BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatan yang di sengaja maupun tidak disengaja. Tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.[1]
Menurut kamus besar bahasa Indonesia Tanggung jawab adalah
keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung
jawab merupakan berkewajiban menanggung, memikul, dan
menanggung segala sesuatunya sebagai kesadaran atas kewajibannya.
Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang.
Tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi
wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang
dengan wewenang.
Sedangkan menurut WJS. Poerwodarminto, tanggung jawab
adalah sesuatu yang menjadi kewajiban (keharusan) untuk
dilaksanakan, dibalas dan sebagainya.
Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah
keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani
menanggung resiko atas apa yang menjadi tanggung jawabnya.[2]
Dengan demikian kalau terjadi sesuatu maka seseorang yang
dibebani tanggung jawab wajib menanggung segala sesuatunya. Oleh
karena itu manusia yang bertanggung jawab adalah manisia yang
dapat menyatakan diri sendiri bahwa tindakannya itu baik dalam arti
menurut norma umum, sebab baik menurut seseorang belum tentu
baik menurut pendapat orang lain.
Dengan kata lain, tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajibannya.
B. Macam-macam Tanggung Jawab
Menurut ruang lingkup dan sasarannya, tanggung jawab dapat
dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Pada dasarnya manusia adalah mahluk individu yang harus
memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Tanggung jawab terhadap diri
sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi
kewajibannya terhadap diri sendiri dalam mengambangkan
kepribadian sebagai manusia prbadi. Dengan demikian, bisa
memecahkan masalah-masalah kemanusiaan menganai dirinya
sendiri, menunrut sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral
namun manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang
pribadi manusisa mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan
angan sendiri. sebagai perwujudan dari pendapat perasaan dan angan
masnusia berbuat dan bertindak.
Contoh :
Manusia mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung
jawab terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya.
2. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan Masyarakat kecil, keluarga terdiri dari suami-
istri, ayah ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi
anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab
kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik
keluarga tapi ketangung jawab juga merupakan kesejahteraan,
keselamatan pendidikan dan kehidupan.[3]
Contoh :
Seorang ayah rela bekerja membanting tulang demi memenuhi
tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya.
3. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusai tidak bisa hidup tanpa bantuan dari
manusia lain, sesuai dengan kedudukannya, manusia sebagai mahluk
sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus
berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan
demikian manusia disini merupakan sebagai anggota masyarakat yang
tentunya mempunyai tanggung jawab yang sama seperti anggota
masyarakat lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam
masyarakat tersebut. Sangat wajar apabila segala tingkah laku dan
perbuatannya harus dipertaggung jawabkan kepada masyarakat.[4]
Contoh :
Seseorang yang menyediakan rumahnya sebagai tempat
kemaksiatan pada lingkungan masyarakat yang baik-baik, apapun
alasannya tindakan ini termasuk tidak bertanggung jawab terhadap
masyarakat, karena secara moral psikologis akan merusak masa depan
generasi penerusnya di lingkungan masyarakat tersebut.
4. Tanggung Jawab Terhadap Bangsa/Negeri
Satu kenyataan lagi, bahwa setiap manusia adalah warga
Negara, suatu Negara dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan
bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-
ukuran yang dibuat oleh Negara. Manusia tidak dapat berbuat
semuanya sendiri bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus
bertanggung jawab kepada Negara.
Contoh :
Dalam novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, guru Isa
yang terkenal guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik
sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula
dipertanggung jawabkan kepada pemerintah. Kalau perbuatan itu di
ketahui ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan
pengadilan.[5]
5. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa
tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia
mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga
dikatakan tindakan manusia tidak lepas dari hukuman-hukuman
Tuhan. Yang diruangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai
macam agama. Pelanggaran dari hukuman hukuman tersebut akan
segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika peringatan yang keraspun
manusia masih juga tidak menghiraukan, maka Tuhan akan
memberikan adzab. Sebab dengan mengabaikan perintah perintah
Tuhan. Berarti menginggalkan tanggung jawab yang seharusnya
dilakukan terhadap Tuhan sebagai penciptanya. Bahkan untuk
memenuhi tanggung jawabnya manusia harus berkorban.
Contoh :
Seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama
hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai
dengan hukum-hukum yang ada pada agamanya, hal ini dilakukan
agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan diri kepada Tuhan demi rasa
tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhi tanggung jawabnya ini
ia berkorban tidak memenuhi kodrat manusia pada umumya yang
seharusnya meneruskan keturunannya, yang sebetulnya juga
merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan.
B. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran,
pendapat, atau tenaga sebagai perwujudan kesetiaan antara
lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan
dan semua dilakukan dengan iklas.
Timbulnya pengabdian itu hakikatnya ada rasa tanggung
jawab. Apabila kita bekerja dari pagi sampai sore untuk
mencukupi kebutuhan keluarga, itu berarti kita mengabdi
kepada keluarga karena tanggung jawab dan kasih sayang kita
kepada keluarga.
[1] Drs. Djoko Widagdho, dkk, Ilmu Budaya Dasar, (Jakarta:Bumi Aksara, 1991), hlm. 144.
[2] Drs. H. Ahmad Mustofa, IBD, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), hlm. 133
[3] Drs. Djoko Widagdho, dkk, Ilmu Budaya Dasar, (Jakarta:Bumi Aksara, 1991), hlm. 147.
[4] Ibid, hlm. 147.
[5] Ibid, hlm. 148
[6] Drs. Djoko Widagdho, dkk, Ilmu Budaya Dasar, (Jakarta:Bumi Aksara, 1991), hlm. 145
[7] Ibid, hlm. 157
Artikel Terkait: