Anda di halaman 1dari 3

Ujian Akhir Semester

Mata Kuliah Psikologi Positif


Semester Ganjil Juli Desember 2022

Oleh : Tim Dosen Pengampu MataKuliah Psikologi Positif

Silahkan analisis kasus-kasus dibawah ini sesuai dengan konstrak psikologi positif yang
sudah dipelajari. Masing-masing soal akan berbicara tentang satu konstrak psikologi positif.
Penilaian akan terkait dengan kesesuaian analisis kasus dengan konstrak psikologi yang
digunakan dalam analisis, kejelasan analisis dan kedalaman analisis. Anda dapat
menggunakan referensi buku dan jurnal untuk dapat mendukung analisis Anda. Waktu untuk
menyelesaikan tugas ini adalah 6 jam. Silahkan gunakan waktu Anda sebaik-baiknya.
Semoga Sukses.

1. Zandra, seorang pria berusia 45 tahun. Ia adalah seorang mantan narapidana kasus
narkoba berulang hingga tiga kali keluar masuk penjara. Pertama kali menjadi
pecandu ganja ketika ia masih berusia 20 tahun membuat ia mendekam dalam sel
tahanan akibat tuduhan sebagi pemakai sekaligus pengedar. Hidup di penjara
memberi “pelajaran” bagi Zandra hingga ia justru kenal dengan narkoba jenis Sabu-
Sabu. Keluar dari penjara ia pun kembali menjadi pecandu dan pengedar Sabu. Ia
berulang kali menjadi incaran aparat berwajib dan sering berpindah-pindah tempat
tinggal hingga ia tak tahu lagi harus lari kemana. Setelah puas melarikan diri akhirnya
Si Pengedar ini pun tertangkap lagi. Ia menghabiskan masa hukuman keduanya
sambil tetap menjalani bisnis jaringannya dari balik jeruji besi. Setelah ia bebas dunia
kelam masih menjadi tempat nyaman baginya. Bagi Zandra seakan ia tak punya
tempat lain untuk pergi selain kembali ke dunia narkotika. Suatu ketika dalam
hidupnya, ketika pelik tak lagi terelakkan, ia mengkonsumsi dosis yang jauh
melampaui kewajaran, hingga ia akhirnya hampir meninggal dunia. Beruntung ia
masih selamat, karena salah satu sahabat terdekatnya, yang kebetulan datang ke
rumahnya pada malam naas itu, sigap menelepon ambulans untuk membawa tubuh
Zandra yang tengah overdosis. Dalam ketidaksadarannya, ia seakan bermimpi namun
terasa nyata. Ia melihat dirinya namun ia begitu kecil, tepatnya ketika ia masih kanak-
kanak. Zandra yang masih kanak-kanak tampak begitu bahagia, bebas, tertawa riang,
dan bahagia. Dalam mimpi itu Zandra dewasa merasa begitu haru dan sedih, dan
sekejap mata ia pun terbangun, sambil menatapi ruang rumah sakit dan selang infus di
tangan dan oksigen di hidung, ia pun menangis meraung-raung. Ia menyesali keadaan
dirinya yang begitu buruk namun masih sudi diselamatkan oleh Sang Pencipta.
Beberapa bulan berlalu, dan ia lalui di tempat rehabilitasi. Lambat laun dalam setahun
ia berhasil menurunkan dosis konsumsinya dan telah 2 minggu terakhir bersih dari
barang yang selama ini menguasai dirinya. Ia pun sebentar lagi dapat diizinkan
kembali pulang. Namun, ia merasa ada beban berat menindih hatinya. Ia seakan tak
ingin kembali keluar karena ia tahu pasti, teman-teman lama sesama pemakai telah
menantikan come back dirinya ke dunia hitam. Ia pun memantapkan niatnya menjadi
pekerja social di panti rehabilitasi yang telah menyelamatkan hidupnya itu, dan ia pun
mendaftar menjadi salah satu pekerja sosial di dalamnya. Ia berharap dapat membantu
pecandu lainnya untuk dapat bersih dari narkoba.
Berdasarkan kisah ini, konstrak psikologi positif apakah yang paling tepat untuk
menjelaskannya? Sertakan analisis Anda.

2. Kian dan Nada adalah sepasang suami istri. Mereka telah menikah selama 5 tahun.
Kian adalah seorang manager di sebuah hotel yang cukup terkenal, dan Nada adalah
ibu rumah tangga. Kian dan Nada telah dikaruniai 2 orang anak yang telah beranjak
remaja. Sejak lima tahun yang lalu, Kian merasa ada yang berubah dari istrinya. Ia
merasa Nada tidak lagi hangat seperti sebelumnya, bahkan dirasa cenderung ketus
setiap kali berbicara dengannya. Karena merasa tidak nyaman dengan kondisi
keluarganya, Kian dan Nada ke psikolog untuk berkonsultasi. Selama konsultasi,
terbukalah cerita bahwa delapan tahun yang lalu Kian pernah berselingkuh dengan
teman satu kantornya. Saat itu Nada sangat marah dan berniat untuk mengajukan
gugatan cerai ke pengadilan, namun batal karena Kian mengakui kesalahan dan
meminta maaf pada Nada. Nada menyampaikan bahwa ia telah memaafkan kesalahan
Kian dan melupakan apa yang telah diperbuat Kian. Kepada psikolog, Nada
menyampaikan bahwa ia tidak ingin mengingat kejadian di masa lalu tersebut karena
setiap mengingat itu, jantungnya berdebar dengan kencang. Nada berusaha untuk
melupakan kesalahan Kian itu, tetapi ia malah justru semakin marah. Nada juga
menyampaikan bahwa saat ini, ia tidak tahu mengapa ia ketus berbicara dengan
suaminya. Namun, sesungguhnya dalam hatinya Nada masih menyimpan suatu yang
tidak pernah ia ungkapkan kepada suami ataupun orang lain, bahwa ia masih
menyimpam chat mesra antara suaminya dengan seorang karyawan hotel.
Berdasarkan cerita di atas, analisislah sesuai dengan konstrak psikologi positif dan
apa yang seharusnya dilakukan oleh Nada untuk mengembalikan ketenangan dalam
dirinya dan rumah tangganya!
3. Ami, seorang Ibu yang sudah memiliki empat orang anak. Pada usia 45 tahun, Ami
mendapati kalau ia kembali hamil. Sejak kehamilan, anaknya sudah didiagnosa oleh
dokter akan memiliki potensi mengalami retardasi mental/down syndrome. Begitu
lahir, sesuai dengan prediksi dokter, anak Ami memang mengalami down syndrome
dengan kondisi yang khas. Kondisi anaknya ini cukup membuat Ami tertekan,
mengingat empat anak lainnya dalam kondisi normal dan cukup berprestasi dalam
bidang akademik. Ada perasaan malu pada diri Ami, karena ia sudah hampir usia
paruh baya dan memiliki anak dengan kebutuhan khusus. Hal ini membuat Ami tidak
mau keluar rumah, atau menerima tamu yang datang ke rumahnya. Ami juga menjadi
lebih emosional dan mempengaruhi kehidupan sehari-harinya. Jika dikaitkan dengan
konstrak psikologi positif yang sudah dipelajari, bagaimana Ami harus menyikapi
kondisi ini agar dia dapat menjalani kehidupannya dengan positif? Berikan analisis
dan argumentasi anda terkait dengan kondisi Ami.

Anda mungkin juga menyukai