Lambang dipakai sebagai identitas atau tanda pengenal bagi orang-orang disuatu
kelompok, daerah, negara atau apapun. Lambang adalah suatu ciri khas, termasuk Lambang
Palang Merah. Sebelum Lambang Gerakan diadopsi, setiap pelayanan medis kemiliteran -
setidaknya di Eropa, memiliki tanda pengenal tersendiri. Austria misalnya, menggunakan
bendera putih, Perancis bendera merah, atau Spanyol bendera kuning. Banyaknya tanda yang
digunakan,menimbulkan akibat yang tragis. Walaupun tentara tahu apa tanda pengenal dari
personel medisnya, namun biasanya mereka tidak tahu apa tanda pengenal medis lawan
mereka dan karena tanda-tanda pengenal yang dipakai itu bukanlah lambang yang universal
serta tidak dipandang sebagai suatu hal yang netral.
Lambang memiliki dua fungsi yaitu sebagai Tanda Pengenal dan Tanda Perlindungan.
Penyalahgunaan Lambang:
1. Peniruan
Penggunaan tanda-tanda yang mirip dengan Lambang Palang Merah, namun sebenarnya
bukanlah Lambang Gerakan Palang Merah. Tentu saja hal itu dapat disalah mengerti sebagai
Lambang untuk Gerakan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.
2. Penggunaan yang Tidak tepat
Yaitu Penggunaan Lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah oleh kelompok atau
perorangan terutama untuk tujuan komersial. Penggunaan oleh sesorang atau kelompok yang
berhak namun tidak sesuai dengan Prinsip Dasar Gerakan.
3. Pelanggaran Berat
Penggunaan lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah dalam masa perang untuk
melindungi personel militer atau perlengkapan militer dianggap sebagai kejahatan perang.
Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
1. Kemanusiaan
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah lahir dari keinginan untuk memberikan
pertolongan kepada korban yang terluka dalam pertempuran tanpa membeda-bedakan
mereka dan untuk mencegah serta mengatasi penderitaan sesama manusia yang
terjadi dimanapun.
2. Kesamaan
Gerakan memberikan bantuan kepada orang yang menderita tanpa membeda-
bedakan mereka berdasarkan kebangsaan, ras, agama, tingkat sosial atau pandangan
politik.
3. Kenetralan
Gerakan tidak memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, agama,
atau ideologi
4. Kemandirian
Gerakan bersifat mandiri. Setiap Perhimpunan Nasional sekalipun merupakan
pendukung bagi pemerintah di bidang kemanusiaan dan harus mentaati peraturan
hukum yang berlaku dinegara masing-masing, namun Gerakan bersifat otonom dan
harus menjaga tindakannya agar sejalan dengan Prinsip dasar Gerakan.
5. Kesukarelaan
Gerakan memberikan bantuan atas dasar sukarela tanpa unsur keinginan untuk
mencari keuntungan apapun
6. Kesatuan
Didalam satu negara hanya boleh ada satu Perhimpunan Nasional dan hanya boleh
memilih salah atu lambang yang digunakan : Palang Merah, Bulan Sabit Merah atau
Kristal Merah. Gerakan bersifat terbuka dan melaksanakan tugas kemanusiaan di
seluruh wilayah negara yang bersangkutan.
7. Kesemestaan
Gerakan bersifat semesta. Artinya, Gerakan hadir diseluruh dunia. Setiap Perhimpunan
Nasional mempunyai status yang sederajat, serta memiliki hak dan tanggung jawab
yang sama dalam membantu satu sama lain.
Konvensi
Dalam ranah diplomasi, istilah konvensi mempunyai arti yang lain dari artinya yang biasa,
yaitu pertemuan sejumlah orang. Dalam diplomasi, konvensi mempunyai arti perjanjian
internasional atau traktat. Ketiga Konvensi Jenewa yang terdahulu direvisi dan diperluas pada
tahun 1949, dan pada tahun itu juga ditambahkan Konvensi Jenewa yang keempat.
Satu bulan setelah Indonesia merdeka, tepatnya tanggal 17 September 1945, lahirlah PMI
atau Palang Merah Indonesia dengan ketua umum Drs. Moch Hatta yang sekaligus
merupakan Wakil Presiden RI pertama.
Terbentuknya Palang Merah Remaja dilatar belakangi oleh terjadinya Perang Dunia I (1914 –
1918) pada waktu itu Australia sedang mengalami peperangan. Karena Palang Merah
Australia kekurangan tenaga untuk memberikan bantuan, akhirnya mengerahkan anak-anak
sekolah supaya turut membantu sesuai dengan kemampuannya. Mereka diberikan tugas –
tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian-pakaian bekas dan majalah-majalah serta Koran
bekas. Anak-anak tersebut terhimpun dalam suatu badan yang disebut Palang Merah Remaja.
Pada tahun 1919 didalam sidang Liga Perhimpunan Palang Merah Internasional diputuskan
bahwa gerakan Palang Merah Remaja menjadi satu bagian dari perhimpunan Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah. Kemudian usaha tersebut diikuti oleh Negara-negara lain. Dan pada
tahun 1960, dari 145 Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sebagian besar
sudah memiliki Palang Merah Remaja.
Di Indonesia pada Kongres PMI ke-IV tepatnya bulan Januari 1950 di Jakarta, PMI
membentuk Palang Merah Remaja yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita
Abdurrahman. Pada tanggal 1 Maret 1950 berdirilah Palang Merah Remaja secara resmi di
Indonesia. Sebelumnya pada awal pendirian bernama Palang Merah Pemuda (PMP)
kemudian menjadi Palang Merah Remaja (PMR).
Keanggotaan PMR
Palang Merah Remaja adalah wadah pembinaan dan pengembangan relawan remaja PMI,
yang selanjutnya disebut PMR.
Dasar Hukum
Keppres No. 25 Tahun 1950 tentang PMI merupakan satu-satunya organisasi
kepalangmerahan di Indonesia
Keppres No. 246 Tahun 1963 tentang Perhimpunan Palang Merah Indonesia
AD/ART PMI
Pokok-pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2009 – 2014
Perjanjian kerjasama PMI dengan Depdiknas RI tanggal 24 Mei 1995 No. 118/U/95 dan
No. 0090-KEP/PP/V/95 tentang Pembinaan dan Pengembangan Kepalangmerahan di
Sekolah
Perjanjian kerjasama PMI dengan Depag RI tanggal 26 September 1995 No. 459 Tahun
1995 dan No. 0185-KEP/PP/IX/95 tentang Pembinaan dan Pengembangan
Kepalangmerahan di Madrasah
Berakhirnya Keanggotaan
1. Keanggotaan PMR dinyatakan berakhirnya juka yang bersangkutan :
a. Berakhir masa keanggotaan
b. Mohon berhenti
c. Diberhentikan
d. Meningggal dunia
2. Anggota PMR dapat diberhentikan oleh Pengurus PMI Kota/Kab, apabila yang
bersangkutan mencemarkan nama baik PMI dan atau dijatuhi hukuman pidana yang telah
berkekuatan hukum tetap.
3. Mekanisme penghentian anggota PMR ditetapkan oleh kelompok PMR yang bersangkutan,
yang dikoordinasikan dengan PMI Kota/Kab.
DASAR HUKUM
a. Memberikan Pertolongan :
Pasal 531 K U H P
Barang Siapa Menyaksikan Sendiri ada orang dalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan
atau mengadakan pertolongan kepadanya sipenderita sedang pertolongan itu dapat
diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang
lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda
sebanyakbanyaknya Rp 4.500,- Jika orang yang perlu ditolong itu mati diancam dengan
sangsi KUHP 45, 165, 187, 304 s, 478, 525, 566.
b. Kerahasiaan :
Pasal 322 K U H P
1. Barang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang wajib menyimpannya oleh
karena jabatan aau pekerjaannya baik yang sekarang maupun yang dahulu dipidana
dengan pidana penjara selamalamanya 9 bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 9.000,-
2. Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat dituntut atas
pengaduan orang lain.
Ada dua bentuk persetujuan atau ijin bagi penolong untuk melakukan tindakan:
a. Persetujuan yang dianggap diberikan atau tersirat
Adalah persetujuan yang umum diberikan dalam keadaan penderita sadar atau normal.
b. Persetujuan yang dinyatakan
Adalah persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau secara tertulis oleh penderita itu sendiri.
Seorang Penolong Pertama mempunyai KEWAJIBAN sebagai berikut:
a. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang di sekitarnya
b. Menjangkau penderita
c. Mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa
d. Meminta bantuan / rujukan
e. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat sesuai keadaan penderita
f. Membantu penolong yang lain
g. Menjaga kerahasiaan medis penderita
h. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat
i. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi / dirujuk ke fasilitas kesehatan
Kualifikasi Penolong Pertama :
a. Jujur dan bertanggungjawab
b. Profesional
c. Mempunyai kematangan emosi
d. Mampu bersosialisasi
e. Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi
f. Mempunyai kondisi fisik baik
g. Mempunyai rasa bangga
APD adalah alat yang digunakan agar tidak tertular penyakit. Alat perlindungan diri tidak perlu
mahal.
Contohnya :
- Sarung tangan lateks
- Masker penolong
- Kacamata pelindung
Selain APD, dalam melakukan PP juga memerlukan beberapa peralatan. Misalnya :
- Kasa Steril - Pembalut gulung / perban
- Pembalut perekat / plester - Gunting pembalut
- Bidai - Senter
- Selimut - Alkohol 70%
- Pinset - Kapas
B. ANATOMI
Anatomi adalah ilmu urai tubuh. Yaitu ilmu yang mempelajari susunan dan bentuk
tubuh. Sedangkan ilmu faal yaitu ilmu yang mempelajari fungsi bagian dari alat atau jaringan
tubuh disebut Fisiologi.
Adalah posisi dimana tubuh kita berdiri tegak, kedua lengan di samping tubuh, telapak tangan
menghadap ke depan.
Berdasarkan posisi anatomis ini dikenal ada tiga bidang khayal yang membagi tubuh menjadi
dua bagian, yaitu:
1. Bidang Medial
Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi dua, yaitu kiri dan kanan
2. Bidang Frontal
Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi depan (anterior) dan belakang (posterior)
3. Bidang Transversal
Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi dua, yaitu atas (superior) dan bawah (inferior).
SISTEM TUBUH
Sistem tubuh adalah susunan dari organ-organ yang mempunyai fungsi tertentu. Ada
beberapa sistem pada tubuh manusia :
1. Sistem Rangka (Kerangka/Skeleton)
Fungsi rangka:
- Menopang bagian tubuh - Melindungi organ tubuh
- Tempat melekat otot dan pergerakan tubuh - Memberi bentuk tubuh
2. Sistem Otot (Muskularis)
Merupakan suatu organ atau alat yang berfungsi menggerakkan tubuh
3. Sistem Pernapasan (Respirasi)
Ada dua sistem pernapasan:
a. Pernapasan Dalam
Adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida yang terjadi dalam Jaringan.
b. Pernapasan Luar
Adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida didalam paru-paru.
4. Sistem Peredaran Darah
Peredaran darah terdiri :
- Peredaran darah kecil :
Jantung Paru-paru (terjadi pengambilan oksigen dan pembuangan gas karbon dioksida)
Jantung.
- Peredaran darah besar :
Jantung pembuluh nadi semua bagian tubuh (terjadi pemberian oksigen serta pengambilan
zat sampah di kapiler) Pembuluh balik Jantung.
5. Sistem Saraf (Nervus)
Organ yang berfungsi untuk melakukan koordinasi dan kerjasama dengan bagian tubuh.
6. Sistem Pencernaan (Digestif)
Saluran yang menerima makanan dari luar untuk diserap oleh tubuh dengan jalan dicerna
( proses telan, kunyah dan mencampur ) dengan bantuan enzim dan zat cair mulai mulut
sampai anus.
7. Sistem Kelenjar Buntu (Endokrin)
Kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya ( produknya ) kedalam darah dalam jaringan
kelenjar tampa melalui saluran dan hasil sekresi ini disebut hormon.
8. Sistem Kemih (Urinaria)
Proses penyaringan darah untuk menyerap zat yang digunakan tubuh yang membebaskan
dari zat yang tidak digunakan.
9. Kulit
Adalah lapisan jaringan pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh
dan yang berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga, lubang masuk.
10. Panca Indera
Pancaindera adalah organ untuk menerima jenis rangsangan atau stimulus tertentu. Terdiri
dari :
- Indera Penglihatan (Mata) - Indera Pendengaran (Telinga)
- Indera Penciuman (Hidung) - Indera Pengecap (Lidah)
- Indera Perasa/Peraba (Kulit)
11. Sistem Reproduksi
Terdiri dari Sistem reproduksi Pria dan Sistem reproduksi Wanita
C. PENILAIAN KORBAN
Tindakan penilaian korban terdiri dari :
1. Penilaian keadaan
Pada saat sampai di lokasi kejadian, hal yang pertama kali harus dilakukan adalah menilai
keadaan sekitar. Apakah aman atau tidak bagi dirinya. Jika ragu lebih baik minta bantuan
kepada orang dewasa.h Dahulu,
2. Penilaian dini
Langkah ini digunakan untuk menentukan korban karena penyakit atau
cedera. Pada penyakit sebaiknya minta bantuan orang lain.
Setelah itu langkah yang kita lakukan adalah sebagai berikut.
a. Memeriksa Respon
Ada empat tingkatan respon korban, yaitu :
1. Awas
2. Suara
3. Nyeri
4. Tidak Respon
selalu ingat ASNT
pada pemeriksaan anggota gerak selain PLNB juga lakukan pemeriksaan gerakan, sensasi
dan sirkulasi.
4. Pemeriksaan Denyut Nadi
Setiap kali jantung berdenyut maka pembuluh nadi akan melebar dan berkonstraksi saat
darah melaluinya . Nadi adalah gelombang tekanan yang dihasilkan oleh denyut jantung
Denyut nadi dapat diperiksa di bagian :
Leher (Pembuluh nadi leher/ Arteri karotis )
Lengan atas (Pembuluh nadi lengan atas/Arteri brakialis)
Pergelangan tangan (Pembuluh nadi pergelangan tangan/A. radialis)
Lipat paha (Pembuluh nadi lipat paha/ A.femoralis)
Cara memeriksa nadi:
Pasien berbaring atau duduk dengan tenang
Raba nadi yang akan diperiksa dengan telunjuk dan jari tengah
Tekan sedikit sampai nadi teraba , lalu mulai menghitung sambil melihat penunjuk detik
pada jam .
Bila denyut nadi teratur, nadi diperiksa selama 15 detik dan hasilnya dikalikan 4 untuk
mendapatkan denyut nadi permenit.Bila denyut nadi tidak teratur, harus diukur selama 60
detik
Laporkan juga teratur atau tidak, kuat atau lemah denyut nadi penderita
Denyut Nadi
Bayi : 120 – 150 X/menit
Anak : 80 – 150 X/menit
Dewasa : 60 – 90 X/menit
5. Pemeriksaan Pernafasan
Pada penderita sadar jangan sampai penderita mengetahui bahwa frekwensi pernapasannya
sedang dihitung. Genggam tangan penderita lalu letakkan diatas diatas dada atau perut
penderita, lalu amati gerakkan naik turunnya.
Satu pernapasan adalah satu kali menghirup napas dan satu kali mengeluarkan napas (satu
kali gerakan naik dan turun). Pernapasan dihitung selama 30 detik, lalu dikalikan 2 untuk
mendapatakan frekuesi pernapasan permenit.
Frekwensi Pernapasan
Bayi : 25 – 50 X/menit
Anak : 15 – 30 X/menit
Dewasa : 12 – 20 X/menit
6. Pemeriksaan Suhu
Pada pemeriksaan suhu tubuh cukup diperoleh data suhu relatif. Apakah
ada peningkatan atau penurunan suhu yang dilakukan dengan perabaan
dengan menggunakan punggung tangan pada dahi atau leher.
Kelembaban kulit juga harus dinilai (berkeringat/kering)
Warna kulit juga perlu dinilai
Pucat
Dapat terjadi akibat gangguan peredaran darah
Kemerahan
Tekanan darah tinggi, keracunan alcohol, luka bakar,demam, penyakit infeksi
Kebiruan (sianossi)
Kurangnya oksigen dalamdarah.
Kekuningan
Sering merupakan tandagangguan hati
Biru kehitaman
Tanda perdarahan bawah kulit
7. Riwayat Penderita
Untuk mengetahui penyebab atau pencetus suatu kejadian, mekanisme kejadian atau
perjalanan suatu penyakit maka diperlukan wawancara yang dapat dilakukan dengan
penderita, keluarganya atau saksi mata. Riwat penderita ini sangat penting pada kasus
medis.Untuk memudahkan, dikenal akronim KOMPAK .
K = Keluhan utama
Sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita . Gejala adalah hal-hal yang hanya dapat dirasakan
oleh penderita misalnya nyeri, pusing. Tanda adalah hal-hal yang dapat diamati oleh orang
lain . Saat melakukan Tanya jawab hindari jawaban YA atau TIDAK. Usahakan memberikan
pertanyaan terbuka .
O = Obat – obatan yang diminum
Tanyakan apakah penderita sedang dalam proses pengobatan. Gangguan yang dialami
mungkin akibat lupa minum atau menelan obat tertentu contohnya seorang penderita kencing
manis mengalami masalah kadar gula derah yang tinggi karena lupa minum obat sebelum
makan.
M = Makanan / Minuman terakhir
Hal ini dapat dijadikan dasar terjadinya kehilangan kesadaran pada penderita. Selain itu data
ini juga penting untuk diketahui bila ternyata penderita harus menjalai pembedahan di RS.
P = Penyakit yang diderita
Riwayat penyakit yang sedang diderita atau pernah diderita yang mungkin berhubungan
dengan keadaan yang dialami penderita saat ini. Contoh : asma dan jantung.
A = Alergi yang Dialami
Perlu dicari apakah penyebab pada penderita ini mungkin merupakan suatu bentuk alergi
terhadap bahan-bahan tertentu . umumnya penderita atau keluarga sudah mengetahuinya dan
sudah memahami mengatasi keadaan itu.
K = Kejadian
Kejadian yang dialami penderita sebelum kecelakaan atau sebelum timbulnya Waspadai
Gejala dan Tandanya! penyakit yang diderita saat ini
8. Pemeriksaan Berkala
Usahakan pemeriksaan terus dilanjutkan secara berkelanjutan sebelum mendapat
pertolongan medis. Secara umum pada pemeriksaan berkala harus dinilai kembali :
- Tingkat kesadaran
- Nilai kembali jalan napas dan perbaii bila perlu
- Nilai kembali pernapasan, frekuensi dan kualitasnya
- Periksa kembali nadi penderita
- Nilai kembali keadaan kulit : Suhu, kelembaban dan kondisinya
- Periksa kembali secara seksama mungkin ada bagian yang belum diperiksa atau sengaja di
lewati
- Nilai kembali penatalaksanaan penderita (secara keseluruhan)
- Pertahankan komunikasi dengan penderita untuk menjaga rasa aman dan nyaman.
9. Pelaporan
Setelah selesai menangani penderita dan penolong melakukannya dalam tugas maka semua
pemeriksaan dan tindakan pertolongan harus dilaporkan secara singkat dan jelas kepada
penolong selanjutnya. Dalam laporan sebaiknya dicantumkan :
- Umur dan jenis kelamin penderita
- Keluhan utama
- Tingkat kesadaran
- Keadaan jalan napas
- Pernapasan
- Denyut nadi
- Pemeriksaan yang penting
- KOMPAK yang penting
- Penatalaksanaan
- Perkembangan lainnya yang dianggap pentin
D. PERDARAHAN
Kenapa bisa terjadi perdarahan?
Perdarahan terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh
benturan (trauma/penyakit). Perdarahan yang besar merupakan penyebab syok yaitu suatu
kondisi dimana beberapa sel dan alat tubuh tidak cukup mendapat aliran darah yang
mengandung oksigen (darah yang adekuat).
Perdarahan dibagi menjadi 2 :
1. Perdarahan luar (terbuka)
Jenis perdarahan ini terjadi akibat kerusakan dinding pembuluh darah disertai dengan
kerusakan kulit, yang memungkinkan darah keluar dari tubuh. Berdasarkan pembuluh darah
yang mengalami gangguan perdarahan luar dibedakan menjadi :
1. Perdarahan Arteri
Darah yang keluar dari pembuluh nadi keluar menyembur sesuai dengan denyut nadi dan
berwarna merah terang karena masih kaya dengan oksigen.
2. Perdarahan Vena
Darah yang keluar dari pembuluh vena mengalir, berwarna merah gelap karena mengandung
karbon dioksida .
3. Perdarahan Kapiler
Berasal dari pembuluh kapiler , darah yang keluar merembes perdarahan ini sangat kecil
sehingga hamper tidak memiliki tekanan warnanya bervariasi antara merah terang dan merah
gelap .
Pengendalian dan Penanganan Perdarahan Luar
1. Tekan luka dengan jari atau telapak tangan (gunakan sarung tangan).
2. Tinggikan anggota tubuh yang cedera lebih tinggi dari jantung untuk mengurangi
kehilangan darah.
3. Tekan pada titik tekan , yaitu arteri di atas daerah yang mengalami perdarahan. Ada
beberapa titik tekan yaitu :
- Arteri Brakialis (arteri di lengan atas)
- Arteri Radialis (arteri di pergelangan tangan)
- Arteri Femoralis (arteri di lipatan paha)
Penanganan Perdarahan Luar
1. Pakai APD agar tidak terkena darah atau cairan tubuh penderita
2. Jangan menyentuh mulut,hidung,mata dan makanan sewaktu memberi perawatan
3. Cucilah tangan setelah selesai membeikan perawatan
4. Buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh penderita dengan baik .
2. Perdarahan dalam (tertutup)
Benturan dengan benda tumpul merupakan penyebab utama cedera dalam dan perdarahan
dalam. Kehilangan darah pada perdarahan dalam tidak terlihat karena kulitnya masih utuh
dan mengingat perdarahan dalam tidak terlihat, kecurigaan adanya perdarahan dalam harus
dinilai dari pemeriksaan fisik lengkap termasuk wawancara dan menganalisa mekanisme
kejadian .
Syok
adalah suatu kondisi dimana beberapa sel dan organ tubuh vital (terutama otak, jantung dan
paru-paru) tidak cukup mendapat aliran darah yang mengandung oksigen dan bahan nutrisi.
Kenapa syok terjadi?
1. kegagalan jantung memompa darah
2. Kehilangan darah dalam jumlah besar
3. Pelebaran pembuluh darah yang luas (dilatsi)
Tanda dan gejalanya
Tanda:
1. Nadi cepat dan lemah
2. Nafas cepat dan dangkal
3. Kulit pucat dingin dan lembab
4. Wajah pucat dan kebiruan (sianosis) pada bibir,lidah dan cuping telinga
5. Pandangan hampa dan pupil mata melebar
6. Perubahan keadaan mental (gelisah,cemas)
Gejala:
1. Mual, mungkin disertai muntah
2. Haus
3. Lemah
4. Pusing (Vertigo)
5. Tidak nyaman dan takut
Bagaimana menanganinya?
1. Bawa penderita ketempat teduh dan aman
2. Tidurkan telentang
3. Tinggikan tungkai
4. Longgarkan pakaian penderita
5. Selimuti agar tidak kehilangan panas tubuh
6. Jaga agar jalan nafas tetap baik
7. Kontrol Perdarahan dan rawat cedera lainnya bila ada
8. Jangan beri makan dan minum
9. Periksa tanda vital secara berkala
10. Rujuk ke fasilitas kesehatan .
Pembidaian
Pembidaian dilakukan dengan tujuan dibawah ini.
- Mencegah pergerakan atau pergeseran dari ujung tulang yang patah.
- Mengurangi rasa nyeri.
- Mengistirahatkan anggota badan yang patah.
- Mengurangi cedera yang baru disekitar bagian tulang yang patah.
- Mempercepat penyembuhan.
3. Terkilir otot (Strain) adalah robeknya jaringan otot pada ekor otot (Tendon), karena
teregang melebihi batas normal.
Penyebab :
Umumnya terjadi karena pembebanan secara tiba-tiba pada otot tertentu.Hal ini sering
terjadi pada cedera olahraga karena : karena :
Latihan peregangan tidah cukup
Latihan peregangan tidak benar
Teregang melampaui kemampuan
Gerakan yang tidak benar
Waspadai Gejala dan Tandanya! :
Nyeri yang mendadak pada daerah otot yang tertentu
Nyeri menyebar keluar disertai kejang dan kaku otot
Bengkak pada daerah cedera
4. Terkilir Sendi (Sprain) adalah robek atau putusnya jaringan ikat sekitar sendi karena sendi
teregang melebihi batas normal .
Penyebab :
Terpeleset, gerakan yang salah. Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Bengkak
- Nyeri Gerak
- Nyeri Tekan
- Warna kulit merah kebiruan
Penanganan Terkilir :
- Letakkan penderita dalam posisi yang nyaman, istirahatkan bagian yang cedera
- Tinggikan bagian yang cedera
- Beri kompres dingin maksimum 3 menit, ulangi setiap jam bila perlu
- Balut tekan dan tetap tinggikan
- Rawat sebagai patah tulang
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
Posisi penderita
Secara umum posisi penderita tergantung dari cedera yang dialami dan keadaan pada saat
itu. Beberapa pedoman untuk memposisikan penderita :
a. Penderita dengan syok. Jika tidak ditemukan tanda-tanda cedera pada tungkai atas dan
tulang belakang tingikka tungkai sekitar 20 – 30 cm.
b. Penderita dengan gangguan pernapasan. Posisikan duduk atau setengah duduk.
c. Penderita dengan nyeri perut. Posisikan tidur. Posisikan tidur miring dengan tungkai
ditekuk.
d. Penderita Muntah-muntah. Posisikan nyaman dan awasi jalan napas.
e. Penderita Trauma, terutama dicurigai cedera tulang belakang (spinal) harus segera
distabilkan dan imobilisasi dengan papan spinal panjang.
f. Penderita tidak sadar dan tidak dicurigai ada cedera spinal atau cedera berat lainnya,
posisikan miring stabil.
Posisi terbaik melakukan pemindahan tergantung pada kondisi saat itu.
G. KEDARURATAN MEDIS
Kedaruratan medis adalah cabang ilmu kedokteran yang dipraktekkan di sebuah unit gawat
darurat rumah sakit, dan di tempat lainnya dimana pertolongan pertama pada suatu penyakit
diperlukan.
Gejala:
Demam
Nyeri
Mual, muntah
Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali
Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat
Sesak atau merasa sukar bernapas
Rasa haus atau rasa lapar berlebihan, rasa aneh pada mulut
Tanda:
Perubahan status mental ( tidak sadar dan bingung )
Nada cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau sangat kuat
Pernapasan tidak teratur
Perubahan keadaan kulit : suhu , kelembaban , keringat berlebihan, sangat kering termasuk
perubahan warna pada selaput lendir (pucat,kebiruan dan terlalu merah)
Perubahan tekanan darah
Pupil mata sangat lebar atau sangat kecil
Bau khas dari mulut atau hidung
Terjadinya kejang atau kelumpuhan
Mual, muntah, diare
Kerjasama
Kerjasama adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama
Manfaat kerja sama..
- Kita bisa menyelesaikan tugas dengan waktu yang lebih cepat,
- Pekerjaan yang berat jadi ringan, dan
- Kita bisa lebih akrab dengan teman-teman.
Faktor pendukung kerja sama :
- Masing-masing pihak menghargai kekurangan dan kelebihan masingmasing
- Sama-sama paham tujuan kerjasama
- Terbuka
- Ada yang mau jadi coordinator
Selain itu, ada juga faktor penghambat, seperti:
1. Tidak bertanggung jawab
2. Mau menang sendiri atau egois
3. Curiga atau suka mencurigai
4. Tidak bisa membedakan antara kerjasama dengan sama-sama kerja
Kelompok yaitu kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan saling
mempengaruhi kearah tujuan bersama.
Membentuk kelompok juga akan memudahkan kerja sama. Tapi sebelum berkelompok, kita
harus sepakati tujuan yang akan kita capai bersama...
Setelah masing-masing tau apa tujuan bersama yang akan dicapai, tentu saja perlu seorang
yang akan mengkoordinir dan mengarahkan kita ke tujuan yang sudah kita sepakati.. Nah
orang itu adalah pemimpin kita..
B. PERAWATAN KELUARGA
1. Latar Belakang
Latar belakang adanya perawatan keluarga ini diawali dengan adanya kirsus keperawatan
tahun 1950 yang diadakan oleh Rumah Sakit PMI Bogor yang kemudian kursus tersebut
berkembang sampai kepada kursus Perawatan Keluarga.
2. Pengertian
Perawatan keluarga adalah perawatan yang dilakukan oleh anggota keluarga itu sendiri
dengan menggunakan alat-alat yang ada di lingkungan keluarga itu dan sederhana tetapi
hasilnya memuaskan.
3. Prinsip Kerja Pelaku PK
a. Sikap yang baik seorang Pelaku PK penting untuk memberi kesan baik tentang
kepribadiannnya:
· Berprikemanusiaan.
· Bertanggungjawab.
· Selalu mengutamakan kepentingan klien.
· Selalu bersikap terbuka.
· Peduli terhadap penderitaan orang lain.
b. Menunjukan kemauan kerja dengan bersikap tenang, cepat, tepat dan tanpa ragu-ragu.
c. Mempunyai sifat ramah, selalu senyum, bersedia untuk mendengarkan keluhan dan
mampu menenangkan si sakit.
d. Berfikirlah sebelum bertindak atau bekerja
e. Pengamatan serta informasi yang berwenang sangat bermanfaat dan membantu dalam
menjalankan tugas perawatan
f. Jagalah kebersihan lingkungan dan ruangan di sakit dengan tidak mengabaikan
kebersihan diri sendiri.
g. Selalu mencatat hasil pengamatan dan perawatan secara singkat jelas
h. Usahakan agar tidak menambah penderitaan si sakit
i. Jangan bertindak menyimpang dari peraturan dan perintah dokter/ petugas kesehatan.
j. Jika perlu untuk merujuk si sakit ke puskesmas atau rumah sakit, persiapkan dengan baik,
baik keperluan orang sakit maupun transportasi.
k. Selalu menjaga kerahasiaan medis pasien
4. Peralatan Perawatan Keluarga :
a. Alat Kebersihan :
APD (Celemek, sarung tangan dan Masker)
b. Peralatan mencuci tangan
Air mengalir (kran, botol, improvisasi Sabun dalam tempatnya
lain) Handuk tangan/serbet
Baskom (wadah penampung air)
c. Peralatan tempat tidur
Tempat tidur dan kasur. Seprei
Bantal dan Guling Kain perlak dan alas perlak
Selimut
d. Perlatan mandi, Buang air besar (BAB), Buang air kecil (BAK)
Tempat tidur Washlap
Bantal dan Guling Handuk
Selimut Pasu najis (pispot)
Seprei Labu Kemih (urinal)
Kain perlak dan alas perlak Tissue
Ember Sisir
Gayung Sabun
Baskom Popok disposible (jika diperlukan
e. Peralatan mencuci rambut:
Shampoo Sisir
Pelembab rambut (conditioner) Handuk
Alat pengering rambut Perlak
f. Peralatan memelihara mulut
Sikat gigi
Pasta gigi
Tempat penampungan buangan
g. Peralatan makan
Baki Serbet
Piring Selang Sonde (jika pasien
Sendok mempergunakannya)
Garpu Meja kecil, bel/lonceng (khusus
Gelas dengan tatakan dan untuk pasien yang tidak dapat
penutupnya makan sendiri)
Sedotan
h. Peralatan Medis
Termometer (Manual dan Digital)
Tensimeter dan stetoscope (Manual dan Digital)
Perlan dan Plester
i. Peralatan kompres
Washlap Kantong air panas/ kompres panas
Kantong es/kompres dingin Botol
j. Alat habis pakai
Bedak Antiseptik ( bethadin, alcohol 70 %,
Minyak pelumas (Baby Oil) clorin )
Cream pelembab kulit. Plester, verband, tensoplast
Desinfektan / cairan pensuci hama
k. Peralatan lainnya
Pakaian bayi lengkap
Bak mandi untuk bayi
Pelindung Wajah
Tujuan memakai kaca mata dan masker :
Melindungi selaput lendir hidung, mulut dan mata selama melakukan tindakan atau
perawatan klien yang memungkinkan terjadi percikan darah dan cairan tubuh lainnya.
Cara menggunakan pelindung wajah :
o Cuci tangan sesuai prosedur standar
o Penggunaan masker dan kaca mata disesuaikan dengan adanya kemungkinan
percikan darah selama tindakan berlangsung.
Catatan :
Penggunaan masker dan kaca mata jangan sampai membatasi ketajaman penglihatan dan
lapang pandang. Penggunaan masker sekali paki
Celemek / baju pelindung
Tujuan Memakai celemek :
o Melindungi pakaian dari kotoran
o Mengurangi bahaya penularan penyakit
Cara menggunakan celemek :
o Setelah mencuci tangan, peganglah tali penggantung celemek dan masukan melalui
kepala
o Kedua tali pada sisi kiri dan kanan diikat pada bagian belakang tubuh pelaku dengan
ikatan yang mudah dilepas.
Cara melepaskan celemek :
o Buka ikatan celemek yang ada dibelakang tubuh pelaku.
o Lepaskan celemek melalui kepala
o Celemek dapat digantung di dalam ruangan klien dengan posisi bagian luar celemek
menghadap keluar. Bila digantung di luar ruangan klien celemek harus dalam posisi
terbalik (bagian luar di dalam).
o Pelaku mencuci tangan kembali
Catatan :
Celemek dicuci setiap hari dengan cara merendamnya di dalam larutan klorin/bayclin selama
10 menit,selanjutnya dicuci memakai detergen dan dibilas sampai bersih lalu dikeringkan.
Sarung tangan
Tujuan memakai sarung tangan :
Melindungi tangan dari kontak dengan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit
yang tidak utuh, selaput lendir klien dan benda yang terpapar oleh
mikroorganisme/terkontaminasi.
Persiapan :
o Kuku Pelaku PK dijaga selalu pendek
o Lepaskan cincin dan perhiasan lain
o Sarung Tangan
Cara memakai sarung tangan :
o Cuci tangan sesuai prosedur standar
o Buka pembungkus sarung tangan
o Ambil salah satu sarung tangan dengan memegang pada sisi sebelah dalam lipatan
yaitu bagian yang akan bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai
o Posisikan sarung tangan setinggi pinggang dan menggantung ke lantai, sehingga
bagian lubang jarijari tangannya terbuka. Masukan tangan (jaga sarung tangan supaya
tetap tidak menyentuh permukaan).
o Ambil sarung tangan ke dua dengan cara menyelipkan jari-jari tangan yang sudah
memakai sarung tangan ke bagian lipatan, yaitu bagian yang tidak akan bersentuhan
dengan kulit tangan saat dipakai.
o Pasang sarung tangan yang kedua dengan cara memasukan jari-jari tangan yang
belum memakai sarung tangan, kemudian luruskan lipatan, dan atur posisi sarung
tangan sehingga terasa pas dan nyaman dipakai.
Cara melepaskan sarung tangan :
o Masukkan sarung tangan yang masih dipakai ke dalam larutan klorin/bayclin,
gosokkan untuk mengangkat bercak darah atau cairan tubuh lainnya yang menempel.
o Pegang salah satu sarung tangan pada lipatannya lalu tarik ke arah ujung jari-jari
tangan sehingga bagian dalam dari sarung pertama menjadi sisi luar.
o Jangan dibuka sampai terlepas sama sekali, biarkan sebagian masih berada pada
tangan sebelum melepas sarung tangan yang kedua.
o Biarkan sarung tangan yang pertama sampai disekitar jari-jari, lalu pegang sarung
tangan yang kedua pada lipatannya lalu tarik ke arah ujung jari hingga bagian dalam
sarung tangan menjadi sisi luar, demikian dilakukan secara bergantian.
o Pada akhir setelah hampir diujung jari, maka secara bersamaan dan dengan sangat
hati-hati sarung tangan tadi dilepas
o Perhatikan agar tangan yang terbuka hanya boleh menyentuh bagian dalam sarung
tangan
o Cuci tangan setelah sarung tangan dilepas.
· Pelindung Kaki
Tujuan memakai pelindung kaki :
Melindungi kaki pelaku PK dari tumpahan atau percikan darah, cairan tubuh lainnya dan
mencegah dari kemungkinan tusukan benda tajam atau kejatuhan alat kesehatan.
Persiapan :
Pelindung kaki (sepatu tertutup)
Cara menggunakan pelindung kaki :
o Cuci tangan sesuai prosedur standar
o Menggunakan sepatu sampai menutupi seluruh ujung dan telapak kaki.
o Mencuci tangan
Catatan :
Pelindung kaki digunakan bila perlu sesuai dengan kondisi
7. Penempatan Tempat Tidur Klien
a. Penataan tempat tidur klien
Bila seseklien harus dirawat dengan baik dan sedapat mungkin dibaringkan di tempat tidur
tersendiri yang diatur rapih dan bersih.
b. Maksud dan tujuan
Membuat klien merasa nyaman Mencegah penyakit bertambah parah
Mempercepat upaya penyembuhan Memperkecil bahaya penularan
c. Peralatan
APD
Tempat tidur, kasur dan bantal
Alat – alat tenun yang disusun menurut urutan pemakaian, untuk memudahkan bekerja :
kain seprei, perlak, kain alas perlak, selimut dan sarung bantal
d. Prosedur Penataan tempat tidur klien :
Untuk klien yang dapat beranjak dari tempat tidur :
Memberi tahu klien dan keluarga
Semua peralatan disediakan dalam kamar diatas meja, kecuali keranjang/ember kosong
untuk alat tenun yang kotor
Mencuci tangan
Memakai APD.
Alat tenun yang kotor dilepaskan, dimasukkan ke keranjang / ember kosong.
Bantal/guling disingkirkan, ditaruh di atas kursi.
Kasur dibalikkan, bagian kaki berada di bagian kepala.
Ambil seprei bersih, letakan lipatan pertengahan seprei pada pertengahan kasur, buka
seprei dan perhatikan bahwa pada bagian kepala sisi seprei harus dapat diselipkan dengan
baik (+ 25 cm dibawah kasur), barulah bagian kaki (kadang-kadang seprei kurang). Ditarik
dengan baik supaya tidak ada lipatan.
Kain perlak dan kain alas diletakkan di atas seprei (untuk menghindarkan seprei mudah
kotor) dengan pertengahannya berada di pertengahan kasur.
Pada ke empat sudut seprei dibuat lipatan diagonal, barulah diselipkan sisi alat tenun di
bawah kasur, lalu dirapihkan.
Sarung bantal dan guling bersih dipasang dan dikembalikan pada tempat semula.
Selimut yang bersih dipasang dengan cara pertengahan selimut diletakkan di atas
pertengahan tempat tidur. Pada bagian kaki dibuat lipatan agar kaki dapat digerakkan,
barulah selimut diselipkan di bawah kasur.
Melepaskan APD.
Mencuci tangan
Bencana adalah kejadian luar biasa yang menimbulkan kerugian harta benda maupun jiwa.
Berdasarkan waktu terjadinya bencana dikelompokan menjadi 2 :
1. Bencana yang terjadi secara tiba-tiba, misalnya gempa bumi, tsunami, angin topan atau
badai, gunung meletus, banjir Bandung dan tanah longsor.
2. Bencana yang terjadi secara perlahan, biasanya disertai munculnya tanda-tanda sehingga
kita bisa melakukan tindakan-tindakan untuk mencegah timbulnya banyak korban,
misalkan banjir, kekeringan, dan abrasi pantai.
Sedangkan berdasarkan penyebabnya, bencana dikelompokan sebagai berikut :
1. Bencana yang disebabkan gejala alam, misalnya pergeseran lapisan bumi menimbulkan
ancaman gempa dan tsunami; letusan gunung api menimbulkan gempa vulkanik, letusan,
semburan awan panas, hujan abu, dll; perubahan iklim menimbulkan perubahan pola
musim dan angin topan; sedangkan kemarau bisa menimbulkan kebakaran hutan.
2. Bencana yang disebabkan oleh manusia, misalnya yang berhubungan dengan lingkungan
seperti penebangan hutan yang menyebabkan erosi, kelalaian seperti kebocoran reaktor
nuklir, kebakaran kilang minyak, dll. Pertentangan antar manusia (konflik atau perang).
A. Gempa Bumi
Gempa adalah pergeseran tiba-tiba lapisan tanah dibawah permukaan bumi. Pergeseran ini
disebabkan pergerakan lempengan-lempengan tektonik maka disebut Gempa Tektonik,
aktifitas gunung api disebut Gempa Vulkanik, atau runtuhan batua disebut Gempa Induksi
(Runtuhan).
Kesiapsiagaan Gempa Bumi
1. Jika berada di dalam rumah: Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuhmu dari
jatuhan benda-benda. Jika kamu tidak memiliki meja, lindungi kepalamu dengan bantal.
Jika kamu sedang menyalakan kompor, matikan segera untuk mencegah terjadinya
kebakaran.
2. Jika berada di luar rumah: Lindungi kepalamu dan hindari benda-benda berbahaya. Di
daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca
dan papan-papan reklame. Lindungi kepalamu dengan menggunakan tangan, tas atau
apa pun yang kamu bawa.
3. Jika kamu berada di mall, bioskop, atau di lantai dasar gedung: Jangan menyebabkan
kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
4. Jika kamu berada di dalam lift: Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau
kebakaran. Jika kamu merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, tekanlah
semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika
kamu terjebak dalam lift, hubungi petugas gedung dengan menggunakan interphone jika
tersedia.
5. Jika kamu berada di dalam kereta api: Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga
kamu tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap
tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi
petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
6. Jika kamu berada di dalam mobil: saat terjadi gempa bumi besar, kamu akan merasa
seakan-akan roda mobil tersebut gundul. Sopir akan kehilangan kontrol terhadap mobil
dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil di kiri jalan dan
berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi, keluarlah dari mobil,
biarkan mobil tak terkunci.
7. Jika kamu berada di gunung/pantai: Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung.
Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami.
Jika kamu merasakan getaran dan tandatanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke
dataran yang tinggi.
8. Dengarkan informasi: Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya.
Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah
sesuai dengan informasi yang benar. Kamu dapat memperoleh informasi yang benar dari
pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi orang
yang tidak jelas.
B. Banjir
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir
diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau
menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.
Kesiapsiagaan Banjir
Sebelum Banjir Melanda
1. Jika daerah tempat tinggal sering terjadi banjir, perhatikan tanda-tanda akan terjadi banjir,
misalkan hujan lebat, saluran air mulai meluap, dll.
2. Dengarkan adakah tanda-tanda peringatan, misalkan pengumuman pengeras suara, sirine
atau kentongan.
3. bungkus dengan plastik surat-surat penting seperti sertifikat tanah, ijazah, akte lahir, buku
pelajaran, dll.
Saat Banjir Melanda
1. Pindahkan barang-barang atau perabotan ke tempat yang tidak terjangkau genangan air.
Terutama barang-barang penting atau berharga.
2. Jika genangan air semakin meningkat, segera matikan aliran listrik.
3. Jangan bermain air banjir, bisa jadi ada bahaya sengatan binatang, sumber penyakit dan
aliran listrik.
4. Tetaplah dirumah bersama keluarga dan tetap pantau situasi dan bersiaplah jika ada
kemungkinan mengungsi.
5. Ketahuilah jalur evakuasi, sehingga dapat menuju pengungsian dengan aman.
6. Jangan memisahkan diri. Jagalah kebiasaan hidup bersih dan sehat selama
dipengungsian. Jangan sampai terjangkit berbagai penyakit.
Setelah Banjir Melanda
1. Jangan buru-buru kembali ke rumah, tunggu hingga situasi sudah dinyatakan aman.
2. Jangan langsung masuk ke dalam rumah, periksa terlebihdahulu, bisa jadi ada bahaya
seperti kabel beraliran listrik, kebocoran gas, atap, atau dinding yang roboh, binatang dan
kotoran. Hati-hatilah karena lantai licin.
3. Bersihkan rumah dan barang-barang dari kotoran lumpur dan sisa genangan air.
C. Tsunami
Tsunami adalah gelombang laut besar yang terjadi akibat pergeseran lapisan bumi.
Pergeseran ini bisa dikarenakan gempa tektonik di bawah laut, gunung meletus, longsor atau
meteor yang jatuh ke bumi.
Kesiapsiagaan Tsunami
Sebelum Terjati Tsunami
1. Kenalilah tanda-tanda tsunami. Biasanya diawali adanya gempa besar di bawah
permukaan laut yang mengakibatkan lapisan tanah di bawah laut bergerak.
2. Sebelum gelombang tsunami datang, air laut akan menyurut dari batas normal. Jangan
berdiam di pantai bergeraklah ke tempat yang lebih tinggi.
3. Sebelum gelombang tsunami datang biasanya tercium aroma garam yang menyengat.
4. Ketahuilah jalur evakuasi. Jika berada di pantai, kenalilah tempat yang lebih tinggi yang
tidak akan terendam genangan gelombang tsunami.
5. Jika tidak ada, pilihlah gedung tinggi (minimal 3 lantai) dengan konstruksi kuat.
6. Jangan jadikan gelombang tsunami sebagai tontonan. Jika gelombang tsunami masih
bisa dilihat dengan kasat mata, berarti kita berada di kawasan yang berbahaya.
Jika Tsunami Terjadi
1. Selamatkan diri ketempat yang lebih tinggi
2. Peringatkan semua orang dan ajak menyelamatkan diri
3. berlindunglah di tempat yang tinggi atau di lantai gedung yang aman, tunggulah sampai
air tsunami benar-benar surut.
4. Jika terbawa hanyut gelombang tsunami, carilah benda-benda terapung yang dapat
dijadikan rakit, misalnya batang pohon. Berpeganglah erat-erat pada benda itu. Usahakan
tidak meminum air laut dan tetap di permukaan air untuk dapat bernafas.
5. Jika gelombang membawamu ke tempat yang tinggi, misalnya atap rumah, cobalah
bertahan disitu. Tetaplah berdo’a untuk keselamatan. Tunggu sampai air benar-benar
surut dan keadaan tenang.
Sesudah Gelombang Tsunami
1. Jangan larut dalam kepanikan dan kesedihan, usahakan untuk tenang dan kuatkan hati
untuk menghadapi kenyataan.
2. Jika akan kembali kerumah, berhati-hatilah jangan melewati jalan-jalan atau daerah yang
rusak. Ikuti himbauan dari pemerintah atau regu penyelamat.
3. Jika sudah sampai di rumah, jangan langsung masuk. Waspadai jika ada bagian rumah
yang roboh atau lantai yang licin.
4. Untuk mendapatkan bantuan dan informasi, datanglah ke posko bencana PMI atau
organisasi bantuan lainnya.
5. Tetaplah gembira dan rajin bekerja. Bersiaplah untuk kembali ke kehidupan yang normal.
D. Longsor
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan
rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.
Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut. Air yang meresap ke
dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap
air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di
atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
Jenis Tanah Longsor
Ada 6 jenis tanah longsor, yakni: longsoran translasi, longsoran rotasi, pergerakan
blok,runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan. Jenis longsoran translasi dan
rotasipaling banyak terjadi di Indonesia. Sedangkan longsoran yang paling banyak memakan
korban jiwa manusia adalah aliran bahan rombakan.
1. Longsoran Translasi
Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir
berbentuk rata ataumenggelombang landai.
2. Longsoran Rotasi
Longsoran rotasi adalah bergerak-nya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir
berbentuk cekung.
3. Longsoran Translasi Batu (Pergerakan Blok)
Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerakpada bidang gelincir berbentuk
rata. Longsoran ini disebutjuga longsoran translasi blok batu
4. Longsoran Runtuhan
Runtuhan batu terjadi ketika sejum-lah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah
dengan cara jatuh bebas.Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga meng-gantung
terutama di daerah pantai. Batu-batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang
parah.
5. Longsoran Rayapan Tanah
Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergeraklambat. Jenis tanahnya berupa
butiran kasar dan halus. Jenistanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah
waktuyang cukup lama longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon,
atau rumah miring ke bawah.
6. Longsoran Aliran
Terjadi jika tanah terdorong oleh air, sehingga material yang ada di atasnya bergerak
disepanjang lereng dan meluas pada daerah yang landai.
Tanda-tanda Tanah Longsor
1. Diawali dengan hujan lebat terus-menerus
2. Warna air sungai berubah jadi lebih keruh
3. Tiba-tiba muncul rembesan, mata air, atau retakan yang memanjang di tanah
4. Terjadi runtuhan tanah, batu atau ranting
Siaga Bencana Tanah Longsor
1. Tetap tenang dan segeralah bergerak ke tempat yang aman dari jalur longsoran
2. Bertahanlah di tempat yang aman dan terlindung sampai situasi benar-benar aman.
3. Jika selamat dari longsoran, perhatikan daerah sekitar, jika belum ada bantuan, segera
hubungi pemerintah setempat, PMI Kota/Kab. terdekat, polisi atau organisasi lain yang
bisa memberikan pertolongan.
E. Kebakaran
Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak dikehendaki,
merugukan dan pada umumnya sulit dikendalikan.
Unsur yang bersenyawa pada saat api menyala, yaitu panas, bahan bakar dan udara (oksigen).
Jika salah satu unsur itu tidak ada maka api tidak akan menyala.
Tindakan Saat Kebakaran :
Pahami bangunan diman kita berada setiap saat. Ingat-ingat diman jalan keluar atau pintu
darurat. Perhatikan juga letak alat pemadam api ringan (APAR) atau tombol alarm
kebakaran.
Jika mendengar yanda bahaya kebakaran seperti asap dan bunyi alarm, segera hubungi
petugas untuk mendapat pertolongan.
Jika terjebak di dalam ruangan, tutup celah pintu dengan kain atau handuk basah.
Jika terjebak, merangkaklah dibawah asap, bernafaslah pendek-pendek.
Mintalah pertolongan, beritahukan dimana posisi kita berada, cobalah menarik perhatian
regu penyelamat misalnya dengan dengan mengibaskan kain.
Cara Menggunakan APAR
Disingkat PASS
Pull, tarik pin hingga segel putus atau terlepas. Pin terletak di atas tabung APAR. Tanpa
menarik pin, kita tidak akan dapat menekan handle sehingga isi tabung APAR keluat.
Aim, arahkan nozzle ke arah pusat api.
Squeeze, tekan handle untuk mengeluarkan isi tabung. Pada beberapa merk, letak handle
pada ujung nozzle.
Sweep, sapukan nozzle yang di pegang ke kiri dan kanan api. Pastikan media yang
digunakan dapat secara merata mangatasi sumber api.
Mencegah Kebakaran
Pastikan mematikan kompor dan alat-alat listrik setelah selesai digunakan.
Jangan biarkan kabel alat-alat listrik tetap tersambung jika tidak digunakan
Periksalah kabel listrik secara teratur, jangan sampai ada yang terkelupas.
Sebelum tidur atau meninggalkan rumah, pastikan tidak ada kompor atau alat-alat listrik
yang tidak perlu menyala.
Jika menggunakan kompor, minyak jangan mengisinya terlalu penuh dan jangan biarkan
minyak berceceran.
Jangan meletakan kompor terlalu dekat ke dinding rumah.
Simpanlah bahan-bahan yang mudah terbakar dengan terlindung, jangan di dekat kompor
atau sumber api lainnya.
Jika menggunakan kompor gas, letakan kompor di ruangan yang berventilasi bagus,
sehingga terjadi pertukaran udara
Jangan memasang stop kontak bertumpuk-tumpuk, kabel yang panas dapat meleleh dan
menimbulkan percikan api.
Jangan membakar sampah di tengah terik matahari atau pada saat angin bertiup kencang.
F. Kekeringan
Kekeringan adalah matinya sumber-sumber air. Bencana kekeringan terjadi ketika
ketersediaan air tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari dan dapat berpengaruh pada rumah
tangga, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan.
Penyebab Kekeringan
Faktor alamiah : rendahnya curah hujan dan kemarau panjang.
Faktor non-alamiah atau akibat ulah manusia : perusakan kawasan tangkapan air,
penebangan pohon, pengembangan pemukiman, dll.
Akibat Kekeringan
Berkurangnya persediaan air
Menurunnya produksi pertanian
Menurunnya derajat kesehatan
Berkurangnya ketersediaan pangan yang berakibat bencana kelaparan.
Pencegahan Kekeringan
Hemat penggunaan air, selalu tutup keran air setelah digunakan
Segera perbaiki saluran air yang bocor, jangan biarkan air terbuang percuma
Menjaga kelestarian hutan sebagai sumber air.
G. Topan
Angin Topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih
yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-
daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa.
Gejala dan Peringatan Dini
Angin topan tropis dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar badai tersebut
terbentuk melalui suatu proses selama beberapa jam atau hari yang dapat dipantau melalui
satelit cuaca. Monitoring dengan satelit dapat untuk mengetahui arah angin topan sehingga
cukup waktu untuk memberikan peringatan dini. Meskipun demikian perubahan sistem cuaca
sangat kompleks sehingga sulit dibuat prediksi secara cepat dan akurat.
