Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA Tn. F.J DI DESA WORI


KECAMATAN WORI, KABUPATEN MINAHASA UTARA

Nama: Christy Natalia Madilah


Nim : 16061002

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
2021
LAPORAN PENDAHULUAN

1. Definisi

Gout Arthritisadalah penyakit yang diakibatkan gangguan metabolisme purin

yangditandai denganhiperurisemiadanserangansinovitisakutberulang-

ulang.Penyakitinipalingseringmenyerangpriausiapertengahan sampai usia lanjut dan

wanita pasca menopuse. (Nurarif dan kusuma, 2016). Arthritispirai

(Gout)adalahsuatuprosesinflamasi yang terjadi karena

deposisikristalasamuratpadajaringansekitarsendi.Goutterjadiakibat darihiperurisemia

yang berlangsung lama(asamurat

serummeningkatdisebabkankarenapenumpukanpurindaneksresiasamuratkurangdariginjal

(Sya’diyah,2018).

2. Etiologi

Gangguanmetabolikdenganmeningkatnyakonsentrasiasamurat ini ditimbulkandari

penimbunankristal di sendi olehmonosodium (MSU)dan

kalsiumpirofosfatdihidrat(CCPD),dan padatahapyanglebihlanjutterjadi degenarasi

tulangrawansendi (NurarifdanKusuma,2016).Gejalaarthritis

akutdisebabkanolehreaksiinflamasijaringanterhadappembentukankristal monosodium

uratmonohidrat.Kelainaniniberhubungandengangangguan kinetikasam

uratyanghiperurisemia(Sya’diyah2018).Hiperurisemiapada penyakitiniterjadikarena:

a.Pembentukanasamuratyangberlebih

1) Goutprimermetabolikdisebabkansistensilangsungyangberlebih

2) Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat berlebih

karenapenyakitlain,seperti leukimia,terutamabiladiobati

dengansitotistikapsoarisis,polisetemiaveradanmielofibrosis
b.Kurangasamuratmelaluiginjal

1) Goutprimerrenalterjadikarenaekseresiasamuratditubulidistal ginjalyangsehat.

2) Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal,

misalnyaglumeronefritis kronikataugagalginjalkronis.

3. ManifestasiKlinis

MenurutPrice&Wilsontahun2006,dalamNurarifdanKusuma(2016)terdapatempatstadi

umperjalananklinis goutyangtidakdiobati :

a.Stadiumpertama adalah hiperurisemia asimtomatik. Pada stadium ini asam

uratserumlaki-lakimeningkatdantanpagejalaselaindari peningkatanasamuratserum.

b.Stadiumkeduaarthritisgoutterjadiawitanmendadakpembengkakandan

nyeriyangluarbiasa,biasanyapadasendiibujari kaki dansendi metatarsofalengeal.

c.Stadium ketigasetelahserangangoutakutadalahtahapinterkritis.Tidak terdapat

gejala-gejala pada tahap ini, yang dapat berlangsung dari beberapabulansampai

tahun.Kebanyakanorangmengalamiserangan

goutberulangdalamwaktukurangdari1tahunjikatidakdidiobati

d.Stadium keempatadalahtahapgoutkronikdengantimbunanasamurat

yangterusmeluasselamabeberapatahunjikapengobatan tidakdimulai

peradangankronikakibatkristal-kristal asamuratmengakibatkannyeri, sakitdan

kakujugapembesaran dan pembesarandan penonjolan sendi yangbengkak.

4. Patofisiologi

MenurutSya’diyah tahun 2018banyakfaktoryangberperan dalamn mekanisme

serangan gout. Salah satunya yang telah diketahuiperannya adalahkonsentrasi

asam uratdidalam darah.Mekanismeserangangoutakut berlansungbeberapafase

secaraberurut.

a.Presipitasi kristal monosodium urat dapat terjadi di jaringan bila konsentrasi

dalam plasmadarah9mg/dl.Presipitasiini terjadi dirawan, sonovium,jaringan


paraartikulermisalnyabursa,tendon danselaputnya.

Kristaluratyangbermuatannegatifakandibungkus(coat)olehberbagaimacam

protein.Pembungkusan danganigGakanmerangsangnetrofi

untukberesponuntukpembentukankristal.

b.Responleukositpolimorfonukuler(PMN)

Pembentukan kristalmenghasilkanfaktorkemotoksisyangmenimbulkan

responleukositPMNdanselanjutnyaakanterjadifagositosiskristal oleh leukosit

c.Fagositosis

Kristal difagositosisolehleukositmembentukfagolisosom danakhirnya

membranvakualadisekeliling kristalbersatu dan membran leukositik lisosom.

d.Kerusakanlisosom

Terjadikerusakanlisosom,sesudah selaputprotein dirusak,terjadiikatan hidrogen

antarapermukaan kristalmembranlisosom,peristiwaini

menyebabkanrobekanmembrandanpelepasanenzim-enzimdanoksidae

radikalkedalamsitosplasma.

e.Kerusakansel

Setelahterjadi kerusakansel,enzim-enzimlisosom dilepaskankedalam cairan

sinovial,yangmenyebabkan kenaikanintensitasinflamasi dan kerusakanjaringan

5. Penatalaksanaan

Penanganan goutbiasanyadibagimenjadipenanganan serangan akutdan

penangananhiperurisemiapadapasienarthritis kronik.Ada3tahapandalam

terapipenyakitini(NurarifdanKusuma,2016):

a.Mengatasiseranganakut

b.Mengurangikadarasamuratuntukmencegahpenimbunankristalasamuratpadajari

ngan,terutamapersendian.

c.Terapipencegahanmenggunakanterapihiperurisemia

6. Komplikasi
Meskipunpenyakitasam uratjarangmenimbulkankomplikasi,namun tetappatutdi

waspadai.Beberapakomplikasiyangmungkin terjadi diantaranyasebagaiberikut:

a.Munculnyabenjolankeras (tofi)disekitarareayangmeradang

b.Kerusakansendipermanenakibatradangyangterusberlangsungserta tofididalamsendi

yang merusak tulang rawan dantulang sendiitu sendiri.Kerusakan

permaneninibiasanyaterjadipadakasuspenyakit asamuratyangdiabaikanselamabertahu-

tahun.
6 Pathway

Makanan Penyakit &


Alkohol
(kepeting, seafood dll) obat-obatan

Kadar laktat
dalam darah + Menghambat eksresi asam
Kadar protein +
urat di tubulus ginjal
Survei asam urat - Produksi asam urat >>

Ggg, Metabolisme purin

Gout
Pelepasan kristal monosodium urat
Diluar cairan tubuh
Penimbunan kristal urat
Didalam dan sekitar sendi
Pengendapan kristal urat
Penimbunan pada membran sinivial
Perangsangan respon & tulang rawan artikular
fagositosis oleh leukosit
Erosi tulang rawan, proliferasi
Leukosit memakan kristal sinovial & pembentukan panas
urat
Degenerasi tulang rawan sendi
Mekanisme peradangan
Terbentuk tofus, fibrosis,
Pelepasan Sirkulasi Akumulasi eksudiat pada akilosis pada tulang
mediator kimia darah jar. intertisial
oleh sel mast: daerah

bradikin, radang + Pembentuk Perubahan


histamin, Oedeme jaringan an tukak bentuk tubuh
prostagladin Vasodilatasi dari kapiler pada sendi pada tulang &
sendi
Hipothalamus Eritema, panas Penekanan pada Tofus-tofus

jar. sendi mengering Ggg. Konsep


Menstimulasi Nyeri diri, citra diri
nosiseptor Gangguan perfusi Kekakuan pada
jaringan sendi
Mekanisme nyeri

Gambar 2.1 Pathway Gout Arthritis Membatasi Hambatan mobilitas


pergerakan sendi

ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN FISIK

a. Identitas

Meliputinama,umur,jeniskelamin,pendidikan,alamatpekerjaan,agama,

sukubangsa,taggalmasuk,diagnosismedis.
b.Keluhanutama

Klienmengeluhnyeripadapersendian,bengkakdanterasakaku.

c.Riwayatpenyakitsekarang

Pasiendatangdengankeluhansakitpadapersendian,bengkak,dan terasa

kaku.

d.Nutrisiataucairan

1)Ketidakmampuanuntukmenghasilkanataumengkonsumsimakanan

ataucairanadekuatmual,anoreksia.

2)Kesulitanuntukmengunyah,penurunanberatbadan,kekeringanpada

membranmukosa.

e. Aktifitas atauistirahat

Nyerisendi karenagerakan,nyeri tekanmemburukdenganstrespada sendi,

kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadisecara bilateraldan

simetrislimitimasifungsionalyangberpengaruh padagayahidup,waktu

senggang,pekerjaan,keletihan,malaise.Keterbatasan ruanggerak,atropi

otot,kulit:kontraktor/kelainanpadasendidanotot.

f. Kardiovaskuler

FenomenaRaynauddari tanganmisalnyapucatlitermiten,sianosis

kemudiankemerahanpadajari sebelumwarnakembalinormal

G. Integritas ego

1)Faktor-faktor stres akut atau kronis misalnya finansial pekerjaan,

ketidakmampuan,faktor-faktorhubungan.

2)Keputusasaandanketidakberdayaan(situasiketidakmampuan).
3)Ancaman pada konsep diri, gambaran tubuh, identitas pribadi,

misalnyaketergantunganpadaoranglain.

H. Hygiene

Berbagai kesulitanuntukmelaksanakanaktivitasperawatandiri,

ketergantunganpadaoranglain.

I. Neurosensory

Kesemutanpadatangandankaki, pembengkakansendi

J. Nyeri atau kenyamanan

Fase akut nyeri kemungkinan tidak disertai dengan pembengkakan jaringan

lunak pada sendi.Rasa nyeri kronis dan kekakuan (terutama pagi hari) serta kaji

nyeri dengan Provokasi (penyebab), Qualitas(nyerinya seperti apa),Reqion(di

daerah mana yang nyeri), Scala(skala nyeri1-10), Time (kapan nyeri terasa

bertambah berat).

K. Interaksisosial

Kerusakan interaksi dengan keluarga atau orang lain,perubahan peran: isolasi.

L. Penyuluhan atau pembelajaran

1)Riwayat rematik pada keluarga.

2)Penggunaan makanan sehat,vitamin,penyembuhan penyakit,tanpa pengujian.

M. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan

Kaji pengetahuan klien tentang penyakitnya ,saat klien sakit tindakan yang

dilakukan klien untuk menunjang kesehatannya.


N. Pola persepsi diri

Pola persepsi diri perlu dikaji, meliputi; harga diri, ideal diri, dentitas diri,

gambaran diri.

O.Pola seksual dan reproduksi

Kaji manupouse, kaji aktivitas seksual.

P.Pola peran dan hubungan


2. DiagnosaKeperawatan

a.Nyeriakutberhubungandenganagencederabiologis

b.Gangguanmobilitasfisikberhubungandengankekakuanpadasendi.

c.Gangguan konsep diri, citra tubuh berhubungan dengan perubahan

bentuktubuhpadatulangdansendi.

d.Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan peradangan kronik

adanyakristalasamurat.

3. IntervensiKeperawatan

No Diagnosa NOC NIC


Keperawatan
1. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian
berhubungan tindakan keperawatan nyeri secara
dengan cidera selama 1 x 24 jam, komprehensif
Biologis pasienbtidakmengalami termasuk lokasi,
nyeri, demgan kriteria durasi, frekuensi,
hasil: kualitas dan faktor
1. Mampu mengontrol presipitasinyeri
nyeri (tahu penyebab 2. Observasi reaksi non
nyeri, mampu verbal dari
menggunakan teknik ketidaknyamanan
nonfarmakologik 3. Bantu pasien dan
untuk mengurangi keluarga untuk
nyeri). mencari dan
2. Melaporkan bahwa menemukan
nyeri berkurang dukungan
dengan manajemen 4. Kontrol lingkungan
Nyeri yang dapat
3. Mampu mengenali mempengaruhi nyeri
skalanyeri(intensitas 5. Ajarkan teknik non
frekuensi dan gejala farmakologik: napas
nyeri) dalam, relaksasi dan
4. Menyatakan rasa kompres hangat
nyaman setelah nyeri Dingin
Berkurang 6. Tingkatkan
5. Tanda vital dalam istirahat/tidur
rentangnormal 7. Monitor vital sign
6. Tidak mengalami sebelum dan sesudah
gangguantidur pemberian analgesik
Pertamakali
2. Gangguan Setelah dilakukan Monitoring vital sign
mobilitas fisik tindakan keperawatan sebelum/sesudah latihan
Berhubungan selama 1 x 24 jam dan lihat respon pasien
Dengan gangguanmobilitasfisik Saatlatihan
kekakuan pada dengankriteriahasil: 1. Konsultasikandengan
Sendi 1. Klien meningkat terapi fisik tentang
Dalamaktivitasfisik rencana teknik
2. Mengerti tujuan dari Ambulasi
peningkatanmobilitas 2. Bantu klien unutuk
Fisik menggunakantongkat
3. Memverbalisasikan saat berjalan dan
perasaan dalam Terhadapcedera
Meningkatakan 3. Ajarkan pasien atau
kekuatan dan tenaga kesahatanlain
Kemampuan tentang teknik
Berpindah Ambulasi
4. Memperagakan 4. Kaji kemampuan
penggunaanalatbantu pasiendalamobilisasi
Untukmobilisasi 5. Latih Pasien dalam
memenuhi kebutuhan
ADLSpasien.
6. Berikan alat bantu
jikaklienmemerlukan
3. Gangguan Setelah dilakukan 1. Binahubungansaling
konsep diri, tindakan keperawatan Percaya
citra tubuh selama1x24jampasien 2. Berikan kesempatan
Berhubungan menunjukkan: mengungkapkan
Dengan Gamggun citra tubuh Perasaan
Perubahan menurun dengankriteria 3. Dukung upaya klien
bentuk tubuh hasil: untuk memperbaiki
padatulangdan 1. Gambaran diri Citratubuh
Sendi Meningkat 4. Dorong klien untuk
2. Gambarandiri sesuai bersosialisassi engan
3. Bisa menyesuaikan Oranglain
diri dengan status
Kesehatannya
4. Gangguan Setelah dilakukan 1. Anjurkan pasien
Perfusi jaringan tindakan keperawatan untuk meggunakan
Berhubungan selama 1 x 24 jam pakaianyanglonggar
Dengan kerusakan integritas 2. Jaga kulit agar tetap
Peradangan jaringan pasien teratasi bersihdankering
kronik adanya dengan kriteriahasil: 3. Mobilasasi pasien
kristal asam 1. Perfusi jaringan (ubah posisi pasien)
Urat Normal setiapduajam sekali
2. Tidakadatanda-tanda 4. Monitor kulit akan
Infeksi adanyakemerahan
3. Ketebalandantekstur 5. Monitoraktivitasdan
Jaringan mobilisasipasien
4. Menunjukkan 6. Monitorstatusnutrisi
pemahaman dalam Pasien
prosesperbaikankulit 7. Berikan posisi yang
dan mencegah nyamanan untuk
terjadinya proses mengurangi tekanan
Penyembuhanluka padaluka.

4. ImplementasiKeperawatan

Implementasi adalah suatuperencanaan dimasukkan kedalam tindakan selama fase

implementasi ini merupakan fase kerja aktual dari proses keperawatan. Rangkaian rencana yang

telah disusun harus diwujudkan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan,pelaksanaan dapat

dilakukan oleh perawat yang bertugas merawat klien tersebut atau perawat lain dengan cara di

delegasikan pada saat pelaksanaan kegiatan maka perawat harus menyesuaikan rencana yang

telah dibuatsesuai dengan kondisi klien maka validasi kembali tentang keadaan klien perlu

dilakukan sebelumnya .(Amin HudaNurarifdanHardhiKusuma2015).

5. EvaluasiKeperawatan

Menurut Amin HudaNurarif dan HardhiKusuma(2015).Evaluasi merupakan tahapakhirdari proses


keperawatan untuk mngukur keberhasilan dari rencana perawatan dalam memenuhi kebutuhan klien,bila
masalah tidak dapat dipecahkan atau timbul masalah baru amak perawat harus bersama untuk mengurangi
atau mengatasi beban masalah yang ada.
PENGKAJIAN KELUARGA
A. STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA
1. Struktur Keluarga
Nama Kepala Keluarga : F.J
Umur : 48 Tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Kristen Protestan

Suku bangsa : Sangihe


Pekerjaan : Supir
Alamat : Desa Wori, Jaga 6, Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara

DATA ANGGOTA KELUARGA


Status Status Ket.
Hub Pendidi Pekerjaan Gizi Imunisasi
No Nama JK Umur Suku
Kel kan Saat ini (TB,BB, Dasar
Terak BMI)
hir
1. Bpk. F KK L 48 Sangihe SMA Supir Lengkap
2. Ibu.D Istri P 48 Sangihe SMA IRT Lengkap
3. R.S Anak L 19 Sangihe SMA - Lengkap

Tipe Keluarga : Keluarga Inti

Genogram

= Laki-Laki

= Perempuan

=Pasien
=Meninggal

=Tinggal serumah
2. Sifat Keluarga
a. Pengambilan keputusan : Pengambilan keputusan mengikuti keputusan dari kepala
keluarga namun selalu didiskusikan terlebih dahulu bersama semua anggota keluarga sehingga
mencapai keputusan bersama.
b. Kebiasaan hidup sehari-hari :
 Kebiasaan istirahat/tidur keluarga :
Kebiasaan tidur dari tiap anggota keluarga berbeda-beda, Bpk.F sebagai kepala keluarga
karena factor pekerjaan sebagai supir jam tidurnya tidak menentu kadang bisa tidur agak
cepat kadang bisa tidur larut malam, berbeda dengan Ibu.D yang memiliki waktu tidur yang
cukup karena ibu D hanya bekerja dirumah saja , akan tetapi anak mereka sering tidur lebih
dari jam 12 malam karena sering keluar malam.

 Kebiasaan makan keluarga dan contoh menu sehari-hari :


Makanan yang dikonsumsi keluarga sehari-hari ada nasi,ikan dan sayur. Keluarga tidak
sering makan daging karena Bpk.F memiliki riwayat penyakit Asam Urat. Mengonsumsi
buah dalam seminggu 1-2 kali.

 Kebiasaan dalam membersihkan diri anggota keluarga :


Setiap anggota keluarga mampu melakukan kebersihan diri dengan baik setiap hari.

 Sarana hiburan keluarga :


Melakukan perjalanan ke tempat wisata dengan semua anggota keluarga ataupun jalan-jalan
ke mall.

B. FAKTOR SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI


1. Pekerjaan : Supir angkutan umum

2. Penghasilan : 2.000.000 / bulan

3. Simpanan uang keluarga : Dari penghasilan perbulan Ibu.D sering menyisihkan


sedikit uang untuk keperluan tak terduga keluarga

4. Penentu keuangan keluarga : Kepala Keluarga dan Istri


5. Suku dan agama : Sangihe / Kristen Protestan
6. Latar Belakang Budaya : Latar belakang budaya dari keluarga Tn F.J adalah Sangihe
dimana Ny.D juga memang berasal dari Sangihe dan sudah merantau ke Sulawesi Utara sejak tahun
1999, namun walaupun begitu Tn F.J dan keluarga masih memiliki ciri khas Sangihe juga masih sering
menggunakan bahasanya saat berbicara di rumah.
7. Status Sosial Ekonomi : Tn F.J bekerja sebagai supir angkutan umum. Pendapatan
Tn F.J perhari sekitar Rp.200.000 jika ditotalkan perbulan kurang lebih Rp.2.000.000
penghasilan dari Tn F.j. sedangkan istri dari Tn F.J hanya IRT, dan anaknya belum bekerja,
keluarga Tn F.J ini tergolong keluarga sejahtera II dengan penghasilan Rp 2.000.000 perbulan.
Penghasilan tersebut digunakan untuk kebutuhan rumah mulai dari makan minum sehari-hari,
pembayaran listrik, pembelian air gallon isi ulang, serta kebutuhan obat-obatan dari Tn F.J serta
keperluan anak. Air yang digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian bersumber dari PAMsehingga
Tn F.J harus melakukan pembayaran.
C. FAKTOR LINGKUNGAN
1. Denah Rumah (tipe, ukuran rumah, jumlah ruangan) dan lingkungan :

Keterangan :
: Teras
: Ruang Tamu
: Pintu
: Ruang Tengah
: Kamar
: Dapur Bersih
: Dapur Kotor
: Kamar Mandi dan WC

2. Ventilasi dan penerangan : Di dalam rumah terdapat ventilasi dan lampu untuk menerangi
rumah keluarga Tn F.J

3. Persediaan air bersih : sumber air bersih keluarga Tn F.J dari PAM
4. Pembuangan sampah : karena di desa wori tidak ada TPA maka sampah mereka selalu
dibakar.
5. Pembuangan air limbah:
6. Jamban/WC (tipe, jarak dan sumber air) : Jamban/Wc yang digunakan yaitu jamban jongkok
yang letaknya ada di dalam rumah.
7. Lingkungan rumah : Kebersihan yang ada di sekitar rumah Tn F.J bersih karena Ny. F.J
rajin membersihkan halaman dan suka memelihara bunga

8. Bahaya kecelakan :

9. Sarana komunikasi dan transportasi : Keluarga Tn F.J memiliki handphone masing-masing,


dan memiliki kendaraan berupa motor yang selalu dipakai oleh anaknya.

10. Fasilitas pelayanan kesehatan : ketika sakit mereka sering pergi ke puskesmas yang ada di
desa wori untuk mendapat pengobatan.
D. RIWAYAT KESEHATAN DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga : Tn F.J memiliki riwayat penyakit asam urat
sedangkan ibu D memiliki riwayat penyakit hipertensi, dan anak mereka tidak memiliki riwayat
penyakit.

2. Keluarga berencana : Ny D.J menggunakan Kb implant

3. Imunisasi : Lengkap

4. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini: Tahap perkembangan keluarga Tn F.J sudah hampir semuanya
terpenuhi. Tn F.J mampu beradaptasi dengan lingkungan, kekuatan fisik , mampu dalam mempertahankan
beberapa kegiatan seperti pergi ke gereja serta Tn FJ bisa mempertahankan penghasilan keluarga sehingga
dapat terpenuhi.
5. Tahap Perkembangan Keluarga Yang belum terpenuhi: Tahap perkembangan dari Tn F.J yang belum
yaitu mereka ingin selalu bisa memiiki waktu bersama tapi karena Tn F.J yg sibuk berkerja hingga larut
malam maka sering tidak mempunyai waktu untuk keluarga.

6. Riwayat Keluarga Inti: Tn F.J dan Ny D.J menikah karena saling mencintai. Mereka menikah pada
tahun 2001 dan memiliki seorang anak laki-laki pada tahun 2002.

E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga: Komunikasi terjalin dengan baik. Tn F.j dekat dengan anaknya karena
memiliki hobi yang sama yaitu suka bermain sepak bola dan juga mereka sering menonton
pertandingan bola bersama jika Tn F.j memiliki waktu luang . setiap ada masalah Tn F.j selalu
menceritakan hal tersebut pada istrinya untuk meminta saran, sehingga Tn Fj tidak salah mengambil
keputusan.

2. Struktur Kekuatan Keluarga: Tn F.j berperan sebagai pengambil keputusan namun kadang kalah
keputusan diputuskan berdasarkan masukan dari istri.

3. Struktur Peran: Tn. FJ berperan sebagai Kepala Keluarga, pengambil keputusan dan pencari nafkah
sedangkan Ny D sebagai IRt yang mengurus semua kebutuhan dari suami dan anaknya, mulai dari
makan pakaian serta kebersihan dirumah dan sebagainya.

4. Nilai, norma dan Budaya: Nilai dan norma yang dianut keluarga sesuai dengan ajaran Kristen
protestan. Selama ini Tn. Fj dan keluarga tidak memiliki nilai maupun norma serta budaya yang
bertentangan dengan Kesehatan.
F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif : Terdapat rasa saling memiliki, saling membantu, dan menikmati hasil jerih paya dalam
sebuah kebersamaan yang terdapat pada semua anggota keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi : Komunikasi keluarga Tn F.J dengan tetangga sangat baik. Tetangga mengenal Tn F.J
dan anggota keluarganya karena suka mengobrol dengan tetangga yang ada jika ia tidak memiliki
kesibukan di rumahnya.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan : Ny DJ mengatakan semua anggota keluarga ketika mengalami sakit
langsung pergi ke dokter keluarga untuk memeriksakan Kesehatan mereka, terlebih khusus Tn FJ yang
ketika ia mulai berasakan kurang enak badan ia langsung memeriksakan kesehatannya ke dokter yang
ada di puskesmas.
4. Fungsi Reproduksi : Keluarga Tn FJ dan Ny DJ menjadi pengatur reproduksi keturunan secara sehat dan
berencana sehingga anak mereka menjadi generasi penerus yang berkualitas, keluarga Tn FJ menjadi
tempat memberikan informasi kepada anaknya tentang hal-hal yanh berkaitan dengan seksualitas yang
baik dan sehat agar dapat melanjutkan keturunan yang direncanakan yang dapat menunjang terciptanya
kesejahteraan keluarga.

G. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stress Jangka Panjang : Stress jangka pendek yang dialami oleh keluarga adalah ketika Tn FJ merasa
tidak enak badan asam uratnya kambuh dan memerlukan perawatan intensif atau ketika mengalami
masalah terkait diskomunikasi dengan anak ataupun istri.
2. Stress Jangka Pendek : Tn FJ dan keluarga tidak memiliki stress jangka Panjang karena sudah merasa
baik dalam kehidupan pribadi masing – masing.
3. Koping yang digunakan : Bila menghadapi masalah keluarga Ny. K.T selalu berusaha untuk segera
diselesaikan lewat pembicaraan Bersama untuk mencari asal masalah dan jalan keluar yang bisa
digunakan.

H. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS KESEHATAN

- Keluarga khususnya Tn. FJ merasa sangat senang dengan kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa serta
berharap perawat dapat membantu keluarga dari Tn. FJ untuk menambah pengetahuan tentang asam urat
dan pencegahan maupun dietnya. Tn. FJ ingin bisa sembuh dan tidak harus melakukan segala pantangan
pengobatan yang cukup banyak sepanjang hidupnya.
I. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriks Anggota
aanFisik Keluarga
Tn.R.M Ny.F.N
a.Tanda Vital
Suhu 36,5 oC 36 oC
Nadi 80 x/menit 75x/menit
RR 20x/m 19x/m
TD 130/90 mmHg 140/100 mmHg
b.Pemeriksaan Fisik
Sakit kepala Ɵ, pusing Tidakadagangguan Tidakadagangguan
Ɵ,deformitas Ɵ, rambut pada kepala pada kepala
1.Kepala
hitam,lurus,tidakmudahdica
but,tidakadaketombe,tidakad
abenjolan.

AnemisƟ,ikterikƟ,diplopiaƟ,bu Konjungtivaanemis, Konjungtivaanemis,


ram Ɵ,simetris,tidak ada skleratidakikterik, skleratidakikterik,
2.Mata
cekunganpadamata,reaksic tidakburam dan simetris, tidakburam dan simetris,
ahayapupil(+/+) reaksi pupil + reaksi pupil +
BerdengungƟ,simetris,bersih,ti Tidakadasumbatan, Tidakadasumbatan,
3.Telinga dak ada serumen, tidak bentuksimetris, bersih, bentuksimetris, bersih,
adabengkak,lukadankemerahan tidakadakotoran dan tidakadakotoran dan
. tidakbengkak dan tidakbengkak dan
tidakadalukaataukemeraha tidakadalukaataukemerahan
n
4.Hidung Tidakadasumbatan,cairan (-) Bentuksimetris, Bentuksimetris,
tidakadalesi dan sumbatan tidakadalesi dan sumbatan
Gigiputih,bibirtampaklembab,sa Simetris, Simetris, gigitidaklengkap,
5.Mulutdan
riawan (-) gigitidaklengkap, tidakadasariawan
gigi
tidakadasariawan
Nyeri tengkuk Ɵ, tidak Simetris, Simetris,
adakesulitan menelan, tidakadakesulitanmenelan, tidakadakesulitanmenelan,
6.Leher pembesarankelenjar getah tidakadapembesarankelenj tidakadapembesarankelenja
bening (-) argetahbening, distensi rgetahbening, distensi vena
distensivenajugularis(-),tidakada vena jugularis -, jugularis -, peradangan -
tandaradang peradangan -
Simetris,bronkovesikuler,bunyij Pergerakan dada simetris, Pergerakan dada simetris,
antung S1, S2(+), S3mur- bronkovesikuler, bronkovesikuler,
7.Dada/thorax
mur,gallop(-),rhonki(-),sesakƟ bunyijantung normal s1 s2 bunyijantung normal s1 s2
reguler, s3 &s4 reguler, s3 &s4
tidakterdengar ,tidaksesak tidakterdengar ,tidaksesak
8.Abdomen Tidak ada nyeri tekan Nyeri tekan - Nyeri tekan -
Edem Ɵ Gerakan tak Gerakantakterbatas, Gerakantakterbatas,
terbatas,mampufleksi/ekstensita mampumelakukanaktivita mampumelakukanaktivitasf
nparasanyeri tidak ada sfisiksecaramandiridengan isiksecaramandiridenganbai
benjolan,bengkak, kemerahan, baik k
9.Ekstrimitas
kekuatanotot normal mampu
menahantahanan,reflex(+)
5555 5555
5555 5555
Bersih,baik,tanbintikƟ,gatalƟ,t Tidakadatandaperadangan, Tidakadatandaperadangan,
10.Kulit Sawom urgordaradang(- gatal -, gatal -,
), warna warnakulitsawomatang warnakulitsawomatang
atang,teksturhalus
Tidak ad ayangpanjang,tera Tidak Panjang, terawatt Tidak Panjang, terawatt
wat
11.K dan bersih, tandaradang - dan bersih, tandaradang -
uku

J. PENGKAJIAN PSIKOLOGIS
1. Status emosi : Tn. FJ dapat mengontrol dirinya saat sedang marah ataupun ada masalah dalam
keluarga, begitu juga dengan anaknya, namun Ny. DJ seringkali tidak dapat mengontrol emosi dan
kadangkala marah ketika ada masalah.
2. Konsep diri : Keluarga Tn. FJ memandang diri mereka secara keseluruhan dengan baik dan
menerima tiap keadaan yang terjadi, baik secara fisik, ekonomi dab social dalam keluarga,
keluarga ini mempercayai jika ada kegagalan semua hal telah diatur oleh sang pencipta dan
mereka harus bekerja keras dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
3. Pola komunikasi : Komunikasi keluarga Tn FJ dengan tetangga sangat baik. Tetangga mengenal
Tn. FJ dan anggota keluarganya karena Tn. FJ dan Ny. DJ suka mengobrol dengan tetangga yang
ada jika tidak memiliki kesibukan dirumahnya.
4. Pola interaksi : Keluarga Tn. FJ sering berkomunikasi satu sama lain. Jika saling berjauhan karena
pekerjaan keluarga ini teteap membangun interaksu satu sama lain. Interaksi dengan tetangga juga
baik dan tidak ada masalah apapun.
5. Pola pertahanan : Cara keluarga menjaga ketahanan hubungan dalam keluarga yaitu dengan
mampu mengatur keuangan setiap anggota keluarga, memiliki pola hidup yang sederhana dan
sesuai dengan keadaan, serta membangun hubungan social yang baik dengan orang lain maupun
setiap anggota keluarga dan saudara.

K. PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG TUMBUH KEMBANG (Individu dan keluarga)


SKALA PRIORITAS MASALAH KESEHATAN KELUARGA

MASALAH KRITERIA JUMLAH PRIORITAS


(Skor per kriteria = Nilai/Nilait ertinggi x Bobot)
SIFAT KEMUNGKINAN POTENSIAL BERATNYA
MASALAH DIUBAH DICEGAH MASALAH

Pemeliharaan kesehatan tidak efektif 2/3X1= 0,6 1/2X2= 1 2/3X1= 0,6 2/2X1= 1 3,2 II
berhubungan dengan ketidakmampuan
mengatasi masalah Gout Artritis
Manajemen kesehatan tidak Efektif 2/3X1= 0,6 2/2X2= 2 3/3X1= 1 2/2X1= 1 4,6 I
berhubungan dengankompleksitas program
perawatan/pengobatan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Tindakan Rasional


Keperawatan
Umum Khusus Kriteria Standar
Manajemen Setelah dilakukan Setelah dilakukan asuhan 1. Keluarga 1. Beri penjelasan 1. Program
kesehatan intervensi selama 2 keperawatan keluarga selama mengetahui dan tentang pentingnya perawatan yang
keluargatidak hari pada 2x pertemuan dalam 1 menyebutkan program perawatan dianjurkan sangat
Efektif keluargaTn.R.M di minggu, keluarga dapat pentingnya keluarga bagi penting dilakukan
berhubungan diharapkan menunjukkan perilaku program kesehatan agar dapat
dengankomple manajemen kesehatan kepatuhan untuk perawatan bagi mengurangi
ksitas program dapat menjadi efektif meningkatkan kesehatan kesehatan masalah kesehatan
perawatan/peng dengan kriteria hasil : dengan cara melakukan 2. Keluarga patuh keluarga
obatan 1. Masyarakat perawatan gout artritis terhadap
menunjukkan program 2. Aktivitassehari-
perilaku kesehatan hari yang sesuai
kepatuhan keluarga penting dilakukan
2. Perilaku yang 3. Keluarga 2. Anjurkan untuk untuk
meningkatka menjalankan melakukan aktivitas meningkatkan
n kesehatan program kehidupan sehari-hari
3. Melakukan perawatandeng untuk meningkatkan kesehatan keluarga
aktivitas anberaktivitas kesehatan
kehidupan dan 3. Makanan rendah purin
sehari-hari mengontrolresi dapat dikonsumsi oleh
yangdiprogra ko yang penderita gout artritis
mkan mengancamkes 3. Beri penjelasan
4. Menjalankan ehatan tentang cara
strategi mengontrol asam urat
4. Bumbu makanan yang
kontrol risiko dengan diet makanan
baik untuk digunakan
yang sudah rendah purin
adalah bumbu makanan
ditetapkan.
yang tidak memiliki
bahan pengawet
4. Beri penjelaskan
tentang bumbu
masakan yang baik
untuk digunakan
Pemeliharaan Setelah dilakukan Setelah dilakukan asuhan 1. Keluarga 1. Berikan Pendidikan 1. Pendidikan kesehatan
kesehatan asuhan keperawatan keperawatan keluarga selama mengetahui dan kesehatan tentang sangat penting untuk

tidak efektif pada keluarga TnF.J 2x pertemuan dalam 1 menyebutkanpe penyakit gout artritis meningkatkan kesehatan
dalam jangka waktu 2 minggu, keluarga dapat nyebab gout keluarga
berhubungan
hari. Keluarga mengetahuidan artritis
dengan
mengetahui cara menyebutkantentang gout 2. Keluarga 2. Gunakan starategi 2. Strategi meningkatkan
ketidakmamp
mengatasi masalah artritis mengikuti dan untuk meningkatkan pemahaman sangat baik
uan
kesehatan yaitu gout menerapkanhal- pemahaman agar keluarga cepat
keluargameng arthritis dengan halpentinguntuk memahami tentang apa
atasi masalah criteria hasil : mencegahterjad yang di jelaskan
Gout Artritis 1. Masyarakat inyapeningkata 3. Metode menggunakan
mengetahui nmasalah gout 3. Ajarkan pasien atau air dingin efektif untuk
tentang artritis anggota keluarga menurunkan bengkak
penyebab mengenai metode pada penderita gout
Gout Artritis untuk menurunkan artritis
2. Masyarakat bengkak
mengetahui menggunakan air
tanda dan dingin 4. Pola diet yang tepat dan
gejala Gout sesuai penting dilakukan
Artritis untuk mencegah gout
3. Masyarakat 4. Beri edukasi tentang artritis
mengetahui mengatur pola hidup
komplikasi sehat untuk
yang akan mencegah Gout
terjadi pada Arthritis
penderita
Gout
Arthritis
4. Masyarakat
mengetahui
cara
pengobatan
pada
penderita
Gout
Arthritis
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
HARI 1
No. Dx Tanggal & Iplementasi & Hasil Evaluasi
Keperawatan Waktu

Manajemen kesehatan 10-12-2021 S:


keluargatidak Efektif 15.00 WITA 1. Beri penjelasan tentang pentingnya program - Keluarga mengatakan
berhubungan dengan perawatan keluarga bagi kesehatan ingin lebih mengetahui
kompleksitas program Hasil : keluarga dapat memahami pentingnya tentang pentingnya
perawatan/pengobatan program perawatan kesehatan. program perawatan
pada Tn. F.J di Desa 15.10 WITA 2. Anjurkan untuk melakukan aktivitas kehidupan keluarga
Wori sehari-hari untuk meningkatkan kesehatan. - Keluarga mengatakan
Hasil : keluarga lebih banyak beraktifitas agar akan lebih banyak
lebih sehat. beraktifitas untuk
15.15 WITA 3. Beri penjelasan tentang cara mengontrol asam meningkatkan pola
urat dengan diet makanan rendah purin hidup sehat
Hasil: keluarga dapat mengontrol makanan yg - Keluarga mengatakan
mengandung banyak purin akan mengontrol pola
makan.

O.
- Keluarga tampak
mengerti dengan
penjelasan yang di
berikan.
- Keluarga tampak
kurang beraktifitas.
A. Masalah belum teratasi
P. Intervensi dilanjutkan

Pemeliharaan 15.20 WITA 1. Berikan Pendidikan kesehatan tentang S.


kesehatan tidak penyakit gout arthritis - Keluarga mengatakan

efektif berhubungan Hasil: keluarga dapat mengerti tentang belum terlalu paham
penyakit yang di derita tentang penyakit yg di
dengan
15.23 WITA 2. Ajarkan pasien atau anggota keluarga derita
ketidakmampuan
mengenai metode untuk menurunkan bengkak - Keluarga mengatakan
keluarga mengatasi
menggunakan air dingin. belum pernah
masalah Gout
Hasil : keluarga dapat melakukan tentang apa melalukan metode yang
Artritis pada Tn. F.J yang sudah di ajarkan. di ajarkan.
di Desa Wori 15.30 WITA 3. Beri edukasi tentang mengatur pola hidup - Keluarga mengatakan
sehat untuk mencegah Gout Arthritis. akan mengatur pola
Hasil : keluarga dapat menjalani pola hidup hidup sehat.
sehat O.
- Keluarga tampak
bingung dengan
penyakit yg di derita
- Keluarga tampak tidak
perna melakukan
metode yang di berikan.

A. Masalah belum teratasi


P. Intervensi dilanjutkan
HARI 2
No. Dx Tanggal & Implementasi & Hasil Evaluasi
Keperawatan Waktu

Manajemen 11-12-2021 S.
kesehatan 11.00 WITA 1. Beri penjelasan tentang pentingnya program - Keluarga
keluargatidak Efektif perawatan keluarga bagi kesehatan mengatakan sudah
berhubungan Hasil : keluarga dapat memahami pentingnya paham tentang
dengankompleksitas program perawatan kesehatan. pntingnya program
program 11.05 WITA 2. Anjurkan untuk melakukan aktivitas kehidupan perawatan keluarga
perawatan/pengobata sehari-hari untuk meningkatkan kesehatan. - Keluarga
n Hasil : keluarga lebih banyak beraktifitas agar mengatakan sudah
lebih sehat. banyak melakukan
11.10 WITA 3. Beri penjelasan tentang cara mengontrol asam aktifitas
urat dengan diet makanan rendah purin - Keluarga
Hasil: keluarga dapat mengontrol makanan yg mengatakan sudah
mengandung banyak purin mengetahui diet
makanan apa saja
yang rendah purin
O.
- keluarga tampak
mengerti dengan
penyakit yg di
derita
- keluarga tampak
lebih besemangat
- keluarga tampak
bisa mengontrol
makanan.
A. Masalah teratasi.
P. Intervensi dilanjutkan keluarga
Pemeliharaan S.
kesehatan tidak 11.13 WITA 1. Berikan Pendidikan kesehatan tentang - Keluarga

efektif penyakit gout arthritis mengatakan sudah


Hasil: keluarga dapat mengerti tentang lebih mengerti
berhubungan
penyakit yang di derita tentang penyakit
dengan
11.18 WITA 2. Ajarkan pasien atau anggota keluarga yang di derita
ketidakmampuan
mengenai metode untuk menurunkan bengkak - Keluarga
keluargamengatasi
menggunakan air dingin. mengatakan sudah
masalah Gout Hasil : keluarga dapat melakukan tentang apa dapat menerapkan
Artritis yang sudah di ajarkan. metode yang di
11.21 WITA 3. Beri edukasi tentang mengatur pola hidup ajarkan
sehat untuk mencegah Gout Arthritis. - Keluarga
Hasil : keluarga dapat menjalani pola hidup mengatakan dapat
sehat mengatur pola
hidup sehat.
O.
- Keluarga tampak
bisa secara mandiri
menurunkan
bengkak dengan
air dingin.
- Keluarga tampak
dapat menerapkan
pola hidup sehat.
A. Masalah teratasi
P. Intervensi dilanjutkan
keluarga.

Anda mungkin juga menyukai