Anda di halaman 1dari 41

JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

A. TEORI
A.1 Pengertian RJP (Resusitasi Jantung dan Paru-paru)
Resusitasi jantung paru-paru atau CPR adalah tindakan pertolongan
pertama pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu.
Resusitasi jantung paru (RJP) ini bertujuan untuk membuka kembali jalan napas
yang menyempit atau tertutup total. Pertolongan seperti ini sangat dibutuhkan
bagi orang tenggelam, terkena serangan jantung, sesak napas karena syok akibat
kecelakaan, terjatuh, dan sebagainya. Kematian biologis dimana kerusakan otak
tak dapat diperbaiki lagi, dapat terjadi dalam 4 menit setelah kematian klinis.
Oleh Karena itu, berhasil atau tidaknya tindakan RJP tergantung cepatnya
dilakukan tindakan dan tepatnya teknik yang dilakukan.
Teknik melakukan RJP menurut AHA (2015) sebagai berikut :
1. Penolong diminta untuk memulai kompresi dada sebelum memberikan
napas buatan (C-A-B, bukan A-B-C) agar dapat mengurangi penundaan
kompresi pertama. Satu penolong harus memulai CPR dengan 30 kompresi
dada yang diikuti dengan 2 napas buatan.
2. Kecepatan kompresi dada yang disarankan adalah 100 hingga 120 x /min
(diperbarui dari minimum 100/min)
3. Kecepatan kompresi dada : Rekomendasi yang diklarifikasi
untukkedalaman kompresi dada pada orang dewasa adalah minimum 2 inci
(5 cm), namun tidak lebih besar dari 2,4 inci (6 cm).
4. Penolong tidak terlatih harus memberikan CPR hanya kompresi (Hands-
Only) dengan atau tanpa panduan operator untuk korban serangan jantung
dewasa. Penolong harus melanjutkan CPR hanya kompresi hinggapenolong
(tim medis) tiba.
5. Semua penolong tidak terlatih, pada tingkat minimum, harus memberikan
kompresi dada untuk korban serangan jantung. Selain itu, jika penolong
terlatih mampu melakukan napas buatan, ia harus menambahkan napas
buatan dalam rasio 30 kompresi berbanding 2 napas buatan.

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 1 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

Penolong harus melanjutkan CPR hingga Penolong tiba.

Langkah-langkah melakukan RJP


1 Dimulai dari Circulation ( C ) terlebih dahulu, meskipun terlihat ada
sumbatan jalan napas. Kecuali bila dilakukan dengan 2 atau lebih penolong,
sehingga bisa simultan. Memeriksa nadi karotis dengan meraba sisi leher
korban selama 5-10 detik seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Pemeriksaan Nadi Karotis


2 Bila tidak teraba denyutan, lakukan pijatan dada sebagai berikut :
a. Memposisikan penderita berbaring terlentang di atas dasar yang keras,
misalnya lantai. Jangan di atas kasur/busa.
b. Membaskan pakaian penderita di sekitar dada.
c. Memposisikan diri penolong pada salah satu sisi penderita.
Mengupayakan senyaman mungkin. Kedua lutut penolong dibuka kira –
kira selebar bahu penolong.

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 2 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

d. Meraba lengkung rusuk paling bawah. Tentukan pertemuan lengkung iga


kiri dan kanan.
e. Menentukan titik pijatan dari pertemuan kedua rusuk tersebut diukur 2
jari ke atas pada garis tengah tulang dada.
f. Memposisikan tangan penolong pada titik pijatan. Bagian yang menekan
adalah tumit tangan. Tangan penolong yang bebas diletakkan di atas
tangan satunya untuk menopang.
g. Memposisikan bahu penolong tegak lurus dengan tangan yang menekan.
h. Melakukan Pijatan Jantung (PJL) atau Resusitasi Jantung dan Paru
(RJP). Jaga agar posisi tangan tetap lurus, memberikan tekanan yang
sesuai kekuatan dan kedalamannya dengan keadaan penderita.
i. Memeriksa nadi setiap menit. Melanjutkan terus tanpa berhenti, sampai
munculnya tanda – tanda kehidupan, atau adanya tanda – tanda kematian
biologis, atau penolong kecapekan, atau bantuan ahli tiba.
Metode tersebut di atas dikenal dengan CPR atau Resusitasi Jantung - Paru
(RJP) atau Bantuan Hidup Dasar, atau Resusitasi Jantung – Pulmoner seperti yang
dapat dilihat pada Gambar 2. CPR adalah salah satu cara penyelamatan nyawa
seseorang yang mengalami henti napas dan/atau henti jantung mendadak oleh sebab
– sebab tertentu.

Gambar 2. RJP

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 3 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

Jika penderita henti nafas, tetapi nadi masih terdeteksi, maka penolong
memberikan bantuan nafas saja. Kandungan oksigen di udara bebas kurang lebih
21%. Proses bernafas manusia hanya memanfaatkan sekitar 5% saja, yang berarti
udara yang kita keluarkan masih mengandung sebanyak kira-kira 16% oksigen.
Udara ini dapat diberikan kepada penderita yang mengalami henti nafas sampai ada
sumber oksigen yang lebih tinggi kandungannya. Ada beberapa teknik yang
digunakan untuk memberikan bantuan pernafasan adalah:
a. Menggunakan mulut penolong
- Mulut ke masker RJP
- Mulut ke APD
- Mulut ke mulut / hidung
b. Menggunakan alat bantu
- Kantung bermasker berkatub (bag value mask)
Pemberian nafas bantuan tetap harus diawali penilaian penderita setelah Circulation
teratasi
1. Penilaian penderita termasuk pembukaan jalan nafas penderita
2. Pemberian 2x bantuan nafas untuk nafas untuk melihat apakah ada sumbatan
dalam jalan nafas
3. Jika nafas yang diberikan menghembus balik ke penolong, maka diduga ada
sumbatan, jika benda yang menyumbat jalan nafas terlihat, gunakan sapuan jari.
Tetapi jika tidak terlihat gunakan Heimlich Manuever.
4. Apabila benda penyumbat sudah keluar, maka beri bantuan nafas 10-12 kali
nafas (dewasa).
5. Lakukan terus, sampai muncul nafas normal.
Bahaya bagi penolong yang melakukan bantuan pernafasan dari mulut ke
mulut yaitu seperti penyebaran penyakit, kontaminasi bahan kimia, muntahan
penderita.

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 4 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

A.2 Pengertian Chocking (Tersedak)


Tersedak merupakan keadaan dimana ketika sebuah objek asing maupun
makanan yang bersarang di tenggorokan atau saluran udara yang dapat menghalangi
udara mengalir ke paru – paru dan otak yang dapat mengakibatkan seseorang susah
bernapas. Kasus seseorang yang tersedak tidak dapat dianggap sebagai hal yang
tidak membahayakan, karena jika seseorang tersedak maka benda asing maupun
makanan yang menyumbat saluran pernapasan dapat membuat seseorang kesulitan
bernapas hingga pingsan. Apabila saluran udara terhalang oleh benda atau makanan
maka aliran udara tidak bisa mengalir ke paru - paru maupun otak. Tanpa oksigen
selama 4 menit otak seseorang akan mengalami kerusakan dan kematian.
Secara umum jika seseorang mengalami tersedak maka dapat dilihat dari
tangan yang memegangi tenggorokan, namun jika seseorang tersebut tidak
memberikan tanda ketika tersedak maka dapat dilihat dari gejala lainnya, yaitu
(www.mayoclinic.org,2016) :
1. Kesulitan dalam berbicara
2. Susah bernapas
3. Kesulitan dalam batuk
4. Kulit, bibir dan kuku yang berubah warna menjadi biru kehitaman
5. Kehilangan kesadaran
A.3 Pertolongan Pertama saat Tersedak
Jika korban tersedak saat sadar lakukan Heimlich Manouever (Singapore Civil Defence,
2012):
1. Berdirilah di belakang korban dan tempatkan satu kaki diantara kaki korban,
pastikan kaki korban terpisah selebar bahu.

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 5 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

Gambar 2.1 Berdiri di Belakang Korban


2. Dengan menggunakan satu tangan cari pusar korban menggunakan jari
kelingking dan tempatkan 2 jari di atas pusar korban.

Gambar 2.2 Mencari Pusar Korban


3. Dengan menggunakan tanganmu yang lain, lipat ibu jarimu ke dalam genggaman
tangan mu dan lingkarkan jarimu menjadi sebuah kepalan tangan.

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 6 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

Gambar 2.3 Menggenggam Tangan


Sumber : Singapore Civil Defence, 2012

4. Posisikan kepalan tangan mu diatas tanganmu yang berada diatas pusar korban
dan lepaskan 3 jari ketika menempatkan kepalan tangan mu di posisi itu. Arahkan
korban ke depan dan tutup kepalan tanganmu dengan tanganmu satunya.

Gambar 2.4 Melingkarkan Tangan ke Korban


Sumber : Singapore Civil Defence, 2012
5. Lakukan dorongan ke arah belakang dan atas serta lihat benda asing yang terjatuh
dari mulut korban. Jika tidak ada yang keluar dari mulut korban, terus berikan
dorongan sampai keluarnya benda dari mulut korban atau korban pingsan.

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 7 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

Gambar 2.5 Melakukan Dorongan ke Belakang


6. Jika korban jatuh pingsan tahan badan korban dan baringkan korban ke bawah.
Posisikan punggung korban ke permukaan yang rata. Teriaklah meminta bantuan,
minta seseorang untuk menelpon 995 untuk ambulan dan seseorang dengan
Automated External Defibrilator (AED). Mulai tekan dada korban 30x. Angkat
dagu korban untuk masuknya udara. Turunkan dagu korban dan periksa untuk
setiap benda asing yang ada di mulut korban. Hilangkan benda yang terlihat
dengan kaitan jari telunjuk tangan lainnya. Periksa pernafasan normal. Jika
pernafasan masih terasa, pantau pernafasan korban sampai ambulan datang. Jika
tidak, beri nafas buatan melalui mulut. Jika dada tidak naik, saluran udara korban
masih tertutup (Singapore Civil Defence, 2012). Ulangi langkah diatas mulai dari
dorong dadanya sampai kam bisa memberi 2x pernafasan buatan yang berhasil
melalui mulut 2x dengan dada yang naik atau korban menandakan kalau dia
masih hidup. Periksa pernafasannya. Jika dia bernafas, pantau pernafasan korban
secara konsta sampai ambulan datang. Jika dia tidak bernafas , lakukan Cardio-
Pulmonary Resuscitation (CPR) dan gunakan AED ketika ambulan datang.

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 8 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

Gambar 2.6 Korban Pingsan Tersedak


Sumber : Singapore Civil Defence, 2012
Jika korban yang tersedak obesitas atau sedang hamil, lakukan dorongan ke
dada :
1. Berdirilah di belakang korban dan tempatkan satu kaki diantara kedua kaki
korban, pastikan kaki korban terpisah selebar bahu.

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 9 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

Gambar 2.7 Berdiri di Belakang Korban


Sumber : Singapore Civil Defence, 2012
2. Lingkarkan kedua tangan di bawah tangan korban, buat kepalan tangan dengan
ibu jari dilipat ke dalam dan posisikan kepalan tangan ke tengah tulang dadanya.
Tutup kepalan tangan mu dengan tanganmu yang lain.
3. Beri 5 dorongan ke dalam dan lakukan seperti langkah ke 5 dan 6 pada Heimlich
Manouvre

Gambar 2.8 Melingkarkan Tangan

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 10 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

Gambar 2.9 Menekan dada


Jika Korban yang Tersedak adalah Bayi ( < 1 Tahun )
1. Baringkan bayi di tangan atau paha dengan memposisikan kepala dibawah
2. Berikan 5 dorongan dibagian tengah punggung bayi
3. Jika benda yang menyumbat terlihat, balik tubuh bayi dan berikan 5 dorongan
pada dada dengan dua jari pada pertengahan tulang dada.
4. Jika penyumbat terlihat, periksa mulut bayi untuk mengambil penyumbat yang
bisa diambil
5. Jika dibutuhkan, ulangi secara bertahap langkah dari awal

Jika Korban yang Tersedak adalah Anak – anak ( > 1 Tahun )


Berikan dorongan pada punggung untuk melancarkan jalannya udara yang
tersumbat pada anak (WHO. 2013) :

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 11 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

1. Berikan 5 dorongan pada punggung bagian tengah dengan pergelangan tangan,


dengan posisi anak duduk, berlutut atau berbaring
2. Jika penyumbat muncul, pergi ke belakang anak dan lingkarkan tangan ke badan
anak, buat kepalan dengan satu tangan dibawah tulang dada. Tempatkan tangan
yang lain diatas kepalan tangan dan tarik ke atas ke perut, ulangi langkah ini 5x.
3. Jika penyumbat muncul periksa mulut anak dan hilangkan semua penyumbat
yang bisa dihilangkan.
4. Jika dibutuhkan ulangi langkah ini dari awal.

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 12 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

B. KATEGORI ALAT
Alat-alat yang digunakan antara lain :
1. Jam tangan dengan penunjuk detik yang jelas atau stopwatch
2. Senter kecil
3. Stetoskop
4. Tensimeter atau stigmomanometer
5. Termometer badan
6. Sarung tangan latex
7. Es batu
8. Alat tulis untuk mencatat
C. PERALATAN DAN BAHAN HABIS
Tabel 1. Daftar Peralatan
No Nama Peralatan Kode Spesifikasi Jumlah Satuan
1 Alat tulis P3K/AT/01
2. Jam P3K/JTS/01 1 Buah
Tangan/Stopwatch
3. Senter Kecil P3K/SK/01 1 Buah
4. Stetoskop P3K/STK/01 1 Buah
5. Tensimeter P3K/TSM/01 1 Buah
6. Termometer Badan P3K/TMB/01 1 Buah
7. Sarung Tangan P3K/STL/01 1 Pasang
Latex

Tabel 2. Daftar Bahan (optional-jika dalam praktek menggunakan bahan)


No Nama Bahan Jumlah Satuan
1 Es Batu

D. PERLENGKAPAN
Perlengkapan wajib digunakan :
1. Baju Bengkel/ Baju Praktikum

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 13 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

E. DESKRIPSI PERALATAN
Stopwatch Tensimeter & Stetoskop

Termometer Badan Senter Kecil

Sarung Tangan Latex

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 14 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

F. LANGKAH KERJA PENGOPERASIAN/PENGERJAAN


Jam Tangan/Stopwatch Digital
1. Nyalakan stopwatch
2. Tekan tombol start
3. Tekan tombol lap/stop untuk berhenti
4. Lalu baca hasilnya pada layar analog
Senter Kecil
1. Arahkan senter menuju ke bagian yang akan dilihat
2. Lalu tekan tombol on pada senter
Stetoskop
1. Bersihkan bagian earpieces sebelum memasukkan ketelinga
2. Pastikan earpieces sesuai dengan telinga
3. Periksa tekanan earpieces
4. Pilih tempat yang tenang untuk menggunakan stetoskop
5. Atur posisi pasien dan lakukan pemeriksaan dengan stetoskop
Tensimeter
1. Cari denyut nadi pasien, gunakan stetoskop untuk lebih akurat
2. Pasang manset tensimeter pada tempat anda menemukan denyut nadi
3. Letakkan tensimeter sejajar dengan jantung
4. Katup penutup udara dapat anda tutup setelah meletakkan manset dan
mengencangkannya
5. Minta pasien untuk rileks
6. Gunakan stetoskop pada bagian yang ada dapat merasakan nadi pada atas
lipatan siku
7. Tekan pompa karet yang ada pada tensimeter sehingga udara menekan manset
sampe jarum menunjukkan angka 140 mmHg
8. Buka katup secara perlahan, lalu dengarkan detak jantung pertama yang Anda
dengar. Detak pertama untuk tekanan sistole, dan detak kedua untuk diastole.
Termometer Badan
1. Letakkan ujung termometer dibawah lidah atau ketiak
2. Tunggu selama 1 – 3 menit
3. Lihat angka yang ditunjukkan pada monitor/ layar LED

G. ASPEK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


1. Sebelum memulai praktikum sebaiknya memeriksa seluruh kesiapan alat dan
bahan yang digunakan
2. Tidak bersenda gurau selama pelaksanaan praktikum

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 15 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

3. Selalu menjaga kerapian peralatan dan tempat praktikum


4. Mengembalikan dan menata kembali peralatan praktikum pada tempatnya

H. ASPEK LINGKUNGAN
1. Membuang limbah sisa praktek/praktikum pada tempat yang telah disediakan

I. LEMBAR KERJA & PEMBAHASAN HASIL KERJA


A. PENILAIAN KEADAAN
Pada tahap ini penolong mengamankan kondisi sekitar korban agar
penderita dan penolong aman. Kecelakaan ini terjadi karena kecerobohan
penderita yang tidak menalikan tali sepatunya sehingga terinjak sendiri dan
mengakibatkan terjatuh dan terbentur. Kronologisnya kecelakaan yang menimpa
seorang mahasiswa wanita bernama Daniar berumur 24 tahun yang mengalami
benturan pada dahi yang membuat sedikit pembengkakan dan membiru pada
dahi penderita. Hal ini dikarenakan saat sedang berjalan korban memakan
pentol dan tali sepatu korban terlepas sehingga korban tersandung tali sepatunya
sendiri. Oleh karena itu daniar segera dilakukan pertolongan pertama oleh
penolong yang mampu menangani penderita lalu dilanjutkan untuk di bawa ke
poliklinik untuk mendapatkan pertolongan dan perawatan lebih lanjut.
Kemungkinan terjadinya yaitu korban tidak bisa bernafas karena jalan nafas
tersumbat. Cara mengatasinya dengan melakukan RJP pada penderita agar
sumbatan permenkaret dapat keluar dan penderita dapat bernafas kembali.
B. PENILAIAN DINI
Setelah melakukan penilaian keadaan terhadap penderita, selanjutnya
melakukan penilaian dini. Menentukan kesan umum yang diderita korban. Pada
kasus ini korban mengalami benturan pada dahi penderita yang terlihat sedikit
,membengkak dan berwarna biru. Kecelakaan ini termasuk kasus trauma, pada
saat itu korban terjatuh dan pingsan tanpa bernafas dan nadi tidak terasa
sehingga termasuk penderita tidak ada respon. Maka C – A – B penderita yaitu
circulation, airway, dan breathing. C – A – B korban tidak ada dan harus

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 16 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

dilakukan RJP (Resustansi Jantung Paru) yang dilakukan adalah memberi


bantuan nafas buatan dan kompresi dada agar sirkulasi kembali normal. Pada
penanganan nadi henti dan tidak ada nafas maka hal yang harus dilakuakan
adalah:
- Mencari orang lain untuk mendampingi dan menjadi saksi saat melakukan
pertolongan dan memperkenalkan diri dan instansi atau universitas.
- Izin pada menderita
- Menyingkirkan benda-benda yang memungkinkan mengakibatkan cedera
lainnya saat terjadi kecelakaan, namun pada kasus ini tidak ada benda yang
mengganggu
- Mengaktifkan sistem SPGDT dan menelfon bantuan
- Mencek respon
- Mencek nadi carotis
- Posisi penolong di samping penderita dan menentukan titik kompresi dada
yang berada di pertemuan tulang rusuk bawah dengan mengukur dua jari ke
atas dan di sinilah titik untuk dilakuakan kompresi dada pada korban.
- Kompresi dada dilakukan sebanyak 30x (kecepatan pijatan 100 – 120 per
menit) dan disertai 2x nafas buatan (kurang dari 5 detik) untuk satu siklus.
Lakukan sebanyak 5x siklus, namum pada penderita yang ditangani hanya
perlu dilakuan dua kali siklus lalu korban spontan batuksehingga RJP
dihentikan dan memeriksa kembali pentol yang berada di dalam
tenggorokan dan ternyata pentol sudah berada di mulut korban maka
langsung melakukan angkat dagu tekan dahi kembali dan dilanjutkan untuk
melakukan sapuan jari untuk mengambil pentol agar menghilangkan
sumbatan yang mengganggu jalan nafasnya, lalu memeriksa nadi (karotis)
penderita dan nafas penderita yang mulai kembali.
- Membuka jalan pernapasan (angkat dagu tekan dahi)

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 17 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

- Memberikan bantuan pernafasan awal sebanyak 2x dan jika terdapat benda


asing singkirkan dengan sapuan jari menggunakan jari kelingking. Pada
kasus ini ditemukan terdapat pentol yang masih terdapat di tenggorokan
korban sehingga dilakukan RJP agar pentol sedikit keluar di area mulut dan
penderita dapat bernafas kembali.
- Ketika denyut nadi berdenyut dan nafas ada, maka monitor terus kondisi C
– A – B penderita hingga bantuan datang dan dilanjutkan diperiksa di
poliklinik.
Pada tahap ini penolong harus menenali dan mengatasi keadaan yang
mengancam nyawa penderita dengan tepat, cepat dan sederhana. Langkah –
langkah penilaian dini :
B.1. Kesan umum
v
kasus trauma kasus medis
Alasan : korban mengalami benturan pada dahi yang membuat sedikit
pembengkakan dan perubahan warna ungu kehitaman pada dahi
penderita.
B.2. Memeriksa respon
Tahap ini adalah cara sederhana untuk mengetahui berat/ringannya
gangguan pada otak penderita :

A : Awas

S : Suara

N : Nyeri
v
T : Tidak respon
Alasan : karena tidak memberi respon apapun
Kesimpulan sementara : penderita tidak sadar

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 18 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

B.3. Memeriksa peredaran darah (circulation), jalan


nafas(airway),pernafasan(breathing), dan  CAB
CIRCULATION
tahap ini penolong menilai apakah jantung dapat bekerja dengan
baik atau tidak, serta untuk melihat ada/tidaknya peredaran darah
adalah :
a. Penderita respon baik
Periksa nadi radial (pergelangan tangan), brakial (bagian dalam
lengan) dan karotis (leher) untuk melihat ada/tidaknya kerja
jantung

Nadi penderita : ada tidak


b. Penderita tidak respon
Periksa nadi seperti pada penderita respon baik. Jika tidak ada
nadi maka lakukan RJP/CPR
v
Nadi penderita : ada tidak
Kesimpulan sementara : penderita tidak respon sehingga perlu
dilakukan RJP
AIRWAY
A. Penderita dengan respon baik
v
Suara tambahan : ada tidak
B. Penderita dengan tidak respon
Cara :
1. Tekan dahi penderita
2. Angkat dagu penderita (kecuali kalau dicurigai cedera
tulang belakang dan tulang leher)

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 19 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

BREATHING
Cara melihat ada / tidaknya nafas :
- Dilihat naik turunnya dada penderita
- Didengar ada/tidaknyahembusan dan tarikan nafas
- Dirasa ada/tidaknya hembusan nafas
v
Nafas penderita : ada tidak

C. PEMERIKSAAN FISIK
Setelah melakukan penilaian dini, maka dilakukan pemeriksaan fisik
yang berurutan meliputi seluruh tubuh penderita mulai dari ujung kepala
sampai ujung kaki. Pemeriksan ini melibatkan panca indera meliputi
penglihatan (inspeksi), perabaan (palpasi), dan pendengaran (auskultasi).
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik maka dapat diketahui P – L – N – B
yaitu perubahan bentuk, luka terbuka, nyeri tekan, dan bengkak. Namun
pada kasus ini penderita hanya mengalami sedikit pembengkakakan pada
dahi penderita yang dikarenakan tersandung tali sepatsunya sendiri dan
dahi penderita terbentur lantai juga sedikit keunguan. Untuk pemeriksaan
vital pada kasus ini yaitu pada denyut nadi setelah penderita mulai sadar
yaitu 60x per menit, frekuensi pernafasan yaitu 18x per menit, tekanan
darah normal sistole 80mmHg dengan diastole 80mmHg, suhu tubuh
penderita 350 C dan pada kasus ini kulit penderita pucat karena telah
mengalami tidak bisa bernafas.
Pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaa seluruh anggota badan
penderita yang dilakukan berurutan mulai dari ujung rambut s/d ujung
kaki. Pemeriksaan fisik ini dilakukan dengan pengelihattan (inspeksi),
perabaan (palpasi) dan pendengaran (aukultasi). Pada penderita
traumaharus dicari :

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 20 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

1. Perubahan bentuk (P)


2. Luka terbuka (L)
3. Nyeri tekan (N)
4. Bengkak (B)
C.1. Kepala
v v
P L N B
Gambaran umum : dahi mengalami sedikit pembengkakan dan
perubahan warna ungu kehitaman pada dahi penderita.
 Hidung dan telinga

P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
 Mulut

P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
 Mata

P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
C.2. Leher

P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
C.3. Dada

P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
C.4. Perut

P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 21 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

C.5. Punggung

P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
C.6. Panggul

P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
C.7. Extremitas atas dan bawah
 Tangan

P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
 Kaki
v
P L N B
Gambaran umum : tidak terjadi perubahan fisik
C.8. PENGUKURAN TANDA VITAL
Pemeriksaan ini dilakukan setelah penderita mulai sadar setelah
dilakukan RJP 2 siklus.
Denyut nadi : 60 kali/menit
Frekuensi nafas : 18 kali/menit
Suhu badan : 350C
Tekanan darah
Sistolik : 80 mmHg
Diastolik : 80 mmHg
Cara mengukur tekanan darah:
1. Kencangkan klep pada transmiter
2. Lilitkan manset sampai menutupi Lilitkan manset
sampaimenutupi setengah lengan atas 2,5 cm di atas siku.