H. Gunung Api
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut
bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat
tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi
disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi
yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih,
sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain
Suhu di sekitar gunung naik.
Mata air menjadi kering
Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
Tumbuhan di sekitar gunung layu
Binatang di sekitar gunung bermigrasi
Bahaya Gunung Api
Lahar (Lava) Kebakaran hutan
Awan panas atau wedus gembel Gas beracun
(pyroclastic flow) Gempa bumi
Aliran Lumpur Gelombang tsunami
Hujan abu
I. Abrasi
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh kekuatan gelombang laut dan arus laut yang
bersifat merusak. Ada yang mengatakan Abrasi sebagai erosi pantai. Kerusakan garis pantai
akibat abrasi ini dipengaruhi oleh gejala alami dan tindakan manusia.
Tindakan manusia yang mendorong terjadinya abrasi adalah pengambilan batu dan pasir di
pesisir pantai sebagai bahan bangunan. Selain itu penebangan pohon-pohon pada hutan
pantai atau hutan mangrove memacu terjadinya abrasi pantai lebih cepat.
Hutan Pantai yang tidak terjadi abrasi mempunyai beberapa zonasi yang jelas, yaitu zone
Ipomea pescaprae dan zone Barringtonia. Zone Ipomea pescaprae biasanya didominasi oleh
Ipomea pescaprae dan Spinifex littoreus (rumput angin). Sedangkan zone Barringtonia sering
terdapat jenis-jenis pohon Barringtonia asiatica, Pongamia pinnata Merr, Cordia subcordata L,
Calophyllum inophyllum L, Terminalia cattapa L, dll.
Untuk mencegah terjadinya abrasi pantai perlu dilakukan penanaman mangrove dan pohon-
pohon pada hutan pantai serta memelihara pohon-pohon tersebut dari gangguan manusia.
Menjaga kebersihan pantai dari sampah organik maupun non-organik, dan tidak merusak
lingkungan pantai, apalagi mengahancurkan terumbu karang.
Manusia mengambil kayu dari hutan mangrove dan hutan pantai untuk kehidupan sehari-hari,
apabila pengambilan kayu dilakukan secara terus-menerus maka pohon-pohon di pesisir
pantai akan berkurang. Kerapatan pohon yang rendah pada pesisir pantai memperbesar
peluang terjadinya abrasi.
J. Perubahan Iklim
Perubahan iklim adalah perubahan variabel iklim, khususnya suhu udara dan curah hujan
yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang panjang antara 50 sampai
100 tahun (inter centenial). Disamping itu harus dipahami bahwa perubahan tersebut
disebabkan oleh kegiatan manusia (anthropogenic), khususnya yang berkaitan dengan
pemakaian bahan bakar fosil dan alih-guna lahan. Jadi perubahan yang disebabkan oleh
faktor-faktor alami, seperti tambahan aerosol dari letusan gunung berapi, tidak
diperhitungkan dalam pengertian perubahan iklim. Dengan demikian fenomena alam yang
menimbulkan kondisi iklim ekstrem seperti siklon yang dapat terjadi di dalam suatu tahun
(inter annual) dan El-Nino serta La-Nina yang dapat terjadi di dalam sepuluh tahun (inter
decadal) tidak dapat digolongkan ke dalam perubahan iklim global.
Kegiatan manusia yang dimaksud adalah kegiatan yang telah menyebabkan peningkatan
konsentrasi GRK di atmosfer, khususnya dalam bentuk karbon dioksida (CO2), metana (CH4),
dan nitrous oksida (N2O). Gas-gas inilah yang selanjutnya menentukan peningkatan suhu
udara, karena sifatnya yang seperti kaca, yaitu dapat meneruskan radiasi gelombang-pendek
yang tidak bersifat panas, tetapi menahan radiasi gelombang-panjang yang bersifat panas.
Akibatnya atmosfer bumi makin memanas dengan laju yang setara dengan laju perubahan
konsentrasi GRK.
Dampak Perubahan Iklim
Permukaan laut meningkat, kira-kira 10 – 25 cm selama 100 tahun terakhir.
Banjir terjadi dimana-mana, terutama disebabkan oleh gelombang badai dan hujan deras
berkepanjangan
Berdampak buruk pada kesehatan
Kerusakan infrastruktur
Kebakaran hutan
Kegagalan panen
Kurangnya persediaan air.
Adaptasi Perubahan Iklim
Hemat energi
Mengelola sampah dengan tidak menimbun sampah tapi lakukan daur ulang
Jagalah kebersihan lingkungan.
K. Konflik Sosial
Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik sosial dapat terjadi karena berbagai prasangka dan sebab. Seperti, prasangka-
prasangka ras, suku, agama, keyakinan politik atau ideologi, dan lain sebagainya, dan sebab
adanya ketidak-adilan dalam akses pada sumberdaya ekonomi dan politik. Adanya ketidak-
adilan akses pada sumberdaya ekonomi dan politik memperparah berbagai prasangka yang
sudah ada di antara kelompok-kelompok sosial.
Mengatasi Konflik
Patuhi aturan keamanan
Jangan ikut serta memperkeruh keadaan
Saling memaafkan dan menghargai
Tidak memelihara rasa dendam, iri dan cemburu
Selalu rela dalam memberikan pertolongan tanpa membeda-bedakan
Buatlah kegiatan yang dapat mempererat persahabatan
Perbanyaklah teman.
BAB VI
KESEHATAN REMAJA
A. PERKEMBANGAN REMAJA
Setiap mahluk hidup tumbuh ( semakin besar ) dan berkembang (semakin matang ), menuju
kedewasaan, sejak lahir sampai mati. Selama tumbuh kembang , dari anak-anak menjadi
remaja terjadi beberapa perubahan penting.
PERUBAHAN BENTUK ( ANATOMI TUBUH )
a. Pembesaran alat kelamin
b. Pertumbuhan rambut di beberapa tempat
c. Peningkatan kelenjar minyak, mudah berjerawat
d. Perubahan suara menjadi besar pada laki- laki dan lembut pada anak perempuan.
e. Pembesaran otot pada remaja laki-laki, dan pembesaran pinggul pada remaja perempuan.
PERUBAHAN FAAL ( FUNGSI TUBUH )
a. Alat kelamin peka, mudah terangsang dan bila terangsang membesar/ membengkak dan
keluar lendir.
b. Keluar seperma pada waktu tidur ( mimpi basah ) pada anak lali-laki dan menstruasi
pertama ( karena berfungsinya reproduksi ) pada anak perempuan.
PERUBAHAN KEJIWAAN
a. Keingintahuan tinggi , juga perihal masalah-masalah reproduksi
b. Perhatian terhadap sek meningkat
c. Keberanian mencoba-coba, terutama bila didesak lingkungan.
d. Anak laki-laki cenderung menyendiri dan melamun, sedangkan anak perempuan cenderung
ngerumpi.
KESAMAAN DAN PERBEDAAN TUMBUH KEMBANG REMAJA LAKI- LAKI DAN PEREMPUAN
a. KESAMAAN
Masing- masing remaja berkembang menuju pencapaian potensinya ( fitrahnya )
manakala lingkungan hidupnya mendukung pencapaian potensi tersebut, sebagai orang
dewasa, laki- laki atau perempuan.
b. PERBEDAAN
Remaja putri lebih cepat matang dari pada remaja laki- laki. Yang banyak terjadi ialah
bahwa remaja perempuan memiliki lebih sedikit kesempatan tumbuh dan berkembang
secara fitriah karena adanya kepercayaan yang lebih rumit dan penuh masalah tentang
tumbuh kembang remaja perempuan.
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
a. Faktor Internal Pembawaan
b. Faktor External, yang mencakup :
- Kesehatan
- GIzi
- Lingkungan keluarga dan teman sebaya serta sekolah
MENYI KAPI TUMBUH KEMBANG REMAJA
Karena pembawaan tidak dapat di ubah, maka penyempurnaan tumbuh kembang remaja
( untuk mendekati fitrah masing- masing ) dilakukan dengan mengelola faktor luar dengan
sebaik-baiknya ( kesehatan, gizi, lingkungan).
RESIKO NEGATIF
a. Rasa Rendah Diri berlebihan karena adaanya perasaan bahwa dirinya lebih rendah dari
teman sebaya dalam hal- hal tertentu : kecantikan, kekayaan, kepandaian, dll.
b. Kesulitan Percaya Diri terhadap nilai dan pergaulan diantara sebaya, keluarga dan
masyarakat umum, karena ketidak mengertian atau perbedaan kayakinan.
c. Pencegahannya adalah :
- Peningkatan Ibadah, mensyukuri nikmat Allah SWT
- Melihat segi dan potensi positif pada diri masing- masing
- Kebiasaan memetik pelajaran terhadap dampak negatif para remaja yang telah
terjerumsus dalam perillaku berisiko.
d. Penaggulangannya adalah :
− Penekanan rasa negatif secara berkelompok
− Saling menceritakan dan membagi kesulitan bersama sahabat karib
− Penyaluran potensi diri dalam hal- hal positif : ibadah, kegiatan sosial, olah raga,
kesenian , dll.
