Anda di halaman 1dari 10

PRA TANAH LONGSOR

KESIAPSIAGAAN SAAT TERJADI LANAU LONGSOR


 Bersiap Siaga
Saat memasuki musim hujan, kamu harus tetap bisa bersiap siaga.
Biasanya sering kali terjadi tanah longsor dan kemungkinan terjadi
pada malam hari yang mana masyarakat sedang tertidur. Usahakan
untuk membuat jadwal piket untuk memantau lingkungan sekitar
selama musim hujan.

 Memantau Informasi
Kamu harus tetap memantau informasi dari radio, alat pendeteksi
tanah longsor, televisi atau lainnya. Bagi warga yang tinggal di
kawasan rawan longsor wajib memiliki radio baterai.

 Evakuasi Diri
Hal utama yang harus kamu lakukan saat terjadi tanah longsor adalah
segera evakuasi untuk menjauhi suara gemuruh atau arah datangnya
longsoran.

 Lari Ke Zona Evakuasi


Lalu, apabila kamu mendengar suara sirine peringatan longsor, segera
evakuasi ke arah zona evakuasi yang telah ditentukan. 

Mitigrasi

Pengertian Mitigasi Bencana

Adalah upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui


pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008
Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana). Bencana
adalah peristiwa atau peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Mitigasi Bencana

Tujuan mitigasi bencana

Mengurangi dampak yang ditimbulkan, khususnya bagi penduduk


Sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan

Peningkatan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi serta


mengurangi dampak/resiko bencana, sehingga masyarakat dapat
hidup dan bekerja dengan aman

Beberapa kegiatan mitigasi bencana di antaranya:

Pengenalan dan pemantauan bencana;

Perencanaan partisipatif penanggulangan bencana;Pengembangan


budaya sadar bencana;

Penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan


bencana;

Pengenalan dan pengenalan terhadap sumber bahaya atau ancaman


bencana;

Pemantauan terhadap pengelolaan sumber daya alam;

Pengawasan terhadap penggunaan teknologi tinggi;

Pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan


lingkungan hidup
Robot sebagai perangkat bantu manusia, dapat dikembangkan untuk
turut melakukan mitigasi bencana. Robot mitigasi bencana bekerja
untuk mengurangi risiko terjadinya bencana.

Contoh robot mitigasi bencana diantaranya: Robot pencegah


kebakaran

Robot pendeteksi tsunami

Robot patroli/pemantau rumah atau gedung

Berdasarkan siklus waktunya , kegiatan penanganan bencana dapat


dibagi 4 kategori:

1. Kegiatan sebelum bencana terjadi (mitigasi)


2. Kegiatan saat bencana terjadi (perlindungan dan evakuasi)
3. Kegiatan tepat setelah bencana
4. Pasca bencana (pemulihan/penyembuhan dan
perbaikan/rehabilitasi)

Strategi penanggulangan tanah longsor antara lain adalah dengan:

1. Menghindari pembangunan pemukiman di daerah dibawah


lereng yang rawan terjadi tanah longsor
2. Mengurangi tingkat keterjangan lereng dengan pengolahan
lahan terasering di kawasan lereng
3. Menjaga drainese lereng yang baik untuk menghindarkan
air mengalir dari dalam lereng keluar lereng
4. Pembuatan bangunan penahan supaya tidak terjadi
pergerakan tanah penyebab longsor
5. Penanaman pohon yang mempunyai perakaran yang dalam
dan jarak tanam yang tidak terlalu rapat diantaranya di
seling-selingi tanaman pendek yang bisa menjaga drainase
air.
6. Relokasi daerah rawan longsor, meskipun butuh dana
besar ini adalah upaya penting yang harus dilakukan
pemerintah ketika ancaman bencana bisa merenggut
nyawa dan kerugian yang besar.
7. Warning system atau teknologi peringatan bencana
longsor dengan menciptkan alat-alat pendeteksi
pergerakan tanah yang berisiko akan longsor di daerah-
dareh longsor. Peringatan sebelum longsor bisa dilakukan
kepada warga untuk melakukan tindakan mitigasi bencana.

Tanggap darurat tanah longsor

Tahapan mitigasi bencana tanah longsor :

1.Pemetaan

Menyajikan informasi visual tentang tingkat


kerawanan bencana alam geologi di suatu wilayah, sebagai
masukan kepada masyarakat dan atau pemerintah
kabupaten /kota dan provinsi sebagai data dasar untuk
melakukan pembangunan wilayah agar terhindar dari
bencana.

2.Pemeriksaan

Melakukan penyelidikan pada saat dan setelah terjadi


bencana, sehingga dapat diketahui penyebab dan cara
penaggulangannya.
3.Pemantauan

Pemantauan dilakukan di daerah rawan bencana,


pada daerah strategis secara ekonomi danjasa, agar
diketahui secara dini tingkat bahaya, oleh pengguna dan
masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.

4.Sosialisasi

Memberikan pemahaman kepada Pemerintah Provinsi


/Kabupaten /Kota atau masyarakat umum, tentang bencana
alam tanah longsor dan akibat yang ditimbulkannya.
Sosialisasi dilakukan dengan berbagai cara antara lain,
mengirimkan poster, booklet, dan leaflet atau dapat juga
secara langsung kepada masyarakat dan aparat pemerintah.

5.Pemeriksaan bencana longsor

Bertujuan mempelajari penyebab, proses terjadinya,


kondisi bencana dan tata cara penanggulangan bencana di
suatu daerah yang terlanda bencana tanah longsor.

Tahap Awal

1.Waspada terhadap curah hujan yang tinggi

2.Simak informasi dari radio mengenai informasi hujan


dan kemungkinan tanah longsor

3. Persiapkan dukungan logistik


4. Makanan siap saji dan minuman
5. Lampu senter dan baterai cadangan
6. Uang tunai secukupnya
7. Obat-obatan khusus sesuai pemakai
 Jika pihak menginstruksikan untuk melakukan hal tersebut,
segera hal tsb

Tahap bencana

Hal penting yang harus dilakukan.

3a.Menyelamatkan diri dan warga yang tertimpa


musibah.Apabila Anda di dalam rumah dan terdengar
suara gemuruh, segera keluar cari tempat lapang dan tanpa
penghalang

b.Evakuasi korban ke tempat yang lebih aman.

c.Pendirian dapur umum, pos-pos kesehatan dan


penyediaan air bersih.

d.Pendistribusian air bersih, jalur logistik, tikar dan


selimut.

e.Pencegahan berjangkitnya penyakit tersebut.

f.Evaluasi, konsultasi dan penyuluhan.

Pasca Bencana

Tindakan sebelum terjadi tanah longsor

a) Jangan segera kembali kerumah Anda, perhatikan apakah


longsor susulan masih akan terjadi
b) Jika Anda diminta untuk membantu proses pengiriman,
gunakan sepatu khusus dan peralatan yang menjamin
keselamatan Anda
c) Perhatikan kondisi tanah sebagai pijakan yang kokoh bagi
langkah Anda.
d) Jika harus menghadapi bangunan untuk menyelamatkan
korban,pastikan tidak menimbulkan dampak yang lebih
buruk.

TAHAP REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

Tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi biasa dilakukan


setelah terjadinya bencana. Kegiatan inti pada tahapan ini
adalah

Bantuan Darurat

Mendirikan pos komando bantuan

Berkoordinasi dengan Satuan Koordinator Pelaksana


Penanggulangan Bencana (SATKORLAK PBP) dan
pemberi bantuan yang lain.

Mendirikan tenda-tenda penampungan, dapur umum, pos


kesehatan dan pos koordinasi.

Mendistribusikan obat-obatan, bahan makanan dan


pakaian.

Mencari dan menempatkan para korban di tenda atau pos


pengungsian.

Membantu petugas medis untuk pengobatan dan


mengelompokan korban.
Mencari, mengevakuasi, dan makamkan korban
meninggal.

Inventarisasi kerusakan

Pada tahapan ini dilakukan pendataan terhadap berbagai


kerusakan yang terjadi, baik bangunan, fasilitas umum,
lahan pertanian, dan sebagainya.

Evaluasi kerusakan

Pada tahapan ini dilakukan pembahasan mengenai


kekurangan dan kelebihan dalam penanggulangan bencana
yang telah dilakukan. Perbaikan dalam penanggulangan
bencana diharapkan dapat dicapai pada tahapan ini.

Pemulihan (Recovery)

Pada tahapan ini dilakukan pemulihan atau


mengembalikan kondisi lingkungan yang rusak atau kacau
akibat bencana seperti pada mulanya. Pemulihan ini tidak
hanya dilakukan pada lingkungan fisik saja tetapi korban
yang terkena bencana juga diberikan pemulihan baik
secara fisik maupun mental.

Rehabilitasi (Rehabilitation)

Mulai dirancang tata ruang daerah (master plan) idealnya


dengan memberi kepercayaan dan melibatkan seluruh
komponen masyarakat utamanya korban bencana.
Termasuk dalam kegiatan ini adalah pemetaan wilayah
bencana.

Mulai disusun sistem pengelolaan bencana yang menjadi


bagian dari sistem pengelolaan lingkungan
Pencarian dan penyiapan lahan untuk permukiman tetap

Kegiatan rekonstruksi dilakukan dengan program jangka


menengah dan jangka panjang guna perbaikan fisik, sosial
dan ekonomi untuk mengembalikan kehidupan masyarakat
pada kondisi yang lebih baik dari sebelumnya

Melanjutkan pemantauan

Wilayah yang pernah mengalami sebuah bencana memiliki


kemungkinan besar akan mengalami kejadian yang sama
kembali. Oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan
terus-menerus untuk meminimalisir dampak bencana
tersebut

Relokasi korban dari tenda penampungan

Mulai dilakukan perbaikan atau pembangunan rumah


korban bencana

Pada tahap ini mulai dilakukan perbaikan fisik fasilitas


umum dalam jangka menengah

Mulai dilakukan pelatihan kerja praktis dan diciptakan


lapangan kerja

Perbaikan atau pembangunan sekolah, sarana ibadah,


perkantoran, rumah sakit dan pasar mulai dilakukan

Fungsi pos komando mulai dititikberatkan pada kegiatan


fasilitasi atau pendampingan.

Rekonstruksi

Anda mungkin juga menyukai