Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Bencana Letusan Gunung Api . Dan juga kami berterima kasih pada
pembimbing yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Malang, 23 April 2017

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. 1

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….... 2

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………......3
Latar Belakang………………………………………………………….... 3
Rumusan Masalah ………………………………………………………. 4
Tujuan …………………………………………………………………... 4
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………. 5
Informasi Bencana Gunung Meletus…………………………………….. 5
Cara Mengubah Perilaku Masyarakat Terhadap Alam………………….. 6
Upaya Penanggulangan Bencana Gunung Meletus……………………... 7
Dampak Abu Vulkanik …………………………………………………. 8
BAB III PENUTUP ………………………………………………………….... 11
Kesimpulan ……………………………………………………………... 11
Saran…………………………………………………………………...... 12
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gunung Kelud merupakan salah satu gunung berapi yang aktif melakukan
aktivitas vulkaniknya seperti aktivitas mengeluarkan muntahan magma , gempa
vulkanik, abu vulkanik, dan banjir lahar dingin sepanjang sejarahnya, gunung
kelud sudah beberapa kali meletus diantaranya yakni pada tahun 1586, 1919,
1951, 1990, 2007, dan terakhir pada tahun 2014. Mengenai bencana gunung
meletus tidaklah dapat kita anggap sebagai suatu hal yang wajar untuk
diperbincangkan, sampai saat ini banyak masyarakat yang belum mengetahui
fenomena kapan terjadinya gunung meletus, sehingga setiap terjadi gunung
meletus tidak menghiraukan pengumuman dan arahan dari BMKG setempat.
Menurut ahli geologi Alzwar (1988), menjelaskan definisi gunung meletus
ialah :
(1) Timbulan di permukaan bumi, yang tersusun atas timbunan rempah gunung
berapi.
(2) Tempat dengan jenis dan kegiatan magma yang sedang berlangsung.
(3) Tempat keluarnya batuan leleran dan rempah lepas gunung berapi dari dalam
bumi.

Menurut pengalaman terakhir meletus pada tahun 2014 banyak warga yang
menghiraukan pengumuman dari BMKG dan BPBD bahwa situasi gunung masih
belum kondusif dan menyebabkan beberapa warga masuk ke zona tidak aman
yang dikhawatirkan bias membahayakan warga yang belum tahu bahaya pra dan
pasca gunung meletus, untuk itu diperlukan sosialisasi mengenai pra dan pasca
gunung meletus. Untuk mengurangi dampak bahaya gunung meletus dan untuk
meminimalkan jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda , dan rusaknya
lingkungan dan terganggunya roda perekonomian masyarakat. Dengan demikian ,

3
makalah berjudul sosialisasi penanggulangan bencana gunung meletus di Desa
sekitar gunung kelud perlu ditulis dan dibahas lebih lanjut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, berikut ini dipaparkan


rumusan masalah dalam makalah :

1. Kurangnya kepedulian warga terhadap aktivitas gunung berapi.


2. Kurangnya tangga darurat dalam evakuasi penduduk ke tempat yang aman .
3. Kurangnya sosialisasi dampak dari gunung meletus.
4. Kurang pahamnya masyarakat terhadap dampak pengaruh akibat abu
vulkanik.

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan berikut ini dipaparkan


tujuan penulisan makalah :

1. Memberikan informasi atas penanggulangan bencana gunung meletus secara


luas dan menyebar kepada masyarakat.
2. Mengubah sikap ,pengetahuan ,dan perilaku masyarakat terhadap alam.
3. Mensosialisasikan berbagai upaya penanggulangan bencana, khususnya
gunung meletus.
4. Mensosialisasikan kepada masyarakat mngenai dampak pengaruh akibat abu
vulkanik.

4
BAB II
PEMBAHASAN

Berdasarkan masalah yang telah di rumuskan, pasa bagian ini dibagian


ini disajikan tentang (1) informasi penanggulangan bencana gunung meletus
(2) bagaimana mengubah sikap, pengetahuan, dan perilaku masyarakat
terhadap alam (3) mensosialisasikan berbagai upaya penanggulangan bencana,
khususnya gunung meletus (4) mensosialisasikan kepada masyarakat
menegenai dampak dan pengaruh akibat abu vulkanik.

1. Penanggulangan bencana gunung meletus tidak hanya membawa bencana,


gunung berapi , tetapi juga masyarakat yang ada di sekitar kawasan
gunung berapi yang kadang sulit untuk di evakuasi. Alasannya selain
berkaitan dengan tempat tinggal dan lahan pertanian, juga karena adanya
kepercayaan terhadap gunung berapi.
Penanganan bencana letusan gunung berapi di bagi menjadi tiga bagian ,
yaitu persiapan sebelum terjadi letusan, saat terjadi letusan, dan setelah
terjadi letusan.
a. Penanganan sebelum terjadi letusan
1. Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada semua gunung berapi
yang aktif.
2. Pembuatan dan penyediaan peta kawasan rawan bencana dan peta
zona resiko bahaya gunung berapi yang didukung deta peta geologi
gunung berapi.
3. Melaksanakan prosedur tetap tentang penanggulangan bencana
letusan gunung berapi.
4. Melakukan pembimbingan dan pemberian informasi gunung
berapi.
5. Melakukan penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika, dan
geokimia di gunung berapi.

5
6. Melakukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan
pendukungnya seperti peningkatan saran dan pra sarana
b. Penanganan saat terjadi letusan
1. Mmbentuk tim gerak cepat.
2. Meningkatkan pemantauan dan pengamatan dengan di dukung
oleh penambahan peralatan yang memadai.
3. Meningkatkan pelaporan tingkat kegiatan alur dan frekuensi
pelaporan sesuai kebutuhan.
4. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah setempat sesuai
prosedur.
c. Penanganan setelah terjadi letusan
1. Menginventarisir data, mencakup sebaran dan volume hasil
letusan.
2. Mengidentifikasi daerah yang terancam bencana .
3. Memberikan saran penanggulangan bencana.
4. Memerikan penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang.
5. Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak.
6. Menurunkan status kegiatan, bila keadaan sudah menurun.
7. Melanjutkan pemantauan secara berkesinambungan

2. A. Pelestarian tanah (tanah, datar, lahan miring , perbukitan ) upaya


pelestarian tanah
dilakukan dengan cara kegiatan reboisasi tanah yang gundul.
B. Pelestarian tanah udara :
- Menggalangkan penanaman pohon atau tanaman hias.
- Tanaman dapat menyerap gas-gas berbahaya bagi manusia.
- Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosisntesis.
- Disamping itu tanaman mengeluarkan uap air sehingga kelembapan
udara tetap terjaga.

6
- Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa
pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin asap
yang keluar dari knalpot kendaraan . cerobong asap merupakan
penyumbang terbesar kotornya udara. Salah satu upaya pengurangan
emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan
industri yang aman di lingkungan serta pemasangan filter pada
cerobong asap pabrik.
C. Pelestarian hutan, reboisasi atau penaman hutan yang gundul, melarang
penebangan hutan sewenang- wenang, menerapkan sistem tebang
pilih, menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar
ketentuan pengelolaan hutan.

3. A. Mengajarkan cara menyelamatkan diri dan pergi ke tempat yang aman


- Carilah tempat berlindung di dalam rumah yang dianggap aman dari
kemungkinan material gunung.
- Tutup semua jendela dan pintu untuk menjaga masuknya abu
vulkanik.
- Lakukan apa saja agar bisa menekan abu vulkanik yang memasuki
rumah.
- Carilah tempat yang aman dan lebih tinggi mengingat banjir
bandang, lumpur, dan gas beracun akan terakumulasi dataran
rendah.
- Kenakan celana panjang, kemeja lengan panjang, dan topi untuk
melindungi dari material gunung.
- Gunakan masker atau sapu tangan yang dibasahi untuk filter abu
vulkanik.
B. Mengajarkan cara pembuatan penampungan sementara
- Menjadikan aula desa sebagi penampungan pengungsi.
- Menempatkan pengungsi jauh dari wilayah bencana.

7
- Memanajemen setiap anggota keluarga untuk berpartisipasi dalam
kegitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
C. Memberi pelatihan membuat dapur umum untuk masyarakat bila terjadi
bencana alam gunung meletus.
- Mengajak setiap anggota keluarga untuk hadir mendata dan
memasak masakan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.
D.Mengajarkan membuat jamban darurat.
- Mengkoordinir dan mendata pengungsi dalam satu posko untuk
diajak bergotong royong dalam membangun jamban darurat.

4. A. Menjelaskan tentang gangguan kesehatan yang ditimbulkan abu


vulkanik.
- Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
- Infeksi saluran pernapasan bawah (Pneumonia dan Bronkhitis).
- Alergi, radang atau iritasi pada mata.
- Alergi, radang atau iritasi pada kulit.
- Semakin memburuknya penyakit kronik, baik karena daya tahan
tubuh yang menurun atau stress dan lalai minum obat.

B. Dampak abu vulkanik terhadap tanaman dan tanah.


- Abu vulkanik dapat merusak hasil panen petani.
- Abu vulkanik dapat menutup permukaan tanah dan mengganggu
pertumbuhan tanaman sayuran.
- Abu vulkanik dapat menutupi permukaan tanah dan mengeras
sehingga bila terkena air menjadi lumpur.
- Efek abu vulkanik terhadap bangunan dan kendaraan.
- Abu vulkanik dapat mrusak genteng-genteng rumah dan tembok-
tembok karena sifatnya menyerap air.

8
- Untuk kendaraan, untuk pesawat bila terbang di udara dapat
merusak mesin dan mengakibatkan goresan dan reetakan pada
badan pesawat.
- Untuk kendaraan seperti mobil dan sepeda motor dapat
menyebabkan kerusakan pada mesin.

Sumber : Siap Siaga Bencana

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan paparan bab diatas, berikut ini disajikan beberapa


simpulan yang terkait dengan pemberian informasi penanggulangan
bencana gunung meletus, cara mengubah sikap, pengetahuan, dan
perilaku masyarakat terhadap alam, mensosialisasikan berbagai upaya
penanggulangan bencan khususnya gunung meletus, mensosialisasikan
kepada masyarakat mengenai dampak pengaruh akibat abu vulkanik.

Penanggulangan bencana gunung meletus ini dibagi menjadi


tiga bagian ,yaitu persiapan sebelum terjadi letusan, saat terjadi
letusan, dan setelah terjadi letusan. Penanganan sebelum terjadi
letusan ini berupa pemantauan dan pengamatan kegiatan pada semua
gunung berapi yang aktif, pembuatan dan penyediaan peta kawasan
bencana dan peta zona resiko bahaya gunung berapi yang didukung
data peta geologi gunung berapi, dsb. Penanganan saat terjadi letusan
dapat dilakukan dengan bentuk tim gerak cepat, meningkatkan
pemantauan dan pengamatan dengan didukung oleh penambahan
peralatan yang memadai, memerikan rekomendasi kepada pemerintah
setempat sesuai prosedur,dll. Penanganan setelah terjadi letusan dapat
dilakukan dengan menginventarisir data, mencakup sebaran dan
volume hasil letusan, memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak,
melanjutkan pemantauan secara berkesinambungan, dsb.

Cara mengubah sikap, pengetahuan, dan perilaku masyarakat


terhadap alam dapt dilakukan dengan cara :

10
a. Pelestarian tanah, salah satunya yakni dapat dilakukan
dengan reboisasi.
b. Pelestarian udara, salah satunya dengan mengupayakan
pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran,
c. Pelestarian hutan, dapat dilakukan dengan reboisasi,
melarang penebangan hutan dengan sewenang-wenang,dll

Mensosialisasikan berbagai upaya penanggulangan bencana,


khusunya gunung meletus dapat dilakukan dengan cara :

a. Mengajarkan cara menyelamatkan diri dan pergi ke tempat


yang aman.
b. Mengajarkan cara membuat penampungan sementara.
c. Memberi latihan dapur umum untuk masyarakat bila terjadi
bencana gunung meletus.
d. Menagajarkan membuat jamban darurat.
Mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai dampak
pengaruh akibat abu vulkanik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
hal-hal berikut ini :
a. Menjelaskan tentang gangguan kesehatan yang ditimbulkan
abu vulkanik, seperti salah satunya ISPA.
b. Dampak yang diakibatkan oleh abu vulkanik terhadap
tanaman dan tanah, yang meliputi abu vulkanik dapat
merusak hasil panen petani, abu vulkanik dapat merusak
tanah-tanah dan mengganggu pertumbuhan tanaman
sayuran, abu vulkanik dapat merusak bangunan rumah,
sekolah, ataupun bangunan infrastruktur lainnya, dsb.

11
3.2 Saran
Sebaiknya di setiap gunung berapi yang masih aktif masyarakatnya
diberi pengetahuan tentang gunung meletus dan dampaknya supaya
masyarakat menegetahui dampak resiko tinggal di area gunung yang
masih aktif supaya bila terjadi gunung meletus dapat segera
menyelamatkan diri dengan mengungsi di tempat yang aman.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. “Mitigasi dan Kesiapsiagaan Bencana Alam”


Penulis : Aminudin
Tanggal terbit : Agustus 2013
2. “ Tanggap Bencana Alam Gunung Berapi”
Penulis : Singgih Sistadiharja
Tahun terbit : 2010

13

Anda mungkin juga menyukai