Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengertian Humidifikasi dan Nebulizer


Humidifikasi
Proses perpindahan/penguapan cairan (A) ke dalam campuran [gas(B) dan uap cairan
(A)] karena adanya kontak antara cairan (A) (yang temperaturnya lebih tinggi) dengan
campurannya. Dengan syarat gas B tidak melarut ke dalam cairan A. Humidifikasi juga
dapat diartikan sebagai pemberi uap air hangat pada terapi oksigen untuk klien yang
bernapas spontan lewat jalan napas dan klien yang menggunakan alat bantu napas
(ventilator ).
Nebulizer
Sebuah alat yang digunakan untuk memasukkan obat dalam bentuk uap untuk dihirup
ke dalam paru-paru.

B. Tujuan Humidifikasi dan Nebulizer


Tujuan Humidifikasi
Melembabkan dan menghangatkan udara pernapasan yang dihirup oleh klien
Tujuan Nebulizer
1. Untuk mengencerkan secret dengan jalan memancarkan butir-butir air melalui jalan
napas.
2. Pemberian obat-obat aerosol/ inhalasi.

C. Indikasi dan Kontra Indikasi


Indikasi
1. Asma Bronkialis
2. Penyakit Paru Obstruksi Kronik
3. Sindroma Obstruksi Post TB
4. Mengeluarkan dahak
Kontra Indikasi
1. Hipertensi
2. Takikardia
3. Riwayat alergi
4. Trakeostomi
5. Fraktur di daerah hidung, maxilla, palatum oris
6. Kontraindikasi dari obat yang digunakan untuk nebulisasi
D. Jenis Humidifikasi dan Nebulizer
Jenis Humidifikasi
Ada 2 jenis humidifikasi, yaitu :
1. Humidifilkasi Dingin
Hanya menambah sedikit uap air pada udara pernapasan misalnya cara “buble
through” yang dipakai untuk menambah uap air pada terapi oksigen, pada klien yang
bernapas spontan (lewat jalan napas normal).
2. Humidifikasi Hangat
Dengan pemanasan didapatkan uap air yang lebih jenuh dan hangat. Pada
respiratory (Ventilasi Mekanik) humidifikasi merupakan suatu kelengkapan yang
esensil dan umumnya mempunyai pengatur suhu.
Jenis Nebulizer
Ada 3 jenis nebulizer, yaitu :
1. Nebulizer Compressor

Cara pakai nebulizer compressor ini adalah dengan menggunakan daya listrik.
Aliran gas bertekanan tinggi kemudian mengubah obat cair menjadi uap untuk
selanjutnya dihirup oleh pasien.

2. Nebulizer Ultrasonik
Nebulizer jenis ultrasonik mengandalkan getaran dengan frekuensi tinggi guna
mengubah cairan obat menjadi uap. Berbeda dengan nebulizer compressor, nebulizer
ultrasonik ini tidak menghasilkan suara berisik saat dioperasikan, pun ukurannya yang
lebih kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana. nebulizer ultrasonik tidak efektif
jika digunakan untuk mengkompres cairan obat kental atau obat suspensi.
3. Nebulizer Mesh
Mesh nebulizer atau nebuliser mesh adalah jenis nebulizer yang memanfaatkan
gelombang ultrasonik guna mengkonversi obat cair menjadi uap. Caranya dengan
melewati lubang mesh, yakni lubang yang terbuat dari kawat atau benang. Pada
nebulizer mesh, uap yang dihasilkan sangat halus, melebihi dua tipe nebulizer
sebelumnya. Nebulizer mesh adalah jenis nebulizer paling efisien secara ukuran dan
cara pakai.

E. Persiapan Alat Humidifikasi dan Nebulizer


Humidifikasi
1. Masker tracheostomy / T. Piece
2. Masker transparan
3. Selang oksigen
4. Buble humidifikasi
5. Aquadest
Nebulizer
1. Nebulizer dan kelengkapannya
2. Obat-obat untuk terapi aerosol bila diperlukan
3. Stetoscope
4. Aquades
5. Selang oksigen
6. Masker transparan
7. Bengkok
8. Tissue
F. Persiapan Klien Humidifikasi dan Nebulizer
Humidifikasi
1. Tinjau pasien apakah sudah sesuai dengan advis dokter, sesuaikan setiap
indikasi,kontradiksi, atau efek samping potensial terapi yang diberikan dokter
2. Periksa keadaan umum pasien
3. Komunikasikan kepada pasien atau keluarga tentang tindakan serta tujuan dan
prosedur yang akan dilakukan
4. Membebaskan pakaian pasien bagian atas
5. Atur posisi pasien.
Nebulizer
1. Tinjau pasien apakah sudah sesuai dengan advis dokter, sesuaikan setiap
indikasi,kontradiksi, atau efek samping potensial terapi yang diberikan dokter
2. Periksa keadaan umum pasien
3. Komunikasikan kepada pasien atau keluarga tentang tindakan serta tujuan dan
prosedur yang akan dilakukan
4. Atur posisi pasien sesuai letak sekret,bisa duduk atau setengah duduk

G. Prosedur Tindakan
Petugas Mempersiapkan Peralatan dan Bahan sebagai berikut :
Tahap Pra Interaksi
a. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
b. Mencuci tangan
c. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
Tahap Orientasi
a. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Tahap Kerja
a. Menjaga privacy
b. Mencuci tangan
c. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
d. Mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan pasien
e. Memasukkan obat kewadahnya (bagian dari alat nebulizer).
f. Menghubungkan nebulizer dengan listrik
g. Menyalakan mesin nebulizer (tekan power on) dan mengecek out flow apakah
timbul uap atau embun.
h. Menghubungkan alat ke mulut atau menutupi hidung dan mulut (posisi) yang tepat.
i. Menganjurkan agar klien untuk melakukan nafas dalam, tahan sebentar, lalu
ekspirasi.
j. Setelah selesai, mengecek keadaan umum klien, tanda-tanda vital, dan melakukan
auskultasi paru secara berkala selama prosedur.
k. Menganjurkan klien untuk melakukan nafas dalam dan batuk efektif untuk
mengeluarkan sekret.
l. Perhatian :
 Tetap mendampingi klien selama prosedur (tidak meninggalkan klien).
 Observasi adanya reaksi klien apabila terjadi efek samping obat.
 Tempatkan alat nebulizer pada posisi yang aman (jangan sampai jatuh).
Tahap Terminasi
a. Mengevaluasi hasil tindakan
b. Berpamitan dengan pasien
c. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

H. Hal-hal yang Harus Diperhatikan


Pada saat humidifikasi
1. Aquadest harus diganti tiap 24 jam
2. Suhu humidifier
3. Aquadest yang ada dalam botol humidifier, aquadest harus tetap ada pada batas
yang telah tertera dibotol
Pada saat menggunakan nebulizer
1. Bila memungkinkan, kumur daerah tenggorok sebelum penggunaan nebulizer
2. Perhatikan reaksi pasien sebelum, selama dan sesudah pemberian terapi inhalasi
3. Nebulisasi sebaikan diberikan sebelum waktu makan
4. Setelah nebulisasi klien disarankan untuk postural drainage dan batuk efektif untuk
membantu pengeluaran sekresi
5. Pasien harus dilatih menggunakan alat secara benar
6. Perhatikan jenis alat yang digunakan
7. Pada alat tertentu maka uap obat akan keluar pada penekanan tombol, pada alat lain
obat akan keluar secara terus menerus.

I. Diagnosis Medis
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas yang berhubungan dengan adanya
bronkhospasme, edema mukosa dan dinding bronkus.
2. Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan suplai oksigen
3. Ketidakefektifan pola napas yang berhubungan dengan obstruksi saluran napas
4. Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan asma nocturnal
5. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan keletihan dan kurangnya nafsu makan
6. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan keletihan/tubuh lemas.
7. Defisit pengetahuan/informasi tentang perawatan diri yang berhubungan dengan
kekurangan informasi mengenai penyakit dan pencegahannya.
8. Ansietas yang berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
Pohon Masalah

Faktor Pencetus

Faktor Ekstrinsik Campuran Faktor Intrinsik

Inhalasi alergen (debu, Polusi udara: CO, asap rokok


serbuk-serbuk dan bulu Emosional : takut, cemas, stres
binatang) Fisik: cuaca dingin perubahan temperature
Infeksi: parainfluenza virus, pneumonia, mycoplasmal
Iritan: kimia
Aktifitas yang berlebihan

Reaksi antigen & antibodi

Antigen merangsang IgE di sel mast, makaterjadi


reaksi antigen-antibody

Proses pelepasan produk-produk selmast (mediator


kimiawi): Histamin,Bradikinin, prostaglandin,
anafilaksis

Mempengaruhi otot polos dan kelenjar pada jalan


napas

Edema dinding bronkiolus Edema mukosa

Ketidakefektifan pola
Obstruksi saluran
napas
Intoleransi napas
aktivitas Dispnea Hipersekresi mukus
Kelelahan
Tubuh
otot
lemah
intercostae
Kontraksi otot polos

Bronkospasme

Suplai O2 turun

Obstruksi saluran napas

Rangsangan batuk
Gangguan pertukaran
Penurunan nafsu makan Muncul pada
gas malam hari Kurangnya
informasi/pengetahuan
Ketidakefektifan
penyakit
bersihandan pencegahan
jalan napas
Gangguan pemenuhan Asmapola tidur
Gangguan
nutrisi
Defisit pengetahuan dan
perawatan diri

Status kesehatan tidak baik

Ansietas

Daftar Pustaka :

Ayyubi, Naqi.2014. Pemahaman Perawat Tentang Pemberian Oksigendanhumidifikasi


Pada Pasiendengan Gagal Nafas.Mojokerto.(Diakses pada 4 februari 2020
darihttps://docplayer.info/34947639-Pemahaman-perawat-tentang-pemberian-
oksigen-dan-humidifikasi-pada-pasien-dengan-gagal-nafas-di-ruang-icu-rsi-
sakinah-mojokerto-naqi-ayyubi.html)

Kardiansyah,Grandis Dwi.2014.Resume E-Learning Nebulizer & Suction.Fakultas


Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya.(Diakses pada 4 februari 2020)

Mappacelle, A 2019.Humidifikasi & Nebulasi.(Diakses pada 4 februari 2020 dari


https://www.scribd.com/presentation/424396211/HUMIDIFIKASI-NEBULASI)

Tindakan Keperawatan : Nebulizer.UPT Puskesmas Keranggan.(Diakses pada 4 februari


2020)

Anda mungkin juga menyukai