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 22 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

Bagian balon diletakan di atas arteri brakialis (nadi di atas


siku sebelah dalam). Pasang sedemikian rupa sehingga dapat
memasukkan 1 jari di bagian punggung lengan atas.
3. Pompa dengan cepat dan pada saat yang bersamaan rabalah
nadi radialis, sampai tidak teraba, tambahkan 30mmHg.
4. Letakkan stetoskop di atas arteri brakialis.
5. Kurangi tekanan manset dengan kecepatan sekitar
2mmHg/detik
6. Saat mendengar suara denyutan pertama kali, baca angkanya
(nilai Sistolik).
7. Terus kurangi tekanan manset sampai suara denyutan
menurun tajam (nilai Diastolik).
8. Catat nilai dalam Sistolik/Diastolik dalam mmHg.
9. Usahakan periksa saat posisi pasien tidur.
Kesalahan pengukuran terjadi karena:
a. Bising
b. Bagian telinga dari stetoskop tidak terpasang dengan baik
c. Manset tidak terpasang dengan baik
d. Nilai sistolik belum ada nilai maksimal
e. Ukuran manset tidak sesuai
f. Bagian balon terlalu besar/kecil
g. Pengurangan tekanan manset terlalu cepat
D. RIWAYAT PENDERITA
Setelah pemeriksaan fisik, selanjutnya dilakukan wawancara
terhadap korban secara pelan-pelan tentang riwayat penyakit yang
diderita. Pada saat kejadian penderita sadar dan dapat dimintai
keterangan meskipun secara pelan-pelan yang meliputi KOMPAK
(keluhan utama, obat-obatan yang diminum, makanan/minuman
terakhir, penyakit yang diderita, alergi yang dialami, dan kejadian).

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 23 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

Diperoleh data bahwa penderita mengeluh nyeri pada dahi


penderita yang juga terlihat terdapat perubahan warna kulit yaitu
keunguan, tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan, penderita telah
makan pentol saat sedang berjalan dan tersandung tali sepatunya
sendiri, penderita tidak sedang sakit, penderita tidak memiliki alergi,
kronologi kejadiannya yaitu saaat sedang berjalan sambil memakan
pentol penderita tidak sengaja menginjak tali sepatunya sendiri
sehingga korban terjatuh dan tersedak pentol pada tenggorokan
korban sehingga mengakibatkan korban pingsan sampai tidak bisa
bernafas dan nadi korban tidak ada.
Selain penilaian seperti yang disebutkan di atas, tetap harus
dilakukan wawancara terhadap penderita jika memungkinkan. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui penyebab atau pencetus suatu kejadian,
mekanisme kejadian, atau perjalanan suatu penyakit. Wawancara ini
dapat dilakukan dengan penderita, keluarga atau saksi mata. Hal-hal
yang perlu ditanyakan dalam wawancara adalah:
1. K = Keluhan Utama (gejala dan tanda)
Gejala adalah hal – hal yang dapat dirasakan penderita. Tanda
adalah hal-hal yang diamati oleh orang lain, baik dilihat, didengar
maupun diraba. Saat tanya jawaban “ya” dan “tidak”. Jadi
gunakan pertanyaan terbuka.
Soal : bagaimana ceritanya bisa terjadi kecelakaan seperti ini
hingga terjadi memar ? apakah ada rasa sakit di anggota
tubuh yang lain dan bagaimana rasanya?
Jawab : saat sedang berjalan sambil memakan pentol saya tidak
sengaja menginjak tali sepatu saya sendiri sehingga saya
terjatuh dan tersedak pentol pada tenggorokan saya
sehingga mengakibatkan saya pingsan sampai tidak bisa
bernafas, nadi saya tidak ada dan kepala saya terbentur.

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 24 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

2. O = Obat – obatan yang diminum


Tanyakan apakah pada saat ini penderita sedang menjalani suatu
pengobatan. Mungkin gangguan yang dialami adalah akibat lupa
minum atau menelan obat tertentu. Ini sering menjadi petunjuk
dalam menghadapi kasus medis.
Soal : Apakah sebelum kecelakaan ini anda meminum obat-
obatan?
Jawab : tidak, saya tidak sedang menderita sakit apapun.
3. M = makanan / minuman terakhir
Pertanyaan ini bermanfaat bila menemui kasus keracunan,
terutama keracunan racun melalui saluran cerna.
Soal : makanan/ minuman apa yang terakhir anda makan/
minum?
Jawab : pentol
4. P = Penyakit yang diderita
Riwayat penyakit yang sedang diderita / pernah diderita mungkin
berhubungan dengan keadaan yang dialami penderita saat ini.
Soal : apakah penyakit yang sedang diderita?
Jawab : tidak ada penyakit yang sedang saya derita
5. A = alergi yang dialami
Perlu dicari penyebab kelainan pada penderita ini adalah suatu
bentuk alergi terhadap bahan-bahan tertentu. Umumnya penderita
atau keluarga sudah mengetahuinya.
Soal : apakah anda memiliki alergi terhadap sesuatu ?
Jawab : tidak
6. K = Kejadian
Pertanyaan ini dapat membantu menentukan apakah suatu kasus
yang kita hadapi murni trauma atau medis atau gabungan dari
keduanya

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 25 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

Soal : bagaimana ceritanya bisa terjadi kecelakaan seperti ini


hingga terjadi memar ? apakah ada rasa sakit di anggota
tubuh yang lain dan bagaimana rasanya?
Jawab : saat sedang berjalan sambil memakan pentol saya tidak
sengaja menginjak tali sepatu saya sendiri sehingga saya
terjatuh dan tersedak pentol pada tenggorokan saya
sehingga mengakibatkan saya pingsan sampai tidak bisa
bernafas, nadi saya tidak ada dan kepala saya terbentur.
E. PEMERIKSAAN BERKALA
Setelah riwayat penderita, selanjutnya dilakukan pemeriksaan
berkala dengan cara mengulang pemeriksaan dari awal untuk
menghindari pemeriksaan yang terlewati. Juga mengecek kembali
keadaan dan respon penderita, CAB, pemeriksaan fisik dan tanda vital
penderita. Pada kasus ini keadaan korban harus di monitor secara
berkala selama 2-3 menit hingga bantuan datang dan dilanjutkan di
bawa ke poliklinik untuk membantu menormalkan kembali
pernafasan penderita. Ketika dilakukan monitoring pertama pada
pukul 12:45 dengan nafas 18x per menit, denyut nadi 60x permenit,
kulit masih pucat dengan suhu 350 C. Pada pemeriksaan kedua pada
pukul 12:48 dengan nafas 21x permenit, denyut nadi 65x permenit,
kulit sedikit pucat dengan suhu tubuh 360 C. Ketika akan dilakukan
monitor selanjutnya ternyata ambulace datang sehingga tidak
dilanjutkan untuk tahap monitoring ke tiga dan seterusnya karena
akan dilanjutkan oleh pihak rumah sakit.
F. PELAPORAN
Setelah selesai menangani penderita, maka perlu dilaporkan
secara singkat dan jelas kepada penolong selanjutnya. Dalam laporan
sebaiknya dicantumkan:

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 26 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

1. Umur dan jenis kelamin penderita


Umur : 24 tahun
Kelamin penderita : perempuan
2. Keluhan utama
Adanya nyeri dan bengkak pada dahi
3. Tingkat respon
TIDAK RESPON karena korban tidak merespon.
4. Keadaan jalan nafas
Tidak ada, karena tertutupi oleh pentol
5. Pernafasan
Tidak ada
6. Sirkulasi
Tidak ada denyut nadi
7. Pemeriksaan fisik yang penting
a. Denyut nadi : 60 kali/menit
b. Frekuensi nafas : 18 kali/menit
c. Suhu badan : 350C
d. Tekanan darah
Sistolik : 80 mmHg
Diastolik : 80 mmHg
8. Wawancara yang penting
Soal : bagaimana ceritanya bisa terjadi kecelakaan seperti
ini hingga terjadi memar ? apakah ada rasa sakit di
anggota tubuh yang lain dan bagaimana rasanya?
Jawab : saat sedang berjalan sambil memakan pentol saya tidak
sengaja menginjak tali sepatu saya sendiri sehingga
saya terjatuh dan tersedak pentol pada tenggorokan
saya sehingga mengakibatkan saya pingsan sampai
tidak bisa bernafas, nadi saya tidak ada dan kepala saya
terbentur.
Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 27 of
06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

9. Penatalaksanaan
Penolong tidak memerlukan sarung tangan saat melakukan
pertolongan terhadap penderita namun apabila pebolong
menggunakan juga lebih baik karena itu adalah salahsatu APD
saat melakukan pertologan, meskipun penderita tidak
mengeluarkan body liquit ketika penolong selesai menangani
penderita maka harus tetap mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir karena hal itu di anjurkan bagi penolong. Tidak ada
permukaan yang terkena cairan dan semua perlakuan telah dicatat
pada catatan medis.
10. Perkembangan lain yang dianggap penting.
Perkembangan lain yang dianggap penting adalah CAB korban
apakah sudah benar-benar baik dan kembali normal.
3.3 Studi Kasus 2
Pak Dono tersedak bakso di ruang kerjanya. Beliau adalah pria
berumur 56 tahun dan cukup gemuk. Kejadian diketahui sore hari ketika
pergantian shift pekerja. Tidak ada saksi mata ketika itu, penolong satu
ruangan dengan Pak Dono. Meja kursi Pak Dono ada di pojok ruangan
dengan posisi menghadap ke keluar. Ruangan kerjanya ada dilantai dua.
3.4 Langkah Percobaan 2
A. PENILAIAN KEADAAN
Kondisi saat itu, ramai pegawai yang datang dan pergi. Diketahui
korban makan semangkuk bakso sambil menonton video di komputer
kantor. Kemungkinan, korban akan tertawa namun masih ada makanan
dimulutnya sehingga tersedak. Korban sempat berteriak dan terbatuk lalu
pingsan dikursinya, karena kesulitan berdiri. Penanganan awal, penolong
memanggil bantuan dari pekerja yang ada. Kemudian memindahkan Pak
Dono pada posisi yang dapat dilakukan penyelamatan dan memanggil
tenaga medis perusahaan.

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 28 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

B. PENILAIAN DINI
Sebagai saksi, sesuai kronologi kejadian. Diduga korban
mengalami kasus medis. Korban dalam keadaan tidak respon. Denyut nadi
carotis masih ada. Dilakukan sapuan jari mengeluarkan benda-benda
penyumbat. Kemudian melakukan head tilt chin lift untuk memudahkan
jalur napasnya. Diberikan dua napas buatan namun paru-paru tidak
mengembang. Diduga ada makanan yang menyumbat di jalur napas.
Denyut nadi masih ada. Maka dilakukan manuever hemlich sebanyak 5
kali. Diperiksa bagian dalam mulut terlihat ada yang menutupi tapi tidak
terjangkau. Kemudian diperiksa denyut nadi telah hilang. Maka dilakukan
RJP sebanyak satu siklus. Benda penghalang dapat diambil. Nadi karotis
belum terasa. Lalu dilakukan tidak sampai satu siklus RJP. Kemudian
korban terbatuk-batuk keras. Respon korban menjadi awas.
C. PEMERIKSAAN FISIK
a. Hasil pemeriksaan fisik kasus taruma meliputi:
1. Perubahan bentuk (P)
Tidak ada
2. Luka terbuka (L)
Tidak ada
3. Nyeri tekan (N)
Tidak ada
4. Bengkak (B)
Tidak ada
b. Hasil Pengukuran Tanda Vital
1. Denyut Nadi : 44 kali/menit
2. Frekuensi Napas : 12 kali/menit
o
3. Suhu Badan : 35 C
4. Tekanan Darah : Sistolik 90 mmHg/ Diastolik 50 mmHg

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 29 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

D. RIWAYAT PENDERITA
Hasil wawancara dengan korban terkait :
1. Keluhan utama
Rasa sakit pada tenggorokan.
2. Obat-obatan yang dikonsumsi
Korban mengonsumsi obat diabetes.
3. Makanan dan minuman terakhir
Makan terakhir korban adalah semangkuk bakso.
4. Penyakit yang diderita
Diabetes.
5. Alergi yang dimiliki
Korban tidak memiliki alergi tertentu.
6. Kejadian
Korban mengaku akan tertawa ketika masih meng uyah makanan.
E. Pemeriksaan Berkala
Pemeriksaan berkala dilakukan selama menunggu tenaga medis
perusahaan, kondisi vital korban semakin membaik, namun pernapasan
masih terganggu.
F. Pelaporan
Laporan diberikan pada petugas medis perusahaan, meliputi :
1. Umur : 56 Tahun
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Keluhan Utama : Rasa sakit pada tenggorokan.
4. Tingkat Respon : Tidak Respon kemudian Awas
5. Keadaan Jalan Napas : Open
6. Pernapasan : Lemah
7. Sirkulasi : Baik
8. Pemeriksaan Fisik yang Penting
Tidak ada bagian fisik yang penting.

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 30 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

9. Wawancara yang Penting


Tidak ada alergi, mengkonsumsi obat diabetes.
10. Penatalaksaan
Lokasi kejadian sudah ditata untuk proses penyelamatan.
11. Perkembangan Lain yang Penting
Korban dapat berjalan dengan baik, merespon dengan baik, tidak ada
pendarahan terbuka, pernapasan sedikit masih terganggu.
3.5 Study Kasus 3
Pada saat praktikum pengelasan, terdapat salah satu mahasiswa (Ali, 23
tahun) yang melanggar aturan larangan makan saat di bengkel. Saat
praktikum sedang berlangsung Ali yang sedang melakukan praktikum
mengelas tiba-tiba tersedak batagor yang sedang dimakannya, sehingga
menyebabkan plat panas yang ada didepannya tersenggol dan jatuh, sehingga
menyebabkan tangannya melepuh terkena besi panas.
3.6 Langkah Percobaan 3
A. PENILAIAN KEADAAN
Pada tahap ini penolong harus melakukan pengaman lokasi kejadian.
Sebagai panduan jawablah pertanyaan dibawah ini :
1. Bagaimana Kondisi saat ini ?
ramai, karena saat kecelakaan merupakan waktu praktikum
2. Kemungkinan apa saja yang akan terjadi ?
Tersedak dan Luka bakar pada tangan
3. Bagaimana mengatasinya ?
Tersedak :
1. Mengecek sirkulasi
 Memindahkan korban pada posisi yang aman
 Memposisikan korban pada posisi telentang (karna korban
tidak sadarkan diri)
 membuka pakaian disekitar dada korban,

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 31 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

 menentukan titik pijatan, dan RJP dilakukan sebanyak 30 : 2 x


5 yaitu dalam satu siklus terdapat 150 kali pijatan
2. Airway
 Melakukan hemlich manuver
3. Melakukan RJP
Luka Bakar :
 Menempatkan area yang terbakar dibawah air mengalir kurang
lebih 20 menit
B. PENILAIAN DINI
Pada tahap ini penolong harus mengenali dan mengatasi keadaan
yang mengancam nyawa penderita dengan tepat , cepat , dan sederhana.
Langkah - langkah penilaian dini :
B.1 Kesan Umum
v
Kasus Trauma Kasus Medis
Alasan : karena terdapat luka bakar

B.2 Memeriksa Respon


Tahap ini adalah cara sederhana untuk mengetahui berat/ringannya
gangguan pada otak penderita

A = Awas N = Nyeri
v
B = Suara T = Tidak respon
Alasan :
Karena tidak terdapat respon (nadi dan nafas tidak ada)
B.3 Memeriksa peredaran darah (Circulation) , pernafasan (Breathing),
jalan nafas ( Airway ) , CBA

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 32 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

CIRCULATION
Sirkulasi yaitu dengan mengecek nadi carotis, dan setelah
mengecek nadi ternyata didapati nadi tidak ada. Selanjutnya melakukan
RJP karena tidak ada respon, nafas, yang pertama dilakukan adalah
memposisikan korban pada posisi telentang, dan membuka pakaian
disekitar dada korban, menentukan titik pijatan, dan RJP dilakukan
sebanyak 30 : 2 x 5 yaitu dalam satu siklus terdapat 150 kali pijatan dan
jantung dan 10 kali bantuan nafas. Dan RJP dilakukan sebanyak 2 siklus
(karena nadi ada setelah dilakukan 2 kali siklus).
BREATHING
Setelah melakukan RJP, nadi korban sudah berdenyut tetapi belum
ada nafas. Langkah selanjutnya adalah memberikan nafas buatan selama
10-12 kali permenit. Sambil memeriksa nadi karotis serta nafas setiap dua
atau tiga menit kemudian. Nafas buatan dilakukan sebanyak 22 kali
karena nafas korban ada setelah bantuan nafas ke 22, dan terdapat nadi
karotis nya.
AIRWAY
Airway penderita terdapat sumbatan batagor dan sumbatan
tersebut tidak terlihat sehingga perlu melakukan hemlich manuver dengan
posisi korban telentang (karena korban tidak respon) dan memastikan
tidak ada benda yang menghalangi saat melakukan pertolongan hemlich
manuver seperti jam tangan dan benda-benda lainnya dan saat sumbatan
sudah terlihat maka melakukan sapuan jari sampai sumbatan tersebut bisa
dikeluarkan.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaan seluruh anggota badan
penderita yang dilakukan berurutan mulai dari ujung rambut s/d ujung
kaki. Pemeriksaan fisik ini dilakukan dengan penglihatan (inspeksi) ,
perabaan (palpasi) , dan pendengaran (auskultasi).

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 33 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

Pada penderita trauma harus dicari :


1. Perubahan bentuk (P)
2. Luka Terbuka (L)
3. Nyeri Tekan (N)
4. Bengkak (B)
C.1 Kepala

P L N B
Gambaran Umum :.tidak terjadi masalah pada kepala (aman)
 Hidung dan Telinga

P L N B
Gambaran Umum :tidak terjadi msalah pada hidung dan telinga
(aman)
 Mulut

P L N B
Gambaran Umum :. tidak terjadi msalah pada mulut (aman)
 Mata

P L N B
Gambaran Umum : tidak terjadi msalah pada hidung dan telinga
(aman)
C.2 LEHER

P L N B
Gambaran Umum : tidak terjadi masalah pada leher

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 34 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

C.3 DADA

P L N B
Gambaran Umum : tidak terjadi msalah pada hidung dan telinga (aman)
C.4 PERUT

P L N B
Gambaran Umum : tidak terjadi msalah pada hidung dan telinga (aman).
C.5 PUNGGUNG

P L N B
Gambaran Umum : tidak terjadi masalah pada punggung (aman)
C.6 PANGGUL

P L N B
Gambaran Umum : tidak terjadi msalah pada panggul (aman)
C.7 EXREMITAS ATAS DAN BAWAH
 Tangan
V
P L N B
Gambaran Umum :.karena terdapat luka bakar pada tangan
 Kaki

P L N B
Gambaran Umum : tidak terjadi msalah pada kaki (aman)
C. 8 PENGUKURAN TANDA VITAL
 Denyut nadi :52 kali/menit
 Frekuensi nafas : 17 kali/menit
 Suhu badan : 36 0C

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 35 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

 Tekanan Darah
Sistolik : 160 mmHg
Diastolik : 60.mmHg

D. RIWAYAT PENDERITA
Selain penilaian seperti yang disebutkan di atas, tetap harus dilakukan
wawancara terhadap penderita jika memungkinkan. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui penyebab atau pencetus suatu kejadian, mekanisme
kejadian, atau perjalanan suatu penyakit. Wawancara ini dapat dilakukan
dengan penderita, keluarga atau saksi mata. Hal-hal yang perlu ditanyakan
dalam wawancara adalah:
1. Keluhan utama (gejala dan tanda) : Tersedak (muka kebiruan0 tidak
sadarkan diri
2. Obat-obatan yang diminum : -
3. Makanan/minuman terakhir : Batagor
4. Penyakit yang diderita : -
5. Alergi yang dialami : -
6. Kejadian : tersedak batagor ketika praktikum mengelas, yang
menyebabkan kecelakaan (terkena luka bakar pada tangan)
E. EVALUASI ULANG KONDISI KORBAN
Pemeriksaan berkala dilakukan kembali dengan mengulang
pemeriksaan dari awal atau mencari hal yang terlewati. Setelah dilakukan
RJP denyut nadi dan nafas yang awalnya tidak ada, berubah menjadi
sebagai berikut:
Nafas : 17kali/menit
Nadi ; 52 kali / menit
Suhu : -

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 36 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

Pada data diatas suhu tidak dicantumkan karena tidak ada


termometer. Dan saat tiba dilokasi (rumah sakit) adalah sebagai berikut :
Nafas : 18 kali/menit
Nadi : 58 kali / menit
Suhu : 36 C
F. PELAPORAN
Setelah selesai menangani penderita, maka perlu dilaporkan secara
singkat dan jelas kepada penolong selanjutnya. Dalam laporan sebaiknya
dicantumkan :
Identitas Pasien :
1) Nama : Ali
2) Umur dan jenis kelamin penderita : 23 tahun/laki-laki
3) Keluhan utama : - (korban tidak sadarkan diri)
4) Tingkat respon : tidak respon
5) Keadaan jalan nafas : tidak ada jalan nafas (tersumbat batagor)
6) Pernafasan : tidak ada nafas, tetapi nafas ada setelah dilakukan rjp
7) Sirkulasi : nadi tidak ada,, tapi nadi ada setelah dilakukan rjp
8) Pemeriksaan fisik yang penting : denyut nadi, frekuensi nafas, suhu
badan, tekanan darah sistolik dan diastolik
Penjelasan Tindakan
1. Memberikan bantuan resusitasi jantung paru (2x siklus)
2. Mengguyur luka bakar dengan air (kurang lebih 20 menit)
Rujukan : Poliklinik

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 37 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

J. ASSESSMENT

FORM UJIAN PRAKTEK RJP & PENILAIAN PENDERITA


No Kriteria Keterangan
1 Penilaian Keadaan Kenalkan & Ijin
Panggil saksi
Keamanan lokasi
Mekanisme kejadian
Jumlah korban
Proteksi Individu Menggunakan APD
Minta bantuan Menghubungi ambulance
2 Penilaian Dini Kesan Umum
(Trauma/Medis)
3 Cek kesadaran A-S-N-T
4 Komunikasi dengan Tenangkan korban
korban (Jika respon Tanyakan yang sakit
Awas. Jika tidak skip Pemeriksaan terarah
ke langkah selanjutnya)
5 Cek C-A-B Circulation (Sadar Radial,
Tidak Sadar Carotis)
Airway (Tidak ada trauma
leher Head Tilt Chin Lift,
Ada Trauma Jaw Thrust
Manuver)
Breathing (Lihat, Dengar,
Rasakan)
6 RJP Kecepatan kompresi dada
Choking Sadar (100-120x/menit)
Kedalaman tekanan kompresi
maksimal 5cm
Rasio kompresi 30 kali tekan
tangan 2x nafas buatan.
Napas buatan tidak boleh
lebih dari 5 detik
Bila tidak ada denyutan
Baringkan penderita telentang
dan dasar yg keras
Membaskan pakaian
penderita
Memposisikan diri sebagai
penolong
Meraba lengkung rusuk
Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 38 of
06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

No Kriteria Keterangan
paling bawah
Menentukan titik pijatan
Memposisikan tangan dan
bahu
Memberikan 24x bantuan
napas selama 2 menit, bila C
dan A sudah clear, tapi B
belum spontan
Berdirilah di belakang korban
dengan posisi memeluk
Pasang kuda-kuda kaki
Menekan titik pijatan di
tulang taju pedang dengan 2
tangan, tangan terkepal salah
satu, dengan posisi jempol
masuk ke dalam
Bila penderita hamil dan
kegemukan, dorongan tangan
dilakukan di dada
Dorongan ke dalam dan atas
sampai sumbatan keluar atau
korban pingsan
7 Choking Tidak Sadar Baringkan di tempat yang
rata dan aman
Memposisikan diri duduk di
lutut korban menghadap ke
atas
Melakukan dorongan ke
dalam dan ke atas di bawah
tulang taju pedang
Bila penderita hamil dan
kegemukan, dorongan tangan
dilakukan di dada
Melakukan sapuan jari
Ulangi terus sampai sumbatan
keluar, dan melakukan cek
nadi carotis berkala
8 Choking bayi Jika Bayi posisikan dipeluk
tertelungkup di pangkuan dan
dilakukan backbow 5x
dengan posisi kepala bayi ke
bawah
9 Choking anak Jika Bayi posisikan berbaring
telungkup di pangkuan dan

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 39 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

No Kriteria Keterangan
dilakukan backbow 5x
dengan posisi kepala anak ke
bawah
10 Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan kepala
P-L-N-B Pemeriksaan leher
Pemeriksaan batang tubuh
Pemeriksaan anggota gerak
atas
Gerakan Sirkulasi Sensasi
Pemeriksaan Anggota gerah
bawah
Gerakan Sirkulasi Sensasi
TTV Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Suhu
Warna Kulit
11 Riwayat Penderita Keluhan Utama
KOMPAK Obat-obatan
Makanan dan Minuman
Penyakit yg diderita
Alergi
Kejadian
12 Pemeriksaan Berkala Tiap 5-15 menit sesuai
kondisi korban
13 Pelaporan Sesuai kartu penderita
14 Kerjasama Tim
15 waktu Maksimal 10 menit
TOTAL

Nilai
0 = Tidak Melakukan
3 = Melakukan tidak urut tidak lengkap
5 = Melakukan urut tapi tidak lengkap
9 = Sempurna

Penilaian cukup dicentang dari tiap item nomor, baru diberi nilai, kemudian ditotal dan dibagi 15

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 40 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso
JOB SHEET 2 KODE DOKUMEN

RJP IK.L.E.0001
RESUSITASI JANTUNG PARU

K. UNIT KOMPETENSI YANG DIDUKUNG

Nama Skema: Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia


Kategori Aktivitas Profesional, Ilmiah Dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas
Arsitektur Dan Keinsinyuran; Analisis Dan Uji Teknis Bidang Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Pada Jabatan Kerja Personil Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.

Unit Kompetensi : Mengelola Pertolongan Pertama pada


Kecelakaan (P3K) di Tempat Kerja

Elemen Kompetensi:
1. Mempersiapkan pengelolaan P3K
2. Melaksanakan pengelolaan P3K

Unit Kompetensi : Mengelola Tindakan Tanggap Darurat

Elemen Kompetensi:
1. Merencanakan pelaksanaan tanggap darurat di tempat kerja
2. Melaksanakan tanggap darurat di tempat kerja

L. REFERENSI

http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-choking/basics/art-20056637, diakses
pada tanggal 12 September 2016
Singapore Civil Defence. 2012. Emergency Handbook. Singapore : Singapore Civil
Defence Force.
WHO. 2013. Hospital Care for Children Second Edition. Switzerland : Maternal,
New born, Child and Adolescent Health (MCA)

Tanggal terbit: Disusun: Disetujui: Revisi ke: 02 Page: 41 of


06-12-2019 Am Maisarah Disrinama Arief Subekti 40
Dewi Kurniasih
Moch. Yusuf Santoso

Anda mungkin juga menyukai