PENELITIAN TESIS
Oleh
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Persepsi
Persepsi adalah proses dimana sensasi yang datang dan diterima manusia
melalui panca indra (sistem sensorik) dipilah dan dipilih, kemudian diatur dan
akhirnya diintepretasikan. Persepsi merupakan proses dimana seseorang
menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterprestasi stimuli yang diterima
pancaindra, ke dalam suatu gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh
(Simamora, 2004).
Lingkungan Interpretasi
Persepsi
Dalam melihat satu objek yang sama, orang dapat mempunyai persepsi
yang berbeda, dipengaruhi oleh berbagai faktor : faktor pada pihak pelaku
persepsi, faktor objek yang dipersepsikan dan faktor situasi dimana persepsi
dilakukan, faktor pelaku persepsi terdiri dari faktor psikologi seperti sikap,
motivasi, kepentingan atau minat, pengalaman dan pengharapan. Umur, tingkat
pendidikan, latar belakang social ekonomi, budaya, lingkungan fisik, pekerjaan,
kepribadian dan pengalaman hidup individu menentukan persepsi pasien terhadao
mutu pelayanan kesehatan (Mohamad K, Jacobalis S, Bertens K. 1995).
a. Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan suatu
hal/objek (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005). Poedjawijatna (1991)
menjelaskan orang yang tahu disebut mempunyai pengetahuan. Pengetahuan
adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia
yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang
(Notoatmodjo, 2002).
1. Tahu (Know) yang diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
c. Kebutuhan
d. Harapan
Anak adalah manusia yang masih kecil (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Menurut Aristoteles anak adalah manusia yang berusia 0 14 tahun, usia 14 tahun
keatas merupakan masa remaja atau pubertas. Anak merupakan individu yang
berada dalam satu rentang perubahanperkembangan yang dimulai dari bayi hingga
remaja. Masa anak merupakan masapertumbuhan dan perkembangan yang
dimulai dari bayi (0-1 tahun) usiabermain/oddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-
5), usia sekolah (5-11 tahun)hingga remaja (11-18 tahun).
2.3 Keluarga
Keluarga inti (nuclear family) adalah unit dasar yang terdiri atas ibu, ayah,
dan anak yang belum berdiri sendiri. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan
oleh Sarwono (2011), bahwa keluarga merupakan lingkungan primer hampir
setiap individu, sejak ia lahir sampai datang masanya meninggalkan rumah dan
membentuk keluarga sendiri. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan
Pada saat anak sakit keluargalah yang mengambil peran pertama kali
dalam merawat anak. Peran keluarga ini mencangkup membantu menyelesaikan
masalah kesehatan keluarga tersebut, salah satunya adalah wewenang dalam
memilih rumah sakit yang akan merawat anak mereka.
Rumah sakit yang ideal adalah tempat orang sakit mencari dan menerima
perawatan, juga menjadi tempat pendidikan klinis bagi tenaga kesehatan.Rumah
sakit juga berperan dalam studi penyelidikan dan penelitian dalam ilmu
pengetahuan kedokteran maupun penelitian
Rawat inap merupakan salah satu jenis perawatan dimana pasien dirawat
di rumah sakit untuk jangka waktu tertentu dimana pasien tinggal di rumah sakit
untuk mendapat perawatan.Pasien datang ke rumah sakit dapat datang sendiri
tanpa rujukan atau datang dengan rujukan dari luar diterima oleh bagian
penerimaan pasien.Bagian penerimaan pasien meneruskan ke ruang perawatan
untuk diperiksa dan didiagnosis secara rinci dan spesifik.
Tenaga medis merupakan unsur yang memberi pengaruh paling besar dan
menentukan kualitas dari pelayanan yang diberikan kepada pasien di rumah
sakit.Ia dapat dianggap sebagai jantung dari sebuah rumah sakit. Fungsi utama
adalah memberikan pelayanan medis kepada pasien dengan mutu sebaik-baiknya
dengan menggunakan tatacara dan teknik berdasarkan ilmu kedokteran.
Saat ini paradigma lama, dokter memiliki peran paling dominan di rumah
sakit, dokter cenderung otonom dan otokratik. Profesi lain di rumah sakit
dianggap hanya berfungsi membantu tugas para dokter. Tetapi, paradigma
tersebut mulai ditinggalkan saat ini pasien yang menentukan pelayanan yang
mereka butuhkan yang harus dipenuhi oleh rumah sakit dan dokternya.Selain itu,
dalam menjalankan tugasnya dokter harus memenuhi standar profesinya dan
menghormati hak pasien.
4. Pelayanan Adminstrasi/Keuangan
5. Lingkungan perawatan
Mutu pelayanan kesehatan dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda
dari pihak yang terlibat dalam pelayanan (Azwar, 2001) :
a. Bukti Fisik
b. Kehandalan
c. Daya Tanggap
Daya tanggap (responsiveness) merupakan keinginan para staf untuk
membantu para konsumen dan memberikan pelayanan dengan tanggap.Daya
tanggap dapat berarti respon atau kesigapan karyawan dalam membantu
pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan, yang meliputi kesigapan
karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani
transaksi, dan penanganan Para anggota perusahaan harus memperhatikan janji
spesifik kepada pelanggan.
d. Jaminan
e. Empati
Syarat pokok kedua pelayanan yang baik adalah yang dapat diterima oleh
masyarakat serta bersifat wajar artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak
bertentangan dengan kenyakinan dan kepercayaan masyarakat.
3. Mudah dicapai
4. Terjangkau
5. Bermutu
Syarat pokok kelima pelayanan yang baik adalah bermutu (Quality) yaitu
yang menunjukan pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan, yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa
pelayanan dan dipihak lain tata cara penyelenggaraan sesuai kode etik serta
standar yang telah ditetapkan.
Persepsi pasien tentang kualitas rumah sakit yang menjadi elemen penting
dalam menentukan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Dalam konsep model
kualitas pelayanan jasa yang dikemukakan oleh Parasuraman et al. (1988) ada
empat faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan pasien terhadap jasa
pelayanan, yaitu: a. pengalaman dari teman (word of mouth), b. kebutuhan atau
keinginan (personal need), c. pengalaman masa lalu saat menerima jasa pelayanan
(past experience) dan d. komunikasi melalui iklan/pemasaran (external
communications to customer).
a. Karakteristik predisposisi
Karakteristik predisposisi menggambarkan kecenderungan bahwa setiap
individu berbeda secara karakteristik dalam menggunakan pelayanan kesehatan.
Hal yang termasuk dalam karakteristik predisposisi adalah: ciri ciri demografi
(jenis kelamin, umur, dan status), struktur sosial (tingkat pendidikan, pekerjaan,
kesukuan) serta keyakinan bahwa pelayanan dapat menolong proses kesembuhan
penyakit.
b. Karakteristik Kebutuhan
Mutu pelayanan harus dimulai dari kebutuhan pasien dan berakhir pada
persepsi pasien. Tingkat kualitas pelayanan tidak dapat dinilai berdasarkan sudut
pandang perusahaan/rumah sakit tetapi harus dipandang dari udut pandang pasien.
Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pasien, karena kualitas
memberikan dorongan kepada pasien menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan
rumah sakit yang akhirnya kepuasan pasien dapat menciptakan kesetiaan atau
loyalitas pasien kepada rumah sakit yang memberikan kualitas memuaskan
tersebut
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga pasien rawat inap
anak yang memanfaatkan pelayanan tenaga medis dan penunjang medis di RSU.
Haji Medan yaitu sebanyak ( - ) pasien diambil dari rata-rata pasien perbulan
selama tahun 2015.
3.3.2. Sampel
n= N
1+N( d2 )
Keterangan :
n = Besar sampel
a. Keluarga dari Pasien yang telah mendapat perawatan lebih dari dua hari di
ruang rawat inap anak.
Data sekunder di peroleh dari catatan rekam medik RSU.Haji Medan dan
manajemen Rumah Sakit.
a. Persepsi Bukti fisik adalah penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana
fisik rumah sakit dan keadaan lingkungan sekitarnya. Untuk mengukur persepsi
pasien tentang bukti fisik disusun 6 pertanyaan dengan jawaban Setuju bobot
nilai 3, Kurang Setuju bobot nilai 2, dan Tidak setuju bobot nilai 1.
Dikategorikan:
2. Analisis bivariat, yaitu Analisis data yang dilakukan terhadap hasil perolehan
jawaban kuesioner dari semua responden. Instrument statistik yang dipakai adalah
uji perbedaan dengan Chi Square (data kategorik) untuk melihat pengaruh
persepsi keluarga pasien tentang mutu pelayanan terhadap minat pemanfaatan
kembali ruang rawat inap anak. Hasil analisis di katakan bermakna apabila nilai
p< atau pada derajat kemaknaan 95% (=0,05).