ANGINA PEKTORIS
Dosen Pembibing
Nurma Afiana, S.Kep.,Ners.,M.kep
Disusun oleh
Kelompok 2
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Angina
Pektoris”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah Program Studi S1 Ilmu Keperawatan WIDYAGAMA HUSADA
MALANG.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan
dan dorongan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih pada dosen Nurma Afiani S..kep.,Ners.,M.Kep dan teman-teman Program
Studi S1 Keperawatan WIDYAGAMA HUSADA MALANG dan Orang Tua yang
selalu memberikan dukungan dan materi.
Penulis menyadari makalah ini memiliki banyak kekurangan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….……….i
DAFTAR ISI……………………………………………………..……………................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………….
…………………………..1
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………………................1
C. Tujuan
Masalah…………………………………………………………................2
A. Latar Belakang
Angina pektoris merupakan sepuluh penyakit utama penyebab
angka kematian tertinggi di Indonesia. Tinggi atau rendahnya derajat
kesehatan masyarakat secara garis besar dipengaruhi oleh faktor-faktor
lingkungan, perilaku dan kebiasaan hidup,tersedianya upaya pelayanan
dan bawaan biologi. Pengaruh yang paling besar adalah faktor
lingkungan dan perilaku serta kebiasaan hidup masyarakat.lingkungan
kerja dapat menimbulkan gangguan terhadap suasana kerja dan
pengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan kerja dan tenaga kerja.
Lingkungan kerja yang nyaman sangat dibutuhkan oleh pekerja baik dari
lingkungan fisik dan non fisik.hal ini dapat memicu timbulnya masalah
kesehatan,salah satunya yaitu penyakit jantung koroner(angina
pecthoris).
Faktor perilaku yang juga memiliki kontribusi besar terjadinya
penyakit jantung koroner adalah usia >45 ,kebiasan merokok , konsumsi
alkohol/napza konsumsi makanan yang mengandung kolestrol,dan
kebiasaan olahraga.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Angina Pektoris ?
2. Apa etiologi Angina Pektoris ?
3. Apa saja faktor resiko Angina Pektoris ?
4. Apa jenis Angina Pektoris ?
5. Apa saja manifestasi klinis Angina Pektoris ?
6. Bagaimana patofisiologi Angina Pektoris ?
7. Apa saja terapi farmakologi Angina Perktoris ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa pengertian Angina Pektoris
2. Untuk mengetahui etiologi Angina Pektoris
3. Untuk mengetahui faktor resiko Angina Pektoris
4. Untuk mengetahui jenis Angina Pektoris
5. Untuk mengetahui manifestasi klinis Angina Pektoris
6. Untuk mengetahui patofisiologi Angina Pektoris
7. Untuk mengetahui terapi farmakologi Angina Pektoris
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
EKG (Elektrokardiogram)
Gambaran EKG saat istirahat dan bukan pada saat
serangan angina sering terpantau normal. Gambaran EKG dapat
menunjukkan bahwa pasien pernah mendapat infark miokard di
masa lampau. Kadang-kadang menunjukkan pembesaran
ventrikel kiri pada pasien hipertensi dan angina, dapat pula
menunjukkan perubahan segmen ST atau gelombang T yang tidak
khas. Pada saat serangan angina, EKG akan menunjukkan
depresi segmen ST dan gelombang T dapat menjadi negatif.
Gambaran EKG penderita angina tak stabil/ATS dapat berupa
depresi segmen ST , inversi gelombang T , depresi segmen ST
disertai inversi gelombang T , elevasi segmen ST , hambatan
abang ikatan His dan bisa tanpa perubahan segmen ST dan
gelombang T. Perubahan EKG pada ATS bersifat sementara dan
masing-masing dapat terjadi sendiri-sendiri ataupun bersamaan.
Perubahan tersebut timbul di saat serangan angina dan kembali
ke gambaran normal atau awal setelah keluhan angina hilang
dalam waktu 24 jam. Bila perubahan tersebut menetap setelah 24
jam atau terjadi evolusi gelombang Q, maka di sebut IMA.
A. Etiologi Angina Pektoris
Etiologi Angina Pektoris merupakan akibat dari penyakit arteri
koroner.
Faktor penyebab angina pektoris antara lain :
1. Arteriosklerosis
2. Spasme arterikoroner
3. Anemia berat
4. Arthritis
5. Aorta insufisiensi : stenosis katup aorta (penyempitan katup
aorta), regurgitasi katup aorta (kebocoran katup aorta)
6. Stenosis subaortik hipertrofik
7. Spasme arterial (kontraksi sementara pada arteri yang terjadi
secara tiba-tiba)
Tes diagnostik :
1. EKG : keadaan istirahat EKG normal pada 25% pasien angina
pektoris
2. Foto thoraks : biasanya normal , namun infiltrate mungkin ada
menunjukan dekompensasi jantung atau paru-paru.
3. Angiografi koroner : cara yang paling akurat untuk
menentukan beratnya penyakit jantung koroner dan dilakukan
pada penderita angina stabil dan kronik
4. Test lab : SGOT, SGPT, LDH, CKMB : tidak ada penyimpanan
normal
5. Kadar lipid , trigliserid, dan koleterol :mungkin meningkat
6. Treadmill
3. Kalsium antagonis
Obat ini bekerja dengan cara menghambat masuknya
kalsium melalui saluran kalsium, yang akan menyebabkan
relaksasi otot polos pembuluh darah sehingga terjadi vasodilatasi
pada pembuluh darah epikardial dan sistematik. Kalsium
antagonis juga menurunkan kebutuhan miokard dengan cara
menurunkan resistensi vasekuler sistemik. Golongan obat kalsium
antagonis nifedipin,isradipin,nikradipin dan nimodipin.
b. Terapi Nonfarmakologi
Ada beberapa cara lain yang diperlukan untuk menurunkan
kebutuhan oksigen jantung antara lain: pasien harus berhenti
merokok karena merokok mengakibatkan tachycardia dan naiknya
tekanan darah,sehingga memaksa jantung bekerja keras.orang
obesitas dianjurkan menurunkan berat badan untuk mengurang kerja
jantung,mengurangi stress untuk menurunkan kadar adrenalin yang
dapat menimbulkan vasokontriksi pembuluh darah. Pengontrolan gula
darah.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Studi Kasus
Tn E usia 50 tahun datang ke poli jantung dengan keluhan dada kiri
terasa seperti ditusuk yang munculnya kadanf-kadang khususnya saat
bermain tenis lapangan.hasl pemeriksaan fisik di dapatkan berat badan
75kg TB 160cm.TD 140/90mmhg.N 90x/m,pernapasan 15x/m,sura
jantung s1 dan s2 tungggal.tidak ada anemi hasil pemeriksaan penunjang
EKG ditemukan irama sinum 88x/m,hipertropi ventrikel kiri.pemeriksaan
laboratorium hemoglobin,leukosit,trombosit dan hct semua dalam batas
normal.riwayat penyakit masa lalu hipertensi,merokok sejak usia 25 tahun
sekitar 3 batang per hari.
B. Pengkajian :
1. Identitas klien
Terdiri dari nama , alamat , umur, pekerjaan,tanggal masuk,tanggal
didata dll.
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
I. Kaji pola aktivitas/istirahat : pola hidup menonton,
kelemahan, kelelahan, nyeri dada bila bekerja
II. Kaji sirkulasi : kaji tanda takhikardia,disritmia,tekanan
darah normal meningkat atau menurun.
III. Kaji nyeri/ketidaknyamanan : nyeri dada substernal,anterio
r yang menyebar ke rahang,leher,bahu,dan ekstermitas
atas (lebih pada kiri daripada kanan ).kaji durasi nyeri
biasanya kurang dari 15 menit .
IV. Kaji pernafasan : dispensia saat bekerja , riwayat merokok.
Kaji adanya tanda irama /frekuensi meningkat dan
gangguan kedalaman .
V. Penyuluhan /pembelajaran: kaji keluarga dengan riwayat
sakit jantung, hipertensi dan stroke . penggunaan obat
jantung hipertensi yang dijual bebas.
C. Diagnosal
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan
kontraktilitas miokardial/perubahan inotropik.
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan
reflekbatuk, penumpukan secret.
3. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan edema paru
4. Gangguan pola nafas berhubungan dengan sesak nafas
5. Penurunan perfusi jaringan behubungan dngan penurunan O2 ke
organ
D. Intervensi
Rencana keperawatan adalah semua tindakan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien beralih dari status kesehatan saat ini
kestatus kesehatan yang diuraikan dalam hasil yang diharapkan
PENURUNAN CURAH JANTUNG B/D PERUBAHAN
KONTRAKTILITAS MIOKARDIAL/PERUBAHAN INOTROPIK
Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan tanda vital
dalam batas yang dapat diterima (disritmia terkontrol atau hilang) dan
bebas gejala gagal jantung.
Kriteria hasil :
a. Melaporkan penurunan episode dispnea, angina.
b. Ikut serta dalam aktivitas yang mengurangi beban kerja jantung
INTERVENSI RASIONAL
Auskultasi nadi apical, Biasanya terjadi takikardi (meskipun
observasi frekuensi, irama pada saat istirahat) untuk
jantung mengkompensasi penurunan
kontraktilitas ventrikuler.
Normalnya autoregulasi
Pantau pernapasan meliputi mempertahankan aliran darah otak
pola dan iramanya. yang konstan pada saat ada fluktuasi
TD sistemik. Kehilangan autoregulasi
dapat mengikuti kerusakan kerusakan
vaskularisasi serebral lokal/menyebar.
E. Implementasi
Tindakan yang langsung dilakukan pada klien baik yang sesuai
dengan yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan.Implementa
si ini dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
a. Penurunan urah jantung
1. Memantau tanda-tanda vital seperti frekuensi jantung
2. Mengevaluasi status mental seperti terjadinya
kebingungan
3. Mempertahankan tirah baring pada posisi nyaman selama
episode akut.
4. Melakukan pemberian terapi oksigen
b. Bersihan jalan nafas tidak efektif
1. Memantau tanda-tanda vital
2. Melakukan tirah baring sesuai dengan indikasi
3. Mengajarkan teknik nafas dalam dan batuk efektif.
c. Kerusakan pertukaran gas
1. Memantau tanda-tanda vital
2. Melakukan tirah baring sesuai indikasi
3. Memberikan terapi oksigen sesuai indikasi
F. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang
terdiri dari SOAP (subjective,objective,analisa dan planning ).Evaluasi ini
dilakukan untuk mengukur keberhasilan dari sebuah tindakan
keperawatan yang diharapkan. Apakah tindakan pada klien dilanjutkan
atau diberhentikan.
1. Apa yang dirasakan klien
2. Apa yang diamati perawat
3. Analisa kriteria hasil mengau pada intervensi
4. Tentukan tindakan selanjutnya di berhentikan atau di
lanjutkan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Angina pectoris adalah nyeri dada yang ditimbulkan karena
iskemik miokard dan bersifat sementara atau revesible ,biasanya
angina merupakan akibat penyakit dari penyakit arteri koroner. Factor
peyebab ngina pectoris antara lain ateriosklerosis,spasme arteri koron
er,anemia berat,atritis,aorta insufensi,regurgitasi katup aorta,spasme
arterial. Biasanya penderita merasakan angina sebagai rasa tertekan
atau sakit dibawah tulang dada ,bahu ,rahang,dan lengan kiri. Prinsip
penatalaksanaan angina pectoris adalah : meningkatkan pemberian
oksigen dan menurunkan kebutuhan oksigen. Obat paling umum
untuk angina adalah golongan nitrit .
B. Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat terutama bagi
kami dan para pembaa dan di harapkan semoga lebih baik lagi dalam
membuat makalah. Untuk angina pektoris penyakit ini merupakan
penyakit yang terjadi akibat tersumbatnya arteri sehingga menyebaka
nnyeri. Diharapkan bagi para pembaca untuk selalu menjaga kesehat
annya
DAFTAR PUSTAKA
Cormi Elizabeth J. 2O13 patofisiologi. Jakarta : IGC