliminasi urin.

ID SOAL 151

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya


Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
/Komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan
Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier /
Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi /
Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan
Kesehatan
KASUS (vignette):
Seorang anak perempuan berumur 5 tahun dirawat hari ke 5 dengan diagnosa medis
DHF.Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter terakhir bahwa anak sudah diperbolehkan untuk pulang
pada esok hari. Untuk mengatasi kebosanan anak selama di rawat, perawat akan melakukan terapi
bermain pada anak tersebut.
Pertanyaan / intruksi
Apakah jenis permainan yang tepat untuk anak tersebut ?
Pilihan Jawaban
A. Bola bekel
B. Kuda-kudaan
C. Boneka Panda
D. Alat masak-masakan
E. Pensil dan buku gambar

KunciJawaban C
Referensi Terry Kyle & Susan Carman (2015). Buku Ajar Pediatrik Vol 1, Jakarta :
EGC
Nama Dyna Apriany
Pembuat

Institusi/ STIKES Jenderal Achmad Yani


Bagian

Pembahasan Saat anak masuk dan dirawat di rumah sakit hal ini akan menyebabkan kecemasan
dan stress fisik dan psikologis baik bagi anak dan keluarganya. Asuhan Atraumatic
adalah sebagai asuhan terapeutik yang meminimalkan atau menghilangkan distress
psikologis dan fisik yang dialami oleh anak dan keluarganya. Salah satu langkah
yang dilakukan menurunkan dan mencegah dampak perpisahan anak dari
keluarganya dengan memberi kesempatan orangtua menemani saat anak di rawat.
Boneka panda merupakan salah satu jenis permainan terapeutik bagi anak usia
prasekolah.
ID SOAL 152

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya


Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
/Komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan
Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier /
Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi /
Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan
Kesehatan
KASUS (vignette):
Seorang anak laki-laki berumur 6 tahun dirawat dengan keluhan batuk, demam dan sesak nafas.
Berdasarkan pengkajian dan analisa data, ditemukan masalah keperawatan yang ditegakkan yaitu
bersihan jalan nafas tidak efektif dengan intervensi keperawatan yang akan dilakukan adalah
fisioterapi dada. Pada saat melakukan fisioterapi dada, perawat melakukan perkusi pada dada atau
punggung anak.
Pertanyaan / intruksi
Bagaimana cara melakukan tindakan tersebut ?
Pilihan Jawaban
A. Menggunakan alat khusus sehingga lokasi dan pengeluaran slym lebih efektif
B. Teknik pemukulan ritmik dilakukan dengan telapak tangan yang melekuk
C. Dilakukan setelah anak menghirup udara yang dikeluarkan nebulizer
D. Melakukan pemukulan dengan posisi telapak tangan terbuka lebar
E. Mengganjal bantal terlebih dahulu pada area yang akan diperkusi

KunciJawaban B
Referensi Kholid Rosyidi (2013). Prosedur Praktik Keperawatan Jilid 1, Jakarta

Nama Dyna Apriany


Pembuat

Institusi/ STIKES Jenderal Achmad Yani


Bagian

Pembahasan Dengan teknik perkusi tangan melekuk lokasi pukulan lebih focus/tepat dan
tindakan ini tidak mengakibatkan anak kesakitan seperti jika kita melakukan perkusi
dengan telapak tangan terbuka.

Pemukulan ritmik pada dinding dada dan punggung tujuannya melepaskan lender
atau secret-sekret yang menempel pada dinding pernafasan dan memudahkan
mengalir ke tenggorokan. Hal ini memudahkan anak mengeluarkan lendirnya.
ID SOAL 153

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya


Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
/Komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan
Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier /
Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi /
Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan
Kesehatan
KASUS (vignette):
1. Seorang anak perempuan berumur 7 tahun di rawat di ruang anak dengan keluhan sesak nafas. Hasil
pengkajian frekuensi nafas 30x/mnt tampak anak menggunakan otot-otot bantu nafas. Masalah
keperawatan yang di tegakan adalah perubahan pola nafas berhubungan dengan penurunan
ekspansi paru. Dari kondisi tersebut anak mendapatkan terapi oksigen dengan nasal kanula.

Pertanyaan / intruksi
Apakah hal prioritas yang perlu diperhatikan saat prosedur tersebut berlangsung ?
Pilihan Jawaban
A. Posisikan tidur anak senyaman mungkin
B. Pertahankan lingkungan agar tidak berisik
C. Perhatikan botol humidifier jangan sampai kosong
D. Pasang pengumuman di pintu kamar “pasien perlu istirahat”
E. Anjurkan orangtua agar segera melapor jika oksigen sudah habis

KunciJawaban C
Referensi Kozier,Erb,Audrey and Synder.(2008). Fundamentals of Nursing concepts,
Process and Practice.Ninth edition. New Jersey: Pearson prentice Hall
Nama Dyna Apriany
Pembuat

Institusi/ STIKES Jenderal Achmad Yani


Bagian

Pembahasan Botol humidifier berisikan aquabides yang berfungsi untuk melembabkan oksigen
saat di alirkan ke system pernafasan, hal ini dapat mencegah terjadinya iritasi akibat
aliran oksigen yang memiliki sifat kering. Oleh karena itu selama prosedur
pemberian oksigen botol humidifier harus terisi aquabidest sesuai dengan batasan
atas maupun bawah yang tertera pada botol.
ID SOAL 154

TINJAUAN JABARAN

Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya


Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
/Komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /


Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai dan
Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier /
Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi /
Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan Mental/Pelayanan
Kesehatan
KASUS (vignette):
2. Seorang bayi perempuan berusia 8 bulan dirawat di ruang anak dengan keluhan diare sebanyak 6
kali dengan konsistensi feses cair, muntah sebanyak 3 kali. Hasil pengkajian suhu 38 C, mukosa
bibir dan mulut kering, turgor kulit lambat. Berdasarkan analisa data, masalah keperawatan yang
ditegakkan adalah gangguan volume cairan : dehidrasi sedang dengan salah satu intervensi
keperawatan memantau hidrasi secara akurat.

Pertanyaan / intruksi
Manakah tindakan yang sesuai dari tindakan di atas ?
Pilihan Jawaban
A. Mengukur BB harian
B. Mengkaji turgor kulit
C. Memeriksa nilai elektrolit
D. Mengobservasi tetesan infus
E. Memantau asupan dan haluaran
KunciJawaban A
Referensi Kozier,Erb,Audrey and Synder.(2008). Fundamentals of Nursing concepts,
Process and Practice.Ninth edition. New Jersey: Pearson prentice Hall
Nama Dyna Apriany
Pembuat

Institusi/ STIKES Jenderal Achmad Yani


Bagian

Pembahasan Bayi dan anak-anak yang lebih kecil akan mengalami kehilangan caiaran yang tidak
tampak. Mengukur BB harian adalah cara yang paling akurat untuk mengukur
peningkatan atau kehilangan cairan pada anak. Memantau asupan dan haluaran,
memeriksa nilai elektrolit, mengkaji turgor kulit merupakan intervensi penting,
namun tidak dapat mengukur atau menghitung kehilangan cairan yang tidak tampak.
Sedangkan pengukuran lingkar perut dan lengan atas lebih tepat digunakan untuk
mengetahui status nutrisi bayi dan anak.
ID soal 155
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 etik, legal dan peka budaya
Asuhan Keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis


Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /


Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi/ Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 : Sistem Pernapasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan
& hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ Lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki berumur 2.5 tahun, anak di rawat dengan kejang demam yang pertama
kali. Selama 3 hari dirawat suhu tubuh anak tidak pernah meningkat. Hasil pemeriksaan
terakhir suhu 36.5 C dan anak sudah diperbolehkan pulang, saudara memberikan edukasi
kepada orangtua cara penganan kejang jika terjadi berulang.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan prioritas yang harus dilakukan orangtua pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban
A. Memakaikan pakaian yang ringan
B. Biarkan kejang terjadi dan berakhir tanpa gangguan
C. Mengamati dan mendokumentasikan aktivitas kejang
D. Menyingkirkan semua objek yang berbahaya dekat anak
E. Membaringkan anak pada satu sisi dan tetap bersama anak

Kunci E
Jawaban:
Referensi: Mary E. Muscari (2005). Panduan belajar : Keperawatan Pediatrik, Jakarta
: EGC
Nama pembuat Dyna Apriany
Institusi/bagian STIKes Jenderal Achmad Yani Cimahi
Pembahasan Prioritas dalam menangani anak kejang adalah menjamin keamanan dan
perlindungan dari cedera. Dengan posisi anak ditidurkan miring dan dapat
mencegah anak dari aspirasi cairan/sisa makanan yang dapat masuk ke
dalam paru-paru saat kejang. Dengan ditemani orangtua saat anak mendapat
serangan kejang, orangtua dapat mengobeservasi dan mendokumentasikan
kejadian kejang tersebut sehingga dapat dilaporkan kepada dokter sebagai
data yang dibutuhkan untuk menentukan terapi.
ID soal 156
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas&Istirahat/
Aman & nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual /Value.&.belief /
Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernapasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik/ pencernaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ endokrin dan metabolism/ muskuloskeletal/
ginjal dan saluran kemih/ reproduksi/ integument/ darah dan system
kekebalan imun/ penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Bayi perempuan umur 1 hari dirawat di ruang perinatalogi. Hasil pengkajian menunjukan
berat badan: 1900 gram, bayi tampak ikterik pada kepala, leher, dada, perut sampai dengan
lutut.

Pertanyaan soal
Berapakah derajat ikterik pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
Kunci C
Jawaban:
Referensi: Rohsiswatmo, R., Amandito, R. 2018. Hiperbilirubinemia pada Neonatus >35
Minggu di Indonesia: Pemeriksaan dan Tatalaksana Terkini. Sari Pediatri Vol
20. No.2
Nama Nurlaila, S.Kep.Ns, M.Kep.
pembuat:
Institusi/ STIKES Muhammadiyah Gombong
bagian:
Pembahasan Hiperbilirubinemia merupakan masalah umum yang sering dijumpai pada
bayi baru lahir. Keadaan ini disebabkan oleh gabungan peningkatan
katabolisme heme dan imaturitas fisiologis hepar dalam konjugasi dan
ekskresi bilirubin.
Semua bayi baru lahir harus secara rutin dilakukan pemeriksaan visual untuk
timbulnya gejala ikterik.Evaluasi ikterik dikerjakan setiap hari sejak lahir dan
dengan cara menekan bagian dahi, midsternum, atau di lutut/pergelangan kaki
untuk memperlihatkan warna kulit dan jaringan subkutan. Ikterik akan terlihat
pada awalnya di bagian muka dan akan menyebar secara kaudal ke badan dan
ekstremitas. Hasil pemeriksaan dapat dikuantifikasi menjadi grade 1 hingga 5
dengan metode Kramer.
Pemeriksaan ini perlu dilakukan dalam ruangan yang terang atau di siang hari
dengan membuka jendela. Apabila ditemukan bayi kuning secara visual,
dianjurkan untuk melakukan konfirmasi kadar bilirubin, baik secara invasif,
non invasif, maupun kurang invasif seperti yang dipaparkan di bawah ini.

Sehingga tanda ikterik yang muncul pada area kepala, leher, dada, perut
sampai dengan lutut mendakan derajat III dengan rerata bilirubin indirek
serum: 8-16 mg/dl
ID soal 157
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan/ Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas&Istirahat/
Aman & nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual /Value.&.belief /
Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernapasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik/ pencernaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ endokrin dan metabolism/ muskuloskeletal/
ginjal dan saluran kemih/ reproduksi/ integument/ darah dan system
kekebalan imun/ penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Anak perempuan usia 6 tahun dirawat di bangsal anak dengan keluhan utama sesak
nafas.Hasil pengkajian suhu 37,2 0C, frekeunsi napas 30 x/menit, frekeunsi nadi 90
x/menit. Anak terpasang oksigen 3 liter/menit melalui kanul binasal, infus Ringer Laktat 15
tetes/menit.

Pertanyaan soal
Apakah evaluasi yang perlu dilakukan perawat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Ukur suhu tubuh
B. Nilai saturasi oksigen
C. Periksa Cappilary Refill time
D. Periksa kecepatan tetesan infus
E. Amati adanya tarikan dinding dada kedalam
Kunci B
Jawaban:
Referensi: Word Health Organization. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di
Rumah Sakit Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di
Kabupaten/Kota. Jakarta
Nama Nurlaila, S.Kep.Ns, M.Kep.
pembuat:
Institusi/ STIKES Muhammadiyah Gombong
bagian:
Pembahasan Masalah utama pada klien tersebut adalah ketidakefektifan pola nafas.
Pasien yang terpasang alat bantu oksigen sebaiknya dimonitor dan evaluasi
sedikitnya setiap 3 jam untuk mengidentifikasi dan memperbaiki
masalah yang terjadi, meliputi:
• Nilai SaO2 menggunakan pulse oxymetry
• Kateter nasal atau prongs yang bergeser
• Kebocoran sistem aliran oksigen
• Kecepatan aliran oksigen tidak tepat
Periksa secara teratur bahwa semua alat berfungsi dengan semestinya dan
lepaskan serta bersihkan prongs atau kateter sedikitnya dua
kali sehari.
ID soal 158
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan/ Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas&Istirahat/
Aman & nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual /Value.&.belief /
Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernapasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik/ pencernaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ endokrin dan metabolism/ muskuloskeletal/
ginjal dan saluran kemih/ reproduksi/ integument/ darah dan system kekebalan
imun/ penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Bayi perempuan umur 1 bulan dibawa ibunya ke posyandu. Hasil pemeriksaan berat badan
3800 gram, suhu 37,0 0C, frekeunsi nafas 40 x/menit, frekeunsi nadi 120 x/menit.

Pertanyaan soal
Apakah imunisasi yang tepat diberikan pada bayi pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. BCG
B. Polio
C. DPT-HB-HiB
D. IPV
E. Campak
Kunci A
Jawaban:
Referensi: Buku bagan MTBS 2019
Nama Nurlaila, S.Kep.Ns, M.Kep.
pembuat:
Institusi/ STIKES Muhammadiyah Gombong
bagian:
Pembahasan Jadwal Imunisas Umur Jenis
imuni i Vak
sasi Dasar sin
0-24 HB-0
ja
m
1 BCG,
B Poli
ul o 1*
an
2 DPT-
B HB-
ul Hib
an 1,
Poli
o2
3 DPT-
B HB-
ul Hib
an 2,
Poli
o3
4 DPT-
B HB-
ul Hib
an 3,
Poli
o4
9 Campak
B
ul
an
Imunisas 18 DPT-
i B HB-
lanjut ul HiB
an an
18 Campak
B
ul
an
*Bayi lahir di fasilitas kesehatan, imunisasi BCG dan Polio 1 diberikan
sebelum dipulangkan
**Jika anak sehat atau sakit ringan dan belum lengkap imunisasi dasarnya
maka segera lengkapi imunisasi dasarnya, kecuali anak akan dirujuk segera
ID soal 159
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan/ Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas&Istirahat/
Aman & nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual /Value.&.belief /
Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernapasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik/ pencernaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ endokrin dan metabolism/ muskuloskeletal/
ginjal dan saluran kemih/ reproduksi/ integument/ darah dan system
kekebalan imun/ penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Bayi perempuan umur 4 bulan dibawa ibunya ke puskesmas. Hasil pemeriksaan berat badan 6
Kg, suhu 37,0 0C, frekeunsi nafas 40 x/menit, frekeunsi nadi 120 x/menit. Ibu bayi
mengatakan bahwa bayi masih diberi ASI sudah diberi makan bubur nasi sejak usia 4 bulan.

Pertanyaan soal
Bagaimana sikap perawat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Memotivasi ibu untuk melanjutkan pemberian ASI
B. Memberi tahu ibu bahwa tindakannya berbahaya untuk bayi
C. Mengkaji alasan ibu sudah memberikan makanan padat pada bayi
D. Memberi tahu ibu bahwa pemberian ASI eksklusif sampai umur 6 bulan
E. Memberi tahu ibu bahwa pemberian MP-ASI sebaiknya pada umur 6 bulan
Kunci C
Jawaban:
Referensi: Word Health Organization. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di
Rumah Sakit Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di
Kabupaten/Kota. Jakarta

WHO. 2009. Infant and Young Child Feeding: Model Chapter for Textbooks
for Medical Students and Allied Health Professionals. Switzerland: WHO
Press
Nama Nurlaila, S.Kep.Ns, M.Kep.
pembuat:
Institusi/ STIKES Muhammadiyah Gombong
bagian:
Pembahasan Sebagai seorang perawat sebaiknya menguasai keterampilan untuk
membangun percaya diri dan memberikan dukungan yaitu sebagi berikut:
1. Menerima apa yang ibu pikirkan dan rasakan
2. Mengenali dan memuji apa yang ibu dan bayi lakukan dengan benar
3. Memberi bantaun praktis
4. Memberi sedikit informasi yang relevan
5. Menggunahan bahasa sederhana
Jawaban paling benar adalah (C) Mengkaji alasan ibu sudah memberikan
makanan padat pada bayi. Apabila perawat sudah mengetahui alasan atau
penyebab ibu sudah memberikan makanan padat pada bayi sebelum 6 bulan
maka perawat dapat memilih tindakan yang tepat untuk pasien tersebut.

Apabila perawat langsung memberi tahu bahwa tindakannya tidak benar atau
memberi tahu hal yang benar maka dapat menyebabkan penurunan
kepercayaan diri ibu (pasien).
ID soal 160
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas&Istirahat/
Aman & nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual /Value.&.belief /
Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernapasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik/ pencernaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ endokrin dan metabolism/ muskuloskeletal/
ginjal dan saluran kemih/ reproduksi/ integument/ darah dan system
kekebalan imun/ penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Kasus (vignete)
Batita laki-laki umur 24 bulan diperbolehkan pulang dari puskesmas. Anak mengalami diare
tanpa tanda dehidrasi.

Pertanyaan soal
Kapan anak harus kembali segera ke puskesmas?

Pilihan jawaban
A. Batuk
B. Muntah
C. Malas minum
D. Tampak lemas
E. Penurunan kesadaran
Kunci C
Jawaban:
Referensi: Buku Bagan MTBS 2019
Nama Nurlaila, S.Kep.Ns, M.Kep.
pembuat:
Institusi/ STIKES Muhammadiyah Gombong
bagian:
PEmbahasan: Nasihati ibu agar kembali segera bila ditemukan tanda-tanda sebagai berikut:
Setiap anak sakit:
1. Tidak bisa minum
2. Bertambah parah
3. Timbul demam
Anak batuk-bukan pneumonia juga kembali jika:
1. Nafas cepat
2. Sukar bernafas
Jika anak diare, juga kembali jika:
1. Tinja campur darah
2. Malas minum
Jika anak mungkin DBD atau Demam mungkin bukan DBD juga kembali
jika:
1. Ada tanda-tanda perdarahan
2. Nyeri ulu hati
3. Muntah yang terus menerus
4. Gelisah
5. Tidak aktif/lemas
6. Ada penurunan kesadaran
7. Kejang

Catatan: kejadian ini bisa terjadi pada saat demam turun, pada umumnya
pada hari 3-5
ID SOAL 161

TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis


Pengetahuan aplikasi prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen/Gadar

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Lain-


lain

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif


Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial

Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung, Pembuluh darah dan Sistem Limfatik/ Pencernaan dan


Hepatobilier/Saraf dan Perilaku/Endokrin & Metabolisme/ Muskuloskeletal/Ginjal &
Saluran Kemih/ Reproduksi/Integumen/Darah dan Sistem Kekebalan
Imun/Penginderaan/Kesehatan Mental/ Pelayanan Kesehatan

KASUS (Vignate):
Seorang laki-laki usia 60 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan nyeri di area dada. Hasil
pengkajian didapatkan nyeri dada sebelah kiri menjalar ke bahu kiri dan kepunggung setelah
aktivitas, nyeri skala 8 hilang timbul dan merasa sesak serta lemah. Hasil pemeriksaan didapatkan TD
145/90 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 29 x/menit, suhu 36,5 oC. Diagnosa klinik
pasien ACS, mendapatkan terapi opiod IV dan terapi nonfarmakologi.

Pertanyaan soal:

Apakah hasil yang diharapkan dari keefektifan tindakan pereda nyeri?

Pilihan Jawaban:

A. Melaporkan tidur yang adekuat dan tidak ada keletihan


B. Menyebutkan dosis obat golongan keras
C. Pencapaian peredaan nyeri yang kurang efektif
D. Melaporkan teori dari strategi preventif nyeri
E. Kaji ulang lokas, intensitas dan tipe nyeri
Kunci A
Jawaban

Pembahasan Hasil yang diharapkan dari keefektifan strategi intervensi nyeri


1. Pencapaian peredaan nyeri (nilai nyeri pada intensitas yang lebih rendah setelah
intervensi dan nilai nyeri pada intensitas yang lebih rendah untuk periode yang
lebih panjang)
2. Pasien atau keluarga memberikan medikasi analgsik yang diresepkan dengan
benar (menyebutkan dosis obat yang benar, memberikan dosis obat yag benar
dengan prosedur yang benar, mengidentifikasi efek samping obat dan
menjelaskan tindakan yang dilakukan untuk mencegah atau mengkoreksi efek
samping)
3. Menggunakan strategi nyeri nonfarmakologi sesuai yang direkomendasikan
4. Melaporkan efek minimal nyeri dan efek samping minimal dari intervensi
( berpartisipasi dalam aktivitas yang penting untuk penyembuhan, berpartisipasi
dalam aktivitas yang penting untuk diri sendiri dan keluarga, mlaporkan tidur
yang adekuat dan tidak ada keletihan)
Referensi (Smeltzer and Bare, 2013)
Smeltzer and Bare (2013) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edited by 8.
Jakarta: EGC.

Nama Ns. Ulfa Nur Rohmah, S.Kep., M.Kep


Pembuat

Institusi/ Politeknik Karya Husada Jakarta


Bagian
ID SOAL 162

TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis


Pengetahuan aplikasi prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen/Gadar

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Lain-


lain

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif


Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial

Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung, Pembuluh darah dan Sistem Limfatik/ Pencernaan dan


Hepatobilier/Saraf dan Perilaku/Endokrin & Metabolisme/ Muskuloskeletal/Ginjal &
Saluran Kemih/ Reproduksi/Integumen/Darah dan Sistem Kekebalan
Imun/Penginderaan/Kesehatan Mental/ Pelayanan Kesehatan

KASUS (Vignate):
Seorang perempuan usia 58 tahun datang dirawat di rumah sakit dengan post op fraktur humerus
dextra hari ketiga. Pasien mengeluh sulit melakukan aktivitas karena tangan kanannya dominan
melakukan aktivitas sebelumnya. Hasil pengkajian didapatkan terdapat luka post op humerus dextra,
ADL pasien dibantu keluarga, TD 135/80 mmHg, frekuensi napas 20 x/menit, suhu 36,5 oC.

Pertanyaan soal:

Apakah intervensi yang tepat pada kasus di atas?

Pilihan Jawaban:

A. Melaporkan tidur yang adekuat dan tidak ada keletihan


B. Menyebutkan dosis obat golongan keras
C. Pencapaian peredaan nyeri yang kurang efektif
D. Melaporkan teori dari strategi preventif nyeri
E. Kaji ulang lokas, intensitas dan tipe nyeri
Kunci
A
Jawaban
Pembahasan Intervensi hambatan mobilitas fisik
a. Pertahankan tirah baring dalam posisi yang diprogamkan
b. Tinggikan ektremitas yang sakit
c. Intruksikan klien/bantu dalam latian rentang gerak pada ekstremitas yang sakit
dan tak sakit
d. Beri penyangga pada ektremitas yang sakit di atas dan di bawah fraktur ketika
bergerak
e. Jelaskan pandangan dan keterbatasan dalam aktivitas
f. Berikan dorongan ada pasien untuk melakukan AKS dalam lingkup keterbatasan
dan beri bantuan sesuai kebutuhan awasi tekanan darah. Nadi dengan
melakukan aktivitas
g. Ubah posisi secara periodik
h. Kolaborasi fisioterapi/okupasi terapi
Referensi (Purwanto, 2016)
Purwanto, H. (2016) Modul Bahan Ajar Keperawatan Medikal Bedah II. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Nama Ns. Ulfa Nur Rohmah, S.Kep., M.Kep
Pembuat
Institusi/ Politeknik Karya Husada Jakarta
Bagian
ID SOAL 163

TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis


Pengetahuan aplikasi prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen/Gadar

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Lain-


lain

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif


Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial

Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung, Pembuluh darah dan Sistem Limfatik/ Pencernaan dan


Hepatobilier/Saraf dan Perilaku/Endokrin & Metabolisme/ Muskuloskeletal/Ginjal &
Saluran Kemih/ Reproduksi/Integumen/Darah dan Sistem Kekebalan
Imun/Penginderaan/Kesehatan Mental/ Pelayanan Kesehatan

KASUS (Vignate):
Seorang perempuan usia 64 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan kesemutan dan nyeri
dada. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengalami kelemahan, adanya riwayat infark miokard 1
tahun yang lalu, nyeri dada skala 5, dan sakit kepala. Hasil pemeriksaan didapatkan TD 145/90
mmHg, frekuensi nadi 120 x/menit ireguler, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 36,5 oC. Hasil
laboratorium menjukkan kalium 3.4 mEq/L, kalsium 8 mg/dl dan magnesium 2,06 mEq/L.

Pertanyaan soal:

Apakah intervensi keperawatan mandiri yang tepat pada kasus di atas?

Pilihan Jawaban:

A. Pantau studi laboratorium seperti elektrolit, medikasi dan kadar obat


B. Beri oksigen tambahan sesuai indikasi
C. Beri medikasi sesuai indikasi
D. Persiapkan dan bantu kardioversif elektif
E. Palpasi nadi radial, carotis, femoral, dan dorsalis pedis
Kunci
E
Jawaban
Pembahasan Manajemen disritmia
a. Palpasi nadi radial, carotis, femoral, dan dorsalis pedis
b. Auskultasi suara jantung
c. Pantai tanda vital
d. Tentukan tipe disritmia dan dokumentasikan dengan strip irama jika
pemantauan jantung tersedia
e. Beri lingkungan yang tenang dan sunyi
f. Investigasi keluhan nyeri dada (lokasi, durasi, intensitas, faktor Pereda/perburuk
g. Bersiap untuk memulai resusitasi jantung sesuai indikasi
Kolaborasi:
- Pantau studi laboratorium seperti elektrolit, medikasi dan kadar obat
- Beri oksigen tambahan sesuai indikasi
- Beri medikasi sesuai indikasi
- Persiapkan dan bantu kardioversif elektif
- Bantu insersi dan pertahankan fungsi paru jantung
- Persiapkan prosedur seperti angiografi, pemasangan stent, kateter, dll
- Persiapkan pemasangan ICD jika diindikasikan
Referensi (Dosen Keperawatan Medikal-Bedah Indonesia, 2016)
Dosen Keperawatan Medikal-Bedah Indonesia. (2016) Rencana Asuhan
Keperawatan Medikal-Bedah: Diagnosis NANDA-I Intervensi NIC Hasil NOC. Jakarta:
EGC.

Nama Ns. Ulfa Nur Rohmah, S.Kep., M.Kep


Pembuat

Institusi/ Politeknik Karya Husada Jakarta


Bagian
ID SOAL 164

TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis


Pengetahuan aplikasi prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen/Gadar

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Lain-


lain

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif


Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial

Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung, Pembuluh darah dan Sistem Limfatik/ Pencernaan dan


Hepatobilier/Saraf dan Perilaku/Endokrin & Metabolisme/ Muskuloskeletal/Ginjal &
Saluran Kemih/ Reproduksi/Integumen/Darah dan Sistem Kekebalan
Imun/Penginderaan/Kesehatan Mental/ Pelayanan Kesehatan

KASUS (Vignate):
Seorang laki-laki usia 30 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan mengalami kelemahan,
demam dan penurunan berat badan. Hasil pemeriksaan didapatkan terdapat pembengkakan
kelenjar limfe di leher terutama saat demam, TB 178 cm, BB 60 Kg, TD 125/90 mmHg, frekuensi nadi
70 x/menitreguler, frekuensi napas 22 x/menit, suhu 36,5 oC. Hasil laboratorium menunjukkan
anemia normositik ringan, leucosis 4.500 uL 2 dan alkali fosfatase serum 90 U/L. Pasien terdiagnosa
limfoma hodgin

Pertanyaan soal:

Apakah penyebab dari limfoma?

Pilihan Jawaban:

A. Usia bayi
B. Infeksi : HIV, HTLV-1,cirus Epstein barr, hepatitis
C. Paparan makanan
D. Stres
E. Bahan toxic streptozoctin
Kunci B
Jawaban

Pembahasan Etiologi limfoma


1. Usia : risiko limfoma meningkat pada usia yang lebih tua
2. Infeksi: HIV, HTLV-1,cirus Epstein barr, hepatitis B atau C
3. Kondisi medis yang mengganggu sistem imun: autoimun, terapi imunosupresi
4. Paparan zat toxic : peptisida, herbsida, atau benzena
Referensi (Dosen Keperawatan Medikal-Bedah Indonesia, 2016)
Dosen Keperawatan Medikal-Bedah Indonesia. (2016) Rencana Asuhan
Keperawatan Medikal-Bedah: Diagnosis NANDA-I Intervensi NIC Hasil NOC. Jakarta:
EGC.
Nama Ns. Ulfa Nur Rohmah, S.Kep., M.Kep
Pembuat
Institusi/ Politeknik Karya Husada Jakarta
Bagian
ID SOAL 165

TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis


Pengetahuan aplikasi prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen/Gadar

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi / Lain-


lain

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif


Tinjauan 6 Oksigen / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial

Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung, Pembuluh darah dan Sistem Limfatik/ Pencernaan dan


Hepatobilier/Saraf dan Perilaku/Endokrin & Metabolisme/ Muskuloskeletal/Ginjal &
Saluran Kemih/ Reproduksi/Integumen/Darah dan Sistem Kekebalan
Imun/Penginderaan/Kesehatan Mental/ Pelayanan Kesehatan

KASUS (Vignate):
Seorang laki-laki usia 55 tahun dirawat di rumah sakit dengan post amputasi femur sinistra akibat
ulkus DM hari ke dua. Hasil pengkajian didapatkan pasien masih mengalami nyeri post operasi skala
5, luka operasi dibalut dengan elastin verban dan tidak ada pus, nafsu makan tidak ada, tampak
lemah. Hasil pemeriksaan didapatkan TD 135/90 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menitreguler, frekuensi
napas 20 x/menit, suhu 36,5 oC. Pasien mengatakan sedih karena kehilangan kaki karena
pekerjaannya mengayuh becak, tampak murung dan menarik diri dengan tidak mau berbicara.

Pertanyaan soal:

Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus di atas?

Pilihan Jawaban:

A. Nyeri akut
B. Risiko infeksi
C. Dukacita
D. Hambatan mibilitas fisik
E. Defisiensi pengetahuan
Kunci C
Jawaban

Pembahasan Dukacita
Yang berhubungan dengan : kehilangan yang bermakna (bagian tubuh, perubahan
keampuan fungsional, peran professional, persepsi, dll)
DS: Pasien mengatakan sedih karena kehilangan kaki karena pekerjaannya
mengayuh becak, tampak murung dan menarik diri tidak mau berbicara
DO : tidak nafsu makan dan lemah

Referensi (Dosen Keperawatan Medikal-Bedah Indonesia, 2016)


Dosen Keperawatan Medikal-Bedah Indonesia. (2016) Rencana Asuhan
Keperawatan Medikal-Bedah: Diagnosis NANDA-I Intervensi NIC Hasil NOC. Jakarta:
EGC.

Nama Ns. Ulfa Nur Rohmah, S.Kep., M.Kep


Pembuat

Institusi/ Politeknik Karya Husada Jakarta


Bagian
ID soal 166

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya

Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan

Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis

Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /


Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan/ Implementasi / Evaluasi /

Tinjauan 5 Promotif / Preventif/ Kuratif / rehabilitative

Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &nyaman /


aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi

Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&


hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem
Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan

Kasus (vignette)

Seorang perempuan berusia 30 tahun, G1P0A0 hamil 36 minggu datang ke poliklinik kebidanan
untuk pemeriksaan rutin. Perawat melakukan pengukuran tanda-tanda vital dan dilanjutkan
pemeriksaan fisik. Hasil pemeriksaan leopold didapatkan letak tertinggi bokong, teraba bagian-
bagian kecil janin di sebelah kiri dan punggung dikanan, bagian terendah janin belum masuk ke
pintu atas panggul.

Pertanyaan soal

Dimanakah letak posisi yang tepat untuk mendengarkan DJJ?

Pilihan jawaban

A. Abdomen kiri atas


B. Abdomen kiri bawah
C. Abdomen kanan atas
D. Abdomen kanan bawah
E. Abdomen berbatas garis simfisis

Kunci Jawaban: D
Referensi: Reeder, Martin dan Griffin. 2011. Keperawatan Maternitas : Kesehatan wanita,
Bayi dan Keluarga. Volume 1. EGC. Jakarta.

Nama pembuat Yuni Puji W, S.Kep.,M.Kep.,Ns

Institusi/bagian STIKES Kendal

Pembahasan Soal No 1:

Pemeriksaan DJJ digunakan untuk mendeteksi denyut jantung janin (DJJ). DJJ normal berkisar antara

120-160. Pada kondisi gawat janin, DJJ kurang dari 120 kali per menit atau lebih dari 160 kali per

menit. Pemeriksaan DJJ dilakukan pada perut Ibu hamil berdasarkan letak kepala dan punggung bayi.

Oleh karena itu terlebih dahulu kita harus melakukan pemeriksaan Leopold terlebih dahulu sebelum

melakukan pemeriksaan DJJ guna mengetahui presentasi dan letak punggung bayi.

Pada kasus tersebut disebutkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan leopold didapatkan letak

tertinggi bokong (leopold I : presentasi kepala), teraba bagian-bagian kecil janin di sebelah kiri dan

punggung dikanan (leopold II : Punggung Kanan), bagian terendah janin belum masuk ke pintu atas

panggul (Leopold IV: Kepala belum masuk PAP). Pemeriksaan DJJ kita lakukan berdasarkan letak

kepala dan punggung janin sehingga perawat melakukan pemeriksaan DJJ di daerak perut ibu bagian

kanan bawah.
ID soal 167

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya

Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan

Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis

Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /


Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan/ Implementasi / Evaluasi /

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative

Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &nyaman /


aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/
komunikasi

Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&


hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem
Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan

Kasus (vignette)

Seorang Perempuan berusia 25 tahun G2P1Ao hamil 39 minggu datang ke Puskesmas jam
14.00 WIB dengan keluhan adanya rasa nyeri pada perut tembus ke belakang dengan skala
nyeri 7, keluar lendir dan darah melalui jalan lahir. Klien tampak menyeringai kesakitan,
lemas dan cemas. Hasil pemeriksaan leopold ditemukan bokong dibagian fundus, punggung
kiri, kepala sudah masuk PAP dan TFU 35 cm penurunan kepala 3/5. DJJ 144 x/menit,
kontraksi 3 x setiap 10 menit dan lamanya 40 dtk. Hasil pemeriksaan VT ditemukan
pembukaan serviks 5 cm, ketuban belum pecah.
Pertanyaan soal

Apa diagnose keperawatan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban

A. Intoleransi aktivitas b.d. kelelahan


B. Resiko devicit volume cairan
C. Nyeri b.d. kontraksi uterus
D. Kecemasan b.d. kondisi
E. Kelelahan b.d. nyeri

Kunci Jawaban: C

Referensi: Murray, Sharon Smith.(2014).Foundations of maternal-newborn and women’s


health nursing 6th edition. Saunders: Elsevier Inc.

Reeder, Martin dan Griffin. (2011). Keperawatan maternitas: kesehatan wanita,


bayi, & keluarga. Ed. 18. Vol 2. Jakarta: EGC

Nama pembuat Yuni Puji W, S.Kep.,M.Kep.,Ns

Institusi/bagian STIKES Kendal

Pembahasan Soal No. 2:

Nyeri persalinan merupakan kombinasi nyeri fisik akibat kontraksi miometrium disertai regangan
segmen bawah rahim menyatu dengan kondisi psikologis ibu selama persalinan. Kecemasan,
kelelahan dan kehawatiran ibu seluruhnya menyatu sehingga dapat memperberat nyeri fisik yang
sudah ada. Nyeri persalinan dialami terutama selama kontraksi dengan skala 7-8. Pada setiap
kontraksi uterus, ibu mengalami nyeri yang amat sangat hebat. Rasa nyeri pada permulaan
persalinan mungkin terutama disebabkan oleh hipoksia otot-otot uterus akibat kompresi pembuluh
darah uterus.

Rasa nyeri pada kala I disebabkan oleh munculnya kontraksi, peregangan servik pada waktu
membuka, iskemia pada kopus uteri, dan peregangan segmen bawah rahim. Selama kala I kontraksi
uterus yang menyebabkan dilatasi servik dan iskemia uteri. Impuls nyeri ditransmisikan oleh segmen
saraf spinal dan asesoric toracic bawah simpatis lumbaris. Nervus ini berasal dari dari uterus dan
serviks. Ketidaknyamanan dari perubahan servik dan iskemia uterus adalah nyeri visceral yag
berlokasi dibawah abdomen menyebar kearah lumbal belakang dan paha bagian dalam. Biasanya
nyeri dirasakan pada saat kontraksi saja dan hilang pada saat relaksasi.

Nyeri dirasakan ibu pada kala I atau saat kontraksi berlangsung. Pada kondisi ini terjadi nyeri viseral
dan terasa seperti rasa mules yang berasal dari uterus dan serviks. Rasa nyeri disebabkan oleh
meregangnya uterus dan dilatasi servik. Nyeri ditransmisi melalui susunan saraf tulang belang T10-
L1. Nyeri dapat dirasakan pada dinding abdomen, daerah lumbosakralis, krista iliaka, bokong dan
paha.
Kata kunci pada kasus tersebut adalah keluhan adanya rasa nyeri pada perut tembus ke belakang
dengan skala nyeri 7, keluar lendir dan darah melalui jalan lahir. Klien tampak menyeringai
kesakitan, lemas dan cemas. Berdasarkan data tersebut kita dapat menegakkan diagnose
keperawatan nyeri berhubungn dengan adanya kontraksi.
ID soal 168

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya

Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan

Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis

Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /


Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan/ Implementasi / Evaluasi /

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative

Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &nyaman /


aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi

Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&


hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem
Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan

Kasus (vignette)

Seorang Perempuan berusia 24 tahun, P1AO melahirkan spontan 5 menit yang lalu seorang
bayi perempuan, menangis kuat, APGAR score 9. Bayi Telah dikeringkan dan dilakukan
pemotonan tali pusat.
Pertanyaan soal

Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yg harus dilakukan pada bayi tersebut?

Pilihan jawaban

A. Kolaborasi pemberian Vit K dan tetes mata


B. Melakukan pemeriksaan antropometri
C. memandikan bayi sesegera mungkin
D. melakukan inisiasi menyusui dini
E. Memberikan imunisasi Hepatitis

Kunci Jawaban: D

Referensi: Murray, Sharon Smith.(2014).Foundations of maternal-newborn and women’s


health nursing 6th edition. Saunders: Elsevier Inc.
Reeder, Martin dan Griffin. (2011). Keperawatan maternitas: kesehatan wanita,
bayi, & keluarga. Ed. 18. Vol 2. Jakarta: EGC

Nama pembuat Yuni Puji W, S.Kep.,M.Kep.,Ns

Institusi/bagian STIKES Kendal

Pembahasan:

Saat berada didalam perut ibu, bayi berada pada suhu lingkungan yang optimal yaitu 36.5 -37,5

derajat Celcius, sesuai dengan suhu tubuh ibu. Sesaat setelah lahir, bayi berada pada suhu yang lebih

rendah dari suhu ibunya, sehingga berisiko terjadi hipotermia. Oleh karena itu segera setelah bayi

lahir harus dilakukan perawatan.

Perawatan pada bayi baru lahir yang bugar dan tidak memerlukan pertolongan khusus, diantaranya

adalah keringkan seluruh badan bayi kecuali kedua tangannya. Hal ini dikarenakan bau cairan

ketuban sesusi dengan bau putting susu Ibu sehingga bisa memberikan petunjuk pada bayi untuk

mencari sumber kehidupannya yaitu ASI yang berasal dari payudara ibu. Pembersihan jalan nafas

secara rutin pada bayi yang aktif dan bugar. Selanjutnya adalah pemotongan dan pengikatan tali

pusat, kemudian bayi diletakkan diatas perut ibu untuk melakukan kontak skin to skin selama

minimal satu jam. Metode ini kita kenal dengan istilah inisiasi menyusu dini (IMD).

Kata Kunci pada kasus diatas adalah Bayi Telah dikeringkan dan dilakukan pemotonan tali pusat. Jadi

langkah selanjutnya yang dilakukan perawat adalah meletakkan bayi diatas perut ibu dengan posisi

tengkurap sehingga terjadi kontak kulit ke kulit antara ibu dan janin minimal selama satu jam atau

sampai proses menyusu selesai. Metode ini kita kenal dengan istilah Inisiasi menyusu Dini (IMD).
ID soal 169

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya

Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan

Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis

Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /


Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan/ Implementasi / Evaluasi /

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative

Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &nyaman /


aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/
komunikasi

Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&


hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem
Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan

Kasus (vignette)

Seorang perempuan berusia 27 tahun P2A0 post partum spontan 5 jam yang lalu. Hasil
pengkajian pemeriksaan didapat data: keadaan umum klien baik, TTV dalam kondisi stabil,
kandung kemih teraba penuh, daerah simpisis tidak nyaman, lokea Rubra. Hasil palpasi
didapatkan TFU setinggi pusat, konsistensi rahim lunak, kontraksi jelek.
Pertanyaan soal

Apa prioritas utama tindakan keperawatan yang harus dilakukan pada kasus diatas?

Pilihan jawaban

A. Kosongkan kandung kemih


B. Observasi perdarahan
C. Masase fundus uteri
D. Observasi lochea
E. Mobilisai dini
Kunci Jawaban: A
Referensi: Murray, Sharon Smith.(2014).Foundations of maternal-newborn and women’s
health nursing 6th edition. Saunders: Elsevier Inc.

Reeder, Martin dan Griffin. (2011). Keperawatan maternitas: kesehatan wanita,


bayi, & keluarga. Ed. 18. Vol 2. Jakarta: EGC

Nama pembuat Yuni Puji W, S.Kep.,M.Kep.,Ns

Institusi/bagian STIKES Kendal

Pembahasan:

Periode post partum adalah jangka waktu enam minggu, yang dimulai setelah kelahiran bayi sampai
pemulihan kembali organ-organ reproduksi seperti sebelum kehamilan. Periode post partum dibagi
dalam 3 periode yaitu periode immediate postpartum (terjadi dalam 24 jam pertama setelah
melahirkan), periode early postpartum (terjadi setelah 24 jam post partum sampai akhir minggu
pertama sesudah melahirkan, dimana resiko sering terjadi pada ibu post patum karena hampir
seluruh system tubuh mengalami perbahan secara drastic), periode late postpartum (terjadi mulai
minggu ke dua sampai minggu ke enam sesudah melahirkan, dan terjadi perubahan secara
bertahap). Setelah melahirkan ibu perlu dikaji dan diobservasi proses involusi uterus dan
kemungkinan adanya perdarahan atau infeksi post partum. Keadaan-keadaan yang merupakan
komplikasi pada saat post partum antara lain infeksi nifas, kelainan pada rahim (misalnya subinvolusi
uteri), perdarahan nifas sukunder disebabkan karena subinvolusi uteri, sisa plasenta, kelainan
uterus, inversion uteri, kandungkemih penuh atau pemberian estrogen untuk menekan laktasi), dan
kelainan pada payudara yang dapat mengganggu proses laktasi.

Selama periode post partum terjadi proses involusio uterus, yang merupakan suatu proses dimana
uterus kembali ke bentuk sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Hal ini dapat kita lihat
melalui pengurangan dalam ukuran dan berat uterus selama periode post partum dari hari ke hari.
Involusi uterus dimulai setelah proses persalinan yaitu setelah plasenta dilahirkan. Proses involusi
berlangsung kira – kira selama 6 minggu. Proses involusi uterus dapat kita kaji berdasarkan TFU dan
kondisi lokea. Setelah plasenta terlepas dari uterus, fundus uteri dapat dipalpasi dan berada pada
pertengahan pusat dan symphisis pubis atau sedikit lebih tinggi. Tinggi fundus uteri setelah
persalinan diperkirakan sepusat atau 1 cm dibawah pusat dan akan terus turun sekitar satu cm
setiap harinya.
Kata Kunci dalam kasus tersebut adalah berdasarkan hasil pemeriksaan fisik didapatkankandung
kemih teraba penuh, daerah simpisis tidak nyaman. Hasil palpasi didapatkan TFU setinggi pusat,
konsistensi rahim lunak, kontraksi jelek. Hal ini menunjukkan terjadinya gangguan kontraksi uterus
atau yang kita kenal dengan sub involusi uterus, yang terjadi akibat kandun kemih yang penuh
meneken rahim sehingga rahim tidak dapat berkontraksi dengan baik yang dapat meyebabkan
terjadinya perdarahan post partum.
ID soal 170

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya

Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan

Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis

Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /


Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan/ Implementasi / Evaluasi /

Tinjauan 5 Promotif / Preventif/ Kuratif / rehabilitative

Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &nyaman /


aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi

Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan&


hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem
Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan

Kasus (vignette)

Seorang perempuan berusia 35 tahun, G3P2A0 hamil 10 minggu dibawa ke ruang UGD dengan
keluhan mual muntah berlebihan, cairan berwarna kekuningan dan terasa pahit serta nyeri ulu hati.
Setiap kali makan dan minum langsung dimuntahkan. Klien tampak lemah dan pucat. Hasil
pemeriksaan fisik: mukosa kering, mata tampak cekung, turgor jelek. TTV didapatkan TD: 90/60
mmHg, RR 27x/menit.

Pertanyaan soal

Apakah prioritas masalah pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban

A. Ketidakseimbangan Nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh


B. Kekurangan volume cairan dan elektrolit
C. Gangguan Perfusi perifer
D. Intoleransi aktivitas
E. Kelemahan

Kunci Jawaban: B
Referensi: Murray, Sharon Smith.(2014).Foundations of maternal-newborn and women’s
health nursing 6th edition. Saunders: Elsevier Inc.

Reeder, Martin dan Griffin. (2011). Keperawatan maternitas: kesehatan wanita,


bayi, & keluarga. Ed. 18. Vol 2. Jakarta: EGC

Nama pembuat Yuni Puji W, S.Kep.,M.Kep.,Ns

Institusi/bagian STIKES Kendal

Pembahasan:

Pada Masa Kehamilan terjadi perubahan pada tubuh perempuan, diantaranya adalah
peningkatan hormone human chorionoc gonadotropin yang berperan dalam menimbulkan
terjadinya mual muntah, menurunnya tekanan spinkter esophageal bagian bawah, meningkatkan
tekanan intergastrik, menurunnya kompetensi spingter pilori dan kegagalan mengeluarhan asam
lambung. Kadar HCG memuncak pada usia kehamilan 10 minggu. Kelainan gastro intestinal
tersebut terjadi pada awal kehamilan dan berangsur membaik pada trimester kedua kehamilan.

Adanya mual munta di pagi hari pada kehamilan trimester awal kita kenal dengan istilah Emesis
Gravidarum. Gejala-gajala ini biasanya terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terahir dan
berlangsung kurang lebih 10 minggu. Namun terkadang bisa terjadi mual muntah yang berlebihan
yang kita kenal dengan istilah Hyperemesis gravdarum. Hal ini ditandai dengan adanya keluhan
mual dan muntah hebat lebih dari 10 kali sehari dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan
kekurangan cairan, penurunan berat badan, atau gangguan elektrolit, penurunan berat badan
(lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi, ketosis, dan kekurangan nutrisi sehingga menganggu
aktivitas sehari-hari dan membahayakan janin dalam kandungan. Hal tersebut mulai terjadi pada
minggu keempat sampai kesepuluh kehamilan dan selanjutnya akan membaik pada usia
kehamilan 20 minggu, namun pada beberapa kasus dapat terus berlanjut sampai pada kehamilan
tahap berikutnya. Sehingga masalah pada pasien tersebut adalah kekurangan volume cairan dan
elektrolit.

Kata Kunci pada kasus tersebut adalah mual muntah berlebihan, cairan berwarna kekuningan dan
terasa pahit serta nyeri ulu hati. Setiap kali makan dan minum langsung dimuntahkan. Klien
tampak lemah dan pucat. Hasil pemeriksaan fisik: mukosa kering, mata tampak cekung, turgor
jelek. TTV didapatkan TD: 90/60 mmHg, RR 27x/menit. Kondisi ini menunjukan terjadinya
Hiperemesis Gravidarum. Berdasarkan seluruh data tersebut merujuk pada diagnosa
keperawatan kekurangan volume cairan dan elektrolit.
ID soal 1 171

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/


Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /


Evaluasi

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang lansia usia 65 tahun mengunjungi Puskesmas. klien mengeluh sakit kepala, tengkuk terasa
berat, jantung berdebar-debar dan sulit tidur sejak 4 bulan yang lalu. Klien stres memikirkan keluhan
yang dirasakannya. Hasil pemeriksaan tekanan darah didapatkan 180/90 mmHg. Selama 1 bulan
terakhir klien menyukai makanan bersantan, jeroan, dan makanan yang asin-asin serta minum kopi.
Selain itu, klien tidak pernah berolahraga.

Pertanyaan soal

Apakah penyebab utama terjadinya peningkatan Tekanan Darah pada klien lansia tersebut?

Pilihan jawaban

A. Konsumsi makanan tinggi garam dan kolesterol


B. Tidak pernah berolahraga
C. Kebiasaan minum kopi
D. Mengalami stres
E. Kekakuan dinding aorta akibat proses menua
Kunci Jawaban: E

Referensi:
Stanley,M., Blair, K.A., & Beare, P.G. (2005). Gerontologi nursing:
Promoting succesful aging with older adults. Philadelphia
Nama Ns. Arneliwati, M. Kep
pembuat

Institusi/bagian F.Kp UNRI/Keperawatan Gerontik

Pembahasan Perubahan kardiovaskuler pada lansia terjadinya kekakuan dinding aorta akibat
proses penuan yang menyebabkan kerja jantung meningkat sehingga terjadi
peningkatan tekanan darah

ID soal 2 172

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/


Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /


Evaluasi

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang perawat Puskesmas melakukan kunjungan rumah keluarga yang terdapat anggota keluarga
lansia perempuan berusia 69 tahun. Klien mengeluh sulit berjalan dan terasa lemah sejak mengalami
fraktur pada tulang punggungnya, cemas memikirkan penyakitnya. Hasil observasi menunjukkan
bahwa kondisi rumah sangat berantakan dengan barang-barang, gelap, dan lantai kamar mandi licin.
Hasil Rontgen menunjukkan terjadi osteoporosis.

Pertanyaan soal

Apakah masalah keperawatan utama pada kasus di atas?

Pilihan jawaban

A. Risiko terjadinya cedera


B. Keterbatasan aktifitas sehari-hari
C. Gangguan rasa aman: Cemas
D. Risiko gangguan kebersihan diri
E. Kelemahan fisik
Kunci Jawaban: A

Referensi: Stanley,M., Blair, K.A., & Beare, P.G. (2005). Gerontologi nursing: Promoting
succesful aging with older adults. Philadelphia

Nama Ns. Arneliwati, M. Kep


pembuat

Institusi/bagian F.Kp UNRI/Keperawatan Komunitas/Gerontik

Pembahasan masalah keperawatan utama adalah Risiko terjadinya cedera karena semua data
pengkajian mendukung terjadinya masalah itu
ID soal 3 173

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/


Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /


Evaluasi

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang laki-laki berusia 68 tahun, mengalami gangguan tidur akibat stres psikologis yang dialaminya
sejak 2 bulan terakhir. Salah satu penyebab stresnya adalah penyakit Diabetes Melitus yang
dialaminya dari usia 60 tahun. Keluhan yang sering mengalami kesulitan untuk memulai tidur dan
mempertahankan tidur dimalam hari selama lebih dari 5 bulan. Sehingga disiang harinya sering
menguap dan tertidur.

Pertanyaan soal

Masalah gangguan tidur pada laki-laki disebut…

Pilihan jawaban

A. Insomnia jangka pendek


B. Narkolepsi
C. Hipersomnia
D. Insomnia kronis
E. Apneu Tidur

Kunci Jawaban: D

Referensi: Stanley,M., Blair, K.A., & Beare, P.G. (2005). Gerontologi nursing: Promoting
succesful aging with older adults. Philadelphia

Nama pembuat Ns. Arneliwati, M. Kep

Institusi/bagian F.Kp UNRI/Keperawatan Gerontik

Pembahasan Masalah gangguan tidur Insomnia kronis karena sudah lama dan sering mengalami
insomnia pada lansia
ID soal 4 174

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/


Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /


Evaluasi

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Kasus (vignete)

Seorang perempuan berusia 62 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan badan terasa lemas,
malam hari sering buang air kecil, sering terasa lapar, dan banyak minum saat dilakukan
pemeriksaan TD: 130/90 mmhg, Nadi: 95x/ menit dan suhu : 37,8 C. mukosa bibir tampak kering
pemeriksaan gula darah sewaktu 390 mg/dl, hasil pemeriksaan lab urin lengkap terdapat glukosa
pada urin keluarga mengatakan dia mengalami penurunan nafsu makan sejak 2 bulan yang lalu,
tambah kurus dan sering pelupa

Pertanyaan soal

Apa diagnosa keperawatan yang tepat untuk kasus diatas?

Pilihan jawaban

A. Perubahan nutrisi kurang dari yang dibutuhkan oleh tubuh b/d kurang adekuatnya insulin
B. Kurang pengetahuan b/d kurang informasi
C. Kurang volume cairan b/d intake yang kurang
D. Perubahan nutrisi b/d intake yang kurang
E. Gangguan aktifitas sehari hari b/d kelemahan fisik

Kunci Jawaban: A

Referensi: Stanley,M., Blair, K.A., & Beare, P.G. (2005). Gerontologi nursing: Promoting
succesful aging with older adults. Philadelphia

Nama pembuat Ns. Arneliwati, M. Kep

Institusi/bagian F.Kp UNRI/Keperawatan Gerontik

Pembahasan diagnosa keperawatan yang tepat adalah Perubahan nutrisi kurang dari yang
dibutuhkan oleh tubuh b/d kurang adekuatnya insulin
ID soal 5 175

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya

Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan

Pengembangan professional

Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/ berpikir kritis

Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar /


Manajemen

Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi /

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitatif

Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan&.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /


aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/belajar/ komunikasi

Tinjauan 7 : Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem Pencernaan &


hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Muskuloskeletal /
Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem
Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan

Kasus (vignete)

Seorang perawat puskesmas sedang melakukan kunjungan keluarga, ditemukan anak dari keluarga
sedang asik bermain tanah dan tangannya terlihat kotor. Perawat berusaha untuk melakukan upaya
promosi kesehatan pada keluarga tersebut.

Pertanyaan soal

Apakah tindakan keperawatan yang sebaiknya dilakukan oleh perawat.?

Pilihan jawaban

A. Melatih daya kreatifitas anak dalam bermain


B. Mengajarkan kepada orang tua cara mendidik anak.
C. Menjelaskan kepada orang tua melarang anak bermain tanah.
D. Mengajarkan pada keluarga melakukan cuci tangan yang bersih.
E. Memberikan pendidikan kepada orang tua untuk pengawasan kepada anak

Kunci Jawaban: D
Referensi: Ervin N.E., (2002), Advanced Community Health Nursing Practice. NewJersey:
Pearson Education, Inc

Nama Ns. Arneliwati, M.Kep


pembuat

Institusi/bagian F.Kp Universitas Riau

Pembahasan Salah satu tindakan keperawatan untuk upaya promosi kesehatan terkait perilaku
hidup bersih dan sehat yaitu mengajarkan keluarga melakukan cuci tangan yang
bersih pada anak
ID soal 176
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang pria usia 58 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sering BAK
terlebih pada malam hari dan kesakitan saat BAK. Hasil pemeriksaan fisik, pasien terlihat
lemah, akral teraba hangat, terdapat distensi kandung kemih, suhu badan 37,5 0C, TD 110/80
mmHg, respirasi 20 x/mnt, nadi 76 x/menit. Hasil pemeriksaan urine lengkap menunjukkan
warna urin kuning, keruh, pH asam 6,0 dan kadar leukosit 8-12 /lpb.

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan yang paling utama pada kasus diatas?

Pilihan jawaban
A. Nyeri kronis
B. Hipertermia
C. Risiko infeksi
D. Gangguan eliminasi urin
E. Inkontinensia urin urgensi
Kunci D
Jawaban
Referensi Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
Nama Gratsia Viktoria Fernandez, S.Kep.,Ns.,M.Kep
pembuat
Institusi STIKES Maranatha Kupang
Pembahasan Pilihan jawaban A tidak benar, karena pada kasus pasien mengungkapkan
hanya merasa kesakitan saat BAK saja dan tidak berlangsung lama. Pada
pemeriksaan fisik juga pasien tidak tampak meringis kesakitan.
Pilihan jawaban B tidak benar, karena pada kasus suhu tubuh pasien berada
dalam batas normal.
Pilihan jawaban C tidak benar, karena pada kasus pasien sudah mengalami
infeksi, dilihat dari hasil pemeriksaan urine lengkap yang menunjukkan kadar
leukosit 8-12 /lpb.
Pilihan jawaban D benar, karena pada kasus menunjukkan tanda dan gejala
gangguan eliminasi urin, yaitu sering BAK terlebih pada malam hari dan
terdapat distensi kandung kemih, selain itu, pasien juga menunjukkan tanda
dan gejala penyakit ISK, dilihat dari hasil pemeriksaan urine lengkap yang
menunjukkan warna urin kuning, keruh, pH asam 6,0 dan kadar leukosit 8-
12 /lpb
Pilihan jawaban E salah, karena pasien masih dapat mengontrol keluaran
urinnya.
ID soal 177
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang pria usia 65 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa medis CVA.
Hasil pemeriksaan, akral teraba hangat, suhu badan 37 0C, TD 110/80 mmHg, respirasi 22
x/mnt, nadi 80 x/menit. Hasil pemeriksaan CT scan menunjukkan adanya perdarahan
intraserebral pada daerah capsula externa sampai corona radiate kiri.

Pertanyaan soal
Apakah data yang perlu dikaji pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
A. Penilaian GCS
B. Pengkajian ADL
C. Pengkajian psikososial
D. Riwayat penyakit dahulu
E. Monitor tanda-tanda vital
Kunci A
Jawaban
Referensi DiGiulio, Mary. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Rapha
Publishing
Nama Gratsia Viktoria Fernandez, S.Kep.,Ns.,M.Kep
pembuat
Institusi STIKES Maranatha Kupang
Pembahasan Pilihan jawaban A benar, karena dalam kasus diatas dengan gangguan
neurologi, perlu ada pemeriksaan untuk menilai status neurologis, sehingga
dapat menilai apakah ada tanda-tanda penurunan kesadaran.
ID soal 178
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 60 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa medis
CVA hemoragic. Hasil pemeriksaan, pasien membuka mata ketika diperintah, pasien tampak
terus mengerang, dan respon fleksi ketika diberikan rangsangan nyeri. Suhu badan 37 0C, TD
110/80 mmHg, respirasi 22 x/mnt, nadi 80 x/menit. Hasil pemeriksaan CT scan menunjukkan
adanya perdarahan intraserebral pada daerah capsula externa sampai corona radiate kiri.

Pertanyaan soal
Berapakah nilai GCS pada pasien tersebut?

Pilihan jawaban
A. 7
B. 8
C. 11
D. 13
E. 15
Kunci B
Jawaban
Referensi DiGiulio, Mary. 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Rapha
Publishing
Nama Gratsia Viktoria Fernandez, S.Kep.,Ns.,M.Kep
pembuat
Institusi STIKES Maranatha Kupang
Pembahasan Pilihan jawaban B benar, karena dalam kasus diatas pasien membuka mata
ketika diperintah mendapat skor 3, pasien tampak terus mengerang mendapat
skor 2, dan respon fleksi ketika diberikan rangsangan nyeri mendapat skor 3,
sehingga jumlah skor yaitu 8
ID soal 179
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang pria usia 68 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas dan
demam sejak kemarin. Hasil pemeriksaan, pasien tampak sesak, pergerakkan dada simetris,
ada penggunaan otot bantu napas, terdapat ronkhi, akral teraba hangat, TD 130/90 mmHg,
frekuensi napas 28x/menit, Spo2 92%, suhu 380C, frekuensi nadi 96 x/mnt.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan utama yang harus dilakukan pada kasus diatas?

Pilihan jawaban
A. Manajemen asma
B. Regulasi temperatur
C. Manajemen jalan napas
D. Manajemen hipertermia
E. Manajemen jalan napas buatan
Kunci C
Jawaban
Referensi Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
Nama Gratsia Viktoria Fernandez, S.Kep.,Ns.,M.Kep
pembuat
Institusi STIKES Maranatha Kupang
Pembahasan Pilihan jawaban C benar, karena pada kasus pasien memiliki masalah
keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif, sehingga tindakan
keperawatan utama untuk mengatasi masalah tersebut adalah manajemen jalan
napas.
ID soal 180
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan
keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang wanita usia 50 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan BAB cair
sejak 2 hari yang lalu dan perut terasa kram. Hasil pemeriksaanpasien tampak lemas, terdapat
distensi abdomen, bising usus 38 x/menit, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 88 x/menit,
respirasi 20 x/menit, suhu 36,5°C.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan mandiri yang tepat dilakukan pada kasus diatas?

Pilihan jawaban
A. Berikan obat antidiare
B. Berikan terapi cairan IV
C. Memeriksa kadar elektrolit serum
D. Anjurkan pasien untuk meningkatkan asupan produk susu
E. Anjurkan pasien untuk membatasi asupan kafein dan minuman berkarbonasi
Kunci E
Jawaban
Referensi Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.L., Cheever, K.H. (2010). Brunner &
Suddarth’s Textbook of Medical Surgical Nursing. Ed. 12 Philadelphia :
Lippincott Williams & Wilkins.
Nama Gratsia Viktoria Fernandez, S.Kep.,Ns.,M.Kep
pembuat
Institusi STIKES Maranatha Kupang
Pembahasan Pilihan jawaban E benar, karena pada kasus diatas pasien mengalami diare,
sehingga tindakan mandiri yang tepat dilakukan pada pasien tersebut adalah
menganjurkan pasien untuk membatasi asupan kafein dan minuman
berkarbonasi, dan hindari makanan yang sangat panas dan dingin karena dapat
meningkatkan motilitas usus.

Anda mungkin juga menyukai