dua gagasan:
pendiriannya pada masa damai untuk menolong para prajurit yang cedera di medan
perang.
medan perang serta perlindungan sukarelawan dan organisasi tersebut pada waktu
Buku yang ditulis Henry Dunant menarik perhatian beberapa tokoh besar Swiss yaitu:
• Jenderal Guillame
• Hendri Dufour.
• Awalnya kesatuan medis militer dari suatu negara, memiliki tanda pengenal
sendiri-sendiri. Akibatnya, seringkali kesatuan medis menjadi sasaran pihak
lawan karena tidak dikenali sebagai kesatuan yang bertugas menolong korban
perang.
• Akhirnya pada tahun 1863, berlangsung Konferensi Internasional I di Jenewa,
Swiss, yang dihadiri oleh 16 negara. Negara-negara menyadari perlunya tanda
yang sama untuk anggota kesatuan medis militer. Tanda itu harus berstatus
netral dan dapat menjamin perlindungan terhadap mereka di medan perang.
• Sebagai bentuk penghormatan terhadap negara Swiss, Konferensi
Internasional sepakat menggunakan lambang Palang Merah di atas dasar putih,
sebagai Tanda Pengenal untuk kesatuan medis militer dari setiap Negara.
• Lambang tersebut diambil dari warna kebalikan bendera nasional Swiss, palang
putih di atas dasar merah
PALANG MERAH INDONESIA
• Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebenarnya sudah
dimulai sejak masa sebelum Perang Dunia Ke-II. Saat
itu, tepatnya pada tanggal 21 Oktober 1873 Pemerintah
Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia
dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie
(Nerkai), yang kemudian dibubarkan pada saat
pendudukan Jepang.
• Perjuangan untuk mendirikan Palang Merah Indonesia
sendiri diawali sekitar tahun 1932. Kegiatan tersebut
dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr Bahder Djohan.
Rencana tersebut mendapat dukungan luas terutama dari
kalangan terpelajar Indonesia. Mereka berusaha keras
membawa rancangan tersebut ke dalam sidang
Konferensi Nerkai pada tahun 1940 walaupun akhirnya
ditolak mentah-mentah.
PALANG MERAH INDONESIA
Atas perintah Presiden, pada tanggal 5 September 1945
dibentuklah susunan kepanitiaan beranggotakan 5 orang.
Selanjutnya disebut dengan Panitia Lima. Mereka mempunyai tugas
menyusun rencana pembentukan Palang Merah Nasional yaitu Palang
Merah Indonesia.
Ketua : D r. R . M ochtar
Penulis : Dr. Bahder Johan
Anggota : D r. D joehana
Dr. Marzuki
Dr. Sitanala
Satu bulan setelah Indonesia merdeka, tepatnya tanggal 17
September 1945, lahirlah PMI atau Palang Merah Indonesia dengan
ketua umum Drs. Moch Hatta yang sekaligus merupakan Wakil
Presiden RI pertama.
Dalam melakukan kegiatan dan pelayanan, PMI
berpegang pada Prinsip-prinsip Dasar Gerakan
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
International, yaitu:
• Kemanusiaan (Humanity)
• Kesamaan (Impartiality)
• Kenetralan (Neutrality)
• Kemandirian (Independence)
• Kesukarelaan (Voluntary Service)
• Kesatuan (Unity)
• Kesemestaan (Universality)
PALANG MERAH REMAJA (YOUTH RED CROSS)
• Terbentuknya Palang Merah Remaja dilatar belakangi oleh
terjadinya Perang Dunia I (1914 – 1918) pada waktu itu Austria
sedang mengalami peperangan. Karena Palang Merah Austria
kekurangan tenaga untuk memberikan bantuan, akhirnya
mengerahkan anak-anak sekolah supaya turut membantu sesuai
dengan kemampuannya. Mereka diberikan tugas – tugas ringan
seperti mengumpulkan pakaian-pakaian bekas dan majalah-majalah
serta Koran bekas. Anak-anak tersebut terhimpun dalam suatu
badan yang disebut Palang Merah Pemuda (PMP) kemudian
menjadi Palang Merah Remaja (PMR).
• Pada tahun 1919 di dalam sidang Liga Perhimpunan Palang Merah
Internasional diputuskan bahwa gerakan Palang Merah Remaja
menjadi satu bagian dari perhimpunan Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah. Kemudian usaha tersebut diikuti oleh negara-negara
lain. Dan pada tahun 1960, dari 145 Perhimpunan Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah sebagian besar sudah memiliki Palang
Merah Remaja.
PALANG MERAH REMAJA (YOUTH RED CROSS)
• Di Indonesia pada Kongres PMI ke-IV tepatnya bulan
Januari 1950 di Jakarta, PMI membentuk Palang
Merah Remaja yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah
dan Paramita Abdurrahman. Pada tanggal 1 Maret
1950 berdirilah Palang Merah Remaja secara resmi di
Indonesia.
• Palang Merah Remaja atau PMR adalah organisasi
kepemudaan binaan dari Palang Merah Indonesia yang
berpusat di sekolah-sekolah dan bertujuan
memberitahukan pengetahuan dasar kepada siswa
sekolah dalam bidang yang berhubungan dengan
kesehatan umum dan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan.
PALANG MERAH REMAJA
(YOUTH RED CROSS)
Tribakti PMR
dalam PMR ada tugas yang harus dilaksanakan, dikenal
dengan tri bakti yang harus diketahui, dipahami dan
dilaksanakan oleh semua anggota.