Anda di halaman 1dari 12

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Sebagai Tugas Dalam Mata kuliah


Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Disusun Oleh : Kelompok 7


1. Teli Rahayu (2017 121 049)
2. Karina Dwi Lestari (2017 121 050)
3. Yani vembriansari (2017 121 051)
4. Fitria (2017 121 052)
5. Meisin (2017 121 085)
Dosen pembimbing : Dr. Happy Fitria, S.Pd.,M.Pd

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2018
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanggung Jawab


2.2 Macam-Macam Tanggung Jawab
2.3 Pengabdian dan Pengorbanan

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya manusia dan tanggung jawab itu berada dalam satu naungan atau
berdampingan. Tanggung Jawab adalah suatu kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya baik disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung Jawab juga berati berbuat
sebagai wujudan atas perbuatannya. Setiap manusia memiliki tanggung jawab masing-masing.
Diantaranya tanggung jawab seorang pelajar atau mahasiswa akan belajar, tanggung jawab
seorang dosen kepada mahasiswa atau mahasiswinya, tanggung jawab seorang presiden kepada
negara dan rakyatnya, tanggung jawab seorang ayah kepada istri dan anak-anaknya, dan
tanggung jawab manusia kepada Tuhan yang telah Menciptakan kita.

Selain tanggung jawab, dalam diri manusia juga terdapat pengabdian. Pengabdian
dapat diartikan sebagai pilihan hidup seseorang apakah ingin mengabdi kepada
orangtua, kepada agama dan Tuhan ataupun kepada bangsa dan negara dimana
pengabdian akan mengandung unsur pengorbanan dan kewajiban untuk
melakukannya yang biasanya akan dihargai dan tergantung dari apa yang
diabdikannya. Sebagai contoh, bila orang tua mengabdi untuk mengasuh anak-
anaknya berkemungkinan besar nanti anak-anaknya akan berbakti juga kepada
kedua orangtuanya, biarawan/wati yang mengabdi kepada agama dan Tuhannya
nantinya akan dibalas amalannya di surga, ataupun pengabdian seorang pegawai
negeri pada bangsa dan negaranya biasanya akan diberi semacam penghargaan/tanda
jasa dari negara yang bersangkutan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanggung Jawab


Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa
indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya
atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai wujudan
kesadaran akan kewajibannya. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung
jawab.Disebut demikian karena manusia, selain merupakan makhluk individual dan makhluk
sosial, juga merupakan makhluk ‘I’uhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk
bertanggung jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial,
individual ataupun teologis.

Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial.Ia tidak dapat hidup sendirian
dengan perangkat nilai-nilai sclera sendiri. Nilai-nilai yang diperankan seseorang dalam ja-
minan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak mengganggu konsensus nilai yang
telah disetujui bersama. Masalah tanggung jawab dalam konteks individual berkaitan dengan
konteks teologis.Manusia sebagai makhluk individual artinya manusia harus bertanggung
jawab terhadap dirinya (seimbangan jasmani dan rohani) dan harus bertanggung jawab
terhadap Tuhannya (sebagai penciptanya). Tanggung jawab manusia terhadap dirinya akan
lebih kuat intensitasnya apabila ia mentiliki kesadaran yang mendalam. Tanggung jawab
manusia terhadap dirinya juga muncul sebagai akibat keyakinannya terhadap suatu nilai.

Demikian pula tanggung jawab manusia terhadap Tuhannya, manusia sadar akan keyakinan
dan ajaran-Nya. Oleh karena itu manusia harus menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya agar manusia dijauhkan dari perbuatan keji dan munkar.
Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah keberanian.Orang yang
bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala yang menjadi
tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, tidak pengecut dan
mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan berusaha melalui seluruh
potensi dirinya. Selain itu juga orang yang bertanggung jawab adalah orang yang mau
berkorban demi kepentingan orang lain.

Tanggung jawab juga berkaitan dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan
terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak dan dapat juga tidak
mengacu kepada hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap
kewajibannya. Kewajiban dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

1. Kewajiban Terbatas

Kewajiban ini tanggung jawab diberlakukan kepada setiap orang. Contohnya undang-
undang larangan membunuh, mencuri yang disampingnya dapat diadakan hukuman-
hukuman.

2. Kewajiban tidak Terbatas


Kewajiban ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada semua orang. Tanggung jawab
terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti keadilan
dan kebajikan.

Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, karena orang tersebut dapat
menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya atau orang lain.
Sebaliknya, jika orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapi kesulitan karena ia
tidak mengikuti aturan, norma, atau nilai-nilai yang berlaku. Problema utama yang dirasakan
pada zaman sekarang sehubungan dengan masalah tanggung jawab adalah berkaratnya atau
rusaknya perasaan moral dan rasa hormat diri terhadap pertanggungjawaban.

Orang yang bertanggung jawab itu akan mencoba untuk berbuat adil. Tetapi adakalanya orang
yang bertanggung jawab tidak dianggap adil karena runtuhnya nilai-nilai yang dipegangnya
dan runtuhnya keimanan terhadap Tuhan. Orang yang demikian tentu akan mempertanggung
jawabkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Karena hanya Tuhan lah yang bisa memberikan
hukuman atau cobaan kepada manusia agar manusia mau mempertanggung jawabkan atas
segala perbuatannya.

2.2 Macam-Macam Tanggung Jawab

1. Tanggung Jawab manusia terhadap diri sendiri


Menurut sifatnya manusia adalah makhluk bermoral. Akan tetapi manusia juga seorang pribadi,
dan sebagai makhluk pribadi manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, angan-
angan untuk berbuat ataupun bertindak, sudah barang tentu apabila perbuatan dan tindakan
tersebut dihadapan orang banyak, bisa jadi mengundang kekeliruan dan juga kesalahan. Untuk
itulah agar maanusia itu dalam mengisi kehidupannya memperoleh makna, maka atas diri
manusia perlu diberi Tanggung Jawab.

2. Tanggung Jawab kepada keluarga


Masyarakat kecil ialah keluarga. Keluarga adalah suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga
orang-orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung
jawab kepada keluarganya. Tanggung Jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi
Tanggung Jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.

3. Tanggung Jawab kepada masyarakat


Satu kenyataan pula, bahwa manusia adalah makhluk sosial. Manusia merupakan anggota
masyarakat. Karena itu, dalam berpikir, bertingkah laku, berbicara, dan sebagainya manusia
terikat oleh masyarakat. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

Secara kodrati dari sejak lahir sampai manusia mati, memerlukan bantuan orang lain. Terlebih
lagi pada zaman yang sudah semakin maju ini. Secara langsung maupun tidak langsung
manusia membutuhkan hasil karya dan jasa orang lain untuk memenuhi segala kebutuhan
hidup. Dalam kondisi inilah manusia membutuhkan dan kerjasama dengan orang lain.

Kekuatan pada manusia pada hakikatnya tidak terletak pada kemampuan fisik ataupun
kemampuan jiwanya saja, namun juaga terletak pada kemampuan manusia bekerjasama
dengan manusia lain. Karena dengan manusia lain, mereka dapat menciptakan kebudayaan
yang dapat membedakan manusia dengan makhluk hidup lain. Yang menyadarkan manusia
ada tingkat mutu, martabat dan harkat, sebagai manusia yang hidup pada zaman sekarang dan
akan datang.

Dalam semua ini nampak bahwa dalam mempertahankan hidup dan mengejar kehidupan yang
lebih baik, manusia mustahil dapat mutlak berdiri sendiri tanpa bantuan atau kerjasama dengan
orang lain. Kenyataan ini menimbulkan kesadaran bahwa segala yang dicapai dan kebahagiaan
yang dirasakan oleh manusia pada dasarnya berkat bantuan atau kerjasama dengan orang lain
didalam masyarakat. Kesadaran demikian melahirkan kesadaran bahwa setiap manusia
terpanggil hatinya untuk melakukan apa yang terbaik bagi orang lain dan masyarakat. Boleh
jadi inilah Tanggung Jawab manusia yang utama dalam hidup kaitannya dengan masyarakat.

4. Tanggung Jawab kepada Bangsa/Negara


Satu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individual adalah warga nagara suatu negara.
Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat olah norma-norma atau
ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semau sendiri. Bila
perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.

5. Tanggung Jawab kepada Tuhan


Manusia ada tidak dengan sendirimya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai
ciptaan Tuhan manusia dapat mengembangkan diri sendiri dengan sarana-sarana pada dirinya
yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota tubuhnya, dan alam sekitarnya.

Dalam mengembangkan dirinya manusia bertingkah laku dan berbuat. Sudah tentu dalam
perbuatannya manusia membuat banyak kesalahan baik yangdisengaja maupun tidak. Sebagai
hamba Tuhan, manusia harus bertanggung jawab atas segala perbuatan yang saalah itu atau
dengan istilah agama atas segala dosanya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia bersembahyang sesuai dengan perintah Tuhan. Apabila
tidak bersembahyang, maka manusia itu harus mempertanggung jawabkan kelalaiannya itu
diakhirat kelak.
Manusia hidup dalam perjuangan, begitu firman Tuhan. Tetapi bila manusia tidak bekerja keras
untuk kelangsungan hidupnya, maka segala akibatnya harus dipikul sendiri, penderitaan akibat
kelalaian adalah tanggung jawabnya. Meskipun manusia menutupi perbuatannya yang salah
dengan segala jalan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya, misalnya dengan hartanya,
kekuasaannya, atau kekuatannya (ancaman), namun manusia tak dapat lepas dari tanggung
jawabnya kepada Tuhan.

