4. Setiap ginjal tersusun atas 1 juta nefron dan struktur yang membentuk nefron
5. Ginjal memiliki fungsi ekskresi dan fungsi sekresi, hormon-hormon yang disekresikan oleh
ginjal adalah sebagai berikut, kecuali
A. Kalsitriol
B. Eritropoeitin
C. Aldosteron
D. Angiotensin
E. Renin
1
6. Fisiologi pembentukan urine oleh nefron pada ginjal dilakukan dengan prinsip
7. Pasien Tn A. 53 th datang ke IGD dengan keluhan pusing, mual, muntah, lemas, TD 140/70
mmHg, pemeriksaan lab didapatkan LFG adalah 25 maka pasien mengalami CKD
A. Stadium 1
B. Stadium 2
C. Stadium 3
D. Stadium 4
E. Stadium 5
8. Hal-hal berikut merupakan gejala klinis/ lab paling sering ditemukan pada Penyakit Ginjal
Kronik
A. HCO3 tinggi
B. PCO2 rendah
C. Kompensasi tubuh yaitu hiperventilasi
D. Intoksikasi metanol yaitu anion gap normal
E. Semua jawaban di atas benar
10. Pernyataan yang paling tepat mengenai pelatihan peritoneal dialisis adalah:
A. Pelatihan pasien adalah komponen yang tidak wajib dilakukan pada program PD
B. Pelatih program PD tidak perlu konsultan psikosomatik/ psikolog
C. Pelatihan ulang hanya dilakukan saat pergantian transfer set
D. Materi pelatihan PD meliputi pentingnya menjaga kebersihan melalui cuci tangan dan
perawatan exit site
E. Pelatihan hanya dilakukan oleh perawat PD saja.
2
11. Komplikasi Peritoneal Dialisis yang merupakan indikasi untuk pengangkatan kateter
adalah:
A. Sekresi
B. Ekskresi
C. Reabsorpsi
D. Ekskresi dan metabolik
E. Sekresi, ekskresi dan reabsorbsi
A. Jumlah darah yang dapat difiltrasi oleh glomeruli ginjal dalam satuan waktu
B. Jumlah urine yang dihasilkan ginjal dalam satu menit
C. Jumlah Hb yang dihasilkan ginjal dalam 24 jam
D. Jumlah filtrat glomeruli yang direabsorpsi oleh tubuli dalam satu menit
E. Jumlah solute yang diekskresikan ginjal dalam satu menit
A. Renin
B. Parathormon
C. Eritropoeitin
D. Prostaglandin
E. Kalsitriol
3
16. Apa kerugian bila terjadi koagulasi intradialisis?
18. Hal-hal berikut bisa merupakan etiologi penyakit ginjal akut renal, kecuali:
19. Hal-hal berikut merupakan patofisiologi osteodistrofi renal pada penyakit ginjal kronik,
kecuali
20. Hal-hal berikut merupakan usaha penting dalam penatalaksanaan penyakit ginjal kronik,
kecuali
4
21. Hal-hal berikut merupakan indikasi terapi pengganti pada Gagal Ginjal Akut, kecuali:
22. Terjadinya hematuri dapat berasal dari glomerulus atau diluar glomerulus. Untuk
mengetahui perdarahan ini berasal dari glomerulus maka pada pemeriksaan urine lengkap
yang khas ditemukan:
A. Adanya Proteinuria
B. Adanya cast eritrosit
C. Bentuk eritrosit masih utuh/ tidak ada dismorfik
D. Test dipstik positif
E. Disertai lekosituria
23. Pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan sindroma overload pada Gagal Ginjal
adalah:
A. Hipertensi
B. Peningkatan tekanan vena ingultus
C. Hepatojugular reflex
D. Edema
E. Splenomegali
5
26. Di bawah ini yang merupakan indikasi dilakukan hemodialisis pada pasien gagal ginjal
kronik, kecuali:
1. Diet protein sangat rendah (kurang dari 0,4 g/kg BB/hari) sangat bermanfaat
2. Protein yang dipilih hanya protein nabati
3. Dianjurkan banyak makan buah yang mengandung air
4. Jumlah kalori diberikan 35 kcal/ kg BB/ hari
A. Dalam dialiser terdiri dari dua ruangan yang bersekat membran semipermeabel
B. Darah dan dialiser berhubungan langsung sehingga terjadi proses difusi dan ultrafiltrasi
C. Hollow fiber dialiser terdiri dari 10-15 ribu serat semipermeabel yang diameter setiap
serat adalah 200-300 mikrometer
D. Aliran darah dan dialisat dalam dialiser adalah co-current
E. Berfungsi menggantikan semua fungsi ginjal
6
31. Di bawah ini adalah syarat dialiser yang baik kecuali:
32. Bila Ureum pre HD 200 dan post HD 50 maka nilai URR adalah:
A. 4%
B. 75%
C. 80%
D. 50%
E. 25%
34. Dosis yang benar dalam pemberian eritropoeitin bila Hb di bawah 10 mg% adalah:
A. 50 unit/ kg BB setiap HD
B. 50 unit/ kg BB/ minggu
C. 100 unit/ kg BB/ minggu
D. 100 unit/ kg BB setiap HD
E. 80-120 unit/kg BB/ minggu
7
36. Akses vaskuler dengan memasang kateter silikon sintetik yang menghubungkan arteri
dan vena disebut:
A. Graft
B. AV Shunt
C. Double Lumen
D. Kateter vaskuler
E. Akses femora,
A. Na <140
B. Qb <100 ml/menit
C. Temperatur mesin <35 derajat Celsius
D. Qd 300
E. Dialiser sekali pakai
A. Minimal 4 mesin HD
B. Ada Supervisor HD
C. Punya sarana pengolahan limbah medis sendiri
D. Ada perawat mahir HD
E. Punya mesin RO sesuai standar
A. Hiperkalemia
B. Asidosis
C. Keracunan
D. Oedema Paru
E. Hipertensi Maligna
8
41. Tn. A sudah biasa menjalani HD datang ke IRD dengan mengeluh sesak nafas, lemas,
ronki, nadi 80x/menit, TD 90/40 mmHg, Hb 6,9, hasil EKG gelobang tinggi T ureum 156,
kreatinin 15. Berdasarkan kasus tersebut maka peresepan HD pada pasien tersebut adalah:
A. Qb 200-300, UF 3 Liter
B. Heparin free, transfusi PRC
C. Triple drug
D. HD dilakukan di RTI
E. SLED HD
42. Penemu HD yang melakukan dialisis pertama kali pada anjing adalah:
43. Kontra Indikasi untuk dilakukan hemodialisis adalah sebagai berikut, kecuali:
A. Dehidrasi
B. Mual, muntah
C. Disequilibrium Syndrome
D. Osteoporosis
E. Kram
45. Dalam peresepan HD harus diperhatikan berat badan kering, yang dimaksud berat badan
kering adalah:
9
46. Setelah pasien terpasang AV Shunt maka edukasi yang diberikan kepada pasien
berkaitan dengan perawatan AV Shunt adalah kecuali:
47. Teknik perawatan double lumen yang benar sebagai berikut, kecuali:
48. Perpindahan zat pelarut dari kompartemen darah ke kompartemen dialisat karena
perbedaan tekanan pada proses HD disebut:
A. Difusi
B. Osmosis
C. Konveksi
D. Ultrafiltrasi
E. Konjugasi
50. Dalam menentukan jumlah cairan yang dikeluarkan dari tubuh pasien selama proses HD
mempertimbangkan hal-hal berikut, kecuali:
10
51. Keuntungan dilakukannya CAPD dibandingkan dengan HD pada pasien CKD adalah
sebagai berikut, kecuali:
A. Semakin banyak penarikan cairan dari tubuh pasien adekuasi semakin baik
B. Semakin tinggi konduktiviti dialisat adekuasi semakin baik
C. Semakin banyak pemakaian heparin adekuasi semakin baik
D. Semakin lama waktu HD adekuasi semakin baik
E. Semua pernyataan diatas benar
53. Syarat dialiser yang boleh dipakai ulang atau direuse adalah sebagai berikut, kecuali:
54. Untuk mencegah terjadinya infeksi silang dan infeksi nosokomial maka upaya yang
dilakukan di unit HD adalah:
A. Melakukan cuci tangan setiap pindah dari satu pasien ke pasien lain.
B. Pemakaian dialiser single use
C. Pemberian antibiotik kepada semua pasien setelah dilakukan kanulasi untuk menghindari
infeksi pada luka akses vaskuler.
