Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

DISUSUN OLEH:

KIKI FITRI PANJAITAN

201757025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Adapun judulnya adalah “MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB”. Penulisan
ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar dan sebagai sumber
belajar bagi penulis dan pembaca. Sehingga penulis berharap yang terbaik untuk makalah ini
ke depannya.
Penulis menyadari adanya keterbatasan ilmu, pengalaman, sarana dan prasarana yang
mengakibatkan adanya kekurangan. Hal itu bagi penulis sangat mengharapkan kritik atau
saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.

Manokwari, 26 April 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia di dalam hidupnya di samping sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga
merupakan makhluk sosial. Di mana dalam kehidupannya di bebani tanggung jawab,
mempunyai hak dan kewajiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan. Tanggung jawab itu
sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa
juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin
membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri
manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar
yang menuntut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekuensi
tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami
maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam
mengarahkan sikap kita menuju hal positif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari Manusia itu ?
2. Apakah pengertian dari Tanggung Jawab itu ?
3. Apakah macam-macam dari Tanggung Jawab ?
4. Apakah pengertian dari Pengabdian dan Pengorbanan ?

1.3 Tujuan Pembahasan


Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk mengetahui lebih jelas tentang tanggung
jawab yang dialami oleh manusia dan bentuk-bentuk dari tanggung jawab yang dialami
manusia. Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab terhadap manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manusia


Manusia adalah makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT. Manusia memiliki
keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang
rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk
lain karena pada manusia terdapat daya berpikir, akal, nafsu, kalbu, dan sebagainya.
Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari
kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk
yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang
individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan
mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

2.2 Pengertian Tanggung Jawab.


Tanggung jawab menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya. Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang.
Tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan penerima
wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang.
Sedangkan menurut WJS. Poerwodarminto, tanggung jawab adalah sesuatu yang
menjadi kewajiban (keharusan) untuk dilaksanakan, dibalas dan sebagainya. Dengan
demikian kalau terjadi sesuatu maka seseorang yang dibebani tanggung jawab wajib
menanggung segala sesuatunya. Oleh karena itu manusia yang bertanggung jawab adalah
manusia yang dapat menyatakan diri sendiri bahwa tindakannya itu baik dalam arti menurut
norma umum, sebab baik menurut seseorang belum tentu baik menurut pendapat orang lain.
Dengan kata lain, tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

2.3 Macam - Macam Tanggung Jawab


a. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
manusia diciptakan oleh Tuhan mengalami periode lahir, hidup, kemudian mati. Agar
manusia dalam hidupnya mempunyai “harga”, sebagai pengisi fase kehidupannya itu maka
manusia tersebut atas namanya sendiri dibebani tanggung jawab. Sebab apabila tidak ada
tanggung jawab terhadap dirinya sendiri maka tindakannya tidak terkontrol lagi. Intinya dari
masing-masing individu dituntut adanya tanggung jawab untuk melangsungkan hidupnya di
dunia sebagai makhluk Tuhan.
Contoh:
Manusia mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung jawab terhadap
dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya.

b. Tanggung jawab terhadap keluarga


Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri atas ayah-ibu, anak-anak, dan
juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung
jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab itu menyangkut nama baik keluarga. Tetapi
tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
Untuk memenuhi tanggung jawab dalam keluarga kadang-kadang diperlukan pengorbanan.
Contoh:
Seorang ayah rela bekerja membanting tulang demi memenuhi tanggung jawabnya
sebagai kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
c. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan
kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus
berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini
merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota
masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.
Wajarlah apabila semua tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan
kepada masyarakat.
Contoh:
Seseorang yang menyediakan rumahnya sebagai tempat pelacuran pada lingkungan
masyarakat yang baik-baik, apa pun alasannya tindakan ini termasuk tidak bertanggung
jawab terhadap masyarakat, karena secara moral psikologis akan merusak masa depan
generasi penerusnya di lingkungan masyarakat tersebut.

d. Tanggung jawab terhadap Bangsa / Negara


Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara suatu
negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-
norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunya
sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawabkan kepada
negara.
Contoh:
Dalam novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, guru Isa yang terkenal guru yang
baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru
Isa ini harus pula dipertanggung jawabkan kepada pemerintah. Kalau perbuatan itu di ketahui
ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.

e. Tanggung jawab terhadap Tuhan


Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab melainkan
untuk mengisi kehidupannya. Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan.
Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan
dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum
tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keras pun
manusia masih juga tidak menghiraukan, maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab
dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab
yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai Penciptanya, bahkan untuk
memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.
Contoh:
Seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut
tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan hukum-hukum yang ada pada agamanya,
hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan diri kepada Tuhan demi rasa
tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhi tanggung jawabnya ini ia berkorban tidak
memenuhi kodrat manusia pada umumnya yang seharusnya meneruskan keturunannya, yang
sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan.

2.4 Hak dan Kewajiban


a. pengertian hak
Menurut Austin Fagothey, hak adalah wewenang moral untuk mengerjakan,
meninggalkan, memiliki, mempergunakan atau menuntut sesuatu. Hak merupakan panggilan
kepada kemauan orang lain dengan perantaraan akalnya, perlawanan dengan kekuasaan atau
kekuatan fisik.
Adanya hak adalah karena kewajiban kita mencapai tujuan akhir dengan hidup sesuai
dengan hukum moral. Untuk menjalankan kewajiban tersebut diperlukan adanya kebebasan
manusia untuk memilih alat-alat yang dibutuhkannya dengan tidak mendapat rintangan dari
orang lain. Dengan demikian manusia harus mempunyai hak-hak.

b. hak-hak asasi (hak-hak alam)


Dengan adanya hukum alam diletakkan kewajiban-kewajiban, oleh karena itu
manusia harus mempunyai kekuasaan moral untuk memenuhinya dan untuk mencegah orang
lain yang hendak menghalang-halangi pelaksanaannya. ciri pokok hakikat HAM yaitu:

 HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia
secara otomatis.
 HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak
seorang pun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang
tetap mempunyai HAM walaupun sebuah Negara membuat hukum yang tidak
melindungi atau melanggar HAM (Mansyur Fakih, 2003).

c. Hak dan kekuasaan


Jika bidang hak dipisahkan dari bidang moral, maka hak hanya dapat berpegang pada
kekuasaan fisik. Dengan demikian kekuasaan fisik juga disamakan dengan hak. Tetapi hak
dan kekuasaan itu tidak sama, karena dapat dipisahkan. Juga wewenang moral belum
merupakan kekuasaan fisik. Justru hak adalah pelindung tentang kekuasaan yang sewenang-
wenang.
Hak-hak yuridis merupakan hak penuntutan. Hak-hak yuridis berhubungan dengan
benda-benda atau perbuatan-perbuatan lahiriah dan berasal dari keadilan pertukaran atau
keadilan hukum.

d. Pengertian kewajiban
Kewajiban dalam arti subyektif adalah keharusan moral untuk melakukan sesuatu atau
meninggalkannya. Kewajiban dalam arti obyektif adalah sesuatu yang harus dilakukan atau
ditinggalkan. Hak dibatasi oleh kewajiban, tidak ada hak tanpa kewajiban dan tak ada
kewajiban tanpa hak.

e. Macam-macam kewajiban manusia


1. Kewajiban terhadap Tuhan
2. Kewajiban terhadap hidup sendiri(individu)
3. Kewajiban terhadap masyarakat
f. Kewajiban Sebagai Tanggung Jawab
Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang
dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak, namun
dapat juga tidak mengacu kepada hak. Maka tanggung jawab manusia dalam hal ini
adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya. Setiap keadaan hidup menentukan
kewajiban tertentu. Status dan peranan juga  menentukan kewajiban seseorang.
Ada dua bagian atau dua kewajiban yang berbeda, yang pertama yaitu kewajiban
terbatas, adalah kewajiban yang tanggung jawabnya diberlakukan kepada setiap orang,
sama, tidak dibeda bedakan. Contohnya undang - undang larangan mencuri, membunuh,
yang konsekuensinya tentu diberlakukan hukuman atas perbuatan tersebut. Kemudian
yang kedua yaitu kewajiban tidak terbatas, adalah kewajiban yang tanggung jawabnya
berlaku juga untuk semua orang. Namun tanggung jawab terhadap kewajiban ini nilainya
lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti berbuat keadilan dan kebajikan.

2.5 Pengertian Tentang Pengabdian/Pengorbanan


Manusia di dalam hidupnya selaku makhluk Tuhan selain dibebani tanggung jawab,
mendapat hak dan juga mempunyai kewajiban, untuk melaksanakan hal-hal tersebut perlu
pengabdian, bahkan pengorbanan.
Pengertian pengabdian menurut WJS. Poerwodarminto adalah perihal/hal-hal yang
berhubungan dengan mengabdi. Sedangkan mengabdi adalah suatu penyerahan diri, biasanya
dilakukan dengan ikhlas, bahkan diikuti pengorbanan. Di mana pengorbanan berarti suatu
pemberian untuk menyatakan kebaktian, yang dapat berupa materi, perasaan, jiwa raga.
Hakekat pengabdian adalah merupakan usaha untuk memikul tanggung jawab dan
melaksanakan kewajiban sebagai manusia.

2.6 Tanggung Jawab Pribadi terhadap diri sendiri, Keluarga dan Masyarakat.
A. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Individu yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri selalu memenuhi janji dan
memegang teguh komitmen yang pernah dibuat. Serta mampu mengatur waktu dan
mengelola keuangan dengan baik. Berikut beberapa tanggung jawab terhadap diri sendiri
yang telah dan harus di lakukan :
1. Jaga Selalu Kebersihan Diri Sendiri Tanpa Diminta
Jika melihat peralatan atau sampah bertebaran, langsung di bersihkan dan rapikan.
Jangan berharap orang lain yang mengerjakannya. Bertanggung jawab terhadap diri
sendiri menjaga kerapian. Bayangkan apa yang orang lain rasakan ketika dia masuk ke
dalam ruangan yang berantakan. Lalu letakkan benda - benda di tempat yang seharusnya.
Jangan menunda menyimpan benda yang baru digunakan. Kita harus menyimpan
sendiri semua keperluan, misalnya sepatu dan kunci motor. Jika terbiasa menaruh benda
pada tempatnya, keuntungannya kita tidak perlu bersusah mencarinya saat akan
dibutuhkan. Selain menjaga kebersihan, cara ini menunjukkan bahwa kita menghargai apa
yang kita miliki.

2. Kerjakan Sesuatu Tanpa Diminta


Mengerjakan kewajiban yang merupakan kewajiban itu sikap yang bertanggung jawab
terhadap diri sendiri. Akan tetapi, untuk menunjukkan perhatian kepada diri sendiri dan
orang lain, kita harus mengerjakan sesuatu tanpa diminta. Cara ini membuktikan bahwa
kita cukup bertanggung jawab terhadap diri sendiri karena memikirkan apa yang harus
dikerjakan dan melaksanakannya dengan baik.
Lalu kita tidak boleh lupa prioritaskan juga keperluan orang lain, bukan keperluan diri
sendiri saja. Bertanggung jawab terhadap diri sendiri berarti menempatkan keperluan
keluarga, teman, atau hewan peliharaan di atas keperluan sendiri. Akan tetapi, ini bukan
berarti mengabaikan diri sendiri. Tunda selalu keperluan sendiri jika orang lain
membutuhkan kita saat ini.

3. Bersikap Selalu Konsisten


Kita bukan individu yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri jika melalaikan
kewajiban atau mengabaikan janji. Susun selalu jadwal yang bisa dijalankan lalu terapkan
secara konsisten. Contohnya, bukannya belajar sampai larut malam lalu bersantai selama
3 minggu, sisihkan waktu 1 jam setiap hari untuk mempelajari materi yang baru
dijelaskan.
Tunjukkan cara bertanggung jawab terhadap diri sendiri atas tindakan kita. Jika kita
berbuat kesalahan, akui bahwa kita salah. Semua orang bisa berbuat buruk termasuk diri
kita sendiri. Keburukan itu jika diakui menunjukkan bahwa kita bertanggung jawab
terhadap diri sendiri dan mencerminkan bahwa kita adalah orang yang baik.
4. Jangan Berbohong
Berbohong demi menjaga hubungan baik atau karena apa pun tidak bisa dibenarkan,
misalnya kita mengatakan kepada teman bahwa kita menyukai bajunya, padahal tidak.
Ketika kebohongan masuk ke dalam suatu hubungan, misalnya berbohong saat
menjelaskan bahwa kita sangat sibuk, kita akan selalu menghadapi konsekuensinya. Maka
dari itu kita harus menjadi orang yang jujur sebab kejujuran menunjukkan bahwa kita
adalah orang yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri karena mengatakan yang
sebenarnya.

5. Jangan Menyalahkan orang Lain


Keburukan selalu bisa terjadi saat menjalin hubungan. Bukannya menyalahkan orang
lain, kita harus berusaha selalu mencari solusi. Orang yang bertanggung jawab terhadap
diri sendiri mampu menentukan solusi terbaik, bukan menentukan siapa yang salah.

6. Tunjukkan Rasa Peduli


Saat berkomunikasi, orang yang tidak bertanggung jawab terhadap diri sendiri akan
langsung mengatakan apa yang dia pikirkan termasuk membentak teman bicara. Kita
harus mempertimbangkan dahulu setiap kata yang ingin diucapkan. Jangan biarkan rasa
marah menguasai diri kita. Belajar selalu memahami pikiran dan perasaan orang lain.

7. Empati
Empati berarti mampu merasakan apa yang orang lain rasakan. Sebelum mengatakan
atau mengerjakan sesuatu kepada orang lain, pikirkan dahulu apa yang akan dia rasakan.
Jika kita tidak yakin, pikirkan apa yang akan kita rasakan. Jika kita merasa tidak senang,
pertimbangkan lagi apa yang ingin kita kerjakan atau katakan.
Kita tidak bertanggung jawab terhadap diri sendiri atas perasaan individu lain, tetapi
kita bertanggung jawab terhadap diri sendiri atas ucapan dan tindakan kita kepada orang
lain. Orang yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri akan mampu berempati dengan
memikirkan apa yang orang lain rasakan saat menghadapi situasi tertentu.

8. Menyusun Jadwal untuk Mengatur Waktu


Jadwal bisa dibuat menggunakan agenda atau aplikasi di ponsel dan bermanfaat
membantu kita memenuhi tanggung jawab terhadap diri sendiri. Selain mengingatkan
kegiatan yang harus dikerjakan, jadwal menunjukkan di mana dan untuk apa kita
menghabiskan waktu.
9. Atur Keuangan dengan Baik
Sebagai Mahasiswa atau orang dewasa, pastikan kita tahu tujuan yang ingin dicapai
dalam aspek keuangan. Dengan demikian, kita tahu apa yang perlu dikerjakan dan ada
alasan untuk menabung. Selain itu, kita tidak perlu meminta uang dari orang tua atau
orang lain terus menerus.

B. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga


Tanggung jawab kepada keluarga adalah salah satu sikap dengan bertanggung jawab demi
menjaga kesejahteraan dan harmonis dalam keluarga. Berikut beberapa tanggung jawab
terhadap keluarga yang telah dan harus di lakukan :

1. Patuhi aturan keluarga


Mematuhi aturan keluarga adalah contoh sikap yang bertanggung jawab dan harus
mengikuti aturan apa yang ada dalam keluarga. Misalnya: Semua anggota keluarga harus
mematuhi aturan-aturan ini dan harus melakukan pekerjaan sehari-hari dengan teratur.
2. Menghormati Satu sama Lain
Menghormati satu sama lain adalah contoh dari sikap bertanggung jawab dengan
saling menghormati satu sama lain anggota keluarga. Misalnya: Sebagai seorang anak
harus mampu menghormati orang tua dan kakak serta semua anggota keluarga yang
lainnya, karena rasa hormat dapat mewujudkan sikap tanggung jawab dengan penuh
sukacita.
3. Tidak berbohong pada anggota Keluarga
Tidak berbohong pada anggota keluarga adalah salah satu sikap bertanggung jawab
dengan melakukan perbuatan tidak berbohong kepada anggota keluarganya. Misalnya:
Jika ada masalah maka harus berbicara dan perlu diselesaikan atau diskusikan dengan
orang tua untuk menghindari kesalahpahaman dan mendapatkan solusinya.
4. Bisa di Percaya
Bisa dipercaya adalah salah satu sikap seseorang yang memiliki tanggung jawab
hingga seseorang dapat dipercaya oleh orang lain. Misalnya: jika sudah di kasih
kepercayaan maka harus benar – benar menjaga kepercayaan tersebut.
5. Merawat Anggota Keluarga
Apabila ada anggota keluarga seperti ibu, ayah, kakak, atau adik yang sakit sehingga
membutuhkan bantuan, maka seharusnya seorang membantu untuk merawat orang tua
atau saudara kandungnya. Selain itu apabila Ia memiliki adik, merawat anggota keluarga
juga dapat dilakukan dengan merawat adik yang masih kecil dan mengajaknya bermain
permainan yang mengandung hal positif.
6. Peduli Terhadap Keluarga
Peduli dengan keluarga di sini maksudnya seorang anak (terutama yang sudah remaja)
diharapkan tidak terlalu asyik dengan dunianya sendiri sehingga lupa akan keluarganya.
Karena ditakutkan akan adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi apabila anak
tersebut kurang diawasi oleh orang tuanya.

C. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat


1. Tidak membuang sampah sembarangan di lingkungan.
2. Memberikan bantuan jika ada warga masyarakat yang mengalami musibah.
3. Mengundang warga lain jika mengadakan acara di rumah yang sifatnya umum dan
tidak memilih-milih.
4. Tidak memilih dan memihak warga yang salah, hanya karena saudara atau tetangga
baik.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa tanggung jawab dalam konteks
pergaulan manusia adalah suatu keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang
yang berani menanggung risiko atas segala hal yang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur
terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri.
Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi
kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang
mau berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat
menunaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya
sendiri ataupun oleh orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan
menghadapi kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya
tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang berlaku.
Daftar Pustaka

Ali, M. Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta.

Hartono, Drs., dkk., ILMU BUDAYA DASAR: Untuk Pegangan Mahasiswa, PT. Bina Ilmu,
Surabaya, 1991.

Suyadi M.P. Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Depdikbud U.T. 1984-1985.

Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Universitas
Gunadarma

https://dosenpsikologi.com/cara-bertanggung-jawab-terhadap-diri-sendiri

http://upeulfahdyt.blogspot.com/2016/05/tanggung-jawab-terhadap-keluarga.html

https://www.penuliscilik.com/tanggung-jawab-sebagai-warga-masyarakat/

Anda mungkin juga menyukai