DisusunOleh:
JAKARTA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Banjir merupakan suatu keadaan suatu daerah atau daratan terendam oleh air
karena peningkatan volume air. Bencana banjir dapat mengakibatkan berbagai
dampak kesehatan fisik dan mental, kerusakan infrastruktur, dan kerugian
harta benda. Dampak tersebut dapat diminimalkan oleh perawat dengan
kesiapsiagaan pelayanan kesehatan.
Dampak paling dari terjadinya bencana adalah kondisi darurat, dimana terjadi
penurunan drastis dari kualitas hidup komunitas korban yang menyebabkan
mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan – kebutuhan dasarnya dengan
kapasitasnya sendiri, kondisi iniharus bisa di respon secara cepat.
1.2.Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami peran Perawat sebelum
bencana banjir.
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami peran Perawat saat terjadi
bencana banjir.
3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami peran Perawat setelah
bencana banjir.
1.3.Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penulisan makalah ini adalah Peran Perawat Dalam
Menghadapi Bencana Banjir.
1.4.Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari tiga bab yang disusun secara sistematika dengan
urutan: Bab 1, mengenai pendahuluan. Bagian pada ini berisi latar belakang,
tujuan penulisan, ruang lingkup, dan sistematika penulisan. Bab 2, mengenai
tinjauan teori. Bagian ini berisi peran perawat dalam menghadapi bencana
banjir. Bab 3, mengenai penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard)
serta memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan
memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki
ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana
merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk
mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang
hadir.Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah
penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang
cukup.
b. Mitigasi
Mitigasi atau pengurangan adalah upaya untuk mengurangi atau
meredam risiko. Yaitu dengan membuat bendungan, tanggul, kanal
untuk mengendalikan banjir, pembangunan tanggul sungai dan
lainnya.
1) Kenali Penyebab Banjir
a) Curah hujan tinggi
b) Permukaan tanah lebih rendah dibanding permukaan air laut
c) Terletak di suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan
denganpengaliran air keluar sempit
d) Banyak permukiman yang dibangun di dataran sepanjang
sungai
e) Aliran sungai tidak lancar karena banyaknya sampah serta
bangunan di pinggir sungai.
f) Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai.
2) Tindakan untuk mengurangi dampak banjir
a) Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi
lahan
b) Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini dibagian
sungai yang sering menimbulkan banjir
c) Tidak membangun rumah dan permukiman di bantaran sungai
Tidak membuang sampah ke dalam sungai dan rutin
mengadakan program pengerukan sungai
d) Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah
daripermukaan laut
e) Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu
dilaksanakan, dibarengi pengurangan aktivitas di bagian sungai
rawan banjir
3) Yang harus dilakukan sebelum terjadi banjir
a) Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat,
membersihkan lingkungan sekitar, terutama di saluran air atau
selokan, dari timbunan sampah
b) Tentukan lokasi posko banjir yang tepat untuk mengungsi,
lengkap dengan fasilitas dapur umum dan MCK, berikut
pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait dan
pengurus RT/RW
c) Bersama pengurus,RT/RW, segera bentuk tim
penanggulangan banjir tingkat warga, salah satunya
mengangkat penanggung jawab posko banjir.
d) Koordinasikan melalui RT/RW, dewan kelurahan setempat,
dan LSM untuk pengadaan tali, tambang, perahu karet, dan
pelampung guna evakuasi
e) Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna
memudahkan mencari informasi, meminta bantuan, atau
melakukan konfirmasi
f) Simak informasi terkini melalui TV, radio, atau peringatan tim
warga tentang curah hujan dan kondisi air
g) Lengkapi diri dengan peralatan keselamatan, antara lain radio,
baterai, senter, korek gas, dan lilin
h) Siapkan bahan makanan mudah saji dan persediaan air bersih
i) Siapkan obat-obatan darurat
j) Amankan dokumen penting
Prinsip-prinsip Pemulihan
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana,
maka prinsip dasar penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi
pasca bencana adalah:
1. Merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah dan
Pemerintah
2. Membangun menjadi lebih baik (build back better) yang
terpadu dengan konsep pengurangan risiko bencana dalam
bentuk pengalokasian dana minimal 10% dari dana
rehabilitasi dan rekonstruksi
3. Mendahulukan kepentingan kelompok rentan seperti lansia,
perempuan, anak danpenyandang cacat
4. Mengoptimalkan sumber daya daerah
5. Mengarah pada pencapaian kemandirian masyarakat,
keberlanjutan program dan kegiatan serta perwujudan
tatakelola pemerintahan yang baik
6. Mengedepankan keadilan dan kesetaraan gender.
Banjir merupakan suatu keadaan suatu daerah atau daratan terendam oleh air
karena peningkatan volume air. Bencana banjir dapat mengakibatkan berbagai
dampak kesehatan fisik dan mental, kerusakan infrastruktur, dan kerugian harta
benda. Dampak tersebut dapat diminimalkan oleh perawat dengan
kesiapsiagaan pelayanan kesehatan
B. Saran