Disusun oleh :
WIKA PEDRIANTI
201811061
A. LATAR BELAKANG
Bencana tanah longsor atau sering disebut gerakan tanah semakin
sering terjadi di Indonesia dari tahun ketahun. Tanah longsor merupakan
salah satu kejadian alam yang terjadi di wilayah peggunungan, terutama di
musim hujan. Kondisi tektonik di Indonesia yang membentuk morofolagi
tinggi, patahan, batuan vulkanik yang mudah rapuh serta ditunjang dengan
iklim di Indonesia yang berupa tropis basah, sehingga menyebabkan
potensi tanah longsor menjadi tinggi. Hal ini ditunjang dengan adanya
degradasi perubahan tataguna lahan akhir-akhir ini, menyebabkan kejadian
tanah longsor menjadi semakin meningkat.Kombinasi faktor antropogenik
dan alam sering merupakan penyebab terjadinya longsor yang memakan
korban jiwa dan kerugian harta benda.1
Tanah longsor adalah proses perpindahan massa batuan (tanah)
akibat gaya berat (gravitasi). Longsor terjadi karena adanya gangguan
kesetimbangan gaya yang bekerja pada lereng, yaitu gaya penahan dan
gaya peluncur. Gaya peluncur dipengaruhi oleh kandungan air, berat
massa tanah itu sendiri berat beban bangunan. Ketidakseimbangan gaya
tersebut diakibatkan adanya gaya dari luar lereng yang menyebabkan
besarnya gaya peluncur pada suatu lereng menjadi lebih besar daripada
gaya penahannya, sehingga menyebabkan massa tanah bergerak turun
(Naryanto, 2011; Naryanto et al., 2016).1
Provinsi Jawa Tengah merupakan kawasan yang berpotensi
mengalami bencana tanah longsor karena bentuk morfologi yang
bervariasi seperti dataran tinggi dan perbukitan. Sebanyak 125 bencana
tanah longsor tercatat terjadi di Provinsi Jawa Tengah selama Januari
2019. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng,
Sudaryanto, terdapat 24 Kabupaten atau kota yang terjadi bencana longsor
antara lain, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen,
Purworejo, Karanganyar, Klaten, Kabupaten Magelang, Wonosobo.
Kemudian Temanggung, Kabupaten Semarang, Kabupaten Sragen, Pati,
Kudus, Jepara, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Tegal,
Brebes, Kota Semarang dan Kota Tegal. Tanah longsor yang terjadi di
Provinsi Jawa Tengah sejak terhitung tahun 2018 menyebabkan timbulnya
korban dan kerusakan. Sebanyak 22 orang hilang tertimbun longsor, 4
Jiwa hilang, 32 luka ringan dan berat, Jumlah pengungsi tercatat 662 KK
dan 2804 jiwa, 192 terancam.2
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama kurang lebih 30 menit
pasien diharapkan dapat memahami tentang Prosedur Penyelamatan
Dan Penanganan Penderita Diabetes Pada Saat Bencana Tanah
Longsor dengan baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan mengenai Prosedur
Penyelamatan Dan Penanganan Penderita Diabetes Pada Saat Bencana
Tanah Longsor pasien diharapkan mampu :
a. Memahami pengertian Bencana Tanah Longsor
b. Memahami hal yang dilakukan saat terjadi bencana tanah
longsor
c. Memahami cara siap siaga terhadap bencana tanah longsor
d. Memahami penanganan Diabetes selama bencana tanah longsor
C. METODE PELAKSANAAN
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. SETTING TEMPAT
B
A
D
C
Keterangan :
A : Penyaji
B : masyarakat
C : Dosen Pembimbing
D : Pasien