TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
yang disebabkan oleh kandungan asam urat yang berlebih dalam darah
2. Klasifikasi
7
8
tubuh.
dengan kadar purin yang tinggi. Prosuksi asam urat meningkat juga
3. Etiologi
a. Faktor yang dapat memicu penyakit asam urat antara lain (Sari &
Syamsiyah, 2019):
1) Keturunan (Genetik).
2) Jenis kelamin.
3) Usia.
4) Minuman beralkohol.
9
4. Patofisiologi
kadar asam urat dalam darah. Asam urat ini merupakan suatu zat yang
(Aspiani, 2014).
konsentrasi dalam plasma lebih dari 9 mg/ dl. Presipitasi ini terjadi
10
pembentukan kristal.
c. Fagositosis
d. Kerusakan lisosom
e. Kerusakan sel
Vasodilatasi
Pembentukan tukak
P dari kapiler pada sendi Perubahan bentuk
pada sendi
Eritema panas
Tofus-tofus
Nyeri mengering Gangguan diri,
citra diri menurun
Kekauan pada sendi
Hambatan
Membatasi pergerakan
mobilitas
sendi
5. Manifestasi Klinis
1) Stadium I
2) Stadium II
3) Stadium III
4) Stadium IV
yaitu:
4) Hipertensi ringan.
5) Proteinuria.
6) Hiperlipidemia.
6. Pemeriksaan Diagnostik
b. Leukosit
e. Pemeriksaan radiografi
7. Penatalaksanaan
beberapa hari.
2) Indometasin 4 x 50 mg sehari.
turunkan.
hari.
perlu dieksisi.
B. Konsep Lansia
59 tahun.
3) Lanjut usia tua (old) adalah kelompok usia antara 75-90 tahun.
4) Usia sangat tua (very old) adalah kelompok usia diatas 90 tahun.
berikut:
1) Wong Sepuh: orang tua yang sepi hawa nafsu, menguasai ilmu
2) Wong sepuh: lanjut usia yang kosong, tidak tahu rasa, bicaranya
3) Tipe tidak puas: lanjut usia yang selalu mengalami konflik lahir
pengkritik.
acuh.
4. Proses Menua
kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua. Menua atau menjadi tua
(Nugroho, 2017).
a. Perubahan Fisiologi
muskulokeletal.
b. Perubahan Mental
masuk surga.
2) Kesehatan umum.
3) Tingkat pendidikan.
4) Keturunan (hereditas).
5) Lingkungan.
c. Perubahan Psikososial
lain-lain.
macam yakni:
22
a. Depresi mental.
b. Gangguan pendengaran.
c. Bronkitis kronis.
f. Anemia.
g. Demensia.
h. Gangguan penglihatan.
i. Ansietas/ kecemasan.
j. Dekompensasi kordis.
l. Gangguan defekasi.
C. Konsep Nyeri
1. Definisi Nyeri
psikologis untuk mengatasi nyeri (Kozier & Erb, 1983 dalam Tamsuri,
2014).
2. Klasifikasi Nyeri
1) Nyeri Akut
2) Nyeri Kronis
bahkan persisten.
3. Etiologi Nyeri
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016). Penyebab nyeri terdapat 3 agen
pencedera yaitu
4. Pengkajian Nyeri
a. Intensitas nyeri
b. Karakteristik nyeri
error.
santai. Nyeri akut sering berkaitan dengan ansietas dan nyeri kronis
0 = tidak nyeri
1- 3 = nyeri ringan
10 = sangat nyeri
0 = tidak nyeri
1 = nyeri ringan
2 = nyeri sedang
5 = nyeri hebat
27
6. Penatalaksanaan Nyeri
a. Penanganan Nyeri
a) Teknik Distraksi
1) Menonton televisi
3) Mendengarkan musik
28
b) Teknik Relaksasi
d. Tindakan Farmakologis
D. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
b. Keluhan Utama
monoartikular.
faktor genetik.
f. Riwayat Psikososial
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
biasanya lemah.
b. Kesadaran
c. Tanda-Tanda Vital
d. Pemeriksaan Persistem
1) Sistem Integumen
2) Sistem Penginderaan
a) Mata : pada mata klien dengan arthritis gout tidak ada tanda
3) Sistem Kardiovaskuler
suara tambahan.
4) Sistem Pencernaan
pada abdomen.
5) Sistem Muskuloskeletal
jari) dan nyeri yang luar biasa serta juga dapat terbentuk kristal
6) Sistem perkemihan
urin, disuria, distensi kandung kemih, warna dan bau urin, serta
kebersihannya.
c. Higiene
d. Neurosensori
tangan.
33
terasa kaku.
f. Keamanan
nyeri sendi.
4. Diagnosa Keperawatan
beraktivitas.
pada sendi.
35
persendian.
kemampuannya.
3) Intervensi Keperawatan
kerusakan.
melakukan aktifitas.
otot.
36
dalam bergerak.
2) Kriteria Hasil: tidak ada cedera dan jatuh dari klien, tidak
3) Intervensi Keperawatan
risiko cedera.
kondisi klien.
fisik klien.
3) Intervensi Keperawatan:
ketidakmampuan.
3) Intervensi Keperawatan
arthritis gout.
klien.
6. Evaluasi
a. Kadar asam urat klien normal pada pria dibawah 7 mg/dl dan pada
terpenuhi