D. Tidak dilakukan reuse dialiser untuk pasien Tb paru, Hepatitis B, HIV, varisela dan
penyakit menular lainnya.
E. Semua pernyataan diatas benar.
55. Air RO sangat penting artinya bagi keselamatan pasien yang dilakukan hemodialisis.
Syarat air RO yang baik adalah sebagai berikut, kecuali:
11
56. Volume priming adalah:
A. 3,5 – 5,5
B. 7,35 – 7,45
C. 7,25 – 7,55
D. 135 – 145
E. 7,0 – 7,5
58. Bila hasil pemeriksaan lab pasien HD Kalium Serum didapatkan 7,2 pada gambaran EKG
akan didapatkan
A. T yang tinggi
B. ST Elevasi
C. ST Inversi
D. T Elevasi
E. Segmen PQ yang memanjang
A. Timbang BB pra HD
B. Informed Consent
C. Siapkan mesin HD
D. Identifikasi pasien
E. Cek vital sign
12
61. Pada perawatan double lument untuk mencegah infeksi dan clotting yang harus
dilakukan adalah:
62. Pada pasien CAPD yang mengalami overhidrasi maka tindakan perawatan yang
dilakukan adalah:
64. Komponen yang harus diisi pada pelabelan identitas dialiser baru adalah sebagai berikut,
kecuali:
A. Nama pasien
B. Nomor rekam medis pasien
C. Tanda berapa kali dialiser sudah dipakai
D. Tanggal pemakaian pertama kali
E. Ditulis dengan tinta permanen
A. pasien yang belum dilakukan pemeriksaan serologi Hep B dialisernya tidak direuse
B. Reuse dialiser dapat dilakukan dengan manual atau memakai mesin reuse
C. Pemakaian dialiser 1 kali baru, 7 kali reuse
D. Setelah dilakukan reuse dialiser diisi label dengan komponen nama pasien, tanggal reuse,
volume preming, pelaksana reuse, jam reuse
E. Pasien askes, jamkesmas, JKBM diwajibkan untuk menggunakan dialiser reuse
13
66. Syarat fasilitas kesehatan penyelenggara pelayanan hemodialisis tertuang dalam:
67. Tenaga medis melimpahkan wewenang kepada perawat yang disertai dengan
pelimpahan tanggung jawab, merupakan pelimpahan wewenang:
A. Mandat
B. Delegatif
C. Kolaborasi
D. Kerjasama
E. Profesi
68. Menyuntik dan memberikan infus merupakan contoh dari pelimpahan wewenang yang
mana:
A. Mandat
B. Delegatif
C. Kolaborasi
D. Kerjasama
E. Profesi
14
71. Hormon yang dihasilkan oleh tubulus proksimal dan sel interstitial ginjal adalah:
A. Renin
B. Kalsitriol
C. Angiotensin
D. Eritropoeitin
E. Hidroksivitamin
A. Proses pemisahan solut dan solvent dari darah melalui membran semipermeabel
B. proses pemisahan solut dan solvent karena perbedaan tekanan hidrostatik
C. Proses pemisahan solut dan solvent karena perbedaan konsentrasi
D. Suatu alat dimana terjadi proses dialisis
E. Proses berpindahnya solut karena ultrafiltrasi
74. Di bawah ini termasuk Terapi Pengganti Ginjal secara artifisial, kecuali:
A. Transplantasi
B. Hemodialisis
C. Peritoneal Dialisis
D. Hemofiltrasi
E. Continous Ambulatory Peritoneal Dialisis
A. Edema Pulmonum
B. Klirens kreatinin <5 cc/ menit
C. Asidosis berat (HCO3 <15 mmol/ liter)
D. Hiperkalemi
E. Semua benar
15
76. Keuntungan dilakukan Hemodialisis awal adalah sebagai berikut, kecuali:
A. UFR diturunkan
B. Blood Flow rate tetap
C. Posisi Trandelenburg
D. Berikan cairan fisiologis
E. Alternatif lain berikan cairan hipertonis (Larutan glukosa 40% 50 ml)
16