PENTINGKAH CITA- CITA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Manusia hidup karena suatu tujuan yang jelas. Oleh karenanya, semua orang harus
menetapkan dengan jelas tujuan hidupnya. Salah satu yang pasti bagi remaja adalah CITA-
CITA. Khususnya cita –cita tentang pekerjaan masa depan seiring dengan tibanya tahap
dewasa dalam kehidupan seseorang. Cita-cita bisa apa saja bisa berubah, bisa berganti.
Semakin rinci cita-cita seseorang semakain jelas dan mudah untuk mempersiapkan
pencapaiannya. Semakin tua usia seseorangf, semakin mendekati kedewasaan, hendaknya
semakin rinci cita- citanya.
HAK DAN KEWAJIBAN DALAM PENCAPAIAN CITA- CITA
Cita- cita bagi remaja perempuan sama penting dengan cita- cita bagi remaja laki- laki . Di
masa depan, semakin banyak profesional perempuan yang diperlukan masyarakat. Tuntuan
partisipasi perempuan diberbagai bidang pembangunan dewasa ini, dimana hak dan
kewajiban perempuan sebagai warga negara disejajarkan dengan laki- laki, hendaknya
memacu para remaja perempuan untuk berprestasi setinggi mungkin. Dalam artian, masih
dalam batas- batas yang wajar atas kodrat dan fitrahnya sebagai perempuan. Oleh karenanya,
mendorong remaja perempuan untuk memiliki cita- cita setinggi mungkin, dan mendorong
pencapainnya, menjadi sangat penting.
USAHA DALAM MENCAPAI CITA- CITA
Sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna, diberi kelebihan acapkali disebut POTENSI
DIRI Kadang potensi diri disebut juga FITRAH , nilai yang baik, yang dianugrahkan kepada
manusia. Kelebihan ini diperkuat dan dikembangkan untuk mendukung pencapaian cita- cita
seseorang.
Memahami kelemahan diri sendiri yang apabila dibiarkan akan dapat menggangu potensi
dirinya, dan menghalangi tercapainya cita- cita. Yang harus dilakukan adalah mengenal
dengan baik dan jujur kelemahan masing- masing.
Dua hal dasar yang menghancurkan cita- cita remaja adalah :
a. Kegiatan pada diri remaja sendiri dan kegiatan diluar remaja, kegiatan yang dapat terjadi
pada remaja adalah : hamil, cacat karena kecelakaan, penyakit gawat ( AIDS ).
b. Dari luar remaja misalkan : perang, bencana alam, bencana keluarga ( perceraian, bangkrut
).
Norma Sosial Adalah Serangkaian peraturan yang disepakati bersama untuk dipelihara dijaga
dan ditaati oleh semua anggota suatu masyarakat. Dan norma bisa bersumber dari : Agama ,
Undang – undang atau peraturan negara, Adat dan kebiasaan serta kesepakatan masyarakat.
Perilaku Berisiko Adalah Keseluruhan tindakan manusia , yang didasari atas pengetahuan
( atau ketidak tahuan ) , sikap dan tindakan.
Suatu Perilaku dikatakan berisiko dalam arti apabila dilakukan akan berpeluang untuk
menimbulkan kerugian . Peluang tidak berarti bahwa pasti terjadi. 33
Kesehatan Reproduksi
Fungsi Reproduksi : merupakan kemampuan seseorang untuk berfungsi untuk berketurunan
sebagai bagian dari upaya pelestarian kehidupan manusia sesuai dengan kehendak Tuhan
Yang Maha Kuasa .
Alat Reproduksi Pria adalah :
bagian luar - Buah zakar (Penis), Skrotum (Kantung Buah Pelir)
bagian dalam : Sepasang buah pelir (testes), Saluran reproduksi (Vas deferens), Kelenjar
kelamin, Saluran kemih penis (Uretra Penis), Kandung kemih (Vesika urinaria), Kandung
mani (Vesika seminalis) .
C. NAPZA
Obat ialah racun yang dibuat dari zat kimia. Racun tersebut masuk ke dalam tubuh manusia
melalui kulit (obat luar ), mulut ( per oral ), dubuur ( prer anal ) vagina dan semua lubang
tubuh yang ada, serta disuntikan ke dalam otot atau pembuluh darah.
Jenis obat bahaya dan cara memperolehnya.
Ada 4 golongan obat berdasarkan bahaya dan cara mendapatkannya:
a. Obat bebas, yang dapat dibeli dan diminum secara bebas
b. Obat bebas terbatas, hanya dapat diperoleh dengan resep dokter
c. Obat berbahaya, seperti Obat Anti Depresanisa (penekan kesedihan )
d. Stimulansia ( perangsang ), dan Halusinogen ( pembentuk mimpi palsu yang indah ), Pil BK,
ekstasi.
e. Narkotika, antara lain: candu, ganja, heroin, kokain, morfin dan turunannya.
Alasan Penyalahgunaan Obat:
a. Adanya sikap individu yang berpotensi coba- coba, misalnya frustasi, tidak
b. Senang diatur, sulit bergaul, ingin dianggap hebat dll.
c. Adanya Trend (Kecenderungan ) penggunaan obat tertentu.
d. Obat memiliki efek toleransi, makin lama dosis yang berefek makin besar
e. Mudahnya obat didapat disekitar tempat tinggal remaja.
Tahapan Penyelahgunaan Obat Pada Remaja :
a. Tahap pemakaian coba- coba
b. Tahap pemakaian insidentil ( kadang- kadang )
c. Tahap penyalahgunaan
d. Tahap ketergantungan
Bahaya Negatip
a. Ketergantungan, tanpa obat remaja tersebut sudah tidak mampu lagi berprestasi
b. Kesanduan, tubuhnya sudah terganggu umumnya remaja kurang peduli terhadap
lingkungannya
c. Kesehatan, pengaruhnya tergantung pada bahan kimia dalam obat tersebut.
Resiko Menyuntik : Nyuntik sama bahaya dengan ngepil dalam tingkatan yang lebih parah,
karena :
a. Penyuntikan hampir selalu narkotika yang memiliki bahaya paling besar
b. Penyuntikan memiliki akibat yang lebih langsung kedalam tubuh manusia
c. Penyuntikan pada umumnya lebih disukai bila menggunakan alat suntik dan jarum yang
sama.
Pengaruh Obat Berbahaya Pada Remaja :
a. lesu atau gelisah
b. banyak keluar keringat
c. kurang konsentrasi
d. gerakan gemetar, kelihatan ketakutan, banyak minum air.
Cara Membantu Remaja Mencegah Diri dari Ngepil dan Nyuntik
Kalau masih coba – coba atau insidental bantulah agar ;
a. .Memiliki rasa malu karena ngepil /nyuntik itu perilaku memalukan
b. Meninggalkan lingkungan ngepil/nyuntik
c. Aktif dalam kegiatan lain
d. Meningkatkan ibadah
e. Yang terpenting ialah mengembangkan sikap percaya diri dan pengendalian diri yang kuat
Tubercolosis ( TBC )
Tubercolosis ( TBC ) Merupakan penyakit menahun dan menular yang disebabkan oleh
bakteri Mycobakterium Tuberculosis yang ditularkan lewat dahak yang menyebar keudara .
TBC dapat menyerang setiap orang paling sering pada usia 15 – 35 tahun khususnya yang
bertubuh lemah , kurang gizi atau tinggal dengan penderita TBC dan paling banyak menyerang
paru – paru pada anak TBC dapat menyebabkan peradangan pada saluran otak dan
gangguan kulit.
Tanda dan Gejala Pengidap TBC :
a. Batuk lebih dari 4 minggu
b. Batuk menahun dan berlendir
c. Panis ringan pada sore hari dan berkeringat pada malam hari
d. Terasa nyeri pada dada dan punggung atas
e. Menjadi kurus
f. Kulit pucat
g. Suara menjadi parau/serak
h. Dalam stadium lanjut berbagai infeksi dapat disebabkan karena kuman TBC termasuk
infeksi kulit , selaput paru, otak, jantung dan berbagai organ tubuh lainnya.
Cara Pencegahan
a. Vaksinasi BCG ( Becilus Calmette Guirin ) bagi bayi sedini mungkin
b. Makan makanan yang banyak mengandung protein dan vitamin
c. Makan dan istirahat yang teratur
d. Jaga kebersihan lingkungan
e. Pemeriksaan kesehatan secara teratur
f. Menghindari berdekatan nafas dengan penderita TBC
Cara Pengobatan TBC Sebenarnya berbagai obat sudah ditemukan sebagai obat TBC yang
manjur termasuk INH, Steptomisin, Etambutol, PAS, dan Ripamfisin,masalahnya obat-obat
tersebut harus diminum dalam jangka panjang secara terus menerus tanpa berhenti.