Anda di halaman 1dari 13

1.

Seorang perempuan (20 th) datang ke RSJ Soeharto Heerdjan dengan alasan masuk klien
mencoba untuk bunuh diri, klien mencoba bubuh diri dengan silet, klien mengatakan ada
yang menyuruhnya untuk mencoba bunuh diri, klien pernah menyiram air panas ketubuh
anak kecil karena pengaruh halusinasi, klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu
dan pernah dirawat 3 kali yang pertama tahun 2005 dan tahun yang kedua adalah tahun
2007,tetapi pengobatannya kurang berhasil. klien mempunyai riwayat criminal pada tahun
2005 pada usia 18 tahun. klien mengatakan malu karena terdapat koreng dan sangat gatal
dikepalanya. Klien mengatakan dirinya jelek dan tidak memiliki kelebihan apapun, tetapi
klien mengatakan senang menjadi perempuan karena bisa membantu kedua orang tuanya.
Klien mengatakan cita-citanya ingin menjadi dokter. klien mengatakan tidak pernah
mengikuti kegiatan apapun yang diadakan di RSJ karena malas untuk bergabung dengan
teman-teman yang lain dan tidak tahu harus bicara apa dengan orang lain, klien percaya
kepada Allah dan ia selalu berdoa agar cepat sembuh, klien tampak tidak rapih, klien tidak
mampu memulai pembicaraan, bicaranya pelan. Klien sering melamun klien tampak
ketakutan, klien tampak tertawa jika ada sesuatu yang lucu, kontak mata (-) pada saat
bicara, pembicaraan klien berbelit-belit tapi sampai tujuan, klien tampak bingung dan
kurang konsentrasi dan klien tidak mengatahui tanggal dan hari pada saat ini.

2. Seorang perempuan (18th) datang ke RSJ Soeharto Heerdjan dengan alasan masuk
semenjak ia tidak lulus casting sebuah agent model klien selalu bicara sendiri dan
mengatakan bahwa ia adalah Aura Kasih, klien tampak menggunakan atribut sesuai dengan
halusinasinya, klien belum pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu klien belum
pernah mengalami kasus kriminal. klien mengatakan bangga dengan dirinya karena ia
adalah Aura Kasih atau artis dan punya segalanya, sehingga orang-orang harus mengikuti
apapun perintahnya. Klien mengatakan dirinya cantik dan memiliki kelebihan yang orang
lain tidak punya. Klien mengatakan dahulu cita-citanya ingin menjadi artis, klien
mengatakan orang yang berati adalah ibunya, klien mengatakan mengikuti kegiatan
pengajian yang diadakan di RSJ setiap hari kamis, klien percaya kepada Allah dan ia berdoa
agar cepat sembuh, klien tampak tidak rapih, dengan lipstik yang tidak beraturan dan
kosmetik yang tidak sewajarnya, pakaiannya sangat tidak wajar, klien mengatakan selalu
ada yang memberitahunya bahwa ia Artis dan selalu melihat banyak fansnya yang
menghampiri dirinya sekitar 1000 orang dan biasanya terjadi pada Sore hari, klien tampak
ketakutan dan ia sering bicara sendiri, pembicaraan klien berbelit-belit tapi sampai tujuan,
klien tampak bingung dan kurang konsentrasi dan klien tidak mengatahui tanggal dan hari
pada saat ini.

3. Seorang wanita berusia 38 tahun di rawat diruang tulip rumah sakit jiwa. Alasan ia dibawa
oleh keluarganya adalah karena ia menutup diri dan diketahui telah 1 bulan ini
mengkonsumsi ganja atau kadang shabu-shabu. Saat dikaji sekarang klien tampak sering
diam dan duduk menyendiri, berbicara sendiri, serta tidak mau mandi. Menurut klien, ia
mendengar ada yang melarangnya untuk mandi karena nanti bisa mati dan melihat anaknya
yang pernah di aborsi 1 tahun yang lalu. pasien tampak mondar mandir di ruangan, expresi
wajah tegang mudah tersinggung, tangan sering mengepal, tatapan mata tajam, pasien tidak
kooperatif, bicara keras dan cepat, saat ditanya ada suara hati yang menghina mebuatnya
marah. Penampilan pasien kotor dan tidak mau bergaul dengan orang lain.

4. Seorang laki-laki usia 26 tahun, di rawat di RSJ sudah 3 minggu, alasan masuk marah-
marah, lempar genteng tetangga, keluyuran, menjambak rambut ibu dan memukul adik.
Pasien mengatakan selalu dibedakan oleh orang tuanya karena tidak pinter dan putus
sekolah. Hasil pengkajian bicara dan tatapan mata sinis, sering menolak interaksi,nada
bicara ketus, ada rasa malu dan tidak berarti. Kuku tampak kotor dan hitam, pakaian tidak
rapih. kontak mata (-) pada saat bicara, pembicaraan klien berbelit-belit tapi sampai tujuan,
klien tampak bingung dan kurang konsentrasi dan klien tidak mengatahui tanggal dan hari
pada saat ini.

5. Seorang pria berusia 35 tahun dibawa oleh keluarganya ke RSJ Ada Aja karena sering
berbicara sendiri. Hasil pemeriksaan psikiatri yang didapatkan yaitu pasien sering
mendengar suara perempuan yang sering mengajak bercakap-cakap dan suara perempuan
tersebut sering menyuruh pasien untuk bunuh diri. Berdasarkan data dari keluarga, +3 bulan
yang lalu pasien batal menikah karena mempelai wanita meninggal karena kecelakaan.
Sejak saat itu, pasien tampak loyo serta tidak bersemangat dalam menjalani kehidupan
sehari-hari. Sering bolos bekerja, tidak peduli terhadap diri sendiri dan keluarga,
menyendiri, serta mudah marah. klien tampak ketakutan dan ia sering bicara sendiri,
pembicaraan klien berbelit-belit tapi sampai tujuan, klien tampak bingung dan kurang
konsentrasi dan klien tidak mengatahui tanggal dan hari pada saat ini.