2.3 Pengabdian dan Pengorbanan


Wujud dari tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan
pengorbanan adalah suatu perbuatan yang baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.

 Pengabdian

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebaga
perwujudan, kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan
dan semua dilakukan dengan ikhlas.

Timbulnya pengabdian itu pada hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Apabila kita bekerja
keras dari pagi sampai sore dibeberapa tempat untuk memenuhu kebutuhan rumah tangga kita,
itu berarti mengabdi kepada keluarga, karena kasih sayang kita pada keluarga. Lain halnya jika
keluarga kita membantu teman, karena ada kessulitan, mungkin sampai berhari-hari ikut
menyelesaikannya sampai tuntas, itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.

Macam-macam pengabdian :

A. Pengabdian kepada keluarga


Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini didasarkan cinta dan kasih
sayang. Kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada
kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang tidak disertai pengabdian. Berarti kasih
sayang itu palsu atau semu. Pengabdian kepada keluarga ini dapat berupa pengabdian kepada
istri dan anak-anak, istri kepada suami dan anak-anaknya, anak-anak kepada orang tuanya.

B. Pengabdian kepada masyarakat


Manusia dalah anggota masyarakat, ia tidak dapat hidup tanpa orang lain, karena tiap-tiap
orang lain saling membutuhkan. Bila seseorang yang hidup di masyarakat tidak mau
memesyarakatkan diri dan selalu mengasingkan diri, maka apabila mempunyai kesulitan yang
luar biasa, ia akan ditertawakan oleh masyarakat, cepat atau lambat ia akan menyadai dan
menyerah kepada masyarakat lingkungannya.

Oleh karena itu, demi masyarakat, anggota mayarakat harus mau mengabdikan diri kepada
masyarakat. Ia harus mempunyai rasa tanggung jawab kepada masyarakat. Oleh karena nama
baik tempat ia tinggal, membawa nama baiknya pula. Bila remaja masyarakat kampungnya
terkenal dengan “remaja berandal” suka berkelahi, mengganggu orang, atau merampas hak
orang lain, maka bagaimanapun juga ia akan merasa malu.

C. Pengabdian kepada Negara


Manusia pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau warga negara suatu negara.
Karena itu seseorang wajib mencintai bangsa dan negaranya. Mencintai ini biasanya
diwujudkan dalam bentuk pengabdian. Tidak ada arti cinta tanpa pengabdian.

D. Pengabdian kepada Tuhan


Manusia tidak ada sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan
Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya
kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kapada Tuhan Yanag Maha
Esa. Selain itu juga manusia harus menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya.

 Pengorbanan

Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga
pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan
yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.

Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila
kita membaca tau mendengarkan ceramah di masjid. Dari kisah para tokoh atau nabi, manusia
memperoleh tauladan yang baik, sebagaimana mestinya wajib berkorban bagi orang yang
mampu atau orang memiliki harta yang lebih.
Wajib korban ini telah dikisah pada jaman Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT
untuk mengorbankan putra tunggalnya yang bernama Ismail. Walaupun Nabi Ibrahim sangat
sayang pada putranya tersebut, akan tetapi perintah Allah SWT untuk mengorbankan putranya
tetap dipatuhi dan dilaksanakan. Allah SWT menguji kesetiaan dan besarnya pengorbanan
Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim sampai hati melihat pisaunya menancap dan dipotongkan keleher
putranya yaitu Ismail, tetapi ia sudah bertekad setia menjalankan perintah Allah SWT.
Kemudian terbukti, bahwa putranya yang mau dikorbankan kepada Allah SWT sudah berganti
biri-biri.

Pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim kepada Allah SWT lebih tinggi kadarnya
daripada pengorbanan Nabi Ibrahim sekarang yang ditiru oleh umat islam yang menjalankan
ibadah haji di Tanah Suci maupun umat islam di wilayah lain dengan mengorbankan ternak
seperti kambing dan sapi untuk keperluan fakir miskin pada hari raya Idul Qurban atau pada
hari raya Idul Adha.

Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian
tentu ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat
berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan
diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja
diperlukan dan dilakukan.

Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak
menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan
waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, akan tetapi pengorbanan belum tentu
menuntut pengabdian.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada dasarnya Tanggung Jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah suatu keberanian.
Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala hal
yang telah dilakukan atau diperbuat menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya
dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa
tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya
melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang mau berkorban
untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.

Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat


menunaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya
sendiri ataupun oleh orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan
menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya
tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang berlaku. Selain itu wujud dari tanggung
jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah suatu
perbuatan yang baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.

3.2 Saran
Jadilah manusia yang betanggung jawab bagi diri sendiri maupun orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta.

Hartono, Drs., dkk., ILMU BUDAYA DASAR: Untuk Pegangan Mahasiswa, PT. Bina Ilmu,
Surabaya, 1991.

Suyadi M.P. Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Depdikbud U.T. 1984-1985.

Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai