Cara pakai nebulizer compressor ini adalah dengan menggunakan daya listrik.
Aliran gas bertekanan tinggi kemudian mengubah obat cair menjadi uap untuk
selanjutnya dihirup oleh pasien.
2. Nebulizer Ultrasonik
Nebulizer jenis ultrasonik mengandalkan getaran dengan frekuensi tinggi guna
mengubah cairan obat menjadi uap. Berbeda dengan nebulizer compressor, nebulizer
ultrasonik ini tidak menghasilkan suara berisik saat dioperasikan, pun ukurannya yang
lebih kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana. nebulizer ultrasonik tidak efektif
jika digunakan untuk mengkompres cairan obat kental atau obat suspensi.
3. Nebulizer Mesh
Mesh nebulizer atau nebuliser mesh adalah jenis nebulizer yang memanfaatkan
gelombang ultrasonik guna mengkonversi obat cair menjadi uap. Caranya dengan
melewati lubang mesh, yakni lubang yang terbuat dari kawat atau benang. Pada
nebulizer mesh, uap yang dihasilkan sangat halus, melebihi dua tipe nebulizer
sebelumnya. Nebulizer mesh adalah jenis nebulizer paling efisien secara ukuran dan
cara pakai.
G. Prosedur Tindakan
Petugas Mempersiapkan Peralatan dan Bahan sebagai berikut :
Tahap Pra Interaksi
a. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
b. Mencuci tangan
c. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
Tahap Orientasi
a. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Tahap Kerja
a. Menjaga privacy
b. Mencuci tangan
c. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
d. Mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan pasien
e. Memasukkan obat kewadahnya (bagian dari alat nebulizer).
f. Menghubungkan nebulizer dengan listrik
g. Menyalakan mesin nebulizer (tekan power on) dan mengecek out flow apakah
timbul uap atau embun.
h. Menghubungkan alat ke mulut atau menutupi hidung dan mulut (posisi) yang tepat.
i. Menganjurkan agar klien untuk melakukan nafas dalam, tahan sebentar, lalu
ekspirasi.
j. Setelah selesai, mengecek keadaan umum klien, tanda-tanda vital, dan melakukan
auskultasi paru secara berkala selama prosedur.
k. Menganjurkan klien untuk melakukan nafas dalam dan batuk efektif untuk
mengeluarkan sekret.
l. Perhatian :
Tetap mendampingi klien selama prosedur (tidak meninggalkan klien).
Observasi adanya reaksi klien apabila terjadi efek samping obat.
Tempatkan alat nebulizer pada posisi yang aman (jangan sampai jatuh).
Tahap Terminasi
a. Mengevaluasi hasil tindakan
b. Berpamitan dengan pasien
c. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
I. Diagnosis Medis
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas yang berhubungan dengan adanya
bronkhospasme, edema mukosa dan dinding bronkus.
2. Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan suplai oksigen
3. Ketidakefektifan pola napas yang berhubungan dengan obstruksi saluran napas
4. Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan asma nocturnal
5. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan keletihan dan kurangnya nafsu makan
6. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan keletihan/tubuh lemas.
7. Defisit pengetahuan/informasi tentang perawatan diri yang berhubungan dengan
kekurangan informasi mengenai penyakit dan pencegahannya.
8. Ansietas yang berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
Pohon Masalah
Faktor Pencetus
Ketidakefektifan pola
Obstruksi saluran
napas
Intoleransi napas
aktivitas Dispnea Hipersekresi mukus
Kelelahan
Tubuh
otot
lemah
intercostae
Kontraksi otot polos
Bronkospasme
Suplai O2 turun
Rangsangan batuk
Gangguan pertukaran
Penurunan nafsu makan Muncul pada
gas malam hari Kurangnya
informasi/pengetahuan
Ketidakefektifan
penyakit
bersihandan pencegahan
jalan napas
Gangguan pemenuhan Asmapola tidur
Gangguan
nutrisi
Defisit pengetahuan dan
perawatan diri
Ansietas
Daftar Pustaka :