6. Seorang pria dirawat di RSJ Manis sejak +1 bulan yang lalu dengan diagnosa medis
Skyzophrenia paranoid. Sehari-hari, pasien jarang berkomunikasi dengan teman sekamar
atau perawat ruangan. Setiap hari, pasien sering terlihat menyendiri, tidak mau bergabung
dengan teman sekamarnya yang lain. Klien tidak mengikuti berbagai macam kegiatan yang
diadakan di ruangan, setiap kali diajak berbicara oleh perawat ruangan, klien hanya
menjawab seadanya dan lebih banyak menyendiri. muka pasien tampak merah dan tegang,
wajah memerah dan tegang, berbicara kasar dan suara tinggi, serta pasien sering jalan
mondar mandir. klien tampak ketakutan dan ia sering bicara sendiri, pembicaraan klien
berbelit-belit tapi sampai tujuan, klien tampak bingung dan kurang konsentrasi dan klien
tidak mengatahui tanggal dan hari pada saat ini.

7. Seorang perempuan berusia 28 tahun merasa bahwa dirinya tidak pantas untuk hidup karena
cacat, mengatakan ingin mati, tidak memiliki masa depan, dan merasa hidupnya tidak
berguna lagi. Setiap melihat tali atau pisau, berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya.
Pasien akan memukul siapa saja yang didekatnya ketika pasien mendengar suara yang
selalu muncul saat menyendiri atau melamun. Pasien merasa ketakutan dan tampak gelisah
Berdasarkan informasi dari keluarga pasien, pasien mengamuk, marah-marah, berantem
dengan tetangga serta merusak kaca mobil tetangganya. hasil pengkajian di daptakan pasien
ketika berbicara dengan perawat selalu mengkeritik dirinya, mengatakan tidak bisa apa-apa
dan selalu merasa bersalah tidak bisa memberikan yang terbaik pada keluarganya. pasien
mengatakan tidak mau berinteraksi dengan orang lain, tidur tampak seperti janin. Keluarga
nya mengatakan, pasien pernah dirawat sebelum nya pada tahun 2015 dengan keluhan yang
sama. Pasien malas minum obat.

8. Seorang pria berusia 24 tahun dirawat di RSJ Ada Aja. Pada saat interaksi dengan pasien,
pasien bicara dengan pelan, tidak ada kontak mata serta pasien mengatakan malu untuk
bicara dengan orang lain karena merasa dirinya jelek dan hitam. Pasien tampak lebih sering
menyendiri, tidak berinteraksi dengan teman sekamarnya. dengan keluhan tertawa sendiri
dan berteriak teriak sejak 3 hari yang lalu, Pada saat dikaji klien tampak menyendiri di
pojok ruangan, dia tidak mau bicara dengan pasien lainnya. kesal pada ayahnyan namun dia
tidak mampu mengungkapkannya. pasien pernah dirawat sebelum nya pada tahun 2015
dengan keluhan yang sama. Pasien malas minum obat.

9. Laki-laki berusia 51 tahun, pada saat kunjungan kerumah perawat menemukan adanya kulit
yang rusak karena garukan, ketika dikaji lebih dalam, pasien mengatakan setiap malam
merasakan ada binatang yang merayap di badannya, sehingga pasien sering menggaruk
badannya. Istri pasien mengatakan bahwa dia tidak pernah melihat seekor binatang pun
pada tubuh suaminya. Laki-laki berusia 51 tahun, pada saat kunjungan kerumah perawat
menemukan adanya kulit yang rusak karena garukan, ketika dikaji lebih dalam, pasien
mengatakan setiap malam merasakan ada binatang yang merayap di badannya, sehingga
pasien sering menggaruk badannya. Istri pasien mengatakan bahwa dia tidak pernah melihat
seekor binatang pun pada tubuh suaminya.

10. Seorang laki-laki usia 18 tahun, mengatakan,” saya kesal pada bapak saya karena tidak
dibelikan motor baru.” Saya ngamuk saat itu dan melempari rumah dengan batu kemudian
saya dibawa warga ke rsj. saat berinteraksi dengan perawat klien tersebut selalu
mengatakan “ saya mah apa suster, jelek begini, tidak menarik, malu ah, suster khan cantik
pintar sedangkan saya tidak ada sekolahnya”. Saat dilakukan pengkajian di RSJ, muka pasien
tampak merah dan tegang, wajah memerah dan tegang, berbicara kasar dan suara tinggi, serta pasien
sering jalan mondar mandir. nampak berbicara dan ketawa sendiri. klien percaya kepada Allah
dan ia selalu berdoa agar cepat sembuh,

11. Perempuan usia 25 tahun dibawa ke RSJ oleh keluarganya karena sering berbicara sendiri,
tidur terus, membanting barang-barang. Ketika dilakukan pengkajian didapatkan data
bahwa klien mengatakan kedua orang tuanya tinggal diluar negeri dan bekerja sebagai duta
besar. Klien juga mengatakan bahwa ia adalah anak tunggal dan sedang kuliah di
universitas harvard sehingga banyak orang yang ingin menyakiti dirinya dan keluarganya.
Klien tampak kooperatif meskipun kadang terlihat bingung, tampak mondar-mandir,
tampak berbicara sendiri sambil tersenyum sendiri, tampak kulit kusam dan kotor serta bau
badan dan bau mulut.

12. Pasien laki-laki, usia 65 tahun. Saat ini sedang dirawat di rumah sakit jiwa. Klien
mengatakan bahwa dia adalah seorang wali keturunan Ningrat yang mempunyai
kemampuan untuk mengobati segala penyakit. Selain itu dia juga mengatakan bahwa dia
dapat melihat dunia dan berkomunikasi dengan mahluk ghaib. klien mengatakan mengikuti
kegiatan pengajian yang diadakan di RSJ setiap hari kamis, klien percaya kepada Allah dan
ia berdoa agar cepat sembuh, klien tampak tidak rapih, dengan lipstik yang tidak beraturan
dan kosmetik yang tidak sewajarnya, pakaiannya sangat tidak wajar, klien tampak
ketakutan dan ia sering bicara sendiri, pembicaraan klien berbelit-belit tapi sampai tujuan,
klien tampak bingung dan kurang konsentrasi dan klien tidak mengatahui tanggal dan hari
pada saat ini.

13. Pasien 32 tahun, perempun dengan pendidikan DIII. Dibawa ke Rumah Sakit dengan
alasan dia suka bicara sendiri. Menurut keluarga pasien sudah 1 minggu pasien mengurung
diri di kamar, tidak mau berbicara dengan orang lain, tidak mau mandi, makan dan pasien
juga tidak mau beraktifitas. Pasien lebih sering melamun, menyendiri dan malu karena
suami pasien menikah lagi. klien mengatakan mengikuti kegiatan pengajian yang diadakan
di RSJ setiap hari kamis, klien percaya kepada Allah dan ia berdoa agar cepat sembuh,
klien tampak tidak rapih, dengan lipstik yang tidak beraturan dan kosmetik yang tidak
sewajarnya, pakaiannya sangat tidak wajar, klien tampak ketakutan dan ia sering bicara
sendiri, pembicaraan klien berbelit-belit tapi sampai tujuan, klien tampak bingung dan
kurang konsentrasi dan klien tidak mengatahui tanggal dan hari pada saat ini.

14. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa ke RSJ oleh suami dan anaknya dengan alasan
sering berbicara sendiri, tidak mau makan, saat diajak berbicara klien tidak nyambung. Saat
dilakukan pengkajian pembicaraan klien inkoheren, pembicaraan berbelit-belit tetapi tidak
sesuai dengan apa yang ditanyakan, tidak kooperatif, tampak berbicara sendiri, tidak mau
merawat diri, mengamuk dan sering bicara kasar . klien tampak bingung dan kurang konsentrasi
dan klien tidak mengatahui tanggal dan hari pada saat ini. Saat dikaji wanita tersebut lebih
sering diam, suara pelan, kontak mata terbatas dan sedikit bicara. Keluarga nya mengatakan,
pasien pernah dirawat sebelum nya pada tahun 2015 dengan keluhan yang sama. Pasien
malas minum obat.
15. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di RSJ 2 hari yang lalu dengan alasan berbicara
kasar, marah-marah, memukul saudaranya karena tidak dibelikan sepeda motor oleh orang
tuanya. Saat dilakukan pengkajian klien tampak tenang, kooperatif, klien mengatakan
perasaan jengkel, kesal kadang masih ada. menyendiri, tidak mau keluar rumah,
membanting barang-barang. Pasien sering menunduk, kontak mata kurang, berbicara pelan
dan mengatakan bahwa dirinya tidak berharga. Keluarga nya mengatakan, pasien pernah
dirawat sebelum nya pada tahun 2017 dengan keluhan yang sama. Pasien malas minum
obat.

16. Seorang pasien perempuan berusia 32 tahun, dibawa ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit
Jiwa dengan kondisi diikat kedua tangan dan kakinya. Menurut keluarga, ia mau
membunuh ibunya. Pasien tampak kotor, tatapannya tajam dan kosong. Saat didekati ia
mengatakan mendengar bisikan-bisikan untuk menyuruh membunuh agar masuk surga.
tidak mau merawat diri, mengamuk dan sering bicara kasar, kontak mata kurang, pasien
mengatakan tidak mau berinteraksi dengan orang lain, tidur tampak seperti janin. Keluarga
nya mengatakan, pasien pernah dirawat sebelum nya pada tahun 2015 dengan keluhan yang
sama. Pasien malas minum obat.

17. Seorang pasien laki-laki berusia 18 tahun, dibawa ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit
Jiwa. Menurut keluarga, sudah seminggu ini pasien keluyuran keluar rumah, bicara sendiri.
Saat dikaji, pasien mengatakan ia tidak bisa menjalankan perannya sebagai kepala rumah
tangga karena tidak mempunyai pekerjaan tetap dan saat ini hanya sebagai guru ngaji.
Pasien ingin melanjutkan sekolahnya ke madrasah Aliyah tapi tidak mempunyai biaya dan
umurnya sudah dewasa. Pasien merasa malu karena masuk Rumah sakit jiwa, dan merasa
malu karena tidak berguna bagi istri dan anaknya, tidak mempunyai pekerjaan tetap dan
penghasilan rendah dank arena tidak bisa menjalankan perannya sebagai kepala keluarga.
kontak mata kurang, pasien mengatakan tidak mau berinteraksi dengan orang lain, tidur
tampak seperti janin.

18. Seorang pria berusia 35 tahun dibawa oleh keluarganya ke RSJ Ada Aja karena sering
berbicara sendiri. Hasil pemeriksaan psikiatri yang didapatkan yaitu pasien sering
mendengar suara perempuan yang sering mengajak bercakap-cakap dan suara perempuan
tersebut sering menyuruh pasien untuk bunuh diri. Berdasarkan data dari keluarga, +3 bulan
yang lalu pasien batal menikah karena mempelai wanita meninggal karena kecelakaan.
Sejak saat itu, pasien tampak loyo serta tidak bersemangat dalam menjalani kehidupan
sehari-hari. Sering bolos bekerja, tidak peduli terhadap diri sendiri dan keluarga,
menyendiri, serta mudah marah. Pada pertemuan-pertemuan lalu, pasien sudah diajarkan
untuk mengenal halusinasinya.

19. Tn.DB dirawat di RSJ Manis sejak +1 bulan yang lalu dengan diagnose medis
Skyzophrenia paranoid. Sehari-hari, pasien jarang berkomunikasi dengan teman sekamar
atau perawat ruangan. Setiap hari, pasien sering terlihat menyendiri, tidak mau bergabung
dengan teman sekamarnya yang lain. Tn.DB tidak mengikuti berbagai macam kegiatan
yang diadakan di ruangan, setiap kali diajak berbicara oleh perawat ruangan, Tn.DB hanya
menjawab seadanya dan lebih banyak menyendiri. pasien sudah 2 hari tidak mandi, pasien
mengatakan malas untuk mandi. Pasien tampak berpenampilan tidak rapi, tidak mampu
berpakaian dengan benar, serta tercium bau yang tidak sedap dari tubuhnya

20. Laki-laki berusia 40 tahun datang ke poliklinik jiwa dengan keluhan utama mendengar
suara. Pasien merasa ketakutan dan tampak gelisah. Ketika ditanya, suara siapa yang
didengarnya?. Pasien menjawab, kakeknya yang selalu berteriak memanggil namanya. Dua
tahun lalu, klien pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa dengan keluhan yang sama.
penampilan klien berantakan, tercium bau pesing dan bau mulut, gigi kotor. Hasil
pengkajian: klien mengatakan “Saya malas melakukan kegiatan apapun. Berdasarkan
informasi dari keluarga, pasien dibawa ke RSJ karena bertengkar dan berkelahi dengan
tetangga rumahnya. Saat dilakukan pengkajian di RSJ, muka pasien tampak merah dan
tegang, wajah memerah dan tegang, berbicara kasar dan suara tinggi, serta pasien sering
jalan mondar mandir. pasien sering mengamuk, membanting barang-barang, memukul dan
berkata kasar. Pada saat komunikasi terapeutik dengan perawat, pasien dibantu untuk
mengidentifikasi penyebab, jenis kekerasan yang dilakukan dan akibat dari perilaku
kekerasan.

21. Pasien 32 tahun, perempun dengan pendidikan DIII. Dibawa ke Rumah Sakit dengan
alasan dia suka bicara sendiri. Menurut keluarga pasien sudah 1 minggu pasien mengurung
diri di kamar, tidak mau berbicara dengan orang lain, tidak mau mandi, makan dan pasien
juga tidak mau beraktifitas. Pasien lebih sering melamun, menyendiri dan malu karena
suami pasien menikah lagi. Pasien merupakan anak pertama, dan dia selalu menuruti
perintah orang tuanya. Ayah pasien menerapkan kedisiplilan dalam mendidik pasien dan
adik adiknya. suaminya karena satu minggu yang lalu mencoba mengakhiri hidupnya
dengan meneguk racun serangga, namun segera tertolong oleh suami dan tetangganya.
Ekspresi wajah klien tampak bingung dan penampilan kotor. Selama pengkajian klien
selalu menunduk dan jarang sekali menjawab pertanyaan perawat. Menurut keterangan
suaminya, Ny. P sudah lebih dari 1 bulan mengalami sulit tidur, tidak mau bicara, dan
cenderung mengurung diri dalam kamar

22. Seorang perempuan berusia 15 tahun dibawa ke RSJ oleh keluarganya dengan alasan
setelah kecelakaan, klien mengurung diri di kamar, tidak mau pergi ke sekolah, dan tidak
mau mandi. Saat dilakukan. pengkajian klien mengatakan lebih suka menyendiri, malu
bergaul dengan orang lain karena fisiknya berbeda, postur tubuh tampak menunduk, kontak
mata kurang. tertawa sendiri, mondar-mandir, tidak mau keluar rumah, rambut berantakan.
Setelah dilakukan pengkajian klien mengatakan saat ini sudah tidak mendengar suara-suara,
ADL mandiri, pakaian tampak rapi. Klien mengatakan sudah 3 kali masuk ke RSJ. Ketika
di rumah klien tidak meminum obat secara teratur dengan alasan apabila minum obat
perutnya terasa mual.

23. Seorang pasien laki-laki berusia 18 tahun, dibawa ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit
Jiwa. Menurut keluarga, sudah seminggu ini pasien keluyuran keluar rumah, bicara sendiri.
Saat dikaji, pasien mengatakan ia tidak bisa menjalankan perannya sebagai kepala rumah
tangga karena tidak mempunyai pekerjaan tetap dan saat ini hanya sebagai guru ngaji.
Pasien ingin melanjutkan sekolahnya ke madrasah Aliyah tapi tidak mempunyai biaya dan
umurnya sudah dewasa. Pasien merasa malu karena masuk Rumah sakit jiwa, dan merasa
malu karena tidak berguna bagi istri dan anaknya, tidak mempunyai pekerjaan tetap dan
penghasilan rendah dank arena tidak bisa menjalankan perannya sebagai kepala keluarga.

24. Seorang laki-laki berusia 27 tahun, tidak tamat SMA, pernah menikah, tapi istri
meninggalkan dan menikah dengan orang lain 1 tahun yang lalu. Pasien masuk RSJ 2 hari
yang lalu dengan alasan di rumah sering marah-marah karena sering mendengar suara-suara
menghina dan mengatakan bahwa pasien orang yang tidak berguna. Selama di RSJ pasien
masih sering mendengar suara-suara tersebut, dan setiap mendengarnya pasien selalu
marah-marah dan dan ingin membanting barang. Suara tersebut timbul jika pasien sedang
sendirian. Pasien tampak sering menyendiri di kamar, wajah tegang, terlihat bicara sendiri,
tangan mengepal. didapatkan data : klien mengatakan : ”saya sangat tidak berguna dan
terbuang suster, saya sangat malu,....rasanya saya lebih baik tidak dilahirkan saja...”. Dari
keterangan keluarga hal tersebut terjadi sejak 1 tahun yang lalu setelah pasien ditinggalkan
istrinya menikah lagi dengan orang lain. Dari data observasi : klien kurang
mempertahankan kontak mata, wajah sedih saat bercerita. Keluarga nya mengatakan, pasien
pernah dirawat sebelum nya pada tahun 2017 dengan keluhan yang sama. Pasien malas
minum obat.

25. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di RSJ 2 hari yang lalu dengan alasan berbicara
kasar, marah-marah, memukul saudaranya karena tidak dibelikan sepeda motor oleh orang
tuanya. Saat dilakukan pengkajian klien tampak tenang, kooperatif, klien mengatakan
perasaan jengkel, kesal kadang masih ada. menyendiri, tidak mau keluar rumah,
membanting barang-barang. Pasien sering menunduk, kontak mata kurang, berbicara pelan
dan mengatakan bahwa dirinya tidak berharga. Keluarga nya mengatakan, pasien pernah
dirawat sebelum nya pada tahun 2017 dengan keluhan yang sama. Pasien malas minum
obat. hasil pengkajian didapatkan: pasien tampak mondar mandir di ruangan, expresi wajah
tegang mudah tersinggung, tangan sering mengepal, tatapan mata tajam, pasien tidak
kooperatif, bicara keras dan cepat, saat ditanya ada suara hati yang menghina mebuatnya
marah. Penampilan pasien kotor dan tidak mau bergaul dengan orang lain. tampak mondar
mandir di ruangan expresi wajah tegang dalam pengkajian.
26. Seorang pasien perempuan berusia 32 tahun, dibawa ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit
Jiwa dengan kondisi diikat kedua tangan dan kakinya. Menurut keluarga, ia mau
membunuh ibunya. Pasien tampak kotor, tatapannya tajam dan kosong. Saat didekati ia
mengatakan mendengar bisikan-bisikan untuk menyuruh membunuh agar masuk surga.
tidak mau merawat diri, mengamuk dan sering bicara kasar, kontak mata kurang, pasien
mengatakan tidak mau berinteraksi dengan orang lain, tidur tampak seperti janin. Keluarga
nya mengatakan, pasien pernah dirawat sebelum nya pada tahun 2015 dengan keluhan yang
sama. Pasien malas minum obat.

27. Seorang pasien laki-laki berusia 18 tahun, dibawa ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit
Jiwa. Menurut keluarga, sudah seminggu ini pasien keluyuran keluar rumah, bicara sendiri.
Saat dikaji, pasien mengatakan ia tidak bisa menjalankan perannya sebagai kepala rumah
tangga karena tidak mempunyai pekerjaan tetap dan saat ini hanya sebagai guru ngaji.
Pasien ingin melanjutkan sekolahnya ke madrasah Aliyah tapi tidak mempunyai biaya dan
umurnya sudah dewasa. Pasien merasa malu karena masuk Rumah sakit jiwa, dan merasa
malu karena tidak berguna bagi istri dan anaknya, tidak mempunyai pekerjaan tetap dan
penghasilan rendah dank arena tidak bisa menjalankan perannya sebagai kepala keluarga.
kontak mata kurang, pasien mengatakan tidak mau berinteraksi dengan orang lain, tidur
tampak seperti janin.

28. Pasien laki-laki, usia 65 tahun. Saat ini sedang dirawat di rumah sakit jiwa. Klien
mengatakan bahwa dia adalah seorang wali keturunan Ningrat yang mempunyai
kemampuan untuk mengobati segala penyakit. Selain itu dia juga mengatakan bahwa dia
dapat melihat dunia dan berkomunikasi dengan mahluk ghaib. klien mengatakan mengikuti
kegiatan pengajian yang diadakan di RSJ setiap hari kamis, klien percaya kepada Allah dan
ia berdoa agar cepat sembuh, klien tampak tidak rapih, dengan lipstik yang tidak beraturan
dan kosmetik yang tidak sewajarnya, pakaiannya sangat tidak wajar, klien tampak
ketakutan dan ia sering bicara sendiri, pembicaraan klien berbelit-belit tapi sampai tujuan,
klien tampak bingung dan kurang konsentrasi dan klien tidak mengatahui tanggal dan hari
pada saat ini.

29. Pasien 32 tahun, perempun dengan pendidikan DIII. Dibawa ke Rumah Sakit dengan
alasan dia suka bicara sendiri. Menurut keluarga pasien sudah 1 minggu pasien mengurung
diri di kamar, tidak mau berbicara dengan orang lain, tidak mau mandi, makan dan pasien
juga tidak mau beraktifitas. Pasien lebih sering melamun, menyendiri dan malu karena
suami pasien menikah lagi. klien mengatakan mengikuti kegiatan pengajian yang diadakan
di RSJ setiap hari kamis, klien percaya kepada Allah dan ia berdoa agar cepat sembuh,
klien tampak tidak rapih, dengan lipstik yang tidak beraturan dan kosmetik yang tidak
sewajarnya, pakaiannya sangat tidak wajar, klien tampak ketakutan dan ia sering bicara
sendiri, pembicaraan klien berbelit-belit tapi sampai tujuan, klien tampak bingung dan
kurang konsentrasi dan klien tidak mengatahui tanggal dan hari pada saat ini.

30. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa ke RSJ oleh suami dan anaknya dengan alasan
sering berbicara sendiri, tidak mau makan, saat diajak berbicara klien tidak nyambung. Saat
dilakukan pengkajian pembicaraan klien inkoheren, pembicaraan berbelit-belit tetapi tidak
sesuai dengan apa yang ditanyakan, tidak kooperatif, tampak berbicara sendiri, tidak mau
merawat diri, mengamuk dan sering bicara kasar . klien tampak bingung dan kurang konsentrasi
dan klien tidak mengatahui tanggal dan hari pada saat ini. Saat dikaji wanita tersebut lebih
sering diam, suara pelan, kontak mata terbatas dan sedikit bicara. Keluarga nya mengatakan,
pasien pernah dirawat sebelum nya pada tahun 2015 dengan keluhan yang sama. Pasien
malas minum obat.

31. Seorang wanita berusia 38 tahun di rawat diruang tulip rumah sakit jiwa. Alasan ia dibawa
oleh keluarganya adalah karena ia menutup diri dan diketahui telah 1 bulan ini
mengkonsumsi ganja atau kadang shabu-shabu. Saat dikaji sekarang klien tampak sering
diam dan duduk menyendiri, berbicara sendiri, serta tidak mau mandi. Menurut klien, ia
mendengar ada yang melarangnya untuk mandi karena nanti bisa mati dan melihat anaknya
yang pernah di aborsi 1 tahun yang lalu. pasien tampak mondar mandir di ruangan, expresi
wajah tegang mudah tersinggung, tangan sering mengepal, tatapan mata tajam, pasien tidak
kooperatif, bicara keras dan cepat, saat ditanya ada suara hati yang menghina mebuatnya
marah. Penampilan pasien kotor dan tidak mau bergaul dengan orang lain.

32. Seorang laki-laki berusia 30 tahun, pada saat dikaji klien tanpak melamun dan tertawa
sendiri. Klien selalu menyendiri, klien selalu berdiam diri di tempat tidur, klien selalu
memisahkan diri dari orang lain. Klien mengatakan bahwa ia merasa tidak enak bergaul
dengan pasien lain. pembicaraan klien berbelit-belit tapi sampai tujuan, klien tampak
bingung dan kurang konsentrasi dan klien tidak mengatahui tanggal dan hari pada saat
ini. Klien dapat mengingat kejadian yang terjadi > 1 bulan, klien mampu menghitung
sampai hitungan 20, klien tidak mengakui bahwa ia sakit, makan dan eliminasi ia bisa
lakukan sendiri, klien tampak tidakrapih, tidak memakai alas kaki. Klien tampak kotor,
mandi dilakukan dua kali sehari dan tidak memakai sabun. Klien tinggal dalam
lingkungan komplek perumahan dengan pendidikan lulusan SMA

33. Seorang laki-laki usia 25 tahun belum menikah bekerja sebagai buruh pabrik, dibawa
oleh keluarga ke RS  karena sudah 2 minggu mengurung diri di kamar tidak mau makan
dan tidak mau melakukan aktifitas sehari-hari. pasien mengatakan tidak mau berinteraksi
dengan orang lain, tidur tampak seperti janin. Keluarga nya mengatakan, pasien pernah
dirawat sebelum nya pada tahun 2018 dengan keluhan yang sama. Pasien malas minum
obat. Pasien merasa malu karena masuk Rumah sakit jiwa, dan merasa malu karena tidak
berguna bagi istri dan anaknya, tidak mempunyai pekerjaan tetap dan penghasilan rendah
dank arena tidak bisa menjalankan perannya sebagai kepala keluarga. kontak mata
kurang.

34. Seorang laki-laki usia 20 thn, datang ke RSJ dengan muka marah, tegang, pandangan
tajam, mengatupkan rahang dengan kuat, mengepalkan tangan, jan mondar mandir  bicara
kasar, mengancam secara verbal attau fisik pasien tampak bicara sendiri rambut acak-
acakan. klien tampak ketakutan dan ia sering bicara sendiri, pembicaraan klien berbelit-
belit tapi sampai tujuan, klien tampak bingung dan kurang konsentrasi dan klien tidak
mengatahui tanggal dan hari pada saat ini. Klien dapat mengingat kejadian yang terjadi >
1 bulan, klien mampu menghitung sampai hitungan 20, klien tidak mengakui bahwa ia
sakit, makan dan eliminasi ia bisa lakukan sendiri, klien tampak tidakrapih, tidak
memakai alas kaki. Klien tampak kotor, mandi dilakukan dua kali sehari dan tidak
memakai sabun. Klien tinggal dalam lingkungan komplek perumahan dengan pendidikan
lulusan Sd.

35. Seorang wanita berusia 38 tahun di rawat diruang tulip rumah sakit jiwa. Alasan ia
dibawa oleh keluarganya adalah karena ia menutup diri dan diketahui telah 1 bulan ini
mengkonsumsi ganja atau kadang shabu-shabu. Saat dikaji sekarang klien tampak sering
diam dan duduk menyendiri, berbicara sendiri, serta tidak mau mandi. Menurut klien, ia
mendengar ada yang melarangnya untuk mandi karena nanti bisa mati dan melihat
anaknya yang pernah di aborsi 1 tahun yang lalu. Pasien merasa malu karena masuk
Rumah sakit jiwa, dan kontak mata kurang, pasien mengatakan tidak mau berinteraksi
dengan orang lain, tidur tampak seperti janin.

36. Pasien laki-laki usia 50 tahun, hasil pengkajian di dapatkan pasien ketika berbicara
dengan perawat selalu mengkeritik dirinya, mengatakan tidak bisa apa-apa dan selalu
merasa bersalah tidak bisa memberikan yang terbaik pada keluarganya. Pasien sering
menunduk, kontak mata kurang, berbicara pelan dan mengatakan bahwa dirinya tidak
berharga. Keluarga nya mengatakan, pasien pernah dirawat sebelum nya pada tahun 2017
dengan keluhan yang sama. Pasien malas minum obat. klien hanya mampu menghitung
sampai hitungan 20, klien tidak mengakui bahwa ia sakit, makan dan eliminasi ia bisa
lakukan sendiri, klien tampak tidakrapih, tidak memakai alas kaki. Klien tinggal dalam
lingkungan perumahan yang padat dengan pendidikan lulusan SD.

37. Seorang laki-laki berusia 25 thn di rawat di RSJ % hari yang lalu hasil pengkajian di
dapatkan: Pasien tampak mondar-mandir diruangan, expresi wajah tegang, mudah
tersinggung, tangan sering mengepal, tatapan muka tajam, pasien tidak kooperatif, bicara
keras dan cepat, saat ditanya ada suara hati yang menghina membuatnya marah.
Penampilan pasien kotor dan tidak mau bergaul dengan orang lain. klien mengatakan
perasaan jengkel, kesal kadang masih ada. menyendiri, tidak mau keluar rumah,
membanting barang-barang. Pasien sering menunduk, kontak mata kurang, berbicara
pelan dan mengatakan bahwa dirinya tidak berharga. Keluarga nya mengatakan, pasien
pernah dirawat sebelum nya pada tahun 2017 dengan keluhan yang sama. Pasien malas
minum obat.

38. Seorang perempuan berusia 29 tahun, janda dengan 3 orang anak. Dirawat di RS. Jiwa
untuk yang pertama kali dengan alasan; sejak 1 minggu yang lalu klien mengurung diri di
kamar, hampir setiap malam terus menangis, menolak makan, tidak mau mandi dan
merawat anaknya. Menurut informasi keluarga, klien diceraikan suami 5 bulan yang lalu.
Pada usia 8 tahun klien diasuh ibu tiri karena ibunya meninggal. Ayahnya pernah
mengalami gangguan jiwa. klien tampak ketakutan dan ia sering bicara sendiri,
pembicaraan klien berbelit-belit tapi sampai tujuan, klien tampak bingung dan kurang
konsentrasi dan klien tidak mengatahui tanggal dan hari pada saat ini. Klien dapat
mengingat kejadian yang terjadi > 1 bulan, klien mampu menghitung sampai hitungan 20,
klien tidak mengakui bahwa ia sakit, makan dan eliminasi ia bisa lakukan sendiri, klien
tampak tidakrapih, tidak memakai alas kaki. Klien tampak kotor, mandi dilakukan dua
kali sehari dan tidak memakai sabun. Klien tinggal dalam lingkungan komplek
perumahan dengan pendidikan lulusan SM

39. Seorang perempuan (20 th) datang ke RSJ Soeharto Heerdjan dengan alasan masuk klien
mencoba untuk bunuh diri, klien mencoba bubuh diri dengan silet, klien mengatakan ada
yang menyuruhnya untuk mencoba bunuh diri, klien pernah menyiram air panas ketubuh
anak kecil karena pengaruh halusinasi, klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa
lalu dan pernah dirawat 3 kali yang pertama tahun 2005 dan tahun yang kedua adalah
tahun 2007,tetapi pengobatannya kurang berhasil. klien mempunyai riwayat criminal
pada tahun 2005 pada usia 18 tahun. Tidak ada anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa seperti klien, klien adalah anak pertama dari 2 bersaudara, klien tinggal
bersama kedua orang tuanya, kakek dan neneknya dari ibunya. Penghasilan orang tuanya
hanya Rp. 100.000,-/bulan. Orang tuanya hanya lulusan SD. klien mengatakan malu
karena terdapat koreng dan sangat gatal dikepalanya. Klien mengatakan dirinya jelek dan
tidak memiliki kelebihan apapun, tetapi klien mengatakan senang menjadi perempuan
karena bisa membantu kedua orang tuanya.

40. Seorang Perempuan (18th) datang ke RSJ Soeharto Heerdjan dengan alasan masuk
semenjak ia tidak lulus casting sebuah agent model klien selalu bicara sendiri dan
mengatakan bahwa ia adalah Aura Kasih, klien tampak menggunakan atribut sesuai
dengan halusinasinya, klien belum pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu klien
belum pernah mengalami kasus kriminal. Didalam keluarga terdapat anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa seperti klien, yaitu pamannya. klien adalah anak kelima
dari 7 bersaudara, klien tinggal bersama kedua orang tuanya, kakek dari bapaknya,
kakeknya telah meninggal. Penghasilan orang tuanya hanya Rp. 2.500.000,-/bulan. Orang
tuanya lulusan Sarjana. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil TD 130/80
mmHg, N : 96 x/mnt, S : 37C, P 20 x/mnt, TB : 170 CM, BB : 50 Kg, klien mengatakan
bangga dengan dirinya karena ia adalah Aura Kasih atau artis dan punya segalanya,
sehingga orang-orang harus mengikuti apapun perintahnya. Klien mengatakan dirinya
cantik dan memiliki kelebihan yang orang lain tidak punya. Klien mengatakan dahulu
cita-citanya ingin menjadi artis, klien mengatakan orang yang berati adalah ibunya, klien
mengatakan mengikuti kegiatan pengajian yang diadakan di RSJ setiap hari kamis, klien
percaya kepada Allah dan ia berdoa agar cepat sembuh, klien tampak tidak rapih, dengan
lipstik yang tidak beraturan dan kosmetik yang tidak sewajarnya, pakaiannya sangat tidak
wajar, klien mengatakan selalu ada yang memberitahunya bahwa ia Artis dan selalu
melihat banyak fansnya yang menghampiri dirinya sekitar 1000 orang dan biasanya
terjadi pada Sore hari, klien tampak ketakutan dan ia sering bicara sendiri.

41. Seorang pria berusia 24 tahun dirawat di RSJ Ada Aja. Pada saat interaksi dengan pasien,
pasien bicara dengan pelan, tidak ada kontak mata serta pasien mengatakan malu untuk
bicara dengan orang lain karena merasa dirinya jelek dan hitam. Pasien tampak lebih
sering menyendiri, tidak berinteraksi dengan teman sekamarnya. dengan keluhan tertawa
sendiri dan berteriak teriak sejak 3 hari yang lalu, Pada saat dikaji klien tampak
menyendiri di pojok ruangan, dia tidak mau bicara dengan pasien lainnya. kesal pada
ayahnyan namun dia tidak mampu mengungkapkannya. pasien pernah dirawat sebelum
nya pada tahun 2015 dengan keluhan yang sama. Pasien malas minum obat.

42. Laki-laki berusia 51 tahun, pada saat kunjungan kerumah perawat menemukan adanya
kulit yang rusak karena garukan, ketika dikaji lebih dalam, pasien mengatakan setiap
malam merasakan ada binatang yang merayap di badannya, sehingga pasien sering
menggaruk badannya. Istri pasien mengatakan bahwa dia tidak pernah melihat seekor
binatang pun pada tubuh suaminya. Laki-laki berusia 51 tahun, pada saat kunjungan
kerumah perawat menemukan adanya kulit yang rusak karena garukan, ketika dikaji lebih
dalam, pasien mengatakan setiap malam merasakan ada binatang yang merayap di
badannya, sehingga pasien sering menggaruk badannya. Istri pasien mengatakan bahwa
dia tidak pernah melihat seekor binatang pun pada tubuh suaminya.

43. Seorang laki-laki usia 18 tahun, mengatakan,” saya kesal pada bapak saya karena tidak
dibelikan motor baru.” Saya ngamuk saat itu dan melempari rumah dengan batu
kemudian saya dibawa warga ke rsj. saat berinteraksi dengan perawat klien tersebut
selalu mengatakan “ saya mah apa suster, jelek begini, tidak menarik, malu ah, suster
khan cantik pintar sedangkan saya tidak ada sekolahnya”. Saat dilakukan pengkajian di RSJ,
muka pasien tampak merah dan tegang, wajah memerah dan tegang, berbicara kasar dan suara
tinggi, serta pasien sering jalan mondar mandir. nampak berbicara dan ketawa sendiri. klien
percaya kepada Allah dan ia selalu berdoa agar cepat sembuh,

44. Perempuan usia 25 tahun dibawa ke RSJ oleh keluarganya karena sering berbicara
sendiri, tidur terus, membanting barang-barang. Ketika dilakukan pengkajian didapatkan
data bahwa klien mengatakan kedua orang tuanya tinggal diluar negeri dan bekerja
sebagai duta besar. Klien juga mengatakan bahwa ia adalah anak tunggal dan sedang
kuliah di universitas harvard sehingga banyak orang yang ingin menyakiti dirinya dan
keluarganya. Klien tampak kooperatif meskipun kadang terlihat bingung, tampak
mondar-mandir, tampak berbicara sendiri sambil tersenyum sendiri, tampak kulit kusam
dan kotor serta bau badan dan bau mulut.

45. Pasien laki-laki, usia 65 tahun. Saat ini sedang dirawat di rumah sakit jiwa. Klien
mengatakan bahwa dia adalah seorang wali keturunan Ningrat yang mempunyai
kemampuan untuk mengobati segala penyakit. Selain itu dia juga mengatakan bahwa dia
dapat melihat dunia dan berkomunikasi dengan mahluk ghaib. klien mengatakan
mengikuti kegiatan pengajian yang diadakan di RSJ setiap hari kamis, klien percaya
kepada Allah dan ia berdoa agar cepat sembuh, klien tampak tidak rapih, dengan lipstik
yang tidak beraturan dan kosmetik yang tidak sewajarnya, pakaiannya sangat tidak wajar,
klien tampak ketakutan dan ia sering bicara sendiri, pembicaraan klien berbelit-belit tapi
sampai tujuan, klien tampak bingung dan kurang konsentrasi dan klien tidak mengatahui
tanggal dan hari pada saat ini.

46. Seorang laki-laki usia 26 tahun, di rawat di RSJ sudah 3 minggu, alasan masuk marah-
marah, lempar genteng tetangga, keluyuran, menjambak rambut ibu dan memukul adik.
Pasien mengatakan selalu dibedakan oleh orang tuanya karena tidak pinter dan putus
sekolah. Hasil pengkajian bicara dan tatapan mata sinis, sering menolak interaksi,nada
bicara ketus, ada rasa malu dan tidak berarti. Kuku tampak kotor dan hitam, pakaian tidak
rapih. kontak mata (-) pada saat bicara, pembicaraan klien berbelit-belit tapi sampai
tujuan, klien tampak bingung dan kurang konsentrasi dan klien tidak mengatahui tanggal
dan hari pada saat ini.

Anda mungkin juga menyukai