kata pengantar
"
https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6366750/15-contoh-
kata-pengantar-makalah-beserta-struktur-dan-cara-
membuatnya#:~:text=Puji%20syukur%20kami,inspirasi
%20untuk%20pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna. Hidup
manusia di samping sebagai makhluk Tuhan dan makhluk individu, juga
merupakan makhluk sosial yang hidup di dalam masyarakat. Di dalam
interaksi sosialnya, manusia di samping memiliki hak juga memiliki
kewajiban. Di mana kewajiban dan hak adalah satu kesatuan yang
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Kewajiban manusia itulah yang
mengharuskan manusia untuk memiliki rasa tanggungjawab.
Pada dasarnya manusia dan tanggungjawab itu berada dalam satu
naungan. Tanggungjawab adalah suatu kesadaran manusia akan tingkah
laku dan perbuatannya, baik disengaja maupun yang tidak disengaja.
Setiap manusia memiliki tanggungjawabnya masing-masing yang berbeda
satu dengan yang lainnya. Di antaranya tanggungjawab seorang pelajar
akan belajar, tanggungjawab seorang kepala keluarga kepada
keluarganya untuk mencari nafkah bagi keluarganya, tanggungjawab
seorang ketua RT kepada warganya, tanggung jawab seorang dosen atau
guru kepada mahasiswa atau peserta didiknya untuk mengajar dan
mendidik, dan lain sebagainya.
Selain tanggungjawab, dalam diri manusia juga terdapat pengabdian.
Pengabdian adalah pilihan hidup seseorang untuk mengabdi kepada siapa
saja yang ia kehendaki, seperti mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa,
mengabdi kepada orang tua, mengabdi kepada masayarakat, bangsa dan
negara, dan lain sebagainya. Di dalam pengabdian, manusia pasti
mengandung unsur pengorbanan dan kewajiban untuk melakukan suatu
hal yang biasanya akan dihargai dan menghasilkan sesuatu yang menjadi
haknya. Tergantung pada apa yang dia korbankan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud manusia itu?
2. Apakah pengertian tanggungjawab itu?
3. Apakah macam-macam tanggungjawab itu?
4. Apa hubungan antara manusia dan tanggungjawab?
5. Apa sumber dan hakikat tanggung jawab itu?
6. Apakah pengertian dari pengorbanan?
7. Apakah pengertian dari pengabdian?
8. Apakah pengertian dari kesadaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan manusia.
2. Menjelaskan menegai mengenai pengertian tanggungjawab.
3. Menguraikan dan menjelaskan macam-macam tanggungjawab.
4. Menjelaskan hubungan antara manusia dan tanggungjawab.
5. Menguraikan dan menjelaskan sumber dan hakikat tanggung jawab itu.
6. Menjelaskan pengertian pengorbanan.
7. Menjelaskan pengertian pengabdian.
8. Menjelasakan pengertian kesadaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia
1. Menurut para ahli
Nicolaus D. dan A. Sudiarja
Manusia adalah bhineka tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani
dan rohaniakan tetapi tunggan karena jasmani dan rohani merupakan
satu barang.
Upanisads
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh, jiwa, pikiran, dan prana
atau badan fisik.
I wayan Watra
Manusia adalah makhluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu
cipta, rasa dan karsa.
Sokrates
Manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan
kuku datar dan lebar.
2. Menurut Bahasa
Secara bahasa manusia berasal dari kata “ manu” yang berarti
berfikir, berakal budi. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realita, sebuah kelompok
atau seorang individu.Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa sebagai khalifah di muka bumi dengan dibekali akal pikiran agar
dapat berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan baik secara
biologis maupun rohani. Secara biologis manusia dibedakan secara fisik
yaitu laki-laki dan perempuan. Namun secara rohani manusia dibedakan
berdasarkan kepercayaan yang mereka anut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang
bersifat individu atau social yang memiliki akal pemikiran sehingga dapat
memunculkan sebuah gagasa-gagasan baru didalam kehidupannya.
Artinya: "Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar
yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu
dinar yang engkau yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin,
dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk
keluargamu maka pahalanya lebih besar (dari amalan kebaikan yang
disebutkan tadi)" (HR. Muslim no. 995)."
F. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat
ataupun tenaga sebaga perwujudan, kesetiaan antara lain kepada raja,
cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua dilakukan
dengan ikhlas.
Timbulnya pengabdian itu pada hakikatnya ada rasa tanggung jawab.
Apabila kita bekerja keras dari pagi sampai sore dibeberapa tempat untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga kita, itu berarti mengabdi kepada
keluarga, karena kasih sayang kita pada keluarga. Lain halnya jika
keluarga kita membantu teman, karena ada kessulitan, mungkin sampai
berhari-hari ikut menyelesaikannya sampai tuntas, itu bukan pengabdian,
tetapi hanya bantuan saja. Pengabdian ini dapat berupa pengabdian yang
kita tujukan kepada:
1. Pengabdian kepada Keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini
didasarkan cinta dan kasih sayang. Kasih sayang ini mengandung
pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa
pengabdian. Bila ada kasih sayang tidak disertai pengabdian. Berarti
kasih sayang itu palsu atau semu. Pengabdian kepada keluarga ini dapat
berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri kepada suami dan
anak-anaknya, anak-anak kepada orang tuanya.
2. Pengabdian kepada Masyarakat
Manusia adalah anggota masyarakat, ia tidak dapat hidup tanpa orang
lain, karena tiap-tiap orang lain saling membutuhkan. Bila seseorang
yang hidup di masyarakat tidak mau memasyarakatkan diri dan selalu
mengasingkan diri, maka apabila mempunyai kesulitan yang luar biasa, ia
akan ditertawakan oleh masyarakat, cepat atau lambat ia akan menyadai
dan menyerah kepada masyarakat lingkungannya.
3. Pengabdian kepada Negara
Manusia pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau warga
negara suatu negara. Karena itu seseorang wajib mencintai bangsa dan
negaranya. Mencintai ini biasanya diwujudkan dalam bentuk pengabdian.
Tidak ada arti cinta tanpa pengabdian.
4. Pengabdian kepada Tuhan
Manusia tidak ada sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan.
Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan.
Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu
merupakan perwujudan tanggung jawabnya kapada Tuhan Yanag Maha
Esa.
G. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti
persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk
menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat
kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung
pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang
tulus ikhlas semata-mata.
Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas.
Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta
benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada
perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan dan dilakukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan
pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya
berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian
selalu dituntut pengorbanan, akan tetapi pengorbanan belum tentu
menuntut pengabdian.
H. Kesadaran
Kesadaran adalah keinsyafan akan perbuatannya. Sadar artinya tahu
dan mengerti atas segala perbuatan dan akibatnya. Kesadaran bersumber
pada unsur budaya dalam diri manusia. Sebagai makhluk beradap dan
berbudaya manusia menilai dan dinilai. Rasa tanggung jawab lahir dari
kesadaran moral manusia yang perwujudannya berupa kewajiban yang
harus dijalankan oleh manusia.
Kesadaran moral dikatakan merupakan keterbukaan hati atau pikiran
akan menghargai hak-hak dan kewajiban orang lain, untuk berbuat yang
tidak melanggar hak dan kewajiban orang lain.
Unsur-unsur dalam kesadaran yaitu:
1. Perasaan Wajib
Kesadaran bahwa seseorang merasa mempunyai beban atas kewajiban
untuk melaksanakan sesuatu.
2. Rasional
Kesadaran yang didasarkan kepada pikiran yang benar (akal sehat)
3. Kebebasan
Kesadaran yang tidak memperoleh paksaan/tekanan, tidak memihak,
tidak didasarkan perhitungan mencari keuntungan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah suatu
keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani
menanggung resiko atas segala hal yang menjadi tanggung jawabnya. Ia
jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak
pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang
bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya melalui
seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang
mau berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan,
sebab ia dapat menunaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan
tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri ataupun oleh orang
lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan
menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya
dengan baik dan tentunya tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai
yang berlaku.
B. Saran
Kita sebagai manusia harus dapat menempatkan diri kita dalam porsi
kehidupan yang seimbang, yaitu dalam hak dan kewajiban kita yang juga
berhubungan dengan tanggungjawab kita.
DAFTAR PUSTAKA