Anda di halaman 1dari 2

Pada kamus bahasa Indonesia diungkapkan bahwa keterampilan berasal dari kata terampil

yang berarti cakap dalam menyelesaikan tugas dan mampu serta cekatan. Semantara
keterampilan diartikan dengan kecakapan atau kemampuan untuk menyelesaikan tugas. Ada
beberapa keterampilan yang harus diberikan kepada anak usia Dini yang dapat diberikan
melalui dua program yaitu;

1. Toilet training

Toilet training merupakan program pelatihan bantu diri bagi anak usia Dini dalam melakukan
buang air kecil, ataupun buang air besar. Disadari ataupun tidak biasanya anak usia Dini
sering kali mengalami masalah hendak , sedang , dan sesudah melakukan BAK atau BAB.
Biasanya pada saat hendak BAK atau BAB anak segera pergi ke toilet. Tetapi adapun anak
yang menunda -menunda BAK atau BAB karena biasanya malas atau dengan berbagai alasan
lainya.

Jika di pelajari dengan sebenarnya menunda BAK atau BAB serta masalah ketidak mampuan
anak ketika BAK atau BAB terkait erat dengan perkembangan sosial dan emosional anak.
Masalah yang terkait itu bisa diatasi dengan melakukan program toilet training.

2. Self training

Merupakan kegiatan pelatihan yang biasanya diadakan untuk memberikan berbagai


keterampilan bantu diri kepada anak usia Dini seperti; menggosok gigi, menyisir
rambut, mandi, makan dan minum, atau dengan kegiatan sehari-hari. Jadi dapat dikatakan
materi dalam self training pada dasarnya merupakan berbagai kegiatan yang seharusnya dapat
dilaksanakan oleh anak usia dini dalam keseharian sejak bangun tidur kemudian melakukan
aktifitas di kamar mandi dan seterusnya hingga ia pulang dari KB atau TK dengan tepat
waktu. Self training biasanya dapat dilaksanakan selama 4 minggu.

Pengembangan sosem pada anak usia Dini melalui kegiatan pembiasaan. Pembiasaan
berasal dari kata biasa yang bersifat berarti lazim, umum, seperti sedia kala, dan sudah
merupakan hal yang tidak lazim dan tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan sehari-
hari. Jadi dapat dikatakan bahwa pembiasaan merupakan usaha yang dilakukan oleh
seseorang atau kelompok untuk membiasakan sesuatu dilakukan dalam kehidupan sehari-
hari. Kegiatan yang biasanya dapat mengembangkan apspek sosial dan emosi anak usia Dini
diantaranya adalah :

1. Pembiasaan rutin

Rutin dapat diartikan sebagai prosedur yang teratur dan tidak berubah-ubah serta hal
membiasakan kegiatan. Jadi pembiasaan rutin adalah upaya untuk melakukan pengembangan
sosial emosional anak seperti; 3S ( salam , sapa, salaman) , doa bersama, pagi ceria, makan
bersama, TOMAT ( Tolong, maaf, terima Kasih), piket kebersihan kelas, operasi
semut, menengok Teman yang sakit, bersedekah.

2. Pembiasaan spontan
Pembiasaan spontan dapat diartikan sebagai upaya pengembangan aspek sosial dan emosi
anak usia Dini oleh orang tua ataupun pendidik PAUD yang dilakukan secara serta merta
akibat perilaku anak.

3. Pembiasaan keteladanan

Pelaksanaan pembiasaan rutin dan pembiasaan sepontan harus dibarengi dengan pelaksanan
pembiasaan keteladanan . Baik oleh orangtua maupun pendidik PAUD. Pembiasaan
keteladanan adalah kegiatan pemberian contoh perilaku positif dari orangtua maupun
pendidik PAUD kepada anak dengan harapan anak dapat menirunya.

Anda mungkin juga menyukai