Kepalang merahan adalah hal hal yang berkaitan dengan kegiatan kemanusiaan, lambang
palang merah, atau hal lain yang diatur berdasarkan konvensi.
1. Kegiatan kemanusiaan
Dalam kegiatan kemanusiaan seorang anggota pmi/r harus bisa mengamalkan tri bakti
pmr. Isi dari tri bakti pmr itu :
- meningkatkan keterampilan hidup sehat
- berkarya dan berbakti di masyarakat
- mempererat persahabatan nasional dan internasional
2. Lambang
Lambang digunakan sebagai identitas suatu kelompok, daerah, ataupun hal lain. Selain
sebagai identitas, lambang juga dapat digunakan sebagai hak milik dan juga sebagai tanda
perlindungan. Kita bisa mendapat hukuman atau sanksi apabila kita meniru lambang, dan
menyalahgunakan penggunaan lambang. Hal itu juga berlaku pada lambang palang merah.
Lambang palang merah ada 3 yaitu lambang palang merah, bulan sabit merah, singa dan
matahari merah, dan kristal merah.
A. Lambang palang merah
Sejarah lambang palang merah dimulai pada tahun 1864 pada saat konferensi
internasional sedang dilaksanakan di jenewa dan mengadopsi lambang palang merah
diatas dasar putih dalam konvensi jenewa 1 tentang “perlindungan bagi anggota militer
yang terluka dan sakit di medan pertempuran darat” dan digunakan sebagai tanda
pengenal perhimpunan nasional palang merah dan juga sebagai tanda pelindung bagi
anggota kesatuan medis militer.
B. Bulan sabit merah
Di tahun 1876 saat perang balkan kerajaan ottoan (turki) mengajukan lambang lain untuk
kesatuan medis tentara kerajaan, yaitu bulan sabit merah di atas dasar putih
C. Singa dan matahari merah
Pada tahun 1929 persia (iran) mengajukan lambang lain, yaitu singa dan matahari merah,
yang saat itu dianggap sebagai lambang pembeda namun memiliki fungsi dan tujuan yang
sama dengan lambang palang merah. Namun, konferensi internasional memutuskan
hanya mengakui dua lambang tambahan yaitu bulan sabit merah di atas dasar putih.
Tetapi, pada tahun 1980 saat persia berubah menjadi republik iran, lambang ini tidak lagi
digunakan.
D. Kristal merah
Pada tahun 2005 kristal merah diatas dasar putih disahkan protokol tambahan 3 tentang
lambang kristal merah diatas dsar putih, lambang ini digunakan sebagai lambang alternatif
apabila terjadi konflik bersenjata, perang maupun bencana di suatu negara. Lambang ini
memiliki status dan fungsi yang sama seperti lambang palang merah dan bulan sabit
merah, serta menjadi penutup bagi negara lain untuk mengusulkan lambang lain bagi
kesatuan medis militernya.