Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BENCANA LONGSOR


Diajukan Untuk Memenuhi Penelitian pada Mata Kuliah Skripsi

Dosen Pembimbing:
Dr. Sitti Syabariah S. Kp., MS. Biomed
Santy Sanusi S. Kep., Ners., M. Kep

DISUSUN OLEH:
Diana Anwar 032015009

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG
2018-2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Judul : Kesiapsiagaan Bencana Longsor
Sub. Judul :
1. Pengertian Bencana Longsor
2. Penyebab Bencana Longsor
3. Tindakan untuk mengurangi resiko bencana sebelum, saat,
dan sesudah bencana longsor.
Waktu : 1 x 25 menit
Tempat : Aula Sekolah Dasar Negeri Mekarwangi
Sasaran : Siswa/siswi kelas 4, 5, 6 SD Negeri Mekarwangi

I. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)


Setelah mengikuti penyuluhan selama ±25 menit, siswa/siswi dapat
mengetahui dan mengetahui tindakan untuk mengurangi resiko bencana
sebelum, saat, dan sesudah bencana longsor dengan baik dan benar.

II. Tujuan penyuluhan khusus (TPK)


Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit, siswa/siswi Sekolah
Dasar Negeri Mekarwangi dapat:
1. Menyebutkan pengertian tentang bencana longsor menggunakan bahasa
sendiri dengan baik dan benar.
2. Dapat menjelaskan penyebab bencana longsor dengan menggunakan
bahasa sendiri.
3. Dapat memahami tindakan apa saja untuk mengurangi resiko bencana
sebelum, saat dan sesudah bencana longsor.
III. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Bencana Longsor
2. Penyebab Bencana Longsor
3. Tindakan untuk mengurangi resiko bencana sebelum, saat, dan sesudah
bencana longsor.
IV. Kegiatan Penyuluhan (25 menit)
Pembuka (5 menit)
Penyuluh : Peserta :
1. Memberi Salam 1. Menjawab Salam
2. Mengabsen 2. Memperhatikan
3. Apersepsi 4. Menyimak

Inti (15 menit)


Penyuluh : Peserta :
1. Menjelaskan materi tentang 1. Memperhatikan
kesiapsiagaan bencana longsor
2. Bertanya 2. Menjawab
3. Ice breaking dan games 3. Mengikuti games

Penutup (5 menit)
Penyuluh Peserta
1. Merangkum materi 1. Memperhatikan
2. Mengevaluasi 2. Menjawab
3. Salam penutup 3. Menjawab

V. Media dan Alat


A. Media : Power Point, video.
B. Alat : Infocus, Sound System, Kuesioner.

VI. Metode
A. Ceramah.
B. Tanya jawab.

VII. Sumber
Supartini, Eny dkk. 2017. Buku Pedoman Latihan Kesiapsiagaan Bencana
Membangun Kesadaran Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan dalam
menghadapi Bencana. Jakarta. BNPB

VIII. Evaluasi
Terlampir Kuesioner

Bandung, 08 April 2019

Diana Anwar
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Pengertian Bencana Longsor

Longsor pada umumnya masyarakat menyebut gerakan tanah, dimana proses

pergerakan tanah atau batuan pada lereng melalui bidang yang menurun. Longsor

dipengaruhi oleh kondisi kemiringan lereng, kondisi tanah atau batuan penyusun

lereng, dan kondisi hidrologi lereng. Namun, longsor tidak akan terjadi tanpa

adanya proses penyebab [ CITATION Sup17 \l 1057 ].

B. Tindakan yang dapat mengurangi resiko sebelum bencana longsor

1. Mengurangi tingkat keterjalan lereng permukaan maupun air tanah.

(Perhatikan fungsi drainase adalah untuk menjauhkan air dari lereng,

menghindari air meresap ke dalam lereng atau menguras air ke dalam lereng

ke luar lereng. Jadi drainase harus dijaga agar jangan sampai tersumbat atau

meresapkan air ke dalam tanah).

2. Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling.

3. Persiapkan sirine untuk memberitahu lingkungan bila terdapat kemungkinan

terjadinya longsor.

4. Hindari daerah rawan bencana untuk membangun pemukiman dan fasilitas

utama lainnya.

5. Mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat, serta melakukan pemadatan

tanah di sekitar perumahan.

6. Relokasi apabila telah disarankan atau diperlukan.


7. Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak

tanam yang tepat (khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih dari

40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat serta

diseling-selingi dengan tanaman yang lebih pendek dan ringan, di bagian

dasar ditanam rumput)

8. Dalam beberapa kasus relokasi sangat disarankan. Menanami kawasan yang

gersang dengan tanaman yang memiliki akar kuat, banyak dan dalam seperti

nangka, durian, pete, kaliandra dan sebagainya.

9. Pengenalan daerah rawan longsor.

10. Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat ke

dalam tanah.

11. Ketika musim hujan tiba, upayakan terjaga secara bergantian dengan anggota

keluarga atau tetangga. Kebanyakan longsor terjadi pada malam hari saat

orang-orang terlelap.

12. Membuat selokan yang kuat untuk mengalirkan air hujan.

13. Jangan menggunduli hutan dan menebang pohon sembarangan.

14. Persiapkan tempat evakuasi (shelter) yang aman dan mudah dijangkau

[ CITATION Sup17 \l 1057 ].

C. Tindakan yang dapat mengurangi resiko saat bencana longsor

1. Segera evakuasi untuk menjauhi suara gemuruh atau arah datangnya

longsoran
2. Apabila mendengar suara sirine peringatan longsor, segera evakuasi ke arah

zona evakuasi yang telah ditentukan. (Beberapa wilayah di Indonesia telah

terpasang Sistem Peringatan Dini Longsor). [ CITATION Sup17 \l 1057 ].

D. Tindakan yang dapat mengurangi resiko sesudah bencana longsor

1. Hindari wilayah longsor karena kondisi tanah yang labil.

2. Jangan gegabah memutuskan kembali ke rumah. Cari tahu informasi akurat

mengenai kemungkinan longsor susulan.

3. Apabila hujan turun setelah longsor terjadi, antisipasi longsor susulan.

4. Jika seseorang di sekitar tertimpa runtuhan bangunan, panggil orang lain

untuk membantu menyelamatkan. Jangan menyelamatkan seorang diri

karena berbahaya.

5. Pelajari cara memberikan pertolongan pertama, sebab ambulans bisa

datang terlambat lantaran akses jalan terputus.

6. Gunakan sepatu dan peralatan khusus jika ikut membantu evakuasi.

7. Pastikan kondisi tanah yang jadi pijakan cukup kuat.

8. Pertimbangkan untuk memperbaiki pondasi rumah, atau relokasi jika

diperlukan [ CITATION Sup17 \l 1057 ].

Anda mungkin juga menyukai