Anda di halaman 1dari 15

1.

kata pengantar

2. "Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan karya ilmiah tentang "Dampak Penggunaan Gawai
pada Anak Usia di Bawah Umur".

3. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada


semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam
penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

4. Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat


kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

5. Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini


memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

"
https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6366750/15-contoh-
kata-pengantar-makalah-beserta-struktur-dan-cara-
membuatnya#:~:text=Puji%20syukur%20kami,inspirasi
%20untuk%20pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna. Hidup
manusia di samping sebagai makhluk Tuhan dan makhluk individu, juga
merupakan makhluk sosial yang hidup di dalam masyarakat. Di dalam
interaksi sosialnya, manusia di samping memiliki hak juga memiliki
kewajiban. Di mana kewajiban dan hak adalah satu kesatuan yang
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Kewajiban manusia itulah yang
mengharuskan manusia untuk memiliki rasa tanggungjawab.
Pada dasarnya manusia dan tanggungjawab itu berada dalam satu
naungan. Tanggungjawab adalah suatu kesadaran manusia akan tingkah
laku dan perbuatannya, baik disengaja maupun yang tidak disengaja.
Setiap manusia memiliki tanggungjawabnya masing-masing yang berbeda
satu dengan yang lainnya. Di antaranya tanggungjawab seorang pelajar
akan belajar, tanggungjawab seorang kepala keluarga kepada
keluarganya untuk mencari nafkah bagi keluarganya, tanggungjawab
seorang ketua RT kepada warganya, tanggung jawab seorang dosen atau
guru kepada mahasiswa atau peserta didiknya untuk mengajar dan
mendidik, dan lain sebagainya.
Selain tanggungjawab, dalam diri manusia juga terdapat pengabdian.
Pengabdian adalah pilihan hidup seseorang untuk mengabdi kepada siapa
saja yang ia kehendaki, seperti mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa,
mengabdi kepada orang tua, mengabdi kepada masayarakat, bangsa dan
negara, dan lain sebagainya. Di dalam pengabdian, manusia pasti
mengandung unsur pengorbanan dan kewajiban untuk melakukan suatu
hal yang biasanya akan dihargai dan menghasilkan sesuatu yang menjadi
haknya. Tergantung pada apa yang dia korbankan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud manusia itu?
2. Apakah pengertian tanggungjawab itu?
3. Apakah macam-macam tanggungjawab itu?
4. Apa hubungan antara manusia dan tanggungjawab?
5. Apa sumber dan hakikat tanggung jawab itu?
6. Apakah pengertian dari pengorbanan?
7. Apakah pengertian dari pengabdian?
8. Apakah pengertian dari kesadaran?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan manusia.
2. Menjelaskan menegai mengenai pengertian tanggungjawab.
3. Menguraikan dan menjelaskan macam-macam tanggungjawab.
4. Menjelaskan hubungan antara manusia dan tanggungjawab.
5. Menguraikan dan menjelaskan sumber dan hakikat tanggung jawab itu.
6. Menjelaskan pengertian pengorbanan.
7. Menjelaskan pengertian pengabdian.
8. Menjelasakan pengertian kesadaran.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manusia
1. Menurut para ahli
 Nicolaus D. dan A. Sudiarja
Manusia adalah bhineka tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani
dan rohaniakan tetapi tunggan karena jasmani dan rohani merupakan
satu barang.
 Upanisads
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh, jiwa, pikiran, dan prana
atau badan fisik.
 I wayan Watra
Manusia adalah makhluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu
cipta, rasa dan karsa.
 Sokrates
Manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan
kuku datar dan lebar.
2. Menurut Bahasa
Secara bahasa manusia berasal dari kata “ manu” yang berarti
berfikir, berakal budi. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realita, sebuah kelompok
atau seorang individu.Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa sebagai khalifah di muka bumi dengan dibekali akal pikiran agar
dapat berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan baik secara
biologis maupun rohani. Secara biologis manusia dibedakan secara fisik
yaitu laki-laki dan perempuan. Namun secara rohani manusia dibedakan
berdasarkan kepercayaan yang mereka anut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang
bersifat individu atau social yang memiliki akal pemikiran sehingga dapat
memunculkan sebuah gagasa-gagasan baru didalam kehidupannya.

B. Pengertian Tanggung Jawab


Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah
keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga
bertanggungjawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah
berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala
sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggungjawab
juga berarti berbuat segala perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Tanggung jawab merupakan ciri manusia beradab (berbudaya).
Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik
atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain
memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau
meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha
melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, yang artinya tanggung jawab itu
sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa setiap manusia dan
yang pasti masing-masing orang akan memikul suatu tanggung jawabnya
sendiri-sendiri. Apabila seseorang tidak mau bertanggung jawab, maka
tentu ada pihak lain yang memaksa untuk tindakan tanggung jawab
tersebut.
Tanggungjawab berkaitan dengan “penyebab”. Yang bertanggung
jawab hanya yang menyebabkan atau yang melakukan tindakan. Tidak
ada tanggung jawab tanpa kebebasan dan sebaliknya. Tanggung jawab
bisa secara langsung, tetapi juga bisa secara tidak langsung (misalnya
pemimpinnya). Ada tanggung jawab restropektif (atas perbuatan yang
telah berlangsung) dan prospektif (perbuatan yang akan datang)

C. Macam-Macam Tanggung Jawab


Tujuan manusia berjuang itu untuk memenuhi keperluannya sendiri
atau untuk keperluan pihak lain. Dalam usahanya itu manusia juga
menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu
kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan
menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini
dikenal beberapa jenis tanggungjawab sebagai berikut:
1. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tanggung jawab terhadap Tuhan menuntut kesadaran mau untuk
memenuhi kewajiban atau pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia haruslah bersyukur kepada
Tuhan atau karunia-Nya menciptakan manusia dan memberikan rezeki
kepadanya. Karena itu manusia mengabdi kepada Tuhan, dan mengabdi
itu wujud tanggung jawab kepada Tuhan.
Tuhan menciptakan manusia di muka bumi ini bukanlah tanpa
tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan manusia dengan
mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan YME. Sehingga
tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang telah
diatur sedemikian rupa dalam berbagai kitab suci melalui berbagai maca-
macam agama.
Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan
oleh Tuhan dan juga dengan peringatan yang keraspun manusia masih
juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab
dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka
meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia
terhadap tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung
jawab manusia perlu pengorbanan.
Contoh:
 Setiap umat islam harus bertanggung jawab dengan agamanya dengan
menjalankan perintah-perintah Allah SWT, seperti shalat 5 waktu,
berpuasa, mengaji, membayar zakat, bersedekah, dan kegiatan agama
lainnya.
 Dalam agama kristen, seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah
selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan
sesuai dengan hukum-hukum yang ada pada agamanya, hal ini dilakukan
agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan diri kepada Tuhan demi rasa
tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhi tanggung jawabnya ini ia
berkorban tidak memenuhi kodrat manusia pada umumya yang
seharusnya meneruskan atau melangsungkan keturunannya, yang
sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai
makhluk Tuhan.
2. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Manusia diciptakan oleh Tuhan mengalami periode lahir, hidup,
kemudian mati. Agar manusia dalam hidupnya mempunyai “harga”,
sebagai pengisi fase kehidupannya itu maka manusia tersebut atas
namanya sendiri dibebani tanggung jawab. Sebab apabila tidak ada
tanggung jawab terhadap dirinya sendiri maka tindakannnya tidak
terkontrol lagi. Intinya dari masing-masing individu dituntut adanya
tanggung jawab untuk melangsungkan hidupnya di dunia sebagai
makhluk Tuhan.
Contoh:
 Manusia mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung jawab
terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya, agar tidak
kelaparan.
 Apabila kita berjanji kepada diri sendiri untuk merubah tingkah laku kita
yang buruk, kita harus menepati janji tersebut, karena dengan menepati
janji tersebut berarti kita bertanggung jawab terhadap diri kita sendiri.
3. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga" ‫ِد يَناٌر َأْنَفْقَتُه ِفى َس ِبيِل ِهَّللا َوِد يَناٌر َأْنَفْقَتُه ِفى َر َقَبٍة َوِد يَناٌر‬
‫َتَص َّد ْقَت ِبِه َع َلى ِم ْس ِكيٍن َوِد يَناٌر َأْنَفْقَتُه َع َلى َأْهِلَك َأْع َظُمَها َأْج ًرا اَّلِذ ى َأْنَفْقَتُه َع َلى َأْهِلَك‬

Artinya: "Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar
yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu
dinar yang engkau yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin,
dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk
keluargamu maka pahalanya lebih besar (dari amalan kebaikan yang
disebutkan tadi)" (HR. Muslim no. 995)."

Keluarga merupakan masyarakat kecil yang terdiri dari suami, istri,


ayah, ibu, anak-anak dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga.
Setiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga.
Tanggung jawab ini menyangkut banyak hal, salah satu diantaranya
adalah tanggung jawab menyangkut nama baik keluarga. Tetapi
tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, dan
kehidupan. Untuk memenuhi tanggung jawab dalam keluarga kadang-
kadang diperlukan pengorbanan.
Contoh:
 Seorang ayah rela bekerja membanting tulang demi memenuhi tanggung
jawabnya sebagai kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya.
 Sebagai kepala keluarga, seorang ayah harus bertanggung jawab kepada
keluarganya untuk memberi nafkah. Selain itu seorang ayah juga harus
bertanggung jawab untuk membimbing keluarganya.
4. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain,
sesuai dengan kedudukanya sebagai makhluk sosial. Karena
membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan
manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini
merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung
jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan
hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila semua tingkah
laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat" ‫َو َلْو َأَّن َأْهَل ٱْلُقَر ٰٓى َء اَم ُنو۟ا َو ٱَّتَقْو ۟ا َلَفَتْح َنا َع َلْيِه م َبَر َٰك ٍت ِّم َن ٱلَّس َم ٓاِء َو ٱَأْلْر ِض َو َٰل ِكن َك َّذ ُبو۟ا َفَأَخ ْذ َٰن ُهم ِبَم ا‬
‫َك اُنو۟ا َيْك ِس ُبوَن‬
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya.”"
Contoh:
 Seorang ketua RT/RW harus bertanggung jawab kepada warganya.
Apabila terjadi perselisihan antar-warga, harus cepat ditangani dan
jangan lepas tangan atas kejadian yang terjadi dalam masyarakat.
 Seseorang yang menyediakan rumahnya sebagai tempat pelacuran pada
lingkungan masyarakat yang baik-baik, apapun alasannya tindakan ini
termasuk tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat, karena secara
moral psikologis akan merusak masa depan generasi penerusnya di
lingkungan masyarakat tersebut.
5. Tanggung jawab terhadap Bangsa dan Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia dan setiap individu
adalah warga negara suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak,
bertingkahlaku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran
yang dibuat oleh negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunya sendiri.
Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawabkan
kepada negara.
Contoh:
 Sebagai masyarakat Indonesia yang bertanggung jawab, kita seharusnya
dapat membayar pajak tepat waktu. Karena uang pajak juga untuk
perkembangan pembangunan di Indonesia, dan tentunya hasilnya pun
untuk masyarakat Indonesia juga yang menikmati.
 Dalam novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, guru Isa yang
terkenal guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah
demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula dipertanggung
jawabkan kepada pemerintah. Kalau perbuatan itu di ketahui ia harus
berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.

D. Hubungan Antara Manusia dan Tanggung Jawab


Tanggung jawab merupakan sesuatu yang mendampingi hak asasi
manusia sejak lahir. Dapat kita lihat tanggung jawab mengandung 2
unsur kata yaitu menanggung dan menjawab. Menanggung sendiri yaitu
memikul sesuatu baik nyata ataupun tidak sedangkan menjawab adalah
sesuatu hasil yang mutlak dari sebuah reaksi manusia dalam merespon
sesuatu disekitarnya. Dapat diartikan tanggung jawab adalah sesuatu
yang ditanggung dan harus dilakukan oleh manusia baik terlihat maupun
tidak terlihat. Tanggung jawab sendiri erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari manusia maka dari itu diperlukan sebuah tekad untuk
melaksanakan sebuah tanggung jawab
Contoh sehari-hari sebuah tanggung jawab yaitu:
 Seorang anak yang telah menerima hak untuk disekolahkan oleh orang
tuanya maka harus belajar dengan giat dan menjadi seorang siswa/siswi
yang berprestasi.
 Tuhan menciptakan manusia ke dunia dan memberikan hak untuk hidup
namun manusia tersebut harus taat dan mematuhi larangannya agar
tetap selamat.
E. Sumber dan Hakikat Tanggung Jawab
1. Sumber Tanggung Jawab
2. Hakikat Tanggung Jawab
Ada 2 hakikat dalam tanggung jawab :
a. Bersifat Universal artinya tidak ada manusia tanpa rasa tanggung jawab.
Tanggung jawab manusia terhadap dirinya sendiri pada umumnya tidak
mengenal jenis kelamin, angka usia, status ataupun kedudukannya.
b. Bersifat Unik artinya nilai/kadar berbeda, tergantung pendidikan dan
lingkungan.

F. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat
ataupun tenaga sebaga perwujudan, kesetiaan antara lain kepada raja,
cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua dilakukan
dengan ikhlas.
Timbulnya pengabdian itu pada hakikatnya ada rasa tanggung jawab.
Apabila kita bekerja keras dari pagi sampai sore dibeberapa tempat untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga kita, itu berarti mengabdi kepada
keluarga, karena kasih sayang kita pada keluarga. Lain halnya jika
keluarga kita membantu teman, karena ada kessulitan, mungkin sampai
berhari-hari ikut menyelesaikannya sampai tuntas, itu bukan pengabdian,
tetapi hanya bantuan saja. Pengabdian ini dapat berupa pengabdian yang
kita tujukan kepada:
1. Pengabdian kepada Keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini
didasarkan cinta dan kasih sayang. Kasih sayang ini mengandung
pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa
pengabdian. Bila ada kasih sayang tidak disertai pengabdian. Berarti
kasih sayang itu palsu atau semu. Pengabdian kepada keluarga ini dapat
berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri kepada suami dan
anak-anaknya, anak-anak kepada orang tuanya.
2. Pengabdian kepada Masyarakat
Manusia adalah anggota masyarakat, ia tidak dapat hidup tanpa orang
lain, karena tiap-tiap orang lain saling membutuhkan. Bila seseorang
yang hidup di masyarakat tidak mau memasyarakatkan diri dan selalu
mengasingkan diri, maka apabila mempunyai kesulitan yang luar biasa, ia
akan ditertawakan oleh masyarakat, cepat atau lambat ia akan menyadai
dan menyerah kepada masyarakat lingkungannya.
3. Pengabdian kepada Negara
Manusia pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau warga
negara suatu negara. Karena itu seseorang wajib mencintai bangsa dan
negaranya. Mencintai ini biasanya diwujudkan dalam bentuk pengabdian.
Tidak ada arti cinta tanpa pengabdian.
4. Pengabdian kepada Tuhan
Manusia tidak ada sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan.
Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan.
Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu
merupakan perwujudan tanggung jawabnya kapada Tuhan Yanag Maha
Esa.

G. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti
persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk
menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat
kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung
pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang
tulus ikhlas semata-mata.
Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas.
Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta
benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada
perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan dan dilakukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan
pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya
berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian
selalu dituntut pengorbanan, akan tetapi pengorbanan belum tentu
menuntut pengabdian.

H. Kesadaran
Kesadaran adalah keinsyafan akan perbuatannya. Sadar artinya tahu
dan mengerti atas segala perbuatan dan akibatnya. Kesadaran bersumber
pada unsur budaya dalam diri manusia. Sebagai makhluk beradap dan
berbudaya manusia menilai dan dinilai. Rasa tanggung jawab lahir dari
kesadaran moral manusia yang perwujudannya berupa kewajiban yang
harus dijalankan oleh manusia.
Kesadaran moral dikatakan merupakan keterbukaan hati atau pikiran
akan menghargai hak-hak dan kewajiban orang lain, untuk berbuat yang
tidak melanggar hak dan kewajiban orang lain.
Unsur-unsur dalam kesadaran yaitu:
1. Perasaan Wajib
Kesadaran bahwa seseorang merasa mempunyai beban atas kewajiban
untuk melaksanakan sesuatu.
2. Rasional
Kesadaran yang didasarkan kepada pikiran yang benar (akal sehat)
3. Kebebasan
Kesadaran yang tidak memperoleh paksaan/tekanan, tidak memihak,
tidak didasarkan perhitungan mencari keuntungan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah suatu
keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani
menanggung resiko atas segala hal yang menjadi tanggung jawabnya. Ia
jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak
pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang
bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya melalui
seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang
mau berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan,
sebab ia dapat menunaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan
tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri ataupun oleh orang
lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan
menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya
dengan baik dan tentunya tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai
yang berlaku.

B. Saran
Kita sebagai manusia harus dapat menempatkan diri kita dalam porsi
kehidupan yang seimbang, yaitu dalam hak dan kewajiban kita yang juga
berhubungan dengan tanggungjawab kita.
DAFTAR PUSTAKA

http://kamelia11.wordpress.com diakses tanggal 20 April pukul 21.00 WIB


http://anwarabdi.wordpress.com diakses tanggal 20 April 2014 pukul 21.00 WIB
http://yogiearieffadillah.wordpress.com/2013/06/04/makalah-manusia-dan-
tanggung-jawab/ diakses tanggal 20 April 2014 pukul 21.00 WIB
http://sanusiadam79.wordpress.com/2013/05/01/manusia-dan-tanggung-
jawab/ diakses tanggal 07 April 2014 pukul 16.00 WIB
Lies Sudibyo, dkk. 2013. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Sukoharjo: Andi Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai