Psikologi Bencana
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Nurhamidah D 20011247
Sukma Yosrinanda 20011163
Mutiara Anjani 20011239
Natasha Zahra 20011242
DEPARTEMEN PSIKOLOGI
2023
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Pada penelitian ini dirumuskan masalah yang tertuju pada bagaimana pola
perilaku masyarakat dalam menghadapi risiko banjir, termasuk langkah-langkah
persiapan dan pencegahan bencana. Bagaimana Kesejahteraan psikologis
masyarakat setelah banjir, khususnya terkait dengan trauma dan stres psikologis?
C. Tujuan
Meningkatkan kesadaran masyarakat yang terdampak banjir untuk mampu
menjaga lingkungan hingga mengatasi bencana banjir. Mengedukasi masyarakat
mengenai pencegahan dan penanganan dampak psikologis dari bencana banjir.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
berupa informasi mengenai penanganan dan pencegahan dampak psikologis dari
bencana banjir yang dialami.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Subjek
Diharapkan subjek mampu mencegah dan menangani permasalahan yang terjadi
akibat bencana banjir, baik secara fisik maupun psikis.
b. Bagi Peneliti
Peneliti diharapkan mampu memahami secara mendalam mengenai dampak
psikologis dari korban bencana banjir
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Bencana
Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai
berikut: Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.
Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor
alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana non alam,
dan bencana sosial.
Banjir merupakan peristiwa dimana daratan yang biasanya kering (bukan
daerah rawa) menjadi tergenang oleh air, hal ini disebabkan oleh curah hujan
yang tinggi dan kondisi topografi wilayah berupa dataran rendah hingga cekung.
Selain itu terjadinya banjir juga dapat disebabkan oleh limpasan air permukaan
(run off) yang meluap dan volumenya melebihi kapasitas pengaliran sistem
drainase atau sistem aliran sungai. Terjadinya bencana banjir juga disebabkan
oleh rendahnya kemampuan infiltrasi tanah, sehingga menyebabkan tanah tidak
mampu lagi menyerap air. Banjir dapat terjadi akibat naiknya permukaan air
lantaran curah hujan yang diatas normal, perubahan suhu, tanggul/bendungan
yang bobol, pencairan salju yang cepat, terhambatnya aliran air di tempat lain
(Ligal, 2008).
Menurut BPBD Jawa Timur, banjir adalah peristiwa berlimpahnya air
yang meluap hingga meluap ke daratan, yang biasanya kering, akibat curah hujan
yang tinggi, lelehan salju, atau masalah lain yang mengakibatkan air tak dapat
diserap dengan cepat oleh tanah atau dialirkan oleh saluran air yang ada.
Menurut Findayani (2015), banjir adalah tanah tergenang akibat luapan
sungai, yang disebabkan oleh hujan deras atau banjir akibat kiriman dari daerah
lain yang berada di tempat yang lebih tinggi.
B. Jenis-Jenis Banjir
Ada beberapa jenis banjir, diantaranya:
1. Banjir Luapan Sungai: Terjadi ketika debit sungai meluap melewati batas
normalnya.
2. Banjir Luapan Laut / Rob: Disebabkan oleh naiknya permukaan laut,
seringkali akibat badai, gelombang pasang, atau kerusakan ekosistem
pesisir
3. Banjir Genangan: Terjadi ketika air menggenangi daratan rendah akibat
hujan lebat.
4. Banjir Bandang: Banjir yang sangat kuat dan mendadak, seringkali
disertai longsor, yang merusak segalanya di jalur alirnya.
C. Penyebab Banjir
Banjir disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
1. Curah Hujan Tinggi: Hujan lebat yang berkepanjangan atau hujan deras
dalam waktu singkat dapat menyebabkan banjir.
2. Lelehan Salju: Pada musim semi, lelehan salju yang cepat akibat suhu
yang meningkat dapat menyebabkan banjir.
3. Pengembalian Air: Kelebihan air sungai yang tidak dapat diatasi oleh
saluran air yang ada.
4. Topografi dan Drainase: Keadaan topografi dan sistem drainase yang
buruk dapat mengakibatkan air tidak dapat mengalir dengan baik.
D. Dampak Banjir
Banjir memiliki dampak yang signifikan, seperti:
1. Korban Jiwa dan Luka-luka: Banjir dapat mengakibatkan korban jiwa dan
luka-luka serius.
2. Kerusakan Properti: Rumah, bisnis, dan infrastruktur bisa hancur atau
rusak parah.
3. Kerugian Ekonomi: Banjir bisa menyebabkan kerugian ekonomi besar
akibat kerusakan dan gangguan aktivitas ekonomi.
4. Kerugian Lingkungan: Banjir dapat merusak ekosistem sungai dan daerah
pesisir.
5. Krisis Air Bersih: Air minum yang tercemar dapat menyebabkan krisis air
bersih.
E. Psikoedukasi
Psikoedukasi adalah bentuk intervensi yang dapat mengubah aspek
kognitif, emosional dan perilaku dalam suatu kelompok untuk mengatasi masalah
yang dihadapi (Dwi et al., 2020). Psikoedukasi diselenggarakan sebagai intervensi
yang difokuskan pada masalah-masalah kehidupan, pemberdayaan, dan
pengembangan ketrampilan dengan upaya membangun kesehatan mental. Selain
itu, psikoedukasi mengubah sikap dan perilaku secara langsung dalam suatu
program. Psikoedukasi bertujuan mengembangkan life skills individu atau
kelompok berupa kemampuan memahami orang lain, kemampuan
mengungkapkan diri, dan menyelesaikan konflik. Teori Zimmer menjelaskan
bahwa self regulasi merupakan suatu proses belajar yang meliputi aspek personal
(kognitif, emosional), perilaku (behavioral), dan kontekstual (Yasdar & Muliyadi,
2018).
METODE
A. Tipe Penelitian
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.
Metode kuantitatif adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan penelitian
yang berkaitan dengan data berupa angka untuk menguji hipotesis penelitian
melalui program statistika. Pendekatan kuantitatif dijelaskan oleh Sugiyono (2011)
sebagai metode penelitian untuk meneliti sampel atau populasi tertentu yang
datanya didapatkan menggunakan instrumen penelitian dan analisisnya dilakukan
dengan cara statistik untuk menguji hipotesis penelitian yang sudah ditentukan
oleh peneliti.
A. Jadwal kegiatan
Adapun jadwal kegiatan psikoedukasi masyarakat yang akan dijalankan
adalah sebagai berikut:
Tabel Jadwal Kegiatan Psikoedukasi Banjir