Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BANJIR

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 11

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

2018

SATUAN ACARA PENYULUHAN


BANJIR

OLEH :

1. Herda Mentary Sitorus (151.0019)


2. Ratnasari Hardiyanti (151.0044)
3. Ririn Prastia Agustin (151.0045)
4. Selvia Kumala Dewi (151.0049)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

BANJIR

Judul : Banjir
Pokok Bahasan : Bencana banjir dan kesiapsiagaan bila terjadi banjir
Sub Pokok Bahasan 1. Pengertian banjir
2. Faktor penyebab umum banjir
3. Kesiapsiagaan yang harus dilakukan bila terjadi banjir
4. Upaya penanggulangan bencana banjir
Sasaran : Masyarakat Siwalankerto
Hari / Tanggal : 06 April 2018
Waktu : 30 menit

Tempat : Puskesmas Siwalankerto


Penyaji : Mahasiswa S1 Tingkat 3 STIKES Hang Tuah Surabaya

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat Siwalankerto
dapat mengerti dan memahami tentang bencana banjir dan kesiapsiagaan bila terjadi
banjir.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, masyarakat Siwalankerto diharapkan
mampu :
- Menyebutkan pengertian banjir.
- Menyebutkan faktor penyebab umum banjir.
- Menyebutkan kesiapsiagaan bila terjadi banjir.
- Menyebutkan upaya penanggulangan bencana banjir.

C. Ciri Sasaran
Masyarakat Siwalankerto berjumlah 30 orang dengan pembagian 2 kelompok. Kelompok
laki-laki berjumlah 15 orang dan kelompok perempuan berjumlah 15 orang.

D. Materi
1. Menyebutkan pengertian banjir.
2. Menyebutkan faktor penyebab umum banjir.
3. Menyebutkan kesiapsiagaan bila terjadi banjir.
4. Menyebutkan upaya penanggulangan bencana banjir.

E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab

F. Media
1. Leaflet

G. Kegiatan penyuluhan

No Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan


1. Pembukaan 5 menit - Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
- Memperkenalkan diri.
- Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
- Menyebutkan materi yang akan diberikan.
2. Pelaksanaan 15 menit - Menyebutkan pengertian banjir.
- Menyebutkan faktor penyebab umum banjir.
- Menyebutkan kesiapsiagaan bila terjadi banjir.
- Menyebutkan upaya penanggulangan bencana banjir.
3. Diskusi 5 menit - Memberi kesempatan pada peserta untuk mengajukan
pertanyaan.
- Penyaji memberikan games untuk peserta

4. Penutup 5 menit - Menyimpulkan hasil penyuluhan.


- Memberikan saran-saran.
- Memberikan salam dan meminta maaf bila ada
kesalahan.
- Mengucapkan terima kasih atas perhatian dan
mengucapkan salam.

H. Pengorganisasian Kegiatan
1. Moderator : Ratnasari Hardiyanti
2. Penyaji 1 : Selvia Kumala Dewi
Penyaji 2 : Herda Mentary Sitorus
3. Observer : Ririn Prastia

I. Setting Tempat
KETERANGAN :
P1 : Penyaji Pertama
P2 : Penyaji Kedua
P1 P2
M : Moderator
PP : Peserta Penyuluhan
M
O : Observer
PP

O
J. Evaluasi
 Evaluasi Struktur
1. Persiapan alat dan media selesai 10 menit sebelum acara penyuluhan dimulai
2. Alat-alat untuk acara penyuluhan lengkap
3. 95% Masyarakat Dusun Jarak menghadiri Penyuluhan
4. Acara penyuluhan dimulai tepat waktu
 Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
2. Peserta Penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. 70% peserta aktif dalam penyuluhan dengan cara bertanya
 Evaluasi Hasil
Penyaji bertanya kepada peserta melalui tanya jawab atau permainan
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan.

B. Penyebab Banjir
1. Penebangan hutan liar
2. Membuang sampah sembarangan
3. Pemukiman di bantaran sungai dan aliran air
4. Dataran rendah
5. Curah hujan yang tinggi
6. Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal
7. Bendungan yang jebol
8. Salah Sistem kelola tata ruang
9. Tsunami
10. Tanah yang sudah tidak dapat menyerap air

C. Klasifikasi
Terdapat berbagai macam banjir yang disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
1. Banjir air
Banjir yang satu ini adalah banjir yang sudah umum. Penyebab banjir ini adalah
meluapnya air sungai, danau, atau selokan sehingga air akan meluber lalu menggenangi
daratan. Umumnya banjir seperti ini disebabkan oleh hujan yang turun terus-menerus
sehingga sungai atau danau tidak mampu lagi menampung air.

2. Banjir “Cileunang”
Jenis banjir yang satu ini hampir sama dengan banjir air. Namun banjir cileunang ini
disebakan oleh hujan yang sangat deras dengan debit air yang sangat banyak. Banjir
akhirnya terjadi karena air-air hujan yang melimpah ini tidak bisa segera mengalir
melalui saluran atau selokan di sekitar rumah warga. Jika banjir air dapat terjadi dalam
waktu yang cukup lama, maka banjir cileunang adalah banjir dadakan (langsung terjadi
saat hujan tiba).
3. Banjir bandang
Tidak hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu ini juga mengangkut
material air berupa lumpur. Banjir seperti ini jelas lebih berbahaya daripada banjir air
karena seseorang tidak akan mampu berenang ditengah-tengah banjir seperti ini untuk
menyelamatkan diri. Banjir bandang mampu menghanyutkan apapun, karena itu daya
rusaknya sangat tinggi. Banjir ini biasa terjadi di area dekat pegunungan, dimana tanah
pegunungan seolah longsor karena air hujan lalu ikut terbawa air ke daratan yang lebih
rendah. Biasanya banjir bandang ini akan menghanyutkan sejumlah pohon-pohon hutan
atau batu-batu berukuran besar.

4. Banjir rob (laut pasang)


Banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh pasangnya air laut. Banjir seperti ini
kerap melanda kota Muara Baru di Jakarta. Air laut yang pasang ini umumnya akan
menahan air sungan yang sudah menumpuk, akhirnya mampu menjebol tanggul dan
menggenangi daratan.

5. Banjir lahar dingin


Banjir jenis ini biasanya hanya terjadi ketika erupsi gunung berapi. Erupsi ini kemudian
mengeluarkan lahar dingin dari puncak gunung dan mengalir ke daratan yang ada di
bawahnya. Lahar dingin ini mengakibatkan pendangkalan sungai, sehingga air sungai
akan mudah meluap dan dapat meluber ke pemukiman warga.

6. Banjir lumpur
Banjir lumpur ini identik dengan peristiwa banjir Lapindo di daerah Sidoarjo. Banjir
ini mirip banjir bandang, tetapi lebih disebabkan oleh keluarnya lumpur dari dalam
bumi dan menggenangi daratan. Lumpur yang keluar dari dalam bumi bukan
merupakan lumpur biasa, tetapi juga mengandung bahan dan gas kimia tertentu yang
berbahaya.

D. Dampak yang ditimbulkan oleh banjir


Primer
a) Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan,
mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dankanal.
Sekunder
a) Persediaan air – Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
b) Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
c) Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh
kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada
endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
d) Pepohonan - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.
e) Transportasi - Jalur transportasi rusak, sulit mengirimkan bantuan darurat
kepada orang-orang yang membutuhkan.

Dampak tersier/jangka panjang


a) Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena kerusakan pemukiman yang terjadi akibat
banjir; dalam sector pariwisata, menurunnya minat wiasatawan; biaya
pembangunan kembali; kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga,
dll.

Dari berbagai dampak negatif yang ditimbulkan, ternyata banjir (banjir air skala
kecil) juga dapat membawa banyak keuntungan, seperti mengisi kembali air
tanah, menyuburkan serta memberikan nutrisi kepada tanah. Air banjir
menyediakan air yang cukup di kawasan kering dan semi-kering yang curah
hujannya tidak menentu sepanjang tahun. Air banjir tawar memainkan peran
penting dalam menyeimbangkan ekosistem di koridor sungai dan merupakan
faktor utama dalam penyeimbangan keragaman makhluk hidup di dataran.
Banjir menambahkan banyak nutrisi untuk danau dan sungai yang semakin
memajukan industri perikanan pada tahun-tahun mendatang, selain itu juga
karena kecocokan dataran banjir untuk pengembangbiakan ikan (sedikit predasi
dan banyak nutrisi).

E. Penanggulangan Banjir
Mencegah dan menanggulangi banjir tak dapat dilakukan oleh pemerintah saja atau
orang perorang saja. Dibutuhkan komitmen dan kerjasama berbagai pihak untuk
menghindarkan Jakarta dan kota lain di Indonesia dari banjir besar.
Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan itu antara lain:
a. Membuang lubang-lubang serapan air
b. Memperbanyak ruang terbuka hijau
c. Mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat
sampah raksasa.

Meninggikan bangunan rumah memang dapat menyelamatkan harta benda kita


ketika banjir terjadi, namun kita tidak mencegah terjadinya banjir lagi. Manusia yang
mengakibatkan banjir, manusia pula yang harus bersama-sama menyelamatkan kota.
Partisipasi seluruh masyarakat harus dilakukan secara terorganisasi dan terkoordinasi
agar dapat terlaksana secara efektif. Sebuah organisasi masyarakat sebaiknya dibentuk
untuk mengambil tindakan-tindakan awal dan mengatur peran serta masyarakat dalam
penanggulangan banjir. Penanggulangan banjir dilakukan secara bertahap, dari
pencegahan sebelum banjir penanganan saat banjir , dan pemulihan setelah banjir.
Tahapan tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan penanggulangan banjir yang
berkesinambungan, Kegiatan penanggulangan banjir mengikuti suatu siklus (life
cycle), yang dimulai dari banjir, kemudian mengkajinya sebagai masukan untuk
pencegahan sebelum bencana banjir terjadi kembali. Pencegahan dilakukan secara
menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti pembangunan pengendali banjir di wilayah
sungai sampai wilayah dataran banjir dan kegiatan non-fisik seperti pengelolaan tata
guna lahan sampai sistem peringatan dini bencana banjir.

F. Kesiapsiagaan Saat Terjadi banjir


1. Perhatikan cuaca di sekitar tempat tinggal Anda dan selalu membaca informasi
ketinggian air dari pintu air dan papan informasi yang terpasang di sekitar Anda
atau dari berita cuaca dan banjir di TV atau radio
2. Cari informasi ketinggian air dari petugas pintu air atau aparat kelurahan di
mana Anda tinggal
3. Dengarkan alat sistem peringatan dini (sirine, pengeras suara, kentongan, bel,
dll) untuk melakukan tindakan tindakan sesuai dengan yang diminta petugas
atau aparat kelurahan, RW atau RT setempat.

1. Sebelum Banjir
a) Siagakan diri dan keluarga anda sebelum banjir tiba. Ketika tanda-tanda
banjir akan muncul, beritahu seluruh anggota keluarga Anda
b) Pindahkan barang berharga dan persediaan makanan ke tempat yang lebih
tinggi
c) Laporkan kepada regu penyelamat jika ada orang berkebutuhan khusus, ibu
hamil, orang lanjut usia, orang sakit atau anak-anak di lingkungan Anda
d) Simpan dokumen penting (KTP, buku bank, ijazah, surat tanah, dll) dalam
bungkus kedap air dan disimpan di tempat tinggi
e) Siapkan perlengkapan darurat dalam tempat yang mudah dijangkau dan
dibawa
f) Pastikan HP atau alamat komunikasi yang lain dengan baterai yang terisi
penuh dan siap digunakan setiap saat
g) Dapatkan informasi balai pengobatan di sekitar rumah Anda yang masih
buka dan siap melayani bila dibutuhkan
h) Tentukan tugas yang harus dilakukan anggota keluarga saat banjir.

2. Saat Banjir
a) Matikan semua aliran listrik dan air.
b) Jika Anda tidak bisa berenang, jangan mencoba berjalan melewati genangan
air. Air setinggi 90 cm dengan arus kencang dapat membuat Anda terjatuh.
c) Jangan memaksakan diri menggunakan mobil bila permukaan air cukup
tinggi dan arus deras
d) Cari pertolongan regu penyelamat, bila Anda berada dalam situasi di atas.

Saat evakuasi harus dilakukan


a) Ikuti perintah dari radio, speaker atau tanda sirine di lingkungan Anda
b) Jika Anda memiliki keahlian khusus yang dapat digunakan (berenang, SAR,
P3K), informasikan ke SATLINMAS atau kelurahan sedini mungkin
c) Dalam proses evakuasi, dahulukan anak-anak, orang berkebutuhan khusus,
ibu hamil dan orang lanjut usia
d) Ikuti jalur aman atau yang telah ditentukan menuju tempat evakuasi
e) Minum air yang sudah dimasak dan perbiasakan mencuci tangan sebelum
dan sesudah aktivitas untuk mencegah masuknya kuman penyakit
f) Setelah tiba di tempat evakuasi, tetap tenang dan menunggu instruksi lebih
lanjut dari petugas
g) Jangan kembali ke rumah Anda sebelum petugas menyatakan daerah tempat
tinggal Anda aman

3. Sesudah Banjir
a) Pastikan rumah Anda sudah tidak tergenang air lagi
b) Pastikan tidak ada binatang yang berbahaya dan dapat menularkan penyakit
seperti tikus
c) Bersihkan rumah dan isinya dengan obat pembersih
d) Periksa dan pastikan semua instalasi listrik dalam keadaan aman, tidak ada
yang basah atau terendam air
e) Buanglah barang yang rusak, karena dapat menimbulkan penyakit yang
membahayakan
f) Jika kondisi kesehatan menurun, periksakanlah diri Anda ke balai
pengobatan terdekat.

G. Mengenal dan mencegah Bahaya Penyakit


Kenali Bahaya Penyakit Tempat pembuangan limbah, tempat sampah terbuka, sistem
pengairan yang tercemar dan sistem kebersihan yang buruk dapat menyebabkan
penyakit-penyakit seperti:
1. Diare
Diare dapat disebabkan oleh kuman yang terbawa air pada saat banjir. Masa
pertumbuhan diare 1-7 hari. Orang yang menderita diare harus mendapatkan
perawatan khusus karena apabila dibiarkan terlalu lama bisa membahayakan,
khususnya pada orang tua dan anak-anak.
2. Demam Berdarah dan Malaria.
Banjir adalah kondisi yang ideal bagi perkembangbiakkan nyamuk. Nyamuk adalah
pembawa bibit penyakit seperti Demam Berdarah dan Malaria. Untuk mencegah
sebuah tempat menjadi sarang nyamuk, kosongkan air yang tergenang dan tutup
tempattempat air yang terbuka.
3. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit manusia dan hewan yang disebabkan kuman
Leptospira yang ditemukan dalam air seni dan sel-sel hewan yang terkena. Contoh
hewan yang dapat membawa kuman leptospira adalah tikus.
4. Infeksi Saluran Pernapasan Atas.
ISPA atau infeksi saluran pernapasan atas sering terjadi pada waktu banjir karena
kondisi tubuh yang cenderung menurun, udara dingin, dan kelembaban yang tinggi
sehingga tubuh mudah terinfeksi.

Pencegahan Bahaya Penyakit


Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran
penyakit di tempat pengungsian maupun di rumah:
1. Rebus air dan biarkan air mendidih sekurang-kurangnya selama 7 menit
2. Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih:
a) Sebelum masak atau makan
b) Setelah buang air kecil atau besar
c) Setelah melakukan pembersihan semua fasilitas terutama yang telah
tercemar air kotor
3. Bila ada, pakailah obat nyamuk atau cara apa saja untuk menghindari
kemungkinan digigit nyamuk
4. Bersihkanlah peralatan dan hunian dengan disinfektan.
5. Jemurlah barang-barang yang sulit dibersihkan, seperti kasur, kursi, dll.
6. Barang/sampah yang tidak dapat dibersihkan sebaiknya ditanam di lubang
khusus, minimal 20 meter dari tempat hunian dan tempat pengambilan air
bersih.
7. Buatlah pagar di sekeliling sumber air bersih untuk menghindari masuknya
sampah dan binatang
8. Jangan membuang air besar dan kecil dekat air bersih atau tempat hunian orang

Anda mungkin juga menyukai