korban perang.
Pada tahun 1863, 4 orang warga Jenewa bergabung dengan Dunant untuk membentuk komite 5
yang bertujuan untuk merintis terbentuknya komite internasional palang merah yang sekarang dikenal
dengan nama Internasional Commite of Red Cross (ICRC), Keempat orang tersebut ialah :
• Jend.Guilame Dufour
• Dr. Louis Appia
• Dr. Theodore Maunoir
• Gustave Moynier
• Jean Henry Dunant
Pada bulan Oktober 1863, International Committee of Aid to the Wounded mengadakan
konferensi, atas bantuan pemerintah Swiss, yang dihadiri oleh 16 negara. Konferensi tersebut
menghasilkan 10 pasal. Dari pasal itulah, International Committee of Aid to the Wounded akhirnya
berganti nama menjadi International Committee of Red Cross (ICRC). Selain itu, ditetapkannya
pula lambang Palang Merah di atas dasar putih sebagai lambang Gerakan yang baru saja terbentuk
ini. Pembentukan ICRC merupakan momen krusial.
Tak lama setelah konferensi tersebut, perhimpunan nasional mulai berdiri di berbagai negara.
Di mulai dari Eropa dan akhirnya ke seluruh dunia. Saat ini sudah berdiri lebih dari 192
perhimpunan nasional yang telah berdiri. Mereka berjuang demi kemanusiaan dan berusaha untuk
mewujudkan cita-cita Dunant. Bahkan Gerakan Palang Merah tidak hanya membantu konflik
bersenjata. Namun juga berbagai peristiwa mulai dari bencana alam ataupun teknologi.
Palang Merah terdiri dari beberapa komponen. Komponen tersebut antara lain
1. International Committee of Red Cross (ICRC) ICRC memiliki mandat, yaitu untuk
a. Melindungi dan membantu korban konflik bersenjata
b. Mempromosikan Hukum Perikemanusiaan Internasional
2. International Federation of Red Cross and Red Cresscent Society (IFRC) IFRC memiliki
mandat yakni untuk membantu dan melindungi korban bencana alam dan teknologi
3. Perhimpunan Nasional
C. Sejarah Lambang Palang Merah, Bulan Sabit Merah dan Kristal Merah
Di bawah ketentuan Konvensi Jenewa, lambang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
ditempatkan pada kendaraan medis dan kemanusiaan, serta dikenakan oleh tenaga medis dan
orang yang menjalankan pekerjaan kemanusiaan, untuk melindungi orang-orang dari serangan
militer di medan perang. Ada empat jenis lambang, tetapi ada tiga yang paling sering dipakai:
Palang Merah, Bulan Sabit Merah, dan Kristal Merah. Singa dan Matahari Merah juga diakui,
tetapi tidak digunakan lagi.
1. Lambang Palang Merah
Pada Konvensi Jenewa tahun 1864 itulah dilontarkan gagasan untuk memberikan suatu
lambang kepada organisasi relawan yang bertugas memberikan bantuan kepada prajurit yang
cedera dalam pertempuran, sehingga dapat dibedakan dengan organisasi relawan lainnya.
Untuk itu, sebagai penghormatan kepada Henry Dunant yang berkewarganegaraan Swiss atas
jasa-jasanya tersebut, maka disepakati bahwa lambang untuk organisasi relawan tersebut
adalah kebalikan dari bendera Swiss, yakni palang merah, red cross, di atas dasar putih.
Sejak itulah lambang palang merah mulai dikenal dan digunakan untuk
menolong para korban perang. Lambang palang merah ini digunakan oleh
perhimpunan nasional di negara- negara. Karena banyaknya negara yang
membentukPerhimpunan Nasional, maka pada tahun 1919 dibentuk “Liga
Perhimpunan Palang Merah”, League of Red Cross Societies, yang bertugas mengkoordinir
seluruh perhimpunan nasional dari semua negara.
2. Lambang Bulan Sabit Merah
Lembaga Bulan Sabit Merah didirikan dan digunakan pertama kali oleh Turki pada 11 Juni
1868. Penggunaan simbol Bulan Sabit Merah pertama kali dalam perang pada saat konflik
bersenjata Kekaisaran Ottoman dan Rusia (1877-1878). Selama perang Turki- Rusia sejak 1876
hingga 1878, Kekaisaran Ottoman menggunakan Bulan Sabit Merah, Rusia komitmen
menghormati penuh kesucian semua personil dan fasilitas yang berhubungan dengan Bulan
Sabit Merah.
Setelah kenyataan penilaian atas keabsahan yang sama terhadap simbol
tersebut, ICRC meresmikan pada 1878 bahwa seharusnya
dimungkinkan dalam prinsip untuk mengakui simbol perlindungan
resmi tambahan bagi bukan negara-negara kristen. Simbol Bulan Sabit
Merah diadopsi konvensi internasional secara resmi pada 1929 saat Konvensi Jeneva
diamandemen, dan sampai saat ini Bulan Sabit Merah telah digunakan oleh 33 negara-negara
mayoritas berpenduduk muslim.
Setelah runtuhnya Kekaisaran Ottoman, Bulan Sabit Merah pertama kali digunakan kemudian
oleh bangsa Turki, diikuti oleh Mesir. Sejak pengakuan secara resmi hingga sekarang, Bulan
Sabit Merah menjadi simbol organisasi dari hampir setiap perhimpunan nasional di negara-
negara dengan populasi mayoritas muslim. Perhimpunan nasional dari beberapa negara seperti
Pakistan (1974), Malaysia (1975), atau Bangladesh (1989) telah secara resmi mengganti nama
dan simbol mereka dari Palang Merah menjadi Bulan Sabit Merah
3. Lambang Kristal
Pada bulan Desember 2005, diadakan Konferensi Diplomatik yang
menghasilkan suatu perjanjian internasional, yaitu Protokol Tambahan III
(tahun 2005) pada Konvensi- konvensi Jenewa 1949 yang mengatur
tentang penggunaan lambang baru di samping lambang palang merah
dan bulan sabit merah, karena kedua lambang terakhir ini dianggap berkonotasi dengan suatu
agama tertentu. Lambang yang baru tersebut dikenal dengan lambang Kristal Merah (red
crystal). Kristal merupakan sebagai lambang dari kemurnian, purity, yang seringkali
dihubungkan dengan air, yakni suatu unsur yang esensial bagi kehidupan manusia.
3. Pelanggaran Berat
Penggunaan lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah
dalam masa perang untuk melindungi personel militer atau
perlengkapan militer dianggap sebagai kejahatan perang.
MENGENAL PMR
Definisi PMR
Palang Merah Remaja (disingkat PMR) adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja
PMI, pada Kongres PMI ke-IV tepatnya bulan Januari 1950 di Jakarta, PMI membentuk Palang Merah
Remaja yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita Abdurrahman. Pada tanggal 1 Maret 1950
berdirilah Palang Merah Remaja secara resmi di Indonesia yang selanjutnya disebut PMR. Terdapat di
PMI kota atau kabupaten di seluruh Indonesia, dengan anggota lebih dari 5 juta orang, anggota PMR
merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang
kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan
sabit merah internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
A. Pertolongan Pertama
Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera / kecelakaan yang memerlukan
penanganan medis dasar.
B. Medis Dasar
Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh awam atau awam yang
terlatih secara khusus. Batasannya adalah sesuai dengan sertifikat yang dimiliki oleh Pelaku
Pertolongan Pertama.
C. Penolong Pertama
Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam
penanganan medis dasar.
E. Dasar Hukum
1. Memberikan pertolongan: Pasal 531 KUHP
Barang Siapa Menyaksikan Sendiri ada orang dalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan
atau mengadakan pertolongan kepadanya sipenderita sedang pertolongan itu dapat
diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang
lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-
banyaknya Rp 4.500,- Jika orang yang perlu ditolong itu mati diancam dengan sangsi KUHP
45, 165, 187, 304 s, 478, 525, 566
2. Kerahasiaan: Pasal 322 KUHP
a. Barang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang wajib menyimpannya oleh
karena jabatan aau pekerjaannya baik yang sekarang maupun yang dahulu dipidana
dengan pidana penjara selama-lamanya 9 bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp
9.000,-
b. Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat dituntut atas
pengaduan orang lain.
F. Persetujuan Tindakan Pertolongan
Ada dua bentuk persetujuan atau ijin bagi penolong untuk melakukan tindakan :
a. Persetujuan yang dianggap diberikan atau tersirat ( Implied Consent ) Adalah persetujuan
yang umum diberikan dalam keadaan penderita sadar atau normal
b. Persetujuan yang dinyatakan ( Expressed Consent ) Adalah persetujuan yang dinyatakan
secara lisan atau secara tertulis oleh penderita itu sendiri
Pengendalian dan Penanganan Perdarahan Luar Atasi dengan TIT (Tekan Istirahatkan
Tinggikan)
1) Tekan luka dengan jari atau telapak tangan. (Gunakan Sarung Tangan).
2) Tinggikan anggota tubuh yang cedera lebih tinggi dari jantung untuk mengurangi
kehilangan darah.
3) Tekan pada titik tekan, yaitu arteri di atas daerah yang mengalami perdarahan.
Ada beberapa titik tekan yaitu :
a. Arteri Brakialis (arteri d ilengan atas)
b. Arteri Radialis (arteri di pergelangan tangan)
c. Arteri Femoralis (arteri di lipatan paha)
Beberapa jenis luka mungkin tidak bisa ditangani sendiri di rumah. Itu sebabnya, segera
cari pertolongan medis jika:
Luka mengeluarkan darah segar atau darah memancar keluar
Luka tusukan di kepala, leher, dada, perut, panggul, atau punggung dengan
kedalaman lebih dari 2 cm
Luka tusukan yang dalam pada lengan di atas sikuatau kaki di atas lutut
Jangan mencoba mencabut benda dari luka tusuk yang cukup dalam. Hal ini justru
bisa menyebabkan munculnya perdarahan.
Bila ada luka yang berdarah, Sebaiknya luka dibersihkan dengan Antiseptik kemudian
ditutup. Penutup luka ini penting karena mempunyai fungsi sebagai berikut.
• Membantu menghentikan Perdarahan
• Mencegah kuman masuk ke dalam luka
Agar penutup luka tidak terlepas dari tempatnya, maka gunakan pembalut luka untuk
menahannya. Kegunaan pembalut untuk membantu menghentikan perdarahan.
Penyebab syok
1. kegagalan jantung memopa darah
2. Kehilangan darah dalam jumlah besar
3. Pelebaran pembuluh darah yang luas (dilatsi)
Tanda syok
1. Nadi cepat dan lemah
2. Nafas cepat dan dangkal
3. Kulit pucat dingin dan lembab
4. Wajah pucat dan kebiruan (sianosis) pada bibir, lidah dan cuping telinga
5. Pandangan hampa dan pupil mata melebar
6. Perubahan keadaan mental (gelisah, cemas)
Gejala syok
1. Mual, mungkin disertai muntah
2. Haus
3. Lemah
4. Pusing (Vertigo)
5. Tidak nyaman dan takut
Penanganan Syok
1. Bawa penderita ketempat teduh dan aman
2. Tidurkan telentang
3. Tinggikan tungkai
4. Longgarkan pakaian penderita
5. selimuti agar tidak kehilangan panas tubuh
6. Jaga agar jalan nafas tetap baik
7. control Perdarahan dan rawat cedera lainnya bila ada
8. Jangan beri makan dan minum
9. Periksa tanda vital secara berkala
10. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
1. Patah Tulang
Patah Tulang adalah terputusnya jaringan tulang
Pembidaian
Pemakaian suatu alat Bantu untuk menghindari pergerakan, melindungi dan
menstabilkan bagian tubuh yang cedera.
Tujuan Pembidaian → Fiksasi & Imobilisasi
1) Mencegah pergerakan atau pergeseran dari ujung tulang yang patah
2) Mengurangi cidera yang baru disekitar bagian tulang yang patah
3) Mengistirahatkan anggota badan yang patah
4) Mengurangi rasa nyeri
5) Mengurangi perdarahan
6) Mempercepat penyembuhan
Penyebab :
Sendi teregang melebihi batas normal sehingga kedua ujung tulang terpisah dan tidak
pada tempatnya. Jaringan ikat sendi bisa tertarik melebihi batas normal dan mungkin
sampai robek.
Gejala dan tanda :
Secara umum berupa gejala dan tanda patah tulang yang terbatas pada daerah sendi.
Penyebab :
Umumnya terjadi karena pembebanan secara tiba - tiba pada otot tertentu. Hal ini
sering terjadi pada cedera olahraga karena :
a. Latihan peregangan tidah cukup
b. Latihan peregangan tidak benar
c. Teregang melampaui kemampuan
d. Gerakan yang tidak benar
Penyebab :
Terpeleset, gerakan yang salah .
Penanganan Terkilir :
1) Letakkan penderita dalam posisi yang nyaman, istirahatkan bagian yang cedera
2) Tinggikan bagian yang cedera
3) Beri kompres dingin maksimum 3 menit, ulangi setiap jam bila perlu
4) Balut tekan dan tetap tinggikan
5) Rawat sebagai patah tulang
6) Rujuk ke fasilitas kesehatan
Berikut ini adalah langkah-langkah yang tepat untuk menolong orang yang pingsan
• Pindahkan orang yang pingsan ke lokasi yangaman dan nyaman, misalnya jika pingsan
di jalan,coba pindahkan orang tersebut ke tepi jalan
• Jika pingsan disebabkan oleh hawa panas, pindahkan orang tersebut ke tempat yang lebih
teduh dan pastikan dia mendapatkan udara segar
• Minta bantuan orang lain untuk menghubungi ambulans atau rumah sakit terdekat
• Periksa kondisi orang yang pingsan, panggil orang tersebut dan lihat apakah ia dapat
memberi respon atau menjawab panggilan
• Perhatikan juga apakah orang tersebut dapat bernapas dan terdapat denyut nadi di
lehernya
• Posisikan secara terlentang dan naikkan kakinya lebih tinggi sekitar 30 cm dari dada,
guna mengembalikan aliran darah kembali ke otak. Jika pingsan saat duduk, baringkan
orang tersebut di lantai atau permukaan yang datar
• Jangan lupa untuk melonggarkan pakaiannya, agar dia dapat lebih mudah dan nyaman
untuk bernapas
• Ketika sadar, berikan dia minuman manis, sepertiteh manis, untuk meningkatkan gula
darah dan mengembalikan energi yang diperlukan tubuhnya
• Jika dia muntah, miringkan kepalanya agar tidak tersedak dan muntahannya tidak
mengenai dirinya
• Jika orang tersebut tetap tidak sadarkan diri hingga beberapa menit lamanya, tidak
bernapas, atau denyut nadinya tidak terdeteksi, berikan napas buatan dan CPR sambil
menunggu ambulans datang
Orang yang telah sadar dari pingsan disarankan untuk tidak terlalu cepat berdiri. Dia perlu
didudukkan atau beristirahat setidaknya selama 15–20 menit, agar pingsan tidak terulang
kembali. Tanyakan apakah dia masih mengalami gejala, seperti sesak napas, sakit kepala,
lemas, atau sulit menggerakkan bagian tubuh tertentu.
Jangan tunda untuk segera membawanya ke UGD rumah sakit terdekat dan mendapat
pertolongan dari dokter, jika orang yang pingsan tersebut mengeluhkan beberapa gejala di
atas, sedang hamil, mengalami cedera kepala, atau menunjukkan gejala lain, seperti linglung,
penglihatan buram, sulit bicara, demam, atau kejang. Resusitasi jantung paru-paru atau CPR
adalah tindakan pertolongan pertama Bantuan Hidup Dasar padaorang yang mengalami henti
napas karena sebab-sebab tertentu.
CPR bertujuan untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama
sekali dengan melakukan beberapa teknik pemijatan atau penekananpada dada bertujuan untuk
membuka kembali jalan napasyang menyempit atau tertutup sama sekali dengan melakukan
beberapa teknik pemijatan atau penekananpada dada.
Pengolongan
Berdasarkan luas lapisan kulit yang mengalami cedera, luka bakar dikelompokkan menjadi :
1. Luka Bakar Derajat Satu (Permukaan) meliputi permukaan kulit yang paling atas ( kulit
Ari / Epidermis )
2. Luka Bakar Derajat Dua. Sedikit lebih dalam
3. Luka Bakar Derajat Tiga. Lapisan yang terkena tidak terbatas bahkan sampai kedalam
tulang dan rongga dalam.
Berdasarkan jalur masuknya racun kedalam tubuh manusia, keracunan dibagi menjadi empat :
1. Keracunan melaui mulut / alat pencernaan
Gejala :
Mual muntah
Nyeri perut
Diare
Napas berbau
Suara parau
Luka bakar pada daerah mulut
Adanya sisa racun didaerah mulut
Mulut berbusa
Penanganan :
Beri minum anti racun umum ( norit, susu, putih telur, air kelapa, air mineral )
Usahakan si penderita muntah
Jangan muntahkan bila menelan asam/basa kuat, minyak, korban kejang, korban tidak
sadar
2. Keracunan melalui pernapasan
Gejala :
Sesak napas
Kulit kebiruan ( sianosis )
Napas berbau
Batuk
Suara parau
Penanganan :
Beri oksigen bila ada
Rujuk ke fasilitas kesehatan segera
3. Keracunan melalui kontak / penyerapan ( kulit )
Gejala :
Kulit daerah kontak berwarna kemerahan
Nyeri - Melepuh dan meluas
Penanganan :
Buka baju penderita
Bila racun berupa serbuk sikat sampai bersih
Siram bagian yang terkena racun dengan air ( minimal 20 Menit )
Jangan siram kulit dengan air yang terkena soda api
4. Keracunan melalui suntik / gigitan
Gejala :
Luka didaerah suntikan / gigitan
Nyeri pada daerah gigitan
Kemerahan
Perubahan warna kulit
Penanganan :
Rujuk ke fasilitas kesehatan
5. Gigitan Ular
Bila seseorang penderita luka gigitan ular menunjukkan gejala dan tanda maka berarti
keadaannya serius dan perlu penanganan khusus.
Beberapa gejala dan tanda :
Demam
Mual dan muntah
Pingsan
Lemah
Nadi cepat dan lemah
Kejang
Gangguan pernapasan
Penanganan pada gigitan ular :
Amankan diri penolong dan tempat kejadian
Tenangkan penderita
Lakukan penilaian dini
Rawat luka, bila perlu pasang bidai.
Rujuk ke fasilitas kesehatan
Alternatif :
Pemakaian pembalut elastis
Identifikasi ular
JANGAN MEMAKAI TORNIKET
ANATOMI & FISIOLOGI
Posisi Anatomis
Adalah posisi dimana tubuh kita berdiri tegak, kedua lengan di samping tubuh, telapak tangan
menghadap ke depan. Berdasarkan posisi anatomis ini dikenal ada tiga bidang khayal yang membagi
tubuh menjadi dua bagian, yaitu :
1. Bidang Medial
Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi : Kiri dan Kanan
2. Bidang Frontal
Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi : Depan (anterior) dan Belakang (posterior)
3. Bidang Transversal
Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi : Atas (superior) dan Bawah (inferior)
Bagian Tubuh
Tubuh manusia dikelilingi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka. Secara garis besar tubuh manusia
terdiri:
1. Kepala
Terdiri dari : Tengkorak, wajah dan rahang bawah
2. Leher
3. Batang Tubuh
Terdiri dari : Dada, Perut, Punggung dan panggul
4. Anggota Gerak Atas
Terdiri dari:
Sendi bahu
Lengan atas
Siku
Lengan bawah
Pergelangan tangan
Tangan
5. Anggota Gerak Bawah
Terdiri dari :
Sendi panggul
Tungkai atas ( paha )
Lutut
Tungkai bawah
Pergelangan kaki
Kaki
Rongga
Selain pembagian tubuh maka juga perlu dikenali 5 buah rongga yang terdapat dalam tubuh yaitu :
1. Rongga Tengkorak Rongga ini berisi otak dan melindunginya.
2. Rongga Tulang Belakang Berisi bumbung syaraf atau “spinal cord” terbentuk dari rongga-rongga
tulang belakang menyatu membentuk suatu kolom.
3. Rongga Dada Sering juga disebut rongga toraks. Dilindungi oleh tulang-tulang rusuk, berisi
jantung, paru-paru, pembuluh darah besar, kerongkongan dan saluran pernapasan.
4. Rongga Perut Rongga ini terletak diantara rongga dada dan rongga panggul. Dalam dunia medis
dikenal dengan istilah abdomen. Di dalam rongga ini terdapat berbagai organ pencernaan dan
kelenjar seperti lambung, usus, limpa, hati, empedu, pancreas dan lainnya.
5. Rongga Panggul Rongga ini dibentuk oleh tulang – tulang panggul, berisi kandung kemih,
sebagian usus besar dan organ reproduksi dalam.
Sistem Tubuh
Sistem tubuh adalah susunan dari organ-organ yang mempunyai fungsi tertentu. Ada beberapa sistem
pada tubuh manusia :
1. Sistem rangka (kerangka/skeleton) Fungsi rangka:
Menopang bagian tubuh
Melindungi organ tubuh
Tempat melekat otot dan pergerakan tubuh
Memberi bentuk tubuh
2. Sistem Otot (Muskularis) Merupakan suatu organ atau alat yang berfungsi menggerakkan tubuh
3. Sistem pernapasan (respirasi) Ada dua sistem pernapasan:
d. Pernapasan dalam Adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida yang terjadi dalam
jaringan
e. Pernapasan Luar Adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida didalam paru - paru
4. Sistem peredaran darah Peredaran darah terdiri :
Peredaran darah Kecil : Jantung → Paru-paru ( terjadi pengambilan oksigen dan pembuangan
gas karbon dioksida ) → Jantung
Peredaran darah Besar : Jantung → pembuluh nadi → semua bagian tubuh ( terjadi pemberian
oksigen serta pengambilan zat sampah di kapiler ) → Pembuluh balik → Jantung
5. Sistem saraf (nervus) Organ yang berfungsi untuk melakukan koordinasi dan kerjasama dengan
bagian tubuh
6. Sistem pencernaan (digestif) Saluran yang menerima makanan dari luar untuk diserap oleh tubuh
dengan jalan dicerna ( proses telan, kunyah dan mencampur ) dengan bantuan enzim dan zat cair
mulai mulut sampai anus
7. Sistem kelenjar buntu (endokrin) Kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya ( produknya )
kedalam darah dalam jaringan kelenjar tampa melalui saluran dan hasil sekresi ini disebut hormon.
8. Sistem kemih (urinaria) Proses penyaringan darah untuk menyerap zat yang digunakan tubuh yang
membebaskan dari zat yang tidak digunakan
9. Kulit Adalah lapisan jaringan pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh
dan yang berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga, lubang masuk.
10. Panca indera Pancaindera adalah oragan untuk menerima jenis rangsangan atau stimulus tertentu.
Terdiri dari :
Indera Penglihatan ( mata )
Indera Pendengaran ( Telinga )
Indera penciuman ( hidung )
Indera Pengecap ( Lidah )
Indera Perasa/peraba ( Kulit )
11. Sistem reproduksi Terdiri dari Sistem reproduksi Pria dan Sistem reproduksi Wanita.
PENILAIAN PENDERITA
1. Penilaian keadaan
Penilaian keadaan ditujukan untuk memperoleh gambaran umum tentang apa yang sedang
dihadapi, factor-faktor yang akan mendukung atau menghambat tindakan pertolongan pertama.
Pada tahap ini penolong harus melakukan langkah langkah pengamanan lokasi, penderita dan
dirinya sendiri serta orang lain.
Perhatikan :
Bagaimana kondisi pada saat itu ?
Kemungkinan apa saja yang akan terjadi ?
Bagaimana mengatasinya ?
INGAT Amankan Diri Sendiri Terlebih Dahulu, Keselamatan Penolong Nomor 1
Di Lokasi Secara umum tugas seorang penolong saat tiba dilokasi adalah :
1. Memastikan keselamatan penolong, penderita, dan orang orang disekitar lokasi kejadian
2. Penolong harus memperkenalkan diri, bila memungkinkan
3. Menentukan keadaan umum kejadian (Mekanisme Cedera)
4. Mengenali dan mengatasi gangguan cedera yang mengancam nyawa
5. Stabilkan penderita dan meneruskan pemantauan
6. Minta bantuan bila diperlukan
Dalam melakukan tugas sebagai penolong juga perlu dikumpulkan berbagai informasi
untuk menunjang penilaian. Informasi dapat diperoleh dari :
Kejadian itu sendiri
Penderita (Bila Sadar)
Keluarga (Saksi)
Mekanisme kejadian
Perubahan bentuk yang nyata (cedera yang jelas)
Gejala atau tanda khas suatu cedera atau penyakit.
2. Penilaian dini
A. Kesan umum
Kasus Trauma : adalah kasus yang disebabkan oleh suatu rudapaksa Mempunyai tanda-
tanda yang jelas dan terlihat da atau teraba. Misalnya luka terbuka, memar, patah tulang
da lain sebagainya
Kasus Medis : adalah kasus yang diderita seseorang tanpa ada riwayat ruda-paksa.
Contohnya sesak napas, pingsan.
B. Memeriksa Kesadaran Ada empat tingkatan kesadaran penderita, yaitu :
1) Awas = Alert
2) Suara = Voice
3) Nyeri = Pain
4) Tidak Respon = Un Respon
ASNT = AVPU
C. Memastikan Jalan napas terbuka dengan baik Untuk penderita yang tidak respon gunakan
teknik angkat dagu dan tekan dahi
D. Untuk menilai pernapasan Setelah jalan napas berjalan dengan baik maka penolong harus
menilai pernapasan penderita dengan cara :
1) Lihat
2) Dengar
3) Rasakan
E. Menilai denyut nadi Dengan cara meraba nadi pergelangan tangan (Arteri Radialis). Bagi
penderita yang sadar, sedangkan bagi penderita yang tidak sadar periksa nadi Leher (Carotis)
F. Hubungi Bantuan Segera minta bantuan rujukan, mintalah bantuan kepada orang lain untuk
melakukannya atau lakukan sendiri. Bila didaerah anda tersedia pelayanan ambulan segera
hubungi telp…………………..
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik tujuannya menemukan berbagai tanda yaitu:
1) Perubahan bentuk (P)
2) Luka terbuka (L)
3) Nyeri tekan (N)
4) Bengkak (B).
Tindakan ini melibatkan Penglihatan, Perabaan dan Pendengaran.
Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistimatis dan beurutan dari ujung kepala sampai ujung kaki
namun dapat berubah sesuai kondisi penderita yaitu
1) Kepala, Telinga, Hidung, Mata, Mulut
2) Leher
3) Dada
4) Perut
5) Punggung
6) Panggul
7) Anggota gerak atas dan bawah
Pada pemeriksaan anggota gerak selain PLNB juga lakukan pemeriksaan Gerakan Sensasi dan
Sirkulasi (GSS).
1. Pemeriksaan Denyut Nadi
Setiap kali jantung berdenyut maka pembuluh nadi akan melebar dan berkonstraksi saat darah
melaluinya . Nadi adalah gelombang tekanan yang dihasilkan oleh denyut jantung
Denyut nadi dapat diperiksa dibagian :
a. Leher (Pembuluh nadi leher / A. karotis)
b. Lengan atas (Pembuluh nadi lengan atas /A. brakialis)
c. Pergelangan tangan (Pembuluh nadi pergelangan tangan / A. radialis)
d. Lipat paha (Pembuluh nadi lipat paha / A. femoralis)
Cara memeriksa nadi
1) Pasien berbaring atau duduk dengan tenang
2) Raba nadi yang akan diperiksa dengan telunjuk dan jari tengah
3) Tekan sedikit sampai nadi teraba, lalu mulai menghitung sambil melihat penunjuk
detik pada jam.
4) Bila denyut nadi teratur, nadi diperiksa selama 15 detik dan hasilnya dikalikan 4
untuk mendapatkan denyut nadi permenit. Bila denyut nadi tidak teratur, harus
diukur selama 60 detik
5) Laporkan juga teratur atau tidak, kuat atau lemah denyut nadi penderita
Denyut Nadi
Bayi : 120 – 150 X/menit
Anak : 80 – 150 X/menit
Dewasa : 60 – 90 X/menit
2. Pemeriksaan Pernapasan
Pada penderita sadar jangan sampai penderita mengetahui bahwa frekwensi pernapasannya
sedang dihitung. Genggam tangan penderita lalu letakkan diatas diatas dada atau perut
penderita, lalu amati gerakkan naik turunnya. Satu pernapasan adalah satu kali menghirup
napas dan satu kali mengeluarkan napas (satu kali gerakan naik dan turun). Pernapasan
dihitung selama 30 detik, lalu dikalikan 2 untuk mendapatakan frekuesi pernapasan permenit.
Frekwensi Pernapasan
Bayi : 25 – 50 X/menit
Anak : 15 – 30 X/menit
Dewasa : 12 – 20 X/menit
3. Pemeriksaan Suhu
Pada pemeriksaan suhu tubuh cukup diperoleh data suhu relatif. Apakah ada peningkatan atau
penurunan suhu yang dilakukan dengan perabaan dengan menggunakan punggung tangan
pada dahi atau leher. Kelembaban kulit juga harus dinilai ( berkeringat / kering ) Warna kulit
juga perlu dinilai.
Pucat (Dapat terjadi akibat gangguan peredaran darah)
Kemerahan (Tekanan darah tinggi, keracunan alcohol, luka bakar, demam, penyakit
infeksi)
Kebiruan / Sianossi (Kurangnya oksigen dalam darah)
Kekuningan (Sering merupakan tanda gangguan hati)
Biru kehitaman (Tanda perdarahan bawah kulit)
Suhu Tubuh Normal 37º Celcius
4. Riwayat Penderita
Untuk mengetahui penyebab atau pencetus suatu kejadian, mekanisme kejadian atau
perjalanan suatu penyakit maka diperlukan wawancara yang dapat dilakukan dengan
penderita, keluarganya atau saksi mata. Riwat penderita ini sangat penting pada kasus
medis.Untuk memudahkan, dikenal akronim KOMPAK .
K = Keluhan utama Sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita . Gejala adalah hal-hal yang
hanya dapat dirasakan oleh penderita misalnya nyeri, pusing. Tanda adalah hal-hal yang
dapat diamati oleh orang lain . Saat melakukan Tanya jawab hindari jawaban YA atau
TIDAK. Usahakan memberikan pertanyaan terbuka .
O = Obat – obatan yang diminum Tanyakan apakah penderita sedang dalam proses
pengobatan. Gangguan yang dialami mungkin akibat lupa minum atau menelan obat
tertentu contohnya seorang penderita kencing manis mengalami masalah kadar gula
derah yang tinggi karena lupa minum obat sebelum makan.
M = Makanan / Minuman terakhir Hal ini dapat dijadikan dasar terjadinya kehilangan
kesadaran pada penderita. Selain itu data ini juga penting untuk diketahui bila ternyata
penderita harus menjalai pembedahan di RS.
P = Penyakit yang diderita Riwayat penyakit yang sedang diderita atau pernah diderita yang
mungkin berhubungan dengan keadaan yang dialami penderita saat ini. Contoh : asma
dan jantung.
A = Alergi yang Dialami Perlu dicari apakah penyebab pada penderita ini mungkin merupakan
suatu bentuk alergi terhadap bahan-bahan tertentu . umumnya penderita atau keluarga
sudah mengetahuinya dan sudah memahami mengatasi keadaan itu.
K = Kejadian Kejadian yang dialami penderita sebelum kecelakaan atau sebelum timbulnya
gejala dan tanda penyakit yang diderita saat ini.
5. Pemeriksaan Berkala
Pemeriksaan harus diteruskan harus berkala sebelum mendapat pertolongan medis. Secara
umum pada pemeriksaan berkala harus dinilai kembali :
Tingkat kesadaran
Nilai kembali jalan napas dan perbaii bila perlu
Nilai kembali pernapasan, frekuensi dan kualitasnya
Periksa kembali nadi penderita
Penolong tidak membuat diagnosa, tetapi dapat membuat kesimpulan berdasarkan hasil
temuannya.
Nilai kembali keadaan kulit : Suhu, kelembaban dan kondisinya
Periksa kembali secara seksama mungkin ada bagian yang belum diperiksa atau sengaja
di lewati
Nilai kembali penatalaksanaan penderita (secara keseluruhan)
Pertahankan komunikasi dengan penderita untuk menjaga rasa aman dan nyaman.
Pelaporan Setelah selesai menangani penderita dan penolong melakukannya dalam tugas
maka semua pemeriksaan dan tindakan pertolongan harus dilaporkan secara singkat dan jelas
kepada penolong selanjutnya.
Dalam laporan sebaiknya dicantumkan :
Umur dan jenis kelamin penderita
Keluhan utama
Tingkat kesadaran
Keadaan jalan napas
Pernapasan
Denyut nadi
Pemeriksaan yang penting
KOMPAK yang penting
Penatalaksanaan
Perkembangan lainnya yang dianggap penting
PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA
Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) adalah penjabaran dari rasa kesetiakawanan, perasaan senasib
sepenanggungan. Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) merupakan bukti bahwa seorang teman adalah
teman sejati. Dalam kehidupan kita sehari - hari, sebenarnya kita sudah melakukan PRS. Dalam bentuk
berkomunikasi dua arah dengan teman sebaya. Kadang - kadang kita menasehati teman kita, di waktu
lain teman kita menasehati kita tentang sesuatu. Yang semata - mata dilakukan karena kita saling
menyayangi dengan teman sebaya kita.
PRS yang kita pelajari di sini tidak lain ialah melaksanakan segala sesuatu yang sudah biasa kita
lakukan, hanya kali ini menyangkut pada kesehatan dan kesejahteraan remaja. Demi kecemerlangan
masa depan bersama. Sesuai cita - cita masing - masing. Para Pendidik Remaja Sebaya, yang sudah
dilatih, didorong untuk terpanggil menyebarluaskan pengetahuannya kepada teman - teman
sebayanya, di sekolah dan di kelompok bermainnya, sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi
oleh teman-teman sebayanya. Tentu saja, para Pendidik sendiri diharapkan menjadi contoh tauladan
bagi teman-teman sebayanya dalam berperilaku. Sikap menjaga rahasia teman merupakan prasyarat
yang utama pula.
C. Tahap Pemeliharaan:
Ide yang sudah dimasukkan, harus dipelihara. Karena pembentukan atau perubahan perilaku
memerlukan waktu yang lama. Untuk keperluan pemeliharaan ini, diperlukan upaya terus-
menerus, berulang - ulang mengajak teman menuju arah dan cita - cita yang telah disepakati
bersama.
Usahakan agar tahap pemeliharaan ini disamarkan dalam bentuk silaturahmi biasa. Sehingga
tidak kelihatan bahwa anda memaksakan keinginan anda untuk diikuti teman anda. Yang penting
keseringan berkomunikasi dan membahas masalah-masalah yang ada. Yang tidak kalah penting
ialah agar keseluruhan PRS selalu diimbangi dengan doa
Generasi muda kelak akan menjadi penerus kehidupan untuk mewujudkan kedamaian dan ketenteraman
umat manusia di muka bumi ini. Palang Merah Indonesia (PMI), melalui berbagai pelatihan khususnya
bagi para remaja, merupakan salah satu lembaga yang membantmenyiapkan para remaja agar mampu
mewarisi kehidupan tersebut.
Sejak tahun 1996, melalui wadah pembinaan generasi muda, PMI telah melaksanakan program YOUTH
PEER EDUCATION atau PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (PRS). Program ini dinilai cukup
berhasil, khususnya dalam lingkup penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia. Ketika diadakan
evaluasi terhadap program ini pada tahun 2000, direkomendasikan untuk merevisi buku pedoman PRS
ini. Perubahan itu antara lain mengenai pembuatan bab tersendiri tentang Gender dan Napza.
Pendekatan program ini menggunakan pola pembelajaran nonformal. dimaksudkan agar para remaja
bisa ngobrol tentang permasalahan kesehatan dan kesejahteraan mereka secara santai. Sementara itu,
orang yang lebih tua—termasuk guru dan para orang tua—diharapkan dapat mendukung (motivator)
pelaksanaan program. Program tersebut juga dapat diintegrasikan dengan kegiatan pembinaan remaja
lainnya seperti Palang Merah Remaja (PMR).
Perubahan kejiwaan :
Keingintahuan yang tinggi mengenai berbagai hal, termasuk pada masalah-masalah reproduksi
Perhatian terhadap masalah seks meningkat
Keberanian untuk mencoba-coba, terutama jika di desak lingkungan
Anak laki-laki cenderung menyendiri dan melamun. Untuk perempuan, mereka cenderung suka
ngerumpi
Hubungan lain jenis, apalagi yang terkait dengan hubungan seksual, merupakan hal yang sangat
diperhatikan dalam norma sosial. Untuk itu, para remaja layak memberi perhatian yang lebih
terhadap norma tersebut. Usahakan agar jangan sampai melanggar norma. Semua anggota
masyarakat, termasuk REMAJA, harus menaati norma tersebut. Remaja laki-laki dan perempuan
memiliki kewajiban yang sama dalam mematuhi norma sosial yang ada. Taat terhadap norma
berakibat pada penerimaan dan pujian masyarakat. Seseorang akan DITERIMA dalam masyarakat
hanya apabila ia mau dan mampu mengikuti norma sosial yangberlaku di lingkungannya.
Sementara itu, pelanggaran norma menyebabkan PENOLAKAN dan pemberian hukuman dari
masyarakat. Sanksi tersebut umumnya berupa hukuman sosial, termasuk pengucilan.
Pengucilan sosial memang tidak begitu menyakitkan. Namun, sering kali orang yang dikucilkan
akan merasa diasingkan dan tidak dianggap oleh masyarakat. Lambat laun, mereka akan berontak
dan tidak menghiraukan masyarakat. Mereka bisa jadi malah akan melakukan tindakan asusila
yang lebih ekstrem. Ini tentu saja bisa merugikan orang yang bersangkutan.
C. GENDER
“Akhir-akhir ini, gender menjadi isu penting dan istilah yang sering kali diperbincangkan. Namun,
masih banyak kesalahpahaman tentang konsep gender serta kaitannya dengan perjuangan
perempuan untuk mendapatkan kesetaraan dan keadilan. Untuk memahami konsep gender, dalam
modul ini akan dibahas perbedaan seks dan gender, peran gender, ketidakadilan gender, kebutuhan
praktis, serta strategi gender.” Secara mendasar, konsep gender berbeda dengan seks. Gender
merupakan sifat yang melekat pada kaum laki-laki atau perempuan yang dikonstruksikan secara
sosial ataupun kultural. Ada pula yang mengartikannya sebagai pembagian peran dan tanggung
jawab baik laki-laki maupun perempuaan yang ditetapkan masyarakat ataupun budaya.
Karakteristik yang berlawanan antara laki-laki dan perempuan:
Laki - Laki Perempuan
Maskulin Feminin
Rasional Emosional
Tegas Fleksibel
Agresif Pasif
Objektif Subjektif
Kasar Lembut
Padahal, sebenarnya, karakteristik tersebut bisa berubah dan dapat dipertukarkan. Artinya,
perempuan bisa memiliki sifat maskulin dan tegas. Sebaliknya, laki-laki juga ada yang bersifat
feminin dan lembut.
Perbedaan yang mendasar antara seks dan gender:
Seks Gender
Tidak bisa berubah Bisa berubah
Tidak bisa dipertukarkan Bisa dipertukarkan
Berlaku sepanjang masa Bergantung masa
Berlaku di mana saja Bergantung budaya masing-masing
Berlaku bagi siapa saja Berbeda antara satu golongan dan yang lain
Ditentukan oleh Tuhan atau kodrati Dibentuk dan dibuat oleh masyarakat
D. KESEHATAN REPRODUKSI
1. Fungsi Reproduksi
Merupakan kemampuan pembuahan antara laki-laki (Sperma) dan perempuan (sel telur)
untuk memiliki keturunan anak sebagai upaya kelestarian kehidupan manusia sesuai kehendak
tuhan yang maha esa
Proses kehamilan pada wanita
Saat senggama seks, laki-laki memasukkans e saluran reproduksi wanita melalui tuba fallopi
pada rahim, jika dalam tuba fallopi ada ovura sei vozur, maka spermatozoa akan membentuk
zigot 1 sel. Setiba di rahim, ovum akan membenamkan din kebawah rahim bagian atas.
Terbentuknya embrio akhimya menjadi janin, kemudian janin terus tumbuh menginjak usia
kandungan 9 bulan setiap lahir
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala penurunan kekebalan
tubuh, sehingga tubuh menjadi rentan terhadap penyakit lain yang mematikan. Penyakit ini
disebabkan oleh virus (jasad sub-renik) yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Sasaran penyerangan HIV adalah sistem kekebalan tubuh, terutama sel-sel limfosit T4. atau disebut
juga CD4-T. Selama terinfeksi, limfosit menjadi media pengembangbiakan virus.
Jika sel-sel limfosit T4 mati, virus akan dengan bebas menyerang sel-sel limfosit T4 lainnya yang
masih sehat. Akibatnya, daya tahantubuh akan semakin menurun. Akhirnya, sistem kekebalan tak
mampu melindungi tubuh. Ini akan membuat kuman penyakit infeksi lain (kadang disebut infeksi
oportunistis/infeksi mumpung) akan masuk dan menyerang tubuh penderita. Bahkan, kuman-
kuman lain yang jinak tiba-tiba bisa menjadi ganas. Kuman itu bisa berupa virus lain, bakteri,
mikroba, jamur, ataupun mikroorganisme patogen lainnya. Jika sudah begitu, penderita bisa saja
meninggal karena TBC, diare, kanker kulit, infeksi jamur, dll.
Awalnya, penyakit ini menunjukkan gejala ringan serupa flu: tubuh lemas, cepat lelah, demam,
sampai pada gejala berat seperti muntah-muntah, demam sangat tinggi, dan kemudian warna kulit
menjadi kekuning-kuningan.
Pada keadaan berat terdapat gejala-gejala menurunnya fungsi hati, yang bisa berakhir dengan
kanker. Atau jika “sembuh”, sel-sel hati mati dan menjadi sirosis. Apabila meluas, penyakit ini
bisa menyebabkan gangguan penurunan fungsi hati seperti edema dan perdarahan lambung.
Selain hepatitis-B, berkembang pula jenis baru hepatitis-C dan hepatitis-D yang memiliki tingkat
kegawatan lebih tinggi daripada hepatitis-B.
TBC merupakan penyakit menahun dan menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis yang ditularkan lewat dahak yang menyebar ke udara. TBC dapat menyerang setiap
orang. Namun, penyakit ini paling sering menghinggapi orang yang berusia 15-35 tahun–
khususnya yang bertubuh lemah, kurang gizi, atau tinggal dengan penderita TBC.
TBC paling banyak menyerang paru-paru (saluran pernapasan). Namun, TBC juga bisa
menjangkiti alat tubuh yang lain. Pada anak, TBC dapat menyebabkan peradangan selaput otak
dan gangguan kulit.
TBC menjadi kian penting karena semula semua orang mengira penyakit ini sudah mulai
menghilang dari Indonesia. Ternyata akhir-akhir ini penderita TBC menjadi semakin banyak. Para
penderita AIDS di beberapa negara Asia banyak yang meninggal karena TBC. Ini akibat
menurunnya daya tahan tubuh orang yang diserang AIDS tersebut.
G. NAPZA
Selain AIDS, ada beberapa ancaman kesehatan yang menyerang remaja. kita akan mempelajari
berbagai masalah kesehatan lain bagi remaja. Sesuai dengan hasil kajian mutakhir, pembahasan
dibatasi pada rokok, alkohol, dan penyalahgunaan obat. Bukan tidak mungkin kita menambah
beberapa kajian berdasarkan masalah kesehatan setempat.
ROKOK
Sebagaimana halnya berbagai aktivitas, merokok memiliki manfaat sekaligus keburukan. Namun,
keburukannya lebih banyak daripada manfaatnya.
Manfaatnya
Mengurangi stres, tekanan, atau perasaan yang kurang enak, sehingga secara tidak langsung
menyebabkan remaja menjadi lebih berani
Menimbulkan perasaan nikmat
Mempererat pergaulan antar teman, terutama jika semua sahabat merokok
Meningkatkan keberanian dan perasaan “jantan”, “jagoan”, atau “macho”
Mengurangi nafsu makan sehingga bisa mencegah kegemukan
Keburukannya
Rokok mengandung sekitar 700 jenis racun yang berbahaya bagi kesehatan. Antara lain, yang telah
dikenal luas, adalah karbon monoksida (CO) yang bisa mematikan dan nikotin yang mendorong
pengapuran jantung serta pembuluh darah. Selain itu, ada tar yang dapat menyumbat serta
mengurangi fungsi saluran pernapsan dan menyebabkan kanker serta berbagai bahan kimia yang
dapat menimbulkan keracunan pada hati dan otak.
Rokok bisa mengurangi konsentrasi, misalnya sewaktu me• ngemudi, berpikir, dll.
Rokok menurunkan kebugaran tubuh
Rokok bukan hanya meracuni perokok sendiri, tapi juga orang di sekitarnya (sebagai perokok
pasif) dengan bahaya yang sama
Rokok menimbulkan ketergantungan dan perasaan “kehilangan sesuatu” jika tidak ada, yang
berakibat pada penurunan prestasi belajar dan bekerja
Rokok memboroskan
Sekarang rokok bukan lagi tanda “jagoan”, tapi justru cenderung tanda kampungan
Rokok bisa menyulut kebakaran yang dapat merusak harta benda
Alkohol
Merupakan cairan yang bening, tak berwarna, mudah menguap, dan mudah terbakar. Diperoleh
dari hasil fermentasi karbohidrat. Alkohol mudah dimetabolisme oleh tubuh, sehingga cepat
memenuhi kebutuhan kalori. Sementara itu, minuman keras (MIRAS) adalah minuman yang
secara sengaja diberi alkohol.
Obat
Adalah racun yang dibuat dari bahan kimia. Racun tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia
melalui kulit (obat luar), mulut (oral), dubur (anal), vagina, dan semua lubang tubuh yang ada. Ada
juga yang disuntikkan ke dalam otot atau pembuluh darah. Apabila digunakan dengan alasan tepat
dalam dosis yang pas, obat akan bermanfaat. Namun, jika disalahgunakan, artinya dikonsumsi
tanpa alasan yang jelas dan dalam dosis yang berlebihan, obat akan meracuni tubuh. Obat ini bisa
menimbulkan ketergantungan, merusak organ tubuh, dan bahkan dapat berakibat pada kematian.
Ada empat golongan obat berdasarkan bahaya dan cara mendapatkannya.
a. Obat bebas; yang dapat dibeli dan diminum secara bebas
b. Obat bebas terbatas; hanya dapat diperoleh dengan resep dokter
c. Obat berbahaya; seperti obat anti-depresansia (penekan kesedihan), stimulansia (perangsang),
dan halusinogen (pembentuk mimpi palsu yang indah). Pil BK, Mandrax (Mx), ekstasi, dll.
termasuk ke dalam golongan obat berbahaya ini.
d. Narkotika seperti candu, ganja, heroin, kokain, morfin, dan turunannya.
Dalam kenyataannya, di beberapa kota besar, obat bebas terbatas, obat berbahaya, dan narkotika
kadang bisa dibeli secara bebas. Bahkan, obat ini terkadang ditawarkan secara langsung oleh
penjual kepada remaja secara gelap atau sembunyi-sembunyi.
Teman sejati ialah orang yang hadir di hadapan kita dan siap menolong kita pada saat kita
memerlukannya (”a friend indeed is a friend in need”). Orang yang tanpa diminta siap menolong
kita. Dalam bahasa sajak: “Yang siap menyediakan bahu tempat kita menangis (”shoulder to cry
on”). Persis seperti yang terjadi dalam Permainan Bujur Sangkar Pecah, teman adalah orang yang
memperhatikan kebutuhan orang lain, yang tahu persis kebutuhan pemain lain, dan dengan ikhlas
memberikan miliknya agar mereka bisa menyelesaikan tugas.
Teman sebaya adalah teman yang amat akrab dengan kita karena jenis kelamin yang sama, usia
berdekatan, rumah bersebelahan, bersekolah di tempat yang sama, seminat, dan seterusnya.
Dengan demikian, di antara teman sebaya hampir tidak ada rahasia lagi. Teman sebaya menjadi
teman senasib sepenanggungan. Karena keterdekatannya, teman sebaya bisa saling mempengaruhi
sesuatu menuju kebaikan. Sebaliknya, kesetiakawanan di antara teman sebaya bisa pula saling
menjerumuskan ke dalam hal-hal yang berisiko merugikan.
Dalam kerangka pengertian tersebut, dalam keluarga sebenarnya remaja memerlukan ”teman
sebaya”, baik antara remaja dan kakak yang sudah dewasa maupun antara remaja dan kedua orang
tua. Dari pihak remaja, yang terpenting adalah sikap menjadi “friend in need” dalam keluarga.
Seyogianya, kedua orang tua dan saudara lain juga siap menjadi teman sebaya bagi remaja dalam
keluarga.
RSPS (Remaja Sehat Peduli Sesama)
Apa itu kebersihan dan kesehatan? Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk
diantaranya debu, sampah, dan bau. Sedangkan, kesehatan adalah keadaan sehat dan aman
secara fisik, mental, dan sosial.
Kita sebagai makhluk hidup harus menerapkan kebiasaan gaya hidup bersih dan sehat. Tapi
seperti apa sih gaya hidup bersih dan sehat itu?. Untuk memperjelas nya, berikut dibawah ini
merupakan contoh dari gaya hidup bersih dan sehat.
Menjaga pola makan
Melakukan olahraga
Tidak merokok dan tidak minum – minuman beralkohol
Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan berjalan kaki atau menggunakan
sepeda
Menjaga kebersihan kamar mandi, tempat cuci dan toilet ( MCK )
Pembuangan sampah dan limbah keluarga
Perilaku gizi seimbang merupakan pengetahuan, sikap, dan praktek keluarga meliputi
mengkonsumsi makanan seimbang dan berperilaku hidup sehat. Bila ada perilakunya pasti ada
makanannya. Jadi apa itu makanan seimabang? Makanan seimbang adalah pilihan makanan
keluarga yang mengandung semua zat gizi yang diperlukan masing – masing anggota keluarga
dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan dan bebas dari pencemaran.
Zat gizi terdiri dari bahan – bahan yang mengandung nutrisi tinggi. Sumber dari zat gizi antara
lain:
Sumber tenaga / kalori, adalah kelompok hidrat arang terdapat dalam ( beras , jagung ,
kentang , ubi , singkong ) .
Sumber protein, dapat berupa protein hewani ( daging , ikan ) dan nabati ( tahu , tempe ) .
Sumber lemak, berupa lemak hewani dan lemak nabati.
Sumber vitamin, terdapat pada buah dan sayur.
Sumber mineral.
Sumber air.
A. Cara Menghitung Indeks Masa Tubuh
Berat Badan
IMT =
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)
Contoh :
Pak Dani umur 42 tahun, tinggi badannya 168 cm dan berat badannya 76 kg. Sesuai rumus, IMT
Pak Dani dapat dihitung:
76
Jawab = = 26,9
1,68 x 1,68
Kesimpulan : Pak Dani gemuk , IMT 26,9 ( antara 25,1 – 27,0 )
B. Demam
Gejala demam, yaitu suhu tubuh mengalami peningkatan ( +37,5°C ) . Penangan demam dapat
dilakukan dengan memberi pertolongan pertama berupa kompres dengan air hangat dan segera
hubungi layanan kesehatan.
C. Diare
Gejala diare, yaitu Buang Air Besar ( BAB ) tiga kali atau lebih dalam sehari , dan banyak
mengeluarkan cairan . Penanganan diare yang dapat dilakukan adalah dengan meminum larutan
gula garam.
D. Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk memberiikan kekebalan pada seseorang terhadap suatu penyakit.
Macam – macam imunisasi, antara lain :
BCG ( mencegah penyakit TBC )
DPT ( mencegah penyakit difteri , petusis / batuk rejan dan tetanus )
Polio ( mencegah penyakit Poliomyelitis )
Campak ( mencegah penyakit campak )
Hepatitis B ( mencegah penyakit Hepatitis B )
F. Penghapus Hama
Apa itu penghapus hama / desinfektan? Penghapus hama / desinfektan adalah larutan yang dapat
menghambat perkembangan aktivitas kuman patogen dan apatogen pada benda atau peralatan
perawatan dapat menurunkan jumlahnya. Teknik – teknik menghapus hama yang benar adalah
dengan merebus dan merendam.
Teknik merebus :
Alat metal atau logam yang habis dipakai dicuci bersih dengan sabun bila perlu disikat.
Direbus 10 – 15 menit .
Setelah mendidih , alas diangkat dan ditempat yang bersih .
G. Gizi Buruk
Gizi buruk adalah kekurangan makanan bergizi dalam waktu lama yang mengakibatkan tubuh
tidak berkembang secara normal.
Thermometer berguna sebagai alat untuk mengukur suhu tubuh. Denyut nadi merupakan
mengembang dan mengempisnya pembuluh darah arteri secara teratur akibat desakan darah dalam
pembuluh darah arteri sebagai hasil kontraksi antun. Suhu tubuh adalah derajat panas yang
dihasilkan oleh tubuh manusia sebagai keseimbangan, pembakaran dalam tubuh dengan
mengeluarkan panas melalui kerinngat dan pernapasan.
Jenis kompres, yakni kompres hangat, kompres dingin, kompres panas. Kompres hangat diberikan
pada penderita demam. Kompres dingin diberikan pada penderita yang mengalami pendarahan,
memar. Kompres panas diberikan pada penderita yang mengalami kesakitan ( sakit perut atau
kedinginan ).
Dehidrasi adalah banyak kehilangan cairan tubuh ( air dan garam ) yang dapat ditangani dengan
larutan gula dan garam . Pheumonia adalah penyakit yang disebabkan oleh Pneumococcus dengan
gejala panas, batuk, pilek, dan sesak napas. GAKI merupakan Gangguan Akibat Kekurangan
Iodium.
SIAP SIAGA BENCANA
B. Siklus Bencana
Secara umum siklus bencana dapat dibagi dalam kedalam 3 (tiga) kegiatan utama, yaitu:
Pra Bencana
Kesiapsiagaan Adalah upaya mempergunakan kemampuan untuk secara tepat dan cepat
bencana meliputi : rencana tanggap darurat bencana, Pengembangan sistem peringatan dini,
peningkatan kemampuan diri, dll
Mitigasi Adalah upaya-upaya untuk mengurangi akibat ancaman bencana Contohnya :
Pengelolaan air bersih, pembangunan tanggul banjir dan tempat evakuasi, penghijauan lereng
yang rawan longsor, dll
Saat Bencana
Bantuan
Rehabilitasi (pemulihan)
Setelah Bencana
Rekonstruksi
2. Banjir
Banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan
merendam daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman
sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti “air mengalir”,
kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut.
Hujan menjadi faktor utama dari penyebab terjadinya bencana alam banjir, terutama hujan
deras. Curah hujan tinggi yang mempunyai debit air sekitar 20-100 mm/jam atau hujan lebat
yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, jelas dapat menyebabkan genangan air yang
meninggi dan akhirnya banjir
Dampak banjir:
1) Menimbulkan Kerugian Ekonomi
2) Kesulitan Air Bersih
3) Menimbulkan masalah kesehatan
4) Menimbulkan korban jiwa
5) Melumpuhkan aktivitas masyarakat
3. Tanah Longsor
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi
karena pergerakan massa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya
bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua
faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu
Dilansir dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dijelaskan fungsi-
fungsinya, yaitu:
Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan
pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat secara effektif dan efisien.
Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu, dan menyeluruh.
Dilansir dari situs resmi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, dijelaskan fungsi-
fungsinya, yakni:
Perumusan dan penetapan norma, standar, prosedur, kriteria, serta persyaratan dan
prosedur perizinan dan/atau rekomendasi penyelenggaraan operasi pencarian dan
pertolongan.
Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan standarisasi siaga, latihan, dan pelaksanaan
operasi pencarian dan pertolongan.
Perumusan dan penetapan kebutuhan siaga, latihan, dan pelaksanaan operasi pencarian
dan pertolongan.
Koordinasi pelaksanaan penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan, pembinaan
tenaga dan potensi, sarana dan prasarana dan sistem komunikasi.
Pengembangan dan pelaksanaan sistem informasi dan komunikasi pencarian dan
pertolongan.
Dilansir dari laman resmi Palang Merah Indonesia, aktivitas pelayanan manajemen bencana
yang dilakukan oleh PMI mencakup tiga hal, yaitu:
Kesiapsiagaan bencana dalam aspek ini, PMI menjalan program Pengurangan Risiko
Terpadu Berbasis Masyarakat (PERTAMA).PERTAMA merupakan program berbasis
masyarakat untuk mendorong pemberdayaan kapasitas masyarakat agar siaga dalam
mencegah serta mengurangi dampak dan risiko bencana yang terjadi di tempat
tinggalnya.
Tanggap darurat bencana dalam aspek ini, PMI memberikan bantuan bagi masyarakat
yang terkena dampak bencana. Bantuan tersebut berupa evakuasi korban, penampungan
darurat, pertolongan pertama, medis dan ambulans, dapur umum, distribusi bantuan, serta
air dan sanitasi.
Pemulihan bencana dalam hal pemulihan bencana, PMI memberikan bantuan berupa
dukungan psikososial, hunian sementara, dan pemulihan hubungan keluarga
Dilansir dari situs resmi Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
dibagi menjadi tiga bidang, sebagai berikut:
Bidang mitigasi gunung api. Bidang mitigasi gunung api memiliki tugas pengamatan,
penetapan status, peringatan dini, serta rekomendasi teknis mitigasi bencana gunung api.
Bidang mitigasi gempa bumi dan tsunami. Bidang mitigasi gempa bumi dan tsunami
memiliki tugas pelaporan, pemetaan, rekomendasi teknis mitigasi, pemodelan bahaya,
serta penyebaran informasi mengenai gempa bumi dan tsunami.
Bidang mitigasi gerakan tanah. Bidang mitigasi gerakan tanah memeiliki tugas tugas
pelaporan, pemetaan, rekomendasi teknis mitigasi, pemodelan bahaya, serta penyebaran
informasi mengenai gerakan tanah.
EVAKUASI
Evakuasi
Evakuasi adalah perpindahan korban dari tempat kejadian ketempat yang lebih aman. Saat melihat
orang pingsan, kita secepatnya ingin menolong dan membawanya ke tempat yang aman, tapi terkadang
kita tidak memperhatikan gerakan tubuh sehingga menimbulkan dampak cedera pada diri sendiri. Untuk
menghindari hal itu, pemindahan korban dilakukan dengan tepat dan hati-hati.
Mekanika Tubuh
Mekanika tubuh menggunakan gerakan tubuh penolong yang baik dan benar untuk memudahkan
pengangkatan dalam pemindahan korban.
Tujuan
Menghindari terjadinya cedera pada penolong Pemindahan Penderita Setelah melakukan penilaian
keadaan dan penilaian dini, selanjutnya kita menentukan prioritas pemindahan penderita.
Beberapa pertanyaan yang mungkin terjadi adalah :
a. Kapan saatnya penderita dipindahkan
b. Apakan penilaian dan pemeriksaan penderita harus selesai sebelum pemindahan.
c. Berapa lamakah tulang belakang harus dijaga ( stabilisasi manual )
Tidak ada definisi yang pasti kapan seorang penderita harus dipindahkan.
Sebagai pedoman dapat dikatakan bahwa bila tidak ada bahaya berikan pertolongan dulu baru
pindahkan penderita. Bila situasi dan kondisi dilapangan relative tidak aman mungkin harus dilakukan
pemindahan korban terlebih dahulu.
2. Pemindahan Biasa
Pemindahan biasa dilakukan jika keadaan tidak membahayakan penderita maupun penolong.
Posisi penderita
Secara umum posisi penderita tergantung dari cedera yang dialami dan keadaan pada saat itu.
Beberapa pedoman untuk memposisikan penderita :
a. Penderita dengan syok.
Jika tidak ditemukan tanda-tanda cedera pada tungkai atas dan tulang belakang tinggikan
tungkai sekitar 20-30 cm.
b. Penderita dengan gangguan pernapasan.
Posisikan duduk atau setengah duduk
c. Penderita dengan nyeri perut.
Posisikan tidur. (Posisikan tidur miring dengan tungkai ditekuk)
d. Penderita Muntah-muntah.
Posisikan nyaman dan awasi jalan napas
e. Penderita Trauma, terutama dicurigai cedera tulang belakang (spinal) harus segera distabilkan
dan imobilisasi dengan papan spinal panjang.
f. Penderita tidak sadar dan tidak dicurigai ada cedera spinal atau cedera berat lainnya, posisikan
miring stabil Posisi terbaik melakukan pemindahan tergantung pada kondisi saat itu.
KEDARURATAN MEDIS
Kedaruratan Medis
Seseorang yang mengalami kasus medis atau dikenal dengan kedaruratan medis mungkin jug adapt
mengalami cedera sebagai akibat dari gejala gangguan fungsi tubuh, misalnya kehilangan kesadaran
lalu terjatuh sehingga terjadi suatu luka. Penyebabnya antara lain infeksi, racun, atau kegagalan satu
atau lebih system tubuh. Penangan penderita yang paling penting adalah menjaga jalan napas dan
memantau tanda vital penderita saat teratur lalu segera merujuk penderita kefasilitas kesehatan
2. Paparan Panas
Gangguan tubuh yang terjadi akibat panas ada tiga macam :
a. Kejang Panas ( Kram )
Kejang panas Gangguan ini berupa kejang disertai nyeri pada otot yang terjadi pada saat
melakukan kegiatan fisik, misalnya bermain bola, berlari. Umumnya terjadi pada otot tungkai
dan perut. Hal ini terjadi pada akibat kehilangan cairan dan elektrolit dalam tubuh yang cukup
besar melalui keringat. Penderita umumnya sadar dan berkeringat, suhu tubuh normal.
Gejala dan Tanda
1. Kejang pada otot yang disertai nyeri, biasanya pada otot tungkai dan perut.
2. Kelelahan
3. Mual
4. Mungkin pingsan
Penanganan
1. Pindahkan penderita ke tempat teduh / sejuk.
2. Baringkan sampai kejangnya menghilang.
3. Beri minum kepada penderita ( Oralit atau sejenisnya )
4. Rujuk ke fasilitas kesehatan terutama bila kejang tidak berhenti.
b. Kelelahan Panas
Kelelahan Panas Kondisi yang tidak fit pada saat melakukan aktivitas di lingkungan yang
suhu udaranya relatif tinggi, yang mengakibatkan terganggunya aliran darah gangguan ini
juga akibat kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat yang berlebihan sampai sistem
sirkulasi terganggu. Bila tidak diatasi kelelahan panas dapat menjadi sengatan panas.
Gejala dan Tanda
1. Pernapasan cepat dan dangkal.
2. Nadi lemah.
3. Kulit teraba dingin, keriput, lembab dan selaput lendir pucat
4. Pucat, keringat berlebihan.
5. Lemah.
6. Pusing, kadang penurunan respons
7. Lidah kering dan haus
Penanganan
1. Baringkan penderita ditempat yang teduh
2. Kendorkan pakaian yang mengikat
3. Tinggikan tungkai penderita 20 – 30 cm
4. Beri minum bila penderita sadar
5. Rujuk ke fasilitas kesehatan
c. Sengatan Panas
Sengatan Panas Terjadi akibat kegagalan sistem pengaturan suhu tubuh penderita sudah tidak
lagi mampu untuk mengeluarkan kelebihan panas, sehingga suhu tubuh menjadi terlalu tinggi
dan berbahaya bagi keselamatan penderita. Masalah ini menjadi lebih kompleks bila penderita
tidak lagi berkeringat. Keadaan ini biasanya terjadi akibat aktivitas fisik berlebihan di tempat
bersuhu tinggi atau di tempat yang kelembaban dan ventilasinya kurang baik. Sengatan panas
dapat mengancam jiwa.
Gejala dan Tanda
1. Pernapasan cepat dan dalam.
2. Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat tetapi lemah.
3. Kulit teraba kering, panas kadang kemerahan
4. Pupil mata melebar
5. Kehilangan kesadaran
6. Kejang umum atau gemetar pada otot
Penanganan
1. Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin.
2. Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut dan sekitar mata kaki serta
di samping leher.
3. Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi air dingin dan tambahkan
es ke dalamnya.
4. Rujuk ke fasilitas kesehatan
Perawatan Keluarga
Perawatan keluarga adalah perawatan yang dilakukan oleh anggota keluarga itu sendiri dengan
menggunakan alat-alat yang ada di lingkungan keluarga itu dan sederhana tetapi hasilnya memuaskan.
Pelaksanaan Perawatan
Merawat orang sakit di rumah
a. Mencuci Tangan
1. Suatu keharusan bagi setiap perawat termasuk pelaku PK yang dilakukan:
Sebelum dan sesudah merawat orang sakit
Sebelum menyiapkan makanan dan minuman
Sesudah memegang barang-barang kotor dan memegang binatang
Sesudah buang air besar (b.a.b) atau buang air kecil (b.a.k)
2. Tujuan
Membersihkan tangan dari segala kotoran
Menjaga kesehatan pelaku
Mencegah penularan penyakit
Melatih suatu kebiasaan yang baik
b. Memakai Celemek
1. Celemek adalah bentuk pakaian untuk menutup pakaian pelaku PK waktu menolong merawat
si sakit, tanpa mengganggu gerak si pelaku.
2. Tujuan:
Melindungi pakaian pelaku dari kotoran
Mencegah penularan penyakit
Mengukur Suhu
a. Mengukur suhu
Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Menurut skalanya ada 2 macam, yaitu: termometer
celcius (lazim dipakai di Indonesia) dan termometer Fahrenheit (lazim dipakai di Amerika)
1. Bagian dari termometer
Tabung gas panjang, berbentuk persegi gepeng bundar atau persegi
Pipa gelas tempat turun naik air raksa
Skala yang menunjukkan derajat suhu
Reservoir tempat air raksa
2. Tujuan
Mengetahui suhu badan si sakit
Mengetahui adanya kelainan pada tubuh
Mengetahui perkembangan penyakit
Sebagai salah satu penyokong dalam membantu dokter dalam menentukan diagnosa
3. Tempat dan cara pengukuran suhu
3.1. Ketiak
Cuci tangan
Siapkan termometer
Beritahu si sakit
Keringkan ketiak dengan handuk/waslap
Tempatkan pangkal termometer di tengah ketiak di minta si sakit menjepitnya 10-
15 menit, tangan yang lain membantu menekan bagian lengan yang menjepit
termometer
Setelah 10-15 menit termometer dikeluarkan, dibaca sampai di mana naiknya air
raksa dan dicatat.
Termometer dibersihkan, lalu disimpan
Cuci tangan
3.2. Dubur
Pengukuran suhu di dubur dilakukan:
Pada bayi, anak, orang sakit parah
Pada keadaan tertentu, misalnya:patah lengan,bagian ketiak di balut
Atas petunjuk dokter
Pengukuran suhu di dibibir tidak boleh dilakukan pada:
Orang sakit yang luka pada daerah dubur
Orang sakit yang berpenyakit kelamin
Pelaksanaan :
1. Cuci tangan
2. Siapkan termometer dan minyak kelapa/vaselin
3. Beritahu si sakit
4. Miringkan si sakit,bebaskan pakaian yang menutupi bokong
5. Kaki yang sebelah atas ditekuk kearah perut
6. Oleskan pangkal termometer dengan minyak kela[a/vaselin untuk
memudahkan memasukkan ke dalam anus. Hati-hati bila ada wasir
7. Pisahkan bokong si sakit agar dubur terlihat, lalu pangkal termometer di
masukkan
8. Pegang termometer selama berada dalam anus selama 3 menit
9. Keluarka termometer, baca dan catat di buku catatan harian
10. Termometer dibersihkan lalu disimpan
11. Cuci tangan
3.3. Mulut
Dilakukan pada orang sakit bila pada kedua tempat di atas tidak memungkinkan
pemasangan thermometer.
Pengukuran suhu di mulut tidak boleh dilakukan pada:
Orang sakit yang tidak sadar atau gelisah
Orang yang berpenyakit milit,batuk pilek atau sesak nafas
Bayi/anak yang masih kecil
Pelaksanaan :
1. Cuci tangan
2. Siapkan termometer
3. Beritahu si sakit
4. Si sakit diminta untuk membuka mulut
5. Letakkan pangkal termometer di bawah lidah agak ke samping, di minta si sakit
untuk menutup mulut dan bernafas melalui hidung
6. Setelah 3 menit keluarkan termometer, baca dan catat di buku catatan harian
7. Termometer dibersihkan lalu disimpan
8. Cuci tangan
Peralatan
1. Pasu najis beserta tutupnya
2. Labu kemih untuk pria
3. Bamboo/botol berisi air
4. Kertas toilet
5. Alas bokong (perlak beserta alasnya)
6. Bel
7. Bangku kecil untuk pasu najis
8. Handuk, sabun, bedak
9. Air untuk mencuci bokong
Perawatan Bayi
a. Kondisi bayi
1. Nadi : Kurang lebih 140 denyutan permenit pada waktu lahir
2. Pernafasan : Kurang lebih 33 – 40 gerakan permenit
3. B.a.b : 3 – 4 kali dalam waktu 24 jam pada bulan pertama. Warnanya hitam dan agak lengket,
akan berubah menjadi lembek kekuning-kuningan bila si bayi mulai menetek
4. Berat badan : Seorang bayi rata-rata mempunyai berat badan sekitar 3 kg waktu lahir. Dalam
waktu beberapa hari ia akan kehilangan berat sampai 300 gram, tapi dalam waktu 2 minggu
diharapkan berat badannya akan kembali seperti pada waktu dilahirkan.
5. Kulit : Pada waktu lahir, biasanya kulit bayi diliputi lemak putih kekuning-kuningan, warna
kulitnya merah muda
6. Penglihatan : Baru mampu pada awal bulan ke 2
7. Pendengaran : Baru mampu pada awal bulan ke 4
8. Tidur : Pada bulan pertama bayi tidur 18 – 22 jam sehari, kalau basah atau haus/lapar ia akan
bangun dan menangis
b. Makanan
Makanan yang terbaik adalah ASI yang akan membuat bayi tumbuh baik dan sehat. Bila ASI
kurang, maka dokter akan menambah dengan susu buatan yang cocok
c. Pemeriksaan
Pada usia 2 minggu bayi sebaiknya dibawa ke dokter atau bidan untuk diperiksa berat badannya
dan apakah keadaan pusarnya baik. Juga untuk menerima nasihat mengenai pertumbuhan bayi,
kekebalan dan makanan tambahan.
d. Memandikan Bayi
Di daerah panas bayi dimandikan pagi dan sore, di daerah pegunungan cukup sekali sehari
misalnya sore saja. Sebaiknya waktu mandi ditentukan, agar tidak seorangpun dapat
mengganggu pelaksanaan tugas ini.
Peralatan
1. Satu buah handuk
2. Dua buah waslap
3. Ember / baskom berisi air hangat kuku
4. Pakaian untuk ganti
5. Sabun
6. Bedak
7. Alkohol, iodinepovidon dan kasa untuk komprse (untuk bayi yang belum lepas tali
pusarnya)
KEPEMIMPINAN
Donor Darah
Donor Darah adalah Menyumbangkan darah untuk tujuan transfuse darah. sedangkan Transfusi Darah
adalah Proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat dan memenuhi persyaratan ke orang yang
membutuhkan.
Fungsi darah :
1. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel tubuh.
2. Mengangkut karbondioksida dari sel-sel tubuh ke paru-paru untuk selanjutnya dikeluarkan
3. Mengganti sel-sel yang rusak
Komponen Darah :
1. Plasma Darah
2. Sel darah merah
3. Sel darah putih
4. Keping darah.