Anda di halaman 1dari 7

MATERI KEPALANG MERAHAN (Mengenal Gerakan Palang Merah

dan Bulan Sabit Merah Internasional)


Sejarah Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah internasional

Pada tahun 1859 seorang pengusaha bernama Henry Dunant yang berasal dari Jenewa
tiba di desa solferino untuk membahas hubungan bisnisnya dengan kaisar perancis, Napoleon III.
Tapi alangkah terkejutnya Henry Dunant yang melihat tanah disitu telah dipenuhi darah, dan
membuat Henry Dunant sakit melihat peperangan antara tentara perancis dan austria pada saat
itu. Henry Dunant melihat banyak perajurit dari kedua negara yang tergeletak di tanah karena
luka, sekarat dan bahkan tewas. Anggota medis yang ada ada saat itu juga kewalahan untuk
mengatasi banyaknya korban pada saat itu. Akhirnya Henry Dunand menggunakan sebuah gereja
didekat tempat peperangan sebagai rumah sakit darurat, dan mulai melakukan pertolongan.
Perang solverino menelan korban sekitar  40.000 jiwa.

Buku “A Memory Of Solverino” yang artinya dalam bahasa Swiss


“Un Souvenir De Solferino”

Dan setelah kejadian itu Henry Dunant menulis sebuah buku yang berjudul “A Memory
Of Solverino” yang berisi tentang seluruh pengalamannya pada saat perang dan diakhiri dengan
dua himbauan :

1   Agar disetiap negara membuat sebuah kelompok relawan yang bertugas mengurusi korban perang

2   Agar semua negara menyepakati untuk melindungi relawan-relawan ini.

         Buku “A Memory Of Solverino” diterbitkan pada tahun 1862. Kemudian Henry Dunant
dan 4 orang jenewa lain membentuk sebuah komite internasional pertolongan korban luka (the
international committee of aid for the wounded) yang dikemudian hari dikenal dengan ICRC
(International Committee of the Red Cross).

Lambang
Lambang digunakan sebagai identitas seseorang didalam suatu kelompok, daerah ataupun ras. 

1       Lambang Palang Merah

           Konvensi Jenewa Tahun 1864 menetapkan lambang Palang Merah dengan warna dasar
putih  yang merupakan kebalikan dari bendera negara Swiss sebagai penghormatan kepada
Henry Dunant yang berasal dari negara Swiss.
Lambang Palang Merah

2       Lambang Bulan Sabit Merah

          Banyak orang yang berasumsi bahwa lambang palang yang ada pada lambang Palang
Merah merupakan suatu simbol agama, dan pada tahun 1876 saat perang di Balkan terjadi
kesalah pahaman dari negara Turki yang membunuh banyak pekerja sosial yang memakai ban
lengan dengan lambang palang merah. Kemudian mulai mereka mengajukan gagasan untuk
menggunakan lambang Bulan Sabit Merah sebagai pengganti lambang Palang Merah dan
gagasan ini pelan-pelan mulai diterima.

Lambang Bulan Sabit Merah

3       Lambang Kristal Merah

          Tahun 2005 Kristal Merah diatas dasar putih diadopsi menjadi lambang alternatif apabila
di suatu negara terjadi konflik bersenjata/perang atau bencana, maka negara yang menggunakan
Lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah, ICRC dan IFRC dapat menggunakannya secara
khusus untuk kegiatan kepalangmerahan yang dilaksanakan di daerah tersebut.
Lambang Kristal Merah

 Fungsi Lambang
  
Lambang memiliki 2 fungsi, yaitu :

1   Sebagai Tanda Pengenal 

   Lambang digunakan pada masa damai atau pada saat tidak terjadi konflik, perang atau pada
saat tidak terjadi bencana. Gunanya adalah sebagai tanda pengenal

2   Sebagai Tanda Perlindungan 

   Lambang digunakan ketika konflik, perang atau saat bencana terjadi. Fungsinya, untuk
memberitahukan bahwa seseorang adalah anggota Gerakan dan menandai personel medis militer,
sehingga harus dilindungi.

Penyalahgunaan Lambang 

Lambang yang tidak digunakan secara benar disebut dengan penyalahgunaan lambang. Ada
beberapa macam penyalahgunaan yaitu :

1       Peniruan

Contoh peniruan :

Gambar ini dikatakan sebagai penyalahgunaan lambang “peniruan”. Karena pada gamar
ini menggunakan lambang Bulan Sabit Merah sebagai logonya.
2       Penggunaan lambang yang tidak tepat

Contoh penggunaan lambang yang tidak tepat :

Ini dikatakan sebagai penggunaan lambang yang tidak tepat karena seharusnya lambang
Palang Merah tidak diletakkan pada iklan-iklan, contohnya gambar diatas ....

3       Pelanggaran berat

Contoh pelanggaran berat :

Gambar tsb dikatakan pelanggaran berat karena meletakkan lambang Palang Merah
pada mobil tank/alat perang dengan tujuan untuk melindungi alat tsb dengan lambang
Palang Merah/Bulan Sabit Merah tsb. Ini dikatakan sebagai kejahatan perang.

NP:     Contoh gambar-gambar dari penyalahgunaan lambang sebisanya saya buat sendiri


dengan tujuan untuk dijadikan contoh semata.

PMR
 
Apa itu PMR ?

   PMR adalah wadah yang disediakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membina dan
mengembangkan remaja indonesia.
Lambang Palang Merah Remaja

Apa manfaat PMR ?

   Manfaat PMR diantaranya bisa mendidik seseorang menjadi remaja yang bersih, sehat, peduli
terhadap sesama dan lingkungan, serta kreatif dan bersahabat. Jika kita telah memiliki karakter
positif, otomatis kita juga bisa menjadi contoh dan kenselor bagi teman lainnya. Selain itu, jika
kita telah bergabung di PMR, otomatis kita juga telah menjadi bagian dari Palang Merah
Indonesia dan Palang Merah Dunia.

Bagaimana caranya menjadi anggota PMR ?

   Cara menjadi anggota PMR itu sangat mudah, kita bisa bergabung dengan ekstra kulikuler
PMR di sekolah dan juga bisa mengikuti PMR di luar sekolah. Dan juga kita bisa bergabung
dengan PMR sesuai umur kita :

-       PMR Mula, untuk kita semua yang berumur 10-12 tahun, biasanya identik dengan warna hijau,

-       PMR Madya, untuk kita semua yang berumur 12-15 tahun, biasanya identik dengan warna biru,
dan

-       PMR Wira, untuk kita semua yang berumur 15-17 tahun biasanya identik dengan warna kuning. 

Selain PMR ada juga yang disebut dengan TSR ( Tenaga Suka Rela ), KSR (Korp Suka
Rela ), anggota luar biasa dan anggota kehormatan. 

TRI BAKTI PMR

1   Meningkatkan Keterampilan Hidup Sehat

   Bagi teman-teman yang ingin menjadi remaja yang berkarakter bersih dan sehat benar sekali
bergabung dengan PMR. Karena di PMR kita akan belajar tentang Pertolongan Pertama (PP),
semaja sehat peduli sesama atau biasa dikenal dengan Sanitasi Kesehatan (SanKes), Kesehatan
Remaja ( KesJa), Kesiapsiagaan Bencana (KSB), dan Donor Darah.

2   Berkarya dan Berbakti di Masyarakat 

   Manusia adalah makhluk sosial yang tidak lepas dengan orang lain, yang salalu membutuhkan
bantuan dan pertolongan dari orang lain. Dan perlu di ingat, menolong sesama itu menyenangkan
lhoo. Maka dari itu tidak salah jika teman-teman memilih PMR. Karena di PMR adalah
tempatnya remaja-remaja yang peduli, kreatif, dan sehat.

3   Mempererat Persahabatan Nasional dan International

   Dengan bergabung di PMR, kita akan mendapatkan banyak teman dari berbagai daerah
maupun negara-negara didunia. Karena PMR merupakan organisasi yang bersifat sukarela dan
prinsip-prinsip palang merah mendukung kita untuk memperoleh banyak teman
Perhimpunan Nasional 

            Setiap negara hanya boleh memiliki satu perhimpunan nasional. Di indonesia,


perhimpunan nasional Palang Merah disebut dengan Palang Merah Indonesia (PMI).
Agar suatu perhimunan nasional mendapat pengakuan dari negara lain, harus memenuhi syarat :  

  Didirikan disatu negara penandatangan Konvensi Jenewa 1949.


   Merupakan satu-satunya Perhimpunan Nasional Palang Merah,
Bulan Sabit Merah atau Kristal Merah di negaranya.
   Diakui oleh pemerintah yang sah dinegaranya dengan dasar
Konvensi Jenewa dan Undang-Undang Nasional.
   Bersifat mandiri atau mempunyai status otonomi yang
memungkinkan untuk bergerak sesuai dengan Prinsip Dasar
Gerakan.
   Memakai nama dan lambang Palang Merah , Bulan Sabit Merah
atau Kristal Merah.
   Terorganisasi dalam menjalankan tugasnya dan dilaksanakan
diseluruh wilayah negaranya
   Memperluas kegiatannya ke seluruh wilayah negaranya.
   Menerima anggota dan staf tanpa membedakan ras, jenis kelamin,
kelas ekonomi, agama atau pandangan politik.
   Menyetujui dan taat pada statuta gerakan.
   Menghormati Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan dan menjalankan
tugasnya sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Humaniter
Internasional.

PMI

SEJARAH

Saat Perang Kemerdekaan

Peperangan, menimbulkan korban manusia. Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia,


banyaknyakorban yang berjatuhan memunculkan usulan untuk mendirikan Perhimpunan Palang
Merah Indonesia.
            Usulan tersebut diajukan oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan kepada
pemerintah Belanda pada tahun 1932 . Namun sayang usulan itu ditolak oleh pemerintah
Belanda karena menganggap rakyat Indonesia belum mampu mengatur organisasi palang
merahnya sendiri. Membentuk perhimpunan Palang Merah memerlukan keahlian dan banyak
persiapan yang tidak mudah. Meskipun ditolak, cita-cita dr. RCL Senduk dan dr. Bahder Djohan
tidak surut. Mereka terus mengadakan sosialisasi dan konsolidasi ke berbagai pihak.

Setelah Indonesia Merdeka

Akhirnya... Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 3 September 1945 Presiden


Soekarnomemerintahkan Menteri Kesehatan saat itu, Dr Buntaran Martoatmodjo untuk
membentuk Perhimpunan Nasional Palang Merah. Satu bulan setelah Indonesia merdeka,
tepatnya tanggal 17 September 1945, lahirlah PMI atau Palang Merah Indonesia dengan ketua
umum Drs. Moch Hatta yang sekaligus merupakan Wakil Presiden RI pertama.
Lambang Palang Merah Indonesia

Kegiatan Palang Merah Indonesia

Pada saat PMI baru terbentuk, banyak kesulitan yang dihadapi. Kurangnya dana,
peralatan dan sumber daya manusia membuat gerak langkah PMI sedikit terhambat. Namun
hambatan ini teratasi dengan banyaknya sukarelawan yang bersedia bergabung dan membantu
PMI. Berbagai kesulitan yang ada, sedikit demi sedikit dapat teratasi.

Tau nggak apa yang membedakan antara lambang Palang Merah Indonesia dengan
Lambang Palang Merah Internasional ??

Yups, perbedaan yang sangat mencolok adalah jika di lambang Palang Merah Internasional itu
“HANYA ADA PALANG MERAH SAJA”, tapi jika dilambang Palang Merah Indonesia
selain “ADA PALANG MERAH” juga “ADA LIMA KELOPAK SEPERTI KELOPAK
BUNGA YANG MENGELILINGINYA”.

Prinsip dasar gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah


Internasional

7 Prinsip Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional :

1.     Kemanusiaan,
2.     Kesamaan,
3.     Kenetralan,
4.     Kemandirian,
5.     Kesukarelaan,
6.     Kesatuan dan
7.     Kesemestaan.

7 Prinsip dasar diatas diproklamirkan dalam konferensi internasional Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah Internasional di Wina-Austria pada tahun 1965 atas dasar susunan prinsip
dasar yang telah disusun oleh ICRC pada tahun 1921.

Anda mungkin juga menyukai