Anda di halaman 1dari 4

Sejarah Palang Merah Internasional

Palang Merah Internasional awalnya lahir akibat peperangan antara pasukan Perancis,
Italia Utara melawan Austria yang terjadi di Kota Solferino, Italia Utara. Saat itu pemuda
asal Swiss, Henry Dunant kebetulan melewati wilayah peperangan tersebut karena ingin
menemui Kaisar Perancis Napoleon III.

Henry Dunant bekerjasama dengan penduduk setempat, segera bertindak mengerahkan


bantuan untuk menolong mereka. Beberapa waktu kemudian, setelah kembali ke Swiss, dia
menuangkan kesan dan pengalaman tersebut kedalam sebuah buku berjudul “Kenangan
dari Solferino”, yang menggemparkan seluruh Eropa. Dalam bukunya, Henry Dunant
mengajukan dua gagasan:

 Pertama, membentuk organisasi kemanusiaan internasional , yang dapat


dipersiapkan pendiriannya pada masa damai untuk menolong para prajurit yang
cedera di medan perang.
 Kedua, mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cedera
di medan perang serta perlindungan sukarelawan dan organisasi tersebut pada
waktu memberikan pertolongan pada saat perang.

Pada tahun 1863, empat orang warga kota Jenewa bergabung dengan Henry Dunant untuk
mengembangkan gagasan pertama tersebut. Mereka bersama-sama membentuk “Komite
Internasional untuk bantuan para tentara yang cedera”, yang sekarang disebut Komite
Internasional Palang Merah atau International Committee of the Red Cross (ICRC).

Dalam perkembangannya kelak untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan di setiap


negaraOrganisasi tersebut yang sekarang disebut Perhimpunan Nasional Palang Merah
atau Bulan Sabit Merah.
Lambang

Lambang digunakan sebagai identitas atau tanda pengenal bagi orang-orang di

suatu kelompok, daerah, negara atau apapun. Lambang adalah suatu cirri khas, termasuk Lambang
Palang Merah

1. Lambang Palang Merah

Lambang Palang Merah di atas dasar putih sebagai tanda pengenal Perhimpunan Nasional Palang Merah
yang merupakan kebalikan dari bendera nasional Swiss. Sebagai penghormatan terhadap Negara swiss
yang merupakan Negara tempat penggagas Palang Merah Internasional

2. Lambang Bulan Sabit Merah


Banyak yang mengira jika Lambang Palang Merah ada hubungannya dengan simbol
agama, padahal sama sekali tidak ada hubungannya.
Penggunaan lambing bulan sabit merah ada kaitannya dengan tentara turki yang
menangkap dan membunuh pekerja sosial yang menggunakan palang merah yang
identik dengan salib sehingga untuk membedakan maka digunakanlah lambing bulan
sabit merah

3. Lambang Kristal Merah


Tahun 2005 Kristal Merah diatas dasar putih diadopsimenjadi lambang alternatif apabila di suatu negara
terjadi konflik bersenjata/perang atau bencana, maka negara yang menggunakan Lambang Palang
Merah atau Bulan Sabit Merah, ICRC dan IFRC dapat menggunakannya secara khusus
SEJARAH PMI

Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak masa sebelum
Perang Dunia Ke-II. Saat itu, tepatnya pada tanggal 21 Oktober 1873 Pemerintah Kolonial
Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlands Rode Kruis
Afdeling Indie (Nerkai), yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.

Palang Merah Indonesia sendiri diawali sekitar tahun 1932. Kegiatan tersebut dipelopori
oleh Dr. RCL Senduk dan Dr Bahder Djohan. Rencana tersebut mendapat dukungan luas
terutama dari kalangan terpelajar Indonesia. Mereka berusaha keras membawa rancangan
tersebut ke dalam sidang Konferensi Nerkai pada tahun 1940 walaupun akhirnya ditolak
mentah-mentah. Terpaksa rancangan itu disimpan untuk menunggu kesempatan yang
tepat.

Tujuh belas hari setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, yaitu pada tanggal 3
September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu
badan Palang Merah Nasional. Atas perintah Presiden, maka Dr. Buntaran yang saat itu
menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I, pada tanggal 5
September 1945 membentuk Panitia 5 yang terdiri dari:

dr R. Mochtar (Ketua),

dr. Bahder Djohan (Penulis),

dr Djuhana, dr Marzuki, dr. Sitanala (anggota).

Akhirnya Perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk pada 17 September


1945 dan merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang revolusi kemerdekaan
Republik Indonesia dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang. Oleh
karena kinerja tersebut, PMI mendapat pengakuan secara Internasional pada tahun 1950
dengan menjadi anggota Palang Merah Internasional dan disahkan keberadaannya secara
nasional
PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN
BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL
prinsip-prinsip dasarGerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
yangdiproklamirkan dalam konferensiinternasional Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah Internasional di Wina- Austria tahun 1965, yaitu:

?KEMANUSIAAN, = perhimpunan berdasarkan keinginan untuk memberikan pertolongan


tanpa membeda-bedakan

?KESAMAAN,= pertolongna diberikan dengan tujuan untuk mengurangi penderitaan dan di


dahulukan keadaan yang paling parah

?KENETRALAN,= perhimpunan tidak boleh melibatkan diri dalam pertentangan atau


memihak

?KEMANDIRIAN,=selain membantu pemerintah, perhimpunan menolong sesame manusi


namun tetap mandiri

?KESUKARELAAN,= pelaksanaan pertolongan tidak di arahkan untuk memperoleh


keuntungan

?KESATUAN = dalam suatu Negara hanya boleh memiliki satu perhipunan

dan
?KESEMESTAAN.= perhimpunan nasional memiliki hak dan tangung jawab yang sama dalam
menolong sesame manusia

Anda mungkin juga menyukai