MATA KULIAH:
PENDIDIKAN KARAKTER
OLEH :
dr. Jeri Afrimando
NPM.22.13101.12.12
SEMESTER GENAP
DOSEN PENGAMPU :
MARTAWAN MADARI,SKM,MKM
B. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat, atau tenaga sebagai
perwujudan kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan
dan semua dilakukan dengan iklas.
Timbulnya pengabdian itu hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Apabila kita bekerja
dari pagi sampai sore untuk mencukupi kebutuhan keluarga, itu berarti kita mengabdi kepada
keluarga karena tanggung jawab dan kasih sayang kita kepada keluarga.
Ini adalah bagian penting untuk menjadi mandiri karena menerima siapa Anda
akan membuat Anda terhindar dari mencoba untuk bertindak seperti orang
lain.
2. Percaya pada diri sendiri.
Jika Anda tidak percaya pada diri sendiri lalu siapa lagi yang akan percaya? Kita
semua berbeda dan memiliki sesuatu yang unik untuk dikatakan. Tidak ada orang
yang disa dengan mudah berbicara dan tidak semua orang akan setuju dengan apa
yang Anda katakana, itu kenapa penting bagi Anda untuk berdiri sendiri, karena
pada akhirnya Anda adalah semua yang Anda punya dan jika Anda percaya pada
sendiri itu merupakan hal yang paling penting. Percaya pada diri sendiri akan
membuat Anda percaya keputusan sendiri - bahkan saat orang lain menentang -
atau bahkan masyarakat – harapan Anda.
Jika Anda tidak memiliki iman dalam diri sendiri, Anda tidak akan bisa
membuat keputusan dan kemudian meminta orang lain untuk membantu setiap
kali Anda harus membuat keputusan. Menjauhlah dari hal tersebut.
3. Menerima dunia.
Orang yang mandiri bukan berarti harus sombong dan tidak percaya kepada orang
lain karena itu sangatlah kejam. Orang mandiri adalah mereka yang mampu
melihat dunia walau baik atau buruk, dan secara sadar memilih untuk menjadi
yang paling kuat untuk dirinya dan maupun bagi orang lain. Anda tidak mandiri
karena Anda tidak mempercayai siapa pun. Anda tidak mandiri karena Anda
berpikir terlalu tinggi dari diri sendiri. Ikuti panduan ini: Belajarlah untuk
menerima dunia, dan memutuskan untuk menjadi kuat.
Menerima dunia dan semua komplikasinya juga akan membantu Anda melihat
bahwa ada banyak cara untuk hidup di luar sana - tidak ada yang memaksa
Anda untuk memenuhi salah satu dari mereka.
4. Jadilah pribadi mandiri secara emosional.
Kemungkinannya adalah, Anda tergantung pada banyak orang untuk dukungan
emosional. Mungkin orang tua Anda, kekasih Anda, teman, atau sahabat terdekat
Anda. Meskipun dimungkinkan untuk terus bergantung pada orang-orang dalam
sisa hidup Anda, namun Anda harus menyadari bahwa tidak akan selamanya
mereka akan selalu tetap berada diantara Anda. Beberapa akan menjauh, beberapa
akan berhenti berbicara dengan Anda, dan mereka semua akhirnya akan mati.
Satu-satunya orang yang akan selalu dengan Anda adalah Anda sendiri. Jika Anda
bergantung pada diri Anda sendiri untuk mendapatkan dukungan, Anda tidak akan
pernah dikecewakan.
Tidak masalah untuk tetap dekat dengan orang-orang terdekat dalam hidup
Anda, tetapi Anda tidak bisa membiarkan orang-orang ini menentukan tingkat
kebahagiaan Anda. Itu terserah Anda.
5. Memotivasi diri sendiri.
Orang lain tidak memiliki dan tidak akan pernah memiliki kepentingan yang sama
dalam keberhasilan Anda. Motivasi dan kesuksesan adalah fungsi dari kebiasaan.
Anda harus menghentikan kebiasaan menunda sesuatu , dan menggantinya dengan
satu perencanaan yang baik. Orang-orang yang paling sukses di dunia tidak selalu
pintar, atau pengamat yang baik, tapi tidak peduli apa bakat atau karunia yang
mereka dapatkan, mereka telah mendasari diri mereka untuk menghargai
kemenangan atas tugas baik besar maupun kecil. Ini adalah bagaimana Anda
belajar sesuatu saat di sekolah, saat berkencan, dan hal lainnya dalam hidup.
Jika Anda ingin mencapai tujuan karir, itu harus bertujuan untuk
menyenangkan diri sendiri, bukan untuk menyenangkan keluarga Anda. Jika
Anda ingin mendapatkan nilai yang luar biasa, maka hal yang sama berlaku
untuk hal tersebut.
Jangan termotivasi untuk menurunkan berat badan, menerbitkan buku, atau
membangun rumah hanya untuk mengesankan orang lain. Lakukan hal itu
karena Anda ingin membuat diri Anda sukses.
Hindari mengidolakan teman atau kenalan dalam lingkaran sosial Anda. Ini
hanya akan membuat Anda lupa akan hal-hal Anda sendiri.
Orangtua kita sangatlah peduli kepada kita sehingga mereka melakukan semuanya
semampu mereka untuk membesarkan kita dalam lingkungan yang adil dan baik.
Dunia nyata tidak berjalan sesuai dengan prinsip yang dimana merupakan
permasalahan pada saat ini. Aturan di dunia biasanya melindungi baik mayoritas
(yang mungkin Anda tidak termasuk didalamnya) atau orang-orang dengan uang
dan kekuasaan. Anda akan diperlakukan buruk untuk segala macam hal yang tidak
adil: warna kulit Anda, kecerdasan, tinggi badan Anda, berat badan Anda, berapa
banyak uang yang Anda miliki, pendapat Anda, jenis kelamin, dan hal-hal lainnya
yang menunjukan siapa Anda. Anda harus senang dapat terlepas dari hal itu.
Jangan biarkan ketidakadilan dunia membuat Anda melakukan apa yang ingin
Anda lakukan. Anda ingin menjadi seorang perawat? Seorang perempuan di
militer? Orang pertama dalam keluarga Anda lulus dari perguruan tinggi?
Lakukanlah hal tersebut daripada Anda meyakinkan diri Anda bahwa hal
tersebut tidak mungkin dapat dilakukan di dunia sekarang ini.
Jika Anda selalu memiliki pikiran yang mengganggu seperti "Tapi apa yang
akan dipikirkan orang lain jika ..." dalam kepala Anda, maka Anda akan selalu
terkekang dalam diri Anda dari hal-hal yang harus Anda kerjakan.
9. Jangan hanya berpikir bahwa Anda adalah yang terbaik; buktikan kepada diri
sendiri!
Pendapat Anda merupakan hal yang paling penting untuk motivasi diri Anda
sendiri, tapi Anda akan tahu batasa Anda dalam mencapai tujuan Anda. Ini jauh
lebih mudah untuk mulai mengetahui tanggung jawab Anda, dengan iman yang
sangat kuat bahwa Anda dapat menangani masalah yang ada karena Anda telah
mengetahui tujuan Anda, daripada mencoba untuk mencapai tujuan secara
menggebu-gebu tanpa perencanaan yang baik. Mencapai tujuan secara menggebu-
gebu memang baik, tapi tidak dengan cara keras seperti itu.
Menonton dan membaca berita dan pastikan Anda mendapatkannya dari berbagai
sumber. Ikuti sesering yang Anda bisa dan selalu memiliki tujuan dengan cara
meganalisis sebelum Anda menentukan opini. Anda juga dapat berbicara dengan
orang dari berbagai latar belakang untuk mendapatkan informasi lebih lanjut
tentang topik yang relevan, namun jangan biarkan orang lain mendikte Anda.
Luangkanlah banyak waktu untuk membaca , apakah Anda membaca literatur atau
The New York Times. Dengan mendapatkan informasi yang baik akan membuat
pikiran Anda menjadi lebih mandiri.
Anda tidak ingin menjadi orang yang tidak memiliki pendirian dan mudah
percaya akan sesuatu hanya karena 50 teman terdekat Anda di Facebook telah
meyakinkan Anda
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa tanggung jawab dan mandiri
sangat diperlukan bagi tiap individu dalam menjalani hidup ini. dalam konteks pergaulan
manusia, tanggung jawab adalah suatu keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah
orang yang berani menanggung resiko atas segala hal yang menjadi tanggung jawabnya. Ia
jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan
mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan selalu berusaha
memenuhi kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab
adalah orang mau berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat
menunaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya
sendiri ataupun oleh orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan
menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya
tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang berlaku.
Kemandirian merupakan kondisi pribadi yang telah mampu memperkembangkan
pancadaya kemanusiaan bagi tegaknya hakikat manusia pada dirinya sendiri dalam bingkai
dimensi kemanusiaan. Pancadaya, yaitu daya takwa, cipta, rasa, karsa dan karya telah
berkembang dan terwujudkan sedemikian rupa sehingga ia menjadi individu yang
menjunjung hakikat kemanusiaan (yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, memanfaatkan kemampuan diri secara optimal, bermoral tinggi, melaksanakan tugas dan
fungsi dalam status dan kedudukannya, serta menepati kewajiban dan hak dasar diri sendiri
dan orang lain), yang kesemuanya itu terlaksana dalam bingkai dimensi kemanusiaan (yaitu
yang mendukung dan mengutamakan teraktualisasikannya kebenaran dan keluhuran, potensi
diri dan adanya perbedaan dengan orang lain, komunikasi dan kebersamaan nilai dan moral,
yang kesemuanya itu dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa).
DAFTAR PUSTAKA
[1] Drs. Djoko Widagdho, dkk, Ilmu Budaya Dasar, (Jakarta:Bumi Aksara, 1991), hlm. 144.
[2] Drs. H. Ahmad Mustofa, IBD, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), hlm. 133
[3] Drs. Djoko Widagdho, dkk, Ilmu Budaya Dasar, (Jakarta:Bumi Aksara, 1991), hlm. 147.
[4] Ibid, hlm. 147.
[5] Ibid, hlm. 148
[6] Drs. Djoko Widagdho, dkk, Ilmu Budaya Dasar, (Jakarta:Bumi Aksara, 1991), hlm. 145
[7] Ibid, hlm. 157
Artikel Terkait: