DISUSUN OLEH:
201757025
Puji dan Syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Adapun judulnya adalah “MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB”. Penulisan
ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar dan sebagai sumber
belajar bagi penulis dan pembaca. Sehingga penulis berharap yang terbaik untuk makalah ini
ke depannya.
Penulis menyadari adanya keterbatasan ilmu, pengalaman, sarana dan prasarana yang
mengakibatkan adanya kekurangan. Hal itu bagi penulis sangat mengharapkan kritik atau
saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia di dalam hidupnya di samping sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga
merupakan makhluk sosial. Di mana dalam kehidupannya di bebani tanggung jawab,
mempunyai hak dan kewajiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan. Tanggung jawab itu
sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa
juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin
membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri
manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar
yang menuntut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekuensi
tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami
maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam
mengarahkan sikap kita menuju hal positif.
HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia
secara otomatis.
HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak
seorang pun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang
tetap mempunyai HAM walaupun sebuah Negara membuat hukum yang tidak
melindungi atau melanggar HAM (Mansyur Fakih, 2003).
d. Pengertian kewajiban
Kewajiban dalam arti subyektif adalah keharusan moral untuk melakukan sesuatu atau
meninggalkannya. Kewajiban dalam arti obyektif adalah sesuatu yang harus dilakukan atau
ditinggalkan. Hak dibatasi oleh kewajiban, tidak ada hak tanpa kewajiban dan tak ada
kewajiban tanpa hak.
2.6 Tanggung Jawab Pribadi terhadap diri sendiri, Keluarga dan Masyarakat.
A. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Individu yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri selalu memenuhi janji dan
memegang teguh komitmen yang pernah dibuat. Serta mampu mengatur waktu dan
mengelola keuangan dengan baik. Berikut beberapa tanggung jawab terhadap diri sendiri
yang telah dan harus di lakukan :
1. Jaga Selalu Kebersihan Diri Sendiri Tanpa Diminta
Jika melihat peralatan atau sampah bertebaran, langsung di bersihkan dan rapikan.
Jangan berharap orang lain yang mengerjakannya. Bertanggung jawab terhadap diri
sendiri menjaga kerapian. Bayangkan apa yang orang lain rasakan ketika dia masuk ke
dalam ruangan yang berantakan. Lalu letakkan benda - benda di tempat yang seharusnya.
Jangan menunda menyimpan benda yang baru digunakan. Kita harus menyimpan
sendiri semua keperluan, misalnya sepatu dan kunci motor. Jika terbiasa menaruh benda
pada tempatnya, keuntungannya kita tidak perlu bersusah mencarinya saat akan
dibutuhkan. Selain menjaga kebersihan, cara ini menunjukkan bahwa kita menghargai apa
yang kita miliki.
7. Empati
Empati berarti mampu merasakan apa yang orang lain rasakan. Sebelum mengatakan
atau mengerjakan sesuatu kepada orang lain, pikirkan dahulu apa yang akan dia rasakan.
Jika kita tidak yakin, pikirkan apa yang akan kita rasakan. Jika kita merasa tidak senang,
pertimbangkan lagi apa yang ingin kita kerjakan atau katakan.
Kita tidak bertanggung jawab terhadap diri sendiri atas perasaan individu lain, tetapi
kita bertanggung jawab terhadap diri sendiri atas ucapan dan tindakan kita kepada orang
lain. Orang yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri akan mampu berempati dengan
memikirkan apa yang orang lain rasakan saat menghadapi situasi tertentu.
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa tanggung jawab dalam konteks
pergaulan manusia adalah suatu keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang
yang berani menanggung risiko atas segala hal yang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur
terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri.
Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi
kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang
mau berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat
menunaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya
sendiri ataupun oleh orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan
menghadapi kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya
tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang berlaku.
Daftar Pustaka
Hartono, Drs., dkk., ILMU BUDAYA DASAR: Untuk Pegangan Mahasiswa, PT. Bina Ilmu,
Surabaya, 1991.
Suyadi M.P. Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Depdikbud U.T. 1984-1985.
Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Universitas
Gunadarma
https://dosenpsikologi.com/cara-bertanggung-jawab-terhadap-diri-sendiri
http://upeulfahdyt.blogspot.com/2016/05/tanggung-jawab-terhadap-keluarga.html
https://www.penuliscilik.com/tanggung-jawab-sebagai-warga-masyarakat/