TRI BAKTI PMR dalam PMR ada tugas yang harus dilaksanakan, dalam PMR dikenal tri bakti
yang harus diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh semua anggota. TRIBAKTI PMR
tersebut adalah:
TINGKATAN PMR
Di Indonesia dikenal ada 3 tingkatan PMR sesuai dengan jenjang pendidikan atau usianya
1. PMR Mula adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Dasar (10-12 tahun).
Warna sleyer Hijau
2. PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Pertama (12-
15 tahun). Warna sleyer Biru Langit
3. PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Atas (15-17
tahun). Warna sleyer Kuning cerah
Dalam PMR dikenalkan 7 Prinsip Dasar yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh setiap
anggotanya. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama”7 Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah Internasional” (Seven Fundamental Principle of Red cross and Red Crescent).
Kemanusiaan
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah lahir dari keinginan untuk memberikan
pertolongan kepada korban yang terluka dalam pertempuran tanpa membeda-bedakan mereka
dan untuk mencegah serta mengatasi penderitaan sesama. Tujuannya ialah melindungi jiwa dan
kesehatan serta menjamin penghormatan terhadap umat manusia. Gerakan menumbuhkan saling
pengertian, kerja sama dan perdamaian abadi antar sesama manusia.
Kesamaan
Gerakan memberi bantuan kepada orang yang menderita tanpa membeda-bedakan mereka
berdasarkan kebangsaan, ras, agama, tingkat sosial atau pandangan politik. tujuannya semata-
mata ialah mengurangi penderitaan orang lain sesuai dengan kebutuhannya dengan
mendahulukan keadaan yang paling parah.
Kenetralan
Gerakan tidak memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, agama, atau
ideologi.
Kemandirian
Gerakan bersifat mandiri, setiap perhimpunan Nasional sekalipun merupakan pendukung bagi
pemerintah dibidang kemanusiaan dan harus mentaati peraturan hukum yang berlaku dinegara
masing-masing, namun gerakan bersifat otonom dan harus menjaga tindakannya agar sejalan
dengan prinsip dasar gerakan.
Kesukarelaan
Gerakan memberi bantuan atas dasar sukarela tanpa unsur keinginan untuk mencari keuntungan
apapun.
Kesatuan
Didalam satu Negara hanya boleh ada satu perhimpunan Nasional dan hanya boleh memilih
salah satu lembaga yang digunakan Palang merah Bulan Sabit Merah. Gerakan bersifat terbuka
dan melaksanakan tugas kemanusiaan diseluruh wilayah negara bersangkutan.
Kesemestaan
Gerakan bersifat semesta. Artinya, gerakan hadir diseluruh dunia. Setiap perhimpunan Nasional
mempunyai status yang sederajat, serta memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam
membantu sama lain.
Lambang PMI
Lambang Palang Merah Indonesia terdiri dari dua bagian yaitu:
1. Palang Merah
Simbol positif berwarna merah, palang merah adalah lambang Gerakan Palang Merah yang
digunakan sejak tahun 1863 hasil Konferensi Internasional di Jenewa. Palang Merah dengan
dasar putih adalah warna kebalikan dari warna bendera Negara Swiss hal tersebut ditetapkan
sebagai penghargaan kepada Bapak Henry Dunant yang warga negara Swiss.
Palang Merah dilingkari kelopak Bunga Melati Putih yang menunjukkan bahwa PMR adalah
wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja yang dilaksanakan oleh Palang Merah
Indonesia.
II. Perisai.
Perisai adalah alat pertahanan dalam pertempuran. Melambangkan bahwa remaja adalah salah
satu pelindung kelangsungan hidup manusia yang dengan mengedepankan rasa kemanusiaan
untuk menolong sesama.
III.Tulisan.
Tulisan Palang Merah Remaja Indonesia, yang menunjukkan nama organisasi wadah pembinaan
para remaja ini dan keberadaannya ada di Indonesia.
b. Mencegah cacat.
d. Meminta bantuan / rujukan. Pelaku pertolongan pertama harus bertanggung jawab sampai
bantuan rujukan mengambil alih penanganan penderita.
Jangan menggunakan sarung tangan kain saja karena cairan dapat merembes. Bila akan
melakukan tindakan lainnya yang memerlukan sarung tangan kerja, maka sebaiknya sarung
tangan lateks dipakai terlebih dahulu.
2. Kacamata pelindung.
Berguna untuk melindungi mata dari percikan darah, maupun mencegah terjadinya cedera akibat
benturan atau kelilipan pada mata saat melakukan pertolongan.
3. Baju pelindung.
Penggunanya kurang popular di Indonesia, gunanya adalh untuk mencegah merembesnya cairan
tubuh penderita melalui baju penolong.
4. Masker penolong.
5. Masker resusitasi.
6. Helm.
Dipakai bila akan bekerja ditempat yang rawan akan jatuhnya benda dari atas. Misalnya dalam
bangunan runtuh dan sebagainya.
PELAKSANAN DONOR
Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) merupakan bukti bahwa seorang teman adalah teman sejati.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, sebenarnya kita sudah melakukan PRS. Dalam bentuk
berkomunikasi dua arah dengan teman sebaya. Kadang-kadang kita menasehati teman kita, di
waktu lain teman kita menasehati kita tentang sesuatu. Yang semata-mata dilakukan karena kita
saling menyayangi dengan teman sebaya kita.
PRS yang kita pelajari di sini tidak lain ialah melaksanakan segala sesuatu yang sudah biasa kita
lakukan, hanya kali ini menyangkut pada kesehatan dan kesejahteraan remaja. Demi
kecemerlangan masa depan bersama. Sesuai cita-cita masing-masing.
Para Pendidik Remaja Sebaya, yang sudah dilatih, didorong untuk terpanggil menyebarluaskan
pengetahuannya kepada teman-teman sebayanya, di sekolah dan di kelompok bermainnya, sesuai
dengan masalah yang sedang dihadapi oleh teman-teman sebayanya. Tentu saja, para Pendidik
sendiri diharapkan menjadi contoh tauladan bagi teman-teman sebayanya dalam berperilaku.
Sikap menjaga rahasia teman merupakan prasyarat yang utama pula.
Karena Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) dikemas dalam bentuk komunikasi tidak resmi antar
teman sebaya, maka tidak ada cara baku untuk melaksanakannya. Tempatnya bisa di mana
sajaSeyogyanya Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) dilakukan
dalamtahapantahapansebagaiberikut:
·TahapPenerimaan:
Pada tahap ini yang penting ialah mendengarkan keluhan atau masalah yang dialami teman.
Tunjukkan rasa tertarik anda. Bantu ia untuk mengungkapkan keseluruhan permasalahan yang
dideritanya. Jangan beri nasehat apapun pada tahap ini. Dengan menceriterakan permasalahan
kepada orang yang dipercaya, ia sebenarnya telah menyelesaikan 50% dari permasalahan yang
mengganjalnya.
·TahapPemasukanIde:
Pada tahap ini, pelan-pelan ide anda dimasukkan ke dalam benak dan hati teman anda. Usahakan
untuk tidak tergesa-gesa, dan jangan sekaligus banyak ide dimasukkan sekaligus. Sebaiknya
sedikit demi sedikit. Secara berulang-ulang dan berurutan.
·TahapPemeliharaan:
Ide yang sudah dimasukkan, harus dipelihara. Karena pembentukan atau perubahan
perilaku memerlukan waktu yang lama. Untuk keperluan pemeliharaan ini, diperlukan upaya
terus-menerus, berulang-ulang mengajak teman menuju arah dan cita-cita yang telah disepakati
bersama.
6.Perawatan Keluarga
Pengertian
Perawatan keluarga adalah perawatan yang dilakukan oleh anggota keluarga itu sendiri dengan
menggunakan alat-alat yang ada di lingkungan keluarga itu dan sederhana tetapi hasilnya
memuaskan.
a. Secara psikologis orang yang sakit lebih senang dirawat di rumah sendiri.
b. Dapat menghemat waktu dan biaya.
c. Dirawat oleh anggota keluarga sendiri dapat mempercepat penyembuhan.
1. Persiapan
a. Mencuci tangan. Tujuannya :
Setiap pelaku PK sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, pelaku PK harus mencuci tangan.
Tujuannya yaitu :
Tipe Kepemimpinan
1. Kepemimpinan Positif
Pemimpin menganggap bahwa manusia pada hakekatnya bersedia untuk melakukan tugas
dengan baik asal diberi kesempatan dan dorongan yang cukup.
2. Kepemimpinan Negatif
Pemimpin menganggap bahwa manusia harus dipaksa untuk mau bekerja dan menjadi produktif.
3. Kepemimpinan Otoriter
Pemimpin memusatkan kekuasaan dan keputusan.
4. Kepemimpinan Partisipatif
Pemimpin mendelegasikan wewenang kepada bawahan.
1. Keterampilan teknis
Kemampuan untuk mengerjakan aktivitas tertentu.
3. Keterampilan konseptual
Kemampuan untuk melihat usaha sebagai suatu keseluruhan terpadu.
3. Situasi / Lingkungan
Tiap perubahan situasi membutuhkan perubahan dalam gaya kepemimpinan. Ini juga berarti
bahwa seorang pemimpin harus fleksibel serta mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan
keadaan.
1. berinisiatif
a. megajukan tugas dan tujuan
b. mengemukakan masalah yang timbul dalam kelompok
c. menyarankan cara atau ide untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah (pemecahan
masalah)
2. mencari informasi
a. Meminta fakta atau keterangan benar yang ada kaitannya dengan tugas kelompok.
b. Meminta penjelasan dari pihak lain seandainya diperlukan oleh kelompok
c. Mengajukan saran yang bersifat membangun dan positif
3. memberi informasi
a. Menambah fakta
b. Menambah penjelasan yang masih diperlukan
c. Mengemukakan pendapat secara rasional
d. Memberikan contoh teladan berdasarkan pengalamannya.
4. mengatur, mengarahkan
a. Menafsirkan atau mengembangka ide yang dicetuskan
b. Memperjelas hal-hal yang kabur
c. Menjelaskan istilah yang digunakan
d. Merinci masalah yang ada
5. menyimpulkan
a. Mengumpulkan pendapat yang saling terkait
b. Menyimpulkan saran setelah didiskusikan dengan kelompok
c. Mengajukan kepada kelompok konsep keputusan untuk disetujui atau ditolak
6. membantu, mendukung
a. Menciptakan suasana persahabatan, kesetiakawanan, saling pengertian, saling memberi dan
menerima
b. Menghargai setiap anggota dan pendapatnya
7. menjaga saluran komunikasi
a. Menggalang partisipasi anggota kelompok
b. Menyelelaraskan pandangan yang berbeda dan menengahi pertikaian yang ada
c. Mengusahakan adanya kompromi yang sehat dan positif
Menyampaikan Pesan
Diskusi, berbicara bahkan pada saat saling memandang atau lainnya sebenarnya apa yang kita
lakukan tersebut adalah mencoba menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Proses penyampaian
inilah yang disebut dengan komunikasi.
Proses Komunikasi :
Satu arah
Dua arah
Kerjasama
Adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama.
Unsur-unsur Kerjasama
1. adanya tujuan yang sudah ditetapkan bersama
2. ada pengaturan dan pembagian tugas yang jelas
3. ada koordinasi
4. kesediaan bekerja sambil memperhatikan dan menolong teman lainnya
5. ada manfaat yang dirasakan semua pihak/orang yang terlibat.
Kelompok adalah kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan saling
mempengaruhi kearah tujuan bersama.
Motivasi adalah sesuatu yang mendorong kita untuk mau berbuat dan berusaha.