“Jika remaja hidup dalam ketakutan ia akan terbiasa merasa cemas” “Namun jika remaja hidup
dengan persahabatan, ia akan belajar bahwa dunia adalah tempat yang indah untuk hidup” -Dorothy
Law Noite
“Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional tidak hanya sekedar menghafal 7
prinsip Dasar, tetapi bagaimana kemauan kita untuk menerapkannya.
I Gede 1
Suarthika
Mengenal Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
Sejarah Gerakan :
Pada bulan Juni 1859 seorang pengusaha Swiss bernama Hendry Dunant tiba disebuah tempat
bagian utara Italia dalam perjalanannya untuk menemui Kaisar Perancis, Napoleon III. Napoleon III
sedang berperang dikawasan itu. Henry Dunant yang berasal dari Jenewa (Swiss) ingin melakukan
pembicaraan bisnis dengan Sang Kaisar.
Jalan yang panjang dan sulit. Banyak sungai harus diseberangi, padahal dibeberapa sungai tidak
terdapat jembatan. Kemudian Henry Dunant mendekati Desa Solferino. Padang rumput disitu telah
berubah mejadimedan pertempuran. Henry Dunant sangat ngeri melihat pasukan Perancis dan
Austria saling membantai dalam sebuah pertempuran dahsyat. Menjelang petang, padang rumput
tersebut penuh dengan ribuan prajurit yang bergeletakan karena luka-luka, sekarat, bahkan tewas.
Korps medis angkatan perang yang ada sangat kawalahan dan kebingungan sehingga tidak mampu
menanggulangi situasi tersebut. Perasaan ngeri yang menguasai Henry Dunant membuatnya lupa
akan tujuan yang sebenarnya dia datang ketempat itu. Dia memutuskan untuk memakai gereja di
Desa Castiglione sebagai rumah sakit darurat dan dia mulai mengatur pertolongan. Tanpa mengenal
lelah dia membaktikan diri melakukan tugas pertolongan ini. Dia bahkan mencatat pesan-pesan para
korban untuk disampaikan kepada keluarga mereka. Kaum perempuan bekerja keras sebagai
perawat. Mereka tidak mau disuruh beristirahat atau pergi dari tempat itu. Mereka berkata “ Tutti
Fratelli” yang artinya “mereka semua saudaraku”.
Sekembalinya dari jenewa (Swiss), Dunant tidak dapat melupakan pengalamannya, dia kemudian
menuliskan pengalamannya itu dalam sebuah buku yang berjudul “Un Souvenir De Solferino”.
Tuslisannya ini diakhiri dengan dua himbauan yaitu :
1. Agar disetiap Negara dibentuk sebuah kelompok Relawan yang tugasnya ialah megurus korban
masa perang.
2. Agar negara-negara membuat kesepakatan untuk melindungi para relawan pertolongan pertama
ini.
Buku Henry Dunant itu diterbitkan pada tahun 1862. Maka lahirlah sebuah gagasan. Pada tahun
1863 gagasan tersebut terwujud. Henry Dunant bersama dengan empat warga Jenewa lainnya
mendirikan Komite Internasional Pertolongan Korban Luka (The International Commitee ofAid for
the Wounded), yang kemudian menjadi ICRC (Internatinal Commitee of the Red Cross – Komite
Internasional Palang Merah). Pada tahun itu juga lahir perhimpunan-perhimpuna Nasional ( di
masing-masing Negara)
Pada tahun 1864 dilaksanakan Konvensi Jenewa yang pertama, yaitu mengenal perbaikan kondisi
prajurit yang terluka dalam perang didarat, diadopsi sesuai konferensi diplomatik.pada konferensi ini
ditetapkan Lambang Palang Merah di atas dasar warna putih sebagi lambang Gerakan. Sampai saat
ini sudah terdapat 4 Konvensi Jenewa yang masing-masing melindungi :
1. Konvensi Jenewa I : Melindungi prajurit yang terluka dan sakit dalam perang di darat.
2. Konvensi Jenewa II : Melindungi prajurit yang terluka, sakit dan yang kapalnya karam di laut.
3. Konvensi Jenewa III : Melindungi tawanan perang
4. Konvensi Jenewa IV : Melindungi orang sipil masa konflik bersenjata
ICRC
Komite Internasional Palang Merah (ICRC) sendiri dewasa ini sudah sangat berkembang. ICRC masih
mengkhususkan diri dalam membantu para korban konflik bersenjata dengan cara :
I Gede 2
Suarthika
1. Memberikan bantuan darurat kemanusiaan dan bantuan medis kepada penduduk sipil
2. Mengunjungi para tawanan perang dan tahanan politik
3. Meneruskan berita keluarga dan mempersatukan kembali keluarga yang terpisah
4. Mengajarkan ketentuan-ketentuan Konvensi Jenewa dan Prinsip-prinsip Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah
PERHIMPUNAN NASIONAL
Dewasa ini telah berdiri 181 Perhimpunan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah Nasional.
Walaupun perhimpunan-perhimpunan tersebut terus bekerja pada masa konflik bersenjata, mereka
juga melakukan banyak kegiatan pada masa damai, misalnya :
1. Kegiatan Donor Darah
2. Pencegahan Penyakit
3. Pemberian bantuan kepada para pengungsi dan mereka yang membutuhkan
4. Pemberian pertolongan pertama
IFRC
Sejak tahun 1919, semua perhimpunan nasional berada dalam sebuah federasi yaitu Federasi
International Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (International Federation Red
Cross and Crescent Society – IFRC). IFRC mengkhususkan diri dalam memberikan bantuan darurat
kemanusiaan kepada para korban bencana alam, federasi juga mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan
perhimpunan-perhimpunan nasional di tingkat iternasional.
Perhimpunan Nasional berada di setiap negara anggota penandatangan Konvensi Jenewa. Masing-
masing negara hanya memiliki satu Perhimpunan Nasional di negaranya.
Untuk dapat diakui, suatu Perhimpunan Nasional harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Didirikan disatu negara penandatangan Konvensi Jenewa 1949.
2. Merupakan satu-satunya Perhimpunan Nasional Palang Merah, Bulan Sabit Merah atau Kristal
Merah di negaranya.
3. Diakui oleh pemerintah yang sah dinegaranya dengan dasar Konvensi Jenewa dan Undang-
Undang Nasional.
4. Bersifat mandiri atau mempunyai status otonomi yang memungkinkan untuk bergerak sesuai
dengan Prinsip Dasar Gerakan.
5. Memakai nama dan lambang Palang Merah , Bulan Sabit Merah atau Kristal Merah.
6. Terorganisasi dalam menjalankan tugasnya dan dilaksanakan diseluruh wilayah negaranya
7. Memperluas kegiatannya ke seluruh wilayah negaranya.
8. Menerima anggota dan staf tanpa membedakan ras, jenis kelamin, kelas ekonomi, agama atau
pandangan politik.
9. Menyetujui dan taat pada statuta gerakan.
10. Menghormati Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan dan menjalankan tugasnya sesuai dengan prinsip-
prinsip Hukum Humaniter Internasional.
LAMBANG
Lambang dipakai sebagai identitas atau tanda pengenal bagi orang-orang di suatu kelompok, daerah,
negara atau apapun. Lambang adalah suatu ciri khas, termasuk Lambang Palang Merah. Sebelum
Lambang Gerakan diadopsi, setiap pelayanan medis kemiliteran - setidaknya di Eropa, memiliki
I Gede 3
Suarthika
tanda pengenal tersendiri. Austria misalnya, menggunakan bendera putih, Perancis bendera merah,
atau Spanyol bendera kuning. Banyaknya tanda yang digunakan, menimbulkan akibat yang tragis.
Walaupun tentara tahu apa tanda pengenal dari personel medisnya, namun biasanya mereka tidak
tahu apa tanda pengenal medis lawan mereka dan karena tanda-tanda pengenal yang dipakai itu
bukanlah lambang yang universal serta tidak dipandang sebagai suatu hal yang netral.
1. Lambang Palang Merah
Tahun 1863, konferensi internasional diselenggarakan di Jenewa dan mengadopsi Lambang
Palang Merah di atas dasar putih sebagai tanda pengenal Perhimpunan Nasional Palang Merah
yang merupakan kebalikan dari bendera nasional Swiss. Tahun 1864, Konvensi Jenewa yang
pertama menyatakan bahwa lambang Palang Merah diatas dasar putih secara resmi diakui
sebagai tanda pengenal pelayanan medis angkatan bersenjata. Pada Konven si Jenewa tahun
1906, waktu peninjauan kembali terhadap Konve nsi Jenewa Tahun 1864, barulah ditetapkan
lambang Palang Merah tersebut sebagai penghormatan terhadap Negara Swiss.
FUNGSI LAMBANG
Lambang memiliki dua fungsi yaitu sebagai
Tanda Pengenal dan Tanda Perlindungan.
1. Sebagai Tanda Pengenal
Lambang digunakan pada masa damai atau pada saat tidak terjadi konflik, perang atau pada saat
tidak terjadi bencana. Gunanya adalah sebagai tanda pengenal:
Identitas;
Bahwa seseorang adalah anggota Gerakan, staff, personel Perhimpunan Nasional, ICRC dan
IFRC.
Hak milik;
Bahwa sesuatu seperti fasilitas, sarana, peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam
kegiatan adalah milik Gerakan (ICRC, Perhimpunan Nasional, IFRC).
I Gede 4
Suarthika
Dengan seizin Perhimpunan Nasional, tanda pengenal lambang dapat digunakan oleh pihak
lain untuk tujuan mendukung kegiatan kepalangmerahan.
2. Sebagai Tanda Perlindungan
Lambang digunakan ketika konflik, perang atau saat bencana terjadi. Fungsinya, untuk
memberitahukan bahwa seseorang adalah anggota Gerakan dan menandai personel medis
militer, sehingga harus dilindungi. Tanda perlindungan juga digunakan untuk menandai fasilitas
medis militer (bangunan, peralatan,kendaraan termasuk kapal dan rumah sakit). Untuk tujuan
ini, dalam pembuatan Lambang, tidak boleh ada sesuatu pun yang ditambahkan padanya, baik
terhadap Palang Merah, Bulan Sabit Merah atau Kristal Merah atau pada dasar putihnya.
Lambang tersebut harus berukuran besar dan mudah terlihat.
PENYALAHGUNAAN LAMBANG
Penggunaan lambang Palang Hijau milik Departemen Kesehatan, bukanlah merupakan
penyalahgunaan Lambang.
Lambang yang tidak digunakan secara benar, disebut dengan penyalahgunaan lambang. Ada
beberapa macam penyalahgunaan yaitu:
1. Peniruan
Penggunaan tanda-tanda yang mirip dengan Lambang Palang Merah, namun sebenarnya
bukanlah Lambang Gerakan Palang Merah. Tentu saja hal itu dapat disalah mengerti sebagai
Lambang untuk Gerakan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.
3. Pelanggaran Berat
Penggunaan lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah dalam masa perang untuk
melindungi personel militer atau perlengkapan militer dianggap sebagai kejahatan perang.
I Gede 5
Suarthika
Akhirnya... Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 3 September 1945 Presiden Soekarno
memerintahkan Menteri Kesehatan saat itu, Dr Buntaran Martoatmodjo untuk membentuk
Perhimpunan Nasional Palang Merah.
Atas perintah Presiden, pada tanggal 5 September 1945 dibentuklah susunan kepanitiaan
beranggotakan 5 orang. Selanjutnya disebut dengan Panitia Lima. Mereka mempunyai tugas
menyusun rencana pembentukan Palang Merah Nasional yaitu Palang Merah Indonesia.
Ketua : Dr. R. Mochtar
Penulis : Dr. Bahder Johan
Anggota : Dr. Djoehana, Dr. Marzuki dan Dr. Sitanala
Satu bulan setelah Indonesia merdeka, tepatnya tanggal 17 September 1945, lahirlah PMI atau
Palang Merah Indonesia dengan ketua umum Drs. Moch Hatta yang sekaligus merupakan Wakil
Presiden RI pertama.
Sebagai kegiatan awal, dibentuklah Pasukan Penolong Pertama (Mobile Colone) oleh cabang-cabang
PMI. Saat itu baru terbentuk 40 cabang PMI di seluruh Indonesia. Anggota Pasukan Penolong
Pertama direkrut dari pelajar sekolah tinggi dan menengah.Pada permulaan tahun 1946, terkumpul
60 orang pelajar wanita yang dididik untuk menjadi pembantu juru rawat. Mereka dilatih dan
diasramakan di Gedung Chr.HBS Salemba, Jakarta.
Setelah menyelesaikan pelatihannya, sukarelawan itu dikirim ke berbagai daerah di luar Jakarta,
termasuk ke daerah-daerah yang masih dilanda pertempuran kecil. Sejak saat itu, Palang Merah
Indonesia semakin menunjukan keberadaannya sebagai lembaga yang melakukan kegiatan
kepalangmerahan di Indonesia.
Agar kegiatan PMI mendapat keleluasaan dalam bertindak, maka PMI perlu mendapat perlindungan
hukum dari negara. Perlindungan hukum itu juga merupakan syarat yang harus diberikan oleh
negara, yang diatur oleh hukum internasional, sebagaimana telah disepakati oleh seluruh negara di
dunia, bahwa satu negara hanya boleh memiliki satu badan kepalangmerahan.
Ingat! Kegiatan Kepalangmerahan yang dilaksanakan anggota PMR disebut TRI BAKTI
PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mempunyai dasar dan tujuan yang sama dalam
pengabdiannya.
Dalam menjalankan misinya Gerakan tidak boleh terpengaruh oleh kepentingan apapun. Oleh
karena itu sangat diperlukan adanya prinsip dasar yang dapat dijadikan pedoman dan landasan moril
bagi kehidupan organisasi yang diakui dan dihormati secara internasional. Pada tahun 1921, Komite
Internasional Palang Merah atau ICRC mencoba menyusun Prinsip Dasar yang dirasa perlu sebagai
dasar dalam setiap tindakan gerakan. Teks inilah yang menjelma menjadi prinsip-prinsip dasar
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional yang diproklamirkan dalam konferensi
internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional di WinaAustria tahun 1965, yaitu:
1. KEMANUSIAAN
I Gede 6
Suarthika
Perhimpunan Nasional didirikan berdasarkan keinginan untuk memberikan pertolongan tanpa
membedakan korban yang terluka dan menumbuhkan saling pengertian.
2. KESAMAAN
Pertolongan yang diberikan tujuannya untuk mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan
kebutuhan dan mendahulukan keadaan yang paling parah.
3. KENETRALAN
Agar setiap saat mendapatkan kepercayaan dari semua pihak, Perhimpunan Nasional tidak boleh
melibatkan diri dalam pertentangan, maupun memihak.
4. KEMANDIRIAN
Perhimpunan nasional disamping membantu pemerintahnya menolong sesame manusia, tidak
melanggar peraturan negaranya, namun menjaga supaya tetap mandiri.
5. KESUKARELAAN
Factor utama kesukarelaan adalah bahwa pelaksanaan bantuan bukanlah dengan keinginan
untuk memperoleh keuntungan finansial namun dengan komitmen pribadi dan kesetiaan
terhadap tujuan kemanusiaan
6. KESATUAN
Prinsip kesatuan secara khususnya berhubungan struktur institusi dari Perhimpunan Nasional.
Peraturan Pemerintah biasanya menyatakan bahwa Perhimpunan tersebut merupakan satu-
satunya Perhimpunan Nasional yang dapat melaksanakan kegiatan Gerakan di Negaranya
Hanya boleh ada satu Perhimpunan Nasional di suatu negara
Tidak ada diskriminasi dalam perekrutan anggota
Melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayahnya
7. KESEMESTAAN
Setiap Perhimpunan Nasional mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama dalam menolong
sesama manusia. Setiap Perhimpuna Nasional memiliki satu suara, kesamaan satatus dan hak
dalam Gerakan :
Semua Perhimpunan Nasional mempunyai status yang setara
Tanggung jawab dan kewajiban yang sama dalam membantu satu sama lain, meliputi
seluruh dunia
Satus da ha dari Perhimpunan Nasional memiliki suatu suara. Hal mana melarang pemberian
hak suara istimewa maupun kursi tetap kepada Perhimpunan Nasional tertentu.
1. Kepemimpinan
Teman-teman akan belajar kepemimpinan. Nantinya, dari pengetahuan yang didapatkan,
diharapkan teman-teman dapat menjadi contoh yang positif bagi teman-teman lainnya sehingga
mereka juga bisa menjadi lebih baik, atau bahkan menjadi yang terbaik. Selain itu juga menjadi
peduli dengan teman, kreatif dan pandai bekerjasama dengan siapapun.
2. Pertolongan Pertama
Memberikan pertolongan pertama tidak hanya dibutuhkan pada saat terjadi kecelakaan dijalan
raya, tetapi teman-teman juga bisa melakukannya kapan saja jika dibutuhkan. Misal ketika
tangan kakak teriris pisau, adek demam sedangkan Bapak/Ibu tidak ada dirumah. Kira-kira apa
ya yang dapat teman-teman lakukan? Dengan belajar pertolongan pertama teman-teman akan
membangun karakter yang peduli dan mampu memberikan pertolongan pertama kepada
keluarga dirumah dan teman-teman disekolah. Oh iya, kita bisa membantu teman-teman yang
sakit disekolah melalui UKS.
I Gede 7
Suarthika
3. Remaja Sehat Peduli Sesama
Apakah teman-teman sudah merasa bersih dan sehat? Bagaimana rasanya punya kakek-nenek
angkat di panti jompo? Apa saja kandungan gizi makanan kita hari ini? Membantu pos yandu?
Merawat adik yang sedang demam? Yuk kita cari tahu tentang Remaja Sehat Peduli Sesama.
4. Siaga Bencana
Apa yang bisa kita lakukan sebelum musim hujan? Mengapa kita harus menjaga kelestarian
hutan? Apakah yang dapat kita lakukan bagi teman-teman kita yang terkena bencana?
Menghibur? Bagaimana caranya…? Gampang aja, lewat PMR teman-teman akan
mempelajarinya..kok.
5. Kesehatan Remaja
Kok suaraku berubah ? Kok aku masih “ngompol” yah? Di PMR kita bisa mencari tahu mengapa
itu semua terjadi. Dengan mengetahui semua serba-serbi tentang kesehatan reproduksi kita bisa
hidup lebih sehat.
6. Donor Darah
Waktu kakak sakit, Ayah perlu darah untuk kakak, untuk apa ya? Siapa aja yang bisa
menyumbangkan darahnya? Yuuuk, kita ajak ibu, bapak, tante, om, dan guru-guru untuk jadi
donor darah sukarela. Mau tahu lebih banyak, gabung PMR biar teman-teman bisa baca buku-
buku PMR, dan sesekali datang ke Kantor PMI, dong...
PERTOLONGAN PERTAMA
Kamu pasti udah tau kan kalo kecelakaan dan musibah bisa datang kapan saja, dimana saja dan
menimpa siapa aja. Dalam setiap kejadian itu pastilah ada penderita cedera baik yang mengalami
luka berat maupun luka ringan dan membutuhkan Pertolongan Pertama yang cepat dan tepat.
Medis Dasar
Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh awam atau awam yang
terlatih secara khusus. Batasannya adalah sesuai dengan sertifikat yang dimiliki oleh Pelaku
Pertolongan Pertama
Penolong Pertama
Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam
penanganan medis dasar.
I Gede 8
Suarthika
3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan
Dasar Hukum
Seorang petugas Pertolongan Pertama ternyata ada aturan undangundangannya lho…
a. Memberikan Pertolongan :
Pasal 531 K U H P
Barang Siapa Menyaksikan Sendiri ada orang dalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan
atau mengadakan pertolongan kepadanya sipenderita sedang pertolongan itu dapat
diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang
lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya tiga bulan ataudenda
sebanyakbanyaknya Rp 4.500,Jika orang yang perlu ditolong itu mati diancam dengan sangsi
KUHP 45, 165, 187, 304 s, 478, 525, 566.
b. Kerahasiaan :
Pasal 322 K U H P
1. Barang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang wajib menyimpannya oleh
karena jabatan aau pekerjaannya baik yang sekarang maupun yang dahulu dipidana dengan
pidana penjara selamalamanya 9 bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 9.000,
2. Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat dituntut atas
pengaduan orang lain.
PENTING!
Penolong juga perlu minta izin sebelum menolong
I Gede 9
Suarthika
Mempunyai kondisi fisik baik
Mempunyai rasa bangga
APD itu adalah alat yang digunakan agar kita tidak tertular penyakit. Alat perlindungan diri tidak
perlu mahal. Contohnya :
Sarung tangan lateks
Masker penolong
Kacamata pelindung
Kamu Harus Tau! Darah dan semua cairan tubuh bisa menularkan penyakit...!
Selain APD, dalam melakukan PP kita juga memerlukan beberapa peralatan. Misalnya :
Kasa Steril
Pembalut gulung / perban
Pembalut perekat / plester
Gunting pembalut
Bidai
Alkohol 70%
Pinset
Kapas
Senter
Selimut
Dalam melakukan Pertolongan Pertama (PP), Kita juga harus tahu apa itu Anatomi dan Faal Dasar.
Anatomi adalah ilmu urai tubuh. Yaitu ilmu yang mempelajari susunan dan bentuk tubuh.
Sedangkan ilmufaal yaitu ilmu yang mempelajari fungsi bagian dari alat atau jaringan tubuh disebut
Fisiologi.
POSISI ANATOMIS
Adalah posisi dimana tubuh kita berdiri tegak, kedua lengan di samping tubuh, telapak tangan
menghadap ke depan.
Berdasarkan posisi anatomis ini dikenal ada tiga bidang khayal yang membagi tubuh menjadi dua
bagian, yaitu:
1. Bidang Medial
Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi dua, yaitu kiri (Sinistra) dan kanan (Dekstra)
2. Bidang Frontal
Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi depan (anterior) dan belakang (posterior)
3. Bidang Transversal
Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi dua, yaitu atas (superior) dan bawah (inferior).
I Gede 10
Suarthika
BAGIAN-BAGIAN TUBUH MANUSIA
Tubuh manusia dilindungi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka. Umumnya tubuh manusia dibagi
menjadi 5 bagian, yaitu :
1. Kepala
Terdiri dari : Tengkorak, wajah dan rahang bawah
2. Leher
3. Batang Tubuh
Terdiri dari : Dada (thorax), perut (abdomen), punggung dan panggul (pelvis)
4. Anggota Gerak Atas
Terdiri dari :
Sendi bahu
Lengan atas
Siku
Lengan bawah
Pergelangan tangan
Tangan
TENTANG RONGGA
Selain pembagian tubuh, ternyata tubuh kita terdapat 5 (lima) buah rongga, yaitu :
1. Rongga Tengkorak
Rongga ini berisi otak dan melindunginya.
2. Rongga Tulang Belakang
Berisi bumbung syaraf atau “spinal cord” terbentuk dari rongga-rongga tulang belakang menyatu
membentuk suatu kolom.
3. Rongga Dada
Sering juga disebut rongga toraks. Dilindungi oleh tulang-tulang rusuk, berisi jantung, paru-paru,
pembuluh darah besar, kerongkongan dan saluran pernapasan.
4. Rongga Perut
Rongga ini terletak diantara rongga dada dan rongga panggul. Dalam dunia medis dikenal
dengan istilah abdomen. Di dalam rongga ini terdapat berbagai organ pencernaan dan kelenjar
seperti lambung, usus, limpa, hati, empedu, pancreas dan lainnya.
5. Rongga Panggul
Rongga ini dibentuk oleh tulang – tulang panggul, berisi kandung kemih, sebagian usus besar dan
organ reproduksi dalam.
SISTEM TUBUH
Sistem tubuh adalah susunan dari organ-organ yang mempunyai fungsi tertentu. Ada beberapa
sistem pada tubuh manusia :
1. Sistem Rangka (Kerangka/Skeleton)
Fungsi rangka:
I Gede 11
Suarthika
Menopang bagian tubuh
Melindungi organ tubuh
Tempat melekat otot dan pergerakan tubuh
Memberi bentuk tubuh
PENILAIAN KORBAN
I Gede 12
Suarthika
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA MENEMUKAN KORBAN?
INGAT !
Amankan diri sendiri terlebih dahulu, keselamatan penolong nomor 1
Di lokasi
Secara umum tugas seorang penolong saat tiba di lokasi adalah:
Memastikan keselamatan penolong, penderita, dan orang orang disekitar lokasi kejadian
Penolong harus memperkenalkan diri, bila memungkinkan
Menentukan keadaan umum kejadian ( mekanisme cedera)
Mengenali dan mengatasi gangguan cedera yang mengancam nyawa
Stabilkan penderita dan meneruskan pemantauan
Minta bantuan bila diperlukan
Dalam melakukan tugas sebagai penolong, juga diperlukan berbagai informasi untuk menunjang
penilaian. Tahukah kamu, informasi dapat kita peroleh dari:
Kejadian itu sendiri
Penderita (bila sadar)
Keluarga (Saksi)
Mekanisme kejadian
Perubahan bentuk yang nyata ( cedera yang jelas )
Gejala atau tanda khas suatu cedera atau penyakit.
2. Penilaian dini
Pada saat menghadapi penderita, kita perlu menentukan kondisi penderita secara umum. Hal-
hal yang ditentukan yaitu :
a. Kesan umum
Langkah ini digunakan untuk menentukan apakah penderita merupakan kasus trauma atau
kasus medis. Perbedaannya adalah sebagai berikut.
Kasus Trauma :
Kasus yang disebabkan oleh suatu ruda-paksa Mempunyai tanda-tanda yang jelas dan
terlihat da atau teraba. Misalnya luka terbuka, memar, patah tulang da lain sebagainya
Kasus Medis :
Kasus yang diderita seseorang tanpa ada riwayat rudapaksa. Contohnya sesak napas,
pingsan.
b. Memeriksa kesadaran
Ada empat tingkatan kesadaran penderita, yaitu :
Awas = Alert
I Gede 13
Suarthika
Suara = Voice
Nyeri = Pain
Tidak Respon= Un Respon
selalu ingat ASNT = AVPU
f. Hubungi Bantuan
Usahakan untuk segera minta bantuan rujukan. Kita bisa meminta bantuan kepada orang
lain atau melakukannya sendiri. Misalnya dengan telepon.
3. Pemeriksaan Fisik
Tindakan ini melibatkan penglihatan, perabaan dan pendengaran.
Tanda apa saja yang perlu kita temukan saat melakukan pemeriksaan fisik???
Apakah ada Perubahan Bentuk pada bagian tubuh si korban?
Apakah ada Luka Terbuka (terlihat jelas) pada tubuh korban?
Apakah korban merasakan Nyeri saat bagian tubuhnya kita raba atau tekan?
Apakah ada Bengkak pada tubuh korban?
Agar lebih mudah mengingatnya, kita menyebut tanda-tanda tersebut dengan isilah PLNB.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut kondisi korban, perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih lengkap
dari ujung kepala sampai ujung kaki.
1) Kepala
Wajah
Telinga
Hidung
Mata
Mulut
2) Leher
3) Dada
4) Perut
5) Panggul
I Gede 14
Suarthika
6) Punggung
7) Anggota gerak atas
8) Anggota gerak bawah.
PENTING!
Pada pemeriksaan anggota gerak selain PLNB juga lakukan pemeriksaan gerakan sensasi
dan sirkulasi.
5. PEMERIKSAAN PERNAPASAN
Pada penderita sadar jangan sampai penderita mengetahui bahwa frekwensi pernapasannya
sedang dihitung. Genggam tangan penderita lalu letakkan diatas diatas dada atau perut
penderita, lalu amati gerakkan naik turunnya.
Satu pernapasan adalah satu kali menghirup napas dan satu kali mengeluarkan napas (satu kali
gerakan naik dan turun). Pernapasan dihitung selama 30 detik, lalu dikalikan 2 untuk
mendapatakan frekuesi pernapasan permenit.
Frekwensi Pernapasan Normal
Bayi : 25 – 50 X/menit
Anak : 15 – 30 X/menit
Dewasa : 12 – 20 X/menit
6. PEMERIKSAAN SUHU
Pada pemeriksaan suhu tubuh cukup diperoleh data suhu relatif. Apakah ada peningkatan atau
penurunan suhu yang dilakukan dengan perabaan dengan menggunakan punggung tangan pada
dahi atau leher. Kelembaban kulit juga harus dinilai (berkeringat/kering)
I Gede 15
Suarthika
Suhu tubuh normal 37° C
Pucat
Dapat terjadi akibat gangguan peredaran darah
Kemerahan
Tekanan darah tinggi, keracunan alcohol, luka bakar, demam, penyakit infeksi
Kebiruan (sianossi)
Kurangnya oksigen dalam darah.
Kekuningan
Sering merupakan tanda gangguan hati
Biru kehitaman
Tanda perdarahan bawah kulit
RIWAYAT PENDERITA
Untuk mengetahui penyebab atau pencetus suatu kejadian, mekanisme kejadian atau perjalanan
suatu penyakit maka diperlukan wawancara yang dapat dilakukan dengan penderita, keluarganya
atau saksi mata. Riwat penderita ini sangat penting pada kasus medis.Untuk memudahkan, dikenal
akronim KOMPAK .
K = Keluhan utama
Sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita . Gejala adalah hal-hal yang hanya dapat dirasakan
oleh penderita misalnya nyeri, pusing. Tanda adalah hal-hal yang dapat diamati oleh orang lain .
Saat melakukan Tanya jawab hindari jawaban YA atau TIDAK. Usahakan memberikan pertanyaan
terbuka .
I Gede 16
Suarthika
K = Kejadian
Kejadian yang dialami penderita sebelum kecelakaan atau sebelum timbulnya Waspadai Gejala
dan Tandanya! penyakit yang diderita saat ini.
INGAT!!!
Penolong tidak membuat diagnosa, tetapi dapat membuat kesimpulan berdasarkan hasil
temuannya.
PEMERIKSAAN BERKALA
Usahakan pemeriksaan terus dilanjutkan secara berkelanjutan sebelum mendapat pertolongan
medis. Secara umum pada pemeriksaan berkala harus dinilai kembali :
Tingkat kesadaran
Nilai kembali jalan napas dan perbaii bila perlu
Nilai kembali pernapasan, frekuensi dan kualitasnya
Periksa kembali nadi penderita
Nilai kembali keadaan kulit : Suhu, kelembaban dan kondisinya
Periksa kembali secara seksama mungkin ada bagian yang belum diperiksa atau sengaja di
lewati
Nilai kembali penatalaksanaan penderita (secara keseluruhan)
Pertahankan komunikasi dengan penderita untuk menjaga rasa aman dan nyaman.
PELAPORAN
Setelah selesai menangani penderita dan penolong melakukannya dalam tugas maka semua
pemeriksaan dan tindakan pertolongan harus dilaporkan secara singkat dan jelas kepada penolong
selanjutnya. Dalam laporan sebaiknya dicantumkan :
Umur dan jenis kelamin penderita
Keluhan utama
Tingkat kesadaran
Keadaan jalan napas
Pernapasan
Denyut nadi
Pemeriksaan yang penting
KOMPAK yang penting
Penatalaksanaan
Perkembangan lainnya yang dianggap penting
Kenapa bisa terjadi perdarahan? Perdarahan terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh darah yang
dapat disebabkan oleh benturan (trauma/penyakit). Perdarahan yang besar merupakan penyebab
syok yaitu suatu kondisi dimana beberapa sel dan alat tubuh tidak cukup mendapat aliran darah
yang mengandung oksigen (darah yang adekuat).
I Gede 17
Suarthika
PERDARAHAN LUAR (TERBUKA)
Jenis perdarahan ini terjadi akibat kerusakan dinding pembuluh darah disertai dengan kerusakan
kulit, yang memungkinkan darah keluar dari tubuh. Berdasarkan pembuluh darah yang mengalami
gangguan perdarahan luar dibedakan menjadi :
1. Perdarahan Arteri
Darah yang keluar dari pembuluh nadi keluar menyembur sesuai dengan denyut nadi dan
berwarna merah terang karena masih kaya dengan oksigen.
2. Perdarahan Vena
Darah yang keluar dari pembuluh vena mengalir, berwarna merah gelap karena mengandung
karbon dioksida .
3. Perdarahan Kapiler
Berasal dari pembuluh kapiler , darah yang keluar merembes perdarahan ini sangat kecil
sehingga hamper tidak memiliki tekanan warnanya bervariasi antara merah terang dan merah
gelap .
I Gede 18
Suarthika
Penanganan Perdarahan dalam
1. Baringkan penderita
2. Periksa dan pertahankan Air Breath Circulation (ABC)
3. Periksa pernapasan dan nadi secara berkala
4. Rawat sebagai syok (lihat syok)
5. Jangan berikan makan atau minum
6. Segera bawa kefasilitas kesehatan terdekat
SYOK
Syok adalah suatu kondisi dimana beberapa sel dan organ tubuh vital (terutama otak, jantung dan
paru-paru) tidak cukup mendapat aliran darah yang mengandung oksigen dan bahan nutrisi.
Gejala :
1. Mual, mungkin disertai muntah
2. Haus
3. Lemah
4. Pusing (Vertigo)
5. Tidak nyaman dan takut
Bagaimana menanganinya?
1. Bawa penderita ketempat teduh dan aman
2. Tidurkan telentang
3. Tinggikan tungkai
4. Longgarkan pakaian penderita
5. Selimuti agar tidak kehilangan panas tubuh
6. Jaga agar jalan nafas tetap baik
7. Kontrol Perdarahan dan rawat cedera lainnya bila ada
8. Jangan beri makan dan minum
9. Periksa tanda vital secara berkala
10. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
I Gede 19
Suarthika
Dalam setiap kegiatan kita sehari-hari terkadang ada saja yang bisa menyebabkan kita mengalami
cedera sistem otot dan rangka hingga kita merasa sangat sakit dan sulit untuk memfungsikan alat
gerak.
Cedera otot rangka merupakan salah satu bentuk cedera yang paling banyak dijumpai di lapangan,
mulai dari yang ringan sampai yang mengancam nyawa. Tanpa memandang berat atau ringannya
kasus yang dihadapi, penangan yang baik dapat membantu mencegah terjadinya cacat tetap. Supaya
kita tidak salah dalam memberikan pertolongan, yang berikut ini wajib dibaca.
1. Patah Tulang
Patah Tulang adalah terputusnya jaringan tulang Waspadai Gejala dan Tandanya! patah tulang :
Perubahan bentuk
Nyeri dan kaku
Terdengar suara berderik pada daerah yang patah
Terjadinya pembengkakan
Adanya memar
Ujung tulang terlihat
Adanya gangguan peredaran perdarahan
Nah... untuk cedera otot rangka, kita bisa menolongnya dengan pembidaian
Pentingnya Pembidaian
Pembidaian bertujuan untuk :
a. Mencegah pergerakan atau pergeseran dari ujung tulang yang patah
b. Mengurangi cidera yang baru disekitar bagian tulang yang patah
c. Mengistirahatkan anggota badan yang patah - Mengurangi rasa nyeri
d. Mengurangi perdarahan
e. Mempercepat penyembuhan
Selain itu kita juga perlu mengenal Macam – macam Bidai. Alat yang bisa difungsikan sebagai
bidai?
I Gede 20
Suarthika
Bidai Keras
Dibuat dari bahan yang keras dan kaku untuk mencegah pergerakan bagian yang cedera.
Bahan yang sering dipakai adalah kayu, alumunium, karton, plastic atau bahan lain yang
kuat dan ringan. Contoh : BIdai kayu, bidai tiup, bidai vakum
Bidai yang dapat dibentuk
Jenis bidai ini dapat diubah menjadi berbagai bentuk dan kombinasi untuk disesuaikan
dengan bentuk cedera . Contoh : Bidai vakum, bantal, selimut, karton, bidai kawat.
Bidai Traksi
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya.Hanya digunakan oleh
tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang paha
Gendongan atau Blat dan Bebat
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umunya dipakai mitela.Prinsipnya adalah
memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan pergerakan daerah
cedera. Contoh : Gendongan lengan.
Bidai Improvisasi
Bila tidak tersedia bidai jadi, maka penolong dituntut mampu berimprovisasi membuat
bidau yang cukup kuat dan ringan untuk menopang bagian tubuh yangcedera.Contoh :
majalah, Koran, karton dll.
I Gede 21
Suarthika
Teregang melampaui kemampuan
Gerakan yang tidak benar
Penanganan Terkilir :
Letakkan penderita dalam posisi yang nyaman, istirahatkan bagian yang cedera
Tinggikan bagian yang cedera
Beri kompres dingin maksimum 3 menit, ulangi setiap jam bila perlu
Balut tekan dan tetap tinggikan
Rawat sebagai patah tulang
Rujuk ke fasilitas kesehatan
I Gede 22
Suarthika
Ikat di daerah diatas dan diaerah yang patah
Lengan bawah digendong
Jika siku juga patah dan tangan tidak dapat dilipat, pasang bidai sampai ke lengan bawah,
dan biarkan tangan tergantung, tidak usah digendong.
Rujuk ke fasilitas kesehatan
Catatan :
Patah tulang paha dapat menimbulkan perdarahan dalam, sehingga penderita dapat
mengalami syok
Bila ada patah tulang terbuka, atasi perdarahan dan rawat lukanya
6. Cedera Lutut
Bila lutut berada dalam posisi tertekuk maka bidailah dalam posisi tersebut dan bila lurusmaka
bidailah dalam posisi lurus. Cara membidainya sama seperti patah tulang paha .
I Gede 23
Suarthika
LUKA BAKAR
Pada dasarnya manusia memerlukan panas untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya untuk memasak
dan menyetrika. Terkadang ketidak sengajaan, sumber panas itu secar langsung maupun tidak
langsung mengenai tubuh kita maka akan menimbulkan cedera. Cedera inilah yang dinamakan luka
bakar.
Jadi pengertian luka bakar yaitu semua cedera yang terjadi akibat paparan suhu yang tinggi
PEMINDAHAN KORBAN
Setelah melakukan penilaian keadaan dan penilaian dini, selanjutnya kita menentukan prioritas
pemindahan penderita. Beberapa pertanyaan yang mungkin terjadi adalah:
1. Kapan saatnya penderita dipindahkan
2. Apakan penilaian dan pemeriksaan penderita harus selesai sebelum pemindahan
3. Berapa lamakah tulang belakang harus dijaga ( stabilisasi manual )
I Gede 24
Suarthika
3. Jangan memindahkan dan mengangkat penderita jika tidak mampu
4. Gunakan otot tungkai, panggul serta otot perut. Hindari mengangkat dengan otot punggung dan
membungkuk.
5. Jaga keseimbangan
6. Rapatkan tubuh penderita dengan tubuh penolong saat memindahkan dan mengangkat
penderita.
7. Perbaiki posisi dan angkatlah secara bertahap
Tidak ada definisi yang pasti kapan seorang penderita harus dipindahkan. Sebagai pedoman dapat
dikatakan bahwa bila tidak ada bahaya berikan pertolongan dulu baru pindahkan penderita. Bila
situasi dan kondisi dilapangan relative tidak aman mungkin harus dilakukan pemindahan penderita
terlebih dahulu.
2. Pemindahan Biasa
Pemindahan biasa dilakukan jika keadaan tidak membahayakan penderita maupun penolong.
Teknik angkat langsung dengan tiga penolong:
Ke tiga penolong berlutut pada salah satu sisi penderita , jika memungkinkan beradalah pada
sisi yang paling sedikit cedera.
Penolong pertama menyisipkan satu lengan dibawah leher dan bahu, lengan yang satu
disisipkan dibawah punggung penderita.
Penolong kedua menyisipkan tangan dibawah punggung dan bokong penderita.
Penolong ketiga menyisipkan lengan dibawah bokong dan dibawah lutut penderita.
Penderita siap diangkat dengan satu perintah.
Angkat penderita keatas lutut ketiga penolong secara bersamaan.
Sisipkan tandu yang akan digunakan dan atur letaknya oleh penolong yang lain.
I Gede 25
Suarthika
Letakkan kembali penderta diatas tandu dengan satu perintah yang tepat.
Jika akan berjalan tampa memakai tandu, dari langkah no 6 teruskan dengan memiringkan
penderita ke dada penolong.
Berdiri secara bersamaan dengan satu perintah.
Posisi penderita
Secara umum posisi penderita tergantung dari cedera yang dialami dan keadaan pada saat itu.
Beberapa pedoman untuk memposisikan penderita :
Penderita dengan syok. Jika tidak ditemukan tanda-tanda cedera pada tungkai atas dan
tulang belakang tingikka tungkai sekitar 20 – 30 cm.
Penderita dengan gangguan pernapasan. Posisikan duduk atau setengah duduk.
Penderita dengan nyeri perut. Posisikan tidur. Posisikan tidur miring dengan tungkai ditekuk.
Penderita Muntah-muntah. Posisikan nyaman dan awasi jalan napas.
Penderita Trauma, terutama dicurigai cedera tulang belakang (spinal) harus segera
distabilkan dan imobilisasi dengan papan spinal panjang.
Penderita tidak sadar dan tidak dicurigai ada cedera spinal atau cedera berat lainnya,
posisikan miring stabil.
KEDARURATAN MEDIS
Seseorang yang mengalami kasus medis atau dikenal dengan kedaruratan medis mungkin juga dapat
mengalami cedera sebagai akibat dari gejala gangguan fungsi tubuh, misalnya kehilangan kesadaran
lalu terjatuh sehingga terjadi suatu luka. Penyebabnya antara lain infeksi, racun, atau kegagalan satu
atau lebih system tubuh.
Penanganan penderita yang paling penting adalah menjaga jalan napas dan memantau tanda vital
penderita saat teratur lalu segera merujuk penderita kefasilitas kesehatan.
I Gede 26
Suarthika
Ingat, gejala dan tandanya karena pada kedaruratan medis sangat beragam
Gejala:
Demam
Nyeri
Mual, muntah
Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali
Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat
Sesak atau merasa sukar bernapas
Rasa haus atau rasa lapar berlebihan, rasa aneh pada mulut
Tanda:
Perubahan status mental ( tidak sadar dan bingung )
Nada cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau sangat kuat
Pernapasan tidak teratur
Perubahan keadaan kulit : suhu , kelembaban , keringat berlebihan, sangat kering termasuk
perubahan warna pada selaput lendir ( pucat,kebiruan dan terlalu merah)
Perubahan tekanan darah
Pupil mata sangat lebar atau sangat kecil
Bau khas dari mulut atau hidung
Terjadinya kejang atau kelumpuhan
Mual, muntah, diare
Apa penyebab pingsan yang sebenarnya? Pingsan dapat terjadi karena peredaran darah dan
oksigen ke organ otak berkurang.
Misalnya karena :
Reaksi terhadap rasa nyeri
Kelelahan
Kekurangan makanan
Emosi yang hebat
Berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar yang cukup.
Cara menangani
Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan.
Longgarkan pakaian.
I Gede 27
Suarthika
Usahakan penderita menghirup udara segar.
Periksa cedera lainnya.
Beri selimut, agar badannya hangat.
Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit.
Bila tidak cepat pulih, maka:
Periksa napas dan nadi.
Posisikan stabil.
2. Paparan Panas
Kedaruratan medis karena paparan panas dapat berupa kejang panas (kram), kelelahan panas
dan sengatan panas.
a. Kejang Panas
Gangguan ini berupa kejang disertai nyeri pada otot yang terjadi pada saat melakukan
kegiatan fisik, misalnya bermain bola, berlari. Umumnya terjadi pada otot tungkai dan
perut. Hal ini terjadi pada akibat kehilangan cairan dan elektrolit dalam tubuh yang cukup
besar melalui keringat. Penderita umumnya sadar dan berkeringat, suhu tubuh normal.
Waspadai Gejala dan Tandanya!
Kejang pada otot yang disertai nyeri, biasanya pada otot tungkai dan perut.
Kelelahan
Mual
Mungkin pingsan
Cara menanganinya :
Pindahkan penderita ke tempat teduh /sejuk.
Baringkan sampai kejangnya menghilang.
Beri minum kepada penderita (Oralit atau sejenisnya)
Rujuk ke fasilitas kesehatan terutama bila kejang tidak berhenti.
b. Kelelahan Panas
Kondisi yang tidak fit pada saat melakukan aktivitas di lingkungan yang suhu udaranya relatif
tinggi, yang mengakibatkan terganggunya aliran darah gangguan ini juga akibat kehilangan
cairan dan elektrolit melalui keringat yang berlebihan sampai sistem sirkulasi terganggu. Bila
tidak diatasi kelelahan panas dapat menjadi sengatan panas.
Cara menanganinya :
Baringkan penderita ditempat yang teduh
Kendorkan pakaian yang mengikat
Tinggikan tungkai penderita 20 – 30 cm
Beri minum bila penderita sadar
Rujuk ke fasilitas kesehatan
I Gede 28
Suarthika
c. Sengatan Panas
Terjadi akibat kegagalan sistem pengaturan suhu tubuh penderita sudah tidak lagi mampu
untuk mengeluarkan kelebihan panas, sehingga suhu tubuh menjadi terlalu tinggi dan
berbahaya bagi keselamatan penderita. Masalah ini menjadi lebih kompleks bila penderita
tidak lagi berkeringat. Keadaan ini biasanya terjadi akibat aktivitas fisik berlebihan di tempat
bersuhu tinggi atau di tempat yang kelembaban dan ventilasinya kurang baik. Sengatan
panas dapat mengancam jiwa.
Cara menanganinya
Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin.
Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut dan sekitar mata kaki serta
di samping leher.
Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi air dingin dan tambahkan
es ke dalamnya.
Rujuk ke fasilitas kesehatan
Cara menanganinya
Rawat penderita dengan hati hati, berikan rasa nyaman.
Penilaian dini dan pemeriksaan penderita.
Pindahkan penderita dari lingkungan dingin.
Jaga jalan napas dan berikan oksigen bila ada.
Ganti pakaian yang basah, selimuti penderita, upayakan agar tetap kering.
Bila penderita sadar dapat diberikan minuman hangat secara pelan-pelan.
I Gede 29
Suarthika
Pantau tanda vital secara berkala.
Rujuk ke fasilitas kesehatan.
KERACUNAN
Pengertian Racun
Suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh
yang tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian. Reaksi kimianya merusak jaringan
tubuh atau mengganggu fungsi tubuh. Harus dibedakan dengan reaksi obat karena reaksi obat dalam
tubuh memang diinginkan, namun ada kalanya terjadi reaksi obat yang tidak di inginkan .
Beberapa contoh zat yang berupa racun : insektisida, sianida (pada singkong beracun), racun
binatang (ular, kalajengking, dll).
Bagaimana cara racun masuk ke dalam tubuh kita? Berdasarkan jalur masuknya racun kedalam
tubuh manusia, keracunan dibagi menjadi empat :
1. Keracunan melaui mulut/alat pencernaan
Gejala :
Mual muntah
Nyeri perut
Diare
Napas berbau
Suara parau
Luka bakar pada daerah mulut
Adanya sisa racun didaerah mulut
Mulut berbusa
Penanganan :
Beri minum anti racun umum (norit, susu, putih telur, air kelapa, air mineral).
Usahakan si penderita muntah. Jangan muntahkan bila menelan asam/basa kuat, minyak,
penderita kejang, penderita tidak sadar.
Penanganan :
Beri oksigen bila ada
Rujuk ke fasilitas kesehatan segera
I Gede 30
Suarthika
Penanganan :
Buka baju penderita
Bila racun berupa serbuk sikat sampai bersih
Siram bagian yang terkena racun dengan air (minimal 20 Menit)
Jangan siram kulit dengan air yang terkena soda api
Penanganan :
Rujuk ke fasilitas kesehatan
Gigitan Ular
Bila seseorang penderita luka gigitan ular menunjukkan gejala dan tanda maka berarti keadaannya
serius dan perlu penanganan khusus.
I Gede 31
Suarthika
Alternatif lain yang bisa digunakan
Pemakaian pembalut elastis
Identifikasi ular bila memungkinkan
I Gede 32
Suarthika
AyoSiagaBencana
1. KESIAPSIAGAAN BENCANA
Dalam kehipupan sehari – hari, kita mengenal istilah bencana. Bencana adalah kejadian akibat
fenomena alam yang luar biasa dan/atau yang disebabkan ulah manusia yang menimbulkan korban
jiwa, kerugian material dan kerusakan lingkungan, dimana masyarakat setempat tidak dapat
mengatasinya, sehingga membutuhkan bantuan dari luar.
Bencana timbul ketika manusia tidak dapat mengatasi ancaman. Ancaman adalah fenomena alam
yang berpotensi merusak atau mengancam kehidupan manusia. Bencana terjadi ketika manusia
tidak mampu mengatasi ancaman.
Sangat penting bagi kita mempunyai daya tahan dalam menghadapi ancaman. Misalnya dengan
mengetahui tanda – tanda bencana, membangun waduk untuk mencegah banjir, mendirikan tempat
– tempat pengungsian, melakukan pencegahan penyakit, menyediakan alat – alat evakuasi dll.
Banyak hal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam mengatasi ancaman. Antara lain kondisi
fisik, keadaan social budaya, kelembagaan social, kemampuan ekonomi, pengetahuan, sikap atau
perilaku.
Bila ada gunung api meletus disebuah pulau terpencil dan tidak ada penghuninya, maka kejadian itu
tidaklah menjadi sebuah bencana. Letusan gunung api di pulau yang tidak berpenghuni tidak
menyebabkan kerugian ekonomi dan fisik. Contoh lain, gempa bumi di Tokyo tidak menjadi sebuah
bencana karena masyarakat disana telah mengambil langkah – langkah pencegahan jatuhnya
korban.
Ancaman ada dimana – mana, berbeda – beda bentuknya. Di Indonesia, kita hidup dengan berbagai
ancaman . tetapi dengan melakukan tindakan – tindakanyang dapat mengurangi dampak dan resiko
bencana, kita dapat mengurangi kerugian dan korban. Bagaimana caranya? Sebaiknya kamu terus
membaca buku ini.
I Gede 33
Suarthika
Kegiatan penanggulangan bencana dilaksanakan sepanjang siklus bencana, yaitu pada saat sebelum
bencana terjadi (pra bencana), selama kejadian bencana dan sesudah terjadina bencana (pasca
bencana)
Berhubungan
dengan
pertentangan
antar manusia
:
-Perang
-Konflik Sosial
I Gede 34
Suarthika
1.3. Pra Bencana
Sebelum bencana terjadi ada langkah – langkah yang dapat kita lakukan, antara lain :
1. Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan adalah upaya-upaya penggunaan kemampuan untuk secara tepat dan cepat
merespon bencna.
Upaya ini bisa dilakukan pemerintah, kelompok masyarakat, sebuah keluarga, bahkan oleh
dirimu sendiri sebagai pribadi. Kesiapsiagaan meliputi penyusunan rencana tanggap darurat
bencana, pengembangan system peringatan dini, peningkatan kemampuan diri dalam
pertolongan pertama dll. Kesiapsiagaan dilaksanakan sebelum bencana, dengan tujuan
mengurangi kerugian dan korban akibat bencana.
2. Mitigasi
Mitigasi adalah upaya-upaya untuk mengurangi akibat ancaman bencana. Kegiatan mitigasi
dipusatkan pada ancaman bencana, misalnya pengelolaan air bersih karena biasanya saat
bencana air bersih sangat sulit dicari, pembangunan tanggul banjitr dan tempat evakuasi,
penghijauan lereng yang rawan longsor dll.
1.4.Saat Bencana
Pada saat bencana terjadi, yang harus dilakuakan antara lain; tindakan pencarian dan penyelamatan
atau search and rescue (SAR), pelayanan bantuan medis, pendistribusian bantuan (relief) dan
dukungan psikologi sosial bagi mereka yang tertimpa bencana. Tindakan – tindakan tersebut
dilakukan untuk menyelamatkan kelangsungan hidup manusia, mengurangi penderita korban
bencana dan mengurangi kerugian fisik mental.
Banyak pihak yang melakukan tindakan-tindakan tersebut, baik dari aparat pemerintah, maupun
berbagai organisasi. Kamu juga tentunya dapat ikut ambil bagian. Misalnya kalau terjadi kebakaran,
kamu bisa membantu dengan segera telepon pemadam kebakaran dan PMI Cabang setempat.
Supaya mereka bisa bertindak cepat dan korban yang lebih banyak bisa dihindari.
Belajarlah mengenali tanda-tanda bencana. Ingat-ingat dan berikan peringatan kepada semua orang
jika kamu menemukannya.
I Gede 35
Suarthika
tetap semangat, optimis dan ceria. Dengan ceria itu,kamu akan dapat memulihkan diri dengan
segera.
Bantulah keluarga dan orang-orang di sekitarmu. Waktunya bangkit dan kembali ke kehidupan
normal. Gedung-gedung yang runtuh harus dibangun kembali, trauma psikologis harus dipulihkan.
Demikian juga fasilitas seperti pasar, sekolah, puskesmas, perkantoran dll. Harus dapat berfungsi
kembali. Jangan samapai para pengungsi bertahan dipenampungan lebih lama.
Belajarlah dari kejadian bencana. Ingat-ingatlah hal-hal buruk dan cobalah memikirkan agar hal itu
tidak terjadi dimasa yang akan datang. Upayakan tindakan pengurangan resiko bencana.
Isilah tas dengan obat-obatan ringan dan perlengkapan pertolongan pertama, persediaan air minum
dan makanan kering seperti biscuit, senter, peluit, korek api, selimut, pakaian ganti, perlengkapan
mandi (sikat gigi, pasta gigi, sabun, tissue, pembalut wanita), alas kaki dan kantong plastic besar.
Ada juga gunanya menambahkan foto keluarga, buku cerita, buku catatan dan alat tulis. Foto
keluarga akan sangat membantu jika kamu teripsah dari keluargamu. Mencari seseorang dengan
memperlihatkan fotonya, akan jauh lebih mudah daripada hanya dengan menjelaskan cirri-cirinya.
Buku cerita akan sedikit menghiburmu kalau kamu berada dipengungsian. Atatlah nomor-nomor
telepon penting atau organisasi yang dapat dihubungi kalau kamu membutuhkan pertolongan. Catat
juga alamat dan nomor telepon kerabatmu yang dapat dihubungi jika ada keadaan darurat.
Kalau memungkinkan, tas tersebut dilengkapi dengan radio transistor. Radio sangat berguna dalam
keadaan darurat. Selain bisa memberikan hiburan, radio juga bisa menyiarkan informasi situasi saat
terjadi bencana. Di Jerman, organisasi Palang Merah memproduksi radio yang tenaga listriknya
didapat dari gerakan tangan. Radio tersebut dapat tetap menyala tanpa baterai.
Ajak keluarga dan teman-temanmu untuk mempersiapkan “Tas Siaga Bencana”. Isinya bisa
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Periksalah tas itu secaara teratur. Gantilah jika ada
bahan yang kadaluarsa atau barang yang rusak.
2. Gempa Bumi
Permukaan bumi tempat kita berpijak, terdiri atas lapisan-lapisan yang disebut lempeng tektonik. Di
bawah kerak bumi terdapat lapisan lunak yang terbentuk dari batuan panas yang lumer. Hal ini
membuat lempengan diatasnya tidak stabil, sepanjang waktu selalu bergerak.
Jika diantara lempeng bergerak tersebut terjadi pergeseran, pendorongan atau bertumbukan
langsung berhadap-hadapan (frontal), terjadilah gempa bumi. Gempa bumi bisa juga disebabkan
oleh aktivitas gunung api atau runtuhnya bebatuan.
I Gede 36
Suarthika
2.1 Jenis – jenis Gempa Bumi
1. Gempa Tektonik
Gempa yamg disebabkan oleh pergeseran lempengan tektonik. Seperti gelang karet ditarik
dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
2. Gempa Vulkanik
Gempa yang disebabkan aktivitas gunung api. Gempa vulkanik desebabkan oleh pergerakan
magma keatas permukaan gunung api, yang menimbulkan pergeseran batu-batuan.
3. Gempa Induksi
Gempa yang disebabkan oleh pelepasan energy akibat sumber – sumber lainnya, misalnya
runtuhnya tanah dan bebatuan akibat penggunaan bahan peledak.
Pusat gempa disebut hiposentrum, biasanya berada jauh dibawah permukaan bumi, tepat ditempat
batuan yang pecah dan bergeser untuk pertama kali. Sedangkan episentrum adalah titik
dipermukaan bumi, tepat diatas pusat gempa.
Gerakan batuan yang menyebabkan getaran yang disebut gelombang seismik. Gelombang ini
bergerak kesegala arah dari hiposentrum. Semakin jauh dari hiposentrum, gelombang seismik
semakin melemah.
Alat pengukur getaran gempa disebut seismograf atau seismometer. Alat ini mencatat pola
gelombang seismic dengan kekuatan sekaligus lamanya gempa. Seismograf modern menggambarkan
gerakan tanah yang ditempelkan pada selinder yang berputar. Hasil yang berupa garis bergelombang
membetuk seismogram.
Pada tahun 1935, ahli seismologi Amerika Charles F. Richter mengembangkan system pengukuran
kekuatan gempa. Setiap angka pada Skala Richter (SR) menggambarkan 10 kali peningkatan gerakan
tanah yang tercatat seismograf.
Para seismolog terus mencari metode baru yang akan membantu mereka meramalkan waktu dan
tempat terjadinya gempa bumi besar. Saat ini yang bisa dilakukan adalah mengetahui sesegera
mungkin jika gempa besar terjadi, dan melakukan tindakan penyelamatan. Dengan demikian
kerugian dan korban dapat dikurangi.
I Gede 37
Suarthika
Perhatikan juga tempat yang berbahaya jika gempa terjadi, seperti didekat atau dibawah
jendela kaca, didekat tiang atau pilar
Catat dan simpanlah nomor-nomor telepon penting yang harus dihubungi pada saat terjadi
gempa bumi, seperti kanto PMI Cabang, rumah sakit, pemadam kebakaran, polisi dll.
Matikan kran air, kompor, gas dan alat-alat listrik jika sudah selesai digunakan.
Ketika gempa terjadi, tetaplah tenang. Lalu lakukan tindakan sebagai berikut :
Jika kamu berada didalam rumah. Berusahalah menyelamatkan diri dan keluargamu.
Berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur agar tubuh tidak terkena benda-benda yang
berjatuhan. Lindungi kepalamu dengan apa saja, misalnya bantal, papan atau dengan kedua
tangan dengan posisi telungkup.
Jika kamu berada diluar rumah Merunduk dan lindungilah kepalamu. Bergeraklah menjauh
dari gedung dan tiang, menuju daerah terbuka. Jangan melakukan tindakan apapun,
tunggulah sampai keadaan benar-benar tenang. Setelah gempa yang pertama, biasanya ada
gempa susulan.
Jika kamu berada di mal atau tempat umum lainnya. Usahakan tetap tenang, baisanya
kerumunan orang dalam bencana berpotensi kepanikan. Ikuti petunjuk dari petugas atau
satpam (satuan pengamanan) atau petugas penyelamat. Jangan menggunakan lift ketika
terjadi gempa atau kebakaran, gunakan tangga darurat. Bergeraklah ketempat terbuka.
Jika berada didalam kendaraan. Berpeganglah dengan erat pada tiang atau apapun
didekatmu sehingga tidak terjatuh ketika terjadi goncangan atau berhenti secara mendadak.
Tetaplah tenang dan ikuti perintah atau dari petugas. Mintalah pengemudi untuk
menghentikan kendaraan. Bergeraklah ketempat terbuka.
Jika berada digunung atau pantai. Gempa dapat menimbulkan longsor digunung atau
daerah perbukitan. Jika kamu berada didaerah pegunungan, bergeraklah ketempat yang
aman yaitu lapangan terbuka yang jauh dari daerah lereng. Gempa yang terjadi dibawah
permukaan laut, dapat menimbulkan tsunami. bergeraklah kedataran lebih tinggi atau
perbukitan.
Sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memperkirakan kapan terjadi gempa. Para ilmuan
merekam setiap getaran yang terjadi dibumi dengan harapan dapat menemukan polanya. Tetapi
I Gede 38
Suarthika
penyebab gempa berada didalam perut bumi, kita mengetahui adanya gempa pada saat getaran itu
terjadi.
Di Jepang orang – orang mengenali adanya gumpalan awan berwarna hitam bergulung – gulung dan
membumbung tinggi di udara sebelum gempa terjadi, namun hal itu belum bisa dijadikan patokan.
Tautkan lemari pada dinding, pastikan benar-benar kuat. Pastikan ketika terjadi getaran kamu tidak
akan tertimpa benda-benda. Ajaklah semua anggota keluarga dan teman-temanmu melakukan hal
yang sama.
Bagaimana dengan di sekolah? Sarankan kepada bapak atau ibu guru untuk menjadikan ruang kelas
kita aman gempa. Selain konstruksi bangunannya, usahakan bingkaiatau benda-benda lain yang
ditempel di dinding melekat kuat. Aturlah meja-meja dan kursi-kursi agar tetap rapi. Jangan sampai
ada halangan disetiap lorong untuk bergerak kearah pintu keluar.
3. BANJIR
Banjir merupakan peristiwa meluapnya air yang menggenangi permukaan tanah yang ketinggiannya
melebihi batas normal. Banjir dapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, badai, gelombang
pasang atau peristiwa alam lainnya.
Banjir dapat diakibatkan oleh perilaku manuasia misalnya berkurangnya daerah resapan air akibat
penebangan hutan dan pengembangan pemukiman, buruknya penanganan sampah dan saluran air
(drainase) dll.
Banjir di daerah pesisir sering dikaitkan dengan terjadinya badai tropis. Jika curah hujan lebih tinggi
dari biasanya, keadaan ini akan menjadi lebih parah. Air laut juga bisa membanjiri daratan akibat
gelombang pasang, badai atau gelombang tsunami.
Banjir yang tidak dapat ditangani dapat menimbulkan kerugian dan korban jiwa. Bencana banjir
sering diikuti berbagai masalah kesehatan seperti wabah penyakit seperti penyakit kulit, diare,
demam berdarah, leptopirosis dll. Penyakit penyakit yang timbul sebabkan oleh cara hidup yang
tidak sehat, termasuk mengkonsumsi air yang tidak bersih.
I Gede 39
Suarthika
informasikan pada banyak orang. Diskusikan langkah-langkah penanggulangan banjir.
Terutama yang dapat dilakukan oleh remaja seusiamu.
Ketahui sistem peringatan dini di lingkunganmu. Apakah yang disepakati untuk memberitahu
adanya situasi bahaya atau bencana. Misalnya, himbauan pengeras suara dari rumah ibadah,
lonceng, kentongan, sirine dll. Jika belom disepakati, belum terlambat untuk
menentukannya. Ajaklah semua orang untuk memikirkan itu.
Pahami tanda-tanda terjadinya banjir dan waspadai jika itu terjadi. Misalnya adanya hujan
lebat terus menerus atau selokan air yang meluap, ketinggian air di dam atau pintu air yang
berada diatas batas norma.
Kalau didaerah tempat tinggalmu tidak terjadi hujan, apakah ada aliran sungai yang
melaluinya? Perhatikan kondisi air sungai tersekat. Apakah lebih keruh dari biasanya? Hujan
didaerah yang lebih tinggi, bis menyebabkan banjir didataran rendah.
Simpanlah surat – surat penting seperti sertifikat tanah, ijazah, akta, rapor dll. Didalam
plastik atau dibahan kedap air. Letakkan ditempat yang tidak terjakau genangan air jika
banjir terjadi. Pikirkan cara-cara cepat untuk menyelamatkan barang-barang yang penting
atau berharga jika banjir terjadi. Lindungi diri dan keluargamu dari resiko kerugian akibat
bencana.
Tahukah Kamu?
Pada januari 1953, pantai Belanda dan pantai bagian timur Inggris dilanda badai. Untuk menahan air,
tentara belanda mengangkut karung pasir kedaratan sepanjanggaris pantai. Menjelang akhir bulan
bersamaan dengan gelombang pasang yang tinggi. Pada 31 januari 1953, air laut meluap melampaui
tanggul yang melindungi daratan dan perumahan di Belanda. Gelombang dan badai itu
menenggelamkan lebih dari 100.000 hektar tananh pertanian dan lebih dari 1.500 orang tewas
tenggelam.
INGAT!
Setelah banjir surut, sampah yang hanyut, kotoran lumpur dan genangan air masih ada disekitar
rumah. Berbagai penyakit bisa berjangkit terutama disebabkan oleh air kotor, cara hidup yang tidak
sehat da binatang seperti lalat, nyamuk dan tikus. Jenis penyakit yang sering terjangkit antara lain :
I Gede 40
Suarthika
Batuk dan pilek, Ifeksi saluran Pernafasan (ISPA), flu, penyakit kulit, diare dan muntaber, demam
berdarah dab leptopirosis.
4.TSUNAMI
Gerakan lapisan tanah didasar laut bisa menyebabkan tsunami. Pergeseran lapisan bumi (tektonik)
itu bisa disebabkan gempa, letusan gunung atau gerakan-gerakan lain.
Tsunami berasal dari bahasa Jepang, tsu yang artinya pelabuhan, dan name artinya gelombang.
Tsunami artinya “ombak besar dipelabuhan”. Tsunami dikenal dengan gelombang pelabuhan karena
daya hancurnya baru tampak ketika gelombang itu sampai kepelabuhan atau pantai. Tsunami tidak
sama dengan gelombang pasang.
Gelombang tsunami mempunyai pola kecepatan dan tinggi gelombang. Apabila gelombang
menghampiri pantai, ketinggian meningkat sedangkan kelajuannya menurun.
Ditengah laut, tsunami bergerak sangat cepat, dan ketika gelombang mendekati pantai dan
mencapai daratan akan menimbulkan gelombang tsunami yang berkisar 4 sampai 24 meter, dan
jangkauan kedaratan 50 sampai 200 meter dari garis pantai. Gelombang beruntun yang terjadi tiba-
tiba dapat mengakibatkan kerugian harta benda dan menelan korban.
Tahukah Kamu?
Hempasan gelombang tsunami menenggelamkan. Banyak korban tsunami juga luka-luka dan
terancam wabah penyakit. Korban tsunami seringkali kehilangan tempat tinggal, kekurangan
makanan dan air bersih. Pada 12 Desember 1992, Tsunami di Flores, tinggi gelombang mencapai 26
meter menelan sekita 2.100korban jiwa. Pada 3 Juni 1994 di Banyuwangi, tinggi gelombang
mencapai 13 meter, dan tercatat korban meninggal 240 jiwa. Pada 26 Desember 2004 tsunami di
Aceh dan Sumatra Utara menelan sekitar 200.000 korban jiwa.
I Gede 41
Suarthika
Pencemaran lingkungan
Tsunami menghanyutkan benda-benda sejak lautan hingga daratan. Benda-benda yang
hanyut terdampar dan tak berguna, menjadi sampah. Sumber-sumber air bersih pun
tercemar digenangi air laut.
Korban harta dan jiwa.
Dengan kekuatannya gelombang tsunami dapat memusnahkan benda-benda yang
dilaluinya.
Sebelum gelombang tsunami datang, air laut akan menyurut, melewati garis pantai
normal.Kita bisa melihat ikan atau binatang laut lainnya, karena biasanya bagian tersebut
terendam air. Akan tercium juga aroma garam yang menyengat. Waspadalah jika itu terjadi,
artinya dalam beberapa saat gelombang tsunami akan datang.
Jika kamu berada ditepi pantai, ketahuilah jalur evakuasi ke tempat yang aman, jika tsunami
terjadi. Yaitu jalur tercepat menuju tempat atau dataran tinggi yang tidak dapat dicapai
genangan gelombang tsunami. Lakukan hal yang sama jika kamu berada dipantai, pikirkan
cara-cara evakuasi. Jika tidak melihat ada dataran lebih tinggi, pilih gedung tinggi (minimal
tiga lantai) dengan kontruksi yang kuat. Waspadalah selalu karena bencana datang dengan
tiba-tiba.
Bergeraklah segera sesuai dengan jalur evakuasi tsunami. Jika kamu tidak mengetahui jalur
evakuasi, bergeraklah ketempat yang lebih tinggi. Ingat, ketinggian air genangan akibat
gelombang tsunami, bisa mencapai 24 meter. Adalah tempat tinggi semacam itu yang bisa
dicapai dalam waktu singkat.
I Gede 42
Suarthika
Jika kamu yakin bahwa tanda-tanda yang kamu temui adalah tanda-tanda terjadinya
gelombang tsunami, peringatkan semua orang. Ajaklah keluarga dan orang-orang sekitarmu
ikut menyelamatkan diri.
Jika tidak menemukan dataran tinggi, carilah gedung tinggi yang konstruksinya kuat. Paling
tidak terdiri atas tiga lantai. Jangan pilih gedung yang kelihatan rapuh dan sudah tua.
Berlindunglah dilantai yang aman, tunggulah disana sampai air tsunami benar-benar surut.
Setelah air surut, kamu mungkin berniat kembali kerumah. Berhati-hatilah, jangan melewati
jalan-jalan atau daerah yang rusak. Ikuti himbauan dari pemerintah atau regu penyelamat.
Jika kamu sudah sampai dirumah, jangan langsung masuk. Waspadai jika ada bgian rumah
yang roboh atau lantai yang licin. Jangan lupa mengecek anggota keluargamu satu persatu.
Hindari instalasi atau kabel listrik.
Sesudah tsunami banyak orang mengalami tekanan baik secara fisik maupun mental.
Berikanlah dukungan pada keluarga dan teman-temanmu, terutama yang mengalami banyak
penderitaan, pengalaman mengerikan, dan kehilangan. Jagalah kesehatanmu sendiri dengan
pola makan dan istirahat yang baik, sehingga kamu bisa membantu orang lain.
Untuk mendapatkan bantuan dan informasi, datanglah keposko bencana PMI. Jalinlah
komunikasi dan kerjasama dengan warga sekitar kita. Jika kamu cukup kuat, bantulah
keluarga atau tetanggamu yang lebih lemah. Bersiaplah kembali kekehidupan yang normal.
Dalam 100 tahun terakhir, paling tidak terjadi 75 kali gelombang tsunami di Indonesia
INGAT!
Greenbelt atau sabuk hijau adalah hutan yang terletak disepanjang pantai. Greenbelt di pantai yang
rawan tsunami dapat meredam dampak bencana. Untuk keamanan seharusnya greenbelt
dipertahankan untuk melindungi pemukiman. Dengan adanya greenbelt yang membatasi antara
pantai dan pemukiman, gelombang yang datang akan berkurang energinya. Greenbelt berfungsi
sebagai pemecah ombak. Pada 1999, tsunami yang terjadi di Banyuwangi, banyak korban berasal
dari pemukiman nelayan dekat pantai, sedangkan pemukiman yang terletak dibelakang hutan
selamat berkat greenbelt.
5. LONGSOR
I Gede 43
Suarthika
Selain banjir, tanah longsor juga sering terjadi di Indonesia, terutama pada musim hujan. Tanah
longsor adalah kejadian pergerakan tanah, batuan atau material lainnya dalam jumlah besar secara
tiba – tiba atau berangsur-angsur yang umumnya terjadi pada daerah terjal yang tidak stabil.
Penyebab utama tanah longsor adalah gravitasi, tetapi volumenya yang besar dipengaruhi oleh
bergbagai faktor alam dan manusia.
Faktor alam meliputi ; (1) kondisi geologi yaitu batuan lapuk, kemiringan tanah, unsur atau jenis
lapisan tanah, gempa bumi, gunung api dll. (2) kondsi iklim yaitu curah hujan yang tinggi, (3) kondisi
topografi yaitu kemiringan permukaan tanah, seperti lembah, lereng dan bukit, (4) kondisi tata air
yaitu akumulasi volume atau massa air, pelarutan dan tekanan hidrostatika dll.
Sedangkan faktor manusia, antara lain berbagai kegiatan yang dapat mempengaruhi terjadinya
tanah longsor. Misalnya pemotongan tebing pada penambangan dilereng yang terjal, penimbunan
tanah urugan didaerah lereng, sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman,
pengembangan wilaya melanggar aturan tata ruang, sistem drainase yang buruk dll.
Materila yang dibawa tanah longsor bisa berupa tanah, bebatuan, lumpur, sampah dll.
Kecepatannya beragam, ada yang perlahan, ada juga yang mencapai puluhan kilometer per jam.
Maka dampak longsor juga dapat merugikan secara kemanusiaan maupun ekonomi. Longsor dan
material yang dibawanya bisa membuat kita kehilangan harta, tempat tinggal dan menelan korban
jiwa.
I Gede 44
Suarthika
selama alirannya. Longsor jenis ini banyak menelan banyak korban karena aliran tanahnya
dapat meluas.
D E F
5.2 Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Sebelum longsor terjadi
Apakah pernah terjadi longsor didaerah tempat tinggalmu? Bersyukurlah jika tidak pernah
terjadi longsor ditempatmu tinggalmu. Sebab, daerah yang pernah mengalami longsor,
biasanya berpotensi kembali terlintas longsor.
Jika memang ada sejarah terjadi longsor sebelumnya, ajaklah temen-temen disekolah atau
sekitar rumahmu untuk memetakan desa dan sekitarnya. Tandai lokasi yang berpotensi
longsor dan jalur longsorannya. Peta atau denah ini akan membantu kita untuk menentukan
dimana titik yang aman dan berbahaya. Informasikan peta ini pada anggota keluargamu,
temen-temen disekolah, dan para tetangga.
Pada peristiwa longsor yang dipengaruhi kondisi alam kita tidak dapat berbuat banyak.
Namun, untuk longsor yang disebabkan factor manusia, kita dapat melakukan langkah-
langkah pengurangan resiko, misalnya melakukan gerakan penanaman pohon dilereng yang
rawan longsor.
Pelajarilah apa yang mejadi tanda-tanda terjadinya tanah longsor. Biasanya longsor terjadi
setelah hujan lebat turun terus menerus. Waspadai warna air sungai yang berubah menjadi
lebih keruh. Bisa jadi karena memabawa material longsoran. Demikian juga kalau tiba-tiba
muncul rembesan, mata air atau retakan yang memanjang ditanah. Sebelum longsor, kadang
terjadi runtuhan tanah, batu atau ranting.
Masyarakat yang tinggal didaerah rawan longsor harus melakukan patroli secara bergantian.
Longsor yang terjadi pada malam hari sering menelan banyak korban jiwa. Orang –orang
tidak sempat menyelamatkan diri karena longsoran menimpa pada saat mereka masih tidur.
Jika kita tinggal didaerah yang rawan dan menemukan tanda-tanda tersebut, pertimbangkan
untuk pergi ketempat yang aman untuk sementara.
I Gede 45
Suarthika
Bila memungkinkan bantu orang lain yang lemah seperti orang sakit, balita dan lansia.
Bertahanlah sampai situasi benar-benar aman ditempat yang terlindung. Hubungi pihak yang
terkait dengan penangan bencana misalnya : PMI Cabang terdekat, Satlak PB (Satuan
Pelaksana Penanggulangan Bencana), Polisi dll.
Tetaplah bertahan didaerah yang aman. Ikuti himbauan pemerintah atau petugas untuk
bertahan ditempat yang aman. Jangan kembali ke rumah jika keadaan belum ditetapkan
aman.
Jika mampu bantulah keluarga dan orang-orang lemah seperti manula, orang cacat dan
anak-anak. Mintalah petugas untuk menemukan keluarga atau orang yang kamu kenal yang
belum diketemukan. Longsoran bisa jadi membuat mereka terjebak atau terluka sehingga
tidak dapat bergerak ketempat yang aman.
Bencana longsor kadang-kadang bisa mengubur seluruh desa. Pemerintah dan masyarakat
biasanya merelokasi desa tersebut. Tetaplah optimis untuk bisa membangun hidup baru.
Berilah semangat dan keyakinan pada keluarga dan orang sekitarmu.
Tahukah Kamu ?
Lemahnya daya resap air oleh bebatuan dan tanah dilereng gunung akibat penebangan pohon bisa
mengakibatkan lonsor. Demikian juga timbunan yang berlebhan misalnya sampah, salju atau abu
dari gunung berapi. Longsor juga bisa disebabkan oleh getaran petir, mesin, lalu-lintas atau
penggunaan bahan peledak.
6. KEBAKARAN
Api sangat penting bagi kehidupan, karena api memberikan banyak manfaat. Api dapat dijadikan
penerangan, memberikan kehangatan dan berfungsi dalam mengolah makanan. Jika banjir adalah
air yang ketinggiannya melebihi batas normal, maka kebakaran adalah api yang tidak dapat
dikendalikan. Api menjadi berbahaya ketika manusia tidak dapat mengendalikannya. Kebakaran bisa
disebabkan oleh faktor alam dan juga kecerobohan manusia.
Rata-rata petir menyambar bumi 100.000 kali perhari, tetapi kebakaran lebih banyak oleh
kecerobohan manusia, seperti kebakaran hutan, membuang putung rokok sembarangan, kompor
yang meledak, korsleting atau hubungan pendek listrik dll.Kebakaran menyengsarakan kehidupan
manusia, binatang dan tumbuhan yang hidup diwilayah tersebut. Kebakaran bahkan dapat
mengganggu keseimbangan ekosistem lingkungan. Kebakaran hutan mengakibatkan hilangnya
pohon-pohon yang mempengaruhi daya serap air. Kebakaran hutan secara tidak langsung dapat
menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor. Kebakaran hutan juga dapat menimbulkan kepulan
asap yang menyebabkan gangguan pernafasan dan penghilatan.
Banyak orang tidak menyadari perilaku atau kebiasaannya dapat mengakibatkan kebakaran.
Kelalaian manusia ini kadang menimbulkan kerugian besar dan korban jiwa
6.1 Jenis Kebakaran
I Gede 46
Suarthika
Di Indonesia, kebakaran dikelompokan sebagai berikut :
1. Kebakaran Kelas A, yaitu kebakaran yang disebabkan benda-benda padat, misalnya kayu,
plastic, kertas, kain dll
2. Kebakaran Kelas B, yaitu kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda yang mudah
terbakar, yang berbentuk cairan seperti minyak tanah, bensin, solar, alcohol dll
3. Kebakaran Kelas C, yaitu kebakaran yang disebabkan oleh listrik dan bahan kimia kering.
4. Kebakaran Kelas D, yaitu kebakaran yang melibatkan bahan bakar logam, seperti titanium,
sodium, magnesium, potasiun dll
Apabila ketiga unsure tadi bersenyawa, terjadilah api. Maka untuk mencegah teerjadinya kebakaran,
kita harus mengendalikan tidak terjadinya persenyawaan antara ketiganya.
Ketika kita berada dialam terbuka, udara dan benda-benda yang mudah terbakar ada dimana-mana.
Maka dari itu, tidak aneh kebakaran hutan sering terjadi dimusim kemarau. Pergesekan antara
rumput kering yang menimbulkan panas, menimbulkan kobaran api yang sulit untuk dikendalikan.
Jika kita berada didalam sebuah bangunan, pahami selalu dimana letak pintu keluar, pintu darurat
dan tangga darurat. Di banyak gedung disediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) atau fire
extinguisher, yang dekenal juga sebagai “racun api”. Bentuknya berupa tabung, biasanya berwarna
merah atau perak. APAR disimpan ditempat yang mudah dijangkau, kadang dilindungi kotak kaca
yang mudah dihancurkan, jika keadaan darurat terjadi.
APAR adalah peralatan yang mudah dibawa kemana-mana (portable), kadang-kadang dioperasikan
dengan roda, yang berisi bahan pemadam kebakaran. APAR berisi bahan bertekanan tinggi, yang
tujuannya dapat disemprotkan untuk memadamkan kebakaran. APAR memiliki berbagai ukuran
yang disesuaikan dengan besar kecil risiko kebakaran disuatu bangunan. Ukuran APAR di pabrik yang
menggunakan mesin – mesin akan lebih besar daripada yang disediakan digedung perkantoran.
APAR memiliki media pemadam sesuai dengan jenis kelas kebakarannya, antara lain :
Bahan kimia kering (dry chemical). Media yang digunakan yaitu partikel-partikel kimia yang
dicampur secara khusus sehingga dapat menyerap panas. Bahan kimia ini akan merusak
reaksi kimia pembakaran dengan membentuk selaput pada permukaan bahan yang terbakar.
Kebakaran kelas A, B, dan C dapat dipadamkan dengan menggunakan APAR yang
menggunakan bahan kimia kering.
Busa (foam) atau Aqueous Film Forming Foam (AFFF). Media yang digunakan adalah
campuran busa yang dilarutkan dalam air. Busa ini berfungsi sebagai penghalang udara
dengan uap bahan bakar dengan membentuk lapisan hidrokarbon pada permukaan bahan
bakar. Biasanya digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas D.
Halon. Media yang digunakan adalah senyawa gas hidrokarbon yang gugus hidrogennya
diganti dengan atom halogen atau atom bromine. Karena sifat halon yang stabil, ia dapat
mengikat oksigen sehingga memutus rantai reaksi kimia pada proses pembakaran. Halon
I Gede 47
Suarthika
digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas C. Tetapi karena sifatnya yang merusak
ozon, halon jarang digunakan di Indonesia.
Karbondioksida (CO2). Media yang digunakan adalah gas karbondioksida, karena gas ini
dapat menyingkirkan oksigen dari bahan yang terbakar dan memisahkan dari bahan bakar.
Karbondioksida lebih berat dibandingkan dengan oksigen, maka yang digunakan adalah
karbon dioksida cair dengan tekanan tinggi. Karbondioksida ini bersuhu -78 derajaat Celcius,
sehingga juga mampu memadamkan dengan mendinginkan. Media ini digunakan untuk
kebakaran kelas C.
Air. Media yang digunakan adalah air murni yang disimpan dalam tabung bertekanan.
Tabung APAR dengan media air biasanya berwarna perak. Media ini digunakan untuk
kebakaran kelas A.
Bubuk (powder). Media yang digunakan adalah campuran antara sodium klorid fan material
thermoplastik. Media ini dugunakan untuk kebakaran kelas D.
Kimia basah (wet chemical). Media yang digunakan adalah campuran berbahan dasar
potassium asetat, yang digunakan untuk memadamkan bahan yang dugunakan dalam proses
memasak. Campuran ini akan mendinginkan bahan yang terbakar dan membentuk lapisan
anatara api dan udara.
APAR memiliki kemampuan jangkauan yang berbeda sesuai dengan media yang digunakan dan
ukurannya. Perhatikan arah angin sebelum menyemprotkannya. Jangan berlawanan, semprotkan
searah dengan hembusan angin. Tetaplah tenang . setiap APAR biasanya dilengkapi dengan cara
penggunaannya. Bertindaklah tepat dan cepat.
Selain APAR, untuk memadamkan kebakaran gedung-gedung, taman-taman dan jalanan, biasanya
dilengkapi dengan hydran. Hydran adalah cadangan air yang dapat digunakan oleh pemadam
kebakaran.
Gedung-gedung ada juga yang dilengkapi dengan detektor asap, alarm kebakaran dan sprinkler.
Detektor asap dan alarm kebakaran akan memberitahukan secara otomatis jika ada asap atau api
didalam gedung. Sedangkan sprinkler akan secara otomatis memancarkan air jika terjadi pemanasan
pada suhu dimana sprinkler ditempatkan. Alat-alat ini memang membantu untuk mencegah
kebakaran dan mengurangi resikonya. Tetapi lebih penting lagi adalah jika setiap orang
berkesadaran untuk selalu berhati.
Tahukah kamu?
Cara menggunakan APAR, disingkat PASS
1. Pull, tarik pin hingga segel putus atau terlepas. Pin terletak diatas tabung APAR. Tanpa
menarik pin, kita tidak dapat menekan handle sehingga isi tabung keluar.
2. Aim, arahkan nozzle kearah pusat api
3. Squeeze, tekan handle untuk mengeluarkan atau menyemprotkan isi tabung. Pada beberpa
merk, letak handle pada ujung nozzle.
4. Sweep, sapukan nozzle yang kita pegang kekiri dan kekanan api. Pastikan media yang kita
gunakan dapat secara merata mengenai sumber api.
I Gede 48
Suarthika
6.3 Bertindak Tepat Saat Kebakaran
1. Pahami bangunan dimanapun kamu berada. Ingat-ingat dimana jalann keluar atau pintu
darurat. Perhatikan juga letak alat pemadam api ringan (APAR) atau tombol alarm
kebakaran.
2. Jika kamu mendengar tanda bahaya kebakaran seperti asap dan bunyi alarm, jangan panik
dan tetap tenang. Hubungi segera petugas penyelamat untuk mendapat pertolongan.
3. Jika kamu terjebak didalam ruanagan, tutup celah pintu dengan kain atau handuk basah.
4. Merangkaklah dibawah asap, bernafasla pendek-pendek
5. Mintalah pertolongan, beritahukanlah dimana posisi kamu berada, cobalah menarik
perhatian regu penyelamat misalnya dengan mengibaskan kain.
7. KEKERINGAN
Air penting dalam kehidupan kita. Bayangkan saja jika air yang dibutuhkan untuk minum, mandi,
mencuci dll. Tiba-tiba berkurang persediaan bahkan habis. Kamu pasti dapat membayangkan betapa
sulitnya hidup tanpa air.
Kekeringan adalah matinya sumber-sumber air. Bencana kekeringan terjadi, ketika ketersediaan air
jauh dibawah kebutuhan baik untuk rumah tangga, pertanian maupun kegiatan ekonomi dan
I Gede 49
Suarthika
lingkungan. Bencana kekeringaan juga dapat dipengaruhi oleh tingkat kelembaban, jangka waktu
dan luas daerah tersebut.
Sedangkan sebab non-alamiah atau akibat ulah manusia, antara lain ; ketidakpatuhan pada aturan
yaitu pola tanam atau pola penggunaan air, perusakan kawasan tangkapan air baik penebangan
pohon, pengembangan pemukiman dll.
8. TOPAN
Angin adalah gerakan udara dari daerah yang tertekan tinggi ke daerah yang tertekan rendah. Angin
memberikan banyak manfaat, misalnya membantu penyerbukan tanah dan sebagai sumber energy.
Namun ketika kekuatan besar, angin dapat mengakibatkan bencana.
Angin yang bertiup kencang dan berkekuatan besar, angin topan. Kata topan berasal dari kata
“taifun” bahasa china tai feng dan bahasa yunani typhoon. Angin topan sesuai dengan kekuatan dan
tempat bertiupnya memiliki nama yang berbeda-beda.
Penamaan angin topan bertujuan untuk membedakan dan menghindari kebingungan. Pada saat
yang sama terkadang beberapa angin topan bertiup. Misalnya di Bangladesh disebut cycloon (siklon),
di Amerika Hurricane (hurikan), dijawa disebut anginn puyuh atau puting beliung dll.
Kecepatan anginn topan lebih dari 120 km/jam. Angin topann sering terjadi didaerah tropis diantara
garis balik utara dan selatan, tetapi tidak terjadi di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan
garis khatulistiwa.
Angina topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu system cuaca. Angina paling kencang
yang terjadi di daerah tropis umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah
system tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 km per jam. Di Indonesia angina
topan juga disebut badai.
I Gede 50
Suarthika
Badai terjadi karena gangguan pada atmosfer, yang sangat dipengaruhi oleh cuaca. Badai ditandai
dengan angina kencang, petir, kilat dan hujan lebat. Badai bisa juga disertai curahan salju, es atau
pasir.
Angina topan yang disertai badai dapat mengangkat dan memindahkan benda – benda yang tidak
stabil, merusak jaringan listrik, menghancurkan bangunan dan menyebabkan erosi di daerah pesisir.
Maka selain memantau prakiraan cuaca, sangat penting bagi kita melakukan langkah-langkah
kesiapsiagaan sebagai berikut :
1. Pelajari dan kenali tanda – tanda akan terjadinya topan yaitu awan gelap, tebal, dan tampak
menakutkan, petir dan kilat dari kejauhan.
2. Kenali jalur – jalur cepat dan aman ke tempat pengungsian.
Jika derah tempat tinggalmu rawan angin topan, maka ajaklah seluruh keluarga untuk
mempertimbangkan tindakan berikut ini :
3. memperkuat struktur bangunan rumah yang memenuhi syarat teknis untuk mampu
bertahan terhadap gaya angina
4. Membangun fasilitas perlindungan atau penampungan sementara jika angin topan terjadi,
biasanya diruang bawah tanah.
5. Mengamankan benda – benda yang mudah terbang, sehingga tidak membahayakan jika
angin topan terjadi.
6. Para nelayan sebaiknya selalu menambatkan perahu erat – erat.
Tahukah Kamu??
Setelah badai, bisa jadi air bersih kita tercemar. Berhati-hatilah dalam mengkonsumsi air. Jangan
sampai kita sakit. Setelah bencana kita perlu bekerja untuk kembali kehidup normal. Gunakan
telepon untuk urusan yang penting atau darurat saja. Jaringan telepon sangat terbatas setelah
bencana terjadi. Urusan-urusan darurat yang harus didahulukan terutama untuk menyelamatkan
manusia dan mengurangi kerugian.
I Gede 51
Suarthika
benar aman. Hindari menyalakan korek api, aliran gas atau listrik bisa jadi ada kebocoran gas atau
kerusakan kabel listrik.
Periksalah bagian – bagian rumahmu, mungkin ada bagian yang rusak dan membahayakan, seperti
atap yang runtuh, pipa gas yang bocor dll. Ikuti terus perkembangan pasca bencana dan
bekerjasamalah dengan masyarakat sekitarmu. Hindari berpergian ke daerah -daerah yang
berbahaya.
9. Gunung Api
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lapisan kerak bumi utama yaitu, lempeng Eurasi, Pasifik dan
Indo-Australia yang masing – masing bergerak kearah yang berbeda. Pergerakan yang terjadi sejak
jutaan tahun lalu inilah, yang menyebabkan adanya rangkaian gunung api.
Gunung Api tersebar diberbagai wilayah di Indonesia. Sebagian besar gunung api itu, adalah gunung
api aktif. Volcano dalam Bahasa Inggris berasal dari Bahasa Yunani “vulcanus” atau “Vulcan” yang
artinya gunung api.
Letusan gunung api adalah endapan magma yang keluar akibat dorongan gas yang bertekanan tinggi
dari perut bumi. Letusan gunung api membawa batu dan abu yang dapat menyembur sampai 18 km
sedangkan aliran lavanya bisa mencapai jarak 90 km.
Tingakt bahaya gunung api tergantung pada sifat erupsi atau letusannya, keadaan lingkungan
sekitarnya, kepadatan penduduk, serta sifat gunung api tersebut. Dalam kondisi tertentu, letusan
I Gede 52
Suarthika
gunung api juga dapat menyebabkan kebakaran hutan, menyebarkan gas beracun, gempa bumi dan
gelombang tsunami.
Dengan melakukan pengawasan, pemerintah dapat memberikan peringatan jika gunung api mulai
membahayakan kehidupan masyarakat sekitarnya.
Tahukah Kamu ?
Pada 1863, letusan gunung krakatau terdengar sampai ke Myanmar dan Australia. Dentuman
suaranya setara dengan 21.547,6 kali letusan bom atom. Tercatat 36.000 orang meninggal dunia.
Pada 10 april 1815, gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat meletus. Dampak letusaanya
menyebabkan terjadinya penurunan suhu global karena abu yang dilontarkan menghalangi sinar
matahari. Tahun itu adalah tahun tanpa musim panas. Gunung Agung di Bali, meletus sebanyak 4
kali pada tahun 1808, 1821, 1843 dan 1963. Letusan paling bersejarah adalah pada tanggal 18
februari 1963, yang menewaskan 1.148 orang.
Meskipun pemerintah melakukan pengawasan penuh pada gunung yang aktif, bukan berarti kita
tidak waspada. Jika kita tinggal dekat dengan gunung api, kita mengenali tanda tanda letusan.
Waspadai juga daerah-daerah yang berbahaya. Ketahuilah cara-cara mendapatkan informasi
mengenai status gunung api di tempat tinggal kita.
I Gede 53
Suarthika
1. Ikut jika ada himbauan mengungsi. Jangan berdiam ditempat yang berbahaya. Ikuti jalur
evakuasi yang sudah ditentukan. Jangan melewati lembah yang dilalui aliran sungai.
2. Sebelum mengungsi, tutuplah pintu dan jendela, matikan alat-alat listrik dan bawalah
perbekalan makanan yang ada dirumah.
3. Jika terjebak diluar lindungi dirimu dari benda-benda yang disemburkan oleh letusan gunung
api, carilah tempat berlindung. Waspadai juga aliran lahar jika kamu berada didaerah aliran
sungai.
4. Lindungi juga dirimu dar hujan abu, kenakan baju dan celana panjang, kaca mata, masker
atau penutup wajah dan topi.
5. Jika tidak ada masker, gunakan sapu tangan yang dibasahi untuk menutup hidung.
INGAT!
Lahar yang bergerak dialiran sungai dapat sangat berbahaya. Jika permukaan air sungai tampak
meningkat, selamatkan dirimu ke daerah yang lebih tinggi. Kecepatan lahar bisa mencapai 32 sampai
65 km per jam. Dan sebarannya bisa mencapai 80 km dari puncak gunung.
Karena berbagai mineral yang dikandung gunung api, tanah disekitarnya subur dan baik sekali untuk
pertanian. Tanah yang subur juga membuat daerah sekita gunung api memiliki kekayaan flora dan
fauna serta pemandangan yang indah. Gunung api sering menjadi tempat tujuan wisata.
10.ABRASI
Pengikisan pantai dikenal dengan “abrasi”, yaitu sebuah proses berkurangnya daratan yang
disebabkan oleh gelombang laut. Abrasi juga sering disebut erosi pantai.
Pengikisan pantai terjadi secara alamiah. Tetapi, dengan terganggunya kesimbangan misalnya
berkurangnya hutan bakau dan terumbu karang. Pengikisannya menjadi tidak terkendali. Tak jarang
proses abrasi menjadi bencana.Sebagian besar pengikisan pantai yang terjadi adalah akibat rusaknya
tanaman bakau disepanjang bibir pantai. Bayangkan jika ombak yang tampak begitu indah, sedikit
demi sedikit mengikis pantai dan daratan yang ada. Pulau tempat kita tinggal sedikit demi sedikit
terkikis. Rusakya terumbu karang juga bisa menambah pengikisan pantai.
Lakukan sekarang!
I Gede 54
Suarthika
1. Menjaga kebersihan pantai baik dari sampah organik maupun non-organik.
2. Tidak merusak lingkungan pantai, apalagi menghancurkan terumbu karang.
Tahukah kamu?
Di Kalimantan Barat, pada 1980-an kecepatan abrasi mencapai sungai di Dusun Nanga Sungai dan
Desa Sejaung, Kecamatan Hembaloh Hilir, 350 Jiwa terancam longsor yang disebabkan abrasi sungai.
Abrasi membentuk dua arus sungai baru yang mengelilingi pemukiman.
Yang termasuk GRK antara lain ; Karbondioksida (CO2), Dinitroksida (N2O), Metana (CH4),
Sulfurgeksafluorida (SF6), Perfluorokarbon (PFC) da Hidrofluokarbon (HFCS). Dengan panel cahaya ini
, bumi hangat dan dapat dintinggali. Tetapi kian hari jumlah GRK semakin bertambah, sehingga bumi
makin panas.
Para ahli menemukan bahwa setiap 30 tahun, iklim kita mengalami perubahan. Dari dekade ke
dekade, perubahan iklim benar- benar terjadi. Saat ini musim hujan dan musim kemarau menjadi
tidak tentu. Suhu bumi semakin panas, badai, banjir, kekeringan semakin sering terjadi dimana-
mana. Ketika iklim berubah, semakin banyak bencana terjadi. Kita harus melakukan adaptasi
perubahan iklim.
Ketika para ilmuan mulai memberikan perhatian khusus pada permasalah perubahan ilkilm, mereka
lebih banyak menyoroti persoalan pemanasan global. Banyak perliku manusia yang menyebabkan
pemanasan global. Mungkin sulit untuk dibayangkan bagaimana manusia dapat menyebabkan
perubahan pada iklim di Bumi.
Selama berjuta-juta tahun lamanya, perubahan iklim berjalan secara alamiah. Tetapi dengan adanya
revolusi industri, manusia mulai memberikan pengaruh yang lebih banyak pada perubahan iklim dan
kerusakan lingkungan. Revolusi industri adalah pada saat manusia mulai menggunkan mesin untuk
mempermudah hidupnya. Revolusi ini dimulai pada sekitar 200 tahun lalu dan mengubah gaya hidup
manusia.
Sebelumnya, manusia hanya melepas sedikit gas ke atmosfer, namun saat ini bersamaan dengan
tingginya pertumbuhan penduduk, pembakaran bahan bakar fosil dan penebangan hutan, manusia
mempengaruhi perubahan komposisi gas di atmosfer secara besar-besaran.Semenjak revolusi
industry, kebutuhan energi untuk menjalankan mesin terus meningkat.
Coba kamu renungkan berapa jenis energi yang kamu butuhkan untuk memasak makanan? Mulai
dari berbelanja, menggunakan alat-alat memasak, sampai kalau kamu perlumenyimpan makanan di
dalam lemari es. Semakin modern kehidupan manusia, semakin banyak energi yang digunakan.
I Gede 55
Suarthika
11.2 Apakah Dampaknya Dalam Kehidupan Kita?
Pemanasan global memberikan dampak langsung dan tidak langsung pada kehidupan kita.
Masyarakat yang tinggal di daerah gersang, pantai, daerah rawan banjir atau dipulau yang kecil,
adalah mereka yang rentan terhadap dampak buruk perubahan iklim.
Indonesia sebagai negara berkembang yang sistem ekonominya tidak stabil, akan lebih rentan pada
dampak buruk perubahan iklim. Beberapa dampak perubahan iklim antara lain :
1. Meningkatnya permukaan laut.
Secara global, permukaan laut telah meningkat antara 10 – 25 centimeter selama 100 tahun
terakhir. Hal dipercaya para ilmuwan karena adanya pemuaian air laut yang diakibatkan
peningkatan suhu bumi. Kita bisa saja mengatakan bahwa 25 centimeter bukan jarak yang
besar, tetapi bayangkanlah karena dua pertiga permukaan bumi adalah lautan.
2. Banjir
Banjir terjadi dimana-mana, terutama disebabkan oleh gelombang badai dan hujan deras
berkepanjangan.
3. Kesehatan
Perubahan iklim menyebabkan meningkatnya berbagai penyakit. Iklim yang hangat dan
lembab, yang menguntungkan nyamuk, meningkatkan kasus malaria dan demam berdarah.
4. Kerusakan infrastruktur
Peningkatan permukaan laut misalnya dibeberapa tempatbahkan merendam jalan raya.
Iklim yang ekstrem juga bisa merusak bangunan.
5. Kebakaran hutan
Cuaca yang tidak tentu seperti musim kemarau yang panjang menimbulkan kebakaran hutan
diberbagai tempat.
6. Kegagalan panen
Ketika hujan jarang turun atau turun dengan pola yang tidak tentu. Pertanian menderita
dampak buruk perubahan iklim. Para petani harus mempelajari kembali cara-cara baru yang
disesuaikan dengan terjadinya perubahan iklim.
I Gede 56
Suarthika
3. Jagalah Lingkungan, salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan. Jangan biarkan
sampah menjadi tempat bersarang tikus, dan selokan menjadi sarang nyamuk. Hindarkan
diri dan keluargamu dari resiko terjangkit penyakit akibat perubahan iklim. Tanamlah lebih
banyak pohon dihalaman, terutama didaerah perbukitan yang rawan longsor.
4. Ayo Siaga!, Meskipun sekuat tenaga menghentikan peningkatan GRK, perubahan iklim telah
terjadi. Atmosfer kita telah tercemar selama puluhan tahun. Mari ajak masyarakat sekitar
kita untuk siaga. Terutama masyarakat yang paling rentan terkena dampak buruk perubahan
iklim. Ajaklah semua orang melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan. Kini saatnya kamu
berperan!
INGAT!
Iklim adalah rata-rata peristiwa cuaca disuatu daerah tertentu dalam jangka waktu yang panjang.
Sebagai contoh, musim dingin di New York, Amerika Serikat rata-rata dingin dan bersalju. Sedangkan
cuaca menggambarkan apapun yang terjadi di alam pada suatu waktu tertentu di suatu tempat
tertentu.
Cuaca adalah sesuatu gejala alam yang terjadi dari meni kemenit. Cuaca dapat berubah drastis
dalam waktu yang singkat. Contohnya, bisa aja terjadi hujan satu jam lamanya dan mendadak langit
cerah dan terang. Cuaca adalah yang prakiraanya dapat kita saksikan di televisi. Yang termasuk cuaca
adalah perubahan harian dalam kelembaban, tekanan udara, temperatur dan kondisi angin disuatu
lokasi tertentu. Dapatkah kamu menggambarkan cuaca hari ini?
Iklim menggambarkan total cuaca yang terjadi selama satu periode tertentu dalam setahun disuatu
tempat tertentu, yang termasuk didalamnya adalah kondisi cuaca rata-rata, musim (dingin, panas,
semi, gugur, hujan, dan kemarau), dan gejala alam khusus (seperti tornado dan banjir). Iklim
memberitahu kita bagaimana tinggal didaerah tertentu. Bogor kota hujan, Jakarta panas dan
Bandung sejuk. Jadi, bagaimana iklim ditempat tinggalmu.
12.KONFLIK SOSIAL
Dalam kehidupan sehari-hari, kadang terjadi perselisihan antar individu atau kelompok masyarakat.
Jika perselisihan tiu menimbulkan masalah dalam waktu lama, kita mengenalnya dengan istilah
konflik. Konflik berasal dari Bahasa latin configere yang artinya saling memukul. Secara sosiologis,
konflik diartikan sebagai proses social antara dua orang atau lebih, dimana salah satu pihak berusaha
meniadakan pihak yang lain atau membuatnya tidak berdaya.
Tidak ada satu masayarakatpun yang tidak pernah mengalami konflik. Konflik didalam masayarakat
wajar terjadi. Tetapi akan sangat merugikan konflik diwarnai oleh kekerasan.Ada beberapa jenis
konflik antara lain ; (1) Konflik antar pribadi, (2) Konflik antar kelompok social, (3) konflik antar
kelompok yang tidak terorganisir dengan kelompok terorganisir dan (4) konflik nasional atau perang
saudara.
Konflik antar pribadi bisa berkembang menjadi konflik antar kelompok social. Jika konflik
berkepanjangan dan diwarnai kekerasan akan banyak kerugian yang diderita.
I Gede 57
Suarthika
2. Retaknya hubungan, Pada saat konflik, kelompok-kelompok yang saling bertentangan akan
menghindari hubungan dan kerjasama. Jika mereka dapat menekan kebutuhan akan kerja
sama itu, konflik mereka akan saling meruncing. Masing-masing merasa benar dan tidak
membutuhkan kelompok yang lain. Kadang-kadang demi mempertahankan itu, kebutuhan
akan diabaikan atau dikorbankan.
4. Kerugian harta benda dan hilangnya jiwa manusia,Jika perasaan dendam dan kebencian
bertemu dengan kekerasan, maka kerugian harta benda dan jiwa, sering terjadi. Kelompok-
kelompok yang bertentangan tidak segan-segan berupaya meniadakan kelompok yang lain,
meskipun harus dengan cara kekerasan.
5. Dominasi atau penaklukan, Jika salah satu kelompok yang bertikai lebih kuat. Maka
kelompok itu akan mendominasi atau menaklukan kelompok yang lain. Kadang satu
kelompok masyarakat menginginkan leyapnya kelompok yang lain, atau hilangnya pendapat,
pendirian atau tradisi kelompok yang ditaklukannya.
3. Perbedaan kepentingan, Orang melakukan sesuatau sesuai dengan kepentingan. Selalu ada
alasan dan tujuan yang ingin dicapainya. Perbedaan kepentingan ini kemudian juga
menghasilkan pertentangan yang berujung konflik. Misalnya perbedaan kepentingan antara
pengusaha dan buruh. Pengusaha selalu menginginkan keuntungan yang besar dan buruh
menginginkan penghasilan yang sebesar-besarnya. Pertentangan atau konflik semacam ini
selalu terjadi diberbagai tempat di dunia.
4. Perubahan nilai dalam masyarakat, Orang terkadang sulit menerima perubahan. Apalagi
jika dalam waktu singkat, bahkan mendadak. Misalnya saja proses industrialisasi, mengubah
masyarakat dari gotong royong dan kekeluargaan menjadi individualistis dan materialistis.
Orang-orang yang mendukung situasi lama akan bertentangan dengan orang yang memilih
perubahan.
I Gede 58
Suarthika
Konflik tidak akan terjadi jika orang dapat saling menghargai perbedaan. Ketika dua kelompok yang
bertentangan mencapai saling pengertian, mereka akan mencoba menenangkan konflik.
Pada peakasanan opersional dilapangan, BPBD tingkat kota/kabupaten dapat membentuk satuan
tugas penanganan bencana dan pengungsi untuk melakukan upaya penyelamatan korban bencana,
pelayanan kesehatan, pemberian bantuan sosial dan pelayanan umum kepada korban bencana.
I Gede 59
Suarthika
Merujuk pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 246 tahunn 1963, salah satu tugas
pokok PMI adalah memberikan pertolongan dan bantuan kepada korban bencana apapun sebabnya
tanpa membedakan agama, bangsa, suku bangsa, golongan, warna kulit, jenis kelami dan bahasa.
Penangan korban bencana bukan hanya saat terjadinya bencana namun juga dilakukan pada
sebelumm dan sesudah bencana terjadi. PMI telah melakukan upaya kesiapsiagaan dan
pengurangan risiko dampak bencana yang bertujuan menurunkan kerentanan masyarakat dengan
meningatkan kapasitas yang ada. Peningkatan kesadaran akan upaya-upaya awal tersebut telah
dimulai sejak dini kepada anggota PMR disekolah- sekolah. Pada tingkat operasional, PMI Cabang
mengkoprdinir Korps Sukarela (KSR) dalam hal penyebaran informasi kesiapsiagaan dan
pengurangan risiko di wilayah kerjanya.
Saat bencana terjadi, PMI disetiap tingkatan membentuk tim tanggap darurat yang dinamakan Tim
Satgana (Satuan Tugas Penanganan Bencana). Tim ini beranggotakan unsur pengurus, staf dan
relawan yang telah mendapatkan pelatihan manajemen tanggap darurat bencana disetiap tingkatan
PMI.***
I Gede 60
Suarthika
KEPEMIMPINAN
“Ada dua persimpangan jalan dihutan dan aku memilih jalan yang lebih jarang dilewati orang, dan
pilihan itu menghasilkan perbedaan besar” – Robert Frost
“PMR yang berkarakter, terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan dan kepemimpinan PMI”
Jadi pemimpin yuk….!
Ingat!
Setiap orang itu unik, masing-masing pasti punya kelebihan dan kekurangan... Tidak ada salahnya
kan dicoba mulai sekarang, menjadi PEMIMPIN..!!
PEMIMPIN
Pemimpin adalah seseorang yang dapat memberikan pengaruh dan motivasi kepada diri sendiri
maupun orang lain.
MENYAMPAIKAN PESAN
Sebuah proses diskusi, berbicara, bahkan pada saat saling memandang sebenarnya sedang mencoba
menyampaikan sesuatu kepada orang lain.. saat itu kita sedang melakukan suatu proses yang sering
disebut komunikasi..
KOMUNIKASI
Cara komunikasi:
1. Verbal -> Menggunakan bahasa lisan atau tulisan.
2. Non Verbal -> Melalui gerak bahasa tubuh, bahasa isyarat, sikap, ekspresi wajah.
UNSUR KOMUNIKASI
Dalam proses komunikasi ada beberapa unsur yang harus ada:
1. Pesan
2. Media/saluran
3. Komunikator (pengirim pesan)
4. Umpann Balik
5. Komunikan (penerima pesan)
PENDUKUNG KOMUNIKASI
Beberapa hal yang mendukung komunikasi:
1. Kenali diri sendiri.
2. Kenali orang lain
I Gede 61
Suarthika
3. Mau mendengarkan.
4. Memberi pernyataan yang jelas.
5. Memberi umpan balik
6. Mau membuka diri
PENGHAMBAT KOMUNIKASI
Kalo tadi yang mendukung komunikasi, ada juga yang menghambat komunikasi, antara lain:
1. Egois.
2. Pemarah.
3. Lingkungan yang buruk
4. Membeda-bedakan status sosial
5. Permusuhan
KERJASAMA
Kerjasama adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama
MANFAAT KERJASAM
1. Kita bisa menyelesaikan tugas dengan waktu yang lebih cepat,
2. Pekerjaan yang berat jadi ringan, dan
3. Kita bisa lebih akrab dengan teman-teman.
Bekerja sama akan menguatkan karakter kita. Yuk kita diskusikan karakter-karakter (kualitas positif)
yang akan kita punya setelah melakukan kerja sama...
KELOMPOK
Membentuk kelompok juga akan memudahkan kerja sama. Tapi sebelum berkelompok, kita harus
sepakati tujuan yang akan kita capai bersama... Setelah masing-masing tau apa tujuan bersama yang
akan dicapai, tentu saja perlu seorang yang akan mengkoordinir dan mengarahkan kita ke tujuan
yang sudah kita sepakati.. Nah orang itu adalah pemimpin kita..
Kelompok yaitu kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi
kearah tujuan bersama.
Motivasi banyak manfaatnya lho.. Kita jadi semangat untuk mencapai tujuan, cita-cita, impian
I Gede 62
Suarthika
GENDER
Peran, sifat, tugas, fungsi dan tanggungjawab laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh
masyarakat karena dipengaruhi oleh budaya
PERAN PMR
PEER LEADER
Anggota PMR Mula dapat memberikan contoh perilaku hidup sehat kepada teman sebaya.
PEER SUPPORT
Anggota PMR Madya diharapkan dapat memberikan dukungan buat teman sebaya untuk
melakukan perubahan perilaku hidup sehat.
PEER EDUCATOR
Teman-teman PMR Wira dapat menjadi pendidik sebaya perilaku hidup sehat.
Ingat ya teman hidup sehat bukan hanya terbebas dari penyakit. Hidup sehat artinya kondisi kita
sehat & aman secara fisik, mental dan sosial
I Gede 63
Suarthika
DONOR DARAH
SUKARELA
Donor Darah Selamatkan Jiwa
Jika seseorang mengalami kecelakaan atau sakit yang menyebabkan kekurangan darah, jiwanya bisa
terancam dan perlu transfusi darah.
I Gede 64
Suarthika
Transfusi Darah = Proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat dan memenuhi persyaratan
ke orang yang membutuhkan.
Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap atau komponen darah.
Darah lengkap = Darah yang mengandung seluruh komponen darah.
Komponen darah terdiri dari plasma darah, sel darah merah, sel darah putih dan keping keping
darah.
INGAT!
Darah yang telah diambil harus mengalami pengujian untuk memastikan bebas dari penyakit
menular seperti HIV/AIDS, Hepatitis, dan Sifilis. Setelah itu, darah disimpan untuk menunggu
digunakan.
I Gede 65
Suarthika
4. Asisten Transfusi Darah (ATD) yang terampil dan berpengalaman akan mengambil darah
calon donor sehingga pengambilan darah dapat berlangsung dengan cepat (±10 menit) dan
aman.
5. Calon donor mendapatkan kartu tanda anggota donor darah. Kartu ini sebagai bukti bahwa
pemilik telah mendonorkan darahnya.
INGAT!
Setelah 2,5 - 3 bulan datang kembali ke UTD untuk donor darah.
I Gede 66
Suarthika
REMAJA SEHAT
PEDULI SESAMA
Kalau Remaja Hidup dengan kebiasaan hidup Sehat, Remaja belajar bersikap baik terhadap tubuh
mereka sendiri
Betapa menyenangkan jika kita sehat. Orang yang sehat selalu tampak bugar dan merasa lebih baik.
Jika kamu sehat, kamu mempunyai energi untuk bisa melakukan banyak kegiatan seperti sekolah,
beraktivitas, dan menikmati kesenangan dengan teman-temanmu.
4 DIMENSI
Dimensi Fisik (Tubuh)
Olah raga, makan – makanan sehat, cukup tidur dan bersantai.
Dimensi Otak (Mental)
Membaca, mendidik, menulis, belajar keahlihan – keahlihan baru
Dimensi Rohani (Jiwa)
Bermeditasi, menulis jurnal, berdoa, menyimak media yang berkualitas
Dimensi Emosional (Hati)
Menjalin hubungan, memberikan pelayanan, tertawa
KEBERSIHAN
Keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah, dan bau.
KESEHATAN
Keadaan sehat dan aman secara fisik, mental, dan sosial.
I Gede 67
Suarthika
Kualitas diri kamu sebagai remaja tercermin dari pengetahuan, sikap, dan perilakumu dalam
menjaga kebersihan dan kesehatan diri, antara lain dengan mandi secara teratur setidaknya 2x
setiap hari, menyikat gigi setiap selesai makan, mencuci tangan apabila akan menggunakan tangan
untuk mengambil makanan dan setelah BAB dan BAK, menggunakan pakaian yang bersih, menjaga
pola hidup bersih dan sehat, tidak menyebarkan kotoran dan menularkan kuman penyakit bagi diri
sendiri maupun orang lain, serta menjaga lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan tempat
tinggalmu agar tetap bersih dan sehat
Dengan semakin banyak mengetahui manfaat menjaga kebersihan dan kesehatan, serta akibat yang
ditimbulkan dari kurang pedulinya kita menjaga kebersihan dan kesehatan, perubahan yang
diharapkan terjadi adalah adanya karakter positif remaja dalam menjaga kebersihan dan kesehatan
yang juga memberikan dampak kepada keluarga, sekolah dan masyarakat.
Info gizi
Apakah keluargamu adalah Keluarga Sadar Gizi?
Keluarga yang berperilaku gizi seimbang, mampu mengenali dan mengatasi masalah gizi anggota
keluarganya.
Perilaku Gizi Seimbang adalah pengetahuan, sikap dan Praktek keluarga meliputi mengkonsumsi
makanan seimbang dan berperilaku hidup sehat
Makanan Seimbang adalah pilihan makanan keluarga yang mengandung semua zat gizi yang
diperlukan masing-masing anggota keluarga, dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan, dan
bebas dari pencemaran.
Zat gizi merupakan kebutuhan sehari-hari, terdiri dari bahan-bahan yang mengandung nutrisi tinggi
Zat gizi:
Sumber tenaga/kalori adalah kelompok hidrat arang, terdapat dalam beras, jagung, kentang,
ubi, singkong
Sumber protein dapat berupa protein hewani (daging, ikan) dan nabati (tahu, tempe)
Sumber lemak berupa lemak hewani dan lemak nabati
Sumber vitamin terdapat pada buah dan sayur – mayur
Sumber mineral
Sumber air
I N G A T !!!
SELALU PERIKSA TANGGAL KADALUWARSA MAKANAN ATAU MINUMAN
I Gede 68
Suarthika
Berat Badan (KG)
IMT =
Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)
Arti IMT
< 17 = Sangat Kurus
17,0 – 18,4 = Kurus
18,5 – 25,0 = Normal
25,1 – 27,0 = Gemuk
> 27,0 = Sangat Gemuk
Contoh :
Pak Hadi umur 42 tahun, Tinggi Badan 168 cm, Berat Badan 76 Kg.Sesuai rumus, IMT Pak Hadi dapat
dihitung :
76
IMT = -------------- = 26,9
168X168
Jika kamu, temanmu, atau anggota keluargamu terlalu gemuk, atau terlalu kurus. apa yang akan
kamu lakukan ?
2. Melakukan olahraga
Dengan senam di kamarmu atau berjalan kaki di komplek perumahanmu selama 30 menit kamu
sudah melakukan olahraga. Lakukan kegiatan tersebut secara rutin setidaknya 3 hari dalam
seminggu. Atau kalau kamu berminat dengan salah satu cabang olahraga (misalnya; renang,
bulutangkis, sepakbola), kamu dapat berkonsentrasi dengan cabang olahraga tersebut.
4. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda
Cobalah... Mungkin kamu sedikit merasa capek dan pegal ketika kamu terpaksa merubah
kebiasaanmu dengan mempergunakan sepeda kayuh atau berjalan kaki untuk menuju ke sekolah
atau ke tempat latihan PMR. Tapi sangat banyak manfaat yang akan kamu rasakan setelah kamu
terbiasa melakukannya.
I Gede 69
Suarthika
bantaran sungai seringkali mempergunakan sungai sebagai fasilitas MCK bersama. Kebiasaan
tersebut sangat tidak baik, karena menyebabkan sungai menjadi kotor dan tercemar. Selain itu,
lingkungan tempat tinggalmu menjadi tidak sehat dan pada akhirnya beresiko menimbulkan bibit
penyakit.
Bagaimana seandainya?
a. Kamu ingin terpilih menjadi Ketua Unit PMR di sekolahmu, tapi penampilanmu kusam dan
bawaanmu lemes aja. Mungkinkah ada yang tertarik untuk memilihmu?
b. Kamu ingin agar teman-temanmu bisa sering-sering main PS di rumahmu, tetapi toilet kamu
jamuran dan kamar mandimu jorok. Mungkinkah temantemanmu bakal mau di ajak lagi?
c. Mungkinkah tempat tinggalmu akan dikunjungi oleh teman-teman atau keluargamu dari tempat
lain apabila lingkungannya kotor dan tidak sehat?
Jika kamu serius mencari jawabannya, yang kamu temukan hanya satu, TIDAK MUNGKIN. Apakah
yang kamu butuhkan?
Beberapa komplek tempat tinggal yang bersih dan memiliki lingkungan yang sehat, selalu menjadi
contoh bagi yang lainnya. Sangat menyenangkan apabila kawasan tempat tinggal kita selalu disebut-
sebut dan menjadi contoh bagi lingkungan yang bersih dan sehat.
I Gede 70
Suarthika
Pernahkah kamu sakit? Apa yang kamu rasakan? Dapatkan kamu melakukan aktifitas sehari-hari?
Diare
Gejala : Buang Air Besar (BAB) tiga kali atau lebih dalam sehari, dan banyak mengeluarkan
cairan
Cara pencegahan : perilaku hidup bersih dan sehat, misal: mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan, menutup makanan agar tidak dihinggapi lalat, kuku tetap bersih
Yang bisa kita lakukan: minum larutan gula garam
Demam
Gejala: Suhu tubuh mengalami peningkatan (+37,5oC) Pencegahan: perilaku hidup bersih dan sehat
sehingga terhindar dari infeksi Pertolongan Pertama yang bisa kita lakukan: kompres dengan air
hangat, dan segera hubungi layanan kesehatan
Gizi buruk
Kekurangan makanan bergizi dalam waktu lama yang mengakibatkan tubuh tidak berkembang
secara normal Pencegahan: mengkonsumsi makanan bergizi secara teratur
I Gede 71
Suarthika
o Sumber air, kamar mandi, serta toilet yang selalu bersih dan tidak tercemar r Aliran air
limbah lancar
o .......
o .......
o .......
o ........
Yang pasti, memang harus ekstra perhatian agar karakter positifmu terbentuk dan memberikan
dampak kepada sekelilingmu.
I Gede 72
Suarthika
Melalui FORPIS, rencanakanlah pertemuan agar kamu bisa mengajak unit PMR lain untuk
membuat-setidaknya-satu unit tempat sampah yang terpisah peruntukannya (sampah
organik-sampah plastik-sampah kaleng). Sebaiknya menghubungi dinas kebersihan untuk
memastikan bahwa sampah yang dibuang di tempat sampah hasil karya kalian di angkut
secara rutin oleh petugas kebersihan. Dengan membuang sampah secara terpisah, selain
untuk menjaga kebersihan dan kesehatan dapat juga memberikan perubahan perilaku yang
positif dan tambahan penghasilan apabila sampah-sampah tersebut dapat dimanfaatkan
kembali.
I Gede 73
Suarthika
Remaja
Pendidika
n
Sebaya
Modul I
PENGEMBANGAN POTENSI DIRI
Potensi diri merupakan kemampuan diri yang dimiliki seseorang yang dikembangkan dan
didayagunakan untuk mencapai tujuan hidup.
KUNCI MATERI
PERUBAHAN-PERUBAHAN APA SAJA YANG TERJADI SELAMA TUMBUH KEMBANG DARI FASE ANAK
KE REMAJA?
Setiap makhluk tumbuh (semakin besar) dan berkembang (semakin matang), menuju kedewasaan,
sejak lahir sampai mati. Selama mengalami tumbuh kembang dari anak-anak menjadi remaja,
seseorang mengalami beberapa perubahan penting.
Perubahan bentuk (anatomi tubuh):
- Pembesaran alat kelamin
- Pertumbuhan rambut di beberapa tempat
- Peningkatan kelenjar minyak dan mudah berjerawat
- Suara berubah menjadi besar pada anak laki-laki. Pada anak perempuan, suara berubah
menjadi lebih lembut
- Pembesaran otot pada remaja laki-laki dan pembesaran pinggul serta dada bagi
perempuan
Perubahan kejiwaan:
- Keingintahuan yang tinggi mengenai berbagai hal, termasuk pada masalah-masalah
reproduksi
- Perhatian terhadap masalah seks meningkat
I Gede 74
Suarthika
- Keberanian untuk mencoba-coba, terutama jika didesak lingkungan
- Anak laki-laki cenderung menyendiri dan melamun. Untuk perempuan, mereka
cenderung suka ngerumpi
APA KESAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA TUMBUH KEMBANG REMAJA LAKI-LAKI DAN REMAJA
PEREMPUAN?
Kesamaan:
Tiap-tiap remaja berkembang menuju pencapaian potensi (fitrah) manakala lingkungan
hidup mereka mendukung pencapaian potensi tersebut, baik sebagai orang dewasa laki-laki
maupun perempuan.
Perbedaan :
Ada beberapa perbedaan kecepatan tumbuh dan berkembang bagi remaja pada umumnya.
Remaja putri lebih cepat matang daripada laki-laki. Yang sering terjadi, remaja putri
memiliki lebih sedikit kesempatan tumbuh dan berkembang secara fitrah. Ini karena kaum
perempuan mengalami kepercayaan yang lebih rumit dan penuh masalah tentang tumbuh
kembang mereka.
I Gede 75
Suarthika
Kedua risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai perilaku kurang normal. Kebanyakan, mereka
sering melarikan diri. Mereka sering melampiaskannya dengan dua hal.
Sering putus asa , mengurung diri, mudah tersinggung, benci lingkungan, dll.
Menentang lingkungan dengan berperilaku berlebihan: merokok, mabuk-mabukan,
memakai narkoba, dll.
Yang perlu diingat, sering putus asa akan menghilangkan kesem patan untuk menggapai cita-cita.
Berperilaku berlebih ham pir selalu menimbulkan kerugian pada diri sendiri. Bahkan, itu bisa
menimbulkan kerugian yang bersifat permanen seperti hamil di luar nikah, cacat tubuh, serta
mengidap penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) dan AIDS.
Pencegahan dan penanggulangan risiko tumbuh kembang remaja bisa dilakukan dengan berbagai
cara.
Pencegahan :
Meningkatkan ibadah
Membiasakan diri mensyukuri nikmat Allah
Mencari segi-segi positif pada diri masing-masing
Berusaha memetik pelajaran dari para remaja yang telah z ter jerus dalam perilaku-
perilaku berisiko
Penanggulangan :
Menekan rasa negatif secara berkelompok
Berbagi cerita dan kesulitan bersama sahabat karib
Menyalurkan potensi diri ke hal-hal positif seperti ibadah, kegiatan sosial, olahraga,
dan kesenian
KUNCI MATERI
SEBERAPA PENTING CITA-CITA DALAM KEHIDUPAN MA NUSIA ?
Manusia hidup karena tujuan yang jelas. Untuk itu, setiap orang harus menetapkan tujuan hidup
secara pasti. Salah satu yang pasti bagi remaja ialah CITA-CITA. Terutama mengenai cita-cita tentang
pekerjaan di masa depan seiring tibanya tahap dewasa dalam kehidupan seseorang. Cita-cita bisa
apa saja. Bisa berubah, bisa berganti. Semakin terperinci cita-cita seseorang, makin jelas dan mudah
untuk mewujudkannya. Se makin matang usia seseorang, makin mendekati kedewasaan, hendaknya
cita-cita yang ingin digapai semakin mantap.
SEBERAPA BESAR HAK SERTA KEWAJIBAN REMAJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAAN DALAM
MENCAPAI CITA-CITA TERSEBUT ?
I Gede 76
Suarthika
Cita-cita bagi remaja perempuan sama penting dengan cita-cita bagi remaja laki-laki. Di masa depan,
semakin banyak profesional perempuaan yang diperlukan masyarakat. Tuntuan partisipasi kaum
hawa di berbagai bidang pembangunan dewasa ini, di mana hak dan kewajiban perempuan sebagai
warga negara disejajarkan dengan laki-laki, hendaknya memacu para remaja putri untuk berprestasi
setinggi mungkin. Asalkan masih dalam batas-batas yang wajar atas kodrat dan fitrah mereka
sebagai perempuan. Untuk itu, mendorong remaja perempuan memiliki cita-cita setinggi langit dan
berusaha membantu mewujudkannnya menjadi sangat diperlukan.
Semua manusia, sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna, memiliki kelebihan. Kelebihan tiap-
tiap orang sering kali disebut sebagai POTENSI DIRI. Kadang-kadang, potensi diri juga disebut sebagai
FITRAH, nilai-nilai yang baik, yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia. Kelebihan ini dapat
dipelihara, diperkuat, dan dikembangkan untuk mendukung pencapaian cita-cita se seorang. Yang
harus dilakukan setiap orang adalah mengenal de ngan baik dan benar potensi diri masing-masing.
Lalu, se ti daknya setiap orang memelihara dan mengembangkan potensi diri agar bisa mewujudkan
cita-cita dengan baik. De ngan kata lain, ke mampuan diri tersebut dipelihara dan di kem bangkan
untuk mencapai fitrah masing-masing
.
BAGAIMANA MEMAHAMI KELEMAHAN DIRI AGAR TIDAK MENGHAMBAT PENGEMBANGAN
POTENSI ?
Di samping potensi diri, semua orang juga memiliki KELEMAHAN. Jika dibiarkan, kekurangan ini bisa
mengganggu potensi diri dan tentu saja menghalangi tercapainya cita-cita. Yang harus dilakukan
setiap orang adalah mengenal dengan baik dan jujur terhadap kelemahan masing-masing untuk
kemudian ditekan agar tak muncul dan tidak meng ganggu pencapaian cita-cita. Ada dua hal
mendasar yang bisa menghancurkan cita-cita remaja. Pertama adalah hal-hal yang disebabkan oleh
ulah remaja itu sendiri semisal hamil di luar nikah, cacat karena kecelakaan, terkena penyakit
mematikan seperti AIDS, dan tentu saja meninggal dunia. Kedua adalah adanya pengaruh dari luar
seperti perang, bencana alam, dan masalah keluarga (misalnya perceraian serta kesulitan ekonomi).
BAGAIMANA PERAN TEMAN SEBAYA DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI DIRI DAN MEMBANTU
MENCAPAI CITA-CITA ?
Sahabat karib diperlukan setiap orang untuk membantu mewujudkan cita-cita, menggali potensi diri,
dan mengurangi ke lemahan. Mereka adalah teman yang bisa diajak berdiskusi, bertukar pikiran
serta pendapat, dan saling memberi nasihat. Itu semua bisa lebih mematangkan dan mendorong
mewujudkan cita-cita dan sekaligus membantu mengatasi segala hal yang menghambatnya.
Hidup manusia terdiri atas pilihan-pilihan. Kita harus memilih di antara pilihan tersebut. Inilah yang
dinamakan KEPUTUSAN. Untuk mengambil keputusan yang baik, setiap orang seyogianya
menggunakan pendekatan 3T: Tinjauan, Telaah, Tindakan.
I Gede 77
Suarthika
Tinjauan: Mempelajari masalah atau persoalan ataupun ke butuhan mendesak dengan sebaik-
baiknya dan kemudian menyusun daftar pilihan-pilihan yang tersedia.
Telaah: Menimbang-nimbang untung rugi tiap-tiap pilihan. Perlu dicatat, hampir tidak ada pilihan
yang bebas risiko. Meski begitu, bisa dipilih mana yang paling berdaya guna (mudah dilakukan
ataupun paling berhasil guna (yang memiliki hasil paling nyata) atau risikonya paling kecil.
Tindakan: Menentukan keputusan yang akan dipilih dan siap menerima risiko apa pun. Sebaiknya,
tindakan ini diambil setelah dilakukan analisis yang mendalam.
3-T ini adalah proses berkesinambungan. Artinya, setelah selesai suatu tindakan diputuskan dan
kemudian dilaksanakan, selanjutnya dilakukan evaluasi untuk melakukan Tinjauan, Telaah, dan
Tindakan berikutnya. Demikian seterusnya sampai permasalahan tersebut benar-benar terpecahkan
secara tuntas.
BAGAIMANA HAK DAN KEWAJIBAN REMAJA LAKI-LAKI DAN PE REMPUAAN DALAM MENGAMBIL
KEPUTUSAN?
Pengambilan keputusan bukan monopoli kaum laki-laki. Baik di masyarakat maupun di keluarga,
wanita memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam mengambil keputusan. Ber bagi pendapat
dalam mengambil keputusan diantara ang gota kelompok atau keluarga merupakan cara
penyelesaian ma salah yang paling tepat.
MODUL II
NORMA SOSIAL DAN PERILAKU BERISIKO
“Manusia dikenal dari perilaku masing-masing. Juga para remaja. Perilaku diukur dengan
menggunakan NORMA SOSIAL. Sesuai ataukah tidak. Untuk itu, mengenal norma sosial dan perilaku
remaja dalam hubungannya dengan norma sosial amatlah penting bagi kita. Dua topik yang
dibicarakan adalah norma sosial dan perilaku yang berisiko.”
Norma sosial ialah serangkaian peraturan yang disepakati bersama untuk dipelihara, dijaga, dan
ditaati oleh semua anggota suatu masyarakat.
I Gede 78
Suarthika
undang-undang atau peraturan negara
adat dan kebiasaan serta kesepakatan masyarakat
Setiap masyarakat di suatu wilayah bisa memiliki adat dan ke biasaan yang berlainan. Inilah yang
membuat norma sosial bisa berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Namun yang le bih
penting adalah kemauan dan kesanggupan masyarakat untuk menjaga dan melestarikan norma
tersebut.
Hubungan lain jenis, apalagi yang terkait dengan hubungan sek sual, merupakan hal yang sangat
diperhatikan dalam norma sosial. Untuk itu, para remaja layak memberi perhatian yang le bih
terhadap norma tersebut. Usahakan agar jangan sampai me langgar norma.
SEBERAPA JAUH TANGGUNG JAWAB REMAJA LAKI-LAKI DAN PE REMPUAN DALAM MENAATI
NORMA SOSIAL ?
Semua anggota masyarakat, termasuk REMAJA, harus menaati norma tersebut. Remaja laki-laki
dan perempuan memiliki kewajiban yang sama dalam mematuhi norma sosial yang ada. Taat
terhadap norma berakibat pada penerimaan dan pujian masyarakat. Seseorang akan DITERIMA
dalam masyarakat hanya apabila ia mau dan mampu mengikuti norma sosial yang berlaku di
lingkungannya. Sementara itu, pelanggaran norma menyebabkan PENOLAKAN dan pemberian
hukuman dari ma sya rakat. Sanksi tersebut umumnya berupa hukuman sosial, termasuk
pengucilan.
Pengucilan sosial memang tidak begitu menyakitkan. Namun, sering kali orang yang dikucilkan
akan merasa diasingkan dan tidak dianggap oleh masyarakat. Lambat laun, mereka akan berontak
dan tidak menghiraukan masyarakat. Mereka bisa jadi malah akan melakukan tindakan asusila yang
lebih ekstrem. Ini tentu saja bisa merugikan orang yang bersangkutan.
Jika norma yang dilanggar juga merupakan norma tertulis yang dituangkan dalam bentuk
undang-undang, pelanggarnya akan diancam hukuman oleh negara. Apabila norma yang di
langgar juga merupakan kaidah agama, para pelaku akan terkena sanksi sesuai dengan agama
masing-masing, baik sank si di dunia maupun di akhirat kelak.
I Gede 79
Suarthika
APA SAJA CONTOH PERILAKU YANG BERISIKO ?
Beberapa perilaku seksual memiliki peluang yang sangat tinggi dan bisa menimbulkan berbagai
kerugian kedua belah pihak yang melakukannya. Perilaku tidak aman itu antara lain seks sebelum
nikah, gonta-ganti pasangan, sanggama dubur atau mulut, dan berbagai hubungan seksual tidak
normal lainnya. Dalam hal ini, masturbasi sebagai jalan keluar sementara bisa saja dikatakan tidak
berisiko atau risikonya belum jelas. Namun, jika dilakukan terlalu sering, perilaku ini bisa
menimbulkan risiko ketergantungan. Dalam bersanggama, penggunaan kondom yang baik akan
mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Namun, jika dilakukan bukan dengan pasangan yang sah,
norma dan agama tetap menanggapnya sebagai perbuatan yang salah.
APA PERAN KITA SEBAGAI PELATIH REMAJA SEBAYA DALAM MEMBANTU REMAJA SEBAYA LAIN
AGAR TERHINDAR DARI BERBAGAI PERILAKU BERISIKO ?
Remaja perlu mengenal dengan baik berbagai perilaku berisiko dan sekaligus berusaha keras
menghindarinya. Dalam kaitan dengan perilaku seksual, remaja perlu sangat berhati-hati agar tidak
tergelincir ke dalam perilaku berisiko dan menerima akibat yang merugikan. Untuk hal-hal yang
risikonya tidak jelas seyogianya ditanyakan kepada para pakar di bidangnya. Saling mengingatkan
tentang risiko diantara remaja akan sangat mem bantu menghindari berbagai risiko yang akan meng
ganggu masa depan masing-masing.
MODUL III
GENDER
“Akhir-akhir ini, gender menjadi isu penting dan istilah yang sering kali diperbincangkan. Namun,
masih banyak kesalahpahaman tentang konsep gender serta kaitannya dengan perjuangan
perempuan untuk mendapatkan kesetaraan dan keadilan. Untuk memahami konsep gender, dalam
modul ini akan dibahas perbedaan seks dan gender, peran gender, ketidakadilan gender, kebutuhan
praktis, serta strategi gender.”
KUNCI MATERI
APAKAH SEKS ITU?
Seks atau jenis kelamin merupakan karakteristik biologis-anatomis (khususnya sistem reproduksi dan
hormonal) diikuti dengan karakteristik fisiologis tubuh yang menentukan seorang laki-laki atau
perempuan.
Laki-laki : memiliki penis, testis, dan memproduksi sperma.
Perempuan : punya vagina, rahim, melahirkan, dan menyusui. Alat-alat tersebut berlaku untuk
jangka waktu selamanya, di mana saja, dan secara fungsi tidak dapat dipertukarkan.
GENDER
Secara mendasar, konsep gender berbeda dengan seks. Gender merupakan sifat yang melekat pada
kaum laki-laki atau perempuan yang dikonstruksikan secara sosial ataupun kultural. Ada pula yang
mengartikannya sebagai pembagian peran dan tanggung jawab baik laki-laki maupun perempuaan
yang ditetapkan masyarakat ataupun budaya.
I Gede 80
Suarthika
Karakteristik yang berlawanan antara laki-laki dan perempuan:
Laki-laki Perempuan
Maskulin Feminin
Rasional Emosional
Tegas Fleksibel
Agresif Pasif
Objektif Subjektif
Kasar Lembut
Padahal, sebenarnya, karakteristik tersebut bisa berubah dan dapat dipertukarkan. Artinya,
perempuan bisa memiliki sifat maskulin dan tegas. Sebaliknya, laki-laki juga ada yang bersifat
feminin dan lembut.
Seks
Tidak bisa berubah
Tidak bisa dipertukarkan
Berlaku sepanjang masa
Berlaku di mana saja
Berlaku bagi siapa saja
Ditentukan oleh Tuhan atau kodrati
Gender
Bisa berubah
Bisa dipertukarkan
Bergantung masa
Bergantung budaya masing-masing
Berbeda antara satu golongan dan yang lain
Dibentuk dan dibuat oleh masyarakat
Perbedaan jenis kelamin melahirkan perbedaan gender termasuk perbedaan peran. Inilah yang
memunculkan istilah yang disebut sebagai peran kodrati dan peran gender.
Peran kodrati adalah peran yang muncul berdasarkan jenis kelamin dan tidak dapat dipertukarkan.
Peran gender adalah peran yang muncul berdasarkan norma yang ada dalam diri dan masyarakat
serta tidak berhubungan dengan jenis kelamin sehingga dapat dipertukarkan.
KUNCI MATERI
APAKAH KETIDAKADILAN GENDER ITU ?
Ketidakadilan gender adalah berbagai tindak diskriminasi yang bersumber pada keyakinan gender.
I Gede 81
Suarthika
Bentuk Ketidakadilan Gender
Marginalisasi : peminggiran/pemiskinan ekonomi Subordinasi : anggapan/perlakuan
bahwa perempuan tidak penting (nomor dua)
Stereotipe : pelabelan/stigma
Violence : kekerasan
Diskriminasi : pembedaan
Multi-Berden : beban kerja lebih panjang dan banyak
Bentuk-bentuk ketidakadilan gender tersebut tak bisa di pi sahkan karena satu sama lain saling
berkaitan dan mem pe ngaruhi.
KUNCI MATERI
Kebutuhan praktis gender adalah kebutuhan yang berhubungan untuk memenuhi kebutuhan praktis
supaya seseorang bisa menjalankan fungsi sesuai dengan tugas dan peran gender masing-masing.
Kebutuhan praktis gender juga merupakan respons untuk lebih mendekatkan pada kebutuhan yang
lebih spesifik. Kebutuhan praktis gender ini biasanya diformulasikan dari kondisi nyata pengalaman
perempuan dan untuk kelangsungan hidup manusia.
Kebutuhan strategis gender adalah kebutuhan yang muncul dari posisi subordinat perempuan yang
tidak menguntungkan dalam masyarakat. Kebutuhan strategis ini berkaitan dengan peningkatan
posisi perempuan yang memer lukan waktu lama untuk mewujudkannya.
Kebutuhan strategis gender juga mempersoalkan peran sub ordinat perempuan dan akibatnya
terhadap ketidakadilan atau diskriminasi gender. Kebutuhan strategis gender ini berkaitan dengan
pembagian kerja, kekuasaan, dan kontrol.
Perbedaan kebutuhan praktis dan strategis gender dapat diringkas sebagai berikut.
KEBUTUHAN PRAKTIS
KEBUTUHAN PRAKTIS
Fokus pada Perempuan
Memenuhi kebutuhan dasar pada saat ini (jangka pendek)
Ditujukan untuk meningkatkan kondisi perempuan
Ditujukan pada kondisi perempuan di kelompok ter tentu
KEBUTUHAN STRATEGIS
Fokus pada relasi gender, misalnya hubungan perempuan dengan laki-laki.
Untuk meningkatkan posisi perempuan (jangka panjang)
Ditujukan pada posisi perempuan dalam kategori relatif terhadap laki-laki
PEMBERDAYAAN
I Gede 82
Suarthika
Selama ini, perempuan sulit mengidentifikasikan kebutuhan strategis gender mereka sendiri.
Bahkan, pada saat perempuan tahu alternatif pemecahan untuk mencapai perubahan tersebut,
kebutuhan praktis dan cara mempertahankan hidup selalu menjadi prioritas utama.
Sebenarnya, jika diberi kesempatan yang cocok, perempuan bisa menjelaskan situasi, kondisi, dan
posisi mereka yang sesungguhnya. Kebutuhan strategis ini biasanya akan muncul dengan cepat
dalam pertemuan informal.
MODUL IV
KESEHATAN REPRODUKSI
Dalam kehidupan ini, manusia terus melakukan reproduksi untuk melanjutkan keturunan. Caranya
adalah dengan melakukan hubungan seksual untuk memelihara kelangsungan hidup manusia di
bumi agar membawa rahmat dan kesejahteraan. Tugas reproduksi yang diberikan Tuhan Yang Maha
Esa kepada manusia ini sangat mulia dan wajib kita pelihara sebaik-baiknya. Salah satu langkah
awalnya adalah memahami secara benar dan layak tentang semua hal yang berkaitan dengan
kesehatan reproduksi. Modul ini membahas topik alat dan fungsi reproduksi, pacaran dan
sanggama, kehamilan dini dan aborsi, penyakit hubungan seksual (PHS), serta Keluarga Berencana
(KB).
skrotum (kantong buah pelir). Sementara itu, alat reproduksi bagian dalam terdiri atas (3) sepasang
buah pelir (testis), (4) saluran reproduksi (vas deferens), (5) kelenjar kelamin, dan (6) saluran kemih
penis (uretra penis). Uretra penis merupakan saluran kemih sekaligus saluran ejakulasi berupa
muara terusan dari saluran reproduksi (vas deferens), (7) kandung kemih (vesika urinaria), dan
kandung mani (vesika seminalis). Pertemuan muara saluran tersebut tepat pada sekitar daerah
I Gede 83
Suarthika
kelenjar postrat. Buah pelir (biji kemaluan) ini berfungsi mengha silkan sel kelamin pria (sperma) dan
hormon testosteron. Kelenjar kelamin menghasilkan getah kelamin. Sperma dan getah kelamin
itulah yang dinamakan air mani, yang disimpan dalam kan tong mani dan dipancarkan keluar melalui
uretra penis (saluran kemih di penis).
Alat dan fungsi reproduksi wanita juga terdiri atas bagian da lam dan luar. Alat reproduksi bagian
luar terdiri atas (1) celah luar (vulva), (2) sepasang bibir besar (labium mayora), dan (3) bibir kecil
(labium minora) yang terdapat di sebelah kanan kiri vulva. Di sebelah dalam vulva terdapat (4)
kelentit (clito ris), semacam penis pada pria yang tumbuh mengecil tapi sangat peka karena penuh
urat saraf. Di vulva ini bermuara dua saluran, yaitu (5) saluran kemih dan (6) liang sanggama
(vagina). Di dalam vagina (tepatnya di mulut vagina) terdapat (7) selaput dara (hymen).
Sementara itu, alat reproduksi bagian dalam terdiri atas (8) sepasang indung telur (ovarium), (9)
sepasang saluran reproduksi (tuba fallopi), dan (10) rahim (uterus). Di dalam ovarium terdapat
gelembung folikel penghasil sel telur (ovum). Setiap bulan, salah satu (kadang lebih) ovum akan
masak dan diovulasikan ke luar menuju tuba fallopi. Buah dada juga disebut alat reproduksi karena
disiapkan untuk menyusui bayi yang dilahirkan. Keseluruhan alat reproduksi, termasuk buah dada,
dan daerah-daerah sekitarnya sangat sensitif serta mudah terangsang. Ada yang menyebut bagian-
bagian ini sebagai daerah erotis.
BAGAIMANA PROSES KEHAMILAN PADA WANITA? Remaja putri yang telah menstruasi berarti
sudah mampu bereproduksi. Pada saat sanggama, laki-laki memasukkan sperma ke saluran
reproduksi wanita melalui rahim terus ke tuba fallopi. Jika dalam tuba fallopi ada ovum, sebuah
spermatozoa akan bergabung dengan ovum tersebut dan terjadilah pembuahan membentuk zigot
satu sel. Zigot akan berjalan ke arah rahim sambil membelah terus-menerus. Setiba di rahim kurang
lebih satu minggu, ovum akan membenamkan diri ke bawah permukaan rahim bagian atas. Selan
jutnya, pembelahan diri dan pertumbuhan ovum berkelanjutan dengan terbentuknya embrio (bakal
fetus/janin) yang akhirnya tumbuh menjadi fetus (janin) lengkap. Janin ini dihubungkan dengan
saluran plasenta di rahim dinding atas. Janin itu akan terus tumbuh dan berkembang. Menginjak usia
kandungan sekitar 9 bulan 10 hari, bayi siap lahir.
I Gede 84
Suarthika
Pacaran adalah persahabatan pria dengan wanita yang dida sari rasa cinta yang berkelanjutan
sampai ingin menjalin hu bungan suami istri.
Ketika pertama kali melakukan sanggama, wanita akan mengalami rasa sakit. Ini karena selaput dara
yang ada di mulut vagina robek saat penis dimasukkan. Perlu untuk diketahui, selain sanggama
normal, yakni masuknya penis ke dalam vagina, ada pula sanggama tidak normal. Ini termasuk
sanggama oral (penis dimasukkan ke dalam mulut) dan sanggama anal (penis dimasukkan ke dalam
dubur). Kedua cara sanggama ini selain menyalahi fitrah manusia juga sangat berbahaya karena lebih
mudah menularkan berbagai penyakit, khususnya penyakit menular seksual (PMS).
Dua orang lelaki yang memiliki kelainan seks sering melakukan sanggama tidak normal tersebut.
Tidak hanya kaum pria, wanita juga bisa melakukan “pacaran tidak normal”. Mereka kadang
melakukannya dengan saling merangsang alat reproduksi ma sing-masing untuk kepuasan bersama.
Kegiatan-kegiatan tersebut jelas bertentangan dengan fitrah manusia.
I Gede 85
Suarthika
BAGAIMANAKAH KONDOM DAPAT MENCEGAH KEHAMILAN?
Penggunaan kondom harus dipandang secara arif. Kondom hanyalah suatu alat untuk tujuan
tertentu. Salah satu fungsinya adalah mencegah bersatunya sperma dengan sel telur saat
persanggamaan untuk kepentingan pengaturan kehamilan bagi kesejahteraan keluarga. Jika salah
satu sedang menderita sakit, misalnya penyakit hubungan seksual, hepatitis, atau AIDS, penggunaan
kondom diantara suami istri sangat dianjurkan agar penyakit yang diderita salah satu dari mereka
tidak menular kepada yang lain.
Secara psikologis, kehamilan dini menimbulkan rasa malu bagi mereka yang mengalaminya,
termasuk keluarga. Meski bayi yang dilahirkan suci, kedua orang tuanya menanggung dosa yang
sangat besar. Harus dipahami bahwa kehamilan dini menghancurkan seluruh cita-cita para remaja.
Apa pun cita-cita mereka, semampu apa pun remaja dapat merealisasikannya, semua itu pasti akan
luluh lantak karena kehamilan yang tak dikendaki tersebut. Pendidikan terhenti, baik sementara
maupun selamanya. Kehebatan semasa belum hamil akan hilang begitu saja. Yang tersisa hanyalah
penyesalan dan kekecewaan.
I Gede 86
Suarthika
APAKAH JENIS-JENIS INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) YANG UMUM TERJADI DI INDONESIA?
GO (GONOROE) ATAU KENCING NANAH Penyakit ini disebabkan oleh kuman gonokokus.
Masa tunasnya sekitar 1-5 hari.
Tanda/Gejala:
- Mulai rasa gatal pada penis
- Keluar nanah dan akhirnya penis menjadi luka
- Pada wanita sering tanpa gejala. Jika sudah gawat, akan terjadi radang
kelenjar di labia mayor.
- Apablia tertular pada bayi, penyakit ini bisa menyebabkan kebuta an.
Pengobatan: Dengan menggunakan penisilin dan antibiotik lainnya, penyakit ini bisa sembuh
total.
AIDS
(Penyakit ini akan dibahas tersendiri di Modul V).
ULKUS MOLLE
Penyakit ini disebabkan kuman hemofilus. Gejalanya biasanya terjadi banyak benjolan
merah dan sakit di sekitar kemaluan.
LIMFOGRANULOMA VENEREUM
Penyebabnya adalah virus. Gejalanya berupa benjolan kecil di sekitar kemaluan, mudah
pecah, dan mudah menyebar ke mana-mana.
HERPES GENITALIS
Penyakit ini disebabkan virus Herpes, berupa gelembung berair di sekitar kemaluan. Virus ini
mudah ditulari penyakit lain yang bisa membahayakan.
KONDILOMA AKUMINATA
Penyebabnya adalah virus. Penyakit ini menimbulkan banyak kutil di sekitar kemaluan.
I Gede 87
Suarthika
KANDIDIASIS GENETALIS
Penyebabnya adalah jamur Candida albicans pada alat kelamin.
TRIKOMONIASIS
Penyakit ini disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini menyerang saluran
kemih.
BAGAIMANA REMAJA DAPAT MENCEGAH DIRI DARI INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)?
Bagi sebagian besar remaja yang belum menikah, hanya ada satu cara: MENGHINDARI SANGGAMA.
Dimulai dengan menjauhkan diri dari suasana dan tindakan yang menjurus ke arah terjadinya
hubungan seksual yang tidak sah. Meski tidak terjadi sanggama secara penuh, asal cairan kelamin
yang tertular PHS dari salah satu pihak berpindah ke pihak lain, penularan PHS bisa terjadi. Maka
dari itu, janganlah sekali-kali melakukan zina. Jika sudah menikah, berlakulah SETIA. Lakukanlah seks
hanya dengan pasangan yang sah.
Bagi yang sudah menikah tapi nekat melakukan sanggama di luar nikah, sebaiknya menggunakan
KONDOM. Para remaja “rusak” yang telanjur mencoba dan masih terus melakukan hubungan
seksual sebelum menikah sebaiknya juga memakai alat pengaman ini untuk membantu mencegah
penularan PHS pada diri orang lain.
Perlu diingat bahwa penggunaan kondom sangat bermanfaat bagi pasangan suami istri yang salah
satunya mengidap PHS. Ini semata-mata demi mencegah penularan ke pihak lain. Jika dilakukan
dengan persetujuan dan saling pengertian masingmasing, kondom sangat membantu suami istri
dalam melakukan hubungan seksual, meski salah satu pasangan memiliki penyakit (termasuk AIDS
dan hepatitis)
Dalam arti biologis: alat-alat tubuhnya sudah cukup matang untuk hamil, melahirkan, dan menyusui
si buah hati.
Dalam arti ekonomi: keluarga cukup punya persiapan dari segi finansial untuk merawat ibu hamil
dan bayinya kelak.
I Gede 88
Suarthika
Dalam arti psikologis: kejiwaan wanita siap menjadi ibu dan kejiwaan laki-laki untuk menjadi ayah.
Yang terpenting, dalam arti sosial-moral: sesudah pernikahan. Kesiapan tersebut ini terjadi pada
umur 20 tahun ke atas. Pada masa itulah pasangan bisa dikatakan “matang” untuk melangsungkan
pernikahan.
Selanjutnya adalah jarak kelahiran antara anak pertama dan kedua. Ini tentu saja harus
memperhatikan kesanggupan ibu untuk hamil dan melahirkan lagi sesudah pulih dari kehamilan
yang pertama. Juga, kesanggupan keluarga memelihara dua anak sekaligus. Disarankan jarak anak
pertama dengan kedua sekitar tiga tahun atau lebih.
Selanjutnya kapan seorang wanita seyogianya berhenti hamil lagi karena alat-alat tubuhnya terlalu
tua untuk melakukan tugas reproduksi. Disarankan kehamilan terakhir terjadi sebelum seorang
wanita berusia 35 tahun.
Pemilihan teknik KB yang cocok untuk tiap keluarga ditentukan oleh kondisi keluarga masing-masing.
Disarankan ber konsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya.
APA REMAJA (PRA NIKAH) BOLEH BER-KB ?
Semua orang, termasuk remaja (pra-nikah), harus memahami KB secara mendalam dan menyeluruh
supaya mereka setiap saat siap menghadapi berbagai kemungkinan yang ada.
Dengan pentingnya KB sebagai pengatur keluarga, semua orang–baik yang masih anak-anak maupun
dewasa–sebaiknya mengetahui program tersebut supaya mereka melakukan KB ketika sudah
menikah. Para remaja juga bisa melakukan KB. Namun, yang dipilih adalah teknik tanpa penetrasi
seks yang disebut abstinence atau puasa.
I Gede 89
Suarthika
Bagi yang terlanjur melakukan hubungan sekssual, mereka bisa saja menggunakan kondom untuk
mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Namun harap diingat, dari segi norma agama hubungan
seks di luar nikah tetap saja merupakan dosa besar. Mendekati zina saja sudah berdosa, apalagi
sampai melakukannya. Fatalnya lagi, jika sanggama ilegal itu membuahkan kehamilan, dan tidak
disetujui oleh pihak orang tua karena dipandang sebagai aib, niscaya para pelakunya akan
mengambil jalan pintas dengan melakukan aborsi. Jika sudah begitu, berarti mereka telah melakukan
dua dosa besar sekaligus: berzina dan membunuh bayi. Dan, dari segi hukum remaja yang
bersangkutan dapat dikenai sangsi hukum, begitu pun dengan si pengaborsinya.
Selain itu, hubungan seksual secara dini pun berakibat tidak baik bagi kandungan si remaja
perempuannya. Apalagi jika tidak menggunakan kondom dan sering dilakukan, tentu baik si
perempuan baik di lelakinya berisiko terhadap penularan HIV dan penyakit seksual lainnya.
MODUL V
HIV dan AIDS
HIV/AIDS memerlukan perhatian serius dari berbagai kalangan agar tidak merajalela. Dalam
pembahasan modul ini dikaji mengenai pengetahuan dasar tentang AIDS, penularan AIDS, cara
mengetahui seseorang mengidap HIV, perlindungan terhadap AIDS, dan santunan terhadap
penderita AIDS.
Sasaran penyerangan HIV adalah sistem kekebalan tubuh, terutama sel-sel limfosit T4. atau disebut
juga CD4-T. Selama terinfeksi, limfosit menjadi media pengembangbiakan virus. Jika sel-sel limfosit
T4 mati, virus akan dengan bebas menyerang selsel limfosit T4 lainnya yang masih sehat. Akibatnya,
daya tahan tubuh akan semakin menurun. Akhirnya, sistem kekebalan tak mampu melindungi tubuh.
I Gede 90
Suarthika
Ini akan membuat kuman penyakit infeksi lain (kadang disebut infeksi oportunistis/infeksi
mumpung) akan masuk dan menyerang tubuh penderita. Bahkan, kuman-kuman lain yang jinak tiba-
tiba bisa menjadi ganas. Kuman itu bisa berupa virus lain, bakteri, mikroba, jamur, ataupun
mikroorganisme patogen lainnya. Jika sudah begitu, penderita bisa saja meninggal karena TBC, diare,
kanker kulit, infeksi jamur, dll.
Stadium Inkubasi
Virus menginfeksi tubuh dan bersembunyi dalam sel darah putih. Umumnya, belum ada gejala apa-
apa. Sebagian orang mungkin merasa lelah, kehilangan selera makan, sedikit pembengkakan pada
kelenjar getah bening (di ketiak, leher, dan paha). Pada masa ini, HIV dalam darah belum dapat
ditentukan. Namun, penderita sudah bisa menularkan HIV ke orang lain.
Stadium Tenang
Masa ini umumnya berjalan sekitar 2-10 tahun (rata-rata 5 tahun). Pa da masa ini, penderita secara
fisik mungkin kelihatan normal atau hanya sakit ringan yang umum. Namun, secara perlahan, HIV
akan meng hancurkan sistem kekebalannya.
I Gede 91
Suarthika
Dengan pemeriksaan darah saja seseorang bisa diketahui apakah tertular HIV atau tidak.
Sebenarnya, pemeriksaan darah bukan untuk menentukan seseorang terkena HIV atau tidak.
Penelitian ini untuk menemukan serum anti terhadap HIV yang masuk ke dalam darah. Itu sebabnya
dalam stadium inkubasi, pada saat serum anti belum terbentuk, pemeriksaan darah tidak diketahui
adanya penularan. Namun ternyata HIV sudah ada dalam darah dan bisa menyebar ke orang lain.
I Gede 92
Suarthika
BAGAIMANA HIV TIDAK DITULARKAN?
Dari penjelasan sebelumnya, kita telah mengetahui apa saja yang membuat HIV bisa tertular.
Berikut ini adalah beberapa kegiatan bersama penderita tapi tidak berpotensi tertular virus tersebut.
Berjabat tangan dengan para penderita AIDS
Memberikan P3K dengan prosedur yang benar
Bermain bersama dengan pengidap HIV
Berciuman tanpa kontak cairan mulut atau darah dari luka
Tidur bersama penderita AIDS
Digigit nyamuk atau serangga
Bertukar pakaian atau barang lain milik pengidap HIV
Berak atau kencing di WC umum
Berenang bersama dengan para penderita AIDS
Anak yang digendong oleh pengidap AIDS
Naik bus yang penuh sesak dengan para penderita AIDS
Percikan ludah, batuk, atau bersin dari penderita AIDS
Merawat pengidap AIDS sesuai dengan prosedur
Makan dan minum bersama dengan pengidap AIDS
[B]: Be faithful alias setia pasangan hidup bagi mereka yang sudah menikah. Hanya
bersanggama dengan pasangan setianya. Sebagian besar satu suami dengan satu istri. Dalam
keadaan khusus, seorang suami bisa beristrikan dua hingga empat. Yang penting, kesetiaan
dari semua pihak, baik istri maupun suami. Di sini pun, jika suami istri berpisah dalam waktu
lama, onani merupakan jalan keluar sementara yang paling tidak berisiko.
[C] Condom alias kondom bagi mereka yang berada dalam keadaan-keadaan khusus seperti
para suami atau remaja yang tidak kuat puasa atau setia (ataupun onani) dan masih
terdorong melakukan zina. Pemakaian kondom akan melindungi mereka dari penularan PHS
I Gede 93
Suarthika
dan AIDS. Ini juga bisa melindungi istri atau pacar mereka dari penularan penyakit. Bagi para
tuna susila, patut ditumbuhkan anjuran pemakaian kondom pada pasangan kencan mereka.
Dalam keadaan darurat, misalnya pasangan suami istri yang salah satunya menderita PHS ataupun
AIDS, pemakaian kondom amat dianjurkan untuk mencegah penularan penyakit kepada pasangan.
Yang penting dalam pemakaian kondom adalah (sambil dipraktikkan) melindungi keseluruhan penis
dan dipakai sepanjang proses sanggama untuk menghindari sentuhan antara penis dan vagina.
Tambahan perlindungan yang sangat penting Hindari transfusi darah. Jika terpaksa melakukan
tranfusi, yakinkan bahwa darah yang dipakai telah diperiksa oleh Unit Kesehatan Transfusi Darah
(UKTD) PMI sebagai darah bebas HIV (juga bebas hepatitis, malaria, dan sifilis).
Hindari suntik-menyuntik. Sebagian besar obat sama atau lebih efektif diminum daripada
disuntikkan. Jika terpaksa disuntik, yakinkah jarum dan tabung suntiknya baru dan belum
dipakai orang lain.
Berhati-hatilah dalam menolong orang luka dan berdarah. Gunakan prosedur P3K yang baku
dan aman.
Bila ada suatu tanda atau gejala yang meragukan, se cepatnya periksa ke dokter.
Bangkitkan kepercayaan mereka dan berilah dukungan serta kasih sayang. Katakan bahwa mereka
masih bisa berbuat apa saja seperti sebelumnya. Satu-satunya perbedaan adalah mereka harus
memakai kondom kalau melakukan sanggama. Berilah pemahaman terhadap masalah yang mereka
hadapi dan cara mengatasinya.
Jangan merasa tertekan secara berlebihan karena semua orang pasti diberi cobaan. Harus pasrah
kepada Allah dan tabah menghadapinya. Tak perlu menyesali diri berlebihan. Lebih baik sering
mendekatkan diri kepada Tuhan dengan memperbanyak doa dan ibadah agama.
Tidak perlu merasa kehilangan hak mendapat pelayanan dan perawatan dari orang lain. Jalinlah
komunikasi untuk berbagi rasa secara terbuka dan jujur.
Terimalah anggota yang menderita AIDS secara wajar. Jangan dibedakan, jangan ditakuti, dan jangan
disingkiri. Namun juga jangan dilebih-lebihkan. Dalam semua hal, berbuatlah seperti biasa. Satu-
I Gede 94
Suarthika
satunya perkecualian adalah dalam hal bersanggama dengan pasangan. Hubungan seksual harus
dilakukan dengan memakai kondom. Yang juga penting adalah besarkan jiwanya. Ajak penderita
meningkatkan ibadah dan melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi keluarga dan ma syarakat.
Yang perlu diingat, kita harus tetap memperhatikan prosedur P3K ketika melakukan perawatan
kepada penderita. Penderita AIDS dalam stadium berat perlu dirawat oleh tenaga kesehatan yang
berpengalaman. Untuk perawatan di rumah bagi penderita yang tidak berat harus dilakukan dengan
hati-hati agar tak tertular.
CD4
Kerusakan yang disebabkan infeksi HIV adalah sel darah putih yang disebut sel CD4 (adalah bagian
dari sel limfosit). Sel ini sangat penting bagi sistem kekebalan tubuh. Jika jumlahnya kurang, sistem
tersebut menjadi terlalu lemah untuk melawan infeksi.
I Gede 95
Suarthika
Kapan masa AIDS itu ?
Masa AIDS tiba ketika jumlah CD4 lebih kecil dari 200. Pada tahap ini, status sistem kekebalan tubuh
dapat dikatakan rusak dan membuat infeksi oportunistis (IO) akan menyerang tubuh. Untuk
mempertahankan jumlah CD4 dalam batas normal, pengidap HIV dapat mengonsumsi ARV.
Bisakah kita mengetahui jumlah virus HIV ? Bisa. Dengan melakukan tes viral load, kita dapat
mengetahui jumlah virus HIV dalam tubuh seseorang. Tes ini merupakan kebalikan dari tes CD4/TLC.
Jika jumlah viral load makin sedikit, status kesehatan seseorang akan semakin baik. Tes ini juga tidak
tersedia secara luas dan biayanya mahal. Namun, tes ini tidak begitu penting dan hanya bermanfaat
jika kita memakai obat antiretroviral.
MODUL VI
MASALAH KESEHATAN LAIN
Selain AIDS, ada beberapa ancaman kesehatan yang menyerang remaja. Dalam modul ini, kita akan
mempelajari berbagai masalah kesehatan lain bagi remaja. Sesuai dengan hasil kajian mutakhir,
pembahasan dibatasi pada TBC dan hepatitis-B. Bukan tidak mungkin kita menambah beberapa
kajian berdasarkan masalah kesehatan setempat.
TOPIK 1: HEPATITIS-B
KUNCI MATERI
Awalnya, penyakit ini menunjukkan gejala ringan serupa flu: tubuh lemas, cepat lelah, demam,
sampai pada gejala berat seperti muntah-muntah, demam sangat tinggi, dan kemudian warna kulit
menjadi kekuning-kuningan.
I Gede 96
Suarthika
Pada keadaan berat terdapat gejala-gejala menurunnya fungsi hati, yang bisa berakhir dengan
kanker. Atau jika “sembuh”, selsel hati mati dan menjadi sirosis. Apabila meluas, penyakit ini bisa
menyebabkan gangguan penurunan fungsi hati seperti edema dan perdarahan lambung.
Selain hepatitis-B, berkembang pula jenis baru hepatitis-C dan hepatitis-D yang memiliki tingkat
kegawatan lebih tinggi daripada hepatitis-B.
Selain itu, pencegahan yang sama juga harus dilakukan sebagaimana halnya dengan AIDS. Pola ABC
(Abstinence bagi yang belum menikah, Be faithful, dan Condom dalam keadaan darurat) juga bisa
diterapkan dalam mencegah penyebaran penyakit hepatitis-B.
Ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk melumpuhkan virus hepatitis-B pada stadium
awal. Obat ini hanya bisa didapat dengan resep dokter.
Jika sudah stadium lanjut, yang lebih penting adalah memelihara sel-sel hati yang masih baik agar
dapat berfungsi normal. Makanan sehat juga membantu usaha tersebut.
KUNCI MATERI
APAKAH TBC ITU? TBC
merupakan penyakit menahun dan menular yang di sebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis yang ditularkan lewat dahak yang menyebar ke udara. TBC dapat menyerang setiap
orang. Namun, penyakit ini paling sering menghinggapi orang yang berusia 15-35 tahun–khu susnya
yang bertubuh lemah, kurang gizi, atau tinggal dengan penderita TBC.
TBC paling banyak menyerang paru-paru (saluran pernapasan). Namun, TBC juga bisa menjangkiti
alat tubuh yang lain. Pada anak, TBC dapat menyebabkan peradangan selaput otak dan gangguan
kulit.
TBC menjadi kian penting karena semula semua orang mengira penyakit ini sudah mulai menghilang
dari Indonesia. Ternyata akhir-akhir ini penderita TBC menjadi semakin banyak. Para penderita AIDS
di beberapa negara Asia banyak yang meninggal karena TBC. Ini akibat menurunnya daya tahan
tubuh orang yang diserang AIDS tersebut.
I Gede 97
Suarthika
BAGAIMANAKAH TANDA DAN GELAJA SESEORANG PENGIDAP TBC?
Seseorang pengidap TBC menunjukkan tanda dan gejala sebagai berikut.
Batuk lebih dari empat minggu, meski sudah minum obat biasa
Batuk menahun dan berlendir (pada stadium lanjut berdarah)
Panas ringan pada sore hari dan malamnya berkeringat
Terasa nyeri pada dada dan punggung atas
Menjadi kurus
Kulit pucat
Suara menjadi parau/serak
Dalam stadium lanjut, berbagai infeksi dapat disebabkan oleh kuman TBC–termasuk infeksi
kulit, selaput paru, otak, jantung, dan berbagai organ tubuh penting lain.
Cara pengobatan
Sebenarnya, berbagai obat sudah ditemukan sebagai pembasmi TBC yang manjur–termasuk INH,
streptomisin, etambutol, PAS, dan ripamfisin. Masalahnya, obat-obat tersebut harus diminum dalam
jangka panjang secara terus-menerus tanpa berhenti. Ini yang biasanya tak dilakukan penderita
dengan baik. Dengan demikian, penyakit yang diderita tidak bisa sembuh secara total. Makanan
yang baik dan sehat serta istirahat yang cukup juga membantu penyembuhan penyakit ini.
MODUL VII
NAPZA
Selain AIDS, ada beberapa ancaman kesehatan yang menyerang remaja. Dalam modul ini, kita akan
mempelajari berbagai masalah kesehatan lain bagi remaja. Sesuai dengan hasil kajian mutakhir,
pembahasan dibatasi pada rokok, alkohol, dan penyalahgunaan obat. Bukan tidak mungkin kita
menambah beberapa kajian berdasarkan masalah kesehatan setempat.
TOPIK 1: ROKOK
APA MANFAAT DAN KEBURUKAN MEROKOK?
Sebagaimana halnya berbagai aktivitas, merokok memiliki manfaat sekaligus keburukan. Namun,
keburukannya lebih banyak daripada manfaatnya.
Manfaatnya
Mengurangi stres, tekanan, atau perasaan yang kurang enak, sehingga secara tidak langsung
menyebabkan remaja menjadi lebih berani
Menimbulkan perasaan nikmat
Mempererat pergaulan antar-teman, terutama jika semua sahabat merokok
Meningkatkan keberanian dan perasaan “jantan”, “jagoan”, atau “macho”
I Gede 98
Suarthika
Mengurangi nafsu makan sehingga bisa mencegah ke gemukan
Keburukannya
Rokok mengandung sekitar 700 jenis racun yang berbahaya bagi kesehatan. Antara lain, yang telah
dikenal luas, adalah karbon monoksida (CO) yang bisa mematikan dan nikotin yang mendorong
pengapuran jantung serta pembuluh da rah. Selain itu, ada tar yang dapat menyumbat serta
mengurangi fungsi saluran pernapsan dan menyebabkan kanker serta berbagai bahan kimia yang
dapat menimbulkan keracunan pada hati dan otak.
Rokok bisa mengurangi konsentrasi, misalnya sewaktu menge mudi, berpikir, dll. Rokok
menurunkan kebugaran tubuh
Rokok bukan hanya meracuni perokok sendiri, tapi juga orang di sekitarnya (sebagai perokok
pasif) dengan bahaya yang sama
Rokok menimbulkan ketergantungan dan perasaan “kehilangan sesuatu” jika tidak ada, yang
berakibat pada penurunan prestasi belajar dan bekerja
Rokok memboroskan
Sekarang rokok bukan lagi tanda “jagoan”, tapi justru cenderung tanda kampungan
Rokok bisa menyulut kebakaran yang dapat merusak harta benda
Hal-hal berikut ini, sendiri-sendiri atau bersama-sama, bisa mendorong remaja mulai merokok dan
terus merokok.
Rasa ingin tahu sampai menjadi ketergantungan
Untuk meningkatnya kejantanan dan kelaki-lakian
Hasrat berkelompok dengan kawan senasib dan sebaya
Adanya stres atau konflik batin ataupun masalah yang sulit diselesaikan
Dorongan dari lingkungan sosial yang “mendesak” remaja untuk merokok; kalau tidak
merokok kadang dianggap tak solider dengan lingkungan sosial
Ketidaktahuan akan bahaya merokok
I Gede 99
Suarthika
Yang terpenting dari kesemuanya adalah pengendalian diri dan percaya diri, remaja yang berhasil
ialah mereka yang mandiri, tidak bergantung pada hal-hal lain di luar diri sendiri, apalagi hanya
rokok.
TOPIK 2 : ALKOHOL
APAKAH ALKOHOL DAN MINUMAN KERAS (MIRAS) ITU?
Alkohol merupakan cairan yang bening, tak berwarna, mudah menguap, dan mudah terbakar.
Diperoleh dari hasil fermentasi karbohidrat. Alkohol mudah dimetabolisme oleh tubuh, sehingga
cepat memenuhi kebutuhan kalori. Sementara itu, minuman keras (MIRAS) adalah minuman yang
secara sengaja diberi alkohol.
- Alkohol juga dapat menimbulkan ketergantungan fisik (mendapatkan rasa nya man). Dalam
jangka panjang, alkohol membuat orang ketergantungan secara psikis (jiwa). Ini karena
minuman itu bisa menimbulkan rasa gembira dan optimistis yang semu secara berlebihan.
Akhirnya, peminum makin lama menjadi semakin sering mabuk.
Pengenalan pada alkohol atau miras hampir sama kejadiannya de ngan pengenalan pada rokok.
Rasa ingin tahu sampai menjadi ketergantungan
Untuk meningkatnya kejagoan, kelaki-lakian, dan mo dernisasi
Hasrat berkelompok dengan teman senasib dan sebaya
I Gede 100
Suarthika
Adanya stres atau konflik batin ataupun masalah yang sulit diselesaikan
Keinginan dianggap perkasa/jantan dan disegani
Dorongan dari lingkungan sosial yang “mendesak” remaja untuk mencoba minum miras;
kalau tidak, mereka dianggap tak solider dengan lingkungan social
Jika sudah telanjur kenal dengan miras, para remaja sebaiknya melakukan usaha pengendalian diri
dan percaya diri bahwa mereka yang berhasil menghentikan miras adalah orang yang mandiri, tidak
bergantung pada hal-hal lain di luar diri sendiri, apalagi hanya alkohol. Akhirnya, mereka bisa
berkembang menjadi remaja berprestasi.
Dalam kenyataannya, di beberapa kota besar, obat bebas terbatas, obat berbahaya, dan narkotika
kadang bisa dibeli secara bebas. Bahkan, obat ini terkadang ditawarkan secara lang sung oleh
penjual kepada remaja secara gelap atau sembunyi-sembunyi.
I Gede 101
Suarthika
BAGAIMANA TAHAPAN PENYALAHGUNAAN OBAT PADA REMAJA ?
Biasanya, remaja ngepil melalui tahap-tahap berikut ini.
o Tahap pemakaian coba-coba
o Tahap pemakaian insidental (kadang-kadang)
o Tahap penyalahgunaan
o Tahap ketergantungan
Kesehatan: pengaruhnya tergantung pada bahan kimia yang terkandung dalam obat
tersebut; pada penggunaan obat bebas dan bebas terbatas (catatan: sebenarnya sebagian
besar remaja “ditipu” untuk ngepil obat jenis ini) terjadi toleransi (obat tidak manjur bila
dosisnya tak tinggi).
Sementar itu, beberapa obat berbahaya dan narkotik bisa menimbulkan tidak normalnya koordinasi
motorik, bicara cedal/ bertele-tele, merusak jantung, ginjal, hati, saraf, dan organ-organ tubuh
lainnya. Saat ini sering terjadi kematian mendadak akibat gagal jantung atau keracunan otak karena
dosis obat yang terlalu tinggi.
I Gede 102
Suarthika
Meninggalkan lingkungan ngepil/nyuntik Aktif dalam kegiatan lain
Meningkatkan ibadah
Yang terpenting adalah mengembangkan sikap percaya diri dan pengendalian diri yang kuat
Untuk remaja yang sudah tergantung atau mencandu, seyogianya berkonsultasi dengan petugas
kesehatan atau ke tempattempat rujukan.
Kepanjangan NARKOBA adalah NARKOTIK, ALKOHOL, dan OBAT TERLARANG. Sementara itu, NAPZA
adalah NARKOTIK, PSIKOTROPIKA, DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA. Jika bahan/zat ini masuk ke dalam
tubuh manusia, otak (susunan saraf) akan terganggu dan menimbulkan ketergantungan.
Penyalahgunaan Napza adalah penggunaan salah satu atau campuran beberapa jenis
NARKOBA/NAPZA, baik kadangkadang maupun teratur, sehingga menimbulkan gangguan pada
kesehatan jasmani, kesehatan jiwa (mental-emosional), dan fungsi sosial. Seseorang yang telah
mengonsumsi Napza akan menjadi ketergantungan. Ia akan mengalami suatu keadaan di mana ia
harus memenuhi keinginan untuk mengonsumsi Napza dengan takaran dosis yang makin lama
semakin bertambah. Ini dikenal dengan istilah TOLERANSI. Jika dosis dikurangi atau pemakaiannya
dihentikan, akan timbul gejala yang disebut putus zat (SAKAU = rasa sakit yang sangat karena
ketagihan).
Jenis-jenis narkoba
Alkohol
Cara penggunaan, efek, dan hal lain
- Jumlah sedikit yang diminum membuat rileks
- Jumlah banyak membuat mabuk, berlangsung beberapa jam
- Mempersulit konsentrasi dan memperlambat reaksi tubuh
- Jumlah besar dapat menimbulkan kematian
- Kerusakan pada jantung, hati, lambung, dan otak
- Dapat menyebabkan adiksi/ketagihan dan sulit berhenti menggunakan
- Dilarang menjual minuman keras tanpa izin; hanya orang dewasa (lebih dari 18 tahun yang
boleh membeli dan minum di kedai minuman)
- Kebanyakan orang tidak melihat alkohol sebagai obat
I Gede 103
Suarthika
Pemakaian dengan ditelan, diisap, disuntikan
Jumlah kecil membuat rileks, jumlah banyak membuat tidur
Menghentikan nyeri
Berlangsung beberapa jam, membuat konsentrasi dan reaksi tubuh sulit
Dapat mematikan terutama jika disuntikan atau diminum bersama alkohol Kerusakan pada
pembuluh darah balik dan kulit jika disuntikan
Mudah kecanduan dan sulit melepaskannya
Dilarang memiliki dan mengonsumsi kecuali dengan resep dokter
Codein dan morfin digunakan secara legal untuk medis
Heroin atau putau tidak digunakan untuk tindakan medis secara legal
Orang akan berpikir tentang heroin/putau jika mereka berbicara mengenai orang yang
menyalahgunakan dan kecanduan obat
Ganja
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Diisap sendiri/dengan rokok
Membuat warna dan suaran lebih semarak dan keras
Berlangsung setengah hingga beberapa jam
Membuat konsentrasi dan reaksi tubuh terganggu
Kemungkinan terjadi kerusakan paru-paru
Dilarang memiliki dan menjual ganja
Rokok
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Diisap, yang biasa merokok merasa rileks dan gembira
Dapat menunda rasa lapar
Berlangsung 10-30 menit
Mempengaruhi banyak bagian tubuh
Mempercepat denyut jantung dan meningkatkan tekanan darah
Bisa merusak paru-paru dan bagian tubuh lain
Menyebabkan kanker
Tubuh tergantung pada nikotin
Tidak ada larangan hukum merokok bagi semua umur
Amfetamin
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Ditelan (pil), dihirup (bubuk), dan kadang disuntikkan
Membuat orang lebih terjaga dan bersemangat
Berlangsung beberapa jam
Membantu konsentrasi untuk sementara
Sesudahnya merasa letih
I Gede 104
Suarthika
Jumlah banyak dapat mematikan karena gagal jantung
Dilarang memiliki dan menggunakannya
Met-Amfetamin (Shabu-Shabu)
Cara penggunaan, efek , dan hal lain:
Dipanaskan di atas kertas aluminium/dalam botol/bong
Uapnya diisap
Efeknya sama dengan amfetamin
Kokain
Cara penggunaan, efek, dan hal lain:
Dihirup sebagai bubuk
Dapat juga dicampur amfetamin untuk meracik ekstasi
Menyebabkan si pemakai sangat gembira, lepas kendali termasuk dorongan seksual Sering
dipakai untuk pesta seks
MODUL VIII
PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (PRS)
Remaja sehat yang hidup di tengah masyarakat memiliki kemampuan berbuat sesuatu bagi remaja
lainnya yang membutuhkan bantuan mengenai kesehatan. Untuk itu, kita perlu berdiskusi tentang
cara-cara melaksanakan Pendidikan Remaja Sebaya (PRS). Secara lebih terperinci, dalam modul ini
akan membahas topik mengenai keluarga, teman sabaya, PRS, dan rujukan.
TOPIK 1: KELUARGA
Keluarga merupakan masyarakat terkecil di mana seorang remaja hidup. Dibandingkan dengan
masyarakat lain, khususnya masyarakat sekolah dan kelompok bermain, dalam keadaan normal
remaja tinggal paling lama dalam keluarga. Maka dari itu, keberhasilan remaja dalam belajar dan
mempersiapkan masa depan sangat bergantung pada keterdekatan remaja tersebut dengan
keluarga.
Rasa cinta kepada keluarga (bagaimanapun keadaan keluarga kita masing-masing) menjadi perekat
bagi tumbuhnya rasa tanggung jawab, kematangan, dan kedewasaan seseorang. Rasa cinta di antara
I Gede 105
Suarthika
anggota keluarga ditunjukkan dengan adanya rasa saling percaya, saling menghargai, saling bersikap
jujur, dan saling terbuka di antara anggota keluarga. Rasa cinta juga dicerminkan pada cara-cara
berkomunikasi antar-anggota keluarga.
Komunikasi antara remaja perempuan dan orang tua serta anggota keluarga lain sering kali lebih
sulit. Hal ini disebabkan adanya perbedaan pendapat tentang apa yang layak dikerjakan remaja
putri.
Jika perbedaan tersebut menjadi tajam pada hal-hal yang pen ting, dari pihak remaja seyogianya
jangan bertindak keras dan kasar. Sikap terpuji adalah diam atau mengiyakan (meski tidak setuju
dengan pendapat atau sikap orang tuan). Itu bisa dilakukan sambil mencari waktu dan situasi yang
tepat untuk secara perlahan-lahan memberitahukan (atau merayu) kepada orang tua tentang
pendapat dan sikapnya yang berbeda. Jika masalahnya sangat serius, sedangkan rayuan tidak
mempan, hadirnya orang ketiga mungkin bisa membantu. Kakek, saudara tua yang lain, kadang bisa
berperan sangat baik dalam menjembatani perbedaan yang ada. Dalam situasi seperti ini, tindakan
remaja yang paling fatal ialah ”meninggalkan keluarga” baik terang-terangan maupun diam-diam
dan mengalihkan kepercayaan kepada orang lain.
Dalam kerangka pengertian tersebut, dalam keluarga se benarnya remaja memerlukan ”teman
sebaya”, baik antara remaja dan kakak yang sudah dewasa maupun antara remaja dan kedua orang
I Gede 106
Suarthika
tua. Dari pihak remaja, yang terpenting adalah sikap menjadi “friend in need” dalam keluarga.
Seyogianya, kedua orang tua dan saudara lain juga siap menjadi teman sebaya bagi remaja dalam
keluarga.
BAGAIMANA REMAJA MENEMPATKAN DIRI SEBAGAI TEMAN SEBAYA BAGI REMAJA LAIN?
Tantangan bagi setiap remaja:
Mencari dan mendapatkan teman sebaya yang bisa saling mengajak pada kebaikan dan
bukannya mengajak pada halhal yang kurang baik
Menjadi contoh bagi teman sebaya lain, baik dalam sikap maupun kepribadian
Menempatkan diri sebagai teman sebaya teman-teman di lingkungan sekolah atau
lingkungan bermain, yang dipercaya akan dapat membantu memecahkan segala macam
persoalan tanpa diminta. Juga, dalam keluarga masingmasing.
PRS yang kita pelajari di sini tidak lain ialah melaksanakan segala sesuatu yang sudah biasa kita
lakukan. Cuma, kali ini menyangkut pada kesehatan dan kesejahteraan remaja. Demi kesuksesan
masa depan bersama. Sesuai dengan cita-cita masing-masing.
Para PRS yang sudah dilatih didorong untuk terpanggil menyebarluaskan pengetahuan kepada
teman-teman sebaya, di sekolah dan di kelompok bermain, sesuai dengan masalah yang sedang
dihadapi oleh teman-teman sebayanya. Tentu saja, para pendidik sendiri diharapkan menjadi
panutan bagi temanteman sebayanya dalam berperilaku. Sikap menjaga rahasia teman juga
merupakan prasyarat yang utama.
Tahap Penerimaan
Pada tahap ini yang penting adalah mendengarkan ke lu han atau masalah yang dialami teman.
Tunjukkan rasa ter ta rik Anda. Bantu ia mengungkapkan keseluruhan masalah yang dideritanya.
Jangan beri nasihat apa pun pada tahap ini. Dengan menceritakan permasalahan ke p ada orang
yang dipercaya, ia sebenarnya telah menye le saikan 50% dari permasalahan yang mengganjalnya.
Be berapa teman yang berperilaku berisiko kadang tidak mengerti sama sekali risikonya.
Menghadapi teman yang demikian, diperlukan pertanyaan-pertanyaan pancingan agar sedikit demi
sedikit ia memahami risiko yang sedang ia hadapi. Ingat, jangan beri nasihat dalam tahap ini.
I Gede 107
Suarthika
Tahap Pemasukan
Ide Di tahap ini, pelan-pelan masukkan ide Anda ke da lam benak dan hati teman Anda. Usahakan
untuk tidak ter gesa-gesa dan jangan memasukkan banyak ide secara sekaligus. Sebaiknya, berikan
sedikit demi sedikit. Secara berulang-ulang dan berurutan. Juga, diharapkan agar pemasukan ide
jangan dikemas dalam suasana “menggurui atau “mendikte”. Kalau bisa, usahakan agar dibuat
suasana sedemikian rupa sehingga seakan-akan ide itu bukan datang dari Anda, melainkan dari
teman Anda sendiri. Dengan kata lain, pada tahap ini Anda membimbing teman Anda untuk siap
menolong diri sendiri.
Sekali lagi tekankan bahwa pada tahap ini Anda harus membuktikan Anda sendiri konsekuen dengan
sikap Anda. Anda adalah contoh remaja yang sehat dan sejahtera. Yang paling penting adalah
mengimbangi keseluruhan upaya pemasukan ide dengan doa ke hadirat Allah.
Tahap Pemeliharaan
Ide yang sudah dimasukkan harus dipelihara. Ini karena pembentukan atau perubahan perilaku
memerlukan waktu yang lama. Untuk keperluan pemeliharaan ini, dibutuhkan upaya terus-menerus
dan berulang-ulang guna mengajak teman menuju ke arah dan cita-cita yang telah disepakati
bersama.
Usahakan agar tahap pemeliharaan ini ”disamarkan” dalam bentuk silaturahmi biasa. Dengan
demikian, tidak kelihatan bahwa Anda memaksakan keinginan Anda untuk diikuti teman Anda. Yang
penting, seringlah berkomunikasi dan membahas masalah-masalah yang ada. Yang tidak kalah
penting adalah agar keseluruhan PRS selalu diimbangi dengan doa ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.
TOPIK 4: RUJUKAN
“Dalam masyarakat tidak akan pernah terjadi bahwa seseorang atau suatu organisasi tertentu dapat
menyelesaikan suatu ma salah secara tuntas. Pada umumnya terjadi kerja sama di antara berbagai
orang dan di antara berbagai organisasi. Maka dari itu, kita sebagai Pendidik Remaja Sebaya (PRS)
harus tahu persis siapa-siapa, organisasi apa saja, di mana mereka berada, yang mampu membantu
kita dalam melaksanakan PRS. Suatu saat, setelah dilakukan pendidikan kepada teman bermasalah,
kita akan sampai pada suatu titik bahwa seyogianya ia diantar ke tempat lain untuk mendapatkan
perawatan yang lebih baik. Inilah yang dinamakan RUJUKAN.
Kita sebaiknya memantau perkembangan kondisi teman kita yang kita sarankan ke rujukan tersebut.
Sampai mereka mampu meninjau, menelaah, dan melaksanakan tindakan pemecahan permasalahan
mereka sendiri secara optimal.
I Gede 108
Suarthika
I Gede 109
Suarthika