Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MANAJEMEN BENCANA

SAP PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BANJIR

OLEH :

1. HENDRA PRATAMA YUDHA


2. HOTARI

( TINGKAT III B / SEMESTER V )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MATARAM

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN MATARAM

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


PENDAHULUAN

A. Deskripsi wilayah / daerah :


Desa sugian adalah salah satu daerah yang sering terdampak banjir, desa sugian berada
Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur. Tahun 2017 lalu, akibat hujan deras selama 2
hari mengakibatkan banjir yang merendam sebagian wilayah di kecamatansukamulia. Terdapat
tiga dusun yang terdampak banjir di Kecamatan Sambelia, yakni Dusun Penjarum Desa Sugian
dimana 11 rumah terendam air setinggi 50 sentimeter, Dusun Sendang Desa Dara Kunci terendam
air dengan ketinggian 50 sentimeter dan Dusun Batu Sele Desa Dara Kunci sebanyak 115 atau
368 jiwa terdampak banjir.diperkirakan banjir tersebut diakibatkan oleh kurangnya resapan Air
dipegununganyang menyebabkan air yang besar mengalirbegitu deras denga debit yang tinggi
melewati sungaisungai dan menghantam jembatan jembatan dan apapun yang dilaluinya

B. Masalah/ Resiko Masalah :


Bencana Banjir di Wilayah Desa Sugian Kecamatan Sambelia Lombok Timur

C. Solusi :
Pemberian Informasi Kepada Masyarakat Di Desa Sugian Sambelia Tentang Pencegahan
Dan Kesiapsiagaan Terhadap Resiko Banjir

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BENCANA BANJIR
A. Judul : Pencegahan Resiko Bencana banjir dan Kesiapsiagaan Terjadi Bencana
Banjir
B. Waktu : 30 Menit
C. Sasaran : Masyarakat Desa Sugian kecamatan Sambelia Kab. Lombok Timur
D. Metode : 1. Ceramah
2. Diskusi / Tanya Jawab
E. Alat/ Media : Power Point
F. Pelaksanaan :
No Acara Waktu Kegiatan
1 Pembukaan 2 Menit 1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.
2. Menyampaikan tujuan dan maksud penyuluhan.
3. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme
4. Menyebutkan materi penyuluhan
2 Pelaksanaan Kegiatan 25 Menit 1. Menggali pengetahuan dan pengalaman sasaran
tentang Bencana Banjir.
2. Menjelaskan materi meliputi :
a. Pengertian Bencana Banjir.
b. Tanda-tanda Terjadinya Banjir.
c. Penyebab terjadinya Bencana Banjir.
d. Dampak Bencana Banjir.
e. Penanganan Sebelum Bencana, Saat
Bencana, dan Setelah Terjadi Bencana banjir.
3. Memberikan kesempatan peserta untuk
mengajukan pertanyaan mengenai materi yang
disampaikan.
4. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta
penyuluhan
3 Penutup 3 Menit Evaluasi :
1. Menanyakan kembali materi yang telah
disampaikan.
2. Penyaji menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
G. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Bencana Banjir
Banjir merupakan salah satu bencana alam di mana daratan tergenang oleh aliran
air yang berlebihan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menunjukkan bahwa
banjir berarti “berair banyak dan deras kadang-kadang meluap atau peristiwa
terbenamnya daratan karena peningkatan volume air”.
Bencana ini sering terjadi baik di pedesaan maupun perkotaan, bahkan di
beberapa tempat banjir sudah menjadi agenda tahunan. Banjir di lokasi berbeda juga
tentunya akan menimbulkan dampak yang berbeda. Banjir di perkotaan sebagian
besar akan menimbulkan kerusakan pada sarana dan prasarana pemukiman warga.
Lain hal nya jika bencana ini terjadi di pedesaan yang pada umumnya akan
menyebabkan terendamnya lahan pertanian dan ladang milik masyarakat.

2. Tanda-tanda Terjadinya Bannjir


Tanda-tanda yang paling terlihat itu adalah keadaan lingkungan sekitar kita, berikut
tanda-tandanya :
1. Ada perubahan air dari jernih menjadi keruh,misalnya saat hujan biasa air
berwarna coklat,saat akan banjir berwarna coklat gelap.
2. Ada penambahan/pengurangan debit air
3. Ada aliran lumpur dengan batu kecil mungkin diikuti banjir bandang
4. Dengarkan suara yang tidak biasa kita dengar misalnya gemuruh air,massa tanah
dll

3. Penyebab Terjadinya Bencana Tanah Longsor


Banjir terjadi bukan hanya tanpa sebab, namun disebabkan oleh banyak faktor
baik berupa faktor alam maupun faktor manusia. Berikut adalah berbagai penyebab
terjadinya salah satu bencana hidrometeorologi ini.
1. Kondisi Topografi
Daerah dengan kondisi topografi rendah atau disebut dataran rendah akan
beresiko lebih tinggi dilanda banjir daripada dataran tinggi. Hal ini umum
terjadi karena air mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah.
Selain itu, daerah hilir dari suatu DAS (Daerah Aliran Sungai) cenderung
memiliki kemiringan lereng yang rendah sehingga lebih berpeluang terjadi
bencana hidrometeorologi ini.
2. Intensitas Hujan yang Tinggi
Hujan lebat yang terjadi terus-menerus dapat menyebabkan volume air di
daratan meningkat. Apabila hal ini terus terjadi maka sungai tidak akan
mampu lagi menampung banyaknya volume air yang ada. Akibatnya, air
sungai meluap dan terjadilah bencana ini.
3. Penyumbatan Aliran Air
Penyumbatan aliran air baik di sungai maupun di selokan karena sampah yang
menumpuk akan menyebabkan terganggunya aliran air. Hal ini tentunya akan
membuat aliran air cepat meluap sehingga menyebabkan bencana
hidrometeorologi ini.
4. Sedikitnya Area Peresapan Air
Area peresapan air sangatlah penting untuk meresapkan air yang ada di
permukaan menuju ke dalam tanah. Pada saat ini, area resapan air sangat
jarang ditemukan terlebih di daerah perkotaan. Daerah yang seharusnya
menjadi area peresapan air justru tertutup oleh bangunan aspal ataupun beton
sehingga air yang seharusnya meresap akan menggenang di permukaan.
5. Penggundulan Hutan
Hutan dengan banyak pohon-pohon di dalamnya berfungsi untuk menahan
dan menyerap air sehingga aliran air di permukaan tidak menggenang.
Apabila terjadi penebangan pohon yang berlebihan atau penggundulan hutan,
fungsi hutan ini akan hilang, akibatnya air akan langsung mengalir ke daerah
yang lebih rendah dalam jumlah yang banyak dan menyebabkan banjir di
daerah hilir suatu DAS.

4. Dampak Bencana Tanah Longsor

Bancana alam apapun yang terjadi pasti menimbulkan dampak bagi kehidupan
sekitar, baik dari segi materi maupun non-materi, begitu pula untuk bencan ini.
Berikut ini beberapa dampak yang disebabkan oleh bencana banjir:
1. Rusaknya Sarana dan Prasarana
Terjadinya banjir menyebabkan rusaknya berbagai sarana dan prasarana
umum yang ada. Arus banjir yang dasyat bahkan dapat menghancurkan rumah
dan bangunan-bangunan lainnya.
Bencana ini juga dapat merusak aliran listrik sehingga akan terjadi
pemadaman listrik dalam jangka waktu yang cukup lama. Ketika bencana ini
terjadi listrik juga bisa saja konslet dan menyebabkan banyak aktivitas
terhenti, bahkan bisa saja sangat membahayakan nyawa manusia.
2. Kerugian Materi (Hilangnya Harta Benda)
Banjir dengan arus yang kuat dapat menyebabkan hanyutnya berbagai
macam material yang berharga bagi pemiliknya. Dalam mengantisipasi
adanya kerugian material selama bencana banjir berlangsung sebaiknya
daerah yang rawan terkena bencana ini melakukan rencana kegiatan-kegiatan
mitigasi.
3. Melumpuhkan Aktivitas Sehari-Hari
Terjadinya banjir juga akan menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-
hari. Sebagian besar kegiatan di daerah yang terkena bencana ini tidak akan
berjalan dengan normal, contonya adalah berhentinya kegiatan belajar
mengajar di sekolah, tidak beroperasinya sektor-sektor vital perekonomian,
terputusnya akses distribusi darat, dan lain sebagainya. Lumpuhnya kegiatan
ini merupakan salah satu dampak yang menimbulkan suatu kerugian yang
sangat besar.
4. Timbulnya Berbagai Jenis Penyakit
Banjir menyebabkan lingkungan sekitar menjadi kotor dan kumuh. Air
akan menggenangi tempat-tempat sampah dan membuat sampah berserakan.
Hal ini tentunya akan memicu timbulnya banyak bibit penyakit seperti diare,
disentri, berbagai penyakit kulit (panu, jamur kulit, gatal-gatal), dan lain
sebagainnya.
5. Mengakibatkan Adanya Korban Jiwa
Banjir yang sangat dahsyat dan mendadak akan banyak menimbulkan
korban jiwa. Arus air banjir yang sangat kuat dapat menyebabkan orang
hanyut dan tenggelam sehingga banyak korban meninggal. Rusaknya berbagai
sarana dan prasarana publik pun dapat menyebabkan korban meninggal.

5. Penanganan Bencana Banjir


A. Sebelum Bencana
1. Melatih diri dan anggota keluarga hal-hal yang harus dilakukan apabila terjadi
bencana banjir.
2. Mendiskusikan dengan semua anggota keluarga tempat di mana anggota
keluarga akan berkumpul usai bencana terjadi.
3. Mempersiapkan tas siaga bencana yang berisi keperluan yang dibutuhkan
seperti: Makanan kering seperti biskuit, air minum, kotak kecil berisi obat-
obatan penting, lampu senter dan baterai cadangan, Lilin dan korek api, kain
sarung, satu pasang pakaian dan jas hujan, surat berharga, fotokopi tanda
pengenal yang dimasukkan kantong plastik, serta nomor-nomor telepon
penting.
4. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko banjir:
5. Buat sumur resapan bila memungkinkan.
6. Tanam lebih banyak pohon besar.
7. Membentuk kelompok masyarakat pengendali banjir.
8. Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi banjir.
9. Membangun sistem peringatan dini banjir.
10. Menjaga kebersihan saluran air dan limbah.
11. Memindahkan tempat hunian ke daerah bebas banjir atau tinggikan bangunan
rumah hingga batas ketinggian banjir jika memungkinkan.
12. Mendukung upaya pembuatan kanal atau saluran dan bangunan.
13. Pengendali banjir dan lokasi evakuasi.
14. Bekerjasama dengan masyarakat di luar daerah banjir untuk menjaga daerah
resapan air.

B. Saat Bencan

1. Jangan panik.
2. Pada saat terjadi bencana banjir, warga yang berada di daerah rawan bencana
banjir diminta memantau perkembangan cuaca, bila hujan terus terjadi tidak
henti-hentinya, diimbau waspada dan berhati- hati untuk mengantisipasi hal-
hal yang tidak diinginkan.
3. Pada saat dan setelah bencana terjadi, berbagai aktivitas kesehatan harus
dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan para korban serta mencegah
memburuknya derajat kesehatan masyarakat yang terkena bencana. Pada
tahapan tanggap darurat, energi yang cukup besar biasanya dicurahkan untuk
evakuasi korban.
4. Ketika melihat air datang, Jauhi secepat mungkin daerah banjir. segera
selamatkan diri dengan berlari secepat mungkin menuju tempat yang tinggi.
5. Apabila kamu terjebak dalam rumah atau bangunan, raih benda yang bisa
mengapung sebisanya.
6. Dengarkan jika ada informasi darurat tentang banjir.
7. Hati-hati dengan listrik. Matikan peralatan listrik/sumber listrik.
8. Selamatkan barang-barang berharga dan dokumen penting sehingga tidak
rusak atau hilang terbawa banjir.
9. Pantau kondisi ketinggian air setiap saat sehingga bisa menjadi dasar untuk
tindakan selanjutnya.
10. Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum.
11. Terlibat dalam pendistribusian bantuan.
12. Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan.
13. Menggunakan air bersih dengan efisien.

B. Setelah Bencana
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan sesudah terjadi bencana antara lain:
1. Pemberian bantuan misalnya tempat perlindungan darurat bagi mereka yang
kehilangan tempat tinggalnya.
2. Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah.
3. Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali.
4. Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah(SPAL).
5. Pemberian bantuan yang meliputi kesehatan lingkungan, dan pemberantasan
penyakit, pelayanan kesehatan serta distribusi logistik kesehatan dan bahan
makanan.
6. Menjaga agar sistem pembuangan limbah dan air kotor agar tetap bekerjapada
saat terjadi banjir.
7. Menjauhi kabel atau instalasi listrik lainnya.
8. Menghindari memasuki wilayah yang rusak kecuali dinyatakan aman misal
bangunan yang rusak atau pohon yang miring.
9. Memeriksa dan menolong diri sendiri kemudian menolong orang di dekat kamu
yang memerlukan bantuan.
10. Mencari anggota keluarga.
11. Jika keadaan sudah aman, masuk rumah dengan hati-hati, jangan menyalakan
listrik kecuali telah dinyatakan aman.
12. Membersihkan lumpur
13. Periksa persediaan makanan dan air minum. Jangan minum air dari sumur
terbuka karena sudah terkontaminasi. Makanan yang telah terkena air banjir
harus dibuang karena tidak baik untuk kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai