Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TAHAP - TAHAP DALAM PENANGGULANGAN


BENCANA

DISUSUSUN OLEH:

NAMA : PASRAH NITRA HAREFA

NIM : 2008001

INKES SUMATERA UTARA

2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Tahap
– tahap dalam penanggulangan bencana Ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen pada
manajemen bencana. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang tahap
tahap penanggulangan bencana bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah manajemen bencana yang telah
memberikan tugas ini sehinnga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan
bidang studi yang di tekuni.

Saya juga mengucapkan pengetahuan kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Gunungsitoli, 24 mei 2021

Penulis

Pasrah nitra Harefa

Pendahuluan
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang di sebabkan oleh faktor alam / faktor non alam
atau faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta, dan dampak psikologi.

Penyebab bencana alam di Indonesia

 Posisi geografi Indonesia yang di apit oleh dua samudra besar


 Posisi geologis Indonesia pada pertemuan 3 lempeng utama benua ( Indonesia Australia,
Eurasia, pasifik)
 Kondisi permukaan wilayah Indonesia ( relief) yang sangat beragam.

Jenis – jenis bencana alam

 Banjir
 Gempa bumi
 Kekeringan
 Tanah longsor
 Tsunami
 Angin
 Kebakaran hutan dll

A. Prinsip – prinsip penanggulangan bencana

Prinsip – prinsip penanggulanagn bencana yaitu :

 Cepat dan tepat adalah dalam penanggulangan bencana harus di laksanakan


dengan cepat dan tepat sesuai dengan tuntutan keadaan
 Prioditas adalah apabila terjadi bencana, kegiatan penanggulanagn harus
mendapatkan prioritas dan di utamakan pada kegiatan penyelamatan jiwa manusia
 Koordinasi dan keterpaduan. Koordinasi adalah penanggulangan bencana di
dasarkan pada koordinasi yang baik dan saling mendukung dan Keterpaduan
adalah penanggulanagn bencanadi lakukan oleh berbagai sector secara terpadu
yang di dasarkan pada kerja sama yang baik dan saling mendukung.
 Berdaya guna dan berhasil guna. Berdaya guna adalah mengatasi kesulitan
masyarakat di lakukan dengan tidak membuang waktu, tenaga dan biaya yang
berlebihan. Sedangkan berhasil guna adalah kegiatan penanggulangan bencana
harus berhasil guna khususnya dalam mengatasi kesulitan masyarakat dengan
tidak mendukung waktu, tenaga dan biaya yang berlebihan
 Transparasi dan akuntabilitas. Transparasi adalah penanggulanagn bencana di
lakukan secara terbuka dan dapat di pertanggung jawabkan. Akuntabilitas adalah
penanggulangan bencana di lakukan secara terbuka dan dapat
mempertanggungjawabkan secara etik dan hukum.
 Kemitraan dalam penanggulanagn bencana di lakukan antara pemerintah dengan
masyarakat secara luas, termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) maupun
dengan organisasi – organisasi kemasyarakatan lainnya
 Pemberdayaan yaitu upaya meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
mengetahui, memahami dan melakukan langkah – langkah antisipasi,
penyelamatan, dan pemulihan bencana
 Nondiskriminatif adalah Negara dalam penanggulangan bencana tidak
melakukan penanggulangan bencana tidak memberikan perlakuan yang berbeda
dengan jenis kelamin, suku, agama, ras, dan aliran politik apapun.
 Nonpoletisi adalah di larang menyebarkan agama atau keyakinan pada saat
keadaan darurat bencana, terutama dalam pemberian bantuan pelayanan darurat
bencana

B. Tahapan penanggulangan bencana


Penanggulanagn bencana dapat di lukaukan dengan tahapan sebagai berikut
 Tahap pencegahan
Contoh – contoh kegiatan dalam tahap mencegah bencana yaitu:
a. Pembuatan waduk untuk menjadi terjadinyabanjir dan kekeringan
b. Penanaman pohon bakau / mangrove di sepanjang pantai untuk
menghambat gelombang tsunami
c. Pembuatan tanggul untuk menghindari banjir
d. Pembuatan tanggul untuk menahan lahar agar tidak masuk kewilayah
permukiman
e. Reboisasi untuk mencegah terjadinya kekeringan dan banjir

 Tahap tanggap darurat

Secara operasional pada tanggap tahap darurat ini di arahkan pada kegitan :

a. Penangganan korban bencana termasuk mengubur korban meninggal dan


menanggani korban yang luka – luka
b. Penanganan pengungsi
c. Pemberian bantuan darurat
d. Pelayanan kesehatan, sanitasi, dan air bersih
e. Penyiapan penampungan sementara
f. Pembangunan fasilitas social dan fasilitas umum serta memperbaiki sarana
dan prasarana dalam agar mampu memberikan pelayananyang memadai
untuk para korban
 Tahap rehabilitasi
Upaya yang di kakukan adalah perbaikan fisik dan non fisik serta pemberdayaan
dan pengembalian harkat korban.Tahap ini bertuan untuk mengembalikan dan
memulihkan fungsi bangunan dan infrastruktur yang mendesak di lakukan untuk
menindaklanjuti tahap tanggap darurat, seperti rehabilitas bangunan ibadah,
bangunan sekolah, infransuktur social dasar serta sarana dan prasarana
perekonomian yang yang sangat di perlukan

 Tahap rekonstruksi
Upaya yang di lakukan dalam tahap ini adalah pembangunan kembali sarana dan
prasarana serta fasilitas umum yang rusak dengan tujuan agar kehidupan
masyarakat kembali berjalan norma.

C. Penanggulangan beberapa bencana alam


a. Penanggulangan bencana banjir

 Sebelum terjadinya banjir


1. Membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menybat aliran air,
sehingga menyebabkan terjadinya banjir
2. Mengeruk sungai untuk menambah daya tamping air
3. Membangun rute – rute drainase alternatif ( kanal – kanal sungai batu,
Sistem – system ipa ) sehingga dapat mencengah beban yang berlebihan
terhadap sungai
4. Tidak mendirikan bangunan ( area) yang menjadi daerah penyerapan air
ataun daerah tangkapan hujan terutama di daerah hulu sungai
5. Tidak menebangi pohon di hutan
6. Membuat tembok – tembok penahan dan tanggul – tanggul sepanjang
sungai

 Pada saat terjadi banjir


1. Mengarahkan tim penyelamat beserta bahan dan peralatan pendukung,
2. Membawa korban ke tempat yang aman atau penampungan sementara
3. Memantau perkembangan keadaan banjir dan penyebarluasan
informasinya kepada masyaraka
t
 Pasca kejadian banjir
1. Memberikan pertolongan media bagi yang memerlukan
2. Memberikan bantuan obat – obatan dan makanan serta bantuan lainnya
3. Memperbaiki sarana dan pra sarana yang rusak karena
banjirMembersihkan sarana dan prasaranan karena banjir
b. Penanggulangan bencana kekeringan
Beberapa cara penanggulangan bencana kekeringan yaitu:
1. Membuat waduk ( dam ) yang berfunsi sebagai persediaan air di musim
kemarau, Selain itu wwaduk dapat mencengah terjadinya banjir pada
musim hujan
2. Membuat hutan buatan untuk daerah – daerah yang sangat kering
3. Reboisasi atau penghijauan kembali daerah daerah yang sudah gandu
4. Melakukan diversifikasi dalam bercocok tanam bagi petani
5. Penentuan teknologi pencengahan kekeringan
6. Penembangan system penghargaan

c. Penanggulangan Bencana longsor


 Pencengahan
1. Melarang pembangunan rumah pada lokasi yang rawan longsor tertama
pada lereng dan kaki bukit
2. Memperkuat kestabilan tanah dengan pohon – pohon yang akarnya dapat
mengikat tanah secara kuat
3. Pembangunan tmbok – tembok penahan untuk memperkuat lereng pada
lokasi rawan longsor
4. Memberikan penyuluhan pada masyarakat yang tinggakl di wilayah
longsor tentang cara menghindari bencana longsor

 Pasca bencana longsor


1. Mengerahkan tim dan masyarakat untuk bersama – sama memberikan
pertolongan jikalau ada warga yang masih bisa di selamatkan
2. Mengumpulkan informasi dari warga tentang lokasi rumah yang terkena
longsor, jumlah rumah dan jumlah anggota keluarganya
3. Mengumpulkan informasi tentang jumlah warga yang terkena longsor
4. Melakukan pencarian dan penggalian terhadap warga dan rumah yang
terkenan timbunan longsor
5. Melakukan perbaikan insrastruktur
6. Membangun kembali rumah warga yang terkena longsor
7. Merelokasi warga pada lokasi baru yang aman dari longsor jika
kemungkinan terjadi longsor pada masa yang akan datang

d. Penanggulangan bencana gempa bumi

 Sebelum terjadi gempa


1. Sosialisasi peringatan terjadinya gempa kepada masyarakat
2. Mengembangkan bangunan yang relative tahan gempa
3. Penguatan jalan
4. Pendidikan pada masyarakat tentang cara penyelamatan diri dari gempa
5. Persiapan menghadapi gempa di rumah dengan menyiapkan air, makanan ,
lampu senter, selimut dan pertolongan pertama.

 Pada saat gempa dan setelah gempa


1. Memberikan peringatan terjadinya gempa kepada masyarakat
2. Memantau perkembangan gempa menyebarluaskannya kepada masyarakat
3. Memberikan informasi jika keadaan telah di anggap aman
4. Mengerahkan regu atau tim tanggap darurat ke lapangan untuk
memberikan pertolongan
5. Memperbaiki berbagai fasilitasi yang rusak terutama jalan agar bantuan
tidak terhambat datang ke lokasi dan masyarakat dapat melakukan
mobolitas
6. Melakukan berbagai upaya rekonstruksi

Anda mungkin juga menyukai