Anda di halaman 1dari 7

METODE DALAM PEMBELAJARAN

IPA DI SD

TUTOR : HOTMA TIOLINA SIREGAR, S.Pd, M.Pd

KELOMPOK 2
1. M. Rizky Kurniawan hsb (856054509)
2. Pitria Usman (856058212)
3. Puspita Sari (856054627)
4. Atika Maysari (856055819)
5. Putri Stefany (856052189)

UPBJJ-UT MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
METODE BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V
Aspek : Bumi dan Alam Semesta
Subaspek : Peristiwa alam yang terjadi di Indonesia

1. Metode belajar yang digunakan


Untuk subaspek ini kita menggunakan metode diskusi. Pada metode diskusi, terjadi proses
interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling menukar pengalaman,informasi dan
memecahkan masalah. Semua siswa terlibat aktif dan tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.

2. Proses pembelajaran

Mengajar dengan metode diskusi berarti membagi siswa kedalam beberapa kelompok dan
memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan kemudian
dipresentasikan di depan kelas. Untuk pokok bahasan ini, guru membagi siswa ke dalam 3
kelompok dan masing-masingkelompok beranggotakan 5 siswa. Masing-masing kelompok diberi
tugas yang berbeda dengan kelompoh lain.Sebelum diskusi dimulai, perlu dijelaskan kepada siswa
bagaimana suatu diskusi yang baik berjalan, tugas dari masing-masing anggota dalam
kelompok,dan alokasi waktu yang tersedia. Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua
orang atau lebih (sebagai suatu kelompok). Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok berupa
salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya memberikan rasa pemahaman yang baik dan
benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi
berkembang, dibincangkan, dan pada akhirnya menghadilkan suatu pemahaman dari topik
tersebut.

Metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru


memberi suatu persoalan atau masalah kepada murid, dan para murid diberi kesempatan secara
bersama-sama untuk memecahkan masalah itu dengan teman-temannya. Dalam diskusi murid
dapat mengemukakan pendapat, menyangkal pendapat orang lain, mengajukan usul-usul, dan
mengajukan saran-saran dalam rangka pemecahan masalah yang ditinjau dari berbagai segi.

3. Evaluasi metode yang digunakan


Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengungkapkan
pendapatnya tentang permasalahan yang menjadi topic bahasan masing-masing kelompok Guru
dapat memberikan evaluasi dengan cara memberikan penjelasan dari buku sumber mengenai topik
yang dibahas oleh kelompok yang presentasi. Namun, penjelasan ini bukan merupakan acuan
jawaban yang benar. Guru tidak dapat menyalahkan pendapat peserta didik. Guru harus
menghargai pendapat setiap peserta didik.
(RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


Materi Pokok : Bumi dan Alam Semesta
Kelas / Semester : V / II
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi :
1. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan pengunaan
sumber daya alam
B. Kompetensi Dasar :
1.1 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk
hidup dan lingkungan

C. Indikator:
1. Mengidentifikasi peristiwa alam gempa bumi
2. Mengidentifikasi peristiwa alam gunung api
3. Mengidentifikasi peristiwa alam banjir
4. Mengidentifikasi penyebab peristiwa alam yang disebabkan oleh manusia atau alam
D. Tujuan Pembelajaran :
Dengan Model Student Teams Achievement Devision (STAD) dan media PowerPoint
a. Siswa dapat mengidentifikasi tentang gempa bumi dengan benar
b. Siswa dapat mengidentifikasi tentang gunung berapi dengan benar
c. Siswa dapat menyebutkan penyebab banjir dengan benar
d. Siswa dapat menyebutkan upaya pencegahan banjir dengan benar

E. Materi Ajar :
1. Peristiwa alam di Indonesia
2. Pencegahan terjadinya dampak peristiwa alam

F. Metode, Model dan Pendekatan Pembelajaran


Pendekatan : Kontekstual Learning
Model : Student Teams Achievement Devision (STAD)
Metode : Diskusi dan tanya jawab

G. Kegiatan Pembelajaran :

Langkah-langkah pembelajaran

A. Kegiatan Awal
a. Guru mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung proses pembelajaran
b. Memeriksa kehadiran siswa dan menanyakan kabar
c. Guru mengingatkan protokol kesehatan pada siswa
d. Menjelaskan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
1. Guru menunjukkan gambar peristiwa-peristiwa alam yang terjadi di Indonesia melalui
PowerPoint
2. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya dari gambar-gambar yang ditampilkan

Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru :
1. Membagi peserta didik kedalam 3 kelompok
2. Memberikan lembar diskusi kepada siswa dengan dikerjakan secara berkelompok
3. Guru menjelaskan tatacara diskusi kepada siswa
3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil diskusinya
4. Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan.

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru :
1. Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik
2. Bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman memberikan
penguatan dan penyimpulan
C. Kegiatan Akhir
a. Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran.
b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
c. Memberikan tugas individu sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

H. Alat/Bahan/Sumber belajar
1. Alat/media : Laptop, Proyektor, PowerPoint Peristiwa Alam
2. Bahan : Lembar pertanyaan kuis
3. Sumber belajar : Buku Belajar Sains 5 untuk SD kelas V,

I. Penilaian
Prosedur : Postes
Jenis : Tulisan
Bentuk : Pilihan Ganda dan Uraian singkat

Instrumen/soal :

Pilihan Ganda :
1. Ada berapa upaya untuk mencegah banjir, diantaranya...
a. Membuang sampah sembarangan
b. Membersihkan selokan dari sampah-sampah
c. Menebang pohon sembarangan
d. Membiarkan tanah yang gundul

2. Macam-macam peristiwa alam yang terjadi di Indonesia, kecuali...


a. Tanah longsor
b. Banjir
c. Penghijauan
d. Gunung meletus

3. Kelompok bencana alam yang dapat kita cegah yaitu . . . .


a. Banjir dan gunung meletus
b. Gempa bumi dan tanah longsor
c. Banjir dan tanah longsor
d. Puting beliung dan gunung meletus

4. Angin kencang yang bergerak memutar disebut angin . . . .


a. Puting beliung
b. Topan
c. Laut
d. Darat

5. Bencana alam yang pada dasarnya disebabkan oleh adanya penggundulan hutan yaitu . .
a. Gempa bumi dan tsunami
b. Gunung meletus dan banjir
c. Banjir dan tanah longsor
d. Angin puting beliung dan tsunami

Uraian Singkat :
1. Apa yang menyebabkan terjadinya banjir ?
2. Sebutkan tiga bencana alam yang sering terjadi di Indonesia ?
3. Apa tujuan dari pembuatan terasering di lereng bukit ?
4. Jelaskan akibat membuang sampah ke daerah aliran sungai !
5. Sebutkan tiga usaha yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah banjir dan tanah longsor
!

Kunci Jawaban :
Pilihan Ganda
1. B. Membersihkan selokan dari sampah-sampah
2. C. Penghijauan
3. C. Banjir dan tanah longsor
4. A. Puting beliung
5. C. Banjir dan tanah longsor

Uraian Singkat
1. Membuang sampah sembarangan dan penggundulan hutan/penebangan pohon secara liar.
2. a. Banjir
b. Tanah longsor
c. Gunung meletus
3. Pembuatan terasering di lereng bukit bertujuan untuk mencegah tanah longsor.
4. Aliran sungai akan tersumbat dan mengakibatkan banjir,
kemudian banjir tersebut mengakibatkan kerusakan bangunan termasuk jembatan,
berkurangnya persediaan air bersih, munculnya wabah penyakit hasil pertanian dan
persediaan makanan berkurang.
5. Usaha untuk mencegah banjir antara lain melakukan reboisasi atau penghijauan,
khususnya di lereng bukit, membuat sengkedan (teras) di lahan miring agar tanah
tidak longsor diterjang hujan, jangan membuang sampah di sungai, selokan, atau
saluran air lainnya karena dapat menghambat aliran air dan menyebabkan
pendangkalan sungai.

No. Indikator Uraian Soal Tingkat Kunci Jawaban Skor


Kognitif
(C1-C6)

1. Menjelaskan peristiwa Apa yang C2 Membuang sampah sembarangan 10


alam yang ada di Indonesia menyebabkan dan penggundulan
terjadinya banjir ? hutan/penebangan pohon secara liar.

2. Mengidentifikasikan peristiwa Sebutkan tiga bencana C1 a. Banjir 10


alam yang terjadi di Indonesia alam yang sering b. Tanah longsor
terjadi di Indonesia ? c. Gunung meletus

3. Menyebutkan cara Apa tujuan dari C1 Pembuatan terasering di lereng 10


pencegahan terjadinya peristiwa pembuatan terasering bukit bertujuan untuk mencegah
alam di lereng bukit ? tanah longsor.

4. Membiasakan menjaga alam Sebutkan tiga usaha C3 Usaha untuk mencegah banjir antara 10
atau lingkungan sekitar agar yang dapat dilakukan lain melakukan reboisasi atau
tidak terjadinya dampak peri manusia untuk penghijauan, khususnya di lereng
mencegah banjir dan bukit, membuat sengkedan (teras) di
tanah longsor ! lahan miring agar
tanah tidak longsor diterjang hujan,
jangan membuang sampah di sungai,
selokan, atau saluran air lainnya
karena dapat menghambat aliran air
dan menyebabkan pendangkalan
sungai.
Kelebihan Metode Diskusi

Menggunakan metode pembelajaran yang beragam membuat siswa tidak mudah bosan ketika
melakukan kegiatan belajar mengajar. Hal ini perlu dilakukan guru untuk lebih kreatif dan
inovatif menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.Setiap metode pembelajaran tentu
mempunyai kelebihan dan nilai tersendiri bagi siswa. Jika Anda senang dengan metode
diskusi, tak ada salahnya Anda mengajak siswa untuk berdiskusi. Karena ada beberapa
kelebihan metode diskusi, di antaranya sebagai berikut:

1. Merangsang Siswa Kreatif Memberikan Gagasan atau Ide

Dalam kegiatan pembelajaran, proses pemberian materi tidak hanya sekadar menjelaskan saja,
tetapi memastikan bahwa siswa yang Anda ajarkan paham dengan materi tersebut.

Dengan metode diskusi, Anda bisa merangsang siswa untuk berkreatif dalam memberikan
gagasan, ide atau pemikirannya. Anda perlu membuat suatu kelompok siswa, lalu berikanlah
permasalahan yang sesuai dengan materi pelajaran. Masing-masing kelompok harus bekerja
sama dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, dengan begitu mereka akan mengeluarkan
gagasan kreatifnya sendiri, lalu disatukan dengan gagasan lainnya.

Tentu saja nantinya akan ada perbedaan pemikiran hal tersebutlah yang membuat mereka
semakin kreatif.

2. Berani Mengungkapkan Pendapat

Metode belajar diskusi dianggap mampu mengubah siswa pasif menjadi lebih aktif.
Bagaimana tidak? Mereka dituntut untuk lebih berani menyampaikan gagasan atau
pendapatnya. Meskipun pendapatnya berbeda dengan orang lain, mereka tetap bisa
mendiskusikannya kembali.

Berani berbicara sangat penting untuk masa depannya, di mana kemampuan ini akan terpakai
jika mereka bekerja di sebuah perusahaan atau saat membangun bisnis. Oleh sebab itu, Anda
tidak perlu ragu menggunakan metode pembelajaran diskusi.

3. Dapat Bertukar Pikiran

Dalam berdiskusi tentu dibutuhkan dua orang atau lebih sehingga mereka dapat bertukar
pikiran mengenai permasalahan yang sedang diperbincangkan. Membiasakan anak untuk
bertukar pikiran bermanfaat untuk masa depannya, dimana mereka harus lebih kritis dan
menghargai perbedaan pendapat orang lain.

4. Bekerjasama dengan Baik

Dalam berdiskusi diperlukan kerjasama tim yang baik, karena apabila kerjasama tersebut
tidak dilaksanakan dengan baik, maka mereka tidak bisa menyelesaikan permasalahan.
5. Belajar Menjadi Pemimpin

Dalam sebuah diskusi tentu ada ketua yang memastikan kelompok tersebut dapat berdiskusi
dengan baik. Secara tidak langsung, hal ini memberikan pengajaran kepada siswa bagaimana
pemimpin dapat mengatur dan bekerja dengan baik.

Kekurangan Metode Diskusi

Meskipun memiliki banyak kelebihan, namun metode ini juga mempunyai kekurangan apabila
tidak disampaikan atau dilakukan dengan baik. Adapun berikut ini merupakan beberapa
kekurangan metode diskusi yang bisa Anda ketahui, di antaranya yaitu:

1. Hanya Beberapa Siswa yang Aktif

Pada dasarnya metode diskusi menuntut siswa untuk berbicara dan mengeluarkan gagasannya
masing-masing namun dalam pelaksanaannya, hanya beberapa siswa saja yang menguasai
diskusi. Hal ini tentu akan menimbulkan ketimpangan, dimana siswa yang pasif akan tetap
menjadi pasif. Sebagai guru, Anda harus bisa mengatur jalannya diskusi dengan baik. Jika
ada siswa yang tidak berani mengeluarkan pendapat, Anda bisa bertanya langsung kepada
mereka, seperti, "apa pendapatmu?", "Menurut mu bagaimana?" Dan lainnya. Pasalnya
pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat memancing mereka mengeluarkan ide atau gagasannya.

2. Pembahasannya Meluas dan Keluar dari Materi Pembelajaran

Karena banyaknya pendapat yang masuk, kadang-kadang siswa menjadi tidak fokus dan
malah keluar dari pembahasan materi pelajaran. Hal ini bukannya membuat mereka menjadi
paham akan materi pelajaran, justru mereka semakin dibuat bingung. Jika dalam kegiatan
pembelajaran Anda menemukan kelompok diskusi seperti ini, Anda harus meluruskannya
kembali agar tidak terjadi pembahasan yang lebih jauh.

3. Membutuhkan Waktu yang Cukup Panjang

Saat memulai diskusi di kelas, siswa mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
menyelesaikan permasalahan yang Anda beri. Bahkan terkadang, waktu pelajaran yang
ditetapkan masih kurang bagi mereka untuk berdiskusi, alhasil kegiatan belajar tidak selesai
tepat waktu. Oleh sebab itu, sebelum menggunakan metode ini pastikan Anda sudah
merencanakannya terlebih dahulu dan memberitahu masing-masing kelompok siswa agar
mereka menyiapkannya dengan matang. Dengan begitu, waktu pelaksanaan akan teratur dan
sesuai dengan yang direncanakan.

4. Menimbulkan Emosional yang Tidak Terkontrol

Dalam diskusi seringkali terjadi perbedaan pendapat, jika setiap siswa tidak dapat
menyelesaikan masalah dan tetap mempertahankan pendapatnya masing-masing, hal tersebut
dapat menimbulkan emosional yang tidak terkontrol. Agar hal ini tidak terjadi, Anda bisa
memberikan bantuan atau arahan kepada mereka dalam mencari solusi yang tepat

Anda mungkin juga menyukai