Anda di halaman 1dari 19

7 MATERI POKOK

1.SEJARAH KEPALANG MERAH


Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia
yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. Palang Merah Indonesia tidak berpihak pada
golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu. Palang Merah Indonesia dalam
pelaksanaannya juga tidak melakukan pembedaan tetapi mengutamakan objek korban yang
paling membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan jiwanya.

TRI BAKTI PMR dalam PMR ada tugas yang harus dilaksanakan, dalam PMR dikenal tri bakti
yang harus diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh semua anggota. TRIBAKTI PMR 
tersebut adalah:

1. Meningkatkan Ketrampilan hidup sehat


2. Berkarya dan berbakti kepada masyarakat
3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional.

TINGKATAN PMR
Di Indonesia dikenal ada 3 tingkatan PMR sesuai dengan jenjang pendidikan atau usianya

1. PMR Mula adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Dasar (10-12 tahun).
Warna sleyer Hijau
2. PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Pertama (12-
15 tahun). Warna sleyer Biru Langit
3. PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Atas (15-17
tahun). Warna sleyer Kuning cerah

Prinsip Dasar kepalang-merahan

Dalam PMR dikenalkan 7 Prinsip Dasar yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh setiap
anggotanya. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama”7 Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah Internasional” (Seven Fundamental Principle of Red cross and Red Crescent).

 Kemanusiaan

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah lahir dari keinginan untuk memberikan
pertolongan kepada korban yang terluka dalam pertempuran tanpa membeda-bedakan mereka
dan untuk mencegah serta mengatasi penderitaan sesama. Tujuannya ialah melindungi jiwa dan
kesehatan serta menjamin penghormatan terhadap umat manusia. Gerakan menumbuhkan saling
pengertian, kerja sama dan perdamaian abadi antar sesama manusia.

 Kesamaan
Gerakan memberi bantuan kepada orang yang menderita tanpa membeda-bedakan mereka
berdasarkan kebangsaan, ras, agama, tingkat sosial atau pandangan politik. tujuannya semata-
mata ialah mengurangi penderitaan orang lain sesuai dengan kebutuhannya dengan
mendahulukan keadaan yang paling parah.

 Kenetralan

Gerakan tidak memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, agama, atau
ideologi.

 Kemandirian

Gerakan bersifat mandiri, setiap perhimpunan Nasional sekalipun merupakan pendukung bagi
pemerintah dibidang kemanusiaan dan harus mentaati peraturan hukum yang berlaku dinegara
masing-masing, namun gerakan bersifat otonom dan harus menjaga tindakannya agar sejalan
dengan prinsip dasar gerakan.

 Kesukarelaan

Gerakan memberi bantuan atas dasar sukarela tanpa unsur keinginan untuk mencari keuntungan
apapun.

 Kesatuan

Didalam satu Negara hanya boleh ada satu perhimpunan Nasional dan hanya boleh memilih
salah satu lembaga yang digunakan Palang merah Bulan Sabit Merah. Gerakan bersifat terbuka
dan melaksanakan tugas kemanusiaan diseluruh wilayah negara bersangkutan.

 Kesemestaan

Gerakan bersifat semesta. Artinya, gerakan hadir diseluruh dunia. Setiap perhimpunan Nasional
mempunyai status yang sederajat, serta memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam
membantu sama lain.

Lambang PMI
Lambang Palang Merah Indonesia terdiri dari dua bagian yaitu:

1. Palang Merah

Simbol positif berwarna merah, palang merah adalah lambang Gerakan Palang Merah yang
digunakan sejak tahun 1863 hasil Konferensi Internasional di Jenewa. Palang Merah dengan
dasar putih adalah warna kebalikan dari warna bendera Negara Swiss hal tersebut ditetapkan
sebagai penghargaan kepada Bapak Henry Dunant yang warga negara Swiss.

Sekuntum Bunga Melati


Bunga Melati berwarna putih, dengan garis tepi berwarna merah, memiliki lengkung kelopak
bunga sebanyak lima buah. Bunga melati adalah bunga identitas Negara Republik Indonesia.
Lengkung lima kelopak bunga melambangkan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik
Indonesia.

1. Lambang Palang Merah Remaja

Lambang PMR terdiri dari tiga bagian yaitu:


I. Lambang PMI.

Palang Merah dilingkari kelopak Bunga Melati Putih yang menunjukkan bahwa PMR adalah
wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja yang dilaksanakan oleh Palang Merah
Indonesia.

II. Perisai.

Perisai adalah alat pertahanan dalam pertempuran. Melambangkan bahwa remaja adalah salah
satu pelindung kelangsungan hidup manusia yang dengan mengedepankan rasa kemanusiaan
untuk menolong sesama.

III.Tulisan.

Tulisan Palang Merah Remaja Indonesia, yang menunjukkan nama organisasi wadah pembinaan
para remaja ini dan keberadaannya ada di Indonesia.

Arti Lambang PMR

Lambang PMR Wira


1. Segi Lima merah melambangkan Pancasila.
2. Warna dasar kuning melambangkan ‘warna dasar PMR Wira’.
3. Segi lima putih melambangkan ‘Panca Satya PMR’.
4. Warna dasar putih melambangkan ‘Kesucian’.
5. Tanda Palang Merah melambangkan ‘Bendera Negara Swiss’.
2.Pertolongan Pertama
adalah Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera / kecelakaan yang
memerlukan penanganan medis dasar.

Pelaku Pertolongan Pertama


adalah penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan
terlatih dalam penanganan medis dasar.

Tujuan Pertolongan Pertama :


a. Menyelamatkan jiwa penderita.

    b. Mencegah cacat.

    c. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan.

Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama :


a. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang sekitarnya. Karena keselamatan
diri dan tim harus menjadi prioritas.
    b. Dapat menjangkau penderita. Dalam kasus kecelakaan atau musibah kemungkinan pelaku
harus memindahkan penderita lain untuk dapat menjangkau penderita ynag lebih parah.

    c. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa.

    d. Meminta bantuan / rujukan. Pelaku pertolongan pertama harus bertanggung jawab sampai
bantuan rujukan mengambil alih penanganan penderita.

    e. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan korban.

    f. Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya.

    g. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.

    h. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat.

    i. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.

Alat Pelindung Diri (APD)


Sebagai pelaku pertolongan pertama seseorang akan dengan mudah terpapar dengan jasad renik
maupun cairan tubuh seseorang yang memungkinkan penolong dapat tertular oleh penyakit.
Prinsip utama dalam menghadapi darah dan cairan tubuh dari penderita adalah darah dan semua
cairan tubuh sebagai media penularan penyakit.
Beberapa penyakit yang dapat menular di antaranya adalah Hepatitis, TBC, HIV/AIDS.
Disamping itu, APD juga berfungsi untuk mencegah penolong mengalami luka dalam melakukan
tugasnya.

Beberapa APD antara lain :


1. Sarung tangan lateks.

Jangan menggunakan sarung tangan kain saja karena cairan dapat merembes. Bila akan
melakukan tindakan lainnya yang memerlukan sarung tangan kerja, maka sebaiknya sarung
tangan lateks dipakai terlebih dahulu.

    2. Kacamata pelindung.

Berguna untuk melindungi mata dari percikan darah, maupun mencegah terjadinya cedera akibat
benturan atau kelilipan pada mata saat melakukan pertolongan.

    3. Baju pelindung.

Penggunanya kurang popular di Indonesia, gunanya adalh untuk mencegah merembesnya cairan
tubuh penderita melalui baju penolong.

    4. Masker penolong.

Sangat berguna untuk mencegah penularan penyakit melalui udara.

    5. Masker resusitasi.

Diperlukan bila akan melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP).

    6. Helm.

Dipakai bila akan bekerja ditempat yang rawan akan jatuhnya benda dari atas. Misalnya dalam
bangunan runtuh dan sebagainya.

3.Donor Darah Sukarela (DDS)


Donor Darah Sukarela (DDS) adalah orang yang dengan sukarela mendonorkan darahnya.
Banyaknya DDS yang rutin donor darah, dapat memenuhi kebutuhan darah setiap hari. DDS
membantu tersedianya darah sehat yang sudah siap diolah dan siap digunakan kapan pun. Hal ini
tentu sangat membantu pasien yang membutuhkan darah.
Syarat Untuk Menjadi Donor Darah :
Donor darah adalah orang yang memberikan darah secara sukarela untuk maksud dan tujuan
transfusi darah bagi orang lain yang membutuhkan. Semua orang dapat menjadi donor darah jika
memenuhi persyaratan yang berlaku.
APA SYARAT SYARAT UNTUK MENJADI DONOR DARAH ?
1. Sehat jasmani dan rohani
2. Usia 17 sampai dengan 65 tahun.
3. Berat badan minimal 45 kg.
4. Tekanan darah :
o sistole 100 - 170
o diastole 70 - 100
5. Kadar haemoglobin 12,5g% s/d 17,0g%
6. Interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya (maksimal
5 kali dalam 2 tahun)

JANGAN MENYUMBANGKAN DARAH JIKA :

1. Mempunyai penyakit jantung dan paru paru


2. Menderita kanker
3. Menderita tekanan dara tinggi (hipertensi)
4. Menderita kencing manis (diabetes militus)
5. Memiliki kecenderungan perdarahan abnormal atau kelainan darah lainnya.
6. Menderita epilepsi dan sering kejang
7. Menderita atau pernah menderita Hepatitis B atau C.
8. Mengidap sifilis
9. Ketergantungan Narkoba.
10. Kecanduan Minuman Beralkohol
11. Mengidap atau beresiko tinggi terhadap HIV/AIDS
12. Dokter menyarankan untuk tidak menyumbangkan darah karena alasan kesehatan.

PEMESANAN TANGGAL PELAKSANAAN MU

1. Melalui himbauan yang dikirimkan oleh UTDD


2. Penyesuaian tanggal atau permintaan :
o Untuk hari kerja : minimum 2 - 3 bulan sebelum pelaksanaan.
o Untuk hari minggu : disesuaikan dengan jadwal MU yang ada di MU
3. Jika jumlah calon donor 500 - 1000 konfirmasi min 6 bulan - 1 tahun
4. Konfirmasi ulang perlu dilaksanakan 2 minggu sebelum pelaksanaan MU
5. Bila terjadi pembatalan, mohon memeberitahukan segera ke bagian penjadwalan donor
PMI DKI Jakarta.

PELAKSANAN DONOR

1. Jumlah calon donor yang didaftarkan minimal 75 orang


2. Jumlah perolehan donor yang berhasil diambil minimal 80% dari calon pendonor yang
terdaftar.
3. Apabila pendonor yang berhasil diambil kurang dari 80%, maka akan kami ingatkan
kepada kordinator instansi tersebut per telpon untuk meningkatkan perolehannya dalam
pelaksanaan berikutnya dan apabila dalam pelaksanaan berikutnya masih kurang dari
80%, maka akan kami ingatkan kembali yang ketiga kalinya dan selanjutnya kami
sarankan untuk rombongan ke PMI DKI Jakarta atau bergabung dengan instansi lain yang
terdekat.
4. Pelaksanaan Donor Darah untuk Mobil Unit di instansi maksimal 3 jam untuk menjaga
kualitas darah yang baik.

BEBERAPA PANDUAN DONOR DARAH

1. Tidur minimal 4 jam sebelum donor.


2. Makanlah 3 - 4 jam sebelum menyumbangkan darah. jangan menyumbangkan darah
dengan perut kosong.
3. Minum lebih banyak dari biasanya pada hari mendonorkan darah (paling sedikit 3 gelas)
4. Setelah donor beristirahat paling sedikit 10 menit sambil menikmati makanan donor,
sebelum kembali beraktifitas.
5. Kembali bekerja setelah donor darah tidak berbahaya untuk kesehatan.
6. Untuk menghindari bengkak di lokasi bekas jarum, hindari mengangkat benda berat
selama 12 jam.
7. Banyak minum sampai 72 jam ke depan untuk mengembalikan stamina.

APA YANG PERLU DISIAPKAN BILA AKAN MENYUMBANGKAN MELALUI


MOBIL UNIT (MU)?

1. Minimal jumlah calon donor 50 orang.


2. Menyediakan ruangan yang luasnya sesuai dengan banyaknya donor, bersih, ventilasi
cukup dan teduh (tidak di bawah sinar matahari) dengan fasilitas air bersih dan tempat
parkir untuk bus mobil unit.
3. Menyediakan minimal 4 meja dan sejumlah kursi sesuai jumlah donor.

Kriteria umum yang ditetapkan PMI adalah antara lain:

 calon donor harus berusia 17-60 tahun,


 berat badan minimal 45 kg
 tekanan darah 100-180 (sistole) dan 60-100 (diastole).
 Jika berminat, calon donor dapat mengambil dan menandatangani formulir pendaftaran;
lalu menjalani pemeriksaan pendahuluan seperti kondisi berat badan, HB, golongan
darah; serta dilanjutkan dengan pemeriksaan dokter.
 Jika lulus, barulah darah dan contoh darah diambil.
 Namun, harus diingat, demi menjaga kesehatan dan keamanan darah, individu yang
antara lain memiliki kondisi seperti alkoholik, penyakit hepatitis, diabetes militus,
epilepsi, atau kelompok masyarakat risiko tinggi mendapatkan AIDS serta mengalami
sakit seperti demam atau influensa; baru saja dicabut giginya kurang dari tiga hari;
pernah menerima transfusi kurang dari setahun; begitu juga untuk yang belum setahun
menato, menindik, atau akupunktur; hamil; atau sedang menyusui untuk sementara waktu
tidak dapat menjadi donor.
4. Ayo Siaga Bencana
 1.Pengertian BencanaAdalah kejadian akibat fenomena alam yang luar biasa dan / atau
yang disebabkan ulah manusia yang menimbulkan krban jiwa, kerugian material dan
kerusakan lingkungan, dimana masyarakat setempat tidak dapat mengatasinya, sehingga
membutuhkan bantuan dari luar.

 2. Pengertian AncamanAdalah fenomena alam yang berpotensi merusak atau mengancam


kehidupan manusia.Bencana terjadi ketika manusia tidak mampu lagi mengatasi
ancaman.

 3. Hal-hal yang mempengaruhi Kapasitasa. Kondisi fisikb. Keadaan social budayac.


Kelembagaan sosiald. Kemampuan ekonomie. Pengetahuanf. Sikap dan perilaku

 4. Jenis Bencana berdasarkan Waktunyaa. Bencana yang terjadi secara tiba-tibaContoh :


Gempa bumi, Tsunami, Angin topan/Badai, Letusan gunung berapi, dan tnh longsorb.
Bencana yang terjadi secara perlahContohnya : Kekeringan, Rawan pangan, kerusakan
lingkungan, dll.

 5. Jenis Bencana Berdasarkan Penyebabnya


 a. Fenomena Alam Penyebab Akibat Pergeseran lapisan bumi •Gempa
bumi•TsunamiAktifitas Gunung Api •Gempa Vulkanik•Semburan Awan Panas•Hujan
Abu•Erupsi / LetusanPerubahan Iklim / Musim •Hujan Musiman•Angin rebut•Angin
TopanKemarau berkepanjangan •Kekeringan•Kebakaran Hutan
 b. Ulah Manusia
 1)Berhubungan dengan lingkunganContohnya : Penebangan hutan tak terkendali,
Perusakan area penyanggah daratan danlaut, Polusi (air, udara & Tanah)
 2)Berhubungan dengan kecelakaan / kelalaian Contohnya : Kebakaran kilang minyak,
Kebocoran reactor nuklir, Kebocoran gasindustri, dll
 3)Berhubungan dengan pertentangan antar manusiaContohnya : Perang, Konflik sosial,
dll.
 c. KombinasiContohnya : Banjir, Tanah longsor, kebakaran perumahana atau
Perkotaan, Kebakaran di pedesaan, lahan atau hutan, dll.

 6. Siklus Bencanaa. Pra Bencana


 1) KesiapsiagaanAdalah upayaupaya mpenggunaan kemampuan untuk secara tepat dan
cepat merespon bencana.Meliputi :• Penyusunan rencana tanggap darurat bencana•
Pengembangan sistem peringatan dini• Peningkatan kemampuan diri, dll
 2) MitigasiAdalah upaya-upaya untuk mengurangi akibat ancaman bencana.Contohnya :
Pengelolaan air bersih, pembangunan tanggul banjir dan tempat evakuasi, penghijauan
lereng yang rawan longsor, dll
 b. Saat Bencana1) Bantuan2) Rehabilitasi
 c. Setelah Bencana• Rekonstruksi
 7. Isi Tas Siaga Bencanaa. Obat-obatan ringanb. Perlengkapan PPc. Persediaan air
minum dan makanan keringd. Sentere. Peluitf. Korek apig. Selimuth. Pakaiani.
Perlengkapan mandij. Alas kakik. Kantong plastic besarl. Foto keluargaHal ini berguna
pada saat terpisah dari keluargam. Buku ceritaAkan membantu menghibur di tempat
pengungsiann. Buku catatanMencatat nomor telepon dan alamat keluarga serta nomor
telepon penting atau kanor atau organisasi yang dapat dihubungi apabila membutuhkan
bantuan o. Alat tulisp. Radio transistorSelain sebagai hiburan, juga dapat membantu
mengetahui perkebangan pada saat bencana terjadi

5.Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)


Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) adalah penjabaran dari rasa kesetiakawanan, perasaan
senasibsepenanggungan.

Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) merupakan  bukti bahwa seorang teman adalah teman sejati.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, sebenarnya kita sudah melakukan PRS. Dalam bentuk
berkomunikasi dua arah dengan teman sebaya. Kadang-kadang kita menasehati teman kita, di
waktu lain teman kita menasehati kita tentang sesuatu.  Yang semata-mata dilakukan karena kita
saling menyayangi dengan teman sebaya kita.

PRS yang kita pelajari di sini tidak lain ialah melaksanakan segala sesuatu yang sudah biasa kita
lakukan, hanya kali ini menyangkut pada kesehatan dan kesejahteraan remaja. Demi
kecemerlangan masa depan bersama. Sesuai cita-cita masing-masing.

Para Pendidik Remaja Sebaya, yang sudah dilatih, didorong untuk terpanggil  menyebarluaskan
pengetahuannya kepada teman-teman sebayanya, di sekolah dan di kelompok bermainnya, sesuai
dengan masalah yang sedang dihadapi oleh teman-teman sebayanya. Tentu saja, para Pendidik
sendiri diharapkan menjadi contoh tauladan bagi teman-teman sebayanya dalam berperilaku.
Sikap menjaga rahasia teman merupakan prasyarat  yang utama pula.

BAGAIMANA CARA MELAKSANAKAN PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA?

Karena Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) dikemas dalam bentuk komunikasi tidak resmi antar
teman sebaya, maka tidak ada cara baku untuk melaksanakannya. Tempatnya bisa di mana
sajaSeyogyanya Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) dilakukan
dalamtahapantahapansebagaiberikut:

·TahapPenerimaan:

Pada tahap ini yang penting ialah mendengarkan keluhan atau masalah yang dialami teman.
Tunjukkan rasa tertarik anda. Bantu ia untuk mengungkapkan keseluruhan permasalahan yang
dideritanya. Jangan beri nasehat apapun pada tahap ini. Dengan menceriterakan permasalahan
kepada orang yang dipercaya, ia sebenarnya telah menyelesaikan 50% dari permasalahan yang
mengganjalnya.

·TahapPemasukanIde:

Pada tahap ini, pelan-pelan ide anda dimasukkan ke dalam benak dan hati teman anda. Usahakan
untuk tidak tergesa-gesa, dan jangan sekaligus banyak ide dimasukkan sekaligus. Sebaiknya
sedikit demi sedikit. Secara berulang-ulang dan berurutan.

·TahapPemeliharaan:

Ide  yang  sudah  dimasukkan,  harus  dipelihara.  Karena  pembentukan    atau perubahan
perilaku memerlukan waktu yang lama. Untuk keperluan pemeliharaan ini, diperlukan upaya
terus-menerus, berulang-ulang mengajak teman menuju arah dan cita-cita yang telah disepakati
bersama.

6.Perawatan Keluarga
Pengertian 
Perawatan keluarga adalah perawatan yang dilakukan oleh anggota keluarga itu sendiri dengan
menggunakan alat-alat yang ada di lingkungan keluarga itu dan sederhana tetapi hasilnya
memuaskan.

Dasar-dasar Perawatan Keluarga


a. Maksud  Perawatan  Keluargaa.   Karena RS penuh / jumlah RS kurang, serta tenaga Dokter
dan perawat kurang.
b. Karena pengaruh keadaan ekonomi, tidak semua orang mampu membayar ongkos Rumah
Sakit.
c. Karena faktor kepercayaan / keinginan si penderita yang tidak menginginkan untuk  dirawat
diluar.

Tujuan Perawatan Keluarga.

a. Meringankan keadaan si korban.


b. Mempercepat upaya penyembuhan.
c. Memperkecil penularan.
d. Mendidik anggota keluarga untuk menghemat.
e. Membiasakan hidup sehat.

Fungsi Perawatan Keluarga


a.   Pengamatan terhadap penderita.
b.   Tindakan perawatan
c.   Tindakan pengobatan
d.   Pencatatan.
e.   Penyuluhan kesehatan.

Sasaran Perawatan Keluarga

a.   Penderita yang layak dirawat dirumah.


b.   Bayi dan anak yang tidak terawat.

Alasan Perawatan Keluarga

a.   Secara psikologis orang yang sakit lebih senang dirawat di rumah sendiri.
b.   Dapat menghemat waktu dan biaya.
c.   Dirawat oleh anggota keluarga sendiri dapat mempercepat penyembuhan.

Pelaku Perawatan Keluarga

a.   Siapa saja asal mendapat pendidikan sebelumnya.


b.   Mereka yang mampu menyelenggarakan.

Sifat pelaku Perawatan Keluarga

a.   Mempunyai rasa kasih sayang.


b.   Adanya suatu keinginan untuk melakukan perawatan keluarga.
c.   Mengutamakan kepentingan si penderita.
d.   Sehat jasmani dan rohani.
e.   Bertanggungjawab
f.   Terbuka

Langkah-langkah Persiapan Perawatan Keluarga.

1.  Persiapan
a.    Mencuci tangan. Tujuannya :
Setiap pelaku PK sebelum dan sesudah melakukan kegiatan,  pelaku PK harus mencuci tangan.
Tujuannya yaitu :

 Membersihkan tangan dari segala kotoran


 Menjaga kesehatan pelaku
 Mencegah penularan penyakit
 Melatih suatu kebiasaan yang baik
 Cara Pelaksanaan :
 Lepaskan seluruh perhiasan di tangan seperti arloji, cincin, dan gelang
 Buka kran/siram air dari ketel
 Gosok putaran kran dengan sabun kemudian dibilas
 Basahi tangan sampai siku dan beri sabun hingga berbusa. Bila perlu dengan sikat
tangan mulai dari telapak tangan, sela-sela jari, kuku, punggung tangan, dan lengan
sampai siku
 Sabun disiram air sebelum diletakkan kembali pada tempatnya
 Bilas tangan sampai bersih
 Tutup kran dan keringkan tangan dengan handuk
 Selesai
b.   Memakai celemek, fungsinya :
Celemek adalah bentuk pakaian untuk menutup pakaian pelaku PK pada waktu merawat orang
sakit.
Tujuan :
Melindungi pakaian pelaku dari kotoran dan mencegah penularan penyakit.
Cara menggunakan celemek:
 Setelah mencuci tangan pegang tali penggantung celemek
 Masukkan melalui kepala
 Kedua tali diikat pada bagian belakang dengan ikatan yang mudah dilepaskan
Cara menggantung celemek setelah dipakai:
 Apabila di dalam ruangan orang sakit : bagian luar celemek terlihat dari luar
 Apabila di luar ruangan orang sakit : bagian dalam celemek terlihat dari luar
– Untuk menghindari penularan.
– Melindungi pakaian.
c.   Urutan tindakan Perawatan Keluarga
a.   Persiapan pelaku.
b.   Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan.
c.   Persiapan penderita.
d.   Pelaksanaan.
e.   Selesai.
Hal-hal yang dilakukan dalam Perawatan Keluarga :
a.   Membersihkan tempat tidur si penderita.
b.   Penggantian dan pemasangan sprai.
c.   Pemeriksaan denyut nadi, suhu tubuh dengan thermometer.
d.   Pemberian makan dan minum.
e.   Pemberian obat.
Alat-alat yang diperlukan :
a.   Alat-alat untuk tidur
b.   Celemek
c.   Thermometer
d.   Obat-obatan
e.   Alat mandi
f.   Pispot
g.   Pasu najis
h.   Alat kompres
7.KEPEMIMPINAN
“Pemimpin adalah seseorang yang dapat memberikan pengaruh dan motivasi kepada diri sendiri
maupun orang lain”.
-Memimpin adalah usaha untuk memotivasi dan mengubah potensi yang ada menjadi realitas”.

Tipe Kepemimpinan

1. Kepemimpinan Positif
Pemimpin menganggap bahwa manusia pada hakekatnya bersedia untuk melakukan tugas
dengan baik asal diberi kesempatan dan dorongan yang cukup.

2. Kepemimpinan Negatif
Pemimpin menganggap bahwa manusia harus dipaksa untuk mau bekerja dan menjadi produktif.

3. Kepemimpinan Otoriter
Pemimpin memusatkan kekuasaan dan keputusan.

4. Kepemimpinan Partisipatif
Pemimpin mendelegasikan wewenang kepada bawahan.

5. Kepemimpinan yang Lepas


Pemimpin bergantung sepenuhnya pada kelompok yang dipimpinnya.
Keterampian dalam Kepemimpinan

1. Keterampilan teknis
Kemampuan untuk mengerjakan aktivitas tertentu.

2. Keterampilan mengelola manusia


Kemampuan untuk bekerja dengan orang lain secara efektif dan membangun kerjasama yang
baik dalam kelompok yang dipimpinnya.

3. Keterampilan konseptual
Kemampuan untuk melihat usaha sebagai suatu keseluruhan terpadu.

Faktor yang mempengaruhi Gaya Kepemimpinan

1. Kharisma pribadi pemimpin


Intelegensia
Emosi yang stabil
Mempunyai motivasi dari dalam

2. Orang yang dipimpin


Tingkat kreativitas, inisiatif dan dinamisme dalam kelompok mempengaruhi gaya kepemimpinan
yang diterapkan.

3. Situasi / Lingkungan
Tiap perubahan situasi membutuhkan perubahan dalam gaya kepemimpinan. Ini juga berarti
bahwa seorang pemimpin harus fleksibel serta mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan
keadaan.

Fungsi Pemimpin Kelompok

1. berinisiatif
a. megajukan tugas dan tujuan
b. mengemukakan masalah yang timbul dalam kelompok
c. menyarankan cara atau ide untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah (pemecahan
masalah)
2. mencari informasi
a. Meminta fakta atau keterangan benar yang ada kaitannya dengan tugas kelompok.
b. Meminta penjelasan dari pihak lain seandainya diperlukan oleh kelompok
c. Mengajukan saran yang bersifat membangun dan positif
3. memberi informasi
a. Menambah fakta
b. Menambah penjelasan yang masih diperlukan
c. Mengemukakan pendapat secara rasional
d. Memberikan contoh teladan berdasarkan pengalamannya.
4. mengatur, mengarahkan
a. Menafsirkan atau mengembangka ide yang dicetuskan
b. Memperjelas hal-hal yang kabur
c. Menjelaskan istilah yang digunakan
d. Merinci masalah yang ada
5. menyimpulkan
a. Mengumpulkan pendapat yang saling terkait
b. Menyimpulkan saran setelah didiskusikan dengan kelompok
c. Mengajukan kepada kelompok konsep keputusan untuk disetujui atau ditolak
6. membantu, mendukung
a. Menciptakan suasana persahabatan, kesetiakawanan, saling pengertian, saling memberi dan
menerima
b. Menghargai setiap anggota dan pendapatnya
7. menjaga saluran komunikasi
a. Menggalang partisipasi anggota kelompok
b. Menyelelaraskan pandangan yang berbeda dan menengahi pertikaian yang ada
c. Mengusahakan adanya kompromi yang sehat dan positif

Apa yang harus teman-teman lakukan sebagai pemimpin dalam PMR ?


a. Anggota PMR Mula : memberikan contoh perilaku hidup sehat kepada teman sebaya (peer
leader).
b. Anggota PMR Madya : memberikan motivasi atau dukungan untuk melakukan perubahan
perilaku hidup sehat kepada teman sebaya (peer support).
c. Anggota PMR Wira : menjadi pendidik tenaga sebaya perilaku hidup sehat (peer educator).

Menyampaikan Pesan

Diskusi, berbicara bahkan pada saat saling memandang atau lainnya sebenarnya apa yang kita
lakukan tersebut adalah mencoba menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Proses penyampaian
inilah yang disebut dengan komunikasi.

Proses Komunikasi :
Satu arah
Dua arah

Cara berkomunikasi, dibagi menjadi :


a. Verbal, komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan atau tulisan.
b. Non Verbal, komunikasi yang dilakukan dengan bahasa gerak tubuh, bahasa isarat maupun
ekspresi wajah.

Unsur-unsur yang harus ada dalam komunikasi adalah :


a. Komunikator (pengirim pesan)
b. Pesan
c. Media / saluran
d. Komunikan (penerima pesan)
e. Umpan balik (feedback)

Hal-hal yang mendukung komunikasi adalah :


a. kenali diri sendiri
b. kenali orang lain
c. mau mendengarkan
d. memberi pernyataan yang jelas
e. memberi umpan balik
f. mau membuka diri.

Hal-hal yang menghambat komunikasi adalah :


a. egois
b. pemarah
c. hubungan yang tidak serasi antar pengirim dan penerima
d. pengalaman lampau yang tidak baik
e. lingkungan yang buruk
f. membeda-bedakan status sosial
g. permusuhan
h. kharisma
i. stereotip
j. bela diri

Kerjasama
Adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama.

Unsur-unsur Kerjasama
1. adanya tujuan yang sudah ditetapkan bersama
2. ada pengaturan dan pembagian tugas yang jelas
3. ada koordinasi
4. kesediaan bekerja sambil memperhatikan dan menolong teman lainnya
5. ada manfaat yang dirasakan semua pihak/orang yang terlibat.

Manfaat dari kerjasama adalah :


a. Tugas dapat diselesaikan dengan waktu yang lebih cepat.
b. Pekerjaan yang berat menjadi ringan.
c. Bisa lebih akrab dengan teman-teman.

Faktor pendukung kerjasama adalah :


a. Masing-masing pihak menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing
b. Sama-sama paham tujuan kerjasama.
c. Terbuka.
d. Ada yang mau jadi koordinator.
Faktor yang menghambat kerjasama adalah :
a. Tidak bertanggung jawab.
b. Egois (mau menang sendiri).
c. Curiga atau suka mencurigai.
d. Tidak bisa membedakan antara kerjasama dan sama-sama kerja.

Kelompok adalah kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan saling
mempengaruhi kearah tujuan bersama.
Motivasi adalah sesuatu yang mendorong kita untuk mau berbuat dan berusaha.

Anda mungkin juga menyukai