Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN

Nama Pelatihan : Pelatihan Ayo Siaga Bencana

Pokok Bahasan : Bencana

Sub Pokok Bahasan : 1. Bencana

2. Jenis dan Penyebab Bencana

3. Siklus Bencana

4. Gempa Bumi

Alokasi Waktu :

Sasaran : Peserta Latihan Bersama

A. Materi Pembelajaran :
1. Bencana

Bencana adalah kejadian luar biasa akibat faktor alam atau juga ulah manusia yang menimbulkan korban
jiwa, kerugian material, dan kerusakan lingkungan. Jika tidak menimbulkan tiga hal-hal tersebut, dapat
dianggap fenomena biasa.

2. Jenis Bencana
 Terjadi secara tiba-tiba (sudden onset): gempa bumi, tsunami, angin topan, letusan gunung
merapi, dan tanah longsor.
 Terjadi secara perlahan (slow onset): banjir dan kekeringan
3. Penyebab Bencana
 Bencana yang disebabkan oleh gejala alam: Pergeseran lapisan bumi menimbulkan ancaman
gempa bumi dan tsunami; letusan gunung merapi menimbulkan ancaman gempa vulkanik,
letusan, semburan awan panas, hujan abu, dll: perubahan iklim menimbulkan perubahan pola
musim dan angin topan: sedangkan kemarau bisa menimbulkan kebakaran hutan.
 Bencana yang disebabkan oleh manusia: penebangan hutan yang menyebabkan erosi, kelalaian
seperti kebocoran reaktor nuklir. kebakaran kilang minyak, dll. Pertentangan antar manusia
(konflik atau perang) juga dapat menyebabkan bencana.
 Bencana yang disebabkan oleh kombinasi: Kadang-kadang ulah manusia menimbulkan gejala
alam yang merupakan ancaman menjadi bencana
4. Siklus Bencana

Terbagi menjadi tiga bagian, sebelum bencana, saat bencana, serta setelah bencana

Sebelum Bencana:

 Kesiapsiagaan, upaya-upaya penggunaan kemampuan untuk secara tepat dan cepat merespon
bencana
 Mitigasi, upaya-upaya untuk mengurangi akibat bencana

Saat Bencana

 Search and Rescue (SAR)


 Bantuan medis
 Bantuan pangan, sandang, papan
 Bantuan psikologis

Setelah Bencana

 Rekontruksi fasilitas-fasilitas
 Trauma psikologis juga harus dipulihkan
5. Gunung Meletus
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lapisan kerak bumi utama yaitu, lempeng
Eurasi, Pasifik dan Indo-Australia yang masing – masing bergerak kearah yang
berbeda. Pergerakan yang terjadi sejak jutaan tahun lalu inilah, yang menyebabkan
adanya rangkaian gunung api.

Letusan gunung api adalah endapan magma yang keluar akibat dorongan gas yang
bertekanan tinggi dari perut bumi. Letusan gunung api membawa batu dan abu yang
dapat menyembur sampai 18 km sedangkan aliran lavanya bisa mencapai jarak 90
km.
Bahaya Gunung Api
Bahaya gunung api timbul dari material yang dikeluarkannya, baik benda padat, cair
dan gas serta campuran diantaranya. Benda – benda tersebut cenderung merusak
serta menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda dalam kehidupan kita.

Bahaya gunung api dapat dibagi menjadi 2 (dua) katagori :


Bahaya primer atau bahaya langsung
Yaitu bahaya yang ditimbulkan secara langsung pada saat letusan gunung api terjadi.
Hal ini disebabkan oleh material yang langsung dihasilkan seperti ; aliran lava,
lelehan batu pijar, aliran awan panas(pyroclastic flow), hujan abu dan lontaran
material pijar.
Bahaya sekunder atau bahaya tidak langsung
Yaitu bahaya setelah letusan gunung api, yang biasanya berasal dari material yang
dikeluarkannya. Yang sering terjadi di Indonesia adalah bahaya lahar. Lahar
merupakan campuran air dan material letusan lainnya yang ukurannya berbeda -
beda. Campuran ini mengalir meneruni aliran lereng dan terendap di dataran yang
landau atau tempat yang lebih rendah. Lahar terbentuk karena adanya huja lebat
pada saat atau beberapa saat setelah letusan terjadi.

Bawah ini adalah Tingkat isyarat gunung api di Indonesia :


Status Awas
Pada situasi ini gunung api dalam keadaan siap meletus atau kritis. Jika anda
penduduk yang tinggal disekitarnya, akan sangat mungkin terjadi bencana. Biasanya
pemerintah akan melakukan pengawasan penuh, dengan koordinasi non-stop 24
jam, dan wilayah berpenduduk direkomendasikan untuk dikosongkan.
Status Siaga
Pada situasi seperti ini gunung api sudah menunjukkan tanda-tanda akan meletus,
terjadi peningkatan kegiatan seismic. Data-data menunjukan letusan bisa saja terjadi
dalam dua minggu. Pemerintah akan melakukan sosialisasi dan persiapan
menghadapi situasi darurat. Koordinasi harian dilakukan dan petugas melakukan
piket penuh.
Status Waspada
Pada situasi ini, gunung api menunjukan aktivitasanya yang cenderung diatas
normal. Aktivitas ini menyangkut seimik dan vulkanik. Terdapat juga tanda-tanda
aktivitas magma, dan hidrtermal. Pada tahap ini pemrintah melakukan penyuluhan
dan sosialisasi, penilaian bahaya, pengecekan sarana dan piket terbatas.
Status Normal
Tidak ada gejala aktivitas magma. Pemerintah hanya melakukan pengamatan rutin,
penelitian dan penyelidikan seperlunya.

Jika Gunung Api Meletus


Jika kamu tinggal di daerah rawan letusan gunung api dan gunung api tesebebut
dinyatakan meletus lakukanlah langkah-langkah berikut :
Ikut jika ada himbauan mengungsi. Jangan berdiam ditempat yang berbahaya. Ikuti
jalur evakuasi yang sudah ditentukan. Jangan melewati lembah yang dilalui aliran
sungai.
Sebelum mengungsi, tutuplah pintu dan jendela, matikan alat-alat listrik dan
bawalah perbekalan makanan yang ada dirumah.
Jika terjebak diluar lindungi dirimu dari benda-benda yang disemburkan oleh
letusan gunung api, carilah tempat berlindung. Waspadai juga aliran lahar jika kamu
berada didaerah aliran sungai.
Lindungi juga dirimu dar hujan abu, kenakan baju dan celana panjang, kaca mata,
masker atau penutup wajah dan topi.
Jika tidak ada masker, gunakan sapu tangan yang dibasahi untuk menutup hidung.

INGAT!
Lahar yang bergerak dialiran sungai dapat sangat berbahaya. Jika permukaan air
sungai tampak meningkat, selamatkan dirimu ke daerah yang lebih tinggi. Kecepatan
lahar bisa mencapai 32 sampai 65 km per jam. Dan sebarannya bisa mencapai 80 km
dari puncak gunung.

9.3 Setelah Gunung Api Meletus.


Jika kita mengungsi, kembailah ke rumah ketika keadaan dinyatakan benar-benar
aman.
Bersihkan atap dari timbunan abu, karena timbunan abu bisa menyebabkan atap
runtuh.
Tetaplah lindungi tubuhmu dari abu, terutama mulut dan hidung, abu gunung api
bisa menimbulkan iritasi dan mengganggu pernafasan.
Tolonglah tetangga dan orang-orang disekitarmu , terutama anak-anak, orang cacat
dan orang lanjut usia.

9.4 Manfaat Gunung Api


Selain memiliki bahaya letusan, material yang dikeluarkan gunung api dapat
bermanfaat bagi penduduk yang tinggal diskitarnya. Material ini banyak
mengandung bahan bangunan dan material. Di sekitar gunung api sering dietemukan
energy panas bumi. Energy panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit
tenaga listrik.

Karena berbagai mineral yang dikandung gunung api, tanah disekitarnya subur dan
baik sekali untuk pertanian. Tanah yang subur juga membuat daerah sekita gunung
api memiliki kekayaan flora dan fauna serta pemandangan yang indah. Gunung api
sering menjadi tempat tujuan wisata.

B. Metode dan Model Pembelajaran :


1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi kelompok
4. Bernyanyi

C. Langkah-Langkah Pembelajaran:

No. Tahapan Kegiatan Keterangan


1. Awal 1. Salam pembuka
2. Perkenalan
3. Lagu siaga bencana
4. Menanyakan mengenai pengetahuan
peserta terhadap apa itu bencana
5. Perkenalan materi yang akan
disampaikan serta tujuan pembelajaran
2. Inti 1. Menjelaskan mengenai apa itu bencana
2. Selanjutnya menjelaskan jenis serta
penyebab bencana menggunakan media
flip chart
3. Memberikan penjelasan kepada peserta
mengenai siklus bencana
4. Selanjutnya, menanyakan ke peserta
mengenai bencana yang kerap terjadi
5. Menjelaskan mengenai materi gempa
6. Meminta peserta untuk menulis akibat-
akibat dari bencana gempa
7. Mengajak peserta menyanyikan lagu
evakuasi diri terhadap bencana gempa

3. Penutup 1. Menanyakan peserta adakah yang bisa


menyimpulkan materi tadi
2. Mengajak meneriakan slogan "Siap
Siaga Lawan Gempa"
3. Salam penutup

D. Media
1. Papan Flip Chart
2. Spidol
3. Kertas
4. Pulpen
E. Sumber Belajar
Buku Paket 7 Materi PMR Ensiklopedia PMR

F. Evaluasi
1. Apa itu bencana?
2. Ada berapa jenis gempa serta apa saja penyebabnya?
3. Terdapat berapa bagian siklus bencana?
4. Bagaimana cara menyelamatkan diri saat gempa?

Klungkung, 1 Juni 2023

Pelatih

(Ni Putu Nila Amelia Putri)

Anda mungkin juga menyukai