Menurut UU No. 24 tahun 2007 bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.
Pengertian Banjir
Depkes (2014) mendefinisikan banjir adalah peristiwa dimana air menggenangi suatu
wilayah yang biasanya tidak di genangi air dalam selang waktu tertentu, yang di
sebabkan hujan yang terus menerus, mengakibatkan meluapnya air
sungai/danau/laut/drainase saat aliran melebihi volume air yang dapat di tampung
dalam,sungai,danau,rawa,maupun saluran air lainnya.
Jenis-jenis banjir
Ada 3 (tiga) jenis banjir yang umumnya terjadi. Ketiga jenis tersebut (Yulaelawati &
Usman , 2008) adalah:
a. Banjir bandang
Banjir bandang adalah banjir besar yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung
hanya sesaat. Banjir bandang umumnya terjadi hasil dari curah hujan berintensitas tinggi
dengan durasi (jangka waktu) pendek yang menyebabkan debit sungai naik secara cepat.
b. Banjir sungai
Banjir sungai biasanya disebabkan oleh curah hujan yang terjadi di daerah aliran sungai
(DAS) secara luas dan berlangsung lama. Selanjutnya air sungai yang ada meluap dan
menimbulkan banjir dan menggenangi daerah di sekitarnya.
c. Banjir pantai
Banjir ini berkaitan dengan adanya badai siklon tropis dan pasang surut air laut.
Banjir besar yang terjadi dari hujan sering diperburuk oleh gelombang badai yang
diakibatkan oleh angin yang terjadi di sepanjang pantai.
Dampak Banjir
Saat Banjir
Setelah Banjir
Pengertian Kesiapsiagaan
Upaya kesiapsiagaan
1. Di tingkat warga
a. Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat bersihkan lingkungan sekitar,
terutama pada saluran air atau selokan dari timbunan sampah
b. Tentukan lokasi Posko Banjir yang tepat untuk mengungsi lengkap dengan fasilitas
dapur umum dan MCK, berikut pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat
terkait, bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda
c. Bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda, segera bentuk tim penanggulangan
banjir di tingkat warga, seperti pengangkatan Penanggung Jawab Posko Banjir
d. Koordinasikan melalui RT/RW, Dewan Kelurahan setempat, dan LSM untuk
pengadaan tali, tambang, perahu karet dan pelampung guna evakuasi
e. Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari
informasi, meminta bantuan atau melakukan konfirmasi
2. Di tingkat keluarga
a. Simak informasi terkini melalui TV, radio atau peringatan Tim Warga tentang
curah hujan dan posisi air pada pintu air
b. Lengkapi dengan peralatan keselamatan seperti : radio baterai, senter, korek gas dan
lilin, selimut, tikar, jas hujan, ban karet bila ada
c. Siapkan bahan makanan mudah saji seperti mie instan, ikan asin, beras, makanan
bayi, gula, kopi, teh, dan persediaan air bersih
d. Siapkan obat – obatan darurat seperti : oralit, anti diare, anti influenza
e. Amankan dokumen penting seperti : akte kelahiran, kartu keluarga, buku tabungan,
sertifikat dan benda –benda berharga dari jangkauan air dan tangan jahil
b. Saat Banjir
1. Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran
listrik di wilayah yang terkena bencana
2. Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih
memungkinkan untuk diseberangi
3. Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. Segera
mengamankan barang – barang berharga ketempat yang lebih tingg
4. Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan
bencana seperti Kantor Kepala Desa, Lurah, ataupun Camat
c. Setelah Banjir
Bahaya bencana dapat terjadi dimana saja, kapan saja dengan atau tanpa peringatan,
maka sangat penting bersiapsiaga terahadap bencana untuk mengurangi risiko
dampaknya. Kesiapsiagaan menurut Gregg (2004) bertujuan untuk meminimalkan efek
samping bahaya melalui tindakan pencegahan yang efektif, tepat waktu, memadai,
efesiensi untuk tindakan tanggap darurat dan bantuan saat bencana. Tindakan yang
dilakukan oleh masyarakat diantaranya membersihkan lingkungan dan membuang
sampah, evakuasi diri, menaikkan barang – barang, membersihkan lantai dan perabotan
rumah.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan masyarakat dalam mencegah terjadinya
bencana banjir yaitu menentukan langkah- langkah menghadapi bencana banjir (Dodon,
2013). Pada penelitian ini dua
informan melakukan tindakan membersihkan lingkungan dan membuang sampah pada
tempatnya sebagai tindakan pencegahan bencana banjir. Penelitian yang dilakukan
Jurenzy (2011) melaporkan mengenai pengetahuan responden dalam mengurangi resiko
banjir yaitu sebanyak 73,33 persen tindakan yang dilakukan adalah membuang sampah
pada tempatnya. Membersihkan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya
merupakan salah satu yang dapat dilakukan masyarakat sebagai tindakan pencegahan
bencana banjir sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya bencana banjir.
Evakuasi diri