Gerakan Kepalangmerahan
Assalamualaikum wr.wb
Palang Merah Remaja dibentuk oleh PMI pada tanggal 1 Maret 1950 yang
merupakan perwujudan dari Liga Palang Merah (League of the Red Cross and Red
Crescent Sosieties). Terbentuknya PMR di Indonesia dan juga PMR di beberapa Palang
Merah Nasional lainnya di latarbelakangi oleh Perang dunia ke 1 (1914 - 1918), dimana
pada saat itu terjadi perang di Australia, dikarnakan Palang Merah Australia kekuarang
tenaga, akhirnya mengerahkan anak - anak sekolah untuk membantu sesuai dengan
kemampuannya. Mereka diberi tugas - tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian -
pakaian bekas serta majalah dan koran bekas. Mereka terhimpun dalam suatu badan yang
dinamakan Palang Merah Pemuda (PMP ) yang sekarang menjadi Palang Merah Remaja
(PMR).
Pada tahun 1919 dalam sidang Liga Perhimpunan Palang Merah Internasional
diputuskan bahwa PMR menjadi satu bagian dari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
Di Indonesia pada kongres PMI ke-IV Tepatnya pada bulan Januari 1950 di Jakarta, PMI
membentuk Palang Merah Remaja yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita
Abdurrahman. Pada tanggal 1 Maret 1950 berdirilah Palang Merah Remaja secara resmi
di Indonesia.
2. Manfaat PMR
Manfaat PMR diantaranya bisa mendidik seseorang menjadi remaja yang bersih,
sehat, peduli terhadap sesama dan lingkungan, serta kreatif dan bersahabat. Jika kita telah
memiliki karakter positif, otomatis kita juga bisa menjadi contoh dan kenselor bagi teman
lainnya. Selain itu, jika kita telah bergabung di PMR, otomatis kita juga telah menjadi
bagian dari Palang Merah Indonesia dan Palang Merah Dunia.
Cara menjadi anggota PMR itu sangat mudah, kita bisa bergabung dengan ekstra
kulikuler PMR di sekolah dan juga bisa mengikuti PMR di luar sekolah. Dan juga kita
bisa bergabung dengan PMR sesuai umur kita :
PMR Mula, untuk kita semua yang berumur 10-12 tahun, biasanya identik dengan warna
hijau.
PMR Madya, untuk kita semua yang berumur 12-15 tahun, biasanya identik dengan
warna biru.
PMR Wira, untuk kita semua yang berumur 15-17 tahun biasanya identik dengan warna
kuning.
Selain PMR ada juga yang disebut dengan TSR ( Tenaga Suka Rela ), KSR (Korp
Suka Rela ), anggota luar biasa dan anggota kehormatan.
TRI BAKTI PMR
Bhakti Remaja Palang Merah Remaja Indonesia warga Palang Merah sedunia
Berjuang berbakti penuh kasih sayang untuk rakyat semuaBekerja dengan rela tulus ikhlas untuk
yang tertimpa sengsara
Puji dan puja tidak dikejar… mengabdi tuk sesama…
Putra Putri Palang Merah Remaja Indonesia
Abdi rakyat sedunia luhur budinya
Putra Putri Palang Merah Remaja Indonesia
Abdi rakyat sedunia mulya citanya
7 Prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
B. Sejarah Gerakan
Pada tanggal 24 Juni 1859 di desa Solferino, Italia Utara, seorang pengusaha yang
bernama Jean Henry Dunant berasal dari kota jenewa, Swiss melakukan perjalanan ke desa
tersebut untuk menemui Kaisar Prancis, Napoleon III untuk melakukan bisnis ditengah
perjalanan dia melihat pertempuran sengit antara Prancis dengan Austria sekitar 40.000
tentara terluka sedangkan korps medis militer kewalahan dan tidak mampu untuk menangani
banyaknya prajurit korban perang tersebut.
Hal itu membuat hati Henry Dunant tergetar dengan penderitaan tentara yang terluka,
akhirnya Henry Dunant mengajak penduduk desa tersebut untuk bekerja sama membantu
korban perang tanpa memandang apakah itu lawan atau kawan, mereka membawa korban ke
sebuah gereja sebagai rumah sakit darurat. Dengan niat yang tulus Henry Dunant tanpa
mengenal lelah merawat korban yang terluka dan menuliskan pesan terakhir yang
disampaikan oleh tentara kepada keluarga mereka sehingga Henry Dunant tidak
mementingkan tujuan sebenarnya dia ke desa tersebut.
Beberapa hari kemudian, Henry Dunant ke Swiss, dia menuliskan kesan dan
pengalaman tersebut kedalam sebuah buku berjudul "Kenangan dari Solferino", Buku “A
Memory Of Solverino” yang artinya dalam bahasa Swiss “Un Souvenir De Solferino” yang
menggemparkan seluruh Eropa pada tahun 1862. Dalam bukunya, Henry Dunant
mengajukan dua gagasan :
Pertama, agar disetiap Negara dibentuk sebuah kelompok relawan yang tugasnya
mengurus korban perang.
Kedua, mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cedera di
medan perang serta perlindungan sukarelawan dan organisasi tersebut pada waktu
memberikan pertolongan pada saat perang ICRC (International Committee of the Red
Cross) Pada Februari tahun 1863, Di bentuk pantia 5 yaitu : Jean Hendry Dunant, G.H
Dufour, Gustave Moynier, Dr. Louis Apiia, Dr.Th Maunior membentuk sebuah
organisasi yang bernama "Komite Internasional untuk bantuan para tentara yang cedera",
yang sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah atau International Committee
of the Red Cross (ICRC) bermarkas besar di Jenewa, Swiss.
Statuta ICRC :
Perang yang menelan korban kurang lebih 12 juta orang berlangsung pada saat di
mana masih kurangnya hukum-hukum Internasional yang dapat mengendalikan dan
mengawasi perilaku perang dari negara-negara yang terlibat. Lambang Palang Merah terlihat
di mana-mana sebagai tanda betapa pentingnya peran Palang Merah sebagai suatu organisasi
kemanusiaan pada saat trjadinya persengketaan bersenjata.
Saat itu Henry P Davison, presiden dari American Red Cross Perang Komite, yang
mengusulkan pembentukan sebuah federasi dari Perhimpunan Nasional. Sebuah konferensi
medis internasional yang diprakarsai oleh Davison mengakibatkan lahirnya Liga
Perhimpunan Palang Merah, yang berganti nama pada bulan Oktober 1983 untuk Liga
Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, dan kemudian pada November 1991
untuk menjadi Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
Statuta IFRC :
Pada tahun 1864, Konvensi Jenewa yang pertama yaitu mengenai perbaikan kondisi
prajurit yang terluka dalam perang di darat, di adopsi oleh konfensi diplomatic.
Lambang yang dipakai ialah palang merah dengan latar belakang berwarna putih.
Konvensi ini kemudian disempurnakan dan dikembangkan menjadi Konvensi Jenewa I, II,
III dan IV tahun 1949 atau juga dikenal sebagai Konvensi Palang Merah. Pada Konvensi ini
berkesimpulan melindungi :
Setelah berkembang ICRC masih mengkhususkan diri dalam membantu para korban
konflik bersenjata dengan cara :
1. Memberikan bantuan darurat kemanusiaan dan bantuan medis kepada penduduk sipil
2. Mengunjungi tawanan perang dan tahanan politik
3. Meneruskan berita keluarga dan mempersatukan kembali keluarga yang terpisah
4. Mengajarkan ketentuan – ketentuan konvensi Jenewa dan prinsip – prinsip Palang merah
dan Bulan sabit merah.
Sejak 1919, semua perhimpunan berada dalam sebuah federasi yaitu federasi
internasional perhimpunan – perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
Sekarang telah berdiri 181 perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Nasional. Walaupun perhimpunan – perhimpunan terus bekerja pada masa konflik bersenjata,
mereka juga banyak melakukan kegiatan pada masa damai, misalnya : Kegiatan donor darah,
pencegahan penyakit, pemberian bantuan kepada pengungsi dan mereka yang membutuhkan,
pemberian Pertolongan pertama Federasi juga mengkhususkan diri dalam memberikan
bantuan darurat kemanusiaan kepada korban bencana alam, federasi juga mengkoordinasi
kegiatan perhimpunan – perhimpunan nasional ditingkat internasional.
C. Perhimpunan Nasional
Pada tanggal 8 Mei adalah peringatan hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
D. Lambang
Lambang digunakan sebagai identitas atau tanda pengenal bagi orang – orang
didalam suatu kelompok, daerah, Negara atau apapun.
Konvensi Jenewa Tahun 1864 menetapkan lambang Palang Merah dengan warna
dasar putih yang merupakan kebalikan dari bendera negara Swiss sebagai penghormatan
kepada Henry Dunant yang berasal dari negara Swiss.
2. Lambang Bulan Sabit Merah
Banyak orang yang berasumsi bahwa lambang palang yang ada pada lambang
Palang Merah merupakan suatu simbol agama, dan pada tahun 1876 saat perang di
Balkan terjadi kesalah pahaman dari negara Turki yang membunuh banyak pekerja sosial
yang memakai ban lengan dengan lambang palang merah. Kemudian mulai mereka
mengajukan gagasan untuk menggunakan lambang Bulan Sabit Merah sebagai pengganti
lambang Palang Merah dan gagasan ini pelan-pelan mulai diterima dan dalam konvensi
tahun 1929 memperoleh semacam pengesahan dalam bentuk “reservasi “ dan diadopsi
sebagai lambang yang sederajat dengan lambang palang merah.
Tahun 2005 Kristal Merah diatas dasar putih diadopsi menjadi lambang alternatif
apabila di suatu negara terjadi konflik bersenjata/perang atau bencana, maka negara yang
menggunakan Lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah, ICRC dan IFRC dapat
menggunakannya secara khusus untuk kegiatan kepalangmerahan yang dilaksanakan di
daerah tersebut.
Fungsi